II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi air kelapa muda kalengan untuk pasar ekspor. Pada tahun 1998, perusahaan ini memulai produksi mie instant dan sejak saat itu, perusahaan ini telah memfokuskan diri pada bisnis mie instant sembari melanjutkan produksi air kelapa muda kalengan untuk ekspor ke Taiwan. Adapun perkembangan produksi PT Olagafood Industri dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut: 1. Pada tanggal 5 Mei 1997, PT Olagafood memproduksi minuman air kelapa muda dalam kemasan kaleng untuk ekspor ke Taiwan. 2. Pada tahun 1998, PT Olagafood mulai memproduksi mie instan di bawah merek "Alhami". 3. Pada tahun 2001, PT Olagafood memperkenalkan mie instant dengan merek "Santremie. 4. Pada tahun 2001, PT Olagafood mulai memproduksi mie instan vegetarian di bawah merek "Maitri. 5. Pada tahun 2002, memproduksi kecap untuk digunakan sendiri dalam produksi mie instan. Saat ini PT Olagafood dalam proses memasarkan produksi kecapnya dengan merek "Gurumasak.
II-23 6. Pada tahun 2005, memperkenalkan snack mie di bawah merek "Hola Hole. 7. Pada tahun 2006, memperkenalkan mie instan di bawah merek "Alimi. 8. Pada tahun 2008, memperkenalkan snack mie di bawah merek Mikka. 9. Pada tahun 2009, mengembangkan mie instan dengan konsep kesehatan yaitu Alhami Hi-Fiber yang berserat tinggi. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT Olagafood Industri bergerak dalam bidang pengolahan makanan dan minuman. Makanan yang diproduksi berupa mi instan berbagai rasa yang siap dipasarkan kepada konsumen melalui distributor dengan daerah pemasaran di daerah Sumatera bagian Utara dan juga luar negeri. Adapun skema supply chain untuk bagian Sumbagut pada PT Olagafood Industri dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Skema Supply Chain pada PT Olagafood Industri
II-24 2.3. Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT Olagafood Industri adalah mengarahkan olagafood industri menjadi salah satu produsen makanan sehat yang terbaik di sumatera utara khususnya dan di Indonesia umumnya. Misi dari PT Olagafood Industri adalah membawa individu dan lingkungan bersama dalam usaha dan berusaha menuju masa depan yang lebih sejahtera dan bermartabat 2.4. Letak Geografi Kantor PT Olagafood Industri beralamat di JL. Sutomo No. 92 Medan dan pabriknya beralamat di. Jalan sentosa No. 54 Kelurahan Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Medan Sumatera Utara. 2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.5.1. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT Olagafood Industri ditunjukkan pada Gambar 2.2.
II-25 Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Olagafood Industri
2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan organisasi perlu dibutuhkan orang yang memegang jabatan tertentu, dalam struktur organisasi, dimana masing-masing orang mempunyai tugas dan wewenang yang jelas. Tanggung jawab yang diberikan pada masing-masing orang seimbang dengan wewenang yang diterima. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mempunyai struktur yang jelas sehingga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, setiap orang pemangku jabatan memiliki batasan dan tanggung jawab yang diembannya. Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT Olagafood Industri dapat dilihat pada Lampiran 1. 2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja pada Perusahaan Tenaga kerja merupakan orang yang mau dan mampu melakukan pekerjaan guna dapat menghasilkan barang dan jasa baik dalam memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat. Data jumlah karyawan pabrik PT Olagafood Industri dapat dilihat pada Tabel 2.1. V-1
V-27 Tabel 2.1. Jumlah Karyawan PT Olagafood Industri No. Bagian Jumlah Tenaga Kerja 1. Manager 1 2. Produksi Mie 163 3. Personalia 11 4. Security 8 5. Transportasi 17 6. Gudang Mie 19 7. Quality Control 28 8. Produksi Bumbu 21 9. Produksi Minyak Kecap 4 10. Teknik (civil) 7 11. Boiler Batu Bara 3 12. Maintenance Produksi 7 13. Administrsi 3 14. Pembelian/Kasir 2 TOTAL 294 Sumber : PT Olagafood Industri 2.5.4. Jam Kerja Dengan berlakunya peraturan DEPNAKER (Departemen Tenaga Kerja) nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 bahwa jam kerja seorang karyawan dalam perusahaan adalah 40 jam kerja per minggu, selebihnya akan dikira sebagai jam
V-28 lembur. Maka, pengaturan jam kerja karyawan yang berlaku di PT Olagafood Industri dibagi atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut : a. Bagian Kantor Untuk bagian kantor hanya ada 1 shift dengan 7 jam kerja per hari dan 40 jam kerja per minggu dengan bagian dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Kantor No. Hari Waktu Kerja (WIB) Istirahat 1. Senin Jumat 07.00-12.00 13.00-15.00 12.00-13.00 2. Sabtu 07.00-12.00 - Sumber : PT Olagafood Industri b. Bagian Pabrik Untuk bagian pabrik pekerja dibagi atas empat shift dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik No Shift Waktu Kerja (WIB) 1. A 07.00-15.00 2. B 15.00-23.00 3. C 23.00-07.00 4. D Sabtu-Minggu Sumber : PT Olagafood Industri
V-29 2.5.5. Sistem Pengupahan dan Penyediaan Fasilitas Sistem pengupahan di PT Olagafood Industri diatur disesuaikan dengan jabatan, keahlian dan prestasi kerja. Sedangkan untuk besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan kebijaksanaan tentang Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK). Pengupahan pada perusahaan ini terdiri atas : 1. Upah pokok 2. Tunjangan berkala 3. Tunjangan kerajinan 4. Tunjangan keahlian khusus 5. Tunjangan transport, makan, fooding, dan lain-lain Penentuan upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, prestasi kerja dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan upah yang dihitung berdasarkan tarif lembur. Selain itu kesejahteraan bagi pegawai, karyawan pabrik juga diperhatikan dengan adanya jamsostek bagi staff dan karyawan di PT Olagafood Industri. 2.6. Proses Produksi Proses produksi adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber (tenaga kerja, mesin-mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh sesuatu hasil. Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
V-30 dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana. 2.6.1. Standar Mutu Produk Standar mutu yang digunakan oleh PT Olagafood Industri telah disesuaikan dengan SNI. SNI (Standar Nasional Indonesia) merupakan satusatunya standar yang berlaku di Indonesia yag dirumuskan oleh panitia teknis dan ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2.6.2. Bahan-bahan yang Digunakan 2.6.2.1. Bahan Baku Bahan baku merupakan semua bahan yang langsung digunakan sebagai bahan dasar serta memiliki komposisi terbesar dalam pembuatan produksi dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi mie instant adalah tepung terigu. 2.6.2.2. Bahan Tambahan Selain menggunakan bahan baku juga digunakan bahan-bahan lain sebagai bahan pelengkap dalam memudahkan proses dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan yang disebut dengan bahan tambahan. Bahan tambahan yang ditambahkan pada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap dipasarkan dapat berupa aksesoris atau kemasan. Bahan tambahan yang
V-31 digunakan dalam proses pembuatan mie instant adalah bumbu, etiket (pebungkus mie instant dan bumbu) dan karton. 2.6.2.3. Bahan Penolong Bahan penolong yaitu bahan yang ikut dalam proses tetapi tidak nampak dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan mie instant adalah minyak goreng, air (untuk merebus mie), dan cairan alkali. 2.7. Uraian Proses Produksi Adapun proses produksi mie instant di PT Olagafood Industri dapat dilihat dari flowchart proses produksi mie instant pada Gambar 2.3.
V-32 Tapioka (Wheat) Screw Screw Period ± 10 menit Alkali Solution ph 10-11 Mixing Pressing Mixing period 15-20 menit (Depend on the speed of machine 50 55 cut / minute Thickness of press 1.00 1.10 mm Steaming Steam box pressure 0.8-1.2 kg/cm 2 Steam box temperature 100 0 C Steam period 90 100 seconds Frying Frying temperature 150 0 C Frying period 90-100 0 seconds Cooling Noodle temperature max 37 0 C Seasoning Powder & Seasoning Oil Packing Carton Instant Noodle Gambar 2.3. Flowchart Proses Produksi Mie Instant di PT Olagafood Industri
V-33 2.8. Mesin dan Peralatan 2.8.1. Mesin Produksi Mesin produksi yang digunakan dalam proses pengolahan pabrik mie instant di PT Olagafood Industri dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Mesin Produksi Mie Instant PT Olagafood Industri Product / Production lines Instant Noodles Total production capacity Basis Quantity per annum (piece) 60 pcs noodle per minute x 5 packs noodles 2 units of Machine x 60 minute x 20 hours per working day x 224,640,000 type 500 26 working days per month x 12 months x 2 units 60 pcs noodle per minute x 6 packs noodles 3 units of Machine x 60 minute x 20 hours per working day x 404,352,000 type 600 26 working days per month x 12 months x 3 units 60 pcs noodle per minute x 8 packs noodles 1 unit of Machine type x 60 minute x 20 hours per working day x 179,712,000 800 26 working days per month x 12 months x 1 unit Sumber : PT Olagafood Industri 2.8.2. Peralatan Adapun peralatan yang digunakan pada PT Olagafood Industri adalah alat bantu pegang yang berfungsi untuk mengatur peletakan mi setelah melalui proses pemotongan dari mesin. Untuk selebihnya proses pembuatan mie instant dilakukan secara otomatisasi (mesin).
V-34 2.8.3. Utility Fungsi sarana utilities merupakan sarana pembantu yang di gunakan untuk rnelangsungkan operasional (proses produksi) dan suatu pabrik. Sarana ini sangat penting atau mutlak di perlukan. Sarana utilitas yang terdapat pada pabrik PT Olagafood Industri, yaitu : 1. Pengolahan air bawah tanah yang diolah sesuai bimbingan balai POM. 2. Generator berkapasitas 500 kva. 3. PLN 475 kva. 4. Boiler batu bara kapasitas 15 ton. 2.9. Safety and Fire Protection Pihak PT Olagafod Industri melakukan tindakan pengamanan (safety), berupa pencegahan terhadap bahaya kebakaran yang mungkin timbul dengan mengadakan komisi keselamatan kerja. Pada perusahaan ini dilakukan pelatihan pemadaman api kebakaran serta penyediaan alat-alat pemadaman kebakaran. 2.10. Limbah Limbah yang dihasilkan sepanjang proses produksi berlangsung terdiri dari air, sisa pembakaran dan sisa minyak pelumas. Limbah tersebut kemudian dialirkan ke tempat pemrosesan limbah untuk diberikan tindakan lanjut sebelum dibuang ke lingkugan sekitar dengan mengadakan pengolahan limbah terpadu.