BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia memiliki konsep-konsep yang bersifat abstrak dan. mahasiswa melalui kegiatan praktikum (Dahar, 2006:52).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk

I. PENDAHULUAN. dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Minyak goreng berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DALAM GORENGAN DAN MINYAK BEKAS HASIL PENGGORENGAN MAKANAN JAJANAN DI WORKSHOP UNHAS

PENCEGAHAN PEMBENTUKAN ASAM LEMAK TRANS MINYAK KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. menggoreng makanan. Dalam proses menggoreng makanan, minyak goreng

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Makanan gorengan menjadi hal yang tidak terlepas dari konsumsi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Lemak dan minyak digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan medium penggoreng bahan pangan yang banyak

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

sidang tugas akhir kondisi penggorengan terbaik pada proses deep frying Oleh : 1. Septin Ayu Hapsari Arina Nurlaili R

BAB 1 PENDAHULUAN. jalan beragam. Contoh yang paling sering ditemui adalah pecel lele dan gorengan.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok

PENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH

I. PENDAHULUAN. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit adalah jenis minyak goreng yang paling mendominasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil

BAB I PENDAHULUAN. Minyak adalah satu bentuk umum senyawa kimia yang tidak bisa

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai alat pengolah bahan bahan makanan. Dalam keseharian minyak

PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TERHADAP ANGKA ASAM DAN PEROKSIDA MINYAK JELANTAH DARI KREMES YANG DITAMBAHKAN TEPUNG KUNYIT

BAB I PENDAHULUAN. fase lemak (O Brien, 2009). Banyak minyak nabati yang telah dimodifikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

PEMERIKSAAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK CURAH KUNING DAN MINYAK CURAH PUTIH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TUGAS AKHIR

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

UJI KUALITAS MINYAK GORENG PADA PARA PENJUAL GORENGAN DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi lemak yang berlebih dapat membentuk plak yang mampu. merapuhkan pembuluh darah dan menghambat aliran dalam pembuluh darah

Prarancangan Pabrik Margarin dari Palm Oil Minyak Sawit dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada hakekatnya harus dapat memberikan kesempatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. (Theobroma cacao) dan biasa digunakan sebagai komponen utama dari coklat

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung lemak merupakan hal yang harus dihindari. Di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN. Hall, 2008). Kolestrol telah terbukti mengganggu dan mengubah struktur

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA

BAB I PENDAHULUAN. jenuh dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan terjadinya dislipidemia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

UJI KADAR AIR DAN ASAM PEROXIDA PADA MINYAK KELAPA TRADISIONAL (Studi Kasus Masyarakat di Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo)

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. kerusakan bila teroksidasi oleh udara dan suhu tinggi, demikian pula beta

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN. goreng segar, 15% pada daging ayam/ikan berbumbu, 15-20% pada daging

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ARANG SEKAM TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM PADA VARIASI VOLUME MINYAK JELANTAH DI JALAN SILIWANGI TASIKMALAYA.

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan masyarakat akan pemenuhan gizi pada masa kini. semakin tinggi seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa dosis ragi dan frekuensi pengadukan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

PENGARUH PENAMBAHAN KULIT JERUK BALI (Citrus maxima) TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG YANG MENGALAMI PEMANASAN

1. PENDAHULUAN. Biji wijen telah lama digunakan sebagai bahan pangan karena nilai gizinya

LAPORAN TUGAS AKHIR EKSTRAKSI MINYAK BIJI KETAPANG (Terminalia catappa) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK GORENG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).

I. PENDAHULUAN. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang

PENGARUH GORENGAN DAN INTENSITAS PENGGORENGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG

BAB III METODE PENELITIAN

Pengolahan dengan suhu tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. kerusakan bila teroksidasi oleh udara dan suhu tinggi, demikian pula beta. dengan minyak jelantah rasa yang dihasilkan lebih gurih.

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Oktober 2013.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK GORENG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB 1 PENDAHULUAN. mengukur, menganalisis dan mengambil kesimpulan (Rustaman, 2003:2) Salah. satu ilmu yang merupakan rumpun IPA yaitu ilmu kimia.

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. minyak goreng. Sebagian besar permintaan terhadap minyak goreng ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

BAB 3 METODE PERCOBAAN. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari Pemanas listrik. 3. Chamber. 4. Kertas kromatografi No.

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia memiliki konsep-konsep yang bersifat abstrak dan eksperimental, sehingga ilmu kimia mengandung dua macam pengetahuan yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif dapat dipelajari mahasiswa sebagai teori dan pengetahuan prosedural dipelajari mahasiswa melalui kegiatan praktikum (Dahar, 2006:52). Pembelajaran berbasis praktikum merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat memadukan antara proses dan produk yang menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi dalam mencapai pembelajaran yang lebih bermakna. Secara umum, kegiatan praktikum bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar secara nyata kepada mahasiswa dan hasil akhirnya mahasiswa bisa menghubungkan teori yang telah mereka pelajari dengan kegiatan praktikum yang dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupan seharihari. Salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan tersebut digunakan diagram Vee. Menurut Novak dan Gowin (dalam Keles dan Ozsoy, 2009:125) Diagram Vee merupakan suatu cara yang dipakai untuk memecahkan masalah dengan menggunakan prosedur-prosedur dalam ilmu pengetahuan alam dan mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengontruksi pengetahuannya sendiri. 1

2 Aktivitas di laboratorium memberikan peluang bagi mahasiswa untuk membangun pengetahuan belajar sambil bekerja. Salah satu cara atau media untuk memfasilitasi pengembangan diagram vee adalah dengan penggunaan lembar kerja mahasiswa (LKM). Menurut Dhari dan Haryono (2002:6) lembar kerja mahasiswa merupakan lembar kerja yang digunakan mahasiswa sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa. Pembelajaran dengan menggunakan LKM tipe Diagram Vee membantu dan memudahkan mahasiswa untuk mengintegrasikan konsep yang baru dengan konsep yang mereka ketahui sebelumnya (Inci, 2009:38). Materi yang digunakan dalam penerapan lembar kerja tipe diagram Vee adalah tentang lemak, khususnya tentang penentuan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng. Materi ini diambil karena sesuai dengan karakteristik diagram vee dimana mahasiswa dapat mengembangkan dan mengintegrasikan konsep dan pengetahuan mereka dalam kegiatan praktikum serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Minyak merupakan medium penggoreng bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat luas. Kurang lebih 290 juta ton minyak dikonsumsi tiap tahun. Banyaknya permintaan akan bahan pangan digoreng merupakan suatu bukti yang nyata mengenai betapa besarnya jumlah bahan pangan

3 digoreng yang dikonsumsi manusia oleh lapisan masyarakat dari segala tingkat usia (Ketaren, 2005:35). Minyak goreng juga membuat makanan menjadi renyah, kering, dan berwarna keemasan/kecoklatan, akan tetapi jika minyak goreng digunakan secara berulang kali akan membahayakan kesehatan (Widayat dkk., 2006:86). Umumnya, minyak goreng (nabati) mengandung asam lemak jenuh yang bervariasi. Asam lemak jenuh berpotensi meningkatkan kolestrol darah, sedangkan asam lemak tak jenuh dapat menurunkan kolestrol darah (Khomsan, 2010:55). Kerusakan minyak selama proses penggorengan akan mempengaruhi mutu dan nilai dari minyak dan bahan yang digoreng. Pada minyak yang rusak terjadi proses oksidasi, polimerisasi dan hidrolisis. Proses tersebut menghasilkan peroksida yang bersifat toksis dan asam lemak bebas yang sukar dicerna oleh tubuh (Ketaren, 2005:40). Indikator kerusakan minyak antara lain adalah tingginya kadar asam lemak bebas. Asam lemak bebas menunjukan sejumlah asam lemak bebas yang dikandung oleh minyak yang rusak, terutama karena peristiwa oksidasi dan hidrolisis (Sudarmaji, 1984:30). Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari 0,2% dari berat lemak akan mengakibatkan flavor yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh. Kemudian asam lemak bebas ini membentuk lagi asam lemak trans dan

4 radikal bebas. Jika kita mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar asam lemak bebas yang cukup tinggi maka akan berakibat kepada menaikkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL darah (Hildayani, 2013:11). Makanan yang dimakan mengandung kadar asam lemak bebas yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit sehingga makanan yang dikonsumsi masyarakat tidak melebihi ambang batas kadar asam lemak bebas yang telah ditetapkan, menurut Badan Standarisasi Nasioanl (BSN) syarat maksimum asam lemak bebas yang aman dan layak dikonsumsi adalah 0,3% bila lebih dari itu maka bisa dikatakan minyak tersebut tidak layak dikonsumsi. Penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa tipe diagram vee sangatlah diperlukan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam kegiatan praktikum dan aplikasinya pada penentuan kadar asam lemak bebas minyak goreng juga menjadi sangatlah penting karena hasilnya menjadi tolak ukur masyarakat dalam memilih dan mengetahui minyak goreng yang layak dan aman untuk digunakan. Berdasarkan latar belakang di atas maka telah dilakukan penelitian yang berjudul: ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA BERBAGAI MEREK MINYAK GORENG DI PASARAN (Penelitian Kimia Terapan untuk Pengembangan Format Lembar Kerja Tipe Diagram Vee).

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Berapa kadar asam lemak bebas pada berbagai merek minyak goreng di pasaran sebelum digunakan untuk menggoreng dan setelah 1x, 2x dan 3x penggorengan dibandingkan terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI)? 2. Bagaimana hasil validasi lembar kerja mahasiswa pada analisis kadar asam lemak bebas pada berbagai merek minyak goreng di pasaran? 3. Bagaimana hasil uji terbatas lembar kerja mahasiswa tipe Diagram Vee pada analisis kadar asam lemak bebas pada berbagai merek minyak goreng di pasaran? C. Tujuan Penelitian Menindak lanjut dari rumusan masalah, penelitian ini secara khusus bertujuan untuk: 1. Mengetahui kadar asam lemak bebas pada berbagai merek minyak goreng di pasaran sebelum digunakan untuk menggoreng dan setelah 1x, 2x dan 3x penggorengan dibandingkan terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI). 2. Mendeskripsikan hasil validasi lembar kerja mahasiswa pada analisis kadar asam lemak bebas pada berbagai merek minyak goreng di pasaran. 3. Mendeskripsikan hasil uji terbatas lembar kerja mahasiswa tipe Diagram Vee pada analisis kadar asam lemak bebas pada berbagai merek minyak goreng di pasaran.

6 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan, dapat mengetahui cara menganalisis kadar asam lemak bebas pada minyak goreng. 2. Bagi Dosen Kimia Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan serta memperkaya pengetahuan dosen tentang penggunaan lembar kerja tipe Diagram Vee. 3. Bagi Mahasiswa Dengan adanya lembar kerja praktikum akan mempermudah peserta didik dalam melakukan praktikum serta dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik dalam melakukan praktikum. 4. Bagi Masyarakat Menambah pengetahuan tentang kadar asam lemak bebas pada minyak goreng, dan dapat mengetahui bahaya dari asam lemak bebas yang melebihi standar.