BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen yang baik akan memudahkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas. Agar hal itu

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESA

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena negara-negara berkembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. salah satu diantaranya adalah turnover intention. Turnover menurut Robbins dan

STRESS DALAM PEKERJAAN. Armaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Kedokteran Komunitas/Keluarga FKIK Unja

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup. penyedia tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. sering diabaikan sebagai asset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia lebih

Bab I. Pendahuluan. Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa. terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada

Oleh Untung Widodo, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kuncoro, 2013). Tingkat turnover yang tinggi dapat menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi bergantung kepada ketersediaan dan sustainability sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan keluar menjadi masalah yang sering dialami oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi banyak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan yang tidak dapat kita prediksi sebelumnya. Dengan adanya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai target keberhasilan perusahaan guna menghasilkan suatu output yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khusus dan pengkajian yang lebih mendalam karena bagaimanapun juga dalam suatu

BAB II LANDASAN TEORI. memiliki peran yang menempatkannya pada posisi dimana ia harus bersikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI. karyawan yang handal. Proses ini tidak hanya membutuhkan biaya dari sisi

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan lingkungan seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas penting dalam sebuah organisasi. Organisasi perlu me-manage sumber

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Turnover dapat diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh karyawan lebih dari sekedar kegiatan yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran Sumber Daya Manusia (SDM) dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan baru yang menyesuaikan dengan keperluan serta kondisi perusahaan. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita mendengar bahwa SDM merupakan asset yang penting bagi setiap perusahaan di dunia ini. Bagaimanapun juga, SDM adalah sosok yang memainkan peran sebagai alat operasional perusahaan terpenting dibandingkan faktor-faktor operasional lainnya. Pengetahuan, keterampilan, kompetensi, karakteristik setiap individu adalah penentu masa depan dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. SDM merupakan faktor yang mampu menggerakkan faktor-faktor produksi yang lainnya. Oleh karena itu, penekanan perhatian terhadap tenaga kerja atau SDM disebuah perusahaan patut mendapatkan posisi yang lebih dibanding faktor produksi lainnya. Meningkatkan perhatian yang sungguh sungguh terhadap SDM dalam perusahaan, merupakan satu hal yang wajib pada saat ini karena SDM yang akan menentukan banyak terkait produktivitas perusahaan. Pada kenyataannya, mengelola SDM untuk menjadikannya aset yang paling berharga bagi perusahaan bukanlah hal yang mudah. Banyak masalah-masalah pengelolaan SDM ditemukan pada praktiknya, salah satu permasalahan yang banyak ditemukan hampir disetiap perusahaan adalah berkaitan dengan turnover atau tingkat keluar masuknya karyawan di perusahaan. 1

2 Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia juga dapat mengarahkan organisasi dan mempertahankan, serta mengembangkannya dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dikembangkan dan dipertahankan. Kebijakan pengelolaan sumber daya manusia khususnya pada upaya untuk meminimalisir keinginan karyawan untuk keluar atau penekanan tingkat keinginan karyawan untuk keluar (turnover intention) yang disebabkan oleh berbagai macam permasalahan yang ada pada perusahaan dan salah satunya adalah permasalahan job stress karyawan dalam perusahaan. Stres ditempat kerja pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kerugian financial yang tidak sedikit jumlahnya. Angka perputaran karyawan yang tinggi mengakibatkan bengkaknya biaya perekrutan, seleksi dan pelatihan. Selain itu juga perputaran karyawan yang tinggi bisa mengganggu proses operasi yang efisien dari suatu organisasi ketika individu yang cakap dan berpengalaman pergi dan penggantiannya harus didapatkan serta dipersiapkan untuk mengambil alih posisi yang ditinggalkan. Menurut Salah satu pengertian Turnover Intention yang diungkapkan oleh Chen dan Francesco (2000) kecenderungan atau niat seorang karyawan untuk berhenti bekerja dan keluar dari perusahaan untuk berpindah dan bekerja ke perusahaan lain, sesuai dengan seberapa sering karyawan berfikir untuk meninggalkan suatu organisasi. Bagi perusahaan stres di tempat kerja dapat

3 berakibat pada rendahnya kinerja, produktivitas kerja, pengambilan keputusan yang buruk, sehingga cenderung mengakibatkan Turnover Intention pada karyawan. Perputaran karyawan bisa menciptakan peluang untuk menggantikan individu yang berkinerja buruk dengan seseorang yang mempunyai keahlian atau motivasi yang lebih tinggi, membuka lebih banyak peluang untuk promosi, dan menambah ide-ide baru yang segar untuk organisasi. Namun demikian, tidak jarang perputaran karyawan menyebabkan hilangnya individu yang ingin dipertahankan oleh organisasi. Ketika individu yang memiliki peringkat kerja bagus memilih keluar dari pekerjaannya karena banyak tawaran yang lebih menggiurkan pada organisasi lain maka organisasi tersebut mendapatkan kerugian. Berdasasarkan hasil survey awal atau wawancara awal yang dilakukan peneliti kepada Bapak Cecep Selaku HRD PT Bank Negara Indonesia KCU Bandung pada tanggal 03 Oktober 2017 menyatakan bahwa dari tahun ke tahun perusahaan tersebut mengalami tingkat Turnover yang cenderung meningkat yang diakibatkan oleh karyawan sering berfikir untuk keluar sehingga berdampak pada stabilitas perusahaan. Beliau menyadari bahwa penyebab dari turnover intention salah satunya dipengaruhi oleh faktor stres kerja pada diri karyawan, Masalah Job stress merata dialami oleh setiap karyawan perusahaan tersebut. Hal itu disebabkan oleh pegawai disibukan dengan tenggat waktu penyelesaian tugas, tuntutan peran ditempat kerja yang semakin beragam dan kadang terjadi pertentangan satu dengan yang lainya,

4 beban kerja yang berlebihan, dan diduga juga pegawai mengalami kejenuhan akibat dari rutinitas yang terlalu sering dilakukan oleh pegawai sehingga membuat karyawan mengalami stres kerja, dan berakibat pada meningkatnya tingkat turnover intention karyawan perusahaan. Tabel 1.1 Data Keluar Masuk Karyawan PT Bank Negara Indonesia KCU Bandung Tahun 2014-2016 Tahun Jumlah Karyawan masuk Jumlah Karyawan Keluar Turnover 2014 16 11 7,92% 2015 14 6 3,33% 2016 26 8 5,10% Sumber: PT Bank Negara Indonesia KCU Bandung Dari data diatas diperoleh hasil bahwa turnover karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia KCU Bandung pada tahun 2014 sebesar 7,92% dan menurun pada tahun 2015 menjadi sebesar 3,33% akan tetapi pada tahun 2016 kembali mengalami kenaikan menjadi 5,10%. Jadi tingkat turnover tertinggi adalah pada tahun 2014 dan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak personalia perusahaan bahwa salah satunya dipengaruhi oleh stress kerja karyawan yang tinggi. Job stress On The Job dan Job stress Off The Job memiliki hubungan erat dengan keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaanya sehingga tingginya tingkat job stress dapat digunakan untuk memprediksi keinginan untuk keluar karyawan dalam sautu perusahaan (Moore, 2002). keinginan untuk keluar sangat dipengaruhi oleh ketidakpuasan kerja, rendahnya

5 tingkat komitmen organisasi dan tingginya tingkat Jobstres. Tingginya Jobstres yang diterima oleh karyawan maka semakin tinggi pula keinginan karyawan untuk keluar. Job stress On The Job dan Job stress Off The Job dapat berpengaruh langsung pada keinginan untuk keluar sehingga semakin besar Job stress On The Job dan Job stress Off The Job yang diterima oleh karyawan pada perusahaan maka dapat mengindikasikan keinginan karyawan untuk keluar. Hubungan stres kerja dengan Turnover Intention Menurut Robbins (2006) akibat stres yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam produktivitas, turnover karyawan tinggi, tingkat absensi yang tinggi dan kecelakaan kerja. Angka perputaran karyawan yang tinggi mengakibatkan bengkaknya biaya perekrutan, seleksi dan pelatihan. Selain itu juga perputaran karyawan yang tinggi bisa mengganggu proses operasi yang efisien dari suatu organisasi ketika individu yang cakap dan berpengalaman pergi dan penggantiannya harus didapatkan serta dipersiapkan untuk mengambil alih posisi yang ditinggalkan. Perputaran karyawan bisa menciptakan peluang untuk menggantikan individu yang berkinerja buruk dengan seseorang yang mempunyai keahlian atau motivasi yang lebih tinggi, membuka lebih banyak peluang untuk promosi, dan menambah ide-ide baru yang segar untuk organisasi. Namun demikian, tidak jarang perputaran karyawan menyebabkan hilangnya individu yang ingin dipertahankan oleh organisasi. Ketika individu yang memiliki peringkat kerja bagus memilih keluar dari pekerjaannya karena

6 banyak tawaran yang lebih menggiurkan pada organisasi lain maka organisasi tersebut mendapatkan kerugian. Dalam beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya terdapat inkonsistensi hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hidayati dan Trisnawati (2016) mengenai Pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap turnover intention Studi pada karyawan bagian Marketing PT. Wahana Sahabat Utama Jombang, bahwa stres kerja yang dialami terdapat pengaruh signifikan terhadap turnover intentions karyawan PT. Wahana Sahabat Utama. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2013) mengenai pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan, studi pada bagian produksi PT. Longvin Indonesia Sukabumi, bahwa stres kerja yang dialami tidak berpengaruh secara signifikan terhadap turnover intention karyawan bagian produksi PT Longvin Indonesia Adanya research gap dan data tingkat keluar masuk karyawan yang telah diuraikan sebelumnya merupakan alasan peneliti untuk melakukan penelitian tentang stres kerja yang mempengaruhi turnover intention karyawan PT Bank Negara Indonesia KCU Bandung. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention karyawan (Studi pada Karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Bandung.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stress yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Apabila stres kerja tidak segera ditangani maka akan berakibat pada keinginan atau niat seorang karyawan untuk meninggalkan suatu perusahaan. 2. Turnover Intention menjadi permasalahan yang penting dalam suatu perusahaan karena apabila dalam suatu perusahaan tingkat turnover nya tinggi maka akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap perusahaan diantaranya ialah biaya operasional yang meningkat untuk pelaksanaan rekrutmen karyawan baru serta meningkatnya biaya pelatihan terhadap karyawan baru. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diidentifikasi maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:\ 1. Apakah terdapat pengaruh stres kerja On The Job terhadap Turnover Intention karyawan? 2. Apakah terdapat pengaruh stres kerja Off The Job terhadap Turnover Intention karyawan?

8 3. Seberapa besar pengaruh stres kerja On The Job dan stres kerja Off The Job secara simultan terhadap Turnover Intention karyawan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja On The Job terhadap Turnover Intention karyawan. 2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja Off The Job terhadap Turnover Intention karyawan. 3. Untuk mengetahui seberapa pengaruh stres kerja On The Job dan stres kerja Off The Job secara simultan terhadap Turnover Intention karyawan. E. Kegunaan Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Bagi peneliti dan para akademis, penelitian ini dapat menyajikan informasi mengenai pengaruh stres kerja terhadap turnover intention karyawan. b. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat umum terkait MSDM guna mendukung pengembangan teori yang sudah ada. c. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan kebijakan dalam menghadapi dan memahami masalah Turnover Intention yang dapat mempengaruhi produktifitas perusahaan.

9 2. Manfaat praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusankeputusan yang berkaitan dengan stres kerja serta pengaruhnya terhadap turnover intention, sehingga diharapkan dapat dilakukan pencegahan terjadinya turnover yang merugikan perusahaan. b. Memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

10 F. Kerangka Pemikiran 1. Pengaruh Job stress on the job terhadap turnover intention keinginan untuk keluar sangat dipengaruhi oleh ketidakpuasan kerja, rendahnya tingkat komitmen organisasi dan tingginya tingkat Jobstres. Tingginya Jobstres on the job yang diterima oleh karyawan maka semakin tinggi pula keinginan karyawan untuk keluar. Terdapat dua pendekatan dalam stress kerja, yaitu pendekatan individu dan perusahaan. Bagi individu penting dilakukan pendekatan karena stress dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, produktivitas, dan penghasilan. Bagi perusahaan bukan saja karena alasan kemanusiaan, tetapi juga karena pengaruhnya terhadap prestasi semua aspek dan efektifitas dari perusahaan secara keseluruhan. Perbedaan pendekatan individu dengan pendekatan organisasi tidak dibedakan secara tegas, pengurangan stress dapat dilakukan pada tingkat individu, organisasi maupun kedua-duanya. Pertama yaitu Pendekatan individu meliputi: Meningkatkan keimanan Melakukan meditasi dan pernapasan, Melakukan kegiatan olahraga, Melakukan relaksasi, Dukungan sosial dari teman-teman dan keluarga, Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan. Kedua yaitu Pendekatan perusahaan / organisasi meliputi: Melakukan perbaikan iklim organisasi, Melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik, Menyediakan sarana olahraga, Melakukan analisis dan kejelasan tugas, Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, Melakukan restrukturisasi tugas, Menerapkan konsep manajemen berdasarkan sasaran.

11 2. Pengaruh job stress off the job terhadap turnover intention keinginan untuk keluar sangat dipengaruhi oleh ketidakpuasan kerja, rendahnya tingkat komitmen organisasi dan tingginya tingkat Jobstres. Tingginya Jobstres off the job yang diterima oleh karyawan maka semakin tinggi pula keinginan karyawan untuk keluar. Terdapat dua pendekatan dalam stress kerja, yaitu pendekatan individu dan perusahaan. Bagi individu penting dilakukan pendekatan karena stress dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, produktivitas, dan penghasilan. Bagi perusahaan bukan saja karena alasan kemanusiaan, tetapi juga karena pengaruhnya terhadap prestasi semua aspek dan efektifitas dari perusahaan secara keseluruhan. Perbedaan pendekatan individu dengan pendekatan organisasi tidak dibedakan secara tegas, pengurangan stress dapat dilakukan pada tingkat individu, organisasi maupun kedua-duanya. Pertama yaitu Pendekatan individu meliputi: Meningkatkan keimanan Melakukan meditasi dan pernapasan, Melakukan kegiatan olahraga, Melakukan relaksasi, Dukungan sosial dari teman-teman dan keluarga, Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan. Kedua yaitu Pendekatan perusahaan / organisasi meliputi: Melakukan perbaikan iklim organisasi, Melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik, Menyediakan sarana olahraga, Melakukan analisis dan kejelasan tugas, Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, Melakukan restrukturisasi tugas, Menerapkan konsep manajemen berdasarkan sasaran.

12 3. Pengaruh job stress on the job dan job stress off the job secara simultan terhadap turnover intention Stress on the job dan stress off the job dapat berpengaruh langsung pada keinginan untuk keluar sehingga semakin besar job stressor yang diterima oleh karyawan pada suatu perusahaan dapat mengindikasikan keinginan karyawan untuk keluar. Permasalahan stress kerja disebabkan oleh stress dari dalam organisasi atau bisa disebut (stress on the job) dan dari luar organisasi atau bisa disebut (stress off the job). penyebabnya stress on the job antara lain: Beban kerja yang berlebihan, Tekanan atau desakan waktu, Iklim politis yang tidak aman, Ketidakjelasan peran, Konflik antar pribadi dan antar kelompok, Perbedaan antara nilai-niali karyawan dan perusahaan. dan penyebabnya stress off the job antara lain: Kekuatiran finansial, Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak, Masalah-masalah phisik, Masalahmasalah perkawinan, Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal.

X1 1. Beban kerja yang berlebihan X1 2.Tekanan atau desakan waktu Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran H1 Y1 1.Sering berfikir keluar dari perusahaan 13 Y1 2.Adanya keinginan untuk meninggalkan perusahaan bila ada kesempatan yang lebih baik X1 3.Iklim politis yang tidak aman X1 4.Ketidakjelasan X1 5.Konflik antar pribadi dan antar peran kelompok (X1) Job stress on the job Y1 3.Mungkin tidak memiliki masa depan di perusahaan X1 6.Perbedaan nilai karyawan dan perusahaan Handoko (2011) H3 (Y) Turnover Intention Karyawan X2 1.Kekuatiran finansial Chen dan Francesco (2000) X2 2.Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak X2 3.Masalah-masalah phisik X2 4.Masalah-masalah perkawinan X2 5.Perubahanperubahan yang terjadi di tempat tinggal Handoko (2011) (X2) Job stress on the job H2 Sumber: di buat peneliti 2017

14

15 G. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah peneliti kemukakan, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 = Stres kerja On The Job berpengaruh positif terhadap turnover intention karyawan. H2 = Stres kerja Off The Job berpengaruh positif terhadap turnover intention karyawan. H3 = Stres kerja On The Job dan stres kerja Off The Job secara simultan berpengaruh positif terhadap turnover intention karyawan.