BAB I PENDAHULUAN. kebersihan rumah tangga dan lingkungan, serta meningkatnya pendapatan dan

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN FUNGSI TIROID DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA ANAK SINDROM DOWN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Talasemia terjadi akibat

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Studi yang dilakukan pada bayi baru lahir didapatkan 2-3/1000 bayi lahir

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lemak, dan protein. World health organization (WHO) memperkirakan prevalensi

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada 60 pasien geriatri di Poliklinik Geriatri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendengaran adalah salah satu indera yang memegang peran sangat

BAB I PENDAHULUAN. homeostassis dari hormon ini sangat penting bagi pengoptimalan dari fungsi

HUBUNGAN KADAR HORMON TIROID DENGAN PERKEMBANGAN ANAK SINDROM DOWN

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Sindrom Down

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang masih ada di Indonesia adalah Hipotiroid.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kandungan, pada keadaan ini Free thyroxine (FT4) yang merupakan

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

BAB VI PEMBAHASAN. pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterlambatan perkembangan fisik, ketidakmampuan belajar, penyakit jantung, Sindrom Down dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum suatu informasi tersimpan sebagai suatu ingatan, yaitu: 27

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA

12/3/2010 YUSA HERWANTO DEPARTEMEN THT-KL FK USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN FISIOLOGI PENDENGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hearing loss atau kurang pendengaran didefinisikan sebagai kurangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada bayi baru lahir. Hal ini dapat terjadi karena janin kekurangan hormon

BAB I PENDAHULUAN. US Preventive Service Task Force melaporkan bahwa prevalensi gangguan

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendengar dan berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Berdasarkan WHO (2012), rubela adalah penyakit. infeksi virus RNA yang menular dan belum ada pengobatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu di seluruh dunia diperkirakan mengalami kekurangan yodium, dengan 285

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil WHO Multi Center

BAB I PENDAHULUAN. bulan terbukti dapat mencegah segalakonsekuensi tersebut. The Joint

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi rantai globin mengalami perubahan kuantitatif. Hal ini dapat menimbulkan

Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga masalah gizi utama di Indonesia. GAKY merupakan masalah. kelenjar gondok, kekurangan yodium dapat mempengaruhi kecerdasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. akibat ketidak matangan sistem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, badan kurang 2500 gram (Surasmi dkk, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. bayi dengan faktor risiko yang mengalami ketulian mencapai 6:1000 kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. adalah laju dengan frekuensi terlalu cepat > 100x / menit atau frekuensi terlalu

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelainan metabolik, yang terjadi sejak dalam kandungan dan muncul saat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KELAHIRAN SINDROMA DOWN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

BAB I PENDAHULUAN. non-infeksi makin menonjol, baik di negara maju maupun di Negara berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (radioimmunoassay) dan IRMA (immunoradiometric assay), atau metode

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Pengembangan Sentra Diagnostik dan Gangguan Pendengaran dan Komunikasi di RSUP Fatmawati Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. masih didominasi oleh kekurangan zat gizi yang disebabkan banyak faktor, di

BAB I PENDAHULUAN. berwarna coklat muda sampai coklat tua, dan mengenai daerah yang sering terpajan

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium

Konstipasi adalah penyakit dengan kelainan. Konstipasi dan Faktor Risikonya pada Sindrom Down. Ina Rosalina, Sjarif Hidayat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran terganggu, aktivitas manusia akan terhambat pula. Accident

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang. terakhir dilaksanakan pada tahun 2007, walaupun menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. GAKY merupakan masalah kesehatan yang telah mendunia. Organisasi. Kesehatan Sedunia (2007), menyatakan GAKY merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Otitis media efusi (OME) merupakan salah satu penyakit telinga

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. ancaman global untuk kesehatan dan perkembangan di seluruh dunia, karena

BAB I. PENDAHULUAN. ahli medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru dunia. Sesuai dengan kata yang

BAB I PENDAHULUAN. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah herediter dimana tubuh

HIPOTIROID KONGENITAL

Gangguan Eustachius Sebabkan Infeksi Telinga. Herlina Arsyadi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan rangkaian proses yang terjadi secara alami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LYDIA NURVITA RACHMAWANTI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di negara-negara industri, bising merupakan masalah utama kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan tikus putih Sprague Dawley yang belum

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

leukemia Kanker darah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya kebersihan rumah tangga dan lingkungan, serta meningkatnya pendapatan dan akses ke pelayanan kesehatan menyebabkan menurunnya angka kesakitan dan kematian anak oleh karena faktor infeksi. 1 Menurunnya penyakit infeksi mengakibatkan penyakit noninfeksi seperti kelainan genetik menjadi dominan. Salah satu kelainan genetik yang dapat terjadi pada anak adalah sindrom Down. Sindrom Down adalah kelainan genetik yang disebabkan karena kelainan pada kromosom 21. Terdapat 3 bentuk kelainan kromosom 21 yang terjadi pada anak sindrom Down yaitu trisomi 21, translokasi, dan mosaikisme. Sekitar 95% penderita sindrom Down mengalami kelainan kromosom trisomi 21, 2-4% translokasi, dan 1-4% mosaikisme. 2,3 Prevalensi kelahiran anak dengan sindrom Down di Amerika Serikat adalah 1 dari 800 kelahiran hidup. 4 Sedangkan di Indonesia, Riset kesehatan dasar 2013 melaporkan proporsi kejadian sindrom Down sebesar 0,13%. Proporsi ini mengalami peningkatan 0,01% dibandingkan dengan data 2010. 5 Permasalahan umum yang paling sering terjadi pada anak sindrom Down adalah gangguan perkembangan. Gangguan perkembangan pada anak sindrom Down ditandai dengan beberapa gejala seperti lingkar kepala kecil, berkurangnya sel otak, jembatan hidung datar, perawakan pendek, hipotonia, dan kelainan tiroid. 6 1

2 Kelainan tiroid terjadi sekitar 15-30% pada anak sindrom Down. 2,7 Kelainan ini dapat disebabkan karena terjadi beberapa defek genetik yang dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan hormon tiroid serta kegagalan dalam hormogenesis hormon tiroid. Penyebab lain disebabkan karena faktor autoimun, obat-obatan, dan goiterogen. 8 Kelainan tiroid pada anak sindrom Down, dapat memperparah perkembangan anak sindrom Down. Hal ini disebabkan karena selain mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, hormon tiroid juga mempengaruhi organ tubuh lain seperti otak, jantung, tulang, dan sistem imun. Di sisi lain, kelainan tiroid juga akan mempengaruhi fungsi pendengaran yang berperan penting dalam perkembangan memori, bahasa, dan kemampuan belajar anak sindrom Down. 9 Pada anak sindrom Down, 50-75% akan mengalami kelainan pendengaran. 2,10 Hal ini disebabkan karena tuba Eustachius mudah kolaps akibat menurunnya densitas sel kartilago sehingga meningkatkan kejadian infeksi telinga. 11 Perkembangan telinga juga sangat dipengaruhi oleh hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid dapat mempengaruhi perkembangan koklea sehingga menyebabkan gangguan pendengaran. Penelitian yang dilakukan Szarama pada tikus menunjukkan bahwa keadaan hipotiroid menyebabkan kerusakan morfologi sel sensorik rambut luar koklea dan berkurangnya mikrotubulus pada sel penyangga. 12 Cordas menemukan keadaan hipotiroidisme menyebabkan persistensi kronik mesenkim pada telinga tengah tikus yang diikuti dengan pembesaran dan keterlambatan osifikasi dari osikel. 13

3 Gangguan pendengaran dapat terjadi dalam keadaan defisiensi yodium. Hal ini dapat dilihat pada penderita kretin di daerah endemis gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) yang mengalami deaf-mutism atau bisu tuli. Penelitian yang dilakukan Wespi menunjukkan penurunan angka kejadian deafmutism ketika diberikan profilaksis yodium. 14 Penelitian Hickson menunjukkan pengobatan dengan pemberian tiroksin pada nenonatus yang menderita gangguan pendengaran mengalami peningkatan fungsi pendengaran. 15 Penelitian yang membuktikan hubungan tiroid dengan gangguan pendengaran pada anak dengan sindrom Down masih sangat terbatas. Melalui penelitian ini diharapkan hubungan tiroid dengan gangguan pendengaran pada anak sindrom Down dapat diketahui dengan lebih jelas. 1.2 Permasalahan Penelitian Apakah terdapat hubungan antara fungsi tiroid dengan gangguan pendengaran anak sindrom Down? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi tiroid dengan gangguan pendengaran pada anak sindrom Down. 1.3.2 Tujuan khusus 1) Mengetahui hubungan antara fungsi tiroid dengan derajat gangguan pendengaran pada anak sindrom Down. 2) Mengetahui hubungan antara fungsi tiroid dengan tipe gangguan pendengaran pada anak sindrom Down.

4 1.4 Manfaat Penelitian 1) Bidang pelayanan Memberi masukan kepada tenaga kesehatan tentang hubungan tiroid dengan gangguan pendengaran pada anak sindrom Down. 2) Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hubungan tiroid dengan gangguan pendengaran pada anak sindrom Down 3) Bidang penelitian Menjadi dasar penelitian lebih lanjut mengenai tiroid dalam hubungannya dengan gangguan pendengaran pada anak sindrom Down 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian penelitian No. Judul Penelitian Metode Hasil 1 Tüysüz B, Beker D. Thyroid dysfunction in children with Down s syndrome. Acta Paediatr. 2007;90(12):1389 93. 16 Tes fungsi tiroid dilakukan pada sampel anak sindrom Down berjumlah 320 anak usia 5 hari sampai 10 tahun. Desain: cross sectional Fungsi tiroid normal pada 230 subjek (71,9%) dan abnormal pada 90 (28,1%). 6 anak memiliki hipotiroidisme kongenital primer, 1 anak hipotiroidisme didapat dan 2 transient hyperthyrotropinaemia of the newborn. 16 dari sisa 81 anak (25,3%) memiliki hipotiroidisme terkompensasi dengan peningkatan TSH (11-20mU 1 1 ). T4 ditemukan normal atau mendekati batas bawah normal. 65 anak memiliki hipotiroidisme terkompensasi ringan

5 2 McPherson B, dkk. Hearing loss in Chinese school children with Down syndrome. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2007 Dec;71(12):1905 15. 17 3 Shott SR, Joseph A, Heithaus D. Hearing loss in children with Down syndrome. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2001;61:199 205. 18 Sampel berjumlah 92 subjek. Dilakukan analisa terhadap status pendengaran anak dengan sindrom Down dengan timpanometri, transient evoked otoacoustic emission (TEOAE) dan audiometri nada murni. Desain: cross sectional Sampel berjumlah 48 subjek. Penelitian dilakukan pada anak sindrom Down dibawah 2 tahun. Dilakukan review terhadap intervensi dan terapi untuk mengobati penyakit telinga kronik. Level pendengaran diukur setelah tahun pertama penelitian, pretes dan postes. Desain: eksperimental dengan peningkatan TSH ringan (6-10 mu 1 1 ). Tidak ada anak mengalami hipertiroidisme. Antibodi antitiroid ditemukan pada kasus hipotiroidisme didapat. Ditemukan prevalensi tinggi terhadap gangguan pendengaran sebesar 78% pada sampel dengan derajat ringan hingga sedang. Tidak ada perbedaan menurut gender, usia, atau asimetri telinga yang ditemukan secara signifikan yang menyebabkan tidak dapat dilakukan tes timpanometri dan TEOAE. Setelah dilakukan terapi terhadap otitis media kronis, baik dengan konservatif maupun tindakan bedah, 98% anak memiliki level pendengaran normal. Hanya 2 anak mengalami gangguan pendengaran ringan setelah intervensi

6 4 Szarama KB, dkk. Thyroid hormone increases fibroblast growth factor receptor expression and disrupts cell mechanics in the developing organ of corti. BMC Dev Biol. 2013;13(6):1 18. 12 5 Cordas EA, dkk. Thyroid Hormone Receptors Control Developmental Maturation of the Middle Ear and the Size of the Ossicular Bones. Endocrinology. 2012;153:1548 60. 13 Sampel adalah tikus. Keadaan hipertiroid diinduksi dengan memberikan triiodothyronine selama 2 atau 4 hari setelah 24 jam pada kultur koklea tikus dari embrio berusia 14 hari. Keadaan hipotiroid diinduksi dengan pemberian methimazole dan diet rendah yodium pada tikus hamil. Desain: eksperimental Sampel adalah tikus Tshr -/- (hipotiroid kongenital), Thra -/- Thrb -/- (defisiensi reseptor tiroid), dan Thra +/PV yang memiliki eskpresi negatif TRα1 serta tikus kontrol. Analisis menggunakan PCR dari preparat yang diambil dengan in situ hybridization. Selain itu juga dilakukan tes fungsi pendengaran, pengukuran serum hormon, pengecatan histologi, dan pengukuran tulang. Desain: eksperimental. Keadaan hipotiroid menyebabkan gangguan pada sel sensori rambut luar koklea dan berkurangnya mikrotubulus pada sel penyangga. Hipotiroid meningkatkan kekakuan sel rambut luar koklea, tetapi melemahkan sel penyangga. Tikus Tshr -/-, Thra -/- Thrb -/-, Thra +/PV mengalami gangguan pendengaran dengan meningkatnya nilai ambang pendengaran dan abnormalitas pada telinga tengah berupa pembesaran osikel dan keterlambatan osifikasi dari osikel. Dari data diatas ditemukan bahwa: 1) Hipotiroid ditemukan pada 28,1% anak sindrom Down. 2) Gangguan pendengaran ditemukan pada 78% anak sindrom Down yang diperiksa dengan timpanometri, TEOAE, dan audiometri nada murni. 3) Infeksi pada telinga anak sindrom Down apabila diobati dapat memperbaiki pendengaran.

7 4) Hormon tiroid berperan dalam perkembangan organ telinga. Penelitian ini berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya karena dilakukan pemeriksaan tiroid pada anak sindrom Down dan dilakukan pemeriksaan gangguan pendengaran menggunakan pemeriksaan objektif dengan timpanometri, OAE, dan BERA.