Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

Struktur bagian dalam ginjal

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1

Sistem Ekskresi Manusia

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

Bab. Sistem Ekskresi. A. Sistem Ekskresi pada Manusia B. Sistem Ekskresi pada Hewan

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

LAMPIRAN KUESIONER AWAL

PERCOBAAN VI PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA 1-2 ( SEBELAS IPA 1-2 )

SISTEM EKSKRESI SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengantar Sistem Sirkulasi Darah I PERTEMUAN-1 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Alat Ekskresi. pada Manusia. meliputi

M.Biomed. Kelompok keilmuan DKKD

11/28/2011 SISTEM URINARIA. By. Paryono

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein Hati Itik

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

SCIENCE MODULE GRADE IX JULY-AUGUST 2015 ACADEMIC YEAR 2015/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN : ERICA PUSPA NINGRUM : J1C111208

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup

SISTEM URIN (GINJAL)

2. Sumsum Ginjal (Medula)

MODUL MATA PELAJARAN IPA

SISTEM EKSKRESI. Sistem Ekskresi Manusia. Zat sisa yang Diproduksi. Pemecahan Hb. H a t i. Respirasa sel. Deaminasi asam amino. Urea. Asam urat.

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal dan Peranannya dalam Pembentukan Urin

Sistem Osmoregulasi Pada Ikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Ekskresi pada Manusia. mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN (SISTEM EKSRESI)

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

BAB II PEMBAHASAN A. GINJAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA. SMA kelas XI KD 3.9 dan 4.10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Bab 8 Sistem Ekskresi

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata

KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH. dr. Yandri Naldi Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon

PERANCANGAN ALGA PURIN (ALAT PERAGA PEMBENTUKAN & PENGUJIAN URIN) MELALUI MANIPULASI CARA KERJA NEFRON

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Diuretika adalah Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih melalui kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

EMBRIOLOGI SISTEM URINARIUS. dr. Al-Muqsith, M.Si

OSMOREGULASI Berasal dari kata osmo dan regulasi Artinya pengaturan tekanan osmotik (tekanan untuk mempertahankan partikel zat pelarut agar tidak muda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. Sistem Ekskresi. A. Struktur Alat Ekskresi pada Manusia B. Kelainan dan Penyakit Sistem Pengeluaran. Bab 1 Sistem Ekskresi Pada Manusia 1

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Beban Kognitif B. Komponen Beban Kognitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Beberapa Gejala Pada Penyakit Ginjal Anak. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a IKA FK UWK

Jumlah nefron yang terbentuk setelah lahir tidak dapat dibentuk lagi sehingga bila ada yang rusak jumlahnya akan menurun. Setelah usia 40 tahun,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

Ginjal adalah suatu organ ekskresi yang bentuknya mirip kacang. Banyak fungsi ginjal, diantaranya :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh hormon pankreas atau tidak berfungsinya hormon insulin dalam menyerap gula

LATIHAN PAT BIO KELAS XI IPA

Transkripsi:

Anatomi & Fisiologi Sistem Urinaria II Pertemuan 11 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan urine, ekskresi urine dan bersihan plasma (konsep klirens), konsentrasi urine dan mekanisme pengenceran urine dengan benar dan tepat

Urine adalah cairan sisa metabolisme yang dihasilkan ginjal dan dikeluarkan dari tubuh melalui kencing. Terbentuknya urine sendiri ternyata melalui suatu rangkaian proses panjang yang terus terjadi setiap hari secara berulangulang. Secara umum, proses pembentukan urine melalui 3 tahapan: 1. Filtrasi (penyaringan) 2. Reabsorpsi (penyerapan kembali), dan 3. Augmentasi (pengeluaran zat).

Proses Pembentukan Urine

- Dilakukan oleh Glomerulus pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi. - Menghasilkan produk yang berupa Urine Primer / Filtrat Glomerulus Filtrasi (penyaringan)

Reabsorpsi (Penyerapan Kembali) - Terjadi di Tubulus Kontortus Proksimal dan Lengkung Henle - Menghasilkan produk yang berupa Urine Sekunder / Filtrat Tubulus

- Terjadi di Tubulus Kontortus Distal - Menghasilkan produk yang berupa Urine Sesungguhnya Augmentasi (Pengeluaran Zat)

Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan urine 1. Hormon a. ADH b. Aldosteron c. Prostaglandin 2. Zat Zat Diuretik - Teh - Kopi - Alcohol 3. Suhu Internal atau Eksternal 4. Konsentrasi Darah

Ekskresi urine dan bersihan plasma Ekskresi Urine (Mikturisi) Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih terjadi bila kandung kemih terisi penuh. Proses miksi terdiri dari dua langkah utama: 1. Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua. Terjadinya distensi atau peningkatan tegangan pada kandung kemih mencetuskan refleks I yang menghasilkan kontraksi kandung kemih dan refleks V yang menyebabkan relaksasi uretra. 2. Timbul refleks saraf yang disebut reflek miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal setidaknya menimbulkan kesadaran dan keinginan untuk berkemih.

Bersihan Plasma Kemampuan ginjal membersihkan atau menjernihkan plasma dari berbagai zat Plasma bersihan untuk zat apapun dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

Konsentrasi Urine dan Mekanisme Pengenceran A. Volume Urine - Volume urine yang dihasilkan setiap hari bervariasi dari 600ml sampai 2500ml lebih. - Urine hipotonik & Urine Hipertonik B. Pengaturan Volume Urine - Mekanisme Hormonal - Sistem Arus Bolak-Balik dalam Ansa Henle dan Vasa Rekta

C. Sistem Arus Bolak-Balik dalam Ansa Henle Sistem arus bolak-balik adalah salah satu sistem yang aliran masuknya ke dalam tuba berbentuk U (seperti ansa Henle) mengalir berdekatan dan secara paralel menuju arah yang berlawanan dengan aliran keluar (outflow) dad tuba. Sistem arus bolak-balik ganda adalah sistem arus bolak-balik yang dibantu dengan transpor aktif.

Sistem Arus Bolak-Balik dalam Ansa Henle

D. Mekanisme Pertukaran Arus Bolak-Balik Dalam pembuluh darah dan tubulus ginjal membantu mekanisme arus bolak-balik ganda.jika sirkulasi darah mengeluarkan zat terlarut dari cairan ekstraselular medular, gradian konsentrasi tidak dapat dipertahankan.

1. Kapiler vasa rekta Gradian hiperosmolaritas vertical tidak terganggu dengan sirkulasi darah karena 2. Dinding vasa rekta permeable terhadap NaCl dan air

Gradian hiperosmolaritas vertical tidak terganggu dengan sirkulasi darah karena: 3. Ketika darah mengalir balik kepembuluh asenden vasa rekta yang palarel dengan tungkai desenden tubulus, garam berdifusi kembali ke kapiler dan air juga masuk kembali ke pembuluh. 4.Karena pertukaran pasif garam dan air diantara vasa rekta dan cairan instertisial medular serta fakta yang menunjukan aliran darah dalam vasa rekta relative lambat, darah yang meninggalkan medulla hanya sedikit hiperosmotik terhadap darah arteri.

E. Ekskresi Urine Kental Filtrat hipoosmotik (encer) dalam tungkai asenden ansa henle masuk ketubulus kortus distal dan mengalir menuruni duktus pengumpul menuju ureter. Akibat sistem arus bolak-balik, cairan interstisial yang menyelubungi duktus pengumpul menjadi hiperosmotik dan terbentuk gradian konsentrasi yang diperlukan untuk osmosis air keluar dari duktus. Duktus pengumpul impermeable terhadap air jika tidak ada ADH air akan keluar dari duktus pengumpul melalui osmosis jika ada ADH. Ansa henle yang panjang diperlukan agar sistem penggandaan dan pertukaran arus bolak balik dapat bekerja.

F. Ekskresi Urine Encer Jika ADH tidak ada, duktus pengumpul hampir tidak tertembus air. Reabsorpsi tambahan zat terlarut dalam tubulus distal dan duktus pengumpul mengakibatkan penurunan osmolaritas dalam cairan tubular sampai yang terendah antara 60 sampai 70 mos/l. Urine encer yang masuk ke pelvis ginjal akan dieksresi.

Terima Kasih