BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ENDORSER PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN Disusun oleh: Anita Tantri Wibowo NPM: Pembimbing:

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa seperti sekarang ini periklanan memegang peranan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dapat di pergunakan sebagai media promosi di Internet seperti : Instagram,

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum 1.2 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

Gambar 1.1 Logo Online Shop Retailthrpy

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia sebagai makhuk hidup memiliki kebutuhan pokok

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. ditempuh oleh perusahaan agar produknya tetap diminati konsumen, salah satunya

PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. beli di internet. Hingga pengguna internet meningkat mencapai 500 miliar pada

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dimana antar individu, antar kelompok, dan antar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

persaingan yang ada di dunia. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku bisnis di dunia, juga tidak luput dari pengaruh tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. disamping itu juga konsumen semakin mengerti segala produk yang

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman saat ini perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan berinovasi untuk dapat menjual produknya lebih banyak dan terus membuat produknya laku di pasaran. Salah satu strategi yang digunakan perusahaan pada jaman modern ini adalah membuat strategi promosi yang unik dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Menurut Halim (2010: 45) promosi adalah media untuk mengenalkan suatu produk barang dan jasa yang baru atau memperkuat brand image suatu produk yang telah ada sebelumnya. Strategi promosi yang menarik akan membuat perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan yang menjual produk sejenis. Strategi promosi yang sedang banyak digunakan oleh perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah bentuk promosi yang menggunakan internet dan World Wide Web yang bertujuan menyampaikan pesan untuk menarik pelanggan. Karena perkembangan teknologi maka terdapat promosi melalui jejaring sosial yaitu salah satunya melalui instagram. Menurut Khairiyah Sartika dalam situs tabloidbintang.com (2015), Instagram kini sudah memiliki 400 juta pengguna aktif setiap bulan dan sebanyak 80 juta foto diunggah setiap hari. Jumlah ini meningkat dari angka 300 juta yang berhasil dicapai Desember 2014 lalu. Seperti dijelaskan, pertumbuhan ini tidak lepas dari para pengguna internasional. Menariknya, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara 1

2 yang menyumbang jumlah pengguna instagram terbanyak. Menurut blog resmi Instagram, Diantara 100 juta pengguna terakhir yang bergabung, lebih dari setengahnya tinggal di Eropa dan Asia. Negara-negara yang menambah jumlah pengguna instagram terbanyak adalah Brasil, Jepang, dan Indonesia.. Dikarenakan banyaknya pengguna, maka instagram di Indonesia menjadi salah satu media sosial yang efektif untuk proses pemasaran yaitu salah satunya promosi yang dilakukan tidak hanya oleh masyarakat biasa tetapi juga dibantu oleh selebriti, atlet, fashion blogger dan orang yang berpengaruh di seluruh dunia. Promosi yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh (atlet, selebriti, ahli) disebut endorser. Endorser iklan biasanya adalah selebriti terkenal atau ahli yang memiliki keahlian, kesadaran dan daya tarik, yang dapat mengirimkan pesan produk untuk menarik perhatian konsumen dalam waktu singkat dan meningkatkan niat pembelian konsumen (Chi, Yeh, dan Tsai, 2007). Para endorser diharapkan menjadi juru bicara merek agar cepat melekat di benak konsumen, sehingga konsumen mau membeli merek tersebut. Orang akan cenderung lebih memperhatikan dan menggunakan produk yang digunakan oleh para endorser tersebut. Citra bintang, kepercayaan, dan kualitas positif akan mendukung produk yang dipromosikannya. Dukungan para endorser tergantung pada produknya, dapat dilihat dari tiga tataran yaitu: pada saat endorser tersebut secara fisik menarik, ketika endorser tersebut dipercaya oleh publik, dan pada waktu citra endorser tersebut sesuai dengan produknya (Simamora, 2000: 801).

3 Adanya endorser dapat sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli suatu produk, namun perusahaan seharusnya memilih endorser yang tepat dalam menyampaikan iklan dengan memberikan pesan yang sesuai. Pemilihan endorser dalam penyampaian pesan tersebut nantinya diharapkan dapat menimbulkan dampak yang cepat dalam brand awareness dan brand recognition. Ketepatan memilih sumber pesan (endorser) dapat didasarkan pada atribut yang melekat pada endorser tersebut (Shimp, 2010). Penggunaan komunikator endorser yang memiliki karakteristik akan dapat mempengaruhi sikap (attitudes) atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut, sehingga konsumen akan mempertimbangkannya dalam proses pembelian dan diharapkan secara langsung mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Dengan demikian konsumen dipengaruhi untuk membeli tanpa ada paksaan. Konsumen ingin dan senang kepada produk dan apabila konsumen mempunyai kemampuan untuk membeli, pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang diinginkan di masa yang akan datang (Shimp, 2010). Perilaku pembelian konsumen mengacu pada proses keputusan dan tindakan orang yang terlibat dalam membeli dan menggunakan produk (Hulten dan Vanyushyn, 2014). Topik ini dipilih karena banyaknya penelitian tentang endorser tetapi hanya fokus pada iklan di televisi dan tidak melihat sudut pandang lain yang lebih modern yaitu media sosial. Media sosial tidak hanya digunakan oleh individu. Bahkan ada banyak perusahaan besar, usaha kecil dan menengah (UKM) menggunakannya sebagai media komunikasi dan media promosi (Majalah Marketing, edisi 10, 2013).

4 Berdasarkan data Fortune, 90% dari perusahaan telah memiliki account dengan setidaknya satu media sosial. Ini berarti peran media sosial dalam gerakan bisnis perusahaan tidak dapat diabaikan. Negara Indonesia tumbuh subur dengan media sosial (Riu, 2015). Penelitian ini juga memilih instagram sebagai objek penelitian dikarenakan Instagram merupakan media sosial yang sering digunakan sebagai media promosi saat ini. Menurut Kancil Cermat pada situs liputan6.com, Instagram merupakan salah satu lini media sosial yang paling populer saat ini, instagram dapat memaksimalkan pemasaran bisnis online anda dengan cepat. Mudahnya sistem penggunaannya serta berbagai dukungan layanan yang mumpuni di dalamnya telah membuat instagram menjadi demikian populer di kalangan pengguna media sosial dan hal ini tentu saja berbanding lurus dengan keampuhan instagram sebagai media promosi yang tepat bagi bisnis online. Untuk produk yang diteliti adalah produk pakaian karena terus berkembangnya mode pakaian saat ini dan pakaian merupakan suatu produk yang merupakan kebutuhan primer yang terus dibutuhkan. Dalam situs industrikaos.com dikatakan bahwa tren fashion dari tahun ke tahun semakin berkembang dan berubahubah membuat kebanyakan orang enggan menggunakan koleksi bajunya yang lama. Tren fashion untuk baju sehari-hari juga semakin bertambah modelnya. Dari perubahan tersebut dapat diketahui bahwa dunia fashion Indonesia sudah berubah. Berbagai macam model fashion yang unik dan glamour selalu terlihat cantik. Untuk itu para pemasar di dunia fashion selalu bertambah karena fashion merupakan produk yang dibutuhkan banyak orang, hal ini dibuktikan dengan masuknya produk fashion

5 ke dalam 5 produk yang paling sering dibeli secara online yang membuat banyak e- commerce dan online shop fokus menjual produk fashion karena jumlah peminatnya yang sangat banyak serta membawa lebih banyak keuntungan menurut Yulia Yulee pada situs liputan6.com (2015). Oleh karena itu perusahaan fashion rela untuk mengeluarkan sejumlah biaya untuk membuat produk mereka dikenal di pasar dan meningkatkan penjualan produk mereka. Biaya yang mereka gunakan adalah untuk membayar sejumlah uang kepada artis ataupun memberikan produk fashion secara gratis pada para artis terkenal di Indonesia yang memiliki akun instagram dengan jumlah follower yang sangat banyak. Seperti imcantik, online shop yang menjual berbagai mode pakaian dan sering menggunakan jasa artis untuk menjadi endoser produk-produk pakaian mereka. Banyak pemasar lain yang hanya menggunakan strategi promosi yang terlalu biasa tetapi imcantik menggunakan strategi promosi yang menarik dengan memperkenalkan produk mereka ke banyak pengguna instagram walaupun follower imcantik sudah sekitar 51.000 orang, tetapi dengan promosi oleh selebriti, imcantik berharap dapat mendorong para pengguna instagram melakukan pembelian pakaiannya. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh endorser pada media sosial instagram seperti yang dilakukan oleh imcantik terhadap perilaku pembelian konsumen dan juga untuk memahami dimensi manakah dari endorser pada imcantik yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

6 1.2 Rumusan Masalah Di era globalisasi saat ini persaingan bisnis yang semakin kuat menuntut perusahaan harus dapat berinovasi dalam strategi promosi mereka agar dapat terus bertahan di pasar. Salah satu strategi promosi yang dilakukan adalah iklan yang menggunakan endorser dalam memperkenalkan produk. Endorser merupakan salah satu cara promosi yang sedang banyak digunakan perusahaan saat ini dan dapat memicu perilaku pembelian konsumen dan menggunakan selebriti, ahli, atlet, model, dan orang yang berpengaruh sebagai endorser iklan, akan tetapi perilaku pembelian konsumen dipicu tidak hanya melihat secara umum oleh endorser, melainkan terdapat dimensi-dimensi yang perlu diperhatikan dalam endorser yaitu (a) trustworthiness, (b) expertise, (c) attractiveness, (d) Respect, dan (e) Similartiy. Maka perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: a. Apakah ada pengaruh dimensi Truthworthiness pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen? b. Apakah ada pengaruh dimensi Expertise pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen? c. Apakah ada pengaruh dimensi Attractiveness pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen? d. Apakah ada pengaruh dimensi Respect pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen? e. Apakah ada pengaruh dimensi Similarity endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen?

7 1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pengaruh antara dimensi Truthworthiness pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen. b. Untuk mengetahui pengaruh antara dimensi Expertise pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen. c. Untuk mengetahui pengaruh antara dimensi Attractiveness pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen. d. Untuk mengetahui pengaruh antara dimensi Respect pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen. e. Untuk mengetahui pengaruh antara dimensi Similarity pada endorser di media sosial instagram terhadap perilaku pembelian konsumen. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini : 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat mengkonfirmasikan teori mengenai faktor endorser terhadap perilaku pembelian konsumen dengan setting di Indonesia dan berfokus pada media promosi yang digunakan yaitu media sosial instagram, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh endorser terhadap perilaku pembelian konsumen. 2. Manfaat praktis a. Bagi perusahaan

8 Sebagai informasi tambahan kepada pihak manajemen perusahaan dalam menentukan strategi promosi yang efektif dan dalam menjalankan program promosi online secara efektif dan efisien sehingga dapat menambah penjualan produk perusahaan. b. Bagi masyarakat Sebagai informasi tambahan dan rekomendasi kepada masyarakat dalam menentukan produk fashion yang berkualitas apabila digunakan oleh endorser (selebriti, atlet, model, fashion blogger, dan orang berpengaruh lainnya) yang terkenal di Indonesia. Karena sering adanya ketidaksamaan antara produk di foto dengan aslinya sehingga konsumen tidak tertipu dengan produk toko online. c. Bagi pemerintah Sebagai informasi kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan penjualan secara online dengan memperketat peraturan tentang IT (teknologi informasi) agar mengurangi cybercrime yang dapat merugikan toko online dan pemasaran online dikarenakan saat ini banyaknya hacker yang ada dan belum jera karena tidak ketatnya sanksi yang diberikan oleh pemerintah. 1.5 Batasan Masalah Agar tidak terlampau luas dan permasalahan lebih terfokus, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

9 1. Penelitian difokuskan pada media jejaring sosial instagram dikarenakan instagram merupakan media jejaring sosial yang sedang menjadi tren dan marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. 2. Penelitian ini hanya meneliti endorser wanita di Indonesia. 3. Penelitian ini hanya fokus pada industri fashion di Indonesia. 4. Penelitian ini hanya fokus pada konsumen wanita di Solo dan Yogyakarta. 1.6 Definisi Operasional Definisi dari variabel dan indikator-indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini,yakni : 1) Endorser (Variabel independen) yaitu pendukung iklan atau juga dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang di iklankan (Shimp, 2010). Dalam variabel endorser terdapat 5 dimensi, yang diadopsi dari jurnal (Arora, Amishi, dan Sahu, 2014; Shimp, 2010), yaitu: a. Trustworthiness (kepercayaan) b. Expertise (keahlian) c. Attractiveness (daya tarik) d. Respect (rasa hormat) e. Similarity (kesamaan dengan konsumen) Kelima dimensi tersebut akan diuji dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan skor 1 (Sangat Tidak Setuju), skor 2 (Tidak Setuju), skor 3 (Netral), skor 4 (Setuju), skor 5 (Sangat Setuju). Instrumen penelitian model TEARS diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Sidharta(2014).

10 2) Perilaku pembelian konsumen (Variabel dependen) adalah studi tentang bagaimana orang membeli, apa yang mereka beli dan mengapa mereka membeli. Hal ini memadukan unsur-unsur dari psikologi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Studi mencoba untuk memahami proses pengambilan keputusan pembeli, baik individu maupun kelompok (Valarmathi dan Murugan, 2014). Variabel perilaku pembelian konsumen tersebut akan diuji dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan skor 1 (Sangat Tidak Setuju), skor 2 (Tidak Setuju), skor 3 (Netral), skor 4 (Setuju), skor 5 (Sangat Setuju). Instrumen penelitian perilaku pembelian konsumen diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Khong dan Wu (2013). 1.7 Sistematika Pembahasan Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan tentag uraian teoritis yang digunakan sebagai dasar teori yang mendukung penelitian, hasil penelitian sebelumnya, kerangka penelitian, dan pengembangan hipotesis.

11 Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, pengukuran variabel penelitian, cara pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta metode analisis data. Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang karakteristik responden, hasil uji validitas dan hasil uji reliabilitas, serta hasil regresi berganda. Bab V : Kesimpulan Bab ini berisikan tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian masa depan.