KERBGAAH SIFAT KIgIA PANWM DI BWWAB VEGETWSI MAWGROVE

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

Gambar 3. Lahan Hutan di Kawasan Hulu DAS Padang

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut : 1. Staf Pusat Penelitian Tanah, BPP Medan, 1982

Ayah, Ibunda dan. keluarqa serta kekasih tercinta

TINJAUAN PUSTAKA. dikenali lagi dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut (Noor, 2001).

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

PRODUKSI DAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN MANGROVE API-API

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi kepentingan manusia (Purnobasuki, 2005).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data hasil analisis laboratorium parameter kalium tukar dari tiap titik sampel. Kontrol I II III

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

Tabel Lampiran 1. Sifat Fisik Tanah pada Lokasi Tambang Batubara Site Binungan Sebelum Ditambang. Tekstur

IV. METODE PENELITIAN

Lampiran 3. Analisis AwalLimbah Padat Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji. 14,84 IK.01.P.

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KESUBURAN TANAH LAHAN PETANI KENTANG DI DATARAN TINGGI DIENG 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (GASTROPODA DAN BIVALVIA) SERTA ASOSIASINYA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN PANTAI ULEE - LHEUE, BANDA ACEH, NAD

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN SAWAH DI PROVINSI BENGKULU

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karateristik Tanah di Lokasi Penelitian (Karakteristik Tanah Awal) Pada Ustic Endoaquers.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil

Avicenia sp. ( Api-Api ) Rhizophora sp( Bakau ) Nypa sp. ( Nipah ) Bruguiera sp. ( Lacang ) Sonneratia sp. ( Pedada )

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2013.

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI-8. Unsur Hara Makro: Kalsium & Magnesium

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN. E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN UMUM. Sedangkan kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan kedelai 25 sampai 30 c

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Teknik Restorasi Mangrove

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Transkripsi:

KERBGAAH SIFAT KIgIA PANWM DI BWWAB VEGETWSI MAWGROVE DAN HUBUMGAWNYA DENGAN AlR TANAM SEWTA PERKEMBANGAH AKWR DgRI BEBERAPA ZOMA HUTAN MANGROVE BANYUWEDANG RISgPWTEH BULELEHG, BALl

RINGKASAN HERNAWATI, Keragaan Sifat Kimia Tanah di Bawah Vegetasi Mangrove dan Hubungannya dengan Air Tanah serta Perkembangan Akar dari Beberapa Zona Hutan Mangrove Banyuwedang, Kabupaten Buleleng, Bali. ( Dibawah bimbingan OTJIH W. WIRADINATA dan HERMANU WIDJAJA). Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui perbedaan sifat kimia tanah di bawah vegetasi mangrove dan hubungannya dengan sifat kimia air tanah dan perkembangan akarnya. Penelitian telah dilakukan pada beberapa zona mangrove yaitu Rhizophora, Ceriops, Avicennia dan Lumnitzera di hutan mangrove Banyuwedang, Kabupaten Buleleng, Bali. Pada masing-masing zona diambil contoh tanah pada lapisan atas (0-30 cm) dan lapisan bawah (30-60 cm) yang dilakukan secara komposit, dan kemudian diambil contoh air tanah serta akar mangrovenya. Untuk melihat keeratan hubungan beberapa sifat kimia tanah, air tanah dan akar mangrove dilakukan melalui Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kimia tanah di bawah vegetasi mangrove pada Zona Avicennia, Lumnitzera dan Ceriops memiliki sifat kimia yang hampir sama antara lain : ph tanah yang tinggi (7.10-8.40), C-organik yang sangat rendah hingga rendah (0.25-1.49 %) kecuali pada Zona Ceriops dimana C-organiknya berkisar dari rendah hingga sangat tinggi (1.24-21.67 %), nitrogen sangat

rendah (0.06-0.13 %), P tersedia sangat rendah (0.09-0.23 ppm), basa-basa K, Na yang sangat tinggi dan Mg, Ca yang tinggi. Kejenuhan A1 tergolong sangat rendah dan KTK ta- nah berkisar antara 8.86-23.80 me/100 g yang tergolong rendah hingga sedang. Pada Zona Rhizophora ph tanahnya berkisar dari 4.65-6.25 yang tergolong masam hingga agak masam, memiliki kandungan C-organiknya sangat tinggi (17.95-28.38 %), kapasitas tukar kation tanahnya tinggi berkisar antara 27.85-38.93 me/100 g, kandungan N tergolong rendah hingga sedang (0.15-0.28 %), kejenuhan A1 sangat rendah (0.26-0.75 %), sedangkan kandungan P tersedia rendah yaitu 0.04-0.12 ppm dan untuk basa-basa Na, Mg serta K tergolong sangat tinggi, kecuali untuk basa Ca tergolong sedang hingga sangat tinggi yaitu 10.21-25.64. Kandungan senyawa pirit (FeS2) di Zona Rhizophora lebih dari >2 %, sedangkan di Zona Ceriops, Avicennia dan Lumnitzera kurang dari 1%. Perilaku tinggi rendahnya konsentrasi unsur Na, Ca, Mg, K, Fe dan S dalam tanah diikuti pula oleh perilaku yang sama konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam air ta- nah. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya pergerakan air dari bawah tanah ke atas melalui pori kapiler pada waktu peristiwa pasang surut air laut. Pola hubungan unsur-unsur Na, Mg, Ca, K, Fe dan S pada tanah lapisan bawah Zona Rhizophora dengan unsurunsur tersebut dalam air tanah menunjukkan korelasi yang % iii

positif. Artinya peningkatan unsur-unsur tersebut dalam dalam air tanah. Pola keeratan hubungan Na, K dan S antara tanah dan air tanah mempunyai korelasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan keeratan Ca, Mg dan Fe. Penurunan bobot akar dengan semakin jauh dari pantai menuju ke darat disebabkan oleh beberapa ha1 antara lain, pengaruh penggenangan oleh air laut, tekstur tanah serta adaptasi yang berbeda-beda pada masing-masing jenis mangrove itu sendiri. Pada daerah hutan mangrove Banyuwedang ini, ternyata perkembangan perakaran mangrove lebih banyak berada di la- pisan atas daripada di lapisan bawah. Hal ini berkaitan dengan status hara pada lapisan atas yang lebih baik dibandingkan dengan lapisan bawah serta suasana reduktif yang menyebabkan akar berkumpul di lapisan atas untuk memperoleh oksigen yang cukup. Berdasarkan Analisis Regresi Berganda, pada lapisan atas diperoleh hubungan yang erat antara K dengan akar kasar dan ph, K dan FeS2 dengan akar halus. Selanjutnya pada lapisan bawah diperoleh hubungan yang erat antara Mg dan KTK dengan akar kasar serta ph dan C-organik dengan akar halus.

KERAGAAN SWAT KIMIA TANAH DI 5AWAH VEGETASI MANGROVE DAN NUBUNGAWYA DENGAN AIR TANAH SERTA PERKEMBANGAN AKAR DARI BEBERAPA ZONA HUTAN MANGROVE BANYUWEDANG KABUPATEN BULELENG, BALI SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mernperoletl Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakuitas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh HERNAWATI A 24 0645 JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993