BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Table 3.1 Bagan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. (2007:52), menyatakan bahwa metode penelitian adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Tempat, dan Waktu Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment (eksperimen semu), karena mencari sebab akibat dimana pengendalian ubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan. Penelitian ini membagi subjek ke dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel baik dari kelas eksperimen atau kelas kontrol dipilih secara sengaja dan telah dipertimbangkan dari segala aspek. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang dijadikan sebagai kelas eksperimen serta di Kelas VIID SMP Stella Matutina Salatiga yang dijadikan sebagai kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan April 2013. B. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro 53 Salatiga. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai kelas eksperimen dan kelas VIID SMP Stella Matutina Salatiga sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purpose sampling dengan tujuan mencari tingkat kemampuan yang sama (tingkat homogenitas) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. C. Variabel Penelitian Penelitian ini melibatkan satu variabel bebas dan satu veriabel terikat, yaitu sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (x) Variabel Bebas (Independent Variables) merupakan suatu variabel yang menyebabkan perubahan bagi variabel lain (Variabel Terikat). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). 2. Variabel Terikat (y) Variabel Terikat (Dependent Variables) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (Variabel Bebas). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar. 23

24 D. Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini memberikan batasan definisi operasional, sesuai dengan judul penelitian Pengaruh Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, maka variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) dan hasil belajar. Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor) secara seimbang. Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar, dan selanjutnya mengadakan evaluasi pembelajaran dari proses belajar yang telah dilakukan. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah melalui tes. Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masingmasing guru mata pelajaran. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2012 di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. b. Wawancara Wawancara adalah proses mendapatkan keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancarara dan narasumber. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Januari 2012 dengan narasumber guru matematika kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. c. Tes Tes merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sederetan soal kepada subjek yang diperlukan datanya.

25 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa, yang akan diambil dari hasil tes. Penelitian ini menggunakan dua jenis tes, yaitu tes kemampuan awal (pretest) dan tes kemampuan akhir (posttest). Tes kemampuan awal (pretest) bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman materi pelajaran yang akan diajarkan telah diketahui oleh siswa dan tes kemampuan akhir (posttest) bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang telah diajarkan dikuasai siswa dengan baik. Soal tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda. Data diperoleh dari tes kemampuan awal (pretest) dan tes kemampuan akhir (posttest), selanjutnya dilakukan penskoran terhadap lembar jawab siswa. Soal tes terdiri atas 30 soal dalam bentuk pilihan ganda, dengan skor maksimum yang diharapkan 100 dan skor minimumnya 0. Materi soal pretest dan posttest adalah segiempat. Tabel 3.1 Kisi-kisi soal tes (Pretest) SK KD Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 1) Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukuranya. 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang. Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang menurut sifatnya. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 8 Menjelaskan sifatsifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 22

26 25, 26, 27, 28, 29, 30 Tabel 3.2 Kisi-kisi soal tes (Posttest) SK KD Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. 6.2Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang. Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang menurut sifatnya. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 8 Menjelaskan sifat-sifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 22 F. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang

27 digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur, Gay (dalam Sukardi, 2008). Mengukur validitas, dapat digunakan rumus product moment atau pearson: ( )( ) [ ( ) ] [ ( ) ] Keterangan: r : Koefisiean korelasi product moment N : Jumlah subjek X : Jumlah skor item/nilai tiap item Y : Jumlah skor total/nilai total angket Kategori validitas (Arikunto): a. valid jika r hitung 0,2 b. tidak valid jika r hitung < 0,2 Menggunakan batasan validitas 0,2 karena setelah melihat hasil belajar siswa yang cukup rendah. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pretest Butir Item Nilai r x,y Keterangan Butir Item Nilai r x,y Keterangan 1 -.220 Tidak valid 16.494 Valid 2 -.124 Tidak valid 17.083 Tidak valid 3.202 Valid 18.507 Valid 4.125 Tidak valid 19.497 Valid 5.085 Tidak valid 20.166 Tidak valid 6 -.223 Tidak valid 21.560 Valid 7 -.025 Tidak valid 22.324 Valid 8.321 Valid 23.354 Valid 9.002 Tidak valid 24.338 Valid 10.019 Tidak valid 25.517 Valid 11.423 Valid 26.407 Valid 12.528 Valid 27.004 Tidak valid 13.259 Valid 28.202 Valid 14 -.052 Tidak valid 29.417 Valid 15.192 Tidak valid 30.471 Valid

28 Tabel 3.4 Sebaran Item Pretest dengan Uji Validitas SK KD Indikator Item Soal Jml Valid 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukuranya. 6.2 Mengidentifikas i sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang. Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang menurut sifatnya. Menjelaskan sifatsifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 1*, 2*, 3, 4*, 5*, 6*, 7*, 8 9*, 10*, 11, 12, 13, 14*, 15*, 16, 17*, 18, 19, 20*, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27*, 28, 29, 30 2 15 TOTAL ITEM VALID 17 Keterangan : (*) Item tidak valid Berdasarkan hasil uji validitas pretest yang terlihat dalam Tabel 3.4 di atas, maka dapat dikatakan dari jumlah seluruh item instrumen 30 soal pretest terdapat 17 instrumen soal valid dan 13 instrumen soal tidak valid. Kesimpulan persentasenya adalah 57% soal valid dan 43% soal tidak valid. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Posttest Butir Item Nilai r x,y Keterangan Butir Item Nilai r x,y Keterangan 1.009 Tidak valid 16.468 Valid 2.116 Tidak valid 17.425 Valid 3 -.080 Tidak valid 18 -.058 Tidak valid 4.348 Valid 19.515 Valid 5.312 Valid 20.119 Tidak valid 6.216 Valid 21.270 Valid 7.283 Valid 22.225 Valid 8 -.058 Tidak valid 23.593 Valid 9.226 Valid 24.446 Valid 10.316 Valid 25.037 Tidak valid

29 11.267 Valid 26.466 Valid 12.211 Valid 27.304 Valid 13.687 Valid 28.006 Tidak valid 14.000 Tidak valid 29.146 Tidak valid 15.219 Valid 30.158 Tidak valid Tabel 3.6 Sebaran Item Posttest dengan Uji Validitas SK KD Indikator Item Soal Jml Valid 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukuranya. 6.2 Mengidentifikas i sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang. Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang menurut sifatnya. Menjelaskan sifatsifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 1*, 2*, 3*, 4, 5, 6, 7, 8* 9, 10, 11, 12, 13, 14*, 15, 16, 17, 18*, 19, 20*, 21, 22, 23, 24, 25*, 26, 27, 28*, 29*, 30* 4 15 TOTAL ITEM VALID 19 Keterangan : (*) Item tidak valid Berdasarkan hasil uji validitas posttest yang terlihat dalam tabel 3.6 di atas, maka dapat dikatakan dari jumlah seluruh item instrumen 30 soal posttest terdapat 19 instrumen soal valid dan 11 instrumen soal tidak valid. Kesimpulan persentasenya adalah 63% soal valid dan 37% soal tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat

30 mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Azwar, 2012). Pengukuran reliabilitas menggunakan formula Spearman Brown. 2rb ri 1 r b Keterangan: r i = Reliabilitas internal seluruh instrumen r b = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford (1956) adalah sebagai berikut: a. 0,80 < r xx 1,00 (reliabilitas sangat tinggi) b. 0,60 < r xx 0,80 (reliabilitas tinggi) c. 0,40 < r xx 0,60 (reliabilitas sedang) d. 0,20 < r xx 0,40 (reliabilitas rendah) e. -1,00 < r xx 0,20 (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak reliabel) Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS, dapat dilihat dalam output tabel berikut : Tabel 3.7 Uji Reabilitas Pretest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.658 30 Berdasarkan output uji reliabilitas pretest dalam Tabel 3.7 di atas, didapatkan nilai reliabilitas akhir sebesar 0,658 sehingga termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi. Tabel 3.8 Uji Reabilitas Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

31 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.712 30 Berdasarkan output uji reliabilitas posttest dalam Tabel 3.8 di atas, didapatkan nilai reliabilitas akhir sebesar 0,712 sehingga termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi. 3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal dan disimbolkan oleh huruf P. Indeks kesukaran soal merupakan rasio antara penjawab soal benar dan banyaknya penjawab soal. Formalitas indeks kesukaran item adalah: n i = Banyaknya siswa yang menjawab aitem dengan benar N = Banyaknya siswa yang menjawab aitem Menurut Nasution dan Zainul (2005), tingkat kesukaran butir soal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar. a. 0,00 P 0,25 (tingkat kesukaran sukar) b. 0,25 < P 0,75 (tingkat kesukaran sedang) c. 0,75 < P 1,00 (tingkat kesukaran mudah) Tingkat Kesukaran Tingkat Kategori No. Item Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran Pretest Sukar 3, 4 2 Sedang 1, 5, 6, 9, 10, 11, 14, 15, 17, 22, 27, 28, 30 13 Mudah 2, 7, 8, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29 15 Jumlah 30 Jumlah Item Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran pretest yang terlihat dalam Tabel 3.9 di atas, maka dapat dikatakan dari jumlah seluruh item

32 instrumen 30 soal pretest terdapat 2 instrumen soal dengan tingkat kategori sukar, 13 instrumen soal dengan tingkat kategori sedang, dan 15 instrumen soal dengan tingkat kategori mudah. Tingkat Kesukaran Tingkat Kategori No. Item Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran Posttest Sukar 1 1 Sedang 3, 4, 5, 6, 15, 17, 22, 27, 28 9 Mudah 2, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 30 Jumlah 30 Jumlah Item 20 Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran posttest yang terlihat dalam Tabel 3.10 di atas, maka dapat dikatakan dari jumlah seluruh item instrumen 30 soal posttest terdapat 1 instrumen soal dengan tingkat kategori sukar, 9 instrumen soal dengan tingkat kategori sedang, dan 20 instrumen soal dengan tingkat kategori mudah. 4. Uji Daya Beda Menurut Azwar, ntuk menguji daya beda butir soal digunakan rumus: Keterangan: d = daya beda N it = Banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok tinggi N T = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi N ir = Banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok rendah N R = Banyaknya penjawab dari kelompok rendah. Menurut Ebel sebagaimana dikutip dalam Azwar (2011), kriteria daya beda dibagi menjadi empat, yaitu: a. d 0,40 (daya beda bagus sekali) b. 0,30 d 0,39 (daya beda lumayan bagus) c. 0,20 d 0,29 (daya beda belum memuaskan)

33 d. d < 0,20 (daya beda jelek) Hasil belajar matematika dibuat kategori berdasarkan tingkatan dari Azwar (2012), yaitu sebagai berikut: X < ( - 1,0SD) rendah ( - 1,0SD) X < ( + 1,0SD) sedang ( + 1,0SD) X tinggi Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 3.11 dan Tabel 3.12. Daya Beda Tingkat Kategori Tabel 3.11 Kategori Hasil Belajar Matematika Sebelum Perlakuan No. Item bagus sekali 11, 19, 22, 25, 4 lumayan bagus 10, 23, 2 belum memuaskan Jelek 13, 16, 21, 24, 30 5 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 26, 27, 28, 29 Jumlah 30 Jumlah Item 19 Berdasarkan hasil uji daya beda pretest yang terlihat dalam Tabel 3.11 di atas, maka dapat dikatakan dari jumlah seluruh item instrumen 30 soal pretest terdapat 4 instrumen soal dengan tingkat kategori bagus sekali, 2 instrumen soal dengan tingkat kategori lumayan bagus, 5 instrumen soal dengan tingkat kategori belum memuaskan, dan 19 instrumen soal dengan tingkat kategori jelek. Daya Beda Tingkat Kategori Tabel 3.12 Kategori Hasil Belajar Matematika Sesudah Perlakuan No. Item bagus sekali 4, 5, 13 3 lumayan bagus 7, 9, 15, 22 4 belum memuaskan 3, 17, 19, 23, 25, 27, 30 7 Jelek 1, 2, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 24, 26, 28, 16 Jumlah Item

34 29 Jumlah 30 Berdasarkan hasil uji daya beda posttest yang terlihat dalam Tabel 3.12 di atas, maka dapat dikatakan dari jumlah seluruh item instrumen 30 soal posttest terdapat 3 instrumen soal dengan tingkat kategori bagus sekali, 4 instrumen soal dengan tingkat kategori lumayan bagus, 7 instrumen soal dengan tingkat kategori belum memuaskan, dan 16 instrumen soal dengan tingkat kategori jelek. G. Teknik Analisis Data Menganalisis variabel hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi. Keterangan: ( ) SD = standar deviasi x = nilai responden n = jumlah responden Keterangan: = rata-rata x = nilai responden n = jumlah responden Rumus kategori tingkatan (Azwar, 2012) X < ( - 1,0SD) rendah ( - 1,0SD) X < ( + 1,0SD) sedang ( + 1,0SD) X tinggi 1. Uji Prasyarat a. Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya.

35 Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS. b. Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi yang sama. Perbedaan yang terjadi dalam hipotesis benar-benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika. Analisis hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian, apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. H 0 : µ 1 =µ 2 : Tidak ada pengaruh antara Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. H 1 : µ 1 µ 2 : Ada pengaruh antara Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding independent t test dengan taraf signifikan 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikan, apabila nilai signifikan < 5% maka H 0 ditolak yang artinya Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) berpengaruh terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga dan jika nilai signifikan > 5% maka H 0 diterima yang artinya Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) tidak berpengaruh terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga.

36