HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP INTERNE RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TENGKU RAFI AN SIAK SRI INDRAPURA. Ahmad Satria Efendi

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PRAKTEK KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI UNIT RAWAT JALAN DI RSUD dr. RASIDIN PADANG TAHUN 2013

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Dukun Magelang

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ajarmah dan Hashem (2015) mendefinisikan kepuasan pasien sebagai penilaian

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang -

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

PENGARUH MUTU PELAYANAN KIA TERHADAP KEPUASAN IBU BERSALIN SECARA NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2016 TESIS.

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

KUALITAS PELAYANAN YANG DITERIMA PASIEN BPJS DAN NON BPJS DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS KELAS III DI RSUD KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA ASUHAN KEPERAWATAN DI UNIT RAWAT INAP RSUD KAB. MUNA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI IGD PONEK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

FAKTOR-FAKTOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI POLI KEBIDANAN RSUD WONOSARI

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

: Mutu Pelayanan, BPJS Kesehatan, Kepuasan Pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN BAGIAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PATRIA IKKT TAHUN 2017

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Wawan Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah setiap upaya yang. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi

Transkripsi:

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP INTERNE RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2017 Oleh; Yuanita Ananda 1) 1) Staf Pengajar STIKes Alifah Padang, Email: Yuanita_ananda88@yahoo.com ABSTRAK Latar belakang; Berdasarkan nilai Bor di Ruang Rawat Inap Interne pada tahun 2013 29,42%, tahun 2014 21,32%, dan tahun 2015 22,80% Data tersebut menggambarkan bahwa presentase BOR di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang menurun dari tahun ke tahun. Laporan tahunan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang terjadi penurunan jumlah pasien tahun 2013 sebanyak 1258 (12,58%), dan pada tahun 2014 menjadi 1015 (10,15%), pada tahun 2015 sebanyak 1297 (12,97%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan keperawatan terhadap tingkat kepuasaan pasien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang Tahun 2017. Metode; Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang. Populasi pada penelitian ini seluruh pasien yang dirawat di ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang sampel dua bulan terakhir sebanyak 170 orang. Sampel diambil secara purposive Sampling sebanyak 63 sampel. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil ; Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separoh (65,1%) pasien menyatakan tidak puas terhadap mutu pelayanan keperawatan, dan lebih dari separoh (69,8%) pasien menyatakan mutu pelayanan keperawatan tidak bermutu di Ruang Rawat Inap Interne Dr. Rasidin Padang Tahun 2017. Dari hasil uji bivariat didapatkan hasil yaitu dengan nilai p value sebesar 0,000 jadi terdapat hubungan yang bermakna antara mutu pelayanan keperawatan terhadap tingkat kepuasan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017. Kesimpulan; Dapat disimpulkan ada hubungan mutu pelayanan keperawatan terhadap tingkat kepuasaan pasien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang Tahun 2016. Diharapkan kepada pimpinan RSUD Dr. Rasidin Padang untuk Melakukan survei kepuasan pasien secara berkala dan berkesinambungan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang Kata kunci : Mutu Pelayanan, Kepuasan Pasien 35

RELATIONS NURSING SERVICE QUALITY SATISFACTION LEVEL OF PATIENT IN ROOM INTERNE INPATIENT HOSPITAL DR. PADANG RASIDIN 2017. By; Yuanita Ananda 1) 1) Lecturer of STIKes Alifah Padang, Email: Yuanita_ananda88@yahoo.com ABSTRACT Background; Based on the annual report on patient wards Interne Hospital Dr. Rasidin Padang decrease the number of patients in 2013 as in 1258 (12.58%), and in 2014 to 1015 (10.15%), in 2015 as in 1297 (12.97%). This study aims to determine the relationship of quality of service nursing to the level of satisfaction of patients in patient wards Interne Hospital Dr. Padang Rasidin 2017. Method; Type descriptive analytic research with cross sectional design. The experiment was conducted at room Interne Inpatient Hospital Dr. Rasidin Padang, The population in this study all patients treated in inpatient Interne Hospital Dr. Rasidin Padang sample the last two months as many as 170 people. Samples were taken by purposive sampling as many as 63 samples. The data were analyzed using univariate and bivariate using Chi Square test with a confidence level of 95%. Result; The result showed that more than half (65.1%) patients expressed discontent with the quality of nursing service, and more than half (69.8%) patients stated that the quality of nursing care are not qualified in patient wards Interne Dr. Rasidin Padang Year 2017. From the test results bivariate result that the p value of 0.000 so there is a significant relationship between the quality of nursing care on the level of satisfaction in patient wards of hospitals Interne DR. Padang Rasidin 2017. Conclusion; It can be concluded that there is a relationship to the quality of nursing service satisfaction rate of patients in patient wards Interne Hospital Dr. Rasidin Padang Year 2016. It is suggested to the leadership of Hospital Dr. Rasidin Padang to evaluate the services provided by the clerk in Room Interne Inpatient Hospital Dr. Rasidin Padang based on a predetermined standard. Need for refresher training for nurses in charge of improving the quality of service to patients so that more professional nurses in providing care for patients Keywords : Quality of Care, Patient Satisfaction 36

PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Charles, 2004). Pengembangan mutu dibidang kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan berbagai pendekatan, antara lain melalui penjaminan mutu pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, gugus kendali mutu di berbagai Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta (Bustami, 2011). Mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan, kesakitan serta kesengsaraan yang dialami pasien dan keluarganya ( Nursalam, 2013). Menurut Imbalo (2012) pasien atau masyarakat melihat pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai suatu pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi 37 kebutuhan yang dirasakannya dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya serta mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit. Pelayanan kesehatan yang belum sesuai dengan harapan pasien maka diharapkan sebagai masukan bagi organisasi pelayanan kesehatan agar berupaya memenuhinya. Jika kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh pasien pada suatu fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan harapannya, pasien pasti akan selalu datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Pasien akan selalu mencari pelayanan kesehatan yang kinerja pelayanan kesehatannya dapat memenuhi harapan pasien (Imbalo, 2012). Parasuraman yang dikutip oleh Bustami (2011) menyatakan bahwa ada lima dimensi utama mutu yaitu reliabilitas (reliability) Merupakan kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat (akurat), dan memuaskan, daya tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para karyawan atau staf membantu semua pelanggan serta berkeinginan dan melaksanakan pemberian pelayanan dengan tangggap. Jaminan (assurance) artinya karyawan atau staf memiliki kompetensi, kesopanan dan dapat dipercaya, bebas dari bahaya, serta bebas dari resiko dan keragu-

raguan, empati (empathy) dalam hal ini karyawan atau staf mampu menempatkan dirinya pada pelanggan, dapat berupa kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi termasuk perhatiannya terhadap para pelanggannya, serta dapat memahami kebutuhan dari pelanggan, bukti fisik atau bukti langsung (tangible) dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai serta penampilan karyawan atau staf yang menyenangkan. Kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dari peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Dapat dibuktikan bahwa pasien yang mengalami kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diselengarakan cenderung mematuhi nasihat, setia atau taat terhadap rencana pengobatan yang telah disepakati. Sebaliknya pasien yang tidak merasakan kepuasan sewaktu mengunakan pelayanan kesehatan cenderung tidak mematuhi rencana pengobatan, tidak mematuhi nasehat atau pindah ke fasilitas kesehatan lainnya (Imbalo, 2012). Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan akan berdampak positif bagi institusi pelayanan Rumah Sakit. Akibatnya, pasien akan bercerita kemana-mana dan kepada setiap orang untuk menyebarluaskan segala hal yang baik tersebut sehingga pasien atau masyarakat akan berperan menjadi petugas 38 hubungan masyarakat dari setiap organisasi pelayanan kesehatan yang baik mutunya (Imbalo, 2012). Berdasarkan studi penelitian yang dilakukan oleh T.Sudian (2011) tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara menyatakan bahwa ada hubungan antara pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien. sudian menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara empati dengan kepuasan pasien dari 60 responden yang mempunyai sifat empati terdapat 42 orang (70%) responden mengalami kepuasan, dan dari 18 responden (30%) yang mempunyai sifat kurang empati, pasien kurang puas terhadap mutu pelayanan. Menurut penelitian yang dilakukan Willy (2013) tentang hubungan mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasaan di Rumah Sakit RSUD dr. Rasidin Padang didapatkan 22 orang atau sebesar (34,9%) menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat, dan 41 orang atau sebesar (65,1%) menyatakan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin Padang adalah rumah sakit yang terletak di Sei.Sapih Kec.Kuranji kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah Sakit Umun Daerah Dr.

Rasidin Padang merupakan rumah sakit kelas C dan Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari puskesmas dan praktek swasta dengan cangkupan wilayah kerjanya (RSUD Dr. Rasidin Padang). Berdasarkan laporan tahunan di RSUD Dr. Rasidin Padang jumlah pasien terbanyak terdapat di Ruang Rawat Inap Interne. Pada tahun 2013 jumlah pasien sebanyak 1258 (12,58%) orang, dan pada tahun 2014 jumlah pasien sebanyak 1015 (10,15%) orang, dan tahun 2015 jumlah pasien sebanyak 1297 (12,97%) orang, pada tahun 2016 dari dua bulan terakhir jumlah pasien yang dirawat sebanyak 170 (1,70%) orang (RSUD Dr. Rasidin Padang, 2016 ). Penurunan jumlah kunjungan ini merupakan salah satu gejala ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan (Mindariza, 2003). Penelitian yang dilakukan oleh Muninjaya (2004) tentang kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan di RS Sanglah Denpasar sebanyak 84,96% menyatakan belum puas dengan kinerja pelayanan yang dirasakan, pelanggan banyak mengomentari perawat yang tidak ramah dan judes, ruang perawat yang tidak bersih, jadwal kunjungan dokter yang tidak tepat waktu dan sarana parkir yang kurang memadai. 39 Indikator Pelayanan Rawat Inap Interne terdiri dari Bed Occupancy Rate (BOR) dan Length Of Stayed (LOS), Indikator pelayanan rawat inap digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rawat inap. Depkes RI (2005) mengemukakan bahwa BOR adalah indikator yang memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di pelayanan kesehatan. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 75-80% (Nursalam, 2014). Indikator LOS memberi gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut, nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Berdasarkan data Indikator pelayanan rawat inap interne RSUD Dr. Rasidin Padang tahun 2013, BOR Ruang Rawat Inap Interne sebesar 29, 42% dan LOS sebesar 3,7 hari, pada tahun 2014 BOR sebesar 21,32% dan LOS 3, 4 hari, pada tahun 2015 BOR sebesar 22,80% dan LOS 2-7 hari, Data tersebut menggambarkan bahwa presentase BOR dan nilai LOS di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang menurun dari tahun ke tahun. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap 10 orang pasien di rawat inap interne RSUD Dr. Rasidin Padang didapatkan empat orang pasien (40%) merasa tidak puas dengan

pelayanan yang masih lambat, dan pasien tidak puas dengan petugas yang mengabaikan keluhan pasien, kurang memberikan perhatian dan berkomunikasi dengan pasien, Tiga orang pasien (30%) mengatakan tidak puas dengan fasilitas yang belum lengkap dan merasa tidak puas dengan petugas yang kurang ramah. tiga orang pasien (30%) tidak puas dengan ruangan perawatan yang panas dan kurang nya kebersihan. Sehubungan hal tersebut diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang Tahun 2017. METODE Penelitian ini telah dilakukan pada tahun 2017 di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang dengan jumlah responden berjumlah 63 orang. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah Analitik. Rancangan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional Study. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik pengambilan random sampling. Tekhnik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data primer dengan menyebarkan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis Univariat dan analisis Bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan derajat kepercayaan 95 % (α = 0,05). HASIL Tabel 1; Distribusi Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017 Tingkat Kepuasan f % Tidak Puas 41 65.1 Puas 22 34.9 Total 63 100.0 Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017 Mutu Pelayanan f % Tidak Bermutu 44 69.8 Bermutu 19 30.2 Total 63 100.0 40

Tabel 3 Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017 Tingkat Kepuasan Total Mutu Pelayanan Tidak Puas Puas P Value f % f % f % Tidak Bermutu 38 86,4 6 13,6 44 100,0 Bermutu 3 15,8 16 84,2 19 100,0 0,000 Total 41 65,1 22 34,9 63 100,0 PEMBAHASAN bahwa lebih dari separoh yaitu sebanyak 41 orang (65,1%) menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Willy (2013) tentang hubungan mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasaan di Rumah Sakit RSUD dr. Rasidin Padang. bahwa 65,1% pasien menyatakan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu produk dengan harapannya (Nursalam, 2012). Menurut Imbalo (2012), kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan akan berdampak positif bagi institusi pelayanan Rumah Sakit. Akibatnya, pasien akan bercerita kemana-mana dan kepada setiap orang untuk menyebarluaskan segala hal yang baik tersebut sehingga pasien atau masyarakat akan berperan menjadi petugas hubungan masyarakat dari setiap organisasi pelayanan kesehatan yang baik mutunya. Menurut asumsi peneliti ditemukan bahwa banyaknya pasien yang tidak puas terhadap mutu pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang, karena kurang nya keamanan di rumah sakit seperti pasien banyak yang kehilangan barang yang berharga, kurangnya kebersihan rumah sakit seperti kebersihan dan kelengkapan fasilitas toilet, sarana dan prasarananya kurang memadai seperti tidak adanya pendingin ruangan sehingga pasien merasa kepanasan, kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi manajemen rumah sakit, karena jika pasien tidak puas akan berdampak terhadap citra rumah sakit kedepannya, karena jika pasien tidak puas maka pasien akan bercerita kemana 41

mana sehingga akan dapat mempengaruhi terhadap kunjungan pasien lain ke rumah sakit sehingga akan menyebabkan berkurangnya kunjungan pasien ke rumah sakit. Dalam hal ini perlu adanya evaluasi dari pihak manajemen rumah sakit terhadap kualitas pelayanan yang diberikan perawat terhadap pasien sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien. bahwa lebih dari separoh yaitu sebanyak 44 orang (69,8%) responden menyatakan mutu pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017 tidak bermutu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alimarni (2008) tentang hubungan dimensi mutu keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di instalasi rawat inap RSUD Padang tahun 2008. bahwa lebih dari separoh 54,6% pasien menyatakan mutu pelayanan kurang baik. Mutu pelayanan keperawatan adalah kesesuaian pelayanan kesehatan dengan standar profesi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara baik, sehingga semua kebutuhan pelanggan dan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai (Bustami, 2011). Pada penelitian terlihat bahwa banyaknya pasien yang menyatakan pelayanan yang tidak bermutu di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017. Hal ini terlihat dari hasil analisis kuesioner, yaitu nilai terendah didapatkan pada pertanyaan no. 9 responsiveness (ketanggapan) yaitu yaitu 57% pasien menyatakan menilai kurang baik tentang petugas menjelaskan alur pelayanan di rumah sakit, kemudian pertanyaan no. 3 yaitu 53% pasien menilai kurang baik tentang pertanyaan bahwa petugas memberitahukan dengan jelas sesuatu hal yang dilarang demi perawatan klien seperti tidak memakan makanan yang dilarang oleh perawat demi kesembuhan klien, pernyataan 24 yaitu 50% pasien menilai kurang baik tentang pertanyaan bahwa keamanan di rumah sakit cukup memadai dan pertanyaan no.19 yaitu 47% pasien menilai kurang baik atas pertanyaan bahwa petugas selalu memberikan perhatian kepada klien. Menurut asumsi peneliti ditemukan bahwa banyaknya pasien yang menyatakan pelayanan yang tidak bermutu di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang, karena petugas kurang memberikan perhatian kepada klien, lingkungan sekitar yang tidak bersih seperti kebanjiran, ruang rawat inap yang panas. 42

Mutu pelayanan ini sangat penting diperhatikan karena mutu pelayanan keperawatan terhadap kepuasan pasien ini merupakan indikator baik atau tidaknya kualitas pelayanan suatu rumah sakit. Jika pasien merasa dilayani dengan baik maka pasien akan datang kembali berobat ke rumah sakit dan juga akan menginformasikan kepada orang lain tentang mutu pelayanan yang mereka rasakan sehingga akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit bahwa proporsi responden yang menyatakan mutu pelayanan keperawatan tidak bermutu lebih banyak menyatakan tidak puas yaitu 38 (86,4%) dibandingkan dengan responden yang menyatakan puas yaitu 6 (13,6%). Hasil uji statistic (Chi square) diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara mutu pelayanan keperawatan dan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Willy (2013) tentang hubungan mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasaan di Rumah Sakit RSUD dr. Rasidin Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alimarni (2008) tentang hubungan dimensi mutu keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di instalasi rawat inap RSUD Padang tahun 2008. bahwa lebih dari separoh 54,6% pasien menyatakan mutu pelayanan kurang baik. Menurut asumsi peneliti terbukti bahwa mutu pelayanan akan mempengaruhi terhadap tingkat kepuasan pasien, dimana jika pasien merasakan mutu pelayanan yang baik maka pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Sebaliknya jika pasien merasakan mutu pelaynan yang kurang baik maka pasien akan merasa tidak puas terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Dengan demikian untuk meningkatkan kepuasan pasien yang lebih baik maka mutu pelayanan perawat perlu ditingatkan baik dalam hal kehandalan, ketanggapan terhadap pasien, jaminan, empati dan bukti fisik. Dalam hal ini perlu adanya evaluasi secara berkala terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat terhadap pasien sehingga dapat diketahui perkembangan tentang mutu pelayanan yang diberikan oleh perawat terhadap pasien. Dan perlu 43

adanya peran perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terhadap pasien menjadi lebih baik. KESIMPULAN 1. Lebih dari separoh yaitu sebanyak 41 orang (65,1%) pasien menyatakan tidak puas terhadap mutu pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang Tahun 2017 2. Lebih dari separoh yaitu sebanyak 44 orang (69,8%) pasien menyatakan mutu pelayanan keperawatan tidak bermutu di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. Rasidin Padang Tahun 2017 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD DR. Rasidin Padang Tahun 2017 ( p value = 0,000). DAFTAR PUSTAKA Alimarni, 2008. Hubungan Dimensi Mutu Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Padang. (Skripsi) Bustami, 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Erlangga. Depkes RI. 2002. Keputusan Menkes RI No. 228/MENKES/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksanakan Daerah. Meliza febriani 2012, Hubungan Mutu Pelayanan terhadap Persepsi Kepuasan Pasien di Rumah Sakit RSUP M. DJAMIL Padang. (Skripsi) STIKes ALIFAH Padang. Muninjaya, 2012. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC Nursalam, 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Notoadmojdo, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Fitramaya : Jakarta Pohan, Imbalo.S, 2012. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan penerapan, Kesaint Blanc. Bekasi, Indonesia. Rustam Efendi 2013, Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Aeng Towa Kabupaten Takalar (Skripsi). Universitas Hasanudin. Sabarguna, Boy S.2008. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. Satrianegara M. Fais & Saleha Sitti. 2013. Buku ajar Organisasi dan Manajemen Playanan Kesehatan serta Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Syafrudin, Dkk, 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan untuk bidan, Trans Info Media, Jakarta 44

Sudian 2011, Hubungan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (Skripsi), STIKes U Budiyah. Tjiptono, Fandy. 2006. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta : Andi. Tjiptono, Fandi.2011. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta : Andi 45