BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama.

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. gula ke II di Sumatera Utara sesudah Pabrik Gula Sei Semayang.

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. industri beton pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

BAB I PENDAHULUAN. berkembang yaitu untuk memberikan suatu kebutuhan masyarakat sehari-hari. Pabrik

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM Sejarah

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB 7 DOKUMEN JOB DESCRIPTION

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. TUNGAL MITRA PLANTATION PERKEBUNAN MANGGALA 2

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA),

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengindikasikan 1) barang dagang yang disimpan untuk

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

I. PENDAHULUAN. zaman penjajahan) yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada

BAB II PROFIL PT. MULTI RAYA ARTTECH. Sumatera Utara. Sebagai sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri untuk

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I I PTP NUSANTARA II BATANG SERANGAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Pe elitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah

BABI PENDAHULUAN. PT. Tunas Bam Lampung mempakan salah satu anak pemsahaan dari PT.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS NILAI TAMBAH TEBU DI PABRIK GULA SEI SEMAYANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II SKRIPSI

KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari 1958 seluruh perusahaan bangsa Belanda diambil alih kepemilikannya termasuk perusahaan perkebuanan Belanda. Berdasarkan Undang-undang No. 68 Tahun 1958 tentang normalisasi perusahaan milik Belanda N. V. VDM yang terdiri dari 34 perkebunan. Perusahaan Belanda diubah menjadi Perkebunan Negara pada Tanggal 28 November 1958 berdasarkan Peraturan Negara Baru Cabang Sumatera Utara melakukan Pengembangan dengan merubah kebun menjadi 30 Perkebunan dengan luas areal 101.633 Ha. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 143 Tahun 1961, maka pada Tanggal 1 Juni 1961, Perusahaan Perkebunan Sumatera Utara yang bergerak khusus dalam bidang pengembangan budi daya Tembakau, Berdasarkan peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Sumatera Utara I diubah menjadi Perusahaan Perkebunan Nusantara IX yang terdiri dari 23 perkebunan dengan luas area 58.319,75 Ha. Setelah melakukan penelitian, maka dapat memenuhi ketentuan-ketentuan untuk pengalihan bentuk menjadi perusahaan perseroan. Perubahan status ini dilakukan dengan akte No. 6 Tanggal 1 April 1979 sehingga berubah nama menjadi PT. Perkebunan IX (PTP IX) dan pada bulan April 1992 diubah lagi menjadi PT. Perkebunan II sehingga PT. Perkebunan Nusantara II.

Sebelum berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang, PTP IX sebagai pengelola hanya memanfaatkan areal perkebunan ini untuk menanam tembakau sebagai komoditi ekspor utama. Oleh karena adanya berbagai permasalahan dalam hal pengusahaan tembakau di pasar serta pemanfaatan tanah secara khusus pada selang waktu penanaman tembakau, maka dilakukan proyek pengembangan industri gula (PPIG). Dirjen perkebunan dilakukan penanman tebu pada Tahun 1975 di perkebunan percobaan yang terletak di Tanjung Morawa, Batang Kuis, dan Sei Semayang walaupun daerah tersebut bukan daerah pemetaan tebu. Pada Tahun 1978 dilakukan Feasibility Study dan diperoleh ijin pembangunan proyek gula PTP IX. Akhirnya pada Tahun 1982 didirikan Pabrik Gula Sei Semayang yang hingga sekarang merupakan pabrik gula terbesar di Sumatera selain pabrik gula di Kuala Namu. 2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha Pabrik Gula Sei Semayang merupakan industri manufaktur yang memproduksi gula pasir. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu yang berasal dari penyediaan bahan baku. Perusahaan ini dalam masa operasinya sering disebut dengan masa giling gula, yaitu apabila bahan baku (tebu) mengalami masa panen yang cukup untuk digiling dalam produksi. Berdasarkan pengelompokkan gula Negara, Pabrik Gula Sei Semayang dikategorikan dalam kategori D. Pengelompokkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 59/ Kpst/ EKKU/ 10/ 1997 yang mengelompokkan pabrik gula berdasarkan kapasitas yang dapat dilihat sebagai berikut: 1. Golongan A

Untuk pabrik dengan kapasitas giling 800 1200 TCD. 2. Golongan B Untuk pabrik dengan kapasitas giling 1200 1800 TCD. 3. Golongan C Untuk pabrik dengan kapasitas giling 1800 2700 TCD. 4. Golongan D Untuk pabrik dengan kapasitas giling 2700 4000 TCD. Produk gula yang dihasilkan sampai sekarang hanya untuk memenuhi kebutuhan gula di daerah Sumatera Utara khususnya daerah yang terdapat di pulau Sumatera dengan golongan D (kapasitas giling 4000 TCD). 2.3 Lokasi Perusahaan Pabrik Gula Sei Semayang berlokasi di Jalan Binjai Km. 12,5 Desa Mulyorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang sebelah barat kota Medan yang bersebelahan dengan jalan utara dan jalur kereta api Medan Binjai. Secara Geografis, areal Pabrik Sei Semayang terletak di antara 98 Bujur Timur dan di antara garis 3 Lintang Utara. Ketinggian tempat antara 9 125 m di atas permukaan laut. Denah dari lokasi Pabrik Gula Sei Semayang dapat digambarkan sebagai berikut:

Komplek Perumahan PGSS PABRIK GULA SEI SEMAYANG (PGSS) PTPN II Rel Kereta Api Binjai Medan Gambar 2.1. Denah Lokasi Pabrik Gula Sei Semayang PT. Perkebunan Nusantara II 2.4 Daerah Pemasaran Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang amat penting selain aspek teknis, manajemen, organisasi, sosial, dan lingkungan dalam menjalankan kelangsungan hidup dari perusahaan. Pasar merupakan tempat bertemunya antara produsen dan konsumen untuk melakukan proses transaksi atas suatu barang atau jasa. Pemasaran adalah suatu fungsi yang mencerminkan cara bagaimana memperlakukan pasar dan produk sehingga dapat memenuhi tujuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen. Adapun sistem pemasaran yang

diterapkan pada Pabrik Gula Sei Semayang akan dijelaskan pada sub bab berikutnya. 2.5 Organisasi dan Manajemen Organisasi berasal dari istilah Yunani organom dan istilah Latin yaitu organum yang berarti alat, bagian, badan atau anggota. Sehingga organisasi dapat diarikan sebagai suatu wadah bagi kelompok orang untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Mereka yang bergabung dengan sebuah organisasi bersedia terikat dengan peraturan dan lingkungan tertentu sehingga mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan tersebut. Organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu dan dikalukan pembagian tugas untuk pencapaian suatu tujuan. Struktur organisasi perusahaan memperlihatkan susunan hubungan-hubungan antara bagian dan posisi dalam suatu perusahaan.struktur organisasi merincikan pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan berbagai tingkatan aktivitas yang satu dengan yang lainnya. Adapun Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara II adalah sebagai berikut: 1. Visi Perkebunan Nusantara II Adapun visi dari PT. Perkebunan Nusantara II, yaitu Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksankan tata kelola bisnis terbaik. 2. Misi Perkebunan Nusantara II

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan 2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan. 3. Memperlakukan karyawan sebagai asset stratejik dan mengembangkan karyawan secara optimal. 4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal-hasil yang terbaik bagi para investor. 5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. 6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas. 7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan. 2.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab. Organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha dan besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan. Setiap perusahaan yang mempunyai tujuan tertentu akan berusaha semaksimal mungkin membuat suatu hubungan kerjasama yang baik dan harmoni. Demikian juga halnya dengan pabrik gula sei semayang ini. Untuk menciptakan

hubungan kerjasama yang baik dan harmonis dalam operasionalnya, maka perusahaan ini memiliki struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang akan tergambar dengan jelas sehingga mempermudah dalam menentukan, mengarahkan dan mengawasi jalannya opersional perusahaan agar berjalan dengan baik dan terkendali. Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Struktur organisasi bagi perusahaan mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan dalam suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui denga jelas apa tugas yang harus dilakukan serta dari siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggung jawab. Organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha, besarnya usaha dan sisyem produksi perusahaan. Dalam rangka mencapai efektifitas dan efisiensi kerja yang baik, PTPN II pabrik gula sei semayang telah berusaha menciptakan pengendalian intern yang sesuai dengan menyusun unitunit kerja dan bagian-bagian yang ditunujukkan pada Gambar 2.4 Struktur organisasi PTPN II pabrik gula sei semayang menggunakan struktur lini.

Manajer Kepala Dinas Pengolahan Kepala Dinas Laboratorium Kepala Dinas Teknik Kepala Dinas Tata Usaha Pemurnian Asst. Penguapan Lab. Limbah Ladang Tebu Bengkel Pembangkit Listrik Boiler Gilingan Peralatan dan Perlengkapan Gudang Hasil/ Material Admie/ Keuangan B. Teknik & Transport Papam Masakan Pengelolaan Air SDM & Umum Putaran Timbangan Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

2.5.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggungjawab dari tiap-tiap jabatan pada struktur organisasi Pabrik Gula Sei Semayang diatas adalah: 1. Manajer Kewajiban: - Membantu direksi melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan. - Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan di pabrik guna menunjang usaha pokok secara efektif dan efisien. - Menyediakan informasi yang akurat dan terkini untuk kepentingan direksi dan pengambil keputusan. Wewenang: - Menyusun dan membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pabrik. - Menyusun program kerja di kebun yang berkaitan dengan upaya peningkatan kerja pabrik. - Melakukan pengawasan, penganalisaan, dan melakukan tindakan perbaikan di bidang pengolahan, administrasi, dan keuangan. - Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait (kepolisian, milliter, pemuka masyarakat, dll.) dalam pembinaaan wilayah untuk pengamanan aset perusahaan.

2. Kepala Dinas Teknik Kewajiban: - Membantu manajer pabrik melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan - Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan pabrik untuk menunjang pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer pabrik - Menyediakan data dan informasi yang akurat untuk kepentingan manajer perusahaan Wewenang: - Membuat rencana jangka pendek untuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin dan instalasi - Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif dan efisien - Memantau, mengevaluasi dan membuat tindakan perbaikan terhadap penyimpangan operasional di pabrik. - Memberikan usul dan saran perbaikan pada manajer pabrik yang dapat meningkatkan kinerja pabrik Tugas: - Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknis harus berkoordinasi dengan kepala pengolahan dibantu oleh asisten

- Mengkoordinasi seluruh asisten yang dibawahinya untuk mencapai target/sasaran yang tepat - Mengoptimalkan kerja mesin/peralatan agar proses produksi berjalan optimal - Membuat laporan pertanggungjawaban Tanggung Jawab: - Bertanggung jawab kepada manajer pabrik 3. Boiler Kewajiban: - Membuat rencana jangka pendek dalam hal pengadaan, perbaikan dan penggunaan peralatan pada stasiun boiler. - Penyusun program peralatan pada stasiun boiler. - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan - Melakukan inspeksi secara teratur terhadap inventaris dan mengecek kondisinya. - Memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki hasil kerja stasiun. Tugas: - Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staff dan dibantu mandor bertugas mengolah peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler. Tanggung Jawab: - boiler bertanggung jawab kepada bidang teknik 4. Gilingan

Kewajiban: - Membantu kepala bidang teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan perencanaan, perawatan, dan pengoperasian stasiun gilingan. Wewenang: - Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan perbaikan dan penanganan peralatan pada stasiun gilingan - Menyusun prodgram perawatan mesin/peralatan stasiun gilingan. - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan. - Melakukan inventaris fisik. - Memantau, menganalisa, dan memperbaiki hasil kegiatan di stasiun gilingan. - Membuat laporan pertanggungjawaban hasil kerja. Tugas: - Stasiun ini dipimpin oleh seorang staff yang bertugas mengolah peralatan dan tenaga kerja pada stasiun gilingan dengana melaksanakan tugasnya dibantu mandor. Tanggung Jawab: - milling bertangung jawab terhadap kepala dinas teknik 5. Listrik/Instrumen Kewajiban: - Membantu kepala dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan lay out, perawatan, pengoperasian seluruh peralatan

pabrik, kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik/instrumen. Wewenang: - Membuat rencana jangka pendek dalam hal pengadaan, perbaikan, dan penggunaan peralatan-peralatan listrik/instrumen - Menyusun program perawatan peralatan listrik/instrumen - Melaksanakan standar baik biaya, fisik maupun mutu sesuai dengan ketetapan. - Melakukan inspeksi secara teratur - Memantau, menganalisa dan memperbaiki pekerjaan di bidang listrik/instrumen. Tugas: - Bidang listrik/instrument dipimpin oleh seoran staff dan dibantu oleh mandor, bertugas mengolah peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang berkaitan. Tanggun Jawab: - listrik/instrument bertanggung jawab terhadap kepala dinas teknik. 6. Workshop Kewajiban: - Membantu kepala bidang teknik dalam melakukan pekerjaan mengolah workshop - Mewakili kepala bidang teknik bila tidak berada di tempat. Wewenang:

- Membuat rencana jangka pendek dalam pengadaan perbaikan/modifikasi dan penggunaan mesin/peralatan workshop - Menyusun program perawatan peralatan workshop - Melaksanakan standart biaya, fisik, dan mutu - Memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki hasil kerja workshop Tugas: - Workshop dipimpin oleh seorang staff dan dibantu oleh mandor serta tenaga administrasi. workshop bertugas untuk melayani perbaikan, pembuatan peralatan suku cadang pabrik. Tanggung Jawab: - workshop bertanggung jawab kepada kepala dinas teknik 7. Cane Yard Kewajiban: - Membantu manajer pabrik di cane yard Wewenang: - Menentukan operasi cane staker, forklift, tractor, dll. - Menyusun anggaran dan program perawatan peralatan yang dipergunakan di cane yard beserta keberhasilannya. - Pengawasan dan pengendalian biaya serta operasi cane yard - Menjaga kebersihan halaman, lingkungan, jalan, saluran air, pasar dan infrastruktur lainnya milik pabrik 8. Kepala Dinas Pengolahan

Kewajiban: - Membantu manajer pabrik melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan - Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalidan dan pengawasan di pabrik untuk menunjang pencapaian sasaran yang telah ditetapkan manajer pabrik. - Menyediakan data dan informasi yang akurat untuk kepentingan manajer pabrik. Wewenang: - Membantu rencana kerja jangka menengah dan jangka pendek untuk memelihara dan mengoperasi mesin peralatan - Mengendalikan, mengevaluasi, dan membantu tindakan perbaikan terhadap penyimpangan operasional. Tugas: - Dalam melaksanakan tugas kepala dinas pengolahan harus berkoordinasi dengan kepala dinas teknik dan dibantu oleh asisten. - Mengkoordinir semua yang dibawahinya untuk mencapai target/sasaran yang sudah ditemukan. - Mengoprimalkan kerja mesin dan peralatan Tanggung Jawab: - Kepala dinas pengolahan bertanggung jawab kepada manajer. 9. Pemurnian

Kewajiban: - Membantu kepala dinas pengolahan melaksanakan pekerjaan dalam proses pengolahan pada stasiun pemurnian Wewenang: - Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan, perbaikan dan pengoperasian peralatan pada stasiun pemurnian. - Menyusun program perawatan peralatan - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu - Melaksanakan inspeksi secra teratur dan membuat recording. - Pengendalian biaya dan sistem kerja Tugas: - Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staff dibantu oleh mandor dan tenaga administrasi bertugas memaksimalkan rendemen, menekan kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien Tanggung jawab: - pemurnian bertanggung jawab terhadap kepala dinas pengolahan. 10. Putaran Kewajiban: - Membantu kepala dinas pengolahan melaksanakan pekerjaan dalam proses pengolahan pada sistem putaran Wewenang: - Menyusun program perawatan peralatan - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu

- Melaksanakan inspeksi secara teratur dan membuat recording. - Pengendalian biaya dan sistem kerja. Tugas: - Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staff dibantu oleh mandor dan tenaga administrasi bertugas melaksanakan Kristal dan melakukan pengeringan dengan prinsip efisien. Tanggung Jawab: - putaran bertanggung jawab terhadap kepala dinas pengolahan. 2.6 Pembagian Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.1 Tenaga Kerja Dalam melaksanakan kegiatan produksinya Pabrik Gula Sei Semayang memperkerjakan 673 orang karyawan. Tenaga kerja terbagi atas 2 jenis, yaitu: a. Pegawai Staff b. Pegawai Non Staff Tenaga kerja terbagi atas tenaga kerja pira dan tenaga kerja wanita, dimana tenaga kerja pria lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan tenaga kerja wanita. Dalam hal ini bagian teknis dan pengolahan didominasi oleh tenaga kerja pria. Sedangkan pada bagian pengemasan/pengepakan didominasi oleh tenaga kerja wanita.

2.6.2 Jam Kerja Pada awalnya Pabrik ini di desain dengan kapasitas 4000 ton/ hari pada masa giling. Pabrik beroperasi 24 jam terdiri dari 3 shift kerja, masing-masing shift adalah sebagai berikut : a. Kantor - Hari Senin Kamis dan Sabtu Jam 08.00 12.00 WIB (Bekerja) Jam 12.00 13.00 WIB (Istirahat) Jam 13.00 15.00 WIB (Bekerja) - Hari Jum'at Jam 08.00 12.00 W1B (Bekerja) b. Pabrik - Shift I Jam 08.00 12.00 WIB (Bekerja) Jam 12.00 13.00 WIB (Istirahat) Jam 13.00 15.00 WIB (Bekerja) - Shift II : Jam 15.00 18.00 WIB (Bekerja) Jam 18.00 19.00 WIB (Istirahat) Jam 19.00 20.00 WIB (Bekerja) - Shift III : Jam 23.00 02.00 WIB (Bekerja) Jam 02.00 03.00 WIB (Istirahat)

Jam 03.00 07.00 WIB (Selesai) Diluar masa giling jam kerja pabrik sama dengan jam kantor. Kesejahteraan umum bagi pegawai dan karyawan pabrik merupakan hal yang sangat penting. Produktivitas kerja seseorang karyawan sangat dipengaruhi tingkat kesejahteraannya. Pabrik Gula Sei Semayang memikirkan hal ini dengan memberikan beberapa fasilitas yaitu: 1. Perumahan bagi staff, karyawan dan keluarganya yang berada di lokasi perkebunan sekitar. Apabila tidak mengambil perumahan diberikan bantuan sewa rumah sebesar 25 %. 2. Sarana pendidikan dan memberikan bantuan dana pendidikan berupa uang pemondokan untuk anak-anak staff maupun karyawan yang kuliah atau bersekolah jauh dari rumah. 3. Sarana kesehatan untuk staff dan karyawan beserta keluarganya berupa Rumah Sakit PTPN II. 4. Membuat sarana olah raga yang tersedia di lokasi kompleks perumahan karyawan. 5. Rumah ibadah yaitu masjid yang dibangun di lokasi lingkungan pabrik.