ANALISIS KAUSALITAS GRANGER ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI PERIODE Disusun Oleh : NURING TYAS KUSUMO WARDANI B

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI DI INDONESIA ( )

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA KURS DENGAN INFLASI DI INDONESIA (2011.I VI)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap kestabilan kegiatan perekonomian. Di negara seperti indonesia sering

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA BI RATE DENGAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang melambat ditandai dengan meningkatnya angka inflasi dan kenaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. besar bagi neraca berjalan maupun bagi variabel-variabel makroekonomi

ANALISIS KAUSALITAS JUMLAH UANG BEREDAR DAN SUKU BUNGA ACUAN BANK INDONESIA (BI RATE) DI INDONESIA PERIODE

: LILIS SETIOWATI B

MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE LAJU INFLASI DAN TINGKAT BUNGA DI INDONESIA

ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSIVE TERHADAP KAUSALITAS INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR INDONESIA

ANALISIS KAUSALITAS GRANGER ANTARA INFLASI DENGAN PENGANGGURAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAUSALITAS INFLASI DAN KURS DI INDONESIA Mirza Winanda 1, Chenny Seftarita 2* Abstract

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA PDRB DENGAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA DAN NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI DI INDONESIA

KAUSALITAS SUKU BUNGA DAN INFLASI DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Uang Beredar dengan Pendekatan Error Correction Model (ECM)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 Agustus 2016:

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah ekonomi seperti rendahnya pertumbuhan ekonomi, tingginya tingkat

IDENTIFIKASI VARIABEL MAKRO EKONOMI YANG BERPENGARUH PADA PERMINTAAN UANG DI INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DI PASAR SAHAM: BUKTI DARI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

ANALISIS KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

PERMINTAAN UANG. Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

SKRIPSI. Kausalitas Jumlah Uang Beredar Terhadap Inflasi. di Indonesia Tahun

PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA. Oleh : Muchtolifah.

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

SKRIPSI ANALISIS KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) DENGAN SUKU BUNGA BANK AMERIKA SERIKAT (THE FED) OLEH

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSUMSI RUMAH TANGGA DENGAN PDRB PERKAPITA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA (Metode Cointegration test dan Granger Causality test)

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 1 Maret 2013 ANALISIS JALUR TRANSMISI BI RATE TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. I, No. 02

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Kata Kunci : inflasi,suku bunga, jumlah uang beredar, model koreksi kesalahan

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang mengatur persediaan akan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

Analisis Permintaan Uang Riil di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. I, No. 02 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, INVESTASI, DAN KONSUMSI DI INDONESIA ABSTRACT

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2 No.1 Februari 2017:

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 :

ANALISIS INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT TAHUN Oleh ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Detty Herlianisy

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

KAUSALITAS JUMLAH UANG (M1) DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

Peramalan Laju Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Menggunakan Model Vector Autoregressive (VAR)

IJBE: Integrated Journal of Business and Economics e-issn:

PENGARUH GDP TERHADAP INFLASI DI INDONESIA: TAHUN Novi Darmayanti Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

Analisis Konsumsi Masyarakat Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PASAR SAHAM INDONESIA. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan kontribusi yang besar terhadap menurunnya laju inflasi dan

BAB V PENUTUP. tidak dipengaruhi oleh nilai kurs valuta asing dan laju inflasi. 2. Hasil Estimasi VAR First Difference menunjukkan bahwa:

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado

Transkripsi:

ANALISIS KAUSALITAS GRANGER ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI PERIODE 2015.7-2017.12 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun Oleh : NURING TYAS KUSUMO WARDANI B 300 140 169 PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

i

ii

iii

ANALISIS KAUSALITAS GRANGER ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI PERIODE 2015.7-2017.12 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Kausalitas Granger Antara Jumlah Uang Beredar Dengan Inflasi Periode 2015.7-2017.12. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kausalitas (hubungan timbal balik) diantara inflasi dan jumlah uang beredar di Indonesia. Menggunakan data sekunder yang berupa data time series tahun 2015.7-2017.12. Data diambil dari BPS Indonesia. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa inflasi berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di Indonesia, dan jumlah uang beredar berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia, sehingga terdapat hubungan kausalitas dua arah antara inflasi dan jumlah uang beredar di Indonesia dalam periode penelitian ini. Kata Kunci : Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Uji Kausalitas Granger ABSTRACT This study, " Granger Causality Analysis on Money Supply and Inflation Period 2015.7-2017.12 " aims to determine causality (reciprocal relationship) between money supply and inflation in Indonesia. The data used in this study is monthly time series data from 2015.7-2017.12. The data collected from BPS Indonesia. The Granger Causality Analysis result shows a two-way causal relationship e.g. inflation Granger Causal money supply and money supply Granger Causal inflation in Indonesia during the period of the study. Keywords: Inflation, Money Supply, Granger Causality Test 1. PENDAHULUAN Semangat pemerintah dan otoritas moneter dalam menciptakan perekonomian yang stabil, merupakan wujud sikap negara dalam upaya memajukan perekonomian bangsa. Salah satu ukuran dari kestabilan perekonomian dapat dilihat melalui pertumbuhan inflasi yang mencerminkan perubahan tingkat harga barang dan jasa. Bank Indonesia dan kebijakan moneter yang ditempuh selalu menjadikan inflasi sebagai target untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan target yang diharapkan agar sesuai dengan pasal 1 Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia, yaitu kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia bertujuan untuk mencapai kestabilan dan memelihara nilai rupiah melalui pengendalian jumlah uang beredar maupun suku bunga (Putra dan Meydianawati, 2016). 1

Isu perekonomian yang selalu menjadi perhatian penting dari pemerintahan negara-negara di dunia khususnya negara berkembang khususnya Indonesia adalah inflasi. Inflasi merupakan kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya. Inflasi merupakan salah satu indikator stabilitas perekonomian. Jika tingkat inflasi rendah dan stabil akan menjadi stimulator pertumbuhan ekonomi. Setiap kali ada gejolak sosial, politik dan ekonomi di dalam maupun di luar negeri masyarakat selalu mengaitkan dengan masalah inflasi (Mankiw dalam Panjaitan, 2016). Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian yang penting, laju perubahannya selalu diupayakan rendah dan stabil agar supaya tidak menimbulkan penyakit makroekonomi yang nantinya akan memberikan dampak ketidakstabilan dalam perekonomian. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil merupakan cerminan akan kecenderungan naiknya tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama periode waktu tertentu. Dengan naiknya tingkat harga ini daya beli dari masyarakat akan menurun akibatnya barang-barang hasil produksi tidak akan habis terjual dan produsen pun tidak akan menambah besaran investasinya. Apabila besaran investasi berkurang hal ini akan menyebabkan pendapatan nasional akan menurun, yang merupakan gambaran dari pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan mempengaruhi kestabilan kegiatan suatu perekonomian yakni sebagai roda pembangunan (Langi et all, 2014). Hubungan inflasi dan jumlah uang beredar tergambar dalam teori yang dikemukakan oleh Irving Fisher dan Keynes. Fisher mengungkapkan inflasi bisa terjadi jika ada penambahan jumlah uang beredar. Tanpa adanya kenaikan jumlah uang beredar walaupu terjadi kenaikan harga maka takakan terjadi inflasi. Sedangkan Keynes melihat bahwa perubahan tingkat harga berpengaruh terhadap tingkat pendapatan nasional equilibrium melalui pengaruhnya terhadap real money supply, yang dapat pula disebut jumlah penawaran uang nyata. Dalam kondisi deflasi, tingkat harga akan mengalami 2

penurunan, sedangkan nilai riil dari jumlah uang beredar akan mengalami peningkatan. Dengan jumlah uang yang nilai nominalnya sama dalam arti tidak berubah, menurunnya tingkat harga dengan lima puluh persen, misalnya mengakibatkan meningkatnya real money supply menjadi dua kali jumlah semula. Sebaliknya, sebagai akibat adanya inflasi, dengan nominal money supply yang sama dihasilkan real money supply yang lebih sedikit daripada sebelumnya (Putra dan Meydianawati, 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh kausalitas antara variabel Jumlah Uang Beredar dengan variabel Inflasi berdasarkan periode 2010-2017 dan untuk mengetahui apakah terjadi hubungan timbal balik atau hanya hubungan satu arah antara variabel Jumlah Uang Beredar dengan variabel Inflasi. 2. METODE 2.1 Metode Analisis Data Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Granger Causality Test yang formulasi model ekonometriknya adalah sebagai berikut: m m JUB t = α i JUB t i + β i INF t j + ε 1t i=1 j =1 m m INF t = λ i INF t i + δ i JUB t j + ε 2t i=1 j =1 Di mana: JUBt INFt α i, β i, λ i, δ i m ε 1t = Variabel Jumlah Uang Beredar = Variabel Inflasi = Koefisien = Jumlah lag = Faktor gangguan 2.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 2010 sampai tahun 2017 yang mencakup data Inflasi dan data Jumlah Uang Beredar. Data 3

diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik, serta sumber lain yang terkai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Stasioneritas Inflasi Hasil uji stasioneritas vatiabel INF dapat dilihat pada Tabel III.1. Dari hasil uji DF dan ADF terlihat model 1 memiliki koefisien > 0 (positif), sementara dua model lainnya, yakni model 2 dan 3 memiliki koefisien < 0 (negatif). Dari dua model yang memiliki koefisien < 0 (negatif), model terbaik adalah model 3 karena memiliki nilai AIC minimum, yakni sebesar 0,790608. Tabel. 1 Hasil Uji Stasioneritas Inflasi Variabel Model stat (0,05) Prob. AIC INF 1 0.004613 4.549925-1.954414 1.0000 1.003122 2-0.002689-0.099817-2.981038 0.9395 1.076548 3-0.642355-4.172309-3.580623 0.0141 0.790608 Sumber : BPS, diolah Pada model terbaik, terlihat signifikansi atau probabilitas statistik memiliki nilai 0,0141 (< 0, 05), sehingga H 0 : δ = 0 (data tidak stasioner) ditolak, variabel INF stasioner. 3.2 Uji Stasioneritas Jumlah uang Beredar Hasil uji stasioneritas variabel JUB dapat dilihat pada Tabel III.2. Dari hasil uji DF dan ADF terlihat model 1 dan 2 memiliki koefisien > 0 (positif), sementara model 3 memiliki koefisien < 0 (negatif). Sehingga model 3 adalah model yang terbaik selain memiliki koefisien < 0 (negatif) juga memiliki nilai AIC minimum, yakni sebesar 24.24577. 4

Tabel 2 Hasil Uji Stasioneritas Jumlah Uang Beredar Variabel Model stat (0,05) Prob. AIC 1 0.018144 4.196025-1.955020 0.9999 24.42996 JUB 2 0.052848 1.445062-2.986225 0.9986 24.46301 3-0.748987-2.319796-3.603202 0.4090 24.24577 Sumber : BPS, diolah Pada model terbaik, terlihat signifikansi atau probabilitas statistik memiliki nilai 0,4090 ( > 0,10), sehingga sehingga H0 : δ = 0 (data tidak stasioner) diterima, variabel JUB tidak stasioner. 3.3 Uji Stasioneritas Variabel Difference d(jub) Karena variabel INF stasioner dan variabel JUB tidak stasioner, maka variabel JUB harus distasionerkan dengan proses pembedaan (differencing). Hasil uji stasioneritas variabel d(jub) dapat dilihat pada Tabel III.3 Dari hasil uji DF dan ADF terlihat seluruh model DF dan ADF memiliki koefisien < 0 (negatif), sehingga ada kemungkinan variabel d(jub) stasioner. Dari ketiga model, model terbaik adalah model 3 karena memiliki nilai AIC minimum, yakni sebesar 24,23436. Tabel 3 Hasil Uji Stasioneritas Jumlah Uang Beredar Variabel Model stat (0,05) Prob. AIC JUB 1-0.337322-1.161924-1.954414 0.2172 24.85328 2-3.085670-3.955922-2.991878 0.0061 24.81156 3-4.006450-5.355793-3.612199 0.0012 24.23436 Sumber : BPS, diolah Pada model terbaik, terlihat signifikansi atau probabilitas statistik memiliki nilai 0,0012 ( < 0,05), sehingga H0 : δ = 0 (data tidak stasioner) ditolak, variabel d(jub) stasioner. 3.4 Uji Kausalitas Granger Uji Kausalitas Granger harus dilakukan pada pasangan data yang keduanya stasioner atau keduanya tidak stasioner tetapi berkointegrasi. Pada penelitian ini variabel INF stasioner tetapi variabel JUB tidak stasioner, 5

sehingga varibel JUB distasionerkan dengan proses differencing. Uji kointegrasi tidak dilakukan karena kedua variabel stasioneritas. Tabel 4 Hasil Uji Kausalitas Granger Null Hypothesis Obs F-Statistic Prob. D(JUB) does not Granger Cause INF 25 3.86066 0.0222 INF does not Granger Cause D(JUB) 2.61932 0.0741 Sumber : BPS, diolah Dari Tabel III.4 terlihat untuk hipotesis JUB mempengaruhi INF probabilitas uji F statistik kausalitas Granger adalah sebesar 0,0222 (< 0,10), berarti H 0 ditolak. Kesimpulannya jumlah uang beredar mempengaruhi inflasi. Dari Tabel III.4 terlihat untuk hipotesis INF mempengaruhi JUB probabilitas uji F statistik kausalitas Granger adalah sebesar 0,0741 (< 0,10), berarti H0 beredar. ditolak. Kesimpulannya inflasi mempengaruhi jumlah uang Dengan demikian hasil uji kausalitas Granger, memperlihatkan hubungan kausalitas dua arah, yaitu INF mempengaruhi JUB dan JUB mempengaruhi INF. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Berdasarkan hasil uji stasioneritas menunjukkan bahwa variabel inflasi stasioner pada tingkat level, yang ditunjukkan dari model terbaik memiliki kriteria AIC minimum. Sedangkan variabel jumlah beredar tidak stasioner pada tingkat level karena model terbaik tidak memiliki kriteria AIC minimum. 2) Uji Stasioneritas Variabel Difference dilakukan karena variabel JUB tidak stasioner, sehingga variabel JUB harus distasionerkan dengan proses pembedaan (differencing). Dari hasil uji 6

stasioneritas d(jub) menunjukkan bahwa dari model terbaik memiliki kriteria AIC minimum, sehingga variabel d(jub) stasioner. 3) Uji kausalitas Granger, memperlihatkan adanya hubungan kausalitas dua arah, yaitu INF mempengaruhi JUB dan JUB mempengaruhi INF. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : 1) Perlunya peran Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia mampu menjaga kestabilan jumlah uang beredar dan inflasi di masyarakat. Sehingga setiap periodenya tetap stabil karena keduanya adalah instrumen kebijakan moneter yang sangat penting dalam mengendalikan kestabilan perekonomian. 2) Untuk mengendalikan laju inflasi, maka pemerintah harus menyediakan barang dan jasa secara memadai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang cenderung meningkat. 3) Bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan jangka waktu yang lebih panjang agar dapat memprediksi kondisi pertumbuhan ekonomi dari perkembangan inflasi dan jumlah uang beredar dalam jangka panjang. Serta diharapkan dapat menganalisis variabelvariabel yang mempengaruhi inflasi dan jumlah uang beredar. Oleh karena itu perlu dikembangkan pembahasan dan penelitian lebih lanjut untuk kesempurnaan penelitian yang sudah ada. DAFTAR PUSTAKA Adwin S. Atmadja. 1999. Inflasi Indonesia :Sumber-sumber Penyebab Dan Pengendaliannya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999 Akbar, Dinnul Alfian. 2012. Kausalitas Inflasi, Tingkat Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar: A Case of Indonesia Economy. Jurnal Ilmiah STIE MDP Vol. 2. N. 1 September 2012. 7

Anggraini, Tri, D. 2016. Analisa Jumlah Uang Beredar Di Indonesia Tahun 2005-2014. Jurnal Manajemen Vol 3.N.2. Oktober 2016. Asy ari, Ali, M & Wahyuningsih, D. 2013. Analisis Pengaruh Sektor Moneter Dan Sektor Riil Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia (Periode 2005:III-2012:IV). Media Trend Vol 8. N. 1. Maret 2013. Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS Boediono. 2011. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE Boediono. 2013. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE. Dornbusch, Rudiger, dan Fischer, Stanley. 2007. Macroeconomics, Fourth Edition. Pent: Karyaman Mucthar. Jakarta : Erlangga. Frederic S.Mishkin. 2009. The Economics Of Money, Banking And financial Market, Edisi ke 8. Jakarta: Penerbit Salemba empat. Gujarati, Damodar. 2015. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Khalwati, tajul. 2000. Inflasi dan solusinya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Langi dkk. 2014. Analisis Pengaruh Suku Bunga Bi, Jumlah Uang Beredar, dan Tingkat Kurs Terhadap Tingkat Inflasi Di Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 14. N. 2. Mei 2014. Lapong dkk. 2016. Analisis Kausalitas Jumlah Uang Beredar Dan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (Bi Rate) Di Indonesia Periode 2009.1 2015.4. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol 16. N. 02. 2016. Maqrobi dan Pujiati. 2011. Inflasi Dan Pertumbuhan Ekonomi : Uji Kausalitas Inflation And Economic Growth : Testing For Causality. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1 Mei 2011. Oktavia dkk. 2013. Analisis Kurs Dan Money Supply Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi. Vol. I. N. 02. Januari 2013. Panjahitan dan Wardoyo. 2016. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiInflasi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol 21. N.3. Desember 2016. Putra dan Meydianawati. 2015, Analisis Vector Auto Regressive Terhadap Kausalitas Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 4 No. 3. Rahardja Prathama, Manurung Mandala. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 8

Reksoprayitno, Soediyono. 2009. Pengantar Ekonomi Makro. Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE. Soebagyo, Daryono. 2007. Kausalitas Granger Pdrb Terhadap Kesempatan Kerja Di Provinsi Dati I Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 8. No. 2. Desember 2007. Sujoni dan Machfudz. 2016. Teori Ekonomi Makro. UIN-Maliki Press. Sukirno, Sadono. 2011. Pengantar teori makroekonomi. Edisi ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Utomo, Yuni Prihadi. 2012. Buku Praktek Komputer Statistik II Eviews. Surakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universutas Muhammadiyah Surakarta 9