PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS BAHASA PETUNJUK MELALUI METODE SIMULASI DENGAN PENDEKATAN PAKEM. Jumadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN. Zubaidah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCARI KATA DAN ISTILAH. Daryuni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA. Carib

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) Jumadi

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN IPA KONSEP KALOR MELALUI PBO (PENDEKATAN PEMBELAJARAN OTENTIK) Subekhi SMP 4 Bojong kabupaten Pekalongan

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Transkripsi:

Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS BAHASA PETUNJUK MELALUI METODE SIMULASI DENGAN PENDEKATAN PAKEM SMP Negeri 1 Bojong Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan ketrampilan menulis materi bahasa petunjuk melakukan sesuatu melalui metode simulasi dengan pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Bojong Kabupaten Pekalongan semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Subyek penelitian yaitu kelas VIII-A berjumlah 42 orang siswa terdiri atas 21 laki-laki dan 21 perempuan. Prosedur penelitian terdiri atas 2 siklus. Siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus II meliputi dengan beberapa penambahan dan perbaikan pada seksi pelaksanaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan observasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: (1) Sisw a dikatakan berhasil apabila mendapat nilai minimal 68; (2) Nilai yang diperoleh siswa di atas KKM atau ketuntasan klasikal minimal 80%; dan (3) Siswa yang memiliki perilaku baik mengikui pelajaran minimal 70%. Kata Kunci: Menulis Bahasa Petunjuk, Metode Simulasi, Pendekatan PAKEM 2015 Didaktikum PENDAHULUAN Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap siswa kelas IX tentang kertampilan menulis, diketaui bahwa siswa belum mampu menulis dengan baik khususnya menulis bahasa petunjuk melakukan sesuatu. Dari hasil wawancara dengan siswa kelas IX, para siswa mengeluh jika pelajaran sampai pada pokok bahasan pembelajaran menulis. Hal tesebut dikarenakan mereka belum mampu menyusun dan membuat tulisan (khususnya menulis petunjuk) dengan struktur yang baik dan benar. Kesalahan-kesalahan yang sering dialami siswa diantaranya sistematika penulisan sering terbalik dan kurang logis, belum menggunakan bahasa yang efektif, kejelasan petunjuk masih kurang, serta ketidakefektifan kalimat. Kesalahan ini disebabkan karena siswa mengalami beberapa kesulitan dalam menulis petunjuk, diantaranya kesulitan dalam menuangkan ide, terbatasnya kosakata, terbatasnya pengetahuan, dan pengalaman siswa sehingga membuat petunjuk tertulis ternyata dianggap sukar. Sementara itu, dari hasil diskusi refleksi dengan guru observer bahasa pembelajar Indonesia SMP Negeri 1 Bojong Kabupaten Pekalongan, didapatkan keterangan bahwa permasalahan tersebut disebabkan oleh: (1) kemampuan dasar pada siswa dalam menulis sangat berbeda -beda; (2) kurangnya latihan menulis khususnya bahasa petunjuk; dan (3) pendekatan pembelajaran yang belum tepat dalam [pembelajaran menulis bahasa petunjuk. 26 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 5. (2015)

Bertolak dari permasalahan-permasalahn yang mucul diatas, peneliti ingin menerapkan metode simulasi yang dipadukan dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyendangkan atau PAKEM dalam pembelajaran menulis bahasa petunjuk. Diharapkan, metode tersebut dapat meningkatkan ketrampilan menulis bagi siswa kelas VIII A SMP 1 Bojong Kabupaten Pekalongan. Terkait dengan ketrampilan menulis, Trigan (1986: 3) menjelaskan bahwa me nulis merupakan suatu ketrampilan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak secara tatap muka dengan orang lain. Sementara menurut Gie (2002: 3), mengarang atau menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Melalui bahasa tulis, peneliti atau pengarang berusaha mengungkapkan ide-idenya agar dipahami pembaca. Dari uraian diatas dapat dismpulkan bahwa menulis adalah ketrampilan berbahasa untuk mnyampaikan ide-idenya kepada orang lain melalui bahasa tulis. Sehubungan dengan metode yang digunakan, menurut Seksi Kurikulum Subdin Pembinaan Pendidikan Dasar (2003: 2) menyatakan bahwa PAKEM adalah akronim dari Pembelajaran A ktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus meniptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan KBM yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan agar siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu untuk mencurahkan perhatiannya (time on ask) tinggi. Menurut Sudjana (2000: 89) simulasi berasal dari kata simulate yang berarti berpura-pura atau berbuat seoalah-olah. Kata simulation berarti tiruan atau perbuatan yang berpura-pura, dengan demikian simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (materi pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi yang dilakukan. Dengan demikian, metode simulasi dapat dijelaskan sebagai metode permainan yang melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam peristiwa tersebut, sehingga para siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan pendekatan PAKEM dapat mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga suasana kelas bisa lebih menyenangkan. Dengan kondisi yang menyenangkan diharapkan para siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Bojong Kabupaten Pekalongan semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Subyek penelitian yaitu kelas VIII-A berjumlah 42 orang siswa terdiri atas 21 laki-laki dan 21 perempuan. Prosedur penelitian terdiri atas 2 siklus. Siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus II meliputi dengan beberapa penambahan dan perbaikan pada seksi pelaksanaan. Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yang berupa RPP, soal tes, lembar observasi, dan rubrik penilaian. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas tindakan diawali dengan kegiatan pendahuluan di mana peneliti melakukan apersepsi dan memberikan motivasi kepada para siswa tentang kegunaan mempelajari menulis bahasa petunjuk melakukan sesuatu. Selanjutnya, pada kegiatan inti guru menyajikan topik yang akan disimulaikan, memberi contoh sebuah simulasi cara menggunakan media atau benda yang tersedia untuk diamati siswa. Kemudian siswa merancang kelompok di mana setiap kelompok terdiri atas empat sampai lima siswa yang pengelompokannya ditentukan oleh guru. Masing-masing kelompok mendapatkan PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS BAHASA PETUNJUK MELALUI METODE SIMULASI DENGAN PENDEKATAN PAKEM 27

media belajar yang berbeda dan diberi tugas untuk mensimulasikan penggunaan media-media tersebut di depan kelas. Setelah simulasi dilaksanakan, sampai pada tahap pemantapan siswa ditugaskan untuk mentranskripsikan hasil pengamatannya dalam bentuk tulisan berupa petunjuk penggunaan atau pembuatan media yang dipergunakan oleh kelompok lain. Kegiatan selanjtnya yaitu guru menjelaskan sistem penilaian petunjuk tertulis kelapa siswa dan meminta salah satu siswa menampilkan hasil tulisannya di papan tulis. Guru juga menanyakan nilai yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa di papan tulis. Sebagai tindak lanjut guru meminta siswa berlatih kembali menulis petunjuk dengan memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Pada khir dari pembelajaran dilakukan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Observasi atau pengamatan dilakukan selama proses pembelajarn berlangsung. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran, sedangkan guru mitra/kolaborator melakukan pengamatan. Pengamatan ini dilakukan oleh guru/mitra observer secara keseluruhan siswa di lapangan dengan memberikan tanda check list ( ). Sasaran observasi adalah keaktifan dan ketidakaktifan para siswa saat melakukan persiapan, pelaksanaan, dan pemantapan dalam simulasi belajar. Refleksi dilakukan setelah tindakan siklus I berakhir, peneliti melakukan analisis mengenai hasil tes. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketrampilan menulis siswa, bagaimana sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, dan kendala apa yang ditemui guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil analisis tersebut dilakukan refleksi yang meliputi: (1) ketrampilan menulis siswa pada siklus I; (2) pengungkapan sikap siswa dalam kegiata n belajar mengajar; dan (3) pengungkapan tindakan-tindakan yang telah dlakukan guru selama mengajar. Hasil yang diperoleh pada siklus I digunakan sebagai dasar perbaikan pada siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis (ulangan harian). Tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data kemampuan siswa terkait materi menulis bahasa petunjuk melakukan sesuatu. Teknik non-tes (pedoman observasi perilaku siswa dan observasi aktivitas guru) untuk mengetahui perubahan perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Teknik non-tes juga digunakan untuk mengetahui perkembangan performa guru dalam menyajikan pembelajaran di dalam kelas. Hasil tes siswa dinilai dengan skor 20 s.d. 100, kemudian dihitung reratanya. Perilaku siswa dan aktivitas guru diberikan skor dari 7 s.d 28, kemudian dihitung reratanya sama seperti hasil tes siswa. Begitu pula dengan aktivitas guru yang dinilai skor dari 20 s.d 100 kemudian diambil reratanya. Dari data yang diperoleh ditafsirkan dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Indikator kinerja dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: (1) Siswa dikatakan berhasil apabila mendapat nilai minimal 68; (2) Nilai yang diperoleh siswa di atas KKM atau ketuntasan klasikal minimal 80%; dan (3) Siswa yang memiliki perilaku baik mengikui pelajaran minimal 70%. HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan metode simulasi dengan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan mengahasilkan peningkatan hasil ulangan tes siswa terhadap materi menulis bahasa petunjuk. Adanya peningkatan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran dan meningkatkan performa guru dapat diperhatikan pada Tabel 1. 28 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 5. (2015)

Tabel 1. Perkembangan Hasil Ulangan Harian Rentang Kriteria Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 85-100 Sangat Tinggi 0 0 6 14,3 70-84 Tinggi 20 47,6 36 85,7 51-69 Rendah 20 47,6 0 0 25-50 Sangat Rendah 2 4,8 0 0 Jumlah 42 100 42 100 Jika digambarkan dalam grafik perkembangan hasil ulangan harian siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: 85,7% 0 0 0 14,3% 0 0 0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 85-100 70-84 51-69 25-50 Persentase Siklus I Persentase Siklus II Gambar 1. Grafik Perkembangan Hasil Ulangan Harian Pada siklus I siswa yang mendapatkan skor di bawah 69 sebanyak 22 siswa terdiri dari berkriteria rendah 20 siswa dan sangat rendah 2 siswa. Sedangakan pada siklus II, siswa yang memperoleh skor di bawah 69 sebanyak 0 siswa, setelah menggunakan metode simulasi dengan pendekatan PAKEM ada peningkatan 22 siswa (52,4%). Peningkatan ini dapat terjadi karena setelah pelaksanaan, peneliti dan guru mitra duduk bersama untuk mendiskusikan, menganalisis kelebihan dan kekurangan, dan mencari solusi perbaikan. Dari hasil diskusi disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran yang sudah baik harus dipertahankan bila mungkin ditingkatkan untuk menambah penguatan sedangkan langkah-langkah yang masih kurang agar segera diperbaiki dan diterapkan pada siklus 2. Setelah diadakan penelitian tes akhir pada siklus I diperoleh nilai terendah dari seluruh siswa adalah 50. Sedangkan nilai tertinggi 80 dan nilai rata-rata dari keseluruhan siswa adalah 66,9. Sementara untuk siklus II, diperoleh nilai terendah dari seluruh siswa adalah 70. Sedangkan nilai tertinggi 95 dan nilai rata-rata dari keseluruhan siswa adalah 78. Adapun data perolehan nilai tes akhir yang dicapai siswa secara rinci pada siklus I dapat dilihat dari tabel dan grafik berikut ini: PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS BAHASA PETUNJUK MELALUI METODE SIMULASI DENGAN PENDEKATAN PAKEM 29

Tabel 2. Daftar Perkembangan Nilai Ulangan Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Nilai Tertinggi 80 95 Nilai Terndah 50 70 Rata-rata 66,9 78 Jika digambarkan dalam grafik perkembangan nilai ulangan siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 95 80 78 70 66,9 50 Nilai Tertinggi Nilai Terndah Rata-rata Siklus I Siklus II Gambar 2. Grafik Perkembangan Nilai Ulangan Siklus I dan Siklus II Selanjutnya dari hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan perilaku siswa selama proses pembelajaran menggunakand metode simuli dengan pendekatan PAKEM berlangsung, diketahui tidak adanya nilai skor perilaku yang sangat rendah pada pada siklus I dan siklus II, sedangkan nilai skor 12 s.d 17 yang masuk dalam kategori rendah sebanyak 25 siswa pada siklus I namun tidak ditemukan pada siklus II. Untuk kategori tinggi, ditemukan 15 siswa pada siklus I dan meningkat menjadi 27 siswa pada siklus II atau dapat dikatakan terjadi kenaikan 28,5%. Pada kategori sangat tinggi yaitu dengan rentang skor 24 s.d. 28, ditemukan 2 siswa pada siklus I dan mengalami peningkatan 29% atau sejumlah 15 siswa pada siklus II. Berikut dijelaskan dalam tabel dan grafik: Tabel 3. Nilai Perkembangan Perilaku Siswa Siklus I dan Siklus II Rentang Kriteria Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 24-28 Sangat tinggi 2 4,8 15 35,8 18-23 Tinggi 15 35,7 27 64,2 12-17 Rendah 25 59,5 0 0 7-11 Sangat Rendah 0 0 0 0 Jika digambarkan dalam grafik perkembangan nilai perilaku siswa pada harian siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 3. 30 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 5. (2015)

64,2% 59,5% 35,8% 35,7% 4,8% 0 0 0 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 24-28 18-23 12-17 7-11 Persentase Siklus I Persentase Siklus II Gambar 3. Grafik Perkembangan Nilai Perilaku Siswa Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap aktivitas guru/peneliti, diketahui terdapat peningkatan dari skor yang awalnya 70 meningkat menjadi 8 sehingga dapat dikatakan terdapat peningkatan 17% pada performa guru. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: metode simulasi dengan pendekatan PAKEM dapat meningkatkan ketrampilan menulis bahasa petunjuk siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan perilaku siswa pada pelajaran bahasa menulis petunjuk setelah diterapkan metode simulasi dengan pendekatan PAKEM. Model pembelajaran yang dirancang dalam penelitian juga dapat meningkatkan performa guru mengajar/peneliti. Dengan demikian, metode simulasi dengan pendekatan PAKEM dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran dengan pendekatan PAKEM dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran menulis bahas petunjuk melakukan sesuatu. DAFTAR PUSTAKA Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Offer. Saputro, Suprihadi. 2004. Stratgei Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang Seksi Kurikulum Subdin Pembinaan Pendidikan Dasar, 2003. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar melalui Pendekatan PAKEM, Kontekstual dan Kecakapan Hidup. Semarang: Depdikbud Supraptono, Eko dkk. 2010. Materi Pelatihan PTK bagi Guru dalam Pengembangan Profesional. Gugus Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik UNNES: Semarang Sukamto, T. 1997. Teori Belajar dan model-model Pembelajaran. Jakarta: Balai Pustaka Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS BAHASA PETUNJUK MELALUI METODE SIMULASI DENGAN PENDEKATAN PAKEM 31