LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN ANGGARAN 2016

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

PENJELASAN POS-POS LRA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN KEUANGAN ( SKPD ) ( Per 31 Desember 2016 ) AUDITED

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

SEMESTER I ngunkulonprogobinangunkulonprogo. TAHUN ANGGARAN binangunkulonprogobiangunkulonpr

Jumlah Anggaran PENDAPATAN - LRA , PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA Pendapatan Retribusi Daerah - LRA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SKPD KELURAHAN PURBALINGGA WETAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN N E R A C A

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PERTANIAN Kayu Aro Sukarami Telp/Fax (0755) Aro Suka

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN TAHUN INI

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP, 2005), Anggaran

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Penyusunan Laporan Keuangan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KOTA BEKASI PENJABARAN APBD

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE : PER 31 DESEMBER 2014 BAB I. PENDAHULUAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

Transkripsi:

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROPINSI JAWA TENGAH Jl. Imam Bonjol No. 134 telp. 3546469 3546607 fax. (024) 3551289 S E M A R A N G 50132

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Neraca; (c) Laporan Operasional; (d) Laporan Perubahan Ekuitas; (e) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Semarang, Januari 2017 PENGGUNA ANGGARAN Ir. LALU M. SYAFRIADI, MM NIP.19610707 199003 1 006

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah selama satu periode pelaporan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan selama satu periode pelaporan. Pelaporan Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah menyajikan informasi yang bermanfaat dengan tujuan : a. Menyediakan informasi mengenai informasi penerimaan pendapatan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian anggaran yang ditetapkan. c. Menyediakan informasi jumlah kegiatan serta hasil-hasil yang telah dicapai. d. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan dan belanja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu entitas pelaporan yang terdiri dari : a. Laporan Realisasi Pendapatan. b. Laporan Realisasi Anggaran. c. Neraca, LO dan LPE d. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

2 1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintahan antara lain : a. Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268); b. Undang undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); c. Undang undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); d. Undang undang Nomor 32 Tahun 200 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah telah beberapa kali terakhir dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ; e. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar Akuntansi Pemerintahan tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. h. Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

3 1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Bab I : Pendahuluan 1.1 Maksud dan tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD. Memuat penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD. Memuat penjelasan mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan hukum penyusunan laporan keuangan. 1.3Sistimatika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan SKPD. Memuat penjelasan mengenai sistimatikanisi catatan atas laporan keuangan. Bab II : Ekonomi Makro 2.1 Ekonomi Makro. 2.2 Kebijakan Keuangan. Bab III: Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD. Memuat penjelasan mengenai keberhasilan pencapaian target kinerja yang dicerminkan melalui indikator keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2016 menurut urusan pemerintahan daerah. Indikator pencapaian target kinerja menyajikan informasi tentang pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang dilaksanakan. 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. Dalam bagian ini dijelaskan juga faktor pendorong tercapainya tingkat keberhasilan ( efektifitas dan efisiensi) Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

4 atau faktor penghambat tidak tercapainya indikator target kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan baik yang bersifat dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Bab IV: Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD 4.2. Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD. 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD. 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD. Bab V : Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan SKPD. 5.1 Penjelasan Pos-pos Neraca. 5.1.1 Aset 5.1.2 Kewajiban 5.1.3 Ekuitas 5.2 Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran. 5.2.1 Pendapatan 5.2.2 Belanja 5.3 Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional. 5.1.2 Pendapatan 5.1.3 Beban 5.4 Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas. Bab VI: Penjelasan atas Informasi Non Keuangan SKPD Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

5 Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013, maka catatan atas Laporan Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 terdiri dari Pendahuluan, Ekonomi Makro Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja, Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan, Kebijakan Akuntansi, Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan, Penjelasan atas Informasi Non Keuangan. Bab VII: Penutup Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

6 BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 2.1 Ekonomi Makro Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah merupakan unsur pelaksanaan Pemerintahan Daerah di Sektor Kelautan dan Perikanan mempunyai kebijakan sebagai berikut : a. Mengembangkan Bidang Kelautan dan Perikanan serta mengacu kinerja investasi usaha perikanan yang selaras dengan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi perkembangan wilayah yang disertai upaya peningkatan mediasi antara usaha Kelautan dan Perikanan sebagai pihak penyedia dengan dunia industri sebagai pihak pengguna. b. Mengintensifkan pengelolaan usaha kelautan dan perikanan pada kawasan konsentrasi potensi sumber daya potensial yang mampu menggerakan sistem ekonomi untuk menciptakan kondisi kompetitif wawasan maupun wilayah Jawa Tengah. c. Mensinergikan keterkaitan peran secara harmonis antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan kabupaten/kota dalam mekanisme fungsional pengelolaan Kelautan dan Perikanan. 2.2 Kebijakan Keuangan Kebijakan keuangan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mewujudkan akuntabilitas Kinerja Keuangan berdasarkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 201 6 serta pengelolaan mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2015 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

7 2.3 Pencapaian Target Kinerja APBD 2.3.1. Pendapatan Target Pendapatan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar Rp. 6.300.000.000,- dan dapat terealisasi sebesar Rp. 5.087.994.464,- Realisasi target pendapatan tersebut adalah : a. Retribusi pemakaian kekayaan daerah yang meliputi sewa tambat labuh, sewa alat berat, sewa workshop, sewa rumah dinas, sewa ruangan, sewa laboratorium, sewa lahan, dan pas masuk dengan target Rp. 3.402.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 2.124.795.729,-. b. Retribusi penjualan produksi usaha daerah dari target Rp.1.833.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.979.756.495,-. c. Retribusi ijin usaha perikanan dengan target Rp.1.065.000.000,- diperoleh realisasi sebesar Rp. 980.092.240,-. d. Pendapatan lain-lain sebesar Rp. 3.350.000,-. Dari rincian realisasi tersebut dapat dilihat bahwa pendapatan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah mencapai 80,76 % dari jumlah pendapatan yang ditargetkan. 2.3.2. Belanja 2.3.2.1. Belanja Tidak Langsung Anggaran untuk Belanja Tidak Langsung Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar Rp. 50.407.195.000,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp. 45.550.057.488,00 Adanya perbedaan antara anggaran dan realisasi belanja tidak langsung yang berupa gaji pegawai disebabkan oleh : 1. Tidak ada kenaikan gaji di tahun 2016. 2. Pegawai yang pensiun selama tahun 2016 adalah 12 orang dengan rincian : Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

8 a. Gol IV : 4 orang b. Gol III : 6 orang c. Gol II : 2 orang 2.3.2.2. Belanja Langsung Anggaran untuk Belanja Langsung Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar Rp. 49.163.836.000,00 dengan perincian ; a. Belanja Pegawai Rp. 7.908.475.000,00 b. Belanja Barang Jasa Rp. 29.343.001.000,00 c. Belanja Modal Rp. 11.912.360.000,00 Adapun realisasinya sebesar Rp. 45.423.249.292,- atau 92,39 % dengan perincian ; a. Belanja Pegawai Rp. 6.913.790.000,00 b. Belanja Barang Jasa Rp. 27.088.869.692,00 c. Belanja Modal Rp. 11.420.583.600,00 Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

9 BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD 3.1 Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD Keberhasilan realisasi pencapaian target kinerja keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 diindikasikan dengan membandingkan antara jumlah realisasi dengan anggaran belanja. Selain itu realisasi pencapaian target kinerja keuangan juga diukur keberhasilannya dengan melihat perbandingan antara realisasi dengan anggaran hasil/keluaran untuk masing-masing program/kegiatan. Berdasarkan pada tabel Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2016, Dinas Kelautan telah berhasil mencapai target kinerja keuangan tahun anggaran 2016 secara efektif dan efisien. 3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan. Keberhasilan Dinas Kelautan dan Perikanan mencapai target kinerja keuangan secara efektif dan efisien dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung. Selain adanya faktor-faktor yang mendukung, juga terdapat faktor-faktor yang menjadi hambatan dan kendala dalam pencapaian target kinerja keuangan pada tahun anggaran 2016. 3.2.1. Faktor Pendukung Faktor-faktor yang mendukung tercapainya target kinerja keuangan sesuai dengan yang telah ditetapkan : a. SDM Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang berkualitas b. Adanya Sarana dan Prasarana penunjang kinerja pegawai yang memadai Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

10 c. Disiplin kerja dan loyalitas pada pekerjaan yang tinggi 3.2.2. Kendala dan Hambatan Faktor-faktor yang menghambat dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja program dan kegiatan tahun anggaran 2016 sebagai berikut : 1. Dapat Dikendalikan a) Kurangnya jumlah SDM utamanya Tenaga Teknis di Lapangan. b) Wanprestasi pihak ketiga yang menangani pekerjaan pengadaan barang jasa. c) Sarana dan prasarana pendukung di UPT kurang memadai. 2. Tidak Dapat Dikendalikan ( Force Majeur) Faktor alam berpengaruh besar pada pendapatan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, yakni : a) Adanya fenomena anomali cuaca sehingga sangat berpengaruh terhadap produksi dan kegiatan kelautan dan perikanan. b) Adanya sistem penetapan pajak bea masuk produk ekspor hasil perikanan Indonesia di Kawasan Eropa maupun Amerika Serikat. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 DKP Prov Jateng

11 BAB IV KEBIJAKAN AKUNTASI 1. Entitas Pelaporan Entitas Pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. 2. Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan. Basis akuntasi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah adalah basis akrual. 3. Basis Pengukuran yang digunakan dalam Penyusunan Laporan Keuangan, meliputi : a. Kas di Kas Daerah b. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggungjawab oleh bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa uang persediaan (UP) dan sisa ganti uang ( GU) serta sisa tambah uang (TU) yang belum disetor ke kas daerah pertanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara pengeluaran. Kas Bendahara Pengeluaran diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal. c. Kas di Bendahara Penerimaan. Kas di bendahara penerima merupakan kas yang menjadi tanggung jawab oleh bendahara penerima yang berasal dari pendapatan retribusi dan penerimaan lain-lain yang belum disetor ke kas daerah pertanggal neraca. Kas dibendahara penerima diakui pada saat menerima pendapatan atau menyetor ke Kas Daerah berdasarkan nilai nominal.

12 d. Tanah. Diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan siap digunakan. e. Peralatan dan Mesin. Peralatan dan Mesin diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai dengan siap untuk digunakan. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi dan biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan. f. Gedung dan Bangunan. Gedung dan Bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung sampai dengan siap untuk digunakan. Sedangkan biaya ini meliputi harga beli atau konstruksi dan biaya lainnya. g. Pendapatan. Pendapatan disini meliputi pemanfaatan aset daerah secara optimal, yakni pemakaian kekayaan daerah, penjualan produk daerah, retribusi perijinan dan pendapatan lain yang sah. h. Belanja. Meliputi belanja langsung dan belanja tidak langsung 4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah mengacu pada PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Gubernur No. 45 Tahun 2014 Tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah.

13 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.1.1. Penjelasan Pos-Pos Pendapatan 5.1.1.1.Pendapatan Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 5.087.994.464,00 atau 80,76 % dari target Rp 6.300.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.6.286.473.483,00 dengan rincian sebagai berikut : Pendapatan Asli Daerah Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 6.300.000.000 5.087.994.464 80,76 6.286.473.483 Jumlah 6.300.000.000 5.087.994.464 80,76 6.286.473.483 5.1.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah Total realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 5.087.994.464,00 atau 80,76% dari target Rp 6.300.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 6.286.473.483,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi daerah 6.300.000.000 5.084.644.464 80,71 6.282.573.483 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah - 3.350.000-3.900.000 Jumlah 6.300.000.000 5.087.994.464 80,76 6.286.473.483

14 5.1.1.1.1.1. Pendapatan Retribusi Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 5.084.644.464,00 atau 80,71% dari target Rp 6.300.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 6.282.573.483,00 dengan rincian sebagai berikut : Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan Tertentu Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 5.235.000.000 4.104.552.224 78,41 5.193.203.263 1.065.000.000 980.092.240 92,03 1.089.370.220 Jumlah 6.300.000.000 5.084.644.464 80,71 6.282.573.483 5.1.1.1.1.1.1. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 4.104.552.224,00 atau 78,41 % dari target Rp 5.235.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 5.193.203.263,00 dengan rincian sebagai berikut : Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 3.402.000.000 2.124.795.729 62,46 3.492.222.533 1.833.000.000 1.979.756.495 108,01 1.700.980.730 Jumlah 5.235.000.000 4.104.552.224 78,41 5.193.203.263

15 5.1.1.1.1.1.1. Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 980.092.240,00 atau 92,03% dari target Rp 1.065.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 1.089.370.220,00 dengan rincian sebagai berikut : Retribusi Ijin Usaha Perikanan Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 1.065.000.000 980.092.240 92,03 1.089.370.220 Jumlah 1.065.000.000 980.092.240 92,03 1.089.370.220 5.1.1.1.1.2. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 3.350.000, dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 3.900.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Penerimaan Lain-Lain - 3.350.000,00-3.900.000 Jumlah - 3.350.000,00-3.900.000

16 5.1.2. PENJELASAN POS-POS BELANJA 5.1.2.1.BELANJA OPERASI Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 79.552.717.180,00 atau 90,75 % dari anggaran Rp 87.658.671.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 84.792.036.467,00 dengan rincian sebagai berikut : Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 58.315.670.000 52.463.847.488 89,97 51.191.829.612 29.343.001.000 27.088.869.692 92,32 33.600.206.855 Jumlah 87.658.671.000 79.552.717.180 90,75 84.792.036.467 5.1.2.1.1.Belanja Pegawai Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 52.463.847.488,00 atau 89,97% dari anggaran Rp 58.315.670.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 51.191.829.612,00 dengan rincian sebagai berikut : Belanja Pegawai Tidak Langsung Belanja Pegawai langsung 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 50.407.195.000 45.550.057.488 90,36 44.761.562.112 7.908.475.000 6.913.790.000 87,42 6.430.267.500 Jumlah 58.315.670.000 52.463.847.488 89,97 51.191.829.612

17 5.1.2.1.1.1.Belanja Barang dan Jasa Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 27.088.869.692,00 atau 92,32 % dari anggaran Rp 29.343.001.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 33.600.206.855,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Bahan Pakai Habis 5.892.540.000 5.754.415.690 97,66 5.663.408.389 Belanja Bahan/Material 3.560.394.000 3.525.957.050 99,03 4.335.974.250 Belanja Jasa Kantor 4.102.708.000 3.500.694.511 85,33 3.377.016.724 Belanja Premi Asuransi 114.442.000 21.858.280 19,10 29.141.000 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Belanja Cetak dan Penggandaan 684.000.000 559.635.517 81,82 1.025.926.527 792.459.000 749.724.178 94,61 941.493.000 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir Belanja Sewa Sarana Mobilitas Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Belanja Makanan dan Minuman 623.280.000 444.864.455 71,37 932.924.213 102.000.000 83.560.000 81,92 100.565.000 27.750.000 25.650.000 92,43 144.454.000 1.852.535.000 1.657.267.300 89,46 2.292.204.500 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 16.455.000 3.725.000 22,64 208.415.900 Belanja Pakaian Kerja 20.550.000 20.250.000 98,54 19.000.000

18 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu 196.255.000 179.256.000 91,34 20.000.000 Belanja Perjalanan Dinas 6.813.622.000 6.280.238.354 92,17 7.450.504.939 Belanja Kursus Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS 312.000.000 311.287.357 99,77 232.400.000 Belanja Pemeliharaan 2.146.454.000 2.083.617.500 97,07 2.037.395.413 Belanja Jasa Konsultasi 1.756.147.000 1.569.458.500 89,37 1.232.318.000 Belanja Hibah Barang & Jasa Berkenaan Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat Uang untuk dihibahkan kepada pihak ketiga/masyarakat - - - 3.423.305.000 162.100.000 150.100.000 92,60 105.250.000 Belanja Hadiah Barang 167.310.000 167.310.000 100,00 28.510.000 Jumlah 29.343.001.000 27.088.869.692 92,32 33.600.206.855

19 5.1.2.1.1.1.1.Belanja Modal Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 11.420.583.600,00 atau 95,87% dari anggaran Rp 11.912.360.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 13.798.368.882,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Tanah - - - - Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Jembatan, irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya 6.690.890.000 6.593.064.500 98,54 3.451.357.000 3.244.471.600 94,01 1.510.225.000 1.377.031.000 288,12 259.888.000 206.016.500 99,52 7.192.252.082 3.187.612.800 3.369.423.000 49.081.000 Jumlah 11.912.360.000 11.420.583.600 95,87 13.798.368.882 5.1.2.1.1.1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 6.593.064.500,00 atau 98,54% dari anggaran Rp 6.690.890.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 7.192.252.082,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Alat-alat Besar - - - - Belanja Alat-alat Angkut Belanja Alat-alat Bengkel Belanja Alat-alat Pertanian 4.903.000.000 4.852.219.000 98,96 1.628.743.000 138.920.000 136.500.600 98,26 30.500.000 33.650.000 32.003.000 - - Belanja Alat-alat Kantor dan rumah Tangga 1.046.170.000 1.008.132.000 96,36 1.352.031.082

20 Belanja Alat-alat Studio dan Komunikasi 157.550.000 155.075.000 98,43 233.349.000 Belanja Alat-alat Kedokteran - - - - Belanja Alat-alat Laboratorium 411.600.000 409.134.900 99,40 3.947.629.000 Belanja Alat-alat Keamanan - - - - Jumlah 6.690.890.000 6.593.064.500 98,54 7.192.252.082 5.1.2.1.1.2. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 3.244.471.600,00 atau 94,01% dari anggaran Rp 3.451.357.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 3.187.612.800,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Gedung 3.451.357.000 3.244.471.600 94,01 3.187.612.800 Belanja Monumen - - - - Jumlah 3.451.357.000 3.244.471.600 94,01 3.187.612.800

21 5.1.2.1.1.3. Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.1.377.031.000 atau 288,12% dari anggaran Rp.1.510.225.000 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar 3.369.423.000 dengan rincian sebagai berikut : Belanja Jalan dan Jembatan Belanja Bangunan Air (Irigasi) Belanja Instalansi Belanja Jaringan Jumlah Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 - - - 375.833.000 1.400.775.000 1.269.951.000 90,66 2.698.537.000 16.000.000 93.450.000 16.000.000 91.080.000 100 97,46-295.053.000 1.510.225.000 1.377.031.000 288,12 3.369.423.000 5.1.2.1.1.4. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 206.016.500,00 atau 99,52% dari anggaran Rp 259.888.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 49.081.000,00 dengan rincian sebagai berikut : Belanja Buku Perpustakaan Belanja Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan Belanja Hewan, Ternak dan Tanaman 2016 Anggaran Realisasi % 2015 50.588.000 728.500 1,44 49.081.000 209.300.000 205.288.000 98,08 - Jumlah 259.888.000 206.016.500 99,52 49.081.000

22 5.1.3. SISA LEBIH PEMBIYAAAN ANGGARAN (SiLPA) SiLPA Tahun Anggaran 2016 sebesar (Rp 85.885.306.316,00) sedangkan Tahun 2015 sebesar (Rp 92.303.931.866,00) 5.2.PENJELASAN POS-POS NERACA 5.2.1. Aset Total Aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp 259.936.095.285,31 naik sebesar Rp 94.070.805.255,8 atau 56,71% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 165.865.290.029,51 5.2.1.1.Aset Lancar Aset Lancar per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.663.284.719,00 naik sebesar Rp 189.478.538,67 atau 12,86% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.473.806.180,33 5.2.1.1.1.Kas Kas per 31 Desember 2016 sebesar naik/turun sebesar - atau - dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar - dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Kas di Bendahara Pengeluaran - - Kas di Bendahara Penerimaan - - Kas BLUD - - Jumlah - -

23 5.2.1.1.1. Piutang Piutang Pajak per 31 Desember 2016 sebesar - naik/turun sebesar - atau - % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar - dengan rincian sebagai berikut: 2016 2015 Piutang Pajak - - Penyisihan Piutang Pajak - - Piutang Pajak Netto - - 2016 2015 Piutang Retribusi 4.185.248.718 4.188.248.718 Penyisihan Piutang Retribusi (4.185.248.718) (4.188.248.718) Piutang Retribusi Netto - - 2016 2015 Piutang Lainnya - - Penyisihan Piutang Lainnya - - Piutang Lainnya Netto - - 5.2.1.1.1.1. Piutang Retribusi Piutang Retribusi per 31 Desember 2016 sebesar Rp 4.185.248.718,00 turun sebesar Rp 3.000.000,00 atau 0,071% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 4.188.248.718,00 dengan rincian sebagai berikut : Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Piutang Askes) 2016 2015 Piutang Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 4.185.248.718 4.188.248.718

24 Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Piutang DUKS Jumlah 4.185.248.718 4.188.248.718 Penjelasan Mutasi Piutang Retribusi N O URAIAN Saldo Awal Penambahan 1 Piutang Askes Pengurangan Saldo Akhir 2 Piutang TPI 4.188.248.718 3.000.000 4.185.248.718 3 Piutang Pemakaian Kayada 4 Piutang Jasa Kepelabuhan - - - - - - - - 5... Jumlah 4.188.248.718 3.000.000 4.185.248.718 5.2.1.1.1.2. Penyisihan Piutang Retribusi Penyisihan Piutang Retribusi per 31 Desember 2016 sebesar (Rp.4.185.248.718,00) turun sebesar (Rp 3.000.000,00) atau 0,071% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar (Rp.4.188.248.718,00) dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Piutang Cadangan Piutang Cadangan - lancar - - - - - menunggak 1-2 tahun - menunggak 2-3 tahun - menunggak 3-5 tahun - - - - - - - - - - - -

25 - menunggak lebih dari 5 tahun 4.185.248.718 (4.185.248.718) 4.188.248.718 (4.188.248.718) Jumlah 4.185.248.718 (4.185.248.718) 4.188.248.718 (4.188.248.718) 5.2.1.1.2. Belanja Dibayar Dimuka Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2016 sebesar - turun sebesar Rp 26.712.583,33 atau 100% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 26.712.583,33 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Asuransi BMD - 26.712.583,33 Asuransi Pegawai Non PNS Sewa Jumlah - 26.712.583,33 5.2.1.1.3. Persediaan Persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.663.284.719,00 mengalami kenaikan sebesar Rp 216.191.122,00 atau 14,94% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.447.093.597,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Persediaan Bahan Pakai Habis 542.742.300,00 220.748.000 Persediaan Bahan/Material 1.120.542.419,00 1.226.345.597,00 Persediaan Cetak - - Persediaan Pakaian Dinas/Kerja - - Persediaan Makanan dan Minuman - - Persediaan Hibah - - Jumlah 1.663.284.719,00 1.447.093.597,00

26 No Nama/Jenis Persediaan Nilai Persediaan 1 Bahan Pakai Habis 584.925 2 Pakan 542.157.375 3 Benih 234.959.400 4 Induk 543.640.000 5 Pupuk 25.206.200 6 Obat 24.700.000 7 Bahan Laboratorium 292.036.819 jumlah 1.663.284.719 Penyerahan dari APBN No Nama/Jenis Persediaan Nilai 1 Pakan (Loka PBIAT Singosari) 2 Pakan (Loka PBIAL Karimunjawa) 3 Benih (Loka PBIAL Karimunjawa) Persediaan 67.350.000 84.190.000 70.330.000 jumlah 221.870.000 5.2.1.2. Aset Tetap Aset Tetap per 31 Desember 2016 sebesar Rp 304.777.272.650,00 naik sebesar Rp 107.344.729.179,00 atau 54,37% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 197.432.543.471,00 dengan rincian sebagai berikut : Rincian mutasi aset tetap terdiri dari : Saldo Awal Rp 197.432.543.471,- Penambahan Belanja Modal Rp 11.420.583.600,- Belanja Barang/Jasa Rp -

27 Hibah Rp 98.155.423.312,- Mutasi Masuk Rp - Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Rp 313.311.200,- Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp 109.889.318.112,- Berkurang Ekstrakontable Rp 49.971.520,- Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp 313.311.200,- Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp 2.124.130.790,- Mutasi Keluar Rp - Koreksi Rp 57.175.423,- Jumlah Rp 2.544.588.933,- Grand Total Rp 304.777.272.650,- Hibah sebesar Rp. 98.155.423.312,- terdiri dari hasil hibah pengalihan kewenangan P3D dari 8 Kab/Kota yaitu Kab. Demak, Kab. Pekalongan, Kab. Batang, Kab. Brebes, Kab. Tegal, Kab. Kebumen, Kab. Pemalang dan Kota Tegal sebesar Rp. 97.221.025.032,- dan hasil hibah dari Pusat sebesar Rp. 934.398.280,- 5.2.1.2.1. Tanah Tanah per 31 Desember 2016 sebesar Rp 111.340.991.150,00 naik sebesar Rp 2.742.219.150,00 atau 2,52% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 108.598.772.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Tanah 111.340.991.150 2.742.219.150 108.598.772.000 Jumlah 111.340.991.150 2.742.219.150 108.598.772.000

28 Rincian mutasi tanah terdiri dari : Saldo Awal Rp 108.598.772.000,00 Penambahan Belanja Modal Rp Belanja Barang/Jasa Rp Hibah Rp 2.742.219.150,00 Mutasi Masuk Rp Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Rp Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Rp Koreksi Rp Jumlah Rp 2.742.219.150,00 Berkurang Ekstrakontable Rp Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp Mutasi Keluar Rp Koreksi Rp Jumlah Rp - Grand Total Rp 111.340.991.150,00 5.2.1.2.2. Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 sebesar Rp.35.985.911.570,00 naik sebesar Rp 9.227.543.670,00 atau 34,48% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp.26.758.367.900,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Alat Berat 1.435.884.490 130.173.990-1.305.710.500 Alat Angkut 12.914.924.783 6.258.080.300 185.500.000 6.842.344.483

29 2016 Bertambah Berkurang 2015 Alat Bengkel dan Ukur Alat Pertanian dan Peternakan Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Komunikasi Alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat Keamanan 931.865.600 142.979.600 9.236.000 798.122.000 293.903.000 63.903.000-230.000.000 10.362.721.032 1.807.941.695 418.554.645 8.973.333.982 1.095.093.000 286.173.000-808.920.000 - - - - 8.951.519.665 1.170.572.773 18.990.043 7.799.936.935 - - - - Jumlah 35.985.911.570 9.859.824.358 632.280.688 26.758.367.900 Rincian mutasi peralatan dan mesin terdiri dari : Saldo Awal Rp 26.758.367.900,- Penambahan Belanja Modal Rp 6.593.064.500,- Belanja Barang/Jasa Rp - Hibah Rp 2.953.448.658,- Mutasi Masuk Rp - Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Rp 313.311.200,- Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp 9.859.824.358,-

30 Berkurang Ekstrakontable Rp 49.971.520,- Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp 288.311.200,- Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp 236.822.545,- Mutasi Keluar Rp - Koreksi Rp 57.175.423,- Jumlah Rp 632.280.688,- Grand Total Rp 35.985.911.570,- 5.2.1.2.3. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp.64.928.315.638,00 naik sebesar Rp 13.638.064.357,00 atau 26,59% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp.51.290.251.281,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Gedung 63.394.976.638 15.414.243.602 1.820.579.245 49.801.312.281 Monumen 1.533.339.000 44.400.000 1.488.939.000 Jumlah 64.928.315.638 15.458.643.602 1.820.579.245 51.290.251.281 Rincian mutasi gedung dan bangunan terdiri dari : Saldo Awal Rp 51.290.251.281,- Penambahan Belanja Modal Rp 3.249.275.600,- Belanja Barang/Jasa Rp - Hibah Rp 12.209.368.002,- Mutasi Masuk Rp - Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Rp -

31 Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp 15.458.643.602,- Berkurang Ekstrakontable Rp - Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp 25.000.000,- Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp 1.795.579.245,- Mutasi Keluar Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp 1.820.579.245,- Grand Total Rp 64.928.315.638,- 5.2.1.2.4. Jalan, irigasi dan Jaringan Jalan, Irigasi dan jaringan per 31 Desember 2016 sebesar Rp.91.372.838.622,00 naik sebesar Rp 81.185.689.502,00 atau 796,94% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 10.187.149.120,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Jalan dan Jembatan 1.904.004.000 1.180.083.000 723.921.000 Bangunan Air/Irigasi 87.653.033.622 79.948.458.502 7.704.575.120 Instalasi 1.387.871.000 16.000.000 91.729.000 1.463.600.000 Jaringan 427.930.000 132.877.000 295.053.000 Jumlah 91.372.838.622 81.277.418.502 91.729.000 10.187.149.120 Rincian mutasi jalan, irigasi dan jaringan terdiri dari : Saldo Awal Rp 10.187.149.120,- Penambahan Belanja Modal Rp 1.377.031.000,- Belanja Barang/Jasa Rp -

32 Hibah Rp 79.900.387.502,- Mutasi Masuk Rp - Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Rp - Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp 81.277.418.502,- Berkurang Ekstrakontable Rp - Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp - Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp 91.729.000,- Mutasi Keluar Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp 91.729.000,- Grand Total Rp 91.372.838.622,- 5.2.1.2.5. Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp 799.215.670,00 naik sebesar Rp 201.212.500,00 atau 33,65% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 598.003.170,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Buku Perpustakaan 598.731.670 728.500 598.003.170 Barang Bercorak Kesenian dan Kebudayaan Hewan, Ternak dan Tanaman 200.484.000 200.484.000 Jumlah 799.215.670 201.212.500-598.003.170

33 Rincian mutasi aset tetap lainnya terdiri dari : Saldo Awal Rp 598.003.170,- Penambahan Belanja Modal Rp 201.212.500,- Belanja Barang/Jasa Rp - Hibah Rp - Mutasi Masuk Rp - Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Rp - Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp 201.212.500,- Berkurang Ekstrakontable Rp - Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Rp - Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Rp - Mutasi Keluar Rp - Koreksi Rp - Jumlah Rp - Grand Total Rp 799.215.670,- 5.2.1.3. Akumulasi Penyusutan Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2016 sebesar Rp.145.065.577.369,35 turun sebesar Rp 47.221.488.460,65 atau 24,56% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp.192.287.065.830,00 dengan rincian sebagai berikut: 2016 2015 Alat Besar 368.779.771,25 1.435.884.490,00 Alat Angkut 7.418.214.352,91 12.914.924.783,00 Alat Bengkel 465.768.040,00 931.865.600,00

34 2016 2015 Alat Pertanian 97.397.250,00 293.903.000,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga 2.283.130.109,20 10.362.721.032,00 Alat Studio dan Komunikasi 337.590.800,00 1.095.093.000,00 Alat Kedokteran - - Alat Laboratorium 4.394.414.098,00 8.951.519.665,00 Alat Keamanan - - Gedung 46.822.494.906,67 63.394.976.638,00 Monumen 1.430.427.740,00 1.533.339.000,00 Jalan dan Jembatan 1.127.792.500,00 1.904.004.000,00 Bangunan Air dan Irigasi 78.931.859.251,34 87.653.033.622,00 Instalasi 985.494.575,00 1.387.871.000,00 Jaringan 402.213.974,98 427.930.000,00 Jumlah 145.065.577.369,35 192.287.065.830,00 5.2.1.3.1. Aset Tidak Berwujud Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.081.344.220,00 tidak mengalami kenaikan/penurunan (tetap) sebesar - atau 100% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.081.344.220,00 5.2.1.3.2. Amortisasi Aset Tak Berwujud Amortisasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 sebesar Rp1.054.944.220,00 naik sebesar Rp 13.200.000,00 atau 1,26% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.041.744.220,00 5.2.1.3.3. Barang Rusak Berat Barang Rusak Berat per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.075.862.813,00 naik sebesar Rp 1.075.862.813,00 atau 100% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 0,- merupakan barang rusak dan tidak digunakan untuk aktifitas operasional SKPD serta dalam proses penghapusan dengan rincian sebagai berikut :

35 2016 2015 Alat Besar Alat Angkut Alat Bengkel 8.290.000 Alat Pertanian Alat Kantor dan Rumah Tangga 43.032.545 Alat Studio dan Komunikasi Alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat Keamanan Gedung 1.024.540.268 Monumen Jalan dan Jembatan Bangunan Air dan Irigasi Instalasi Jaringan Buku Perpustakaan Barang Bercork Kebudyaan Hewan dan Tumbuhan Jumlah 1.075.862.813 5.2.1.3.4. Penyusutan Barang Rusak Berat Penyusutan Barang Rusak Berat per 31 Desember 2016 Rp 385.236.436,04 naik sebesar Rp 385.236.436,04 atau 100% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Alat Besar - - Alat Angkut - - Alat Bengkel 6.574.000 - Alat Pertanian - -

36 Alat Kantor dan Rumah Tangga 2016 2015 43.032.545 - Alat Studio dan Komunikasi - - Alat Kedokteran - - Alat Laboratorium - - Alat Keamanan - - Gedung 335.629.891,04 - Monumen - - Jalan dan Jembatan - - Bangunan Air dan Irigasi - - Instalasi - - Jaringan - - Jumlah 385.236.436,04-5.2.2. EKUITAS Total Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 259.936.095.285,31 naik sebesar Rp 94.070.014.465,4 atau 56,71% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 165.866.080.819,91 5.3. PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL 5.3.1. PENDAPATAN-LO Pendapatan-LO per 31 Desember 2016 sebesar Rp 98.074.986.426,00 naik sebesar Rp 91.634.652.143,00 atau 1422,82% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 6.440.334.283,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Pendapatan Asli daerah 5.084.994.464 6.286.473.483 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah 92.990.341.962 153.860.800 Jumlah 98.075.336.426 6.440.334.283

37 5.3.1.1. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah-LO per 31 Desember 2016 sebesar Rp 5.084.994.464,00 turun sebesar Rp 1.201.479.019,00 atau (-19,11%) dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 6.286.473.483,00 dengan rincian sebagai berikut: 2016 2015 Pendapatan Retribusi Daerah 5.084.644.464 6.282.573.483 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 350.000 3.900.000 Jumlah 5.084.994.464 6.286.473.483 5.3.1.1.1. Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Retribusi Daerah-LO per 31 Desember 2016 sebesar Rp.5.084.644.464,00 turun sebesar Rp 1.197.929.019,00 atau (-19,06%) dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp.6.282.573.483,00 dengan rincian sebagai berikut : Retribusi Jasa Umum 2016 2015 Retribusi Jasa Usaha 4.104.552.224 5.193.203.263 Retribusi Perizinan Tertentu 980.092.240 1.089.370.220 Jumlah 5.084.644.464 6.282.573.483 5.3.1.1.2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Lain-Lain PAD yang Sah-LO per 31 Desember 2016 sebesar Rp.350.000,00 turun sebesar Rp 3.550.000,00 atau (-91%) dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 3.900.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

38 2016 2015 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan - - Pendapatan Bunga - - Tuntutan Ganti Rugi - - Pendapatan Denda keterlambatan - - Pendapatan Denda Pajak - - Pendapatan Denda Retribusi - - Pendapatan dari Pengembalian - - Penerimaan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Penerimaan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan - - - - Penerimaan dari BLUD - - Penerimaan Lain-Lain 350.000 3.900.000 Jumlah 350.000 3.900.000 5.3.1.2. Lain-Lain Pendapatan yang Sah Lain-Lain Pendapatan yang Sah -LO per 31 Desember 2016 sebesar Rp.98.155.423.312,00 naik sebesar Rp.98.001.562.512,00 atau 63.694,95% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp.153.860.800,00 akun ini merupakan hibah barang aset tetap dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah kabupaten/kota. 5.3.2. BEBAN Beban per 31 Desember 2016 sebesar Rp 88.082.711.628,58 turun sebesar Rp 2.029.234.996,85 atau 2,25% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 90.111.946.625,43

39 5.3.2.1. Beban Operasional Beban Operasional per 31 Desember 2016 sebesar Rp 88.082.711.628,58 turun sebesar Rp 2.029.234.996,85 atau (-2,25%) dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp 90.111.946.625,43 2016 2015 Beban Pegawai 52.463.847.488 51.186.850.506 Beban Barang & Jasa 26.899.391.153,33 32.645.145.008 Beban Penyusutan dan Amortisasi 7.671.205.010,25 4.185.826.752,43 Beban Lainnya 1.048.267.977,00 2.094.124.359,00 Jumlah 88.082.711.628,58 90.111.946.625,43 5.3.2.1.1. Beban Pegawai Beban Pegawai per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 52.463.847.488,00 turun sebesar Rp. 1.276.996.982 atau (-2.49%) dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 51.186.850.506,00 2016 2015 Beban Pegawai Tidak langsung 45.550.057.488 44.761.562.112 Beban Pegawai Langsung 6.913.790.000 6.430.267.500 Jumlah 52.463.847.488 51.186.850.506 5.3.2.1.2.Beban Barang dan Jasa Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 26.899.391.153,33 turun sebesar Rp 5.745.753.854,67 atau (-17,60%) dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 32.645.145.008,00 2016 2015 Beban Persediaan 11.841.714.096 15.952.704.692 Beban Jasa 5.672.798.329,33 5.812.453.437

40 2016 2015 Beban Pemeliharaan 2.643.253.017 3.063.321.940 Beban Perjalanan Dinas 6.280.238.354 7.450.504.939 Beban Barang & Jasa Lainnya 461.387.357 366.160.000 Jumlah 26.899.391.153,33 32.645.145.008 5.3.2.1.3.Beban Penyusutan/Amortisasi Aset Beban Penyusutan/Amortisasi Asetper 31 Desember 2016 sebesar Rp.7.671.205.010,25 naik sebesar Rp. 3.485.378.257,82 atau 83,26% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 4.185.826.752,43 2016 2015 Beban Penyusutan Aset Tetap 7.658.005.010,25 4.185.826.752,43 Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 13.200.000,00 52.085.600,00 Jumlah 7.671.205.010,25 4.185.826.752,43 5.3.2.1.4.Beban Lain-Lain Beban Lain-Lain per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 1.048.267.977,00 turun sebesar Rp.1.045.856.382 atau (-49,94%) dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 2.094.124.359,00 2016 2015 Beban Penyisihan Piutang 2.094.124.359,00 Beban Penghapusan aset 1.048.267.977,00 Jumlah 1.048.267.977,00 2.094.124.359,00 5.4. PENJELASAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Merupakan komponen Laporan Keuangan yang menyajikan sekurangkurangnya pos-pos ekuitas awal, surplus/defisit LO pada periode bersangkutan, koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas dan ekuitas akhir.

41 BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN 6.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINLUTKAN JATENG Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 80 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : a. Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kelautan dan perikanan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, Dinas Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kelautan dan perikanan; 3. Pembinaan dan fasilitasi bidang kelautan dan perikanan lingkup provinsi dan kabupaten/kota; 4. Pelaksanaan tugas di bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, perikanan tangkap, perikanan budidaya dan usaha kelautan dan perikanan; 5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kelautan dan perikanan; 6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; dan 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk menunjang pencapaian tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah ditopang oleh struktur/susunan organisasi sebagai berikut :

42 A. Kepala Dinas Kepala Dinas bertugas untuk memimpin tugas pokok dan fungsi, sebagaimana tersebut di atas. B. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Sekretariat mempunyai fungsi: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat membawahkan : 1. Subbagian Program: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program, meliputi: koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Dinas.

43 2. Subbagian Keuangan: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi: pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas. 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi: pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tata laksana, ketatausahaanan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas. C. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana dan program bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, pelaksanaan, pelayanan administrasi dan teknis, fasilitasi dan kerjasama, pemantauan dan evaluasi kegiatan Bina Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil; Konservasi, Pengendalian Ekosistem dan Sumberdaya Kelautan; serta Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Jasa Kelautan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan rencana dan program Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil; 2. Penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis kegiatan Bina Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil; Konservasi, Pengendalian Ekosistem dan Sumberdaya Kelautan; serta Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Jasa Kelautan;

44 3. Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitasi dan kerjasama kegiatan Bina Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil; Konservasi, Pengendalian Ekosistem dan Sumberdaya Kelautan; serta Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Jasa Kelautan; 4. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bina Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil; Konservasi, Pengendalian Ekosistem dan Sumberdaya Kelautan; serta Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Jasa Kelautan. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, membawahkan: 1. Seksi Bina Pesisir Laut dan Pulau-pulau Kecil: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pesisir laut dan pulaupulau. 2. Seksi Konservasi, Pengendalian Ekosistem dan Sumberdaya Kelautan: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang konservasi, pengendalian ekosistem dan sumberdaya kelautan. 3. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Jasa Kelautan. Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan masyarakat pesisir dan jasa kelautan. D. Bidang Perikanan Tangkap Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas pokok penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang prasarana perikanan tangkap, sarana perikanan tangkap dan pengawasan dan pengelolaan sumberdaya ikan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perikanan Tangkap mempunyai fungsi :

45 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang prasarana perikanan tangkap; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana perikanan tangkap; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan dan pengelolaan sumberdaya ikan; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Perikanan Tangkap, membawahkan: 1. Seksi Prasarana Perikanan Tangkap: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang prasarana perikanan tangkap. 2. Seksi Sarana Perikanan Tangkap: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana perikanan tangkap. 3. Seksi Pengawasan dan Pengelolaan Sumber daya Ikan: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan dan pengelolaan sumberdaya ikan. E. Bidang Perikanan Budidaya Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas pokok penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar, pengelolaan budidaya air payau dan laut, serta pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perikanan Budidaya mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar;

46 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air payau dan laut; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Perikanan Budidaya membawahkan: 1) Seksi Pengelolaan Budidaya Air Tawar: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar. 2) Seksi Pengelolaan Budidaya Air Payau dan Laut: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar. 3) Seksi Pengelolaan Sumber daya Perikanan Budidaya: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar. F. Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang usaha perikanan, pengolahan hasil dan pemasaran, dan pengembangan SDM serta kelembagaan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan Budidaya mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan usaha perikanan;

47 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengolahan hasil dan pemasaran; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan SDM dan Kelembagaan; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan membawahkan: 1. Seksi Pelayanan Usaha Perikanan: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan usaha perikanan. 2. Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengolahan hasil dan pemasaran. 3. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan: Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan SDM dan kelembagaan. G. UPTD - Laboratorium Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) UPTD LPPMHP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari: a. LPPMHP Semarang b. LPPMHP Pekalongan c. LPPMHP Cilacap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di atas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah di bidang teknis pengelolaan, pelaksanaan pengujian mutu hasil perikanan serta pengawasan pengolahan hasil perikanan.

48 Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, UPTD-LPPMHP mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana dan program kegiatan pengujian mutu hasil perikanan; 2. Pengelolaan dan pemeliharan sarana untuk pengujian mutu hasil perikanan; 3. Pelaksanaan pengujian dan pengawasan mutu hasil perikanan; dan 4. Pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaanan. Struktur Organisasi UPTD-LPPMHP sebagai berikut: 1. Kepala Laboratorium; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Pengujian; dan 4. Seksi Pengawasan Mutu. H. UPTD-Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) -PPP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari: 1. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal; 2. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Asemdoyong Kab. Pemalang; 3. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Wonokerto Kab. Pekalongan; 4. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidang Lor Kab. Batang; 5. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kab. Kendal; 6. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak Kab. Demak; 7. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karimunjawa Kab. Jepara; 8. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo Kab. Pati; 9. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung Kab. Rembang. Unit Pelaksana Teknis Daerah tersebut di atas mempunyai tugas pokok: 1. Melaksanakan fasilitasi produksi dan pemasaran hasil perikanan tangkap di wilayah kerjanya 2. Pemanfaatan sumberdaya penangkapan untuk pelestariannya.

49 Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, UPTD-PPP mempunyai fungsi : 1. Perencanaan pengembangan, pemeliharaan serta pemanfaatan sarana prasarana pelabuhan perikanan; 2. Koordinasi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban dan pelaksanaan kebersihan pelabuhan perikanan; 3. Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran pelabuhan perikanan; dan 4. Melakukan pemberian pelayanan kapal dan keselamatan pelayaran, pengumpulan data dan penyusunan laporan. Struktur Organisasi UPTD sebagai berikut: 1. Kepala Pelabuhan; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Tata Pengusahaan; dan 4. Seksi Tata Pelayanan dan Kesyahbandaran. I. UPTD-Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan (BBI) Unit Pelaksana Teknis Daerah BPBI Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari: a. Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBI-AT) b. Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Payau dan Laut (BPBI- APL) Unit Pelaksana Teknis Daerah di atas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah di bidang teknis pengelolaan, pelaksanaan perbenihan dan budidaya ikan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, UPTD-BPBI mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana teknis operasional perbenihan dan budidaya ikan; 2. Pelaksanaan kebijakan teknis perbenihan dan budidaya ikan;

50 3. Pelaksanaan fasilitasi teknis unit perbenihan dan budidaya ikan milik rakyat; 4. Penyediaan benih dan calon induk ikan unggul; 5. Pelaksanaan kaji terap teknologi baru perbenihan dan budidaya ikan; 6. Penyediaan dan penebaran benih ikan di perairan umum; 7. Pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit ikan; 8. Pelaksanaan sertifikasi benih dan induk ikan unggul; 9. Pengkajian dan analisis teknis operasional perbenihan dan pengembangan budidaya ikan; 10. Pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas Dinas; dan 11. Pengelolaan ketatausahaan. Struktur Organisasi UPTD BPBI adalah sebagai berikut: 1. Kepala Balai; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Pelayanan Teknis; dan 4. Seksi Standarisasi dan Informasi. J. Balai Karantina dan Kesehatan Ikan (BKKI) Unit Pelaksana Teknis Daerah tersebut di atas mempunyai tugas pokok menyiapkan, melaksanakan, menganalisis, mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan pengendalian hama dan penyakit serta karantina ikan dalam rangka melindungi sumberdaya ikan dan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, UPTD-BKKI mempunyai fungsi : 1. Mengupayakan pencegahan masuk dan keluarnya hama dan penyakit ikan atau organisme pengganggu; 2. Melakukan pengawasan keluar-masuknya ikan; 3. Melakukan pemeriksaan keluar-masuknya ikan;

51 4. Standarisasi kesehatan ikan dan lingkungan budidaya; dan 5. Melakukan pembinaan kepada masyarakat tentang karantina dan kesehatan ikan. Struktur Organisasi UPTD-BKKI sebagai berikut: 1. Kepala Balai; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Pengawasan; dan 4. Seksi Pengujian. K. Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat, Bidang-bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Usaha Kelautan dan Perikanan, UPTD serta Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 6.1.1. Gambar 6.1.1. Bagan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah