UPAYA PENCAPAIAN PIS - PK. DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018

dokumen-dokumen yang mirip
PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

PENGUATAN YANKES DI DTPK MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

PROGRESS REPORT PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

SELAMAT DATANG PESERTA PERTEMUAN RAKONTEK P2P 2018

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

KEBIJAKAN PENGUATAN PERAN PUSKESMAS DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT MELALUI PENDEKATAN KELUARGA

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

DESENTRALISASI UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN SPM BIDANG KESEHATAN

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

Penguatan Data Kesehatan dan SPM menuju Satu Data

PERAN KESMAS DALAM PROGRAM

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

HASIL DISKUSI KELOMPOK RKD TBC PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

Dr. Kirana Pritasari, MQIH Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PETUNJUK DISKUSI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) TAHUN 2017

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

STRATEGI DINAS KESEHATAN MEMPERKUAT KESEHATAN MENTAL MELALUI PELAYANAN PRIMER. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT. Materi Inti VII Aplikasi Keluarga Sehat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Pengintegrasian Germas, SPM Kesehatan dan PIS-PK: Peran Birokrasi dan Akademisi

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

Pengantar Diskusi Binwil Unit Utama Kemenkes dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Keynote Speech MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA Surabaya, 8 November 2017

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

INOVASI Pelayanan kesehatan DTPK

KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

RISET IMPLEMENTASI PIS-PK

SEJARAH PUSKESMAS Puskesmas

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

Kebijakan Dan Strategi Daerah Bali Dalam Eliminasi TBC, Pencegahan Stunting Dan Peningkatan Cakupan Dan Mutu Imunisasi Serta Penuntasan Target RPJMD

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas. 2. Rencana kegiatan program, Dokumen hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam pelaksanaa

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

RANGKUMAN RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) 2015 REGIONAL TIMUR

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

SISTEM INFORMASI KESEHATAN KELUARGA (SIKKA) PUSKESMAS BANYUDONO II

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

REVOLUSI KEBIJAKAN ONE DATA, RISKESDAS 2018 TAMPIL BEDA

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

GAMBARAN IMPLEMENTASI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DI PUSKESMAS KAWANGKOAN KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

ARAHAN SIDANG KOMISI

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

Dinas Kesehatan Aceh 2016

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Transkripsi:

UPAYA PENCAPAIAN PIS - PK DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018

3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi; Berkepribadian dlm budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PENERAPAN PARADIGMA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 PENGUATAN YANKES PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA PINTAR JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA KELUARGA SEHAT D T P K 2

Keterkaitan Cita ke 5, Program Indonesia Sehat (PIS) dan PIS-PK Cita ke-5 Kualitas Hidup IPM (Index Pembangunan Manusia Program Indonesia Sehat Implementasi Restra: Seluruh program kes IPKM (Index Pem-bangunan Kesehatan Masyarakat (30 indikator) PIS-PK+ JKN Program paling prioritas Index KS 12 indikator KS

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) Keluarga mengikuti KB Ibu bersalin di faskes Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Penderita TB Paru berobat sesuai standar Penderita hipertensi berobat teratur Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP & UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari data & informasi dari profil kesehatan keluarga Pendekatan Keluarga Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan Tidak ada anggota keluarga yang merokok Keluarga mempunyai akses thd air bersih Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes Tujuan Pendekatan Keluarga: 1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif 2. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota dan SPM Provinsi 3. Mendukung pelaksanaan JKN 4. Mendukung tercapainya program indonesia sehat 4

Sinergisme Pusat dan Daerah dalam mewujudkan Universal Health Coverage melalui Percepatan Eliminasi Tuberculosis, Penurunan Stunting dan Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi Penanganan Percepatan terhadap Eliminasi missing Tuberculosis cases yang disebabkan oleh underreported, unreacheable maupun undetected terutama pada kasus yang tidak terlaporkan pada fasilitas pelayanan kesehatan rujukan. Peningkatan compliance (kepatuhan dalam pengobatan) baik kepatuhan individu dalam minum obat maupun kepatuhan fasilitas dalam pengobatan. Penanggulangan Tuberculosis Resisten Obat/Multi-drug-resistant (MDR) karena tidak efektifnya pengobatan TBC

Strategi Penurunan Kasus Tuberkulosis

RAKERKESNAS 2018 Penurunan Stunting Dalam rangka Penurunan Stunting fokus pada upaya pencegahan dan intervensi baik intervensi spesifik (langsung di sektor kesehatan exp. Imunisasi, PMT ibu hamil, promosi menyusui,dll) maupun intervensi sensitif (tidak langsung diluar sektor kesehatan exp. Penyediaan air bersih, ketahanan pangan, keluarga berencana, dll) melalui pendekatan Lifecycle pada remaja, ibu hamil dan ibu menyusui, bayi 0-5 bulan, bayi 6-23 bulan, balita 24-59 bulan dan prasekolah. Untuk BBLR dan/atau pendek mendapatkan pelayanan kesehatan yang lengkap dan stimulasi dini.

Jenis Intervensi Penurunan Stunting Yang Harus Ada Di Desa Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri, Calon Pengantin, dan Ibu Hamil Pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Kelambu dan Obat Malaria (Endemis) Suplementasi Vitamin A Suplementasi multivitamin dan mineral (taburia) Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita kurus STBM PAMSIMAS SANIMAS Promosi menyusui (ASI eksklusif) Promosi Makanan Pendamping-ASI Bina Keluarga Balita Pemberian obat cacing Kegiatan Posyandu Pendidikan Anak Usia Dini Kawasan Rumah Pangan Lestari Program Keluarga Harapan

3 RAKERKESNAS 2018 Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi Peningkatan Cakupan melalui law enforcement dengan Penetapan peraturan daerah serta membuat MoU antara Diknas, Depag dan Dinkes dan dituangkan dalam satu regulasi. Peningkatan Mutu dilakukan penguatan Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, melaksanakan EVM (Effective Vaccine Management) setiap enam bulan sekali dan melaksanakan DQS (data quality asessment) setiap satu tahun sekali di tingkat provinsi, kab/kota dan puskesmas serta melaksanakan RCA (Rapid Convenience Assesment) untuk memastikan capaian. Penguatan Surveilans PD3I dilakukan dengan peningkatan pelaksanaan surveilans aktif RS dan Fasyankes swasta dalam upaya mendeteksi dini kasus PD3I.

Jenis Imunisasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017

LIMA WILAYAH BINAAN DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Kepmenkes No. HK.02.02/Menkes/221/2016 Kalimantan Utara Kepulauan Riau Bengkulu Bali D.I. Yogyakarta

PIS PK dan GERMAS mendukung upaya penyelesaian masalah tuberculosis, stunting dan imunisasi

WORKSHOP PENDAMPINGAN WILAYAH DAERAH BINAAN DITJEN FARMALKES BATAM, 5-8 APRIL 2018

PESERTA (80 Orang) terdiri dari : - Unit Eselon II di lingkungan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, - Perwakilan unit utama di lingkungan Kemenkes; - Peserta daerah yang terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan 5 Provinsi Wilayah Daerah Binaan, - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Kep. Riau, - dan perwakilan UPT KEGIATAN : Seluruh Dinas Kesehatan Provinsi Wilayah Daerah Binaan menyampaikan matriks Rencana Aksi Daerah sesuai amanat Rakerkesnas 2018, Rencana Aksi Daerah dimaksud akan disempurnakan menggunakan pola pengamatan data kegiatan secara berjenjang untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

HASIL : - Seluruh peserta Pendampingan Wilayah Daerah Binaan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018 akan memberikan perhatian sungguh-sungguh pada upayaupaya dan rencana tindak lanjut yang telah dirumuskan pada pertemuan ini. - Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah akan dipantau secara rutin oleh Direktorat terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan, dan hasil pemantauan akan menjadi bahan evaluasi bersama yang dikoordinasikan oleh Koordinator Pembina Wilayah. Secara nasional, hasil monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi Daerah akan

Laporan Hasil Pendataan dengan Aplikasi Keluarga Sehat Di Lima Wilayah Binaan Ditjen Farmalkes 19.594 Terlihat pada grafik, cakupan keluarga terdata yang tertinggi adalah Provinsi Bengkulu dengan 93.475 KK, sedangkan yang terendah adalah Provinsi Kalimantan Utara dengan 19.594 KK (www.keluargasehat.kemkes.go.id) 88.081 85.162 59.881 93.475 Data per 6 April 2018

Perhitungan IKS Wilayah Di Lima Wilayah Binaan Ditjen Farmalkes (www.keluargasehat.kemkes.go.id) No Data per 6 April 2018 Indikator REKAPITULASI INDEKS KELUARGA Provinsi Bengkulu Provinsi Kepulauan Riau Provinsi D.I. Yogyakarta Provinsi Bali Provinsi Kalimantan Utara % IKS Nasional A B C D E F G H 1 Keluarga mengikuti program KB *) 40,0% 47,2% 45,0% 51,2% 38,2% 44,0% 2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 69,3% 88,3% 93,6% 94,8% 78,5% 86,0% 3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 93,8% 93,3% 96,2% 97,8% 83,5% 91,5% 4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 83,2% 74,6% 86,6% 80,0% 70,0% 79,2% 5 Pertumbuhan Balita dipantau 77,3% 83,0% 92,4% 89,1% 64,6% 87,0% 6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 41,4% 32,5% 27,6% 25,2% 31,8% 34,2% 7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 26,8% 32,7% 17,9% 23,8% 39,3% 23,8% 8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 35,7% 20,3% 15,1% 27,4% 16,8% 13,9% 9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 43,3% 46,0% 55,7% 58,3% 42,5% 43,4% 10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 51,4% 59,9% 68,8% 62,9% 46,9% 46,6% 11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 96,5% 97,8% 98,3% 98,6% 91,8% 95,3% 12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 92,7% 96,1% 98,0% 97,1% 87,5% 91,0% Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,150 0,233 0,257 0,278 0,170 0,158 Keluarga dengan IKS > 0,800 12.630 13.000 19.398 22.349 3.053 1.337.027 Keluarga 84.199 55.825 75.483 80.341 17.947 8.458.299 Keterangan : Keluarga Sehat > 0.800 Keluarga Pra Sehat 0.500-0.800 Keluarga Tidak Sehat < 0.500 Terlihat pada tabel, IKS tertinggi adalah Provinsi Bali sebesar 0,278, sedangkan yang terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 0,150. Bila dibandingkan dengan % IKS secara Nasional, Provinsi Bengkulu masih dibawah % IKS Nasional

KENDALA PELAKSANAAN PIS-PK DI DAERAH BINAAN WILAYAH DITJEN FARMALKES KENDALA Pemahaman anggota Tim tentang ` pengisian kuesioner belum sama SOLUSI Dilakukan pelatihan kepada anggota tim pelaksana Pendataan dan validasi belum valid Dilakukan pengecekan ulang terhadap hasil pendataan Keterbatasan alat pengukur tekanan darah (stetoskop dan tensimeter) Dilakukan pengajuan sarana melalui dana DAK Fisik

F KENDALA Keterbatasan alat komunikasi/ input data (Gadget/HP) SOLUSI Dilakukan pengajuan sarana melalui dana DAK Fisik Kurangnya laptop untuk pengolahan dan analisa data. Dilakukan pengajuan sarana melalui dana DAK Fisik Kendala jaringan/akses aplikasi PIS PK yang belum optimal (tidak dapat diakses setiap saat). Koordinasi dengan kominfo untuk kendala jaringan dan koordinasi dengan Pusdatin untuk kendala akses aplikasi

4 HAL YG DIPERLUKAN DALAM IMPLEMENTASI PIS PK Forum Komunikasi Internal Puskesmas dan jejaringnya - Membangun integrasi lintas program, SDM, Pembiayaan Forum Komunikasi Eksternal yang Dikembangkan untuk Kontak dengan Keluarga Dukungan lintas sector, kecamatan dan kelurahan/desa FGD melalui dasa Wisma/PKK Forum2 yang Sdh Ada Di Masy (Rembug Desa, dll) Kesempatan Konseling Di UKBM (Mis: Posyandu) Keterlibatan Tenaga Masyarakat sebagai Mitra Kader Kesehatan Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Setempat (Mis: PKK, Karang Taruna, Dll) Instrumen yang Digunakan Di Tk Keluarga Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) dalam bentuk manual maupun elektronik Paket Informasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga) 20

PERAN PENANGGUNG JAWAB BINWIL Koordinasi & pembinaan kepada Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas di wilayah binaannya Melakukan koordinasi terkait hasil pencapaian daerah binaan oleh penanggung jawab Binwil Monitoring dan evaluasi pada tiap tahapan implementasi PIS- PK dengan panduan buku Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PIS-PK Melaporkan hasil pembinaan kepada Ditjen Pelayanan Kesehatan sebagai koordinator PIS-PK, sebanyak tiga kali setahun (Maret, Juni dan Oktober) 21

KOMITMEN DINKES PROVINSI dan KABUPATEN/KOTA Menggerakkan dan mengintegrasikan seluruh sumber daya pada Dinkes Kab/kota dengan pembinaan berjenjangn dari Dinkes Prov dan PJ binwil pada tiap tingkat Melakukan monitoring dan evaluasi secara berjenjang dan berkala dengan mengacu pada pedoman monitoring dan evaluasi pelaksanaan PIS- PK 4 5 Melakukan implementasi PIS-PK sesuai dengan tahapan 1 2 3 Menyusun roadmap untuk mencapai target implementasi PIS-PK serta melaksanakannya Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab pembina wilayah masing-masing

PERAN DINAS PROVINSI dan KABUPATEN/KOTA 1.Melakukan sosialisasi internal di lingkungan dinas kesehatan 2. Melakukan koordinasi dengan lintas program, dalam hal : - Persiapan pelaksanaan PIS-PK - Pelaksanaan analisis hasil PIS-PK - Perencanaan intervensi lanjut - Pelaksanaan intervensi lanjut - Monitoring dan evaluasi tiap tahapan PIS-PK - Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi 3. Melaporkan hasil pelaksanaan kepada penanggung jawab PIS-PK yaitu Kepala Dinas Kesehatan BIDANG YANKES (KOORDINATOR PIS-PK)

1. Memahami konsep dan implementasi PIS-PK 2. Mendukung persiapan pelaksanaan PIS-PK sesuai Tupoksinya 3. Melakukan analisis hasil PIS-PK terkait program masing-masing dan merencanakan intervensi lanjut 4. Melakukan intervensi lanjut hasil PIS-PK sesuai program masing-masing 5. Melakukan monitoring dan evaluasi sesuai pembagian Binwil yang mengacu pada pedoman monitoring dan evaluasi pelaksanaan PIS-PK 6. Mengkoordinasikan hasil monitoring dan evaluasi kepada koordinator SETIAP BIDANG LAINNYA di DINAS KESEHATAN

PEMANFAATAN SUMBER-SUMBER PENDANAAN IMPLEMENTASI PIS-PK Harus sesuai peruntukan dan regulasi, akuntabel dan transparan serta dikelola dengan baik agar tidak terjadi masalah Sumber dari DAK Non Fisik disesuaikan dengan juknis, melalui proses perubahan APBD dan diberitahukan ke DPRD Pemanfaatan dana terintegrasi antar bidang, menghindari pembiayaan ganda, efektif dan efisien Dukungan pelaksanaan Monev PIS-PK ke provinsi lewat Dekon diharapkan dapat terintegrasi dalam satu kode program sehingga dapat terpantau

TERIMA KASIH 26