BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN PUSTAKA. kepemilikan sesuatu (Kotler, 1999 : 195). Selanjutnya menurut Kotler, Bowen,

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Salon Kecantikan De Mode Purworejo)

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. konsumen sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi pengalaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Krisviyanti (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kualitas Layanan Jasa adalah aktivitas atau keuntungan yang dapat ditawarkan kepada orang lain yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. (Kotler, 2009). Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001), jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan merupakan produk dalam bentuk: fisik atau konstruksi, yang dikonsumsi dalam waktu yang sama saat dihasilkan dan memberikan nilai tambah terhadap konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suau kegiatan ekonomi yang di laksanakan oleh produsen untuk memberikan produk yang tidak berwujud yang bermanfaat bagi konsumen namun tidak memberikan hak kepemilikan dan proses produksi bersamaan dengan proses konsumsi. Adapun menurut Kotler dan Keller (2012) karakteristik utama jasa yaitu: Intangibility, Inseparability, Variability, Perishability. Menurut Tjiptono (2014), kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk pemenuhan kebutuhan konsumen. Persepsi adalah proses yang dilakukan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, menginteropeksi masukan infomasi yang digunakan untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti (Kotler 2009). Persepsi layanan menurut Zeithaml dalam Jankovic (2013) adalah sikap atau penilaian konsumen 8

9 terhadap keunggulan suatu layanan. Kualitas layanan pada hakikatnya berdasar pada suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dimensi kualitas pelayanan merupakan aspek karakteristik untuk melihat kualitas sebuah layanan. Kualitas layanan dapat dilihat antara kesesuaian harapan dengan persepsi konsumen atas layanan. Menurut Tjiptono (2014) ada lima dimensi utama kualitas layanan yaitu: Keandalan, Daya tanggap, Jaminan, Perhatian, Bukti Fisik. Ada dua faktor utama yang memengaruhi kualitas layanan yaitu layanan yang dirasakan dan layanan yang diharapkan. Jika layanan yang dirasakan sesuai dengan layanan yang diharapkan maka kualitas layanan di persepsikan memuaskan bagi konsumen. Dengan demikian baik tidaknya kualitas layanan, tergantung pada perusahaan dalam memberikan layanan yang sesuai dengan yang di harapkan konsumen. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (2014), ada lima dimensi penentu kualitas layanan yaitu: a. Tangible (Berwujud), yaitu penampilan fisik, peralatan dan berbagai materi yang terlihat yang dapat dinilai baik. b. Emphaty (Empati), yaitu pegawai bersedia menjalin hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman kebutuhan individual pelanggan c. Responsiveness (Daya Tanggap), yaitu kemauan dan kemampuan pegawai memberikan layanan secara tanggap dan cepat d. Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan pegawai untuk memberikan layanan yang cepat, akurat, dan memuaskan.

10 e. Assurance (Jaminan), yaitu pegawai memiliki pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat yang dapat di percaya terkait janji yang diberikan. Menurut Tjiptono (2014), kualitas suatu layanan yang di persepsikan oleh pelanggan terdiri dari 2, yaitu: a. Functional quality, kualitas cara penyampaian jasa kepada pelanggan, berkaitan dengan akhir jasa kepada b. Technical quality, kualitas output jasa yang di persepsikan Techical quality terdiri dari tiga tipe: 1) Search quality, dapat di evaluasi sebelum pembelian, contoh: harga 2) Experience quality, hanya bisa di evaluasi setelah konsumsi, contoh: ketepatan waktu, kecepatan layanan, dan hasil layanan akhir. 3) Credence quality, sulit di evaluasi bahkan setelah konsumsi. Menurut Akbar dan Parves (2009) ada lima faktor kualitas layanan dari persepsi pelanggan yaitu sebagai berikut: a. Pelayanan utama atau pelayanan produk. b. Elemen manusia dari pengiriman layanan. c. Sistematisasi pengiriman layanan, elemen non manusia. d. Bukti fisik pelayanan. e. Tanggung jawab sosial. 2. Kepuasan Kepuasan menjadi sangat penting dalam bisnis terutama dibidang jasa, ketika konsumen merasa puas atas layanan yang diberikan maka konsumen akan

11 loyal. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara yang dirasakan dengan yang diharapkan (Tjiptono, 2014). Jika kinerja jasa berada di bawah harapan maka pelanggan merasa tidak puas, dengan begitu akan membawa dampak yang negatif dan menyebabkan rasa ketertarikan pelanggan terhadap sjasa tersebut menjadi menurun, bahkan meninggalkan nya. Tjiptono (2014) berpendapat ada beberapa metode yang dapat digunakan sebuah perusahaan untuk mengukur atau memantau kepuasan pelanggannya yaitu : 1) Sistem Keluhan dan Saran. Perusahaan yang memiliki orientasi terhadap pelanggan dapat memberikan pelayanan terhadap pelanggan untuk menyampaikan saran atau keluhan yang dirasakan oleh Informasi yang diperoleh dari metode ini dapat digunakan untuk evaluasi atau ide-ide yang dimasa yang akan datang dapat diterapkan. 2) Survei Kepuasan Pelanggan. Metode survei akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan, pengukuran dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: directly respond satisfaction, derived dissatisfaction, problem analysis, importance perfonmance analysis, ghost shopping, last customer analysis. Dengan adanya pengkuran kepuasan pelanggan diatas, maka perusahaan dapat lebih mudah untuk melakukan intropeksi atas saran atau keluhan pelanggan yang dapat dikonversikan menjadi evaluasi layanan yang lebih baik untuk menjaga loyalitas

12 Adapun dimensi kepuasan pelanggan menurut Kotler dan Keller (2012), yaitu: a. Tetap setia. b. Membeli produk yang di tawarkan. c. Merekomendasikan produk. d. Bersedia untuk membayar lebih. e. Bersedia memberikan saran masukan. Menurut Tjiptono (2014) ada tiga konsep inti cara mengukur kepuasan konsumen yaitu: a. Konfirmasi Harapan Konfirmasi harapan yaitu kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja aktual perusahaan. Hal ini penekanannya pada atmosfer tempat pelayanannya, kecepatan, keramahan karyawan. b. Minat Pembelian Ulang Kepuasan konsumen dapat diukur secara behavioral dengan menanyakan apakah konsumen akan menggunakan jasa perusahaan lagi atau tidak. Pelayananan yang berkualitas akan menciptakan citra baik di benak konsumen. c. Ketidakpuasan Konsumen

13 Aspek untuk mengetahui terjadinya ketidakpuasan konsumen dapat dilihat dengan meliputi: komplain, pengembalian produk, biayan garansi, recall, negative word of mouth, dan defections. 3. Loyalitas Loyalitas pelanggan merupakan tujuan akhir suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis. Menurut Kotler dan Keller (2012) loyalitas merupakan suatu komitmen yang pegang kuat untuk membeli dan berlangganan lagi dengan produk yang sama di masa depan meskipun ada pengaruh ada pengaruh usaha pemasaran dari perusahaan lain. Sebagai usaha untuk mendapatkan pelanggan yang loyal, maka perusahaan harus menyusun strategi yang tepat, di antarnya dengan meningkatkan kualitas layanan dan kualitas produk, serta menganalisis posisi pesaing dan menentukan pangsa pasar. Sedangkan menurut Tjiptono (2014) loyalitas adalah suatu hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang dilandasi sepuluh prinsip pokok loyalitas pelanggan yaitu: a. Kemitraan yang didasarkan pada etika dan integritas yang utuh. b. Nilai tambah dalam kemitraan pelanggan dan perusahaan c. Saling percaya antara perusahaan dengan d. Keterbukaan. e. Bertindak atas unsur antusiasme f. Saling membantu secara konkrit dan aktif. g. Berfokus pada faktor yang tak terduga yang dapat menghasilkan customer delight.

14 h. Kedekatan dengan i. Tetap menjalin relasi purna beli. j. Antisipasi kebutuhan masa yang akan datang. yang: Menurut Griffin (2007), karakteristik pelanggan yang loyal adalah orang a. Melakukan pembelian berulang secara teratur, pelanggan melakukan pembelian sebanyak dua kali atau lebih. b. Membeli antar lini produk dan jasa, pelanggan membeli semua barang atau jasa yang di tawarkan, dan yang mereka butuhkan secara teratur, pelanggan jenis ini akan membuat tidak terpengaruh oleh produk asing. c. Mereferensikan kepada orang lain, setelah melakukan pembelian secara teratur dan ber ulang-ulang, pelanggan mendorong orang lain untuk membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. d. Menunjukkan kekebalan terhadap produk pesaing, pelanggan mempunyai komitmen yang kuat untuk tidak menggunakan produk atau jasa dari perusahaan lain. B. Hasil Penelitian Terdahulu 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015), dalam penelitian ini responden nya adalah nasabah BRI Cabang Blega. Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini ialah data primer, yaitu melakukan penyebaran kuesioner terbatas pada nasabah BRI cabang Blega dengan hasil : a. Dimensi kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan

15 terhadap kepuasan nasabah, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap penilaian pelanggan terhadap perusahaannya. b. Dimensi kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. c. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas melalui kepuasan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Raditya dan Untung (2015), dalam penelitian ini responden nya adalah nasabah pengguna mobile banking BNI Cabang Sukoharjo. Sampel penelitian ini sebanyak 100 nasabah pengguna mobile banking dengan metode convenience sampling. Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu dengan menyebar kuesioner dengan hasil: a. Kualitas layanan mobile banking berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. b. Kualitas layanan mobile banking berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. c. Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. d. Kualitas layanan mobile banking berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan sebagai variabel intervening. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wendha, dkk (2013), dengan responden pelanggan yang menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia minimal tiga kali dalam satu tahun terakhir. Hasil penelitian sebagai berikut:

16 a. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan b. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas c. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan Rosinta (2010), populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa sarjana dan diploma FISIP UI yang pernah makan di KFC minimal tiga kali. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan. b. Kualitas layanan berpengaruh secara langsung tidak signifikan terhadap loyalitas. c. Kepuasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Lukman Khakim dkk, (2014), populasi dari penelitian ini adalah pelanggan pada Pizza Hut cabang Simpang Lima Semarang. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. b. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan c. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan d. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas 6. Penelitian yang dilakukan oleh Suratno dkk. (2016), populasi penelitian ini adalah pelanggan PT Pelabuhan Indonesia III Semarang. Hasil penelitian sebagai berikut:

17 a. Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan b. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. c. Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. d. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. e. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Rifky (2014), dengan populasi penelitian konsumen PT. JNE Surabaya. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. b. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. c. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. 8. Penelitian yang dilakukan oleh Indah (2012), dengan populasi pelanggan bengkel Ahhas 0002, Astra Motor Semarang. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan b. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan c. Harga dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. d. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas e. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas.

18 f. Kepuasan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas g. Harga, kualitas layanan, kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. 9. Penelitian yang dilakukan oleh Uswatun (2012), dengan populasi pelanggan waroeng SS Surabaya. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Keragaman menu berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. b. Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan c. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. d. Keragaman menu berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. e. Harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas f. Kualitas layanan berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas g. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas h. Keragaman menu, harga, kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas 10. Penelitian yang dilakukan oleh Sandy dan Ira (2017) dengan judul Customer Loyalty: The Effect of Service Quality and The Mediating Role of Customer Satisfaction. Study Case: PT Sabda Alam Hotel. Hasil penelitian sebagai berikut : a. Kualitas layanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan

19 b. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas c. Kepuasan terbukti memediasi signifikan hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas. C. Hipotesis Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dapat diturunkan beberapa hipotesis, yaitu: 1. Hubungan antara kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015), hubungan antara dimensi kualitas layanan terhadap kepuasan berpengaruh positif dan signifikan. Dengan memberikan kualitas layanan yang baik, akan meningkatkan kepuasan nasabah, dan sebaliknya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Raditya dan Untung (2015), kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Semakin baik kualitas layanan mobile banking maka kepuasan nasabah semakin meningkat. Menurut penelitian Lukman Khakim dkk. (2014), kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Penelitian Suratno dkk.(2016), menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Penelitian Rifky (2014), kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Penelitian Indah (2012), menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

20 Sedangkan penelitian Uswatun (2012), menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Penelitian Sandy dan Ira (2017) mengungkapkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Kualitas pelayanan yang terbaik akan menciptakan kepuasan konsumen. Hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelangganpun juga menentukan kepuasan sehingga tercipta loyalitas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY. 2. Hubungan antara kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY Menurut penelitian yang dilakukan Sakina, dkk (2015), kepuasan nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah. Semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah, maka semakin tinggi pula kecenderungan nasabah untuk loyal terhadap perusahaan. Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan di BRI Cabang Blega menunjukkan bahwa nasabah akan loyal terhadap perusahaan, jika pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan harapan nasabah. Diharapkan ketika nasabah puas atas layanan yang diberikan perusahaan, akan menjadikan nasabah yang loyal untuk jangka panjang.

21 Penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan Rosinta (2010), bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh secara positif terhadap loyalitas. Penelitian yang dilakukan Lukman Khakim dkk. (2014) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas Penelitian Suratno dkk. (2016), menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Penelitian Rifky (2014), menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Penelitian Indah (2012), berpendapat bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas Sedangkan penelitian Uswatun (2012), menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas Penelitian Sandy dan Ira (2017) mengungkapkan bahwa kepuasan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas Ketika pelanggan loyal terhadap perusahaan, diharapkan akan menyebarkan tentang keunggulan perusahaan kepada orang lain, sehingga akan meningkatkan jumlah pelanggan yang akan dilayani oleh perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H2 : Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY. 3. Hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY

22 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015), dalam pengujian kepuasan sebagai variabel mediasi, hubungan nya dengan kualitas jasa terhadap loyalitas nasabah hasilnya adalah bahwa kepuasan terbukti sebagai variabel mediasi dalam hubungan antara kualitas layanan dengan loyalitas nasabah. Variabel kepuasan nasabah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas layanan semakin tinggi juga tingkat kepuasan nasabah, sehingga dengan meningkatnya tingkat kepuasan nasabah, loyalitas nasabah tinggi juga meningkat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Raditya dan Untung (2015), kualitas layanan mobile banking berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap loyalitas melalu kepuasan sebagai variabel mediasi. Penelitian Sandy dan Ira (2017) mengungkapkan bahwa kepuasan terbukti secara signifikan memediasi hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H3 : Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas melalui kepuasan pada nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY. D. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel independen, variabel mediasi, dan variabel dependen. Variabel independen adalah kualitas layanan, variabel mediasi yaitu kepuasan, sedangkan loyalitas sebagai variabel

23 dependen. Berikut ini adalah model penelitian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015). Kualitas Pelayanan H 1 Kepuasan H 2 Loyalitas H 3 Gambar 2. 1 Gambar Model Penelitian