PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PT. FRISIAN FLAG INDONESIA DI SURABAYA Dina Novita Universitas Kartini Surabaya Abstract: This study aims to mengetahi influence marketing mix strategy on purchasing decisions PT Frisian Flag dairy products in Surabaya. The sample in the study there were 50 people who serve as respondents whereas hypothesis testing is done using multiple linear regression method.the results simultaneously variable product (X1) price (X2), distribution channels (X3) and promotion (X4) has a significant influence on purchasing decisions (Y). It is shown from the test results showed that the F test F count (15.208)> F table (2,806). So the product of independent variables (X1) price (X2), distribution channels (X3) and promotion (X4) influence on purchasing decisions.partially, the independent variable in this study the variable product (X1) price (X2), distribution channels (X3) and promotion (X4) significantly influence the purchase decision (Y). This is indicated by the value of t count> t table (2.680> 2.014) for the product, (2.878> 2.014) for the price, (2.392> 2.014) for distribution channels and (3.616> 2.014) for promotion. The independent variables that have a dominant influence on purchasing decisions dairy PT Frisian Flag Indonesia in Surabaya is promotion. Keywords: marketing mix, product, price, distribution channels, promotion, purchasing decisions Latar Belakang Perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) membawa manusia dalam era persaingan globalisasi yang semakin ketat. Saat ini pemerintah mempercepat perancangan Millenium Development Goals pada tahun 2015 yang semula tahun 2020. Millenium Development Goals adalah era pasar bebas atau era globalisasi sebagai era persaingan mutu atau kualitas. Siapa yang berkualitas, dialah yang akan maju dan mampu mempertahankan eksistensinya. Hal tersebut membuat persaingan bisnis menjadi semakin berkompetisi dan banyak bermunculan perusahaan baru yang menghasilkan produk sejenis. Sehingga mengakibatkan pihak konsumen lebih kritis dan teliti dalam menentukan pilihan atas produk yang mereka butuhkan. Inilah yang mendorong setiap perusahaan untuk bekerja lebih professional agar dapat bersaing dan bertahan dalam produknya. Oleh karena itu, setiap pengusaha harus dapat menjaga kualitas dan kuantitas dari produk yang telah dihasilkan. Perusahaan harus mampu menyusun strategi pemasaran secara tepat dan terpadu sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu cara yang paling efektif dan efisien dalam penjualan sebuah produk adalah dengan metode pemasaran yang baik dan benar serta tepat sasaran. Karena pemasaran merupakan salah satu pintu gerbang dari perusahaan untuk melihat baik buruknya sebuah produk yang diciptakan oleh perusahaan, tanpa adanya proses dan cara pemasaran yang baik maka perusahaan dapat mengalami ketertinggalan dengan perusahaan pesaingnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi konsumen agar selalu membeli produk perusahaan adalah dengan melakukan bauran pemasaran (marketing mix). McCarthy dalam buku Kotler, 2000 mengklasifikasikan ada empat macam tindakan dalam pemasaran yaitu
produk (product), harga (price), distribusi atau penempatan produk (place) dan promosi (promotion) atu yang lebih dikenal dengan 4P. Dengan membuat produk yang menarik, memberikan potongan harga, mendistribusikan produk sedekat mungkin dengan konsumen dan melakukan promosi, maka konsumen akan menjadi puas dan loyal dengan perusahaan. Salah satu produk yang mengalami persaingan ketat dalam meningkatkan kualitas produknya adalah produksi susu PT Frisian Flag Indonesia. Kebutuhan akan konsumsi susu di masyarakat khususnya di Surabaya semakin meningkat, sehingga banyak bermunculan perusahaan yang menawarkan produk sejenis. Pelaksanaan strategi pemasaran 4P pada produksi susu PT Frisian Flag Indonesia akan membantu mengatasi persaingan tersebut, sehingga akan meningkatkan keputusan pembelian produk susu PT Frisian Flag Indonesia. Rumusan Masalah Apakah strategi marketing mix mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk susu PT Frisian Flag Indonesia di Surabaya? Landasan Teori Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan untuk mendapatkan keuntungan. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis, tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung pada kemampuan mereka dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan berjalan lancar. Philip Kotler (1993:5) menyatakan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang dengan individu-individu dan kelompok kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertemukan produk-produk dan nilai sama lain. Menurut definisi tersebut, Philip Kotler (1993:5) menggunakan istilah kebutuhan keinginan, permintaan produk, pertukaran, transaksi dan pasar. Pengertiannya adalah mula-mula manusia harus menemukan kebutuhan terlebih dahulu kemudian berusaha untuk memenuhinya dengan cara mengadakan hubungan. Wiyadi, dkk (1995: 3) menyatakan pemasaran suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari beberapa pengertian tersebut dapat memberikan suatu gambaran bahwa pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan kegiatan terpadu dan saling keterkaitan. Dimana kegiatan tersebut sudah dimulai sebelum produk ada yaitu sejak ide tentang suatu produk muncul dan masih berlangsung setelah produk terjual. Jadi tujuan pemasaran adalah mencapai penjualan yang menguntungkan dalam jangka panjang, dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli sedemikian rupa sehingga akan menjadi pelanggan/konsumen yang loyal. Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kotler, (1993:20) manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran orang dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta dalam menentukan harga, mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar. Tugas pokok manajemen pemasaran adalah perencanaan secara terus menerus, pelaksanaan dan pengawasan. Tugas perencanaan terdiri dari mencari kesempatan yang menarik dan mengembangkan strategi pemasaran. Yang dimaksud strategi pemasaran tersebut adalah suatu pasar sasaran dan bauran pemasaran. Seorang manajer pemasaran tidak lebih puas hanya dengan merencanakan strategis sekarang. Dalam
suatu pasar dimana ada persaingan, ia harus selalu mencari kesempatan baru dan merencanakan dengan bauran-bauran pasar yang digunakan oleh perusahaan. Analisis kegiatan pemasaran diperlukan karena untuk mengetahui apakah perencanaan sudah tepat atau belum. Kemudian strategi yang menarik dipilih untuk pelaksanaan pengawasan diperlukan agar yakin bahwa rencana-rencana dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian Strategi Marketing Mix Marketing mix terdiri dari empat variabel yaitu product, price, promotion dan place (distribusi). Menurut Basu Swastha dan Irawan (1990:42), yang dimaksud marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo, (1995:110) marketing mix adalah perpaduan antar produk, harga, promosi dan distribusi yang digunakan oleh pengusaha untuk memasarkan produknya atau melayani konsumennya, juga digunakan untuk mempengaruhi konsumennya. Dari kedua definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan inti dari pemasaran. Setiap unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Dari keempat variabel yang terdapat dalam kedua definisi tersebut dalam kedua definisi tersebut perlu dikombinasikan dengan baik agar kegiatan pemasaran dapat bekerja secara efektif dan efisien. Produk Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memperoleh perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan, meliputi benda fisik, jasa, orang, organisasi, ide atau gagasan. Dalam kebijaksanaan produk, termasuk perencanaan dan pengembangan produk, perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada (produk yang sama jenisnya dengan model baru), membuat produk baru (yang benar-benar baru), atau produk tiruan yang baru bagi perusahaan tetapi baru bagi pasar. Selain itu keputusan juga perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna dan kebijaksanaan pelayanan. Harga Dalam kebijaksanaan harga, manajemen harus menentukan harga dasar dari produknya, kemudian kebijaksanaan menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, persaingan harga dan strategi harga. Distribusi Meliputi masalah pemilihan yang akan digunakan untuk menyalurkan produknya, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik menangani dan menyangkut produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produk dapat mencapai pasar yang ingin maju dituju dengan lebih efektif dan efisien. Promosi Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk baru perusahaan. Iklan, penjualan perorangan dan promosi penjualan merupakan kegiatan utama promosi (William J.Stanton, 1996:47). Hubungan Strategi Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar
memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Produk (X1) Harga (X2) Keputusan Pembelian (Y) Distribusi (X3) Iklan (X4) Gambar 1 Kerangka konseptual Dalam gambar kerangka konseptual ini menjelaskan keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh seberapa kualitas produk yang ditawarkan, persepi harga yang mampu bersaing dengan harga produk susu dengan merk lain, saluran distribusi produk yang paling dekat dengan konsumen dan tayangan iklan baik media cetak atau media elektronik yang mampu merangsang niat beli konsumen. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalahnya maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: Strategi marketing mix yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan iklan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk susu PT Frisian Flag Indonesia di Surabaya. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dipakai di dalam penelitian ini adalah penelitian survey langsung dari populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelitian secara kuantitatif, yaitu penelitian yang memfokuskan pada pengujian hipotesis dengan metode statistik yaitu model regresi berganda. Adapun bentuk persamaan regresi berganda tersebut adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e keterangan: Y = keputusan pembelian X1 = produk X2 = harga X3 = saluran distribusi X4 = iklan b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi a = kostanta e = kesalahan pengganggu Populasi Populasi adalah kumpulan individu atau proyek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan. Populasi yang digunakan didalam penelitian ini adalah seluruh konsumen produk susu PT Frisian Flag Indonesia di Surabaya. Pengambilan sampel menurut Sugiono (2007: 103) jumlah sampel berkisar antara 30-500 responden.
Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 konsumen sebagai responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih secara acak berdasarkan metode sampel random sampling, dimana masing-masing unit dari populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel. Variabel Penelitian Variabel yang dianalisis dibedakan menjadi dua yaitu: a. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variasi perubahan nilai variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya (X) terdiri dari: X 1 (produk), X2 (harga), X3 (distribusi) dan X4 (iklan) b. Variabel terikat Y adalah variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubanan nilai variabel lainya. Dalam penelitian ini varibel terikatnya adalah keputusan pembelian Instrumen Penelitian Berdasarkan data yang telah dikumpulkan sesuai dengan rumusan masalahnya, maka langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Mengukur masing-masing variabel penelitian dengan cara scoring menggunakan skala likert. Melakukan analisis data dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Melakukan uji hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut: Melakukan uji t untuk mengetahui pengaruh variable bebas secara parsial (sendirisendiri) terhadap variabel bergantung. H0 : b = 0 yaitu hipotesis yang menyatakan tidak terdapat pengaruh dari variable bebas terhadap variable terikat. H1 : b 0 yaitu hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh dari variable bebas terhadap variable terikat. Membandingkan t hitung dengan t table, pengujian dilakukan dengan derakat kebebasan (df) = n-k-1, serta koefisien keyakinan 95%. Bila t hitung > t table, maka H0 ditolak H1 diterima. Berarti ada pengaruh yang signifikan dari variable bebas terhadap variable terikat. Bila t hitung < t table, maka H0 diterima H1 ditolak. Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variable bebas terhadap variable terikat. Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh dari semua variable bebas terhadap variable tergantung secara serempak (simultan) Merumuskan hipotesis H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 yaitu tidak terdapat pengaruh secara simultan dari variable bebas terhadap variable terikat. H1 : b1 b2 b3 b4 0 yaitu ada pengaruh secara simultan dari variable bebas terhadap variable terikat Analisis Data Dari hasil analisis perhitungan diperoleh persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut: Y = -0,500 + 0,309X1 + 0,270X2 + 0,299X3 + 0,423X4 Pengujian Hipotesa Uji secara simultan (serempak) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau keseluruhan dari variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan Uji F.
Langkah-langkah pengujian : Ho: b1=b2=b3 = b4 = 0 Berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. H1 : b1 b2 b3 b4 0 Berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. α = 0,05 df = n-k-l df = 50-4-1 df1 = 45 df2 = k = 4 Ftabel = 2,582 Fhitung= 19,596 penolakan Ho F tabel Gambar 4.1 2,582 F hitung 19,596 Gambar 1 Kurva Uji F Oleh karena F hitung (19,596) > Ftabel (2.582) maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya variabel bebas (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) mampu menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian), atau variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Nilai determinasi (R 2 ) hasil perhitungan sebesar 0,635 atau 63,5%. Hal ini berarti variabel bebas X 1, X 2, X3 dan X4 dapat menjelaskan oleh variabel lain selain produk, harga, saluran distribusi, dan promosi. Untuk mengetahui keeratan hubungan variabel terikat dengan variabel bebas dapat dilihat dari besarnya R yaitu sebesar 0,797 yang berarti hubungan. Variabel bebas dengan variabel terikat kuat. Uji Secara Parsial Pengaruh secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t Pengaruh secara parsial variabel bebas produk terhadap Keputusan pembelian. Langkah-langkah pengujian: Ho: b1 = 0 bahwa variabel bebas produk (X1), secara parsial tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian (y) H1 : b1 0 Bahwa variabel bebas produk (X1), secara parsial mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian (y) α = 5% karena uji dua sisi a/2 = 2.5% dan degree of freedom = 50-4-1 df = 45 dan t table = 2,014 Dari hasil penelitian diperoleh t hitung 2,680 karena t hitung (2,680) > (2,014) maka Ho ditolak dan H1 diterima pada level of signifikan sebesar 0.05. sehingga variabel produk (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kurve Uji t untuk Produk -2,014 2,014 t hitung 2,680 Gambar 2 Kurva uji t untuk Variabel Produk (X1) Pengaruh secara parsial variabel bebas harga terhadap Keputusan pembelian Langkah-langkah pengujian: Ho: b2 = 0 bahwa variabel bebas harga (X2), tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian H1 : b2 0 bahwa variabel bebas harga (X2), secara parsial mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian α = 5% karena uji dua sisi α/2 = 2.5% degree of freedom = 50-4-1 df = 45 t table = 2,014 Kurve Uji t untuk Harga -2,014 2,014 Gambar 3 Kurva uji t untuk Variabel Harga (X2) t hitung 2,878 Dari hasil penelitian diperoleh t hitung sebesar 2,878 karena t hitung = (2,878) > (2,014) maka Ho ditolak dan H1 diterima pada level of signifikan sebesar 0,05. sehingga variabel harga (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan pembelian. Pengaruh secara parsial variabel bebas saluran distribusi terhadap keputusan pembelian
Langkah-langkah pengujian: Ho : b3 = 0 Bahwa variabel bebas saluran distribusi (X3), tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian (y) 2. H1 : b3 0 Bahwa variabel bebas saluran distribusi (X3), secara parsial mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian (y) 3. α = 5% karena uji dua sisi α/2 = 2.5% degree of freedom = 50-4-1 df = 45 t table = 2,014 t hitung b3 = 2,392 Kurva uji t (saluran distribusi) -2,014 2,014 Gambar 4 Kurva Uji t untuk Variabel Saluran distribusi (X3) t hitung 2,392 Dari hasil penelitian diperoleh t hitung sebesar 2,392 karena (2,392) > (2,014) maka Ho ditolak ditolak dan H1 diterima pada level of signifikan sebesar 0,05. sehingga variabel saluran distribusi (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh secara parsial variabel bebas promosi (iklan) terhadap keputusan pembelian Langkah-langkah pengujian: Ho : b3 = 0 Bahwa variabel bebas promosi (X4), tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian (y) H1 : b3 0 Bahwa variabel bebas promosi (X4), secara parsial mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian (y) α = 5% karena uji dua sisi α/2 = 2.5% degree of freedom = 50-4-1 df = 45 t table = 2,014 Kurva uji t promosi
Gambar 5 Kurva Uji t untuk Variabel promosi (X4) Dari hasil penelitian diperoleh t hitung sebesar 2,392 karena (3,616) > t tabel (2,014) maka Ho ditolak ditolak dan H1 diterima pada level of signifikan sebesar 0,05. sehingga variabel promosi (X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan, diketahui bahwa keempat variabel produk (X1), harga (X2), saluran distribusi (X3) dan promosi (X4) sangat berpengaruh terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian (Y) pada perusahaan PT Frisian Flag Indonesia di Surabaya. Hal ini bisa dilihat dari koefisien Y = -0,500 + 0,309X 1 + 0,270X 2 + 0,299X 3 + 0,423X4, keempat variabel tersebut mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian yang cukup besar. Dari pengujian variabel bebas secara serempak diketahui bahwa variabel produk (X1) harga (X2), saluran distribusi (X3) dan promosi (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian uji F didapatkan F hitung (15,208) > F tabel (2,806) jadi Ho ditolak dan H1 diterima. dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas produk (X1) harga (X2), saluran distribusi (X3) dan promosi (X4) berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi secara bersama-sama didapatkan 0,797. Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variasi dari variabel dependen mampu dijelaskan oleh keempat variasi dari keseluruhan variabel independen (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi). Dengan demikian berarti 0,635 atau 63,5% variasi dari keputusan dan pembelian dapat dijelaskan oleh keempat variabel dependen. Sedangkan sisanya: 100-63,5% = 36,5% dijelaskan oleh variabel yang lain. Dari hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa dari keempat variabel yang diuji ternyata semua berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk susu di PT Frisian Flag Indonesia di Surabaya. Ada satu variabel yang pengaruhnya paling dominan dan mencolok di antara yang lain, yakni variabel promosi mempunyai pengaruh yang dominan. Hal ini dikarenakan memiliki nilai koefisien regresi yang paling besar. Hal ini tentu menjadi indikator yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian di PT Frisian Flag Indonesia di Surabaya. Secara teoritis dijelaskan oleh Sofyan Assauri (2001: 180) yaitu dari kombinasi sistem pemasaran, produk, harga, distribusi dan promosi yang
terkendali akan dapat mempengaruhi reaksi positif para pembeli atau konsumen. Dengan demikian ada kesesuaian antar teori yang digunakan dengan hasil analisis dari penelitian ini. Hubungan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu jika Produk, harga, saluran distribusi, dan promosi (Marketing Mix) dikombinasikan dengan efektik dan terkendali akan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, maka juga berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Dari hasil perhitungan statistik untuk uji simultan didapatkan nilai F hitung (19,596) > F tabel (2.582) maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya variabel bebas (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) mampu menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian), atau variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi secara bersama-sama didapatkan 0,797 dimana tingkat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat tergolong kuat. Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variasi dari variabel dependen mampu dijelaskan oleh keempat variasi dari keseluruhan variabel independen (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi). Dengan demikian berarti 0,635 atau 63,5% variasi dari keputusan dan pembelian dapat dijelaskan oleh keempat variabel dependen. Sedangkan sisanya: 100-63,5% = 36,5% dijelaskan oleh variabel yang lain. Jadi pelaksanaan marketing mix yang cermat dalam suatu perusahaan dapat mempermudah dalam buying decision oleh konsumen. Dari hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa dari keempat variabel yang diuji ternyata semua berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk susu di PT Frisian Flag Indonesia di Surabaya. Ada satu variabel yang pengaruhnya paling dominan dan mencolok di antara yang lain, yakni variabel promosi. Promosi yang terpadu untuk mensosialisasikan produk yang ditawarkan akan meningkatkan keputusan pembelian oleh konsumen. Daftar Pustaka Akhwan, Nur. 2011. Pengaruh Produk, Harga dan Iklan terhadap keputusan Pembelian Produk Ban Mobil pada PT Goodyear di Surabaya. Skripsi yang tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Kartini Frisian Flag Indonesia, (Online), (http://www.frisianflag.com/) diakses tanggal 24 Februari 2012) Hadi, Sutrisno. 2001. Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes, skala Nilai dengan BASICA Edisi Pertama Cetakan Pertama. Yogyakarta; Penerbit Adioffset Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran (Principles of Marketing 7e). Jakarta: PT.Prenhalindo Sugiono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta Suliyanto. 2005. Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elexmedia Komputindo Torent, Andri. 2009. Pengaruh Strategi Pemasaran (Marketing 42 Mix) terhadap Keputusan Pembelian di Hypermarket Carefour BGJunction Bubutan Surabaya,
(online),(http://eprints.upnjatim.ac. id/93/1/file_1.pdf ) diakses tanggal 21 Februari 2012. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Veteran