BAB I PENDAHULUAN I.1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

PT. Surya Usaha Mandiri adalah perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pencelupan penyempurnaan kain mentah (raw material) menjadi kain siap pakai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat

KATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Rancangan Pengendalian Kualitas Produk. pada Perusda Percetakan Kota Semarang SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

3.1 Persiapan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

a b c d Gambar I.1 Produk PT. ABC (Sumber: Departemen Engineering PT. ABC)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, banyak perusahaan sejenis yang berlomba lomba untuk

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

TUGAS AKHIR UPAYA MENURUNKAN JUMLAH KECACATAN FISIK ROKOK CLAS MILD BATANGAN PADA MESIN MOLINS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dari produk yang dihasilkan. Perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

BAB I PENDAHULUAN I.1

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2773

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik SKRIPSI Semester Ganjil 2005/2006

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Metode Six Sigma untuk Mengendalikan Kualitas Produk Surat Kabar di PT X. Abstrak

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

memuaskan pelanggan dan memenangkan persaingan PT. ITS selalu berasaha mengurangi adanya aktivitas tambahan atau pemborosan yang disebabkan karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Percetakan merupakan proses industri untuk memproduksi salinan dari kata-kata dan gambar secara massal dengan menggunakan mesin cetak dengan berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Hasil pencetakan dapat berupa buku, Koran, brosur, flyer, majalah dan lain-lain. Dengan semakin pesatnya perkembangan industri percetakan dan dipermudahnya proses mencetak dengan bantuan mesin-mesin, hal ini mengharuskan pelaku industri menggunakan strategi yang baik agar mampu bersaing dan bertahan terhadap kompetitor lainnya dengan menjaga kualitas produk dan memenuhi jumlah permintaan pasar. (Majalah Grafika, 2014, p. 10) Dengan memiliki produk yang mempunyai kualitas yang baik maka pelanggan akan tetap menggunakan jasa percetakan pada perusahaan tersebut, sehingga perusahaan memiliki daya saing dan dapat bertahan dalam persaingan dengan kompetitor perusahaan percetakan lainnya. Dengan keunggulan tersebut perusahaan dapat menghasilkan profit dari permintaan pencetakan secara terus menerus. Maka dari itu untuk mencapainya perusahaan percetakan harus memastikan bahwa proses tidak menghasilkan produk cacat atau perusahaan harus selalu mengontrol kestablilan prosesnya. Menurut (Gaspersz, 2011, p. 37) Six Sigma merupakan metode atau teknik pengendalian kualitas dramatik untuk meminimalisir tingkat kecacatan produk. Tujuan akhir Six Sigma adalah penurunan kegagalan, atau kecacatan komponen yang dapat membantu perusahaan mengembangkan tindakan perbaikan secara sistematis. Maka dari itu untuk mengurangi produk cacat dapat digunakan metode Six Sigma. PT Karya kita atau sering disebut Karya Kita Group adalah perusahaan yang pertama kali terbentuk pada tahun 1970. Karya Kita Group berlokasi di Jalan Pasir Wangi No.2 Soekarno Hatta, Bandung 40252.

Salah satu produksi rutin setiap bulan yang diproduksi oleh PT Karya Kita adalah Majalah Suara Daerah dengan jumlah pesanan mencapai 10.000-12.000 eksemplar setiap bulannya. Majalah ini terkait berita maupun kegiatan PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) daerah Jawa Barat. Gambar 1.1 merupakan gambaran majalah suara daerah. Sumber: Dokumen PT Karya Kita, 2015 Gambar I. 1 Gambar Majalah Suara Daerah Berdasarkan data produksi yang diperoleh dari perusahaan, selama 1,5 tahun yakni dari bulan Januari 2014 - Juli 2015 ditemukan sejumlah produk cacat dan jenis cacat yang terjadi pada Majalah Suara Daerah. Berikut ditampilkan pada tabel I.1 :

Bulan (1) Jum lah Pesan an (2) Tabel I. 1 Jumlah Produksi dan Jumlah Produk Cacat Majalah Suara Daerah Periode Januari 2014 Juli 2015 Jumlah Produksi (eksemplar) (3) Cover Mirin g (4) Cover Sobek (5) Isi Sobek (6) Jenis Cacat Isi Kotor (7) Lem (8) Cover / Isi Kebali k (9) Hasil Poton g (10) Lain- Lain (11) Jumlah cacat (eksemplar ) (12) Persentas e cacat (13)=12/3 Januari 10805 11025 0 0 21 0 0 30 3 20 74 0.67% Februari 10800 11020 0 0 32 0 0 30 5 32 99 0.90% Maret 11607 11843 3 20 9 0 0 23 3 17 75 0.63% April 12344 12595 6 18 8 1 2 28 7 14 83 0.66% Mei 12263 12513 6 10 2 4 12 24 15 14 87 0.70% Juni 11679 11917 44 0 4 20 30 0 0 0 98 0.82% Juli 11675 11913 6 10 4 0 4 22 34 23 103 0.86% Agustus 11675 11913 0 20 0 0 0 20 0 35 77 0.65% Septembe r 12263 12513 4 6 0 11 8 30 8 3 70 0.56% Oktober 11675 11913 0 35 0 0 0 27 0 0 73 0.61% Novembe r 10404 10616 10 15 6 0 0 24 7 8 70 0.66% Desember 10404 10616 5 10 2 6 4 28 10 15 80 0.75%

Januari 10067 10272 0 10 12 5 3 23 3 11 67 0,65% Februari 11314 11544 5 10 12 3 0 30 5 10 75 0,65% Bulan (1) Maret April Mei Jumlah Pesanan (2) 10435 10019 12311 Tabel I. 2 Jumlah Produksi dan Jumlah Produk Cacat Majalah Suara Daerah Periode Januari 2014 Juli 2015 (Lanjutan) Jumlah Produksi (eksemplar) (3) Cover Mirin g (4) Cover Sobek (5) Isi Sobek (6) Jenis Cacat Isi Kotor (7) Lem (Ekp ) (8) Cover / Isi Kebali k (9) Hasil Poton g (10) Lain- Lain (11) Jumlah cacat (eksemplar ) (12) Persenta se cacat (13)=12/ 3 10647 7 11 14 2 4 22 0 18 79 0,74% 10223 10 9 13 5 6 22 0 9 74 0,72% 12562 13 10 20 2 4 26 0 15 85 0,68% Juni 10119 10325 8 13 10 3 2 20 7 13 76 0,74% Juli 10787 11007 5 15 10 6 4 17 0 13 71 0,65% Rata-rata 11192 11420 7 12 10 4 5 24 6 15 81 0.71% Sumber: Hasil pengolahan data oleh penulis, 2015

Grafik Jumlah Produksi dan Jumlah Produk Cacat Majalah Suara Daerah ditampilkan pada Gambar I.2 dan I.3, sebagai berikut: Produksi (eksemplar) 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1102511020 118431259512513 119171191311913 12513 11913 1061610616 10272 11544 1064710223 12562 10325 11007 Sumber: Hasil pengolahan data oleh penulis, 2015 Gambar I. 2 Grafik Jumlah Produksi Majalah Suara Daerah Periode Januari 2015 Juli 2015. Defect (eksemplar) 150 100 50 74 99 75 83 87 98 103 77 70 73 70 80 67 75 79 74 85 76 71 Defect (eksemplar) 0 Sumber: Hasil pengolahan data oleh penulis, 2015 Gambar I. 3 Grafik Jumlah Produk Cacat Majalah Suara Daerah Periode Januari 2014 Juli 2015 Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah cacat per bulan sebesar 0,7% atau 81 eksemplar, perusahaan telah menetapkan toleransi produk cacat sebesar 0,6% atau 68 eksemplar perbulannya. Dimana ini melebihi dari ketentuan toleransi yang telah ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan data historis produksi. Dari

tabel juga diketahui jenis cacat yang terjadi. Cacat majalah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu cacat yang terjadi sebelum jadi buku dan cacat yang terjadi setelah jadi buku. Cacat yang terjadi sebelum jadi buku yaitu cacat cover miring, cover sobek, isi sobek, isi kotor dan hasil potong. Sedangkan, cacat yang terjadi sesudah jadi buku ada jenis cacat lem, cover/isi kebalik. Dapat ambil kesimpulan bahwa 2 jenis cacat paling tinggi adalah Cover/Isi Terbalik rata-rata 24 eksemplar tiap bulan dan Cover Sobek rata-rata 22 eksemplar tiap bulannya. Perusahaan telah melakukan penanggulangan selama ini untuk menangani kedua cacat tersebut adalah dilakukan pengerjaan ulang atau dilakukan pencacahan kemudian dibuang. Berikut ditampilkan pada tabel I.3 untuk jenis Cacat Cover/ Bagian Isi Sobek pada poin 1 dan 2, dan untuk tabel I.4 untuk jenis Cacat Cover/ Bagian Isi Terbalik poin 2 sebagai berikut: Tabel I. 3 Dugaan penyebab dan langkah penanggulangan yang dilakukan perusahaan sebelum jadi buku A. Sebelum Jadi Buku No Komponen Jenis cacat Dugaan Penyebab Langkah Penanggulangan 1) Cover Sobek Salah dalam cara pengambilan yang dilakukan oleh operator Ditumpuk untuk dilakukan pencacahan

Tabel I. 4 Dugaan penyebab dan langkah penanggulangan yang dilakukan perusahaan (Lanjutan) Sobek Salah dalam cara pengambilan yang dilakukan oleh operator Ditumpuk untuk dilakukan pencacahan 2) Isi Kotor Terjadi sesuatu hal yang tidak terduga dalam proses produksi yang menyebabkan produk kotor. Contohnya Tinta meluber, Warna kabur dan lain-lain Apabila bagian QC masih menilai dalam batas toleransi maka dilakukan rework, jika tidak akan ditumpuk untuk dicacah Sumber: Hasil wawancara oleh penulis, 2015 Tabel I. 5 Dugaan penyebab dan langkah penanggulangan yang dilakukan perusahaan sesudah jadi buku B. Sesudah Jadi Buku No Komponen Jenis cacat Dugaan Penyebab Langkah Penanggulangan 1) Lem Menggelembu ng atau menyisakan rongga Salah dalam cara peletakan isi buku yang dilakukan oleh operator, selain itu dimungkin akibat dari komponen lem pada mesin binding Dilakukan Rework dengan cara membuka kembali jilidnya dan melakukan proses ulang 2) Cover / Terbalik Salah dalam cara Dilakukan Rework Bagian Isi penumpukan hasil cetak dengan cara dari setiap plat yang membuka kembali dilakukan oleh operator, jilidnya dan selain itu

disebabkan oleh setting mesin yang menyebabkan hasil terbalik melakukan proses ulang Terjadi sesuatu hal yang tidak terduga ataupun tidak disengaja dalam proses 3) Cover / Isi Lain-lain produksi, yang menyebabkan produk termasuk cacat. Contohnya basah, lembab dan lain-lain Sumber: Hasil wawancara oleh penulis, 2015 Apabila bagian QC masih menilai dalam batas toleransi maka dilakukan rework, jika tidak akan ditumpuk untuk dicacah Hal ini akan menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan akibat terjadinya cacat tersebut. Biaya tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan ditampilkan pada Tabel I.4 sebagai berikut: Tabel I. 6 Biaya tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan Internal Failure Cost External Failure Cost Cost of Quality Scrap Cost Rework Cost Process Failure Cost Process Downtime Cost Customer Complaint Cost Product Return Cost Keadaan di Perusahaan Terjadi Terjadi Terjadi Terjadi Terjadi Terjadi Sumber: Hasil pengolahan data oleh penulis, 2015

Oleh karena itu, perusahaan perlu mencegah terjadinya produk cacat tersebut agar dapat terhindar biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Atas dasar hal tersebut dalam penelitian kelompok ini akan dicoba merancang usulan perbaikan untuk menghilangkan atau meminimalisir terjadinya cacat. Untuk menghilangkan atau meminimalisir terjadinya cacat tersebut diperlukan langkah-langkah perbaikan dimulai dari pendefinisian tahapan proses produksi Majalah Suara Daerah yang akan ditampilkan pada gambar I.4: Gambar I. 4 Alur Produksi Majalah Suara Daerah Gambar I.4 merupakan alur produksi Majalah Suara Daerah dimulai dari proses pemeriksaan file PDF, Computer to Plate, proses pencetakan di mesin cetak Komori, proses finishing, kemudia menjadi hasil jadi Majalah Suara Daerah

Langkah selanjutnya adalah pendefinisian Critical To Quality (CTQ) dari Majalah Suara Daerah yang ditetapkan oleh perusahaan akan ditampilkan pada tabel I.7 sebagai berikut Tabel I. 7 CTQ Majalah Suara Daerah CTQ Kunci Kesesuaia n Visual Produk CTQ Potensial Ukuran majalah Jenis dan ukuran kertas Deskripsi Untuk ukuran majalah: Jenis Kertas: HVS 70 gr Panjang:28 cm Lebar: 21 cm Jumlah halaman: maksimum 48 Untuk Cover: Jenis kertas: AP 150 gr Ukuran: Panjang: 92 cm Lebar: 61 cm Untuk isi: Jenis Kertas: HVS 70 gr Ukuran: Panjang: 86 cm Lebar: 60 cm Warna hasil cetak warna hasil cetak harus sesuai permintaan customer Visualisasi tulisan Tulisan tercetak dengan jelas dan dapat terbaca

Kebersihan produk tidak terdapat kotoran apapun, seperti noda tinta, minyak dan lain-lain Pengeleman merata pada sisi buku tidak menimbulkan rongga dan permukaan tidak bergelombang Sumber: Dokumen PT Karya Kita, 2015 Oleh karena itu, perusahaan perlu mengupayakan untuk mencegah terjadinya produk cacat agar dapat terindar dari pengeluaran biaya tambahan. Atas dasar hal tersebut dalam penelitian kelompok ini akan mencoba merancang usulan perbaikan untuk menghilangkan atau meminimalisir terjadinya cacat, dengan pendekatan metode Six Sigma. Untuk jenis cacat akan Cover/Isi sobek dibahas Fajar Darma Saputra, sedangkan untuk jenis Cacat Cover/ Bagian Isi terbalik akan dibahas oleh Muhammad Rizal Fahmi. Cacat cover/ isi sobek terjadi pada mesin pelipatan pada saat produksi Majalah Suara Daerah. Dugaan awal penyebab cacat tersebut adalah Salah dalam cara pengambilan yang dilakukan oleh operator atau hasil dari produksi mesin sehingga menyebakan cacat sobek pada majalah suara daerah. Berikut ditampilkan dalam gambar I.5 dan I.6 hasil cacat cover/ isi sobek

Sumber: Dokumen pribadi penulis, 2015 Gambar I. 5 Hasil cacat cover/ isi sobek Sumber: Dokumen pribadi penulis, 2015 Gambar I. 6 Hasil cacat cover/ isi sobek Sehingga pada penelitian ini akan ditawarkan metode alat bantu guna mengurangi terjadinya Cacat Cover/ Bagian Isi sobek dengan menggunakan metode Six Sigma. Six Sigma adalah salah satu metode yang dapat meningkatan kualitas secara berkesinambungan dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, and Control) untuk menuju tingkat kegagalan nol (zero defect). Six Sigma berfokus pada penurunan variasi proses, penurunan kegagalan, atau kecacatan komponen yang dapat membantu perusahaan mengembangkan tindakan perbaikan secara sistematis (Gaspersz, 2011). Dengan penggunaaan Six Sigma ini diharapkan PT.Karya Kita dapat mencapai target dalam mengurangi produk cacat, sehingga pendapatan keuntungan perusahaan semakin meningkat dan dapat bersaing dengan kompetitor. Berdasarkan gejala-gejala permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul

USULAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI CACAT COVER/ BAGIAN ISI SOBEK MAJALAH SUARA DAERAH DI PT. KARYA KITA DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas dan diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya Cacat Cover/ Bagian Isi sobek? 2. Rancangan bantu apa yang dapat diusulkan untuk dapat meminimlisir atau menghilangkan faktor penyebab Cacat Cover/ Bagian Isi sobek? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab Cacat Cover/ Bagian Isi sobek 2. Memberikan usulan rancangan alat bantu untuk dapat meminimlisir atau menghilangkan faktor penyebab Cacat Cover/ Bagian Isi sobek I.4 Batasan Penelitian Batasan yang ditentukan penulis dalam penelitian ini untuk masalah dan rancangan usulan perbaikan hanya terbatas pada 1. Penelitian hanya dilakukan sampai tahap improve 2. Penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor biaya I.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Setelah mengetahui faktor penyebab diharapkan perusahaan lebih memperhatikan agar tidak lagi terjadi pengulangan cacat yang sama. 2. Diharapkan dengan menerapkan usulan alat bantu, dapat meminimasi terjadinya produk cacat cover/ isi sobek sehingga perusahaan terhindar dari

keharusan mengeluarkan biaya tambahan akibat harus memperbaiki atau membuang produk cacat tersebut. I.6 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang permasalahan yang menjadi dasar untuk meminimasi cacat cover/ isi sobek dalam proyek produksi Majalah Suara Daerah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan penelitian. Bab II Landasan Teori Pada Bab ini berisi landasan teori berupa literature yang digunakan sebagai dasar teori yang diteliti serta alasan pemilihan metode. Perbandingan metode terpilih dengan metode lainnya, tentang kualitas, Six Sigma beserta metode seperti fish bone yang digunakan diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik tersebut. Bab III Metodologi Penelitian Pada Bab ini berisi langkah-langkah berupa model konseptual serta sistematika pemecahan masalah. Metode yang digunakan dimulai dari persiapan penelitian, pengambilan data, analisis pemecahan masalah hingga kesimpulan dan saran yang diberikan kepada pihak perusahaan. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini berisi mengenai data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan tersebut diolah sesuai dengan tahapan DMAI dalam Six Sigma, yaitu; Define, Measure, Analyze, dan Improve. Penelitian tidak dilanjutkan sampai tahap Control. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yaitu PT. Karya Kita, melakukan wawancara, dan

Bab V Bab VI mengumpulkan data historis perusahaan. Bab ini menjelaskan langkah perhitungan data, perhitungan stabilitas proses, perhitungan kapabilitas. Bab ini juga berisi tentang identifikasi akar penyebab defect. Hasil-hasil perhitungan dan identifikasi tersebut akan digunakan untuk analisis untuk usulan perbaikan bagi perusahaan. Analisis Pada bab ini berisi mengenai analisis terhadap data-data yang telah diolah pada bab sebelumnya. Kemudian melakukan analisis hasil perhitungan stabilitas dan kapabilitas proses, analisis akar penyebab masalah dari setiap defect, dan analisis usulan perbaikan dari permasalahan yang terjadi. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan membahas kesimpulan dari keseluruhan penelitian ini. Bab ini berisi jawaban dari tujuan penelitian pada latar belakang penelitian, dan diberikan saran bagi perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya.