Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Pasien PPOK Eksaserbasi Akut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. satu kali pada saat yang sama serta faktor risiko dan efek telah terjadi di masa

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari Penelitian ini

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif yang memakai metodea crosssectional untuk melihat profil pasien-pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli 2015. 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Adapun pertimbangan peneliti dalam memilih lokasi tersebut dikarenakan pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan adalah rumah sakit tipe A yang relatif banyak untuk dijadikan sampel penelitian. Adapun pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2016, dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data. 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi dari penelitian adalah seluruh pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan bulan Januari-Juli 2015. 4.3.2. Sampel Pengambilan sampel penelitian ini adalah seluruh pasien STEMI yang tercatat dalam rekam medis RSUP H.Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli 2015.Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode total sampling yaitu dengan mengambil semua sampel penelitian. Selain itu, sampel yang akan diambil harus memenuhi kriteria inklusi serta tidak termasuk dalam kriteria eksklusi selama penelitian berlangsung.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah: 1. Kriteria Inklusi a. medik pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H.AdamMalik pada bulan Januari-Juni 2015 yang lengkap. 2. Kriteria Eksklusi a. Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap. b. Pasien dengan data rekam medik yang tulisannya tidak dapat dibaca. c. Pasien STEMI yang disertai dengan penyakit lainnya dan keganasan. 4.4. Teknik Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang didapat peneliti secara tidak langsung.data ini diambil melalui rekam medik pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Januari-Juli 2015. 4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1 Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. editing, dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan dari data-data yang dikumpulkan. 2. coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data atau bilangan. 3. entry, yakni memasukkan data-data ke dalam program atau software komputer. 4. cleaning, pengecekan kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembentukan dan koreksi.

4.5.2 Analisa Data Data yang dikumpulkan kemudian diolah mengunakan program komputer perangkat lunak. Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel tabulasi silang, serta diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui profil pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H.Adam Malik pada bulan Januari-Juli 2015. 4.6. Definisi Operasional Tabel 4.1 Definisi Operasional No. Variabel Definisi Alat Hasil Skala Operational Ukur Pengukuran 1. STEMI Gejala karateristik Ya Nominal dari Iskemik Tidak miokard dimana pemeriksaan Elektrokardiografi menunjukkan elevasi segmen ST dan keluarnya biomarker yang merupakan hasil dari nekrosis miokard 2. Jenis Jenis kelamin Laki-Laki Nominal Kelamin pasien STEMI Perempuan yang dirawat 3. Usia Usia pasien STEMI yang <45 Ordinal

dirawat 45-60 >60 4. Suku Suku pasien Batak Nominal STEMI yang Aceh dirawat Jawa 5. Status Status merokok Perokok Nominal merokok pasien STEMI Non perokok yang dirawat 6. Hipertensi Peningkatan Normal Ordinal tekanan darah >140/90 mmhg Pre-Hipertensi Derajat 1 Derajat 2 7. LDL Peningkatan < 130 mg/dl Nominal kadar kolestrol > 130 mg/dl LDL >130 mg/dl 8. Obesitas Hasil pembagian BMI normal : Nominal antara berat badan 18,5-24,9 dengan kuadrat Overweight : dari tinggi badan 25-25,9 Obesitas :>30 Tidak tercatat

9. Onset STEMI Sudah > 12 jam Nominal berapa lama < 12 jam terkena serangan pertama? 10. Mortalitas Angka Meninggal Nominal mortalitas di Hidup rumah sakit pada pasien STEMI

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Hasil Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pembacaan data rekam medis pasien dengan STEMI pada periode bulan Januari 2015 Juli 2015.Data rekam medis yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa sehingga didapatkan hasil penelitian seperti yang dipaparkan di bawah ini. 5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.502/Menkes/SK/IX/1991 dan rumah sakit umum kelas A berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.335/Menkes/SK/VII/1990. Rumah sakit ini juga merupakan pusat rujukan kesehatan bagi wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh, sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang beragam. Instalasi Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menyimpan data rekam medis seluruh pasien yang dilayani di rumah sakit ini.data dalam penelitian ini berasal dari rekam medis yang disimpan dalam instalasi tersebut. 5.1.2. Deskripsi karakteristik Karakteristik yang digunakan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien dengan STEMI di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik periode Januari 2015 Juli 2015.Jumlah keseluruhan pasien STEMI adalah sebanyak 34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase Laki laki 27 79,4% Perempuan 7 20,6% Total 34 100,0% Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah pasien laki laki dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang (79,4%) dan perempuan sebanyak 7 orang (20,6%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Tabel 5.2. Distribusi Sampel Menurut Usia Usia Frekuensi (n) Persentase < 50 tahun 6 17,5% 51 60 tahun 13 38,2% 61 70 tahun 11 32,3% > 70 tahun 4 11,7% Total 34 100% Berdasarkan Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang (17,5%), diantara 51 hingga 60 tahun sebanyak 13 orang (38,2%), diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang (32,3%), dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang (11,7%). Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun. Tabel 5.3. Distribusi Sampel Menurut Suku Suku Frekuensi (n) Persentase Batak 30 88,2% Jawa 2 5,9% Aceh 2 5,9% Total 34 100%

Berdasarkan Tabel 5.3. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. 5.1.3. Hasil analisa data Tabel 5.4. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Status Merokok Status Merokok Frekuensi (n) Persentase Ya 15 44,1% Tidak 19 55,9% Total 34 100% Berdasarkan Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang (44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%). Tabel 5.5. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Hipertensi Hipertensi Frekuensi (n) Persentase Ya 18 52,9% Tidak 16 47,1% Total 34 100,0% Berdasarkan Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang (47,1%).

Tabel 5.6. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Dislipidemia Dislipidemia Frekuensi (n) Persentase Ya 11 32,4% Tidak 23 67,6% Total 34 100% Berdasarkan Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan tidak Dislipidemia sebanyak 23 orang (67,6%). Tabel 5.7. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Obesitas Obesitas Frekuensi (n) Persentase Ya 5 14,7% Tidak 29 85,3% Total 34 100,0% Berdasarkan Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29 orang (85,3%). Tabel 5.8. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Onset Serangan Onset Frekuensi (n) Persentase >12 jam 21 61,8% <12 jam 13 38,2% Total 34 100,0% Berdasarkan Tabel 5.8. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan dengan Onset < 12 jam sebanyak 13 orang (38,2%).

Tabel 5.9. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Mortalitas Mortalitas Frekuensi (n) Persentase Hidup 27 79,4% Meninggal 7 20,6% Total 34 100,0% Berdasarkan Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang (79,4%) dan meninggal di Rumah Sakit sebanyak 7 orang (20,6%). 5.2. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Profil Pasien STEMI yang di rawat di ruang CVCU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada bulan Januari Juli tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap data rekam medis pasien STEMI, diperoleh data sebanyak 34 sampel dari Januari 2015 Juli 2015 yang memenuhi kriteria inklusi. Gambaran karakteristik sampel menurut jenis kelamin Pada penggolongan sampel menurut jenis kelamin,jumlah pasien laki laki dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang (79,4%) dan perempuan sebanyak 7 orang (20,6%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Vina Septiani dkk,di salah satu rumah sakit di bandung tahun 2014 yang menunjukkan total pasien dewasa yang didiagnosis menderita CAD STEMI adalah 53 pasien, dengan jumlah pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan pasien perempuan (45,28%). 22 Gambaran karakteristik sampel menurut usia Pada penggolongan sampel menurut Usiajumlah pasien STEMI dengan usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang (17,5%), diantara 51 hingga 60

tahun sebanyak 13 orang (38,2%), diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang (32,3%), dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang (11,7%). Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien dengan umur kurang dari 40 tahun yaitu 4 pasien (4,82 %), pasien dengan umur 40-49 tahun yaitu 11 pasien (13,41 %), pasien infark miokard yang berumur 50-59 tahun terdapat 27 pasien (31,32 %), pasien infark miokard yang berumur 60-69 tahun terdapat 28 pasien (33,73 %) dan pasien yang berumur lebih dari 70 tahun terdapat 13 pasien (15,66 %). 23 Gambaran karakteristik sampel menurut Suku Pada penggolongan sampel menurut Suku dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%) dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI Berdasarkan Status Merokok Pada penggolongan sampel menurut hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang (44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien didapatkan bahwa merokok dapat memicu terjadinya STEMI sebanyak 18 pasien (21,69%). 23

Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI dengan Hipertensi Pada penggolongan sampel menurut Hipertensi bahwa jumlah pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang (47,1%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien STEMI adalah 366 orang dimana 234 orang dengan riwayat hipertensi (63,9%) dan tidak ada riwayat hipertensi sebanyak 132 orang (36,1%). 26 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI dengandislipidemia Pada penggolongan sampel menurut Kolestrol menunjukkan bahwa jumlah pasien STEMI dengan Dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan tidak Disipidemial sebanyak 23 orang (67,6%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Zahara dkk.di Rumah Sakit Khusus Jantung Sumbar pada tahun 2011 yang menunjukkan total pasien STEMI dengan kadar kolestrol LDL tinggi sebanyak 44 orang (44,9%) dan tidak kolestrol sebanyak 54 orang (55,1%). 25 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMIdengan Obesitas Pada penggolongan sampel menurut Obesitas dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29 (85,3%). Hasil yang berbeda didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Amerika. Penelitian yang dilakukan oleh Basoor Adkk.di St. Joseph Mercy Oakland hospital pada tahun 2011 didapati persentase pasien obesitas dengan STEMI adalah 78% dan tidak obesitas adalah 35%. 24

Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan onset serangan Pada penggolongan sampel menurut onset serangan dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan dengan Onset < 12 jam sebanyak 13 orang (38,2%). Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien infark Miokard dengan Elevasi ST (STEMI) berdasarkan onset serangan (jam). Pada infark miokard dengan onset serangan 0 sampai dengan 3 jam didapatkan pada 11 pasien (13,25%) yang dirawat, pada infark miokard dengan onset serangan 4 sampai 6 jam didapatkan sebanyak 9 pasien (10,84%), pada infark miokard dengan onset serangan 7 sampai 9 jam didapatkan sebanyak 11 pasien (13,25%), pada infark miokard dengan onset serangan 10 sampai 12 jam didapatkan sebanyak 7 pasien (8,43%) dan pada infark miokard dengan onset serangan lebih dari 12 jam didapatkan sebanyak 45 pasien (54,22%). 23 Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan Mortalitas Pada penggolongan sampel menurut mortalitas dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak sebanyak 7 orang (20,6%) dan yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang (79,4.%) Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun 2010 yang menunjukkan pasien yang berhasil bertahan hidup di Rumah Sakit Lodz sebanyak 89% dan angka kematiannya didapatkan sekitar 11%. 26

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Proporsi pasien laki - laki dengan STEMI lebih tinggi daripada perempuan, dengan proporsi 79,4% dan 20,6%. 2. Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun. 3. Proporsi pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang (88,2%), suku Jawa adalah sebanyak 2 orang (5,9%), dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang (5,9%) 4. Proporsi pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang (44,1%),dan tidak merokok sebanyak 19 orang (55,9%). 5. Proporsi pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang (47,1%). 6. Proporsi pasien STEMI dengan Dislipidemia sebanyak 11 orang (32,4%), dan tidak Dislipidemia sebanyak 23 orang (67,6%). 7. Proporsi pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang (14,7%), dan tidak obesitas yaitu 29 (85,3%). 8. Proporsi pasien STEMI dengan Onset >12 jam sebanyak 21 orang (61,8%), sedangkan dengan Onset <12 jam sebanyak 13 orang (38,2%). 9. Proporsi pasien STEMI dengan kejadian mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 7 orang (20,6%) dan yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang (79,4%).

6.2. Saran Saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini antara lain: 1. Kepada tenaga medis agar terus meningkatkan pelayanan terhadap pasien, khususnya pasien STEMI agar dapat menurunkan angka mortalitas di Rumah Sakit. 2. Kepada masyarakat agar faktor-faktor resiko yang dijumpai sebaiknya disosialisasikan lebih lanjut dengan harapan dapat menurunkan angka kejadian STEMI. 3. Kepada peneliti agar penelitian mengenai bidang ini sebaiknya terus dikembangkan agar pengetahuan mengenai gejala dan terapi dari penyakit ini dapat terus bertambah dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga aplikasinya dapat bermanfaat bagi masyarakat. 4. Kepada pihak rumah sakit agar melakukan pencatatan data pasien secara lengkap sehingga bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan penelitian.