Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

OLEH : BAGUS ANDIK PRADANA NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR DENGAN KURING SOJA

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

III METODE PENELITIAN

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana kerja yang terstruktur dalam hal

BAB III METODE PENELITIAN

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen semu (Quasi Eksperimen).

Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2 No. 2 Tahun 2017

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

Kata Kunci : Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pemikiran), Hasil Belajar

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE

ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

Susti Rahmah Yulita S 1

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

Geniung Yan Pratidina dan Hotmaria Tampubolon Program Studi Pendidikan Tata Busana FT Universitas Negeri Medan

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PENGUKURAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Srm_hmm@yahoo.com Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada Pembelajaran Fisika Materi Pengukuran Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 secara signifikan tuntas. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau yang berjumlah 88 siswa. Sampel penelitian ini satu kelas yang diambil secara acak dari tiga kelas, setelah dilakukan pengundian maka terpilih kelas X.1 berjumlah 30 siswa yang akan diberikan perlakuan dengan model Collaborative Teamwork Learning. Teknik pengumpulan data yang digunakan tes yang berbentuk essay sebanyak enam butir soal. Berdasarkan hasil analisis data dengan taraf kepercayaan 95% didapat thitung = 9,5 dan ttabel = 1,699 karena thitung > ttabel, maka diperoleh simpulan bahwa Hasil belajar kognitif fisika siswa kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah menerapkan model Collaborative Teamwork Learning secara signifikan tuntas. Kata kunci : Collaborative Teamwork Learning, Hasil Belajar fisika.

PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di sekolah yang sudah dirancang, menurut aktivitas dan kreativitas antara guru dan siswa, sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan secara efektif dan menyenangkan. Ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Brooks dalam Rusman (2010:322) bahwa pembaruan dalam pendidikan harus dimulai dari bagaimana anak belajar dan bagaimana guru belajar bukan dari ketentuan-ketentuan hasil. Rusman (2010:1) menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Kegiatan pembelajaran yang tidak aktif akan berdampak pada kurangnya perhatian siswa terhadap suatu pelajaran, siswa kurang memahami konsep dari suatu pelajaran sehingga dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Padahal banyak materi pelajaran yang membutuhkan pemahaman terhadap konsep-konsepnya dan tidak cukup hanya sekedar dihafalkan, salah satunya adalah pelajaran fisika. Pelajaran fisika adalah pelajaran yang mengajarkan berbagai pengetahuan yang dapat mengembangkan daya fikir dan nalar, sehingga hampir semua persoalan yang berkaitan dengan kehidupan dan kejadian alam dapat dimengerti. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian dengan menggunakan konsep fisika. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam memahami tentang pelajaran fisika sangat ditentukan oleh pemahaman konsep. Seorang siswa dalam belajar fisika dikatakan kurang berhasil apabila

perubahan tingkah laku yang terjadi belum mampu menentukan keberhasilan dalam mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang telah ditentukan. Mengingat pentingnya ilmu fisika dalam berbagai bidang kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan kualitas pengajaran mata pelajaran fisika yang diajarkan di setiap jenjang dan jenis pendidikan. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan fisika yang baik dan untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar adalah dengan menerapkan pendekatan Collaborative teamwork learning. Pembelajaran di SMA Negeri 9 Lubuklinggau sudah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan hasil ulangan semester ganjil siswa tentang pengukuran Tahun Pelajaran 2014/2015 yang diperoleh dari guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 9 Lubuklinggau, nilai fisika siswa masih rendah atau tuntas dengan remedial. Dari seluruh siswa kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau siswa per kelas yang mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) hanya 20 siswa dari 88 siswa yang tuntas dalam pembelajaran fisika, sedangkan sisanya hasil pembelajaran fisika siswa dari tes ulangan rata-rata lebih rendah dari nilai Kompetensi dasar artinya masih banyak siswa yang tidak tuntas dalam proses pembelajaran. Sedangkan sekolahan tersebut menetapkan KKM KD mata pelajaran fisika berdasarkan kriteria yang ada adalah 70. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Penbelajaran

Collaborative Teamwork Learning pada pembelajaran fisika siswa Kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah hasil belajar kognitif fisika siswa dengan menerapkan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning di kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 signifikan tuntas?. Penampilan ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) mengingat tidak semua variabel dapat diatur secara terkontrol, Rancangan penelitian yang digunakan adalah pola desain bentuk one group pretestpostestdesign. Arikunto (2010:173), menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Dengan asumsi populasi siswa kelas X tahun pelajaran 2015/2016 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel Arikunto (2010:174). Dalam penelitian ini sampel diambil secara acak dimana pengambilan sampel digunakan karena setiap kelas tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, dengan cara mengundi keseluruhan kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau. Setelah dilakukan undian Kelas, maka yang terpilih sebagai kelas sampel adalah kelas X.1 yang berjumlah 30 orang. Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu:

Variabel bebas (X) adalah variabel yang bersifat mempengaruhi (Arikunto, 2010:162). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang bersifat dipengaruhi (Arikunto, 2010:162). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar fisika siswa. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif yang diperoleh berupa data hasil tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar. Data hasil belajar menggunakan Instrumen. Peneliti memberikan tes berupa soal essay. Soal instrumen digunakan buat Pretest dan Post-test selama penelitian berlangsung. Hasil Penelitian Penelitian dengan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning ini dilaksanakan di kelas X SMAN 9 lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 yang dilakukan pada tanggal 3 Agustus sampai 3 September 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 88 siswa, dari empat kelas diambil satu kelas untuk dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas X.1 dengan jumlah 30 siswa untuk mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning. Pada pelaksanaan pembelajaran peneliti bertindak sebagai pengajar (guru). Sebelum pelaksanaan dimulai, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument tes yang berguna untuk mengetahui kualitas soal yang digunakan. Uji coba instrumen dilaksanakan di kelas XI.IPA 1 di SMAN 9 Lubuklinggau pada tanggal 5 Agustus 2015 dengan jumlah siswa yang

mengikuti tes yaitu sebanyak 20 siswa pada materi Pengukuran. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen, sebanyak 8 soal yang diujikan ada 6 soal memenuhi syarat, sehingga soal dapat digunakan sebagai alat tes, baik tes kemampuan awal (pre-test) maupun tes kemampuan akhir (post-test). Sebelum pemberian perlakuan diadakan pre-test terlebih dahulu, kegiatan pre-test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran diberikan. Pelaksanaan pre-test dilakukan pada pertemuan pertama yaitu pada tanggal 12 Agustus 2015 yang diikuti oleh 30 siswa dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi Pengukuran sebelum diberikan perlakuan. Setelah diadakan pre-test, siswa diberikan perlakuan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning pada tanggal 19 Agustus 2015 dan tanggal 22 Agustus 2015 masing-masing pelaksanaannya selama dua jam pelajaran. Kemudian dilanjutkan pemberian tes akhir (post-test) pada tanggal 25 Agustus 2015. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa (Pre-test) Kemampuan awal siswa sebelum mengikuti pembelajaran materi Pengukuran merupakan data penelitian yang diperoleh dari hasil pre-test atau soal yang diberikan sebelum siswa mendapat pembelajaran dari guru dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning. Pelaksanaan pre-test dilakukan pada pertemuan pertama yang diikuti oleh 30 siswa. Pelaksanaan pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Soal pre-test yang digunakan yaitu berbentuk essay yang terdiri dari 6 soal.

Rata-rata dan Simpangan Baku Pada Pre-Test. Tabel 1.Rekapitulasi Hasil Tes Awal (Pre-test) No Uraian Kelas Eksperimen 1. X 29,10 2. Rentang Nilai 34 3. Panjang Kelas 6 4. Banyak Kelas 5,92 5. Simpangan Baku 7,65 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai X adalah 29,10, rentang nilai adalah 34, panjang kelas adalah 6, banyak kelas adalah 5,92, dan simpangan baku pre-test adalah 7,26. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil siswa berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika χ 2 hitung < χ 2 tabel maka masing-masing data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas skor pre-test dapat dilihat pada tabel. Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Pre-test Tes χ 2 hitung Dk < χ 2 tabel Kesimpulan Awal 1,6915 5 11,070 Normal Dari tabel 2 menunjukkan bahwa nilai χ 2 hitung data tes awal (pre-test) lebih kecil χ 2 tabel (1,6915 < 11,070). Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan χ 2 (chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa data Pre-

test berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 5 Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Akhir Siswa (Post-test) Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi Pengukuran merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan akhir melalui post-test yang diikuti oleh 30 siswa. Pelaksanaan post-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran.. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Tes Akhir (Post-test) No Uraian Kelas Eksperimen 1. X 84,30 2. Rentang Nilai 34 3. Panjang Kelas 6 4. Banyak Kelas 5,92 5. Simpangan Baku 8,24 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai X adalah 84,30, rentang nilai adalah 34, panjang kelas adalah 6, banyak kelas adalah 5,92, dan simpangan baku pre-test adalah 8,24 Uji Normalitas Pada Post-Test Hasil perhitungan uji normalitas skor post-test dapat dilihat pada tabel. Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Post-test Tes χ 2 hitung Dk < χ 2 tabel Kesimpulan Akhir 2,8594 5 11,070 Normal

Dari tabel 4 menunjukkan bahwa nilai χ 2 hitung data tes akhir (post-test) lebih kecil χ 2 tabel (2,8594 < 11,070). Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan χ 2 (chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa data Post-test berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 5. Uji Hipotesis Pada Post-Test Untuk menarik kesimpulan dari data post-test, maka dilakukan pengujian hipotesis secara statistik. Berdasarkan hasil uji normalitas yaitu data post-test berdistribusi normal. Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk post-test adalah (lihat pada lampiran C): Ha : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa secara klasikal pada pembelajaran fisika setelah menerapkan model Collaborative Teamwork Learning signifikan tuntas. (Ha : µ0 70) Ho : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa secara klasikal pada pembelajaran fisika setelah menerapkan model Collaborative Teamwork Learning signifikan belum tuntas. (Ho : µ0 < 70) Selanjutnya thitung dibandingkan dengan ttabel pada daftar distribusi t dengan derajat kebebasan dk = n 1 = 30-1 = 29. Hasil uji untuk post-test menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan akhir siswa (lampiran) menunjukkan bahwa thitung > ttabel Ho ditolak dan Ha diterima dengan taraf kepercayaan α = 0,05 karena thitung > ttabel yaitu thitung = 9,5 dan ttabel = 1,699. Rekapitulasi hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis No Uraian Data Hasil Kesimpulan 1. 2. 3. 4. Derajat Kebebasan (dk) Taraf Kepercayaan (α) t Hitung t Tabel 29 5% 9,5 1,699 Ha: diterima Ho: ditolak t Hitung > t Tabel Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan, dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima kebenarannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning pada pembelajaran fisika siswa kelas X SMAN 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 secara signifikan tuntas. Ketuntasan Hasil Belajar Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perbandingan rata-rata nilai siswa pada saat pre-test dan post-test. Untuk memberikan gambaran data lebih jelas, rata-rata antara pre-test dan post-test. Berdasarkan analisis hasil pre-test dan post-test, dapat dilihat perbedaan hasil belajar antara kemampuan awal siswa dengan kemampuan akhir, terdapat ketuntasan dari hasil belajar setelah diberikan pembelajaran. Nilai rata-rata pre-test adalah 29,10 sedangkan nilai rata-rata post-test adalah 84,30. Nilai rata-rata yang dihipotesiskan adalah 70. Hal ini berarti nilai rata-rata pre-test 29,10 < 70, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Sedangkan nilai rata-rata posttest 84,30 > 70, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan rekapitulasi hasil nilai pre-test (lampiran C), persentase ketuntasan belajar fisika siswa yang tidak tuntas sebesar 100% sebanyak 30 siswa dan persentase siswa yang tuntas sebesar 0% sebanyak 0 siswa. Sedangkan rekapitulasi hasil nilai post-test,

persentase ketuntasan belajar fisika siswa yang tidak tuntas sebesar 5% sebanyak siswa dan persentase siswa yang tuntas sebesar 80% sebanyak 28 siswa. Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa hasil post-test siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning secara signifikan tuntas. Pembahasan Pada pembahasan ini membahas tentang penerapan model Collaborative Teamwork Learning Yang memiliki lima tahapan, yakni Relating, pada tahap pertama, guru memandu dan membantu para siswa memformulasikan pertanyaan dari suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari yang terlihat disekitar (nyata). Eksperiencing, pada tahap kedua, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian guru membagikan LKP yang berisi permasalahan yang perlu diselidiki siswa dan menanyakan kepada siswa tentang kejelasan LKP berisi permasalahan yang telah dibagikan. Appliying, Guru memfasilitasi percobaan yang diperlukan siswa untuk dilakukan. Siswa merancang percobaan dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan eksperimen. Siswa mengajukan hipotesis berdasarkan konsep awal yang mereka miliki dan mencatatnya dalam LKS yang telah diberikan. Siswa melaksanakan eksperimen dan menemukan permasalahan yang didiskusikan secara berkelompok. Guru berkeliling kelas memantau kegiatan siswa. Cooperating, Guru mengarahkan siswa untuk mempersiapkan hasil eksperimen yang telah dilakukan masing-masing kelompok. Siswa mempersiapkan segala bentuk hasil eksperimen yang telah dilakukan secara

berkelompok dalam memecahkan permasalahan hingga memperoleh solusi. Transfering, guru membantu menganalisis dan mengevaluasi hasil eksperimen siswa. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan konsep yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dikelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016, yang berjumlah 30 siswa kelas X.1. Berdasarkan pre-test dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai (lebih atau sama dengan 70 (tuntas) pada kelas eksperimen. Skor rata-rata( X ) pre-test adalah 29,10. Jadi secara deskriptif data dikatakan bahwa hasil tes awal siswa sebelum penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Collaborative Teamwork Learning belum tuntas, karena nilai rata-rata kurang dari 70 atau masih dibawah KKM. Hal ini terjadi karena materi pengukuran belum pernah dipelajari oleh siswa. Setelah penyampaian materi dengan model Collaborative Teamwork Learning pada kelas eksperimen maka setelah itu dilakukan post-test. Jumlah siswa yang mendapat nilai 70 atau lebih (tuntas) pada kelas eksperimen dalam post-test ini sebanyak 27 siswa dan yang nilainya kurang dari 70 (belum tuntas) adalah 4 siswa. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 100 dan yang terendah adalah 65. Rata-rata hasil tes akhirnya adalah X = 84,30. Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa hasil post-test siswa setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Collaborative Teamwork Learning termasuk kategori tuntas, karena nilai rata-ratahasil belajar kognitif siswa lebih dari sama dengan 70 (84,30 > 70).

Kelas X.1 atau kelas ekperimen (kelas yang diberikan pembelajaran Collaborative Teamwork Learning termasuk dalam kategori tuntas.. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar kognitif fisika siswa kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah menerapkan model Collaborative Teamwork Learning secara signifikan tuntas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 secara signifikan tuntas. Dimana nilai t hitung adalah 9,5 dan ttabel adalah 1,699 sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning perlu disosialisasikan agar dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. 2. Buat peneliti selanjutnya, hendaknya melakukan penelitian tentang perbandingan model pembelajaran Collaborative Teamwork Learning dengan model yang lain.

3. Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan kearah yang lebih baik. 4. Peneliti, penelitian ini sebagai bekal bagi peneliti untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang memberi dukungan, semangat untuk semua yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cetakan kesembilan, Jakarta : Bumi Aksara. Darma Laksmi. 2011. Hasil penelitian dalam pengaruh model Collaborative Teamwork Learning (CTL) berorientasi polya terhadap kemempuan pemecahan masalah Matematika siswa ditinjau dari gaya kognitif Darmayanti. 2013. Hasil penelitian dalam pengaruh model Collaborative Teamwork Learning terhadap keterampilan proses sains dan pemahaman konsep ditinjau dari gaya kognitif. e-journal program pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidkan Sains (Volume 3 tahun 2013) Dimitriadou A., Lavdaniti M, Theofanidis D, Psychogiou M, Minasidou Eu, Konstadinidou-straukou A, Sapountzi-Krepia D. 2008. International Journal of caring sciensces, 1(3):140-146. Dimyati mudjiono, 2006. Pengertian hasil belajar menurut para ahli dalam ranah afektif, kognitif, psikomotorik. Bandung : alfabeta Dimyati, 2009. Pengertian hasil belajar menurut para ahli dalam ranah afektif, kognitif psikomotorik. Bandung : alfabeta

I Wayan Merta Jiwa. 2013. Dalam pengaruh Collaborative Teamwork Learning terhadap motivasi dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Amalpura. Jurnal program pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2013). Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Komalasari, Kokom.2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : Refika Aditama Nasution, 2012 Model model penelitian, Hipotesis penelitian Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers. Sudjana, 2005. Metodologi penelitian. menghitung rata rata simpangan baku. Bandung: Tarsito. Sudjana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar..Bandung: PT RemajaRosdakarya. Sugiyono. 2009 B. Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Sumiati, 2007. Pengertian hasil belajar, penjelasan tentang tingkatan afektif belajar. Bandung:Alfabeta Thobroni, M dan Mustofa, A. 2011. Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta: Ar- Ruzz Media