BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Wonomulyo, dapat ditarik kesimpulan: 1. Karakteristik perangkat pembelajaran: - Karakteristik RPP meliputi: (1) unsur dan urutan RPP disesuaikan berdasarkan rumusan yang dibuat oleh BSNP. (2) memuat secara rinci indikator dan tujuan pembelajaran. (3) berorientasi pada pembelajaran langsung. (4) mengarahkan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran. (5) berpusat pada peserta didik. (6) RPP memenuhi kriteria kevalidan dan dinyatakan reliabel. - Karakteristik BAPD meliputi: (1) berisi tentang konsep-konsep yang lengkap dan disertai dengan contoh-contoh penerapan konsep yang sesuai dengan lingkungan peserta didik. (2) menjadi referensi dalam melakukan kegiatan peserta didik terkait tentang materi Klasifikasi makhluk hidup. (3) sub bahasan mencerminkan indikator dan tujuan pembelajaran. (4) isi konsep berbentuk fakta yang terjadi pada lingkungan. (5) terdapat gambar-gambar terkait materi pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep dan membantu peserta didik dalam melatihkan keterampilan 91
92 berpikirnya. (6) terdapat soal-soal untuk melatih pengetahuan peserta didik. (7) BAPD memenuhi kriteria kevalidan dan dinyatakan reliabel. - Karakteristik LKPD meliputi: (1) Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang dikembangkan disesuaikan dengan RPP dan metode pembelajaran yang digunakan. (2) LKPD yang dikembangkan berisi tentang kegiatan-kegiatan peserta didik terkait dengan konsep materi Klasifikasi Makhluk hidup. (3) LKPD yang dikembangkan memuat tentang indikator-indikator. (4) LKPD memenuhi kriteria kevalidan dan dinyatakan reliabel. Perangkat pembelajaran berbasis model pembelajaran langsung pada konsep klasifikasi makhluk hidup yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) nilai validitas 3,36; Buku Siswa (BS) nilai validitas 3,5; dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) masing-masing memiliki nilai validitas 3,47 dengan kategori sangat valid, sehingga perangkat ini memenuhi kriteria kevalidan. Kemudian, perangkat pembelajaran ini memiliki derajat keterlaksanaan dengan kategori terlaksana seluruhnya (nilai rata-rata = 2,0) dan nilai reliabilitasnya kategori reliabel (1,00), sehingga perangkat ini telah memenuhi kriteria kepraktisan. 2. Hasil uji coba perangkat di lapangan menunjukan hasil bahwa perangkat pembelajaran berorientasi model pembelajaran langsung yang dikembangkan berada dalam kategori terlaksana seluruhnya. Kemampuan guru mengelola pembelajaran berada pada kategori sangat baik. Aktivitas peserta didik (keterampilan proses sains peserta didik) secara keseluruhan berada pada kategori sangat baik. Respon peserta didik dan respon guru terhadap
93 pembelajaran berorientasi model pembelajaran langsung berada pada kategori sangat positif. Perangkat pembelajaran berbasis model pembelajaran langsung pada konsep klasifikasi makhluk hidup telah memenuhi kriteria keefektifan, hal ini berdasarkan: Pertama, pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal dengan persentase ketuntasan 92,2 %. Kedua, aktivitas siswa dikategorikan efektif karena siswa aktif melibatkan diri untuk setiap aktivitas dalam pembelajaran sesuai toleransi waktu ideal yang ditetapkan. Ketiga, respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, buku siswa dan lembar kegiatan siswa nilai rata-rata respon = 3,52 sehingga dinyatakan dalam kategori respon positif. Keempat, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran untuk setiap aspeknya nilai rata-rata = 3,54 sehingga dinyatakan dalam kategori sangat tinggi. B. Saran 1. Penelitian ini sudah menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid, Oleh karena itu, disarankan kepada guru IPA untuk dapat menggunakan perangkat ini pada materi Klasifikasi Makhluk hidup. 2. Untuk keperluan pengembangan selanjutnya, guru diharapkan dapat mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran (buku ajar peserta didik, LKPD, dan RPP) yang disesuaikan dengan model pembelajaran langsung.
3. Guru dapat menjadikan pembelajaran berorientasi model pembelajaran 94 Langsung sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah. 4. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian pengembangan perangkat agar mencermati segala kelemahan dan keterbatasan penelitian ini, sehingga penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan perangkat yang lebih valid dan yang layak untuk digunakan. 5. Penelitian pengembangan ini pada tahap penyebarannya masih terbatas, sehingga disarankan kepada calon peneliti selanjutnya untuk melakukan tahap penyebaran pada lingkup sekolah yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA Arends, R. I. 2000. Classroom Instruction and Management. New York: Mc Graw- Hill. Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. 7 th ed. New York: Macmillan Publishing Co. Carin A.A. 1993a. Guided Discovery Activities for Elementary School Science. New York. Merrill, an Imprint of Macmillan Publishing Company. Carin A.A. 1993b. Teaching Modern Science. New York : Macmillan. Carin, A.A. 1993c. Teaching Science Through Discovery. New York: Merrill, an Imprint of Macmillan Publishing Company. Trianto, 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayah, Nurul., 2011, peningkatan Aktivitas, Minat dan hasil belajar Fisika peserta didik melalui metode pembelajaran Penemuan terbimbing SMA Negeri 6 Makassar. Tesis Tidak diterbitkan. Makassar. PPs UNM. Johnson, E. B. (2002). Contextual Teaching and Learning. Corwin Press, Inc. California.. Kunanadar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Mahmudin. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dalam Memahami Konsep Bioteknolgi di SMP. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan cet. 1. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nur, 1998. Teori-Teori Perkembangan. Surabaya. IKIP Surabaya Nur, M & Wikandari, P. R. 2000. Pengajaran Berpusat pada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA. Nur, M. dan Samani, M. 1998. Teori Pembelajaran IPA dan Hakekat Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Depdikbud. 95
Nur, M. 2002. Contoh kisi-kisi Tes dan Butir Asesmen Tradisional Proses. Makalah yang disampaikan pada pelatihan pembelajaran yang berkaitan dengan kurikulum Berbasis Kompetensi kepada para Guru MIPA SMU Negeri Kabupaten Sidoardjo pada tanggal 13-14 Maret 2002. Surabaya: UNESA. Nur,M 2005.Guru yang berhasil dan Model Pembelajaran Langsung :Departemen Pendidikan Nasional Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk Menguasai Bahan Ajar. Ringkasan Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA Purwanto, N. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung.: PT. Remaja Rosda karya Rahayu, Yuni Sri. 2009. Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Ratumanan. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Sanjaya, Wina 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Semiawan, Conny dkk (1992). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia Siddiq, Djauhar M (2008). Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. Slavin, R.E. 1994. Educational Psychology. Massachusetts: Allyn and Bacon. Sudajana. I.W. 2002. Pengaruh Jenis Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Perolehan Belajar IPS pada Siswa Kelas VI SD 17 Dauh Puri Denpasar.Tesis Tidak Diterbitkan, Malang: PPS UM. Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dan Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suryosubroto, B. 1996. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta. 96 Trowbridge, L.W. and Bybee, R.W. 1996. Teaching Secondary School Science. Strategies for Developing Scientific Literacy. 6 th ed. New Jersey: Prentice- Hall, Inc.
97 Trianto, 2010a, Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara. Trianto 2010b. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif. Jakarta: Kencana. Valentine, 2004, Implementasi Perangkat Pembelajaran sains SLTP Materi Pokok Cahaya Berorientasi Metode Penemuan Terbimbing. Tesis Tidak diterbitkan. Surabaya. PPs UNESA. Zamroni dan Mahfuz. 2009, Panduan Teknis Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking. Jakarta : Kencana. Ardiana. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Konstektual Melalui Model Kooperatif pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Riduwan, 2008. Metode dan Teknis Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
98 LAMPIRAN.