MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

OLEH. : Nurdin Dunggio. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

Dovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata Kunci: Hasil Belajar, Al-Kausar, Mencari Pasangan. Utiatullaili Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam Sumsel

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

ABSTRAK. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Model Pembelajaran talking stick.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

St. Maryam. M UPP PGSD Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

SKRIPSI OLEH : CICI GAMIACI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB V PENUTUP. konvensional, seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, siswa

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MAKE A MATCH PADA KELAS V BIARO BARU ARTIKEL

ARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN PAKIS JAJAR 1 SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

PADA MATERI AJAR TATA SURYA. Sugiyo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO ikram899@gmail.com Dr. H. Rosman Ilato, M.Pd, Rustam Tohopi, S.Pd.,M.Si, Iqramullah Muhsin 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Kelas XI IPS.2 SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada mata pelajaran ekonomi melalui penggunaan model pembelajaran Kooperative Tipe Talking Stick dan Kartu Arisan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan tindakan, Tahap Pemantauan dan evaluasi, Tahap Analisis dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembelajaran talking stick dan kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar diperoleh dari hasil tes tindakan pada setiap siklus, dimana siklus I menunjukkan hasil belajar siswa 15 orang atau 68.18%, sedangkan 7 orang atau 31.82% orang siswa masih perlu ditingkatkan hasil belajarnya secara berkelanjutan, dan hasil penindakan pada siklus II mencapai 19 orang atau 86,4% yang mencapai ketuntasan dan yang masih mengalami masalah belajar sekitar 13,6% atau 3 orang siswa yang belum memenuhi KKM, dan bagi 3 orang tersebut dilakukan remedial sampai dinyatakan tuntas. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Jika guru menggunakan model pembelajaran kooperative tipe talking stick dan kartu arisan di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi meningkat dapat dinyatakan diterima. Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Talking Stick dan Kartu Arisan 1 Dr. H. Rosman Ilato, M.Pd selaku dosen pada Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo; Rustam Tohopi, S.Pd.,M.Si; dan Iqramullah Muhsin selaku Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi. 2

PENDAHULUAN Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai lembaga penyelenggara pendidikan formal mempunyai tujuan untuk menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang, salah satunya adalah hasil Belajar ekonomi untuk siswa SMA program ilmu sosial. Peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan mendorong siswa untuk mencari tahu tentang pembelajaran secara sistematis sehingga mata pelajaran ekonomi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Ekonomi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungan sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran ekonomi. Tetapi pada kenyataannya, pengajaran ekonomi hanya melibatkan sedikit keaktifan siswa. Proses pembelajaran hanya berjalan satu arah, guru menjelaskan dan siswa mendengarkan, sehingga sering menimbulkan kejenuhan dan kurang berminatnya siswa pada pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, masih ditemui proses pembelajaran ekonomi yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, rendahnya keaktifan dan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi telah lama menjadi permasalahan guru sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar ekonomi siswa yang ada di Kelas XI IPS.2 SMA Negeri 1 Tapa untuk tahun ajaran 2014/2015 Semester 1 sebagian siswa memiliki 3

nilai rendah dengan rata-rata yang hanya berkisar pada nilai 60 bahkan ada yang memiliki nilai yang lebih rendah yaitu rata-rata 50 yang tentunya lebih rendah dari nilai standar ketuntasan minimal mata pelajaran ekonomi yaitu 70. Pada kegiatan observasi awal dari 22 siswa terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan di Kelas XI IPS.2 SMA Negeri 1 Tapa, hanya 9 orang (40.90%) yang hasil belajar telah tuntas sedangkan 13 orang (59.10%) belum hasil belajar yang belum tuntas. Rendahnya perolehan hasil belajar ekonomi pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tapa, menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Untuk mengetahui mengapa hasil belajar siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran, dengan memilih model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa belajar. Model pembelajaran kooperatif nampaknya merupakan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pembelajaran koperative tipe Talking stick dan kartu arisan diharapkan dapat memberikan solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan konsep baru dalam kegiatan belajar mengajar. Penggabungan kedua model pembelajaran tersebut sangat jarang dilakukan oleh guru di SMA Negeri 1 Tapa. Kedua model tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan serta memotivasi siswa dalam belajar, karena selain siswa bermain tongkat sambil bernyanyi juga memperhatikan kupon kartu arisan sebagai alat untuk dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu arisan tersebut. Selama ini guru lebih banyak menggunakan salah satu model pembelajaran. Sehingga dengan penggabungan kedua model ini diharapkan dapat lebih menarik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui 4

Pembelajaran Kooperative Tipe Talking Stick dan Kartu Arisan di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, beberapa identifikasi masalah dapat dikemukakan antara lain :1) Hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Tapa pada mata pelajaran ekonomi relatif rendah, 2) Proses pembelajaran ekonomi yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, 3) Kurangnya pemahaman guru mengenai penggunaan model yang tepat dalam pembelajaran, 4) Kurangnya guru dalam menerapkan model pembelajaran yang digabungkan. Berdasarkan dari latar belakang dan identidikasi masalah, maka dikemukakakn rumusan masalah sebagai berikut Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Kartu Arisan pada mata pelajaran ekonomi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo? Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2009:3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran 5

Model pembelajaran Talking Stik adalah suatu model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. (Lie, 2010:21) Menurut Trianto (2007:33) Dalam penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stik ini, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 orang yang heterogen. Kelompok dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban, persahabatan atau minat, yang dalam topik selanjutnya menyiapkan dan mempersentasekan laporannya kepada seluruh kelas Metode kartu arisan adalah salah satu pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Dasar pertimbangan penetapan lokasi penelitian tersebut adalah: 1) Terdapat permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, 2) Lokasi tersebut mudah dan dapat dijangkau oleh peneliti, 3) Mudah dalam proses penelitian untuk pengumpulan data yang dibutuhkan Subjek penelitian adalah siswa di Kelas XI SMA Negeri 1 Tapa yang berjumlah 22 orang yang terdiri dari: 7 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Para siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda pula. Adapun prosedur penelitian terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi. Data dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa instrumen pengumpul data yang terdiri dari observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan secara kualitatif dan kuantitatif pada setiap akhir siklus pembelajaran.data yang 6

dianalisis meliputi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa serta data hasil belajar siswa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian tindakan kelas ini menetapkan indikator keberhasilan minimal 86,4% atau 19 orang dari 22 siswa yang hasil belajarnya mengenai Materi Akuntansi Perusahaan Jasa pada pembelajaran ekonomi mendapat nilai diatas KKM (70). Hasil perolehan nilai setelah dilakukan tes evaluasi pada siklus I, maka dapat diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa Materi Akuntansi Perusahaan Jasa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Kartu Arisan pada siswa di kelas XI IPS.2 SMA Negeri 1 Tapa yaitu untuk kriteria KKM Tuntas Tuntas berjumlah 15 0rang (68.18%) sedangkan kategori tidak tuntas hasil belajarnya berjumlah 7 orang (31.82%). Berdasarkan refleksi pada siklus I terdapat kelemahan-kelemahan yaitu, beberapa aspek yang kurang diperhatikan guru untuk dilaksanakan seperti memeriksa kesiapan siswa untuk belajar, menyampaikan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Disamping itu guru belum secara utuh menguasai kelas saat proses pembelajaran berlangsung, guru juga belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam pemanfaatan media dan disaat melakukan refleksi pembelajaran. Karena masih belum optimalnya guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I karena kurang menguasai penggabungan model pembelajaran maka aktivitas siswa dalam pembelajaran masih tergolong kurang karena dari 3 aspek yang diamati, dengan persentase masing- masing aspek yaitu : Dengan rincian perolehan untuk aspek a) Menghargai pendapat berjumlah 11 orang (50%) dari jumlah 22 siswa, kritera cukup menjelaskan berjumlah 4 orang (18,2%), sedangkan kriteria kurang menjelaskan berjumlah 7 orang (31.8%). Untuk aspek b) Menjawab Kelompok Lain kriteria baik sebanyak 10 orang (45,5%), kriteria cukup 7 orang (31.8%), sedangkan kriteria kurang 5 orang siswa atau (22.7%). Untuk aspek c) Kerjasama Kelompok sebanyak 7

12 orang (54,5%) orang siswa, kriteria cukup 5 orang siswa atau (22.7%), sedangkan kriteria kurang 5 orang siswa atau (22.7%). Pada pelaksanaan kegiatan siklus II telah diupayakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan lebih memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk yang belum dilaksanakan pada siklus I. Upaya ini berdampak terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran meningkat dari sebelumnya dengan persentase masing-masing aspek yaitu : aspek kerja sama, Aspek tanggung jawab dan Aspek menyimpulkan. Dari kegiatan tersebut, maka pada siklus II terjadi perubahan, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang hasil belajarnya di atas KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah, yaitu meningkat dengan ketuntasan 19 orang (86,4%) sedangkan kategori tidak tuntas hasil belajarnya berjumlah 3 orang (13,6%). Siswa yang belum tuntas dilakukan remedial serta pendampingan teman kelasnya berkaitan dengan materi pembelajaran. Hal ini melebihi indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu minimal 80% atau dari 19 orang dari 22 orang siswa dapat mengenal materi Akuntansi Perusahaan Jasa pada pembelajaran Ekonomi mencapai KKM (70). Sehingga dapat diketahi perbandingan setiap siklus kegiatan yaitu pada siklus 1 menjadi 15 orang (68.18%) dan meningkat pada siklus 2 menjadi 19 orang (86,4%). Berdasarkan hasil yang dicapai pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas di atas, maka hipotesis yang menyatakan Jika guru menggunakan model pembelajaran kooperative tipe talking stick dan kartu arisan di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi meningkat, terbukti dan dinyatakan dapat diterima KESIMPULAN DAN SARAN Model pembelajaran talking stick dan kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar diperoleh dari hasil tes tindakan pada setiap siklus, dimana siklus I menunjukkan hasil belajar siswa 15 orang atau 68.18%, 8

sedangkan 7 orang atau 31.82% orang siswa masih perlu ditingkatkan hasil belajarnya secara berkelanjutan, dan hasil penindakan pada siklus II mencapai 19 orang atau 86,4% yang mencapai ketuntasan dan yang masih mengalami masalah belajar sekitar 13,6% atau 3 orang siswa yang belum memenuhi KKM, dan bagi 3 orang tersebut dilakukan remedial sampai dinyatakan tuntas. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Jika guru menggunakan model pembelajaran kooperative tipe talking stick dan kartu arisan pada kelas XI IPS.2 di SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi meningkat dapat dinyatakan diterima. Saran berikut: Berdasarkan simpulan di atas maka dikemukakan beberapa saran sebagai 1. Hendaknya guru senantiasa menggunakan model pembelajaran yang relevan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan khususnya mendesain penggabungan model pembelajaran. 2. Kepala sekolah hendaknya memberikan bimbingan dan motivasi kepada guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, terutama dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. 3. Diharapkan penelitian tindakan kelas ini dapat dilaksanakan oleh setiap guru, karena dengan selalu melakukan penelitian tindakan kelas kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Hamzah B. Uno dan Satria M.A. Koni, 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: bumi aksara Lie, Anita. 2010. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo 9

Nurhayani. 2011. Metode Kartu Arisan. Tersedia pada http://nurhay13.blogspot.co/2011/ metode kartu arisan.html (diakses pada tanggal 9 Desember 2014) Nurwinda.2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Talking Stick T.P 2012 / 2013. Jurnal. Universitas Negeri Gorontalo Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta : Remaja Rosdakarya Sarah Suman. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kartu Arisan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran IPS di SDN 12 Limboto Barat. Jurnal. Universitas Negeri Gorontalo Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali Pers Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Sudjana,Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Suparta H.M dan Herry Noer Aly, 2003. Metodologi Pengajaran, Jakarta: Amisco Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Tursten Husen, t.th. Masyarakat Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Winataputra, Udin, S. 2001. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Dokumen: Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 10