PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Neraca 31 Desember 2010 (Dengan Angka Pembanding Tahun 2009)

dokumen-dokumen yang mirip
PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2009 DAN

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2010 DAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 Dan PT SUGIH ENERGY Tbk TIDAK DIAUDIT

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010


LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

Jumlah aset lancar


Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

30 Juni 31 Desember

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Revisi PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

JUMLAH AKTIVA

PT LIONMESH PRIMA Tbk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

Neraca 31 Desember 2010 ASET 2010 Catatan 2009 Rp Rp Aset Lancar Kas dan bank 119.200.699 2d, 2m, 3, 20 60.239.806 Piutang usaha 145.798.439.725 2e, 2f, 2m, 4, 20 182.350.831.215 Piutang lain-lain 750.000 2e, 2f, 5 - Biaya dibayar di muka 24.750.000 2g, 6 20.833.344 Jumlah Aset Lancar 145.943.140.424 182.431.904.365 Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan 136.111.749 2n, 9c 116.097.152 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp.337.274.861 pada tahun 2010 dan Rp. 310.730.989 pada tahun 2009 115.509.899 2h, 2i, 7 27.878.771 Jumlah Aset Tidak Lancar 251.621.648 143.975.923 JUMLAH ASET 146.194.762.072 182.575.880.288 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Hutang usaha 124.215.015.385 2m, 8, 20 161.246.164.190 Hutang pajak 95.202.141 2n, 9a 65.092.962 Beban masih harus dibayar 97.557.385 10 94.956.822 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 124.407.774.911 161.406.213.974 Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diestimasi 544.447.000 2j, 2k, 11 386.614.000 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 544.447.000 386.614.000 Jumlah Kewajiban 124.952.221.911 161.792.827.974 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 440.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 110.000.000 saham 11.000.000.000 12 11.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 4.215.565.685 13 4.215.565.685 Saldo laba 6.026.974.476 5.567.486.629 Jumlah Ekuitas 21.242.540.161 20.783.052.314 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 146.194.762.072 182.575.880.288 - - Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan - 2 -

Laporan Laba Rugi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 2010 Catatan 2009 Rp Rp PENJUALAN 231.254.609.150 2l, 14 223.495.352.234 BEBAN POKOK PENJUALAN (228.165.143.555) 2l, 15 (219.179.578.970) LABA KOTOR 3.089.465.595 4.315.773.264 BEBAN USAHA 2l, 16 Penjualan 1.102.377.594 1.082.196.928 Umum dan administrasi 829.544.887 645.821.523 Jumlah beban usaha 1.931.922.481 1.728.018.451 LABA USAHA 1.157.543.114 2.587.754.813 BEBAN LAIN-LAIN - BERSIH (518.672.864) 2l, 17 (1.516.806.865) LABA SEBELUM PAJAK 638.870.250 1.070.947.948 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 2n, 9b Pajak kini 199.397.000 337.891.960 Pajak tangguhan (20.014.597) 78.530.983 Jumlah taksiran pajak penghasilan 179.382.403 416.422.943 LABA BERSIH 459.487.847 654.525.005 LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah) 4,18 2o, 19 5,95 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan - 3 -

Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 Tambahan modal Catatan Modal Saham disetor - bersih Saldo laba Jumlah Ekuitas Rp Rp Rp Rp Saldo per 1 Januari 2009 12, 13 11.000.000.000 4.215.565.685 4.912.961.624 20.128.527.309 Laba bersih tahun berjalan - - 654.525.005 654.525.005 Saldo per 31 Desember 2009 11.000.000.000 4.215.565.685 5.567.486.629 20.783.052.314 Laba bersih tahun berjalan - - 459.487.847 459.487.847 Saldo per 31 Desember 2010 11.000.000.000 4.215.565.685 6.026.974.476 21.242.540.161 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. - 4 -

Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 267.807.000.640 121.990.019.281 Pembayaran kepada pemasok (265.196.292.360) (118.445.235.005) Pembayaran kepada karyawan dan beban usaha (1.748.861.704) (1.503.321.894) Pembayaran pajak (169.287.821) (536.570.697) Pembayaran lain-lain (518.672.862) (1.516.806.865) Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 173.885.893 (11.915.180) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap (114.175.000) - Piutang lain-lain (750.000) 200.000 Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi (114.925.000) 200.000 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 58.960.893 (11.715.180) DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN 60.239.806 71.954.986 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 119.200.699 60.239.806 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. - 5 -

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, Akta Pendirian No. 24, yang dibuat dihadapan Drs. Hanifa Halim, S.H, Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7398.HT.01.01.TH.97 tanggal 31 Juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 Tambahan No. 1232 tanggal 24 Pebruari 1998. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan berdasarkan akta No. 144 tanggal 15 Juni 2007 oleh Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., dan telah dilaporkan kepada Departemen hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi dan Komisaris Perusahaan No. W7-HT.01.10-12316 tanggal 4 September 2007. Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan batu bara. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jl. Suryopranoto 2, Harmoni Plaza Blok A-29, Jakarta Pusat 10130. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 29 Juni 2001, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1607/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 40.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 setiap saham serta 16.000 waran seri I menyertai penerbitan saham tersebut. Seluruh saham dan waran Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 20 Juli 2001. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan akta No. 144 tanggal 15 Juni 2007 oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris : Ir. Agus Gurlaya Kartasasmita : Tengku Alwin Aziz Dewan Direksi Direktur Utama Direktur : Peter Rulan Isman : Iskandar Hartono Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebanyak 6 karyawan (tidak diaudit). Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk pada tanggal 21 Maret 2011 serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut. 6

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Tahun 2009 Perusahaan telah menerapkan PSAK revisi tersebut mulai 1 Januari 2009. PSAK No. 16 (Revisi 2007) Aset Tetap, yang berlaku efektif 1 Januari 2008, dan mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Perusahaan memilih model biaya untuk akuntansi atas aset tetapnya. Standar ini diterapkan secara retrospektif. c. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. d. Kas dan Bank Kas dan bank meliputi kas dan bank, tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING - Lanjutan f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. g. Biaya di Bayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. h. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: tahun Peralatan dan perabotan kantor 4-8 Kendaraan 4-8 Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING - Lanjutan h. Aset tetap Lanjutan Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. i. Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan. j. Kewajiban Diestimasi Kewajiban diestimasi diakui apabila Perusahaan mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan handal. k. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING - Lanjutan l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (1) Pengakuan Pendapatan Penghasilan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan. (2) Pengakuan Beban Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, asset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut : 1 Dolar Amerika Serikat Rp. 8.991 Rp. 9.400 Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi atau penjabaran asset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi. n. Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada) juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING - Lanjutan o. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. p. Pelaporan Segmen Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. 3. KAS DAN BANK Kas 1.758.892 2.677 Bank 117.441.807 60.237.129 Jumlah kas dan bank 119.200.699 60.239.806 a. Bank Pihak ketiga Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 61.522.103 38.298.281 Jumlah Rupiah 61.522.103 38.298.281 Mata uang asing PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 55.919.704 21.938.848 Jumlah mata uang asing 55.919.704 21.938.848 Jumlah bank 117.441.807 60.237.129 b. Informasi lainnya Rincian bank dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Mata uang asli Ekuivalen Rp. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Dolar Amerika Serikat 6.219,52 55.919.704 2.333,92 21.938.848 Jumlah 55.919.704 21.938.848 11

4. PIUTANG USAHA PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Pihak Ketiga Rupiah 9.625.027.327 9.625.027.327 Mata uang asing 136.173.412.398 172.725.803.888 Jumlah piutang usaha 145.798.439.725 182.350.831.215 Umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Lancar 27.760.585.796 24.836.807.370 Lewat jatuh tempo : 1-30 hari 26.333.391.139 27.761.465.654 31-60 hari 35.928.292.963 27.616.910.950 Lebih dari 60 hari 55.776.169.827 102.135.647.241 Jumlah 145.798.439.725 182.350.831.215 Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha karena manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat ditagih. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Dolar Amerika Serikat 15.145.524,68 136.173.412.398 18.375.085,52 172.725.803.888 Jumlah 136.173.412.398 172.725.803.888 5. PIUTANG LAIN-LAIN Karyawan 750.000 - Jumlah 750.000 - Perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawannya yang tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan. Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat ditagih. 12

6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Sewa 24.750.000 20.833.344 Jumlah 24.750.000 20.833.344 7. ASET TETAP 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Harga Perolehan Pemilikan Langsung Peralatan 327.609.760 4.175.000-331.784.760 Kendaraan 11.000.000 110.000.000-121.000.000 Jumlah 338.609.760 114.175.000-452.784.760 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan (305.918.492) (22.648.039) - (328.566.531) Kendaraan (4.812.497) (3.895.833) - (8.708.330) Jumlah (310.730.989) (26.543.872) - (337.274.861) Nilai Buku 27.878.771 115.509.899 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Harga Perolehan Pemilikan Langsung Peralatan 696.055.210 - (368.445.450) 327.609.760 Kendaraan 993.327.432 - (982.327.432) 11.000.000 Jumlah 1.689.382.642 - (1.350.772.882) 338.609.760 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan (624.049.811) (50.314.132) 368.445.451 (305.918.492) Kendaraan (984.389.934) (2.750.000) 982.327.437 (4.812.497) Jumlah (1.608.439.745) (53.064.132) 1.350.772.888 (310.730.989) Nilai Buku 80.942.897 27.878.771 13

7. ASET TETAP Lanjutan PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Beban penyusutan yang dialokasikan pada beban usaha adalah sebesar Rp.26.543.872 pada tahun 2010 dan Rp. 53.064.132 pada tahun 2009 (lihat Catatan 16). Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap kepemilikan langsung yang dimilikinya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut per 31 Desember 2010 dan 2009. 8. HUTANG USAHA Pihak ketiga Mata uang asing 124.215.015.385 161.246.164.190 Jumlah 124.215.015.385 161.246.164.190 Hutang usaha berasal dari pembelian barang. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Mata uang asli Ekuivalen Rp. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Dolar Amerika Serikat 13.815.483,86 124.215.015.385 17.153.847,25 161.246.164.190 Jumlah 124.215.015.385 161.246.164.190 9. PERPAJAKAN a. Hutang pajak Pajak penghasilan : Pasal 21 16.880.965 16.469.725 Pasal 23 1.934.678 1.765.003 Pasal 25 4.060.500 5.986.027 Pasal 29 71.685.998 40.829.707 Pasal 4 (2) 640.000 42.500 Jumlah 95.202.141 65.092.962 14

9. PERPAJAKAN Lanjutan b. Beban pajak penghasilan Kini 199.397.000 337.891.960 Tangguhan (20.014.597) 78.530.983 Jumlah 179.382.403 416.422.943 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perusahaan dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : Laba sebelum pajak 638.870.250 1.070.947.947 Koreksi fiskal : Imbalan kerja 157.833.000 133.846.000 Jamuan 1.500.000 11.900.000 Penyusutan aset tetap - (2.968.414) Lain-lain - 6.821.128 Pendapatan bunga (614.322) (690.030) Jumlah koreksi fiskal 158.718.678 148.908.684 Taksiran laba fiskal 797.588.928 1.219.856.631 Taksiran pajak penghasilan 199.397.000 337.891.960 Pajak dibayar di muka (127.711.002) (297.062.253) Taksiran hutang pajak 71.685.998 40.829.707 Dalam laporan keuangan ini, perhitungan pajak tahun 2010 di atas didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan. 15

9. PERPAJAKAN Lanjutan c. Aset dan kewajiban pajak tangguhan Awal tahun Dibebankan ke Akhir tahun laporan laba rugi Aset pajak tangguhan Imbalan kerja 108.251.920 27.859.830 136.111.750 Penyusutan aset tetap 118.797.736 (118.797.736) - Jumlah aset pajak tangguhan 227.049.656 (90.937.906) 136.111.750 Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aset tetap (110.952.503) 110.952.503 - Jumlah kewajiban pajak tangguhan (110.952.503) 110.952.503 - Aset pajak tangguhan - bersih 116.097.152 20.014.597 136.111.749 2010 2009 Awal tahun Dibebankan ke Akhir tahun laporan laba rugi Aset pajak tangguhan Imbalan kerja 75.830.400 32.421.520 108.251.920 Penyusutan aset tetap 118.797.736-118.797.736 Jumlah aset pajak tangguhan 194.628.136 32.421.520 227.049.656 Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aset tetap - (110.952.503) (110.952.503) Jumlah kewajiban pajak tangguhan - (110.952.503) (110.952.503) Aset pajak tangguhan - bersih 194.628.136 (78.530.983) 116.097.152 d. Administrasi Undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang secara individu. Berdasarkan UU yang berlaku, Direktorat Jenderal Pajak ( DJP ) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 16

9. PERPAJAKAN Lanjutan e. Perubahan tarif pajak Pada bulan September 2008, diberlakukan Undang-undang Pajak Penghasilan yang baru. Undangundang ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009 yang menetapkan tarif tunggal untuk pajak penghasilan Perusahaan yaitu sebesar 28% dan akan turun menjadi 25% mulai tahun 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan per tanggal 31 Desember 2010 telah dihitung dengan memperhitungkan tarif-tarif pajak yang berlaku pada saat realisasi. 10. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Gaji dan THR 78.693.914 75.650.895 Jamsostek 13.482.144 1.341.600 Sewa 3.740.000 17.705.000 Konsultan 1.620.000 - Listrik air dan telepon 21.327 21.327 Makan karyawan - 238.000 Jumlah 97.557.385 94.956.822 11. KEWAJIBAN DIESTIMASI Kewajiban imbalan kerja Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen. Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut : Tingkat diskonto 7,55% 9,75% Kenaikan gaji di masa datang 9% 9% 17

11. KEWAJIBAN DIESTIMASI Lanjutan Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut : Biaya jasa kini 122.948.000 107.026.000 Biaya bunga 29.962.000 21.882.000 Biaya jasa lalu 111.000 111.000 Kerugian aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan 4.812.000 4.827.000 Jumlah 157.833.000 133.846.000 Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca adalah sebagai berikut : Nilai kini kewajiban 673.932.000 480.453.000 Nilai wajar aset program - - Keuntungan aktuarial yang belum diakui (128.411.000) (92.654.000) Biaya jasa lalu yang belum diakui (1.074.000) (1.185.000) Jumlah 544.447.000 386.614.000 12. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT. Sinartama Gunita, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut : 2010 dan 2009 Jumlah saham ditempatkan Persentase dan disetor penuh kepemilikan Jumlah PT. Stimec International 31.250.000 28,41% 3.125.000.000 Labuan Resources Investment Corp. 15.000.000 13,64% 1.500.000.000 Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) 63.750.000 57,95% 6.375.000.000 Jumlah 110.000.000 100% 11.000.000.000 18

13. TAMBAHAN MODAL DISETOR Agio saham 6.000.000.000 6.000.000.000 Biaya emisi saham (1.784.434.315) (1.784.434.315) Jumlah 4.215.565.685 4.215.565.685 14. PENJUALAN Penjualan 231.254.609.150 223.495.352.234 Jumlah 231.254.609.150 223.495.352.234 Seluruh penjualan Perusahaan adalah kepada PT. Baramulti Sugih Sentosa, pihak ketiga. 15. BEBAN POKOK PENJUALAN Pembelian 228.165.143.555 219.179.578.970 Jumlah 228.165.143.555 219.179.578.970 Seluruh pembelian Perusahaan adalah kepada PT. Sumber Kurnia Buana, pihak ketiga. 16. BEBAN USAHA Penjualan Gaji 747.500.000 747.500.000 Sewa 187.612.344 196.440.828 Imbalan kerja 157.833.000 133.846.000 Pemeliharaan 9.432.250 4.410.100 Jumlah 1.102.377.594 1.082.196.928 19

16. BEBAN USAHA Lanjutan Umum dan administrasi Gaji 398.082.804 343.487.200 Kantor 140.768.935 2.700.995 Jasa profesional 86.350.000 58.850.000 Telepon dan internet 34.319.996 25.368.614 Keanggotaan 30.550.000 29.050.000 Penyusutan 26.543.872 53.064.132 Listrik dan air 24.610.058 28.171.233 Iklan 19.969.438 20.989.254 Fotocopy 13.242.550 13.208.600 Makanan dan minuman 11.857.000 11.467.000 Jamsostek 10.986.264 10.833.200 Alat tulis kantor 10.762.200 8.394.020 Bahan bakar, parkir dan tol 7.672.200 7.299.000 Pengobatan 7.337.550 20.167.775 Pajak 2.335.020 - Pelatihan 2.000.000 - Jamuan 1.500.000 11.900.000 Perijinan dan surat-surat 650.000 870.500 Pos dan materai 7.000 - Jumlah 829.544.887 645.821.523 Jumlah beban usaha 1.931.922.481 1.728.018.451 17. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga 614.322 690.030 Selisih kurs (512.869.519) (1.571.059.538) Administrasi bank (2.749.947) (2.916.230) Lain-lain - bersih (3.667.720) 56.478.873 Jumlah (518.672.864) (1.516.806.865) 20

18. INFORMASI SEGMEN PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Rincian penjualan, harga pokok penjualan dan laba (rugi) usaha yang dimiliki dan diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut : Penjualan Produk batu bara 231.254.609.150 223.495.352.234 Penjualan bersih 231.254.609.150 223.495.352.234 Harga pokok penjualan Pembelian produk batu bara 228.165.143.555 219.179.578.970 Harga pokok penjualan 228.165.143.555 219.179.578.970 Laba usaha Produk batu bara 1.157.543.114 2.587.754.813 Laba usaha 1.157.543.114 2.587.754.813 19. LABA PER SAHAM Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. Laba bersih 459.487.847 654.525.005 Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 110.000.000 110.000.000 Laba per saham 4,18 5,95 21

20. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING USD USD Aset Kas dan bank 6.219,52 2.333,92 Piutang usaha 15.145.524,68 18.375.085,52 Jumlah aset 15.151.744,20 18.377.419,44 Kewajiban Hutang usaha 13.815.483,86 17.153.847,25 Jumlah kewajiban 13.815.483,86 17.153.847,25 Jumlah aset - bersih 1.336.260,34 1.223.572,19 Ekuivalen dalam Rupiah 12.014.316.717 11.501.578.586 Ekuivalen ke dalam Rupiah atas aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tersebut di atas dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumen derivatif apabila instrumen tersebut dinilai dengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini. 21. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN Standar akuntansi keuangan yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. - PSAK No. 1 : Penyajian Laporan Keuangan - PSAK No. 2 : Laporan Arus Kas - PSAK No. 5 : Segmen Operasi - PSAK No. 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan - PSAK No. 48 : Penurunan Nilai Aset - PSAK No. 57 : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi keuangan tersebut. 22