PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISMEUNTUK MATERI SISTEM KOORDINAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS DISCOVERY

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERORIENTASI MIND MAP DILENGKAPI TEKA-TEKI SILANG UNTUK KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

DEVELOPING OF BIOLOGY MODULE ORIENTED QUATUM TEACHING COMPLATED BY MIND MAP TO STUDENT IN SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK ALUNG

Oleh. Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ), Rahima ** ) ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR DAN BERKARAKTER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK TINGKAT SMP

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

MENGKONSTRUKSI PENGETAHUAN SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT MENGGUNAKAN BAHAN AJAR INTERAKTIF MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP N 21 PADANG

PERANGKAT PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING (STUDI PENGEMBANGAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 MAKASAR)

PENGEMBANGAN MODUL ENTOMOLOGI BERBASIS PETA PIKIRAN UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA KELAS XI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

JURNAL MEGA ISHANA NPM

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 1

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI GAMBAR DAN PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA UNTUK SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

JURNAL SUSANTI NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

UJI EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL

Oleh ABSTRACT. Key Word : Development, LKS,Guided Discovery PENDAHULUAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

Transkripsi:

Biodik Vol 3 No.1 Juni 2017 Hal 9-16 9 PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI DEVELOPMENT OF BIOLOGY MODULES BASED ON CONSTRUCTIVITY ON THE MATERIAL OF DIGESTION SYSTEM FOR HUMANS FOR STUDENT CLASS VIII IN SMP NEGERI 16 KERINCI Sumitro 1*, Devie Novallyan 2, Emayulia Sastria 3 Mahasiswa Program Pascasarjana MIPA Universitas Jambi 1* Staf Pengajar Pendidikan Biologi IAIN Sultan Thaha Syaifudin Jambi 2 Staf Pengajar Pendidikan Biologi IAIN Kerinci 3 Mitmitra1@gmail.com ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan modul berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaan pada manusia. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Kerinci, dilatar belakangi dengan keterbatasan bahan ajar yang tersedia di sekolah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan modul menggunakan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat valid, aspek isi dengan rata-rata validitasnya 90 %, aspek penyajian dengan rata-rata 94,4%, dan aspek bahasa dengan rata-rata validitasnya 82%. Penelitian melibatkan dua puluh empat orang siswa. Hasil motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis konstruktivisme diperoleh nilai rata-rata yaitu 85% dengan kategori sangat dan nilai hasil belajar dengan rata-rata 82,5. Maka dapat diketahui bahwa efektivitas penggunaan modul sistem pencernaan pada manusia dalam pembelajaran biologi sangat tinggi. ABSTRACT The purpose of this research is to develop a module based on constructivism on the digestive system in humans. The study was conducted on VIII students at SMP Negeri 16 Kerinci, background with limited teaching materials available at school. This research is a kind of research development. Module development using 4-D model (Define, Design, Develop, and Disseminate). The results showed that the teaching materials developed included in the criteria are very valid, the content aspect with the average validity is 90%, the presentation aspect with an average of 94.4%, and the language aspect with the average validity is 82%. The study involved twenty-four students. Results of student learning motivation in learning by using constructivism-based module obtained an average value of 85% with a very effective category and the value of learning outcomes with an average of 82.5. So it can be seen that the effectiveness of the use of constructivism-based modules on the digestive system material in humans in biology learning is very high. Kata kunci: Modul, konstruktivisme, sistem pencernaan.

10 PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran, peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi untuk meningkatkan potensi dalam dirinya yang sangat berpengaruh terhadap sumber daya manusia (SDM) yang nantinya akan sangat berguna bagi pengembangan dirinya. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal. Biologi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang dipelajari di jenjang SD, SMP hingga SMA sampai keperguruan tinggi. Biologi menunjukkan peranan penting dalam upaya meningkat sumber daya manusia. Pembelajaran biologi dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMPN 16 Kerinci pada pembelajaran biologi, nilai rata-rata siswa pada ujian mid semester biologi belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh SMPN 16 Kerinci dengan skor minimal 70. Nilai rata-rata siswa dalam mata pelajaran biologi masih dibawah ratarata standar nilai KKM yaitu 55. Hal ini disebabkan oleh sumber belajar yang kurang memadai. Pembelajaran di SMPN 16 Kerincimasih menggunakan buku paket yang ada di perpustakaan saja, buku yang ada di perpustakaan SMPN 16 Kerinci masih kurang atau belum cukupdalam memenuhi kebutuhan proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi dan juga belum tersedianya bahan ajar yang memadai, seperti modul dan yang lainnya. Penyediaan buku teks yang berkualitas disekolah masih sangat kurang, dimana buku teks yang digunakan lebih menekankan pada penyampaian pengetahuan atau fakta belaka [1]. Pengarang buku teks yang ada belum menyajikan cara agar buku itu mudah dipahami oleh siswa dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Akibatnya motivasi belajar siswajuga berkurang dan hasil belajar siswa juga menunjukkan nilai yang rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru pengampu mata pelajaran biologi di SMPN 16 Kerinci,didapatkan keterangan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran biologi siswa mengalami kesulitan memahami materi, dan siswa kurang motivasi dalam belajar biologi. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa, diperoleh keterangan bahwa dalam memperoleh informasi materi pembelajaran biologi, siswa cenderung hanya mengharapkan informasi dari guru, umumnya guru dalam memberikan materi

11 pembelajaran menggunakan metode konvensional yaitu ceramah, siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru sehingga mengurangi minat untuk belajar biologi, karena siswa merasa menoton dalam belajar biologi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu pengembangan bahan ajar yang dapat membantu dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa, serta bahan ajar yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif. Pembelajaran lebih efisien, dan relevan jika adanya penggunaan modul dalam belajar. Pemilihan dan penggunaan modul pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam mengarahkan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar. Modul juga merupakan rangkaian kegiatan belajar secara empiris yang dapat mendorong hasil belajar yang untuk mencapai tujuan yang jelas dan spesifik. Belajar bukan hanya sekedar memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru bukan sekedar memberikan informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk siswa mengeksplorasi dalam dunia mereka, menemukan pengetahuan, dan berpikir secara kritis. Siswa harus dapat membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Guru dapat membantu dalam membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Proses pembelajaran akan lebih aktif jika menggunakan Pendekatan konstruktivisme dan siswa dapat membangun sendiri pengetahuan yang dimilikinya[4]. Agar siswa dapat belajar sendiri (mandiri) dan bimbingan yang minimal dari pendidik perlu adanya modul, karna Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta sesuai tingkat pengetahuan mereka [5]. 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 16 Kerinci. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013. Subjek penelitian uji coba meliputi ahli materi selaku orang yang berkompetensi dalam bidang biologi, (dua orang dosen biologi dan satu orang guru mata pelajaran biologi), siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Kerinci yang terdiri dari 24 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4D (four D models). Model pengembangan ini terdiri dari 4 tahap yaitu pendefinisian

12 (define), Perancangan (design), Pengembangan (develop), dan Penyebaran (disseminate) atau diadaptasikan menjadi model 4-P, yaitu pendefenisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Langkah-langkah dalam model pengembangan 4D dalam penelitian ini adalah: Pertama, pendefinisian (define), tahap ini bertujuan mendefinisikan syaratsyarat pembelajaran serta menganalisis tujuan pembelajaran. Pada tahap ini terdapat tiga langkah yaitu analisis kurikulum, analisis siswa, analisis konsep. Kedua, perancangan (design), tujuan tahap ini adalah merancang modul pada pembelajaran biologi yang akan dikembangkan. Perancangan modul dilakukan dengan memilih format teks yang digunakan yang dapat menarik motivasi siswa untuk belajar, modul pembelajaran biologi disusun dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. Tahap perancangan terdiri atas 3 (tiga) langkah utama, yaitu: merancang kerangka modul, menyususn kerangka dan menyususn program terperinci. Ketiga, pengembangan (develop), tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan modul yang valid dan. Tahap pengembangan ini terdiri dari: uji validitas modul, uji praktikalitas modul dan uji efektivitas modul. Keempat, penyebaran (disseminate), tahap ini dilakukan setelah modul dinyatakan. Penyebaran dilakukan secara terbatas hanya pada 1 (satu) kelas yaitu pada siswa kelas VIII A di SMP Negeri 16 Kerinci. Data penelitian ini dikumpulkan melalui angket validasi modul, angket praktikalitas modul, angket motivasi belajar siswa, dan lembaran tes hasil belajar. Tingkat pencapaian kategori kevalidan modul menggunakan klasifikasi dengan ketentuan berikut ini. Tabel 1. Kriteria Kevalidan Modul. No. Penilaian Kriteria 1 0%-20% Tidak valid 2 21%-40% Kurang valid 3 41%-60% Cukup valid 4 61%-80% Valid 5 81%-100% Sangat valid Hasil perhitungan Kean modul diinterpretasikan ke dalam kategori sebagai berikut: Tabel 2. Interpretasi Kean modul No. Penilaian Kriteria 1 0%-20% Sangat tidak 2 21%-40% Tidak 3 41%-60% Cukup 4 61%-80% 5 81%-100% Sangat HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, validasi modul berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaan pada

13 manusia yang dikembangkan dapat diketahui dari hasil validasi para ahli. Validasi ahli diperoleh dari angket tertutup untuk menilai draf dari modul yang dikembangkan. Hasil validasi berupa data kuantitatif yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan kualitas modul. Tabel 3. Hasil validasi modul No. Aspek Nilai (%) Kriteria 1 Isi 90 Sangat valid 2 Penyajian 94,4 Sangat valid 3 Bahasa 82 Sangat valid Rata-rata 88,8 Sangat valid Berdasarkan tabel 3, rata-rata keseluruhan persentase validasi isi, penyajian, dan bahasa, modul yang dikembangkan adalah 88,8 % sehingga dapat disimpulkan bahwa modul berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaan pada manusia dikategorikan sangat valid. Angket praktikalitas yang peneliti berikan kepada guru tentang modul sistem pencernaan pada manusia diperoleh data praktikalitas pada tabel 4. Data hasil uji praktikalitas dapat terlihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Hasil analisis praktikalitas modul biologi berbasis konstruktivisme oleh guru No. Komponen Nilai (%) Kriteria 1 Penggunaan 86 Sangat modul 2 Materi 88 Sangat pembelajaran 3 Ketepatan 85 Sangat Waktu 4 Bahasa 85 Sangat Rata-rata 86 Sangat Hasil praktikalitas modul oleh penilaian guru dengan memberikan angket kepada guru biologi yang bertujuan untuk melihat praktikalitas modul biologi berbasis konstruktivisme dalam proses pembelajaran yaitu86% dengan kategori sangat. Angket praktikalitas yang peneliti berikan kepada siswa tentang modul sistem pencernaan pada manusia diperoleh data praktikalitas pada tabel 5. Data hasil uji praktikalitas dapat terlihat pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Hasil analisis praktikalitas modul biologi berbasis konstruktivisme oleh siswa No. Komponen Nilai (%) Kriteria 1 Penggunaan 85 Sangat modul

14 2 3 Materi pembelajaran Ketepatan Waktu 4 Bahasa Rata-rata 81 Sangat 83 Sangat 86 Sangat 83,75 Sangat Hasil praktikalitas modul oleh penilaian siswa dengan memberikan angket kepada siswakelas VIII yang bertujuan untuk melihat melihat praktikalitas modul biologi berbasis konstruktivisme dalam proses pembelajaran yaitu83,75% dengan kategori sangat. Hasil analisis motivasi belajar siswa dengan menggunakan modul biologi sistem dilihat pada tabel 6. pencernaan pada manusiadapat Tabel 6. Hasil angket motivasi belajar siswa Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa dari 4 indikator motivasi belajar siswa berdasarkan angket siswa yaitu minat/perhatian, relevansi, harapan, dan kepuasan menunjukkan skor nilai rata-rata 85 %. Dengan demikian jika ditinjau dari motivai belajar siswa, maka efektivitas penggunanaan modul biologi sistem pencernaan pada manusia sangat dalam pembelajaran biologi. Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai ulangan harian yang diberikan berupa tes dalam bentuk objektif. Tes dilakukan setelah pembelajaran menggunakan modul biologi berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaan pada manusia. Hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan No. Indikator Ratarata Katagori 1 Minat/ Perhatian 81 Sangat 2 Relevan 83 Sangat 3 Harapan/ keyakinan 86 Sangat 4 Kepuasan 90 Sangat Rata-rata 85 Sangat modul biologi berbasis konstruktivisme. Ratarata KKM Ket Siswa yang Tuntas Siswa yang Tidak Tuntas 82,5 24-70 Sangat Tinggi Tabel 7, perolehan nilai yang didapat siswa dari 24 orang yang mengerjakan tes objektif sebanyak 20 soal. Berdasarkan hasil belajar yang telah dicapai, maka dapat diketahui bahwa efektivitas pemakaian modul biologi

15 berbasis konstruktivisme termasuk kategori sangat tinggi, karena KKM (70) yang ditetapkan oleh sekolah sudah tercapai, dengan rata-rata sudah berada di atas KKM yaitu 82,5. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan modul biologi berbasis konstruktivismetuntas. Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh 3 orang validator secara keseluruhan modul biologi berbasis konstruktivisme dinyatakan valid dengan rata-rata nilai 88,8 %. Validitas yang dilakukan pada penelitian ini menekankan pada validitas isi, penyajian dan bahasa. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul biologi berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaan pada manusia yang dihasilkan telah teruji dan telah dinyatakan valid. Dari analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk semua aspek dalam angket motivasi berada pada kriteria sangat tinggi dengan rata-rata persentase motivasi siswa dalam belajar adalah 85 %. Selain itu, modul biologi berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaanpada manusia dibuat dengan tampilan yang lebih variatif dan dilengkapi dengan gambar berwarna yang bagus serta menarik. Sehingga siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran karena sebelumnya siswa hanya menggunakan buku teks yang berupa uraian materi yang panjang. Siswa juga mudah memahami materi dengan menggunakan modul biologi berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaan pada manusia karena penyajian materi dalam modul biologi berbasis konstruktivisme sesuai dengan kebutuhan siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan relevansi siswa terhadap modul biologi berbasis konstruktivisme. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Dengan adanya motivasi yang baik dimiliki oleh siswa, maka siswa akan giat belajar sehingga siswa akan memahami konsepkonep materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang dirangsang oleh faktor dari luar yaitu bahan ajar berupa modul biologi berbasis konstruktivisme, sehingga tujuan yang dikendaki dalam pembelajaran dapat tercapai. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui kean proses pembelajaran menggunakan modul biologi berbasis konstruktivisme pada mata pelajaran Biologi. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka mengalami pengamalan belajarnya. Tujuan dari penilaian hasil belajar mengajar adalah untuk mengukur seberapa

16 jauh tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil tes untuk mata pelajaran Biologi pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 16 Kerinci data menunjukkan bahwa dari 24 orang siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan modul biologi berbasis konstruktivisme diperoleh nilai rata-rata yaitu 82,5. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan modul biologi berbasis konstruktivisme sangat dalam meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil paparan data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa modul biologi berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaanpada manusia memiliki kriteria sangat valid dengan rata-rata validitas sebesar 88,8%. Modul biologi berbasis konstruktivisme pada materi sistem pencernaanpada manusia dapat digolongkan sangat, dilihat dari kemudahan dalam penggunaan modul oleh guru dan siswa. Modul biologi sistem pencernaanpada manusia dapat dikatakan sangat. Ini dapat dilihat dari motivasi belajar siswa berdasarkan angket siswa yaitu minat/perhatian, relevansi, harapan, dan kepuasan menunjukkan skor nilai rata-rata 85 % serta rata-rata nilai hasil belajar yang dicapai siswa yaitu 82,5. REFERENSI Lufri. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press; 2010. Nasution. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara; 2008. Paulina dan Purwanto. Penulisan Bahan ajar. Jakarta: PAU PPAI-UT; 2005. Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press; 2012.