FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB I peran penting dalam kelanjutan generasi penerus bangsa (Manuaba, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Amerika Serikat diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap. kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekadeusia

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN PARITAS DENGAN MIOMA UTERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH INDEKS MASSA TUBUH, USIA MENARCHE DAN STATUS MENSTRUASI TERHADAP MIOMA UTERI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB 3 METODE PENELITIAN. digunakan pada penelitian yang terdiri dari desain penelitian, populasi, teknik

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. seksama, prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari 70%, karena mioma

Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Kista Ovarium di RSUD 45 Kuningan Periode 01 Januari 30 November Tahun 2014

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

KEJADIAN MIOMA UTERI PADA AKSEPTOR HORMONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

Analisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui program Keluarga Berencana (BKKBN,2010). pemerintah yang pada awalnya diatur berdasarkan Undang-Undang No.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN UMUR DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH. Ermila Eviana

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2. Agustus 2011 FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA MOLLA HIDATIDOSA DI RSUP DR.

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DI PUSKESMAS BROMO MEDAN

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

Jurnal Kesehatan Kartika 7

Transkripsi:

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR A. Ulfa Fatmasanti Akbid Batari Toja Watampone (Alamat Koresponden: andiulfafatmasanti@gmail.com/ 085399168227) ABSTRAK Mioma uteri adalah neoplasma jinak, berasal dari otot uterus (miometrium). Di Indonesia ditemukan sekitar 2,39% - 11,7% pada semua kasus ginekologi yang dirawat, dari pencatatan rekam medik RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada tahun 2013 sebanyak 35(47,2%) penderita, tahun 2014 sebanyak 13(43,3%) penderita, dan tahun 2015 sebanyak 12(30,7%) penderita dimana kasus mioma uteri terus menurun dari tahun sebelumnya baik yang dirawat inap maupun rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor umur, paritas, dan indeks massa tubuh dengan kejadian mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan desain penelitian case control dan ditelusuri secara retrospektif dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Analisis data disajikan dalam bentu univariat dan bivariat melalui uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) melalui program SPSS.20.0. Hubungan variabel dengan kejadian mioma uteri : umur (ρ value 0,044 < 0,05), paritas (ρ value 0,025 < 0,05), indeks massa tubuh (ρ value 0,030 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara variabel umur, paritas, dan indeks massa tubuh dengan kejadian Kata Kunci : Mioma Uteri, Umur, Paritas, Indeks massa tubuh PENDAHULUAN Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma belum pernah ditemukan sebelum terjadinya menarche, sedangkan setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh (Guyton, 2002). Berdasarkan hasil analisis Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013 mencatat angka kejadian Mioma Uteri secara nasional 17,69 % dan tahun 2014 sebanyak 15,98 % secara nasional. Umumnya Mioma Uteri tidak akan terdeteksi sebelum masa pubertas dan tumbuh selama masa reproduksi. Jarang sekali mioma uteri ditemukan pada wanita umur 20 tahun atau kurang, paling banyak pada umur 35-45 tahun yaitu kurang dari 25 %, dan setelah menopause banyak mioma menjadi lisut, hanya 10% saja yang dapat tumbuh lebih lanjut. Mioma Uteri lebih sering dijumpai pada wanita nulipara atau yang kurang subur. (Medlinux, 2013) Berdasarkan Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2013 angka kejadian mioma uteri dari umur 25 44 tahun sebanyak 167 (67,1%) kasus, umur 45 66 tahun sebanyak 64 tahun (25,7%) dan pada umur 65 tahun sebanyak 3 (1,2%) kasus. Pada tahun 2014 kejadian mioma uteri secara umum sebanyak 563 (75,12%) kasus. Wanita yang lebih sering melahirkan akan lebih sedikit kemungkinan untuk berkembangnya mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma mioma uteri berkembang pada wanita yang tak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. (dr. Nasrudin Andi Mappawere ; 2011). Ukuran besar kecilnya mioma uteri juga dipengaruhi oleh jumlah kalori dalam tubuh karena timbunan kalori dalam tubuh mempengaruhi pertumbuhan mioma. Makin gemuk seseorang makin banyak timbunan kalorinya dan membuat mioma tumbuh dengan cepat. Adapun data yang diperoleh dari pencatatan rekam medik di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, dari seluruh jumlah penderita tumor ginekologi, pada tahun 2013 jumlah penderita mioma uteri sebanyak 35(47,2 %) kasus, tahun 2014 jumlah penderita mioma uteri yaitu sebanyak 13 (43,3% %) kasus dan pada tahun 2015 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn : 2302-2531 334

yaitu sebanyak 12 (30,7%) kasus. Walaupun persentasenya terus menurun dalam tiga tahun terakhir akan tetapi dari seluruh jumlah tumor ginekologi, mioma uteri masih menduduki persentase tertinggi jika dibandingkan persentase kasus yang lainnya yaitu mioma uteri 12 (30,7%), kanker serviks 9 (23%), kista ovarium 8 (20,5%) dan tumor lainnya 10(25,6%). Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor yang Berhubungan dengan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi dan sampel Penelitian ini dilaksanakan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 04 April 2016 04 Juni 2016. Pada penelitian ini, data dikumpulkan berdasarkan data sekunder dan buku status penderita dari rekam medik dan mengelompokkan data dengan Cheklist. 1. Sampel Kasus Sampel kasus dalam penelitian ini adalah semua ibu yang terdiagnosis mioma uteri baik rawat jalan maupun rawat inap yaitu sebanyak 12 penderita. 2. Sampel Kontrol Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah sebagian ibu penderita gangguan sistem reproduksi dan tidak terdiagnosis mioma uteri yang dirawat inap maupun dirawat jalan dengan perbandingan 1:2 dari jumlah sampel kasus yaitu sebanyak 24 orang, maka jumlah sampel keseluruhan adalah 36 orang. Teknik pengambilan sampel untuk sampel kasus dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan ibu yang terdiagnosis Sedangkan untuk sampel kontrol dilakukan secara Random Sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari variabel penelitian dan dilakukan tiap-tiap variabel penelitian terutama untuk melihat tampilan distribusi frekuensi variabel independen dan dependen 2. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan menetukan hubungan variabel dependent dan independent melalui uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan alpha (α) = 0,05. Jika nilai alpha (α) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Kejadian Mioma Uteri Frekuensi Persentase Kasus 12 25 Kontrol 24 75 Tabel 1 menunjukkan bahwa pasien yang menderita Mioma Uteri sebanyak 12 orang (25%) dan pasien yang tidak menderita Mioma Uteri sebanyak 24 orang (75%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Umur Umur Pasien 20 55,6 16 44,4 Tabel 2 dilihat dari umur pasien tinggi menderita mioma uteri sebanyak 20 orang (55,6%) dan yang beresiko rendah sebanyak 16 orang(44,4%) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Paritas Paritas Pasien 17 47,3 19 52,7 Tabel 3 dilihat dari faktor paritas tinggi menderita mioma uteri sebanyak 17 orang (47,3%) responden dan yang beresiko rendah sebanyak 19 orang ( 52,7%). Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT Pasien 11 30,6 25 69,5 335 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn : 2302-2531

Tabel 4 dilihat dari faktor IMT tinggi dengan hasil IMT Over Weight dan Obesitas, sebanyak 11 orang (30,6%) responden dan yang beresiko rendah dengan hasil IMT normal dan Kurus, sebanyak 25 orang (69,5%). Tabel 5 Distribusi frekuensi berdasarkan Hubungan Umur dengan Kejadian Mioma Uteri Umur Kasus Kontrol Total Pesien n % n % n 10 27,8 10 27,8 20 55,6 2 5,6 14 38,8 16 44.4 Jumlah 12 33,4 24 66,6 36 100 p = 0.018 Tabel 5 menunjukkan bahwa, ada 10 (27,8%) yang resiko tinggi menderita mioma uteri, dan 10 (27,8%) yang beresiko tinggi lainya tidak menderita Sedangkan pada kelompok resiko rendah ada 2 ( 5,6%) yang menderita mioma uteri dan 24 (66,6%) responden lainnya tidak menderita Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square di peroleh nilai ρ value = 0,018 yang berarti ρ < α dimana α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh umur terhadap kejadian Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Paritas dengan kejadian Mioma Uteri. Paritas Kasus Kontrol Total Pesien n % n % n 10 27,8 15 41,6 17 47,2 2 5,6 9 25 19 52,8 Jumlah 12 33,4 24 66,6 36 100 p = 0.009 Tabel 6 menunjukkan bahwa, ada 2 (5,6%) responden resiko tinggi menderita mioma uteri, dan 10 (27,8%%) responden yang beresiko tinggi lainya tidak menderita Sedangkan pada kelompok resiko rendah ada 15 ( 41,6%) responden menderita mioma uteri dan 9 (25%) responden lainnya tidak menderita Berdasarkan hasil uji statistik Chi- Square di peroleh nilai ρ value = 0,09 yang berarti ρ < α dimana α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh paritas terhadap kejadian Tabel 7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Pesien Total Kasus Kontrol n % n % n 7 19,4 4 11,1 11 30, 5 5 13,9 20 55,6 25 69, 5 Jumlah 12 33,3 24 66,7 36 100 p = 0.011 Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian Mioma Uteri Tabel 7 menunjukkan bahwa, ada 7 (19,4%) responden resiko tinggi menderita mioma uteri, dan 3 (11.1%%) responden yang beresiko tinggi lainya tidak menderita mioma uteri. Sedangkan pada kelompok resiko rendah ada 5 ( 13,9%) responden menderita mioma uteri dan 20 (55,6%) pasien lainnya tidak menderita Berdasarkan hasil uji statistik Chi- Square di peroleh nilai ρ value = 0,011 yang berarti ρ < α dimana α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kejadian mioma uteri. PEMBAHASAN 1. Hubungan Umur dengan Kejadian Mioma Uteri diperoleh nilai ρ value = 0,018 yang berarti ρ < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang artinya dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh umur dengan kejadiam mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2016. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu penelitian di RSUP Prof.Dr. D. Kandou Manado tahun 2012 oleh Lilis Pratiwi dkk, dengan uji pearson Chi-square memperlihatkan nilai 43,394 dengan ρ value = 0,000 < α = 0,01, diperoleh bahwa kasus ginekologi terbanyak pada pasien berusia 18-49 tahun adalah mioma uteri dengan usia tersering 34-49 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi dari 12 (33,4%) responden yang mengalami mioma uteri terdapat 10 (27,8%) yang berada dalam kategori resiko tinggi karena dengan peningkatan produksi dan keterpaparan hormon estrogen pada usia reproduksi dan penurunan produksi hormon progesteron pada masa klimakterim dan menopause yang Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn : 2302-2531 336

merupakan penghambat pertumbuhan tumor. Sedangkan untuk 2 (5,6%) orang respoden yang berada dalam resiko rendah namun mengalami mioma uteri, ini disebabkan karena ada faktor lain yang juga berhubungan dengan kejadian mioma uteri seperti jumlah paritas, IMT, maupun keterpaparan dengan estrogen, tapi dalam penelitian ini responden ditemukan dengan IMT dalam kategori obesitas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa umur merupakan faktor yang berhubungan dengan 2. Hubungan Paritas dengan Kejadian Mioma uteri diperoleh nilai ρ value = 0,009 yang berarti ρ < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh paritas dengan kejadiam mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2016. Menurut hasil penelitian Yosi Apriani di RSUD dr. Adhyatma Semarang tahun 2012 jumlah penderita dengan paritas multipara sebanyak 19 (47,5%) dimana terdapat 13 (61,9%) orang wanita lebih beresiko tinggi mengalami mioma submukosum daripada wanita yang mengalami mioma subserosum maupun intarmural sebanyak 7 (36,84%) orang. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi dari 12 (33,4%) responden yang mengalami mioma uteri terdapat 10 (27,8%) yang berada dalam kategori resiko tinggi hal ini berkaitan dengan perbedaan kadar estriol dalam hormon estrogen yang diproduksi oleh ovarium pada nullipara atau primipara serta peningkatan hormon estrogen yang tidak stabil karena adanya proses penyembuhan yang belum sempurna pada multipara terutama dengan jarak kehamilan kurang dari 2 tahun. Sedangkan 2 (5,5%) responden dengan paritas resiko rendah tetapi mengalami mioma uteri, hal ini disebabkan karena ke 2 responden berada dalam usia reproduktif dan menggunakan alat kontarsepsi hormonal yaitu suntik dan pil, seperti diketahui bahwa estrogen berperan dalam pertumbuhan Sehingga dapat disimpulkan bahwa paritas merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian 3. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan diperoleh nilai ρ value = 0,011 yang berarti ρ < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh IMT dengan kejadian mioma uteri di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2016. Penelitian yang dilakukan oleh Ita Rahmi tahun 2012 di RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh menunjukkan bahwa distribusi frekuensi status gizi pasien yang menderita mioma uteri mayoritas pada kategori IMT gemuk atau overweight yaitu sebesar 25 (39,1%) orang, sedangkan kategori IMT kurus terdapat 19 (29,7) orang dan IMT normal yaitu 20 (31,2%) orang. Berdasarkan hasil penelitiian, menurut asumsi peneliti dari 12 (33,4%) responden yang mengalami mioma uteri terdapat 7 (19,4%) orang yang berada dalam kategori IMT dengan resiko tinggi. Hal ini karena Indeks massa tubuh berhubungan dengan kejadian mioma uteri berkaitan dengan sekresi endogen menjadi esrogen oleh enzim aromatase dalam jaringan lemak, sehingga setiap penambahan 10 kg berat badan terjadi 21% peningkatan resiko kejadian Sedangkan untuk 5 (13,9%) responden yang berada dalam kategori IMT resiko rendah tapi mengalami mioma uteri, peneliti berasumsi ke 5 responden berada dalam kategori usia reproduktif dan 3 diantaranya memilki paritas dengan resiko tinggi dan ditambah dengan keterpaparan estrogen dengan penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor indeks massa tubuh memiliki hubungan dengan kejadina KESIMPULAN Ada pengaruh umur, paritas dan IMT dengan kejadian SARAN 1. Bagi masyarakat, disarankan agar lebih berperan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap mioma uteri dengan melakukan general chek-up agar dapat dilakukan deteksi dini terhadap suatu kasus berkaitan dengan gangguan sistem reproduksi. 2. Disarankan bagi tenaga kesehatan dapat lebih proaktif dalam hal menginformasikan kepada masyarakat tentang faktor yang berhubungan maupun yang beresiko mempertinggi kejadian 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian selanjutnya namun dengan menambahkan faktor lain yang belum diteliti, maupun dengan melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan metode analisis multivariat. 337 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn : 2302-2531

DAFTAR PUSTAKA Apriani Yosi dan Sumarni, 2013, Jurnal Analisa Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan di RSUD.dr. Adhyatma Semarang, Jurnal Kebidanan, Vol.2 No.5, Hal.36-45 Mappaware Nasrudin, 2011, Buku Ajar Ginekologi, Edisi 1, Umi Toha Ukhuwah Grafika, Makassar, Hal. 35-113 Pratiwi Lilis, 2012, Jurnal Hubungan Usia Reproduksi dengan di RSUP. Prof. R.D. Kandou Manado, Jurnal E-Clinic, Vol.1 No. 1 Maret 2013, Hal. 26-30, Diakses Januari 2016. Rahmi Ita, 2012, Jurnal Gambaran Faktor Penyebab Terjadinya Mioma Uteri di Poliklinik Kebidanan RSUD. DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Hal. 1-6, Diakses Januari 2016. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor 3 Tahun 2018 eissn : 2302-2531 338