EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA RUBU AL-MUJAYYAB DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENALAR MATEMATIKA PADA SISWA MAN 2 MODEL MEDAN T.

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Rubu Al-Mujayyab

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PGRI ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40). Perencanaan SISKLUS I. Pengmatan. Perencanaan SIKLUS III.

ABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Rinendah Sihwinedar 16

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Bioscientist Vol. 3 No.2, ISSN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Keaktifan dan Hasil Belajar.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan RPP. Pembelajaran dalam dua siklus,

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Abstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA RUBU AL-MUJAYYAB DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENALAR MATEMATIKA PADA SISWA MAN 2 MODEL MEDAN T.P 2016/2017 Ellya Hafni Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan, Jl. William Iskandar No 7A, Medan Tembung, Kota Medan Sumatera Utara 20222, Email:elyyahafnisiregar@gmail.com. Abstrak : Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Media Rubu Al- Mujayyab dapat meningkatka aktivitas belajar matematika siswa? Apakah media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkatkan kemampuan menalar siswa? Sebagai tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Untuk mengetahui apakah media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkatka kemampuan menalar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan yang berjumlah 41 orang, dengan jumlah siswi 24 orang dan jumlah siswa 17 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Tes digunakan untuk melihat kemampuan menalar siswa yaitu berbentuk uraian yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, sedangkan observasi digunakan untuk melihat aktivitas belajar matematika siswa. Dari hasil Penelitian dapat dilihat peningkatan kemampuan menalar siswa pada pokok bahasan Gradien Persamaan Garis lurus dengan tes awal 41% dan pada siklus I meningkat menjadi 54% dan pada siklus II meningkat menjadi 87%. Atau ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar maka dari hasil tes awal diperoleh 17 siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 dan pada siklus I diperoleh menjadi 11 siswa, dan pada siklus II menjadi 3 siswa. Dan dapat dilihat dari ketidaktuntasan siswa pada tes kemampuan awal memperoleh 59% dan siklus I 46% dan pada siklus II memperoleh 13%. Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkatkan kemampuan menalar siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan 2016/2017. Kata Kunci : Kemampuan Belajar Matematika, Media Rubu Al-Mujayyab PENDAHULUAN Pembelajaran matematika di sekolah dapat berlangsung secara efektif dan bermakna jika proses pembelajarannya memperhatikan konteks keterlibatan siswa. Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam pengajuan masalah dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan materi matematika dimaksudkan agar peserta didik memahami hubungan apa yang dipelajari dengan fakta yang terjadi dalam kehidupan (Rahman 2017 : 27). Hal ini akan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai maksud dan tujuan dari sebuah materi matematika yang dipelajari. Pembelajaran efektif akan terjadi apabila terdapat perubahan-perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Reiser Robert dalam (Ngalimun 2016: 3). Agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, dalam pembelajaran hendaknya 25

memperhatikan beberapa hal: 1) Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan lingkungan otentik. 2) Isi pembelajaran harus didesain sedemikian rupa dengan karakteristik siswa. 3) Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan. 4) Penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara formatif (Ngalimun 2016: 3). Dalam proses pembelajaran seorang guru diberi kebebasan dalam merancang strategi pembelajaran tertentu agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Sebagaimana dijelaskan oleh Kemp (Ngalimun 2016: 5) bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran yang dimaksud dapat berupa penggunaan media atau alat bantu dalam pembelajaran yang penggunaannya disesuaikan dengan materi pelajaran. Dengan bantuan media atau alat bantu tersebut diharapkan dapat membantu siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Penggunaan alat bantu pembelajaran seperti model benda, media atau alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sangat dianjurkan dalam pembelajaran matematika agar pesan yang ingin disampaikan dalam materi yang menjadi tujuan pembelajaran matematika dapat diserap dan dimaknai. Sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai secara efektif. Pada penelitian kali ini peneliti ingin melakukan sebuah penelitian tentang penggunaan media atau alat bantu yang bernama Rubu Al-Mujayyab (Kuadran Sinus) yang dihubungkan dengan peningkatan kemampuan menalar siswa. Rubu Al- Mujayyab adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam menentukan sudut elevasi dan dipresi. Dalam penelitian ini Rubu Al- Mujayyab akan difungsikan sebagai media pembelajaran matematika yang akan membantu siswa dalam menentukan ketinggian sebuah benda dan menghitung kemiringan sebuah benda. Diharapkan media Rubu Al-Mujayyab dapat digunakan secara efektif dalam meningkatkan kemampuan menalar dan meningkatkan aktivitas belajar siswa. Selain itu penggunaan Media Rubu Al-Mujayyab diharapkan menjadikan pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna. 26

yang diproduksi di Indonesia untuk tujuan Media Pembelajaran (Rubu Al-Mujayyab) pendidikan. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika dan mengurangi tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi matematika adalah dengan menggunakan suatu media pembelajaran. Seperti yang disampaikan oleh Nusantara, dkk (2003:1) bahwa Didalam menyampaikan materi pelajaran yang bersifat abstrak, seorang guru memerlukan alat bantu ajar atau alat perga untuk memperjelas, mempermudah konsep atau bahkan mencapai sasaran pengajaran yang diinginkan. Kesulitan penalaran materi matematika dapat disederhanakan dengan menggunakan media pembelajaran. Rubu Al-Mujayyab adalah suatu alat yang bentuknya seperempat lingkaran yang berguna untuk menghitung dan mengukur ketinggian suatu benda. Sampai saat ini, Rubu al-mujayyab masih digunakan oleh beberapa (muslim) orang di Indonesia untuk menghitung dan menentukan arah kiblat (kiblat), dan longtitude ekliptika dan deklinasi matahari. Rubu al-mujayyab merupakan bagian dari program Ilmu Falk diajarkan di pesantren tradisional. Bahkan saat ini, Rubu al-mujayyab Gambar 1: Rubu Mujayyab tahun 1038 M terbuat dari bahan kayu, kulit dan tinta. Melalui alat ini ditemukan rumusanrumusan mengenai segitiga bola, dengan alat ini pula muncul istilah-istilah yang populer di dunia matematika modern seperti sinus, kosinus, tangen, dan kotangen. Fungsi alat ini juga terlihat pada pemecahan masalah-masalah geometri secara numerik. Bagian-bagian utama sebuah rubu mujayyab adalah sebagai berikut: o Markaz : titik pusat rubu yang terdapat lobang kecil yang dipasang padanya seutas benang. o Qaus Irtifā : busur utama yang mengelilingi rubu yang diberi skala 0 sampai 90 derajat (dari kanan ke kiri). o Jaib Tamām : sisi kanan yang menghubungkan markaz ke awal qaus. Jaib tamām diebri skala dari 0 sampai 60 derajat. Tiap-tiap titik satuan skala itu ditarik garis 27

yang lurus sampai ke qaus. Garis-garis itu disebut juyub al-mankusah. o Sittīnī : sisi kiri yang menghubungkan markaz ke akhir qaus. Bagian ini diberi skala 0 derajat sampai 60 derajat, tiap-tiap titik satuan skala itu ditarik garis lurus menuju ke qaus. Garis itu disebut juyub almabsuthah. o Hadafah : lubang pengintai yang terdapat pada rubu dan posisinya sejajar dengan sittīnī. o Khaith : benang halus yang dipasang pada markaz. o Syāqūl : bandul yang dipasang sebagai pemberat khaith. o Mury : benang pendek yang diikat pada khaith dan dapat digeser naik turun. o Tajyīb : busur setengah lingkaran dengan radius ½ kali radius busur utama. Jika pusat tajyīb terletak di jaib tamam pada jaib 30, maka disebut sebagai tajyīb ulā, dan jika pusat tajyīb terletak di sittīnī pada jaib 30 maka disebut sebagai tajyīb tsanī. o Qaus ashr : garis lengkung yang ditarik dari awal qaus hingga ke sittīnī pada jaib 42,3. o Da irah mail a zhām : busur berbentuk ¼ lingkaran yang menggambarkan deklinasi maksimum matahari sebesar 23º 27 (23º 45 ) Dalam penggunaannya Rubu bisa dipasang secara vertikal maupun horizontal tergantung keperluannya. Secara fungsional, Rubu memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai: 1. Alat Hitung 2. Alat Ukur 3. Tabel Astronomis. Secara matematis, fungsi utama rubu mujayyab adalah sebagai alat hitung atau yang dikenal sebagai ortogonal grid yang kemudian dapat diolah dengan menggunakan persamaan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan pemakai METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan, lokasi ini terletak di Jalan Williem Iskandar No. 7A Medan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret 2016 di kelas XI IPA2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan. Adapun yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan yang berjumlah 41 orang, yang terdiri dari 29 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki 28

Jenis penelitian ini adalah penilitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan proses dan hasil penggunaan media Rubu Al- Mujayyab dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar matematika pada materi kesebangunan. Prosedur Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas maka penilitian ini memiliki bebrapa tahap yang merupakan suatu siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai. Pada penelitian ini jika siklus I tidak berhasil yaitu proses mengajar tidak berjalan dengan baik maka dilaksanakan siklus II dan seterusnya. Siklus akan berhenti jika penalaran logis matematika siswa telah tuntas secara klasikal. Secara lebih rinci, prosdur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Arikunto,dkk (2012:16) dapat digambarkan pada gambar berikut : Gambar 2. Alur Penelitian SIKLUS I 1. Permasalahan Permasalahan pada tiap siklus diperoleh dari data tes diagnostic dan wawancara dengan guru dan siswa yang memperoleh nilai 65 ke bawah atau tidak tuntas. Bila belum mencapai kriteria ketuntasan belajar dari setiap siklus maka diperlukan suatu cara untuk mengatasi kesulitan ini, antara lain dengan media Rubu Al-Mujayyab. Sehingga didapatlah refleksi awal dari permasalahan tersebut. 2. Tahap Perencanaan Tindakan I Tahap perencanakan tindakan I dilakukan setelah tes diagnostic diberikan. Tes diagnostic yang dilakukan bertujuan ingin 29

menemukan jawaban atas pertanyaan Apakah peserta didik sudah dapat menguasai pengetahuan yang merupakan dasar atau landasan untuk dapat menerima pengetahuan selanjutnya? Pada tahap perencanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan adalah : a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran yang menggunakan media Rubu Al-Mujayyab. b. Mempersiapkan sarana pendukung pembelajaran yang mendukung pelaksanaan tindakan, yaitu buku untuk peneliti yang berisikan scenario pembelajaran. c. Mempersiapkan instrument penelitian, yaitu : (1) tes untuk melihat bagaimana pemahaman konsep siswa, (2) lembar observasi untuk kegiatan pelaksanaan tindakan dan lembar observasi aktivitas belajar belajar siswa. 3. Pelaksanaan Tindakan I Setelah perencanaan tindakan I disusun dengan matang, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan I, yaitu sebagai berikut : a. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media Rubu Al-Mujayyab. Dimana peneliti bertindak sebagai guru dan pengamat secara langsung. b. Pada akhir tindakan I siswa diberi tes kemampuan menalar mattematika yang dikerjakan secara individual, untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan menalar dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab. c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan Tanya jawab tentang soal yang diberikan dan tentang materi yang kurang dipahami. 4. Observasi I Observasi dilakukan pada saat yang bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan pembelajaran. Pada tahap observasi dan evaluasi dilakukan kegiatan mengevaluasi pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari : a. Kegiatan guru (Peneliti) selama proses tindakan, meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. b. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran meliputi : aktivitas visual, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, 30

aktivitas menggambar dan aktivitas mental. 5. Analisis Data I Data pada penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil kemampuan menalar dianalisis berupa tabel setelah itu dilakukan perhitungan untuk memperoleh hasil dari tes kemampuan menalar matematika sedangkan data kualitatif yang diperoleh dari observasi. 6. Refleksi I Tahapan ini dilakukan untuk memberikan makna dan memikirkan/merenungkan data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan. Pada refleksi ini peneliti menganalisis, menyajikan hasil analisis data, dan menafsirkan hasil dari observasi yang terdapat pada lampiran observasi dan hasil tes yang diberikan kepada siswa. Jika masih ada siswa yang memiliki kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi yang diberikan maka dilaksanakan tindakan lanjutan pada siklus II. SIKLUS II 1. Tahap Perencanaan Tindakan II Tahap perencanakan tindakan II dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan menalar siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan media Rubu Al-Mujayyab serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I Pada tahap perencanaan tindakan ini, hal-hal yang dilakukan adalah : a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran yang menggunakan media Rubu Al-Mujayyab. b. Mempersiapkan sarana pendukung pembelajaran yang mendukung pelaksanaan tindakan, yaitu bku untuk peneliti yang berisikan scenario pembelajaran. c. Mempersiapkan instrument penelitian, yaitu : (1) tes untuk melihat bagaimana peningkatan kemampuan menalar siswa, (2) lembar observasi untuk kegiatan pelaksanaan tindakan dan lembar observasi aktivitas belajar belajar siswa. 31

2. Pelaksanaan Tindakan II Setelah perencanaan tindakan II disusun dengan matang, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan II, yaitu sebagai berikut : a. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media Rubu Al-Mujayyab. b. Pada akhir tindakan II siswa diberi tes kemampuan menalar II yang dikerjakan secara individual, untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan menalar siswa dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab. c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan Tanya jawab tentang soal yang diberikan dan tentang materi yang kurang dipahami 3. Observasi II Observasi dilakukan pada saat yang bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan pembelajaran II. Pada tahap observasi dan evaluasi dilakukan kegiatan mengevaluasi pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari : a. Kegiatan guru (Peneliti) selama proses tindakan, meliputi: kegiatan pendahuluan, b. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran meliputi : aktivitas visual, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, aktivitas menggambar dan aktivitas mental. 4. Analisis Data II Data pada penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil kemampuan menalar siswa dianalisis berupa tabel setelah itu dilakukan perhitungan untuk memperoleh hasil dari tes kemampuan menalar sedangkan data kualitatif yang diperoleh dari observasi. 5. Refleksi II Tahapan ini dilakukan untuk memberikan makna dan memikirkan/merenungkan data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan. Pada refleksi ini peneliti menganalisis, menyajikan hasil analisis data, dan menafsirkan hasil dari observasi yang terdapat pada lampiran observasi dan hasil tes yang diberikan kepada siswa. Jika masih ada siswa yang memiliki kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi kesenbangunan maka dilaksanakan tindakan lanjutan pada siklus III. kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 32

HASIL DAN PEMBAHASAN PENILITIAN Deskripsi Kondisi Awal Persamaan Garis Lurus. Dalam Siklus ini, peneliti melakukan 2 pertemuan dengan Sebelum pelaksanaan tindakan pertemuan 1 menjelaskan pembelajaran dilakukan, terlebih dahulu diadakan tes awal kepada siswa sebanyak 5 soal untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab. Setelah hasil tes awal diperoleh tingkat ketuntasan belajar dengan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 41% dari 41. Terdapat 17 orang siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa, maka dirancanglah dalam suatu siklus, pada awalnya penelitian ini direncanakan akan dilakukan dalam beberapa siklus sampai tujuan penelitian tercapai, ternyata dalam 2 siklus hasil nilai siswa telah mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti. Deskripsi Siklus 1 Pelaksanaan Tindakan I dengan media Rubu Al-Mujayyab sedangkan dalam pertemuan II mengerjakan soal. Langkah-langkah peneliti dalam pembelajaran ini melalui media Rubu Al- Mujayyab adalah : a) Guru mengawali penjelasan materi Persamaan Garis Lurus kepada peserta didik dengan menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut. b) Guru menjelaskan materi menentukan gradien garis lurus. c) Guru memperkenalkan media Rubu Al- Mujayyab kepada peserta didik. d) Guru menjelaskan konsep menentukan gradien garis lurus yang sering dijumpai di alam sekitar dengan penyelesaiannya menggunakan media Rubu Al- Mujayyab. Pemberian tindakan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran dimana peneliti sebagai guru dikelas. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab pada siklus I. Materi yang diajarkan adalah Menentukan Gradien dari Gambar 3. Ilustrasi Penggunaan Rubu Al- Mujayyab 33

1) Guru mengawali penjelasan materi hubungan antar garis kepada peserta didik dengan menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut. 2) Guru menjelaskan materi garis dan gradien suatu garis lurus. 3) Guru memperkenalkan media Rubu Al- Mujayyab kepada peserta didik. 4) Guru menjelaskan konsep kemiringan atau gradien yang sering dijumpai di alam sekitar dengan penyelesaiannya menggunakan media Rubu Al-Mujayyab. 5) Peserta didik diminta untuk membuat replika Rubu Al-Mujayyab dengan bahan sederhana. 6) Guru bersama peserta didik mempraktekan Rubu Al-Mujayyab tersebut terkait dengan penyelesaian konsep gradien garis lurus. 7) Guru memberikan tugas berkaitan dengan konsep kemiringan yang sering ditemukan di alam sekitar secara berkelompok. e) Peserta didik diminta untuk membuat replika Rubu Al-Mujayyab dengan bahan sederhana. f) Guru bersama peserta didik mempraktekan Rubu Al-Mujayyab tersebut terkait dengan penyelesaian konsep kesebangunan. g) Guru memberikan tugas berkaitan dengan konsep kesebangunan yang sering ditemukan di alam sekitar secara individu. a. Observasi I Observasi (pengamatan) dilakukan oleh peneliti mulai dari awal pelaksanakan tindakan sampai berakhirnya tindakan pembelajaran dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab sebagai upaya meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa pada pokok bahasan kesebangunan. Hasil observasi aktifitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I No Aktivitas Siswa Skor Kriteria 1 Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan menunjukkan respon seperti menjawab pertanyaan guru. 2 Siswa antusias mengikuti pelajaran dengan bertanya dan mengemukakan pendapat terkait materi pelajaran maupun media yang digunakan 3 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan ikut mencari penyelesaian dari masalah yang diberikan guru. 1.70 Sedang 1.91 Sedang 1.54 Sedang 34

4 Siswa mampu 1.95 Sedang memberikan argumentasi logis atas suatu pemecahan masalah 5 Siswa mampu 1.70 Sedang menggunakan media Rubu Al-Mujayyab tersebut terkait dengan penyelesaian konsep kesebangunan. 6 Siswa mampu 1.75 Sedang menyelesaikan tugas berkaitan dengan konsep kesebangunan yang sering ditemukan di alam sekitar Total Skor 10.62 Rata-Rata 1.77 Keterangan Sedang b. Analisis Data I Hasil tes kemampuan belajar siswa yang diperoleh dari tes kemampuan belajar I dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah ini: Tabel 2 Persentase Ketuntasan Tes Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus I Siklus I Tuntas 54 % Tidak Tuntas 46 % Gambar 4 Persentase Ketuntasan Kemampuan Menalar Siswa Pada Siklus 1 3 2 1 0 Gambar 5 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus 1 Refleksi I Dari hasil data dapat ditarik kesimpulan terjadinya perubahan hasil belajar yang meningkat dari tes awal ke tes siklus I. Adapun tes kemampuan belajar I diperoleh rata-rata sebesar 68.2 dari 41 siswa terdapat 22 siswa (54%) yang berhasil mencapai tingkat ketuntasan belajar sedangkan 19 siswa (46%) belum mecapai tingkat ketuntasan belajar karena sebagian siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru, sebagian siswa belum mampu menjawab pertanyaan, dan belum mampu mempertanggungjawabkan 60% tugas yang diberikan guru. Pada hasil observasi 50% 40% 30% 20% 10% 0% tuntas tidak tuntas aktivitas siswa masih dalam kategori cukup dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 1.77 Namun peningkatan Kemampuan belajar siswa belum sesuai dengan tingkat ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 75% 35

sehingga perlu diadaka perbaikan dalam siklus II yang dapat memaksimalkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media Rubu Al- Mujayyab. Deskripsi Siklus II 1. Pelaksanaan Tindakan II Pemberian tindakan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran dimana peneliti sebagai guru dikelas. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab pada siklus II. Materi yang diajarkan adalah Menentukan Gradien dari Persamaan Garis Lurus. Pembelajaran dilakukan secara klasikal yang difokuskan pada kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan Gradien Persamaan Garis Lurus adalah siswa merasa jenuh ataupun bosan dalam metode ceramah dalam proses belajar pembelajaran di kelas. Sehingga siswa kurang mampu memahami soal Persamaan Garis Lurus. Dalam siklus ini, peneliti melakukan 2 pertemuan dengan pertemuan 1 menjelaskan pembelajaran dengan media Rubu Al- Mujayyab sedangkan dalam pertemuan II mengerjakan soal. Langkah-langkah peneliti dalam pembelajaran ini melalui media Rubu Al- Mujayyab adalah: a. Guru mengawali penjelasan materi Persamaan Garis Lurus kepada peserta didik dengan menjelaskan manfaat mempelajari materi tersebut. b. Guru menjelaskan materi Gradien Persamaan Garis Lurus dan bagaimana menentukan sudut pembentuknya dengna menggunakan Rubu Al-Mujayyab. c. Guru mengajak siswa menggunakan media Rubu Al-Mujayyab kepada peserta didik. d. Guru bersama peserta didik mempraktekan Rubu Al-Mujayyab tersebut terkait dengan penyelesaian konsep Gradien Persamaan Garis Lurus. e. Guru memberikan tugas berkaitan dengan konsep kesep Gradien yang sering ditemukan di alam sekitar secara individu. 2. Observasi II Observasi (pengamatan) dilakukan oleh peneliti mulai dari awal pelaksanakan tindakan sampai berakhirnya tindakan pembelajaran dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab sebagai upaya meningkatkan kemampuan menalar siswa pada 36

pokok bahasan Gradien Persamaan Garis Lurus. Hasil observasi aktifitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II NO Aktivitas Siswa Skor Kriteria 1. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan menunjukkan respon seperti menjawab pertanyaan guru. 2. Siswa antusias mengikuti pelajaran dengan bertanya dan mengemukakan pendapat terkait materi pelajaran maupun media yang digunakan 3. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan ikut mencari penyelesaian dari masalah yang diberikan guru. 2.43 Sedang 2.58 Baik 2.79 Baik sering ditemukan di alam sekitar Total Skor 15.12 Rata-Rata 2.52 Keterangan Baik 3. Analisis Data II Hasil tes kemampuan menalar siswa yang diperoleh dari tes kemampuan balajar II dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah ini: Tabel 4 Persentase Ketuntasan Tes Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus II 2,5 3 1,5 2 0,5 1 0 Siklus II Tuntas 87 % Tidak Tuntas 13 % 4. Siswa mampu memberikan argumentasi logis atas suatu pemecahan masalah 5. Siswa mampu menggunakan media Rubu Al-Mujayyab tersebut terkait dengan penyelesaian konsep kesebangunan. 6. Siswa mampu menyelesaikan tugas berkaitan dengan konsep kesebangunan yang 2.45 Sedang 2.54 Baik 2.29 Sedang Gambar 5 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus 2 4. Refleksi II Dari hasil data dapat ditarik kesimpulan terjadinya perubahan hasil belajar yang meningkat dari tes siklus I ke tes siklus II. Adapun tes kemampuan belajar II diperoleh rata-rata sebesar 80.62. Dari 41 siswa terdapat 36 siswa (87%) yang berhasil mencapai tingkat 37

ketuntasan belajar dan hanya 5 siswa (13%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Pada hasil observasi aktivitas siswa juga sudah mencapai kategori cukup dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 2.52 Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II kegiatan pembelajaran dengan media Rubu Al-Mujayyab menunjukkan keberhasilan dalam pembelajaran. Peningkatan secara klasikal telah tercapai maka pembelajaran tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya dan berhenti pada siklus II PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sebelum dilakukan siklus I diperoleh rata-rata tes awal masih tergolong tidak tuntas dengan nilai rata-rata 61.66. Dan tingkat ketuntasan belajar siswa hanya 41 % setelah diterapkan tindakan siklus I menggunakan media Rubu Al-Mujayyab. Dari hasil tes siklus bertanggung jawab terhadap tugas yang diberika oleh guru. Pada siklus II terlihat siswa sudah lebih berani dalam mengajukan pertanyaan, siswa mampu menjawab pertanyaan dan siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan yang signifikan dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab terhadap kemampuan menalar siswa. Hasil tes siklus II diperoleh tingkat ketuntasan siswa sebesar 87% Sehingga secara klasikal dinyatakan telah mencapai ketuntasan dalam belajar, sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berikut ini dapat dilihat nilai rata-rata hasil belajar siswa dari mulai tindakan awal, siklus I, siklus II. Tabel 5 Nilai Persentase Tes Awal, Siklus I, Siklus II I yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar secara klasikal, hal ini mendorong perlunya dilakukan tindakan siklus II. Dimana pada siklus I tampak bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru masih sukar untuk diikuti oleh siswa, dimana dalam mengajukan pertanyaan, siswa belum mampu menjawab pertanyaan dan masih sedikit yang No Hasil Tes 1 Tes Awal 2 Tes Siklus I. 3 Tes Siklus II Nilai Rata- Rata Ketuntasan Klasikal Keterangan 61.66 41% Belum Tuntas 68.2 54% Belum Tuntas 80.62 87% Tuntas 38

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tes Awal Siklus 1 Siklus 2 mencari penyelesaian dari masalah yang diberikan guru dari jumlah nilai 37 pada siklus I ke jumlah nilai 52 pada siklus II, dan peningkatan terendah terlihat pada indikator Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan menunjukkan respon seperti menjawab pertanyaan guru dari jumlah nilai 41 pada siklus I ke jumlah nilai 47 pada siklus II. Gambar 6 Persentase Ketuntasan Kemampuan Menalar Siswa Pada tes awal, siklus 1, dan siklus 2 Pembelajaran dikelas menarik perhatian siswa itu terlihat dari aktivitas belajar siswa yang setiap siklus semakin meningkat. Dari Siklus I total skor dari semua indikator observasi aktivitas siswa berjumlah 455, pada siklus II total skor dari semua indikator observasi aktivitas siswa berjumlah 563. Dari data tersebut maka hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II sudah baik dan nilai setiap indicator sudah sesuai dengan yang diinginkan.berikut ini dapat dilihat jumlah setiap indikator aktivitas belajar matematika siklus I, dan siklus II. Pada siklus I peningkatan paling tertinggi terlihat pada indikator Siswa yang Dan pada siklus II peningkatan paling tertinggi terlihat pada indikator Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan ikut mencari penyelesaian dari masalah yang diberikan guru dari jumlah nilai 52 pada siklus II ke jumlah nilai 67 pada siklus III, dan peningkatan terendah terlihat pada indicator Siswa mampu memberikan argumentasi logis atas suatu pemecahan masalah dari jumlah nilai 53 pada siklus II ke jumlah nilai 59 pada siklus III. Dengan begitu dari perhitungan observasi aktivitas siswa pada siklus I, Siklus II dan Siklus II peningkatan tertinggi terlihat pada indikator Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan menunjukkan respon seperti menjawab pertanyaan guru. aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan ikut 39

KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembelajaran pada pokok bahasan Gradien Persamaan Garis Lurus dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkatkan kemampuan menalar matematika siswa. 2. Dengan menggunakan media Rubu Al- Mujayyab kemampuan menalar siswa meningkat, hal ini dapat dilihat dapat ditunjukkan dengan peningkatan hasil ratarata sebesar 68.2 pada tes siklus I menjadi sebesar 80.62 pada tes siklus II, serta peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal menggunakan media Rubu Al- Mujayyab mencapai 54% pada siklus I meningkat menjadi 87% Karena tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 75% Sudah terpenuhi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan T.P 2016/2017 3. Hasil Observasi aktivitas siswa yang telah dilakukan peneliti pada siklus I adalah ratarata 1.77 Pada hasil Observasi di siklus II adalah rata-rata 2.52 ada peningkatan observasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dngan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan T.P 2016/2017. SARAN Telah terbukti bahwa dengan menggunakan media Rubu Al-Mujayyab dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa kelas XI IPA MAN 2 Model Medan T.P 2016/2017 Maka peneliti memberikan saran yaitu : 1. Bagi sekolah agar dapat mengupayakan bermacam-macam media pembelajaran dalam mengajar. 2. Bagi guru dalam mengajar perlu memperhatikan media-media pembelajaran baru sehingga dalam mengajar matematika tidak monoton dan membosankan. Guru perlu merancang pembelajaran dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan situasi siswa yang akan diberi pelajaran. 40

Hendaknya para guru, khususnya guru matematika diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga diperoleh kemampuan belajar yang baik. 3. Bagi siswa sebaiknya dalam menyelesaikan soal harus lebih teliti dan tepat waktu dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP N 3 Langsa. MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. 4(1), 26-37. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. dalam menyelesaikan soal harus memahami apa yang diminta soal. 4. Bagi peneliti berikutnya yang meneliti masalah yang sama diharapkan melakukan penelitian pada pokok bahasan yang berbeda dan lokasi yang berbeda serta memperhatikan kelemahan yang ada dalam penelitian ini sehingga ke depan diharapkan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ngalimun. 2016. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo Nusantara,Toto dkk.2003.penerapan Teknologi Multimedia Komputer untuk Pengembangan dan Pembuatan Media Pembelajaran yang Dilengkapi Alat Peraga Virtual. Malang:UM Rahman, Arief Aulia. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan 41