dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI WILAYAH SUMATERA BARAT ARTIKEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai identifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor terpenting dari suatu pekerjaan. Dalam pemenuhan kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

DAFTAR PUSTAKA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

DAFTAR PUSTAKA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT PADA PROYEK KONSTRUKSI DI BALI. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. penting artinya untuk melindungi tenaga kerja dari risiko kecelakaan. Industri

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KOEFISIEN HARGA SATUAN TENAGA KERJA DI LAPANGAN DENGAN MEMBANDINGKAN ANALISIS SNI DAN ANALISIS BOW PADA PEMBESIAN DAN BEKISTING KOLOM

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci: Penerapan K3, SMK3

IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK DI KOTA BITUNG (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK MINYAK PT.MNS)

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN GUNAWANGSA MERR SURABAYA

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION OLEH KONTRAKTOR DALAM PROYEK GEDUNG DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai

KAJIAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI KOTA KUPANG

Teknik Identifikasi Hazard (Survey Jalan Lintas, Job Safety Analysis, Job Safety Observation)

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun pusat perdagangan. Meningkatnya pembangunan berbanding terbalik dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DAN JALAN DARI ASPEK TENAGA KERJA. Oleh: HERU LESMANA NPM :

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU)

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MANADO

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

BAB V Hasil Pembahasan Kontraktor

1 Universitas Indonesia

MANAJEMEN RESIKO K3I

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

BAB III METODE PENELITIAN. Judul Penelitian ini adalah Manajemen Sarana Praktik Program Studi

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

Bab III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

ISU LINGKUNGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI PROYEK KONSTRUKSI DI BANDA ACEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

PRAKUALIFIKASI UMUM CSMS (Contractor Safety Management System)

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dengan memberikan checklist ( ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban responden.

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

ANALISIS FAKTOR TERJADINYA PERUBAHAN DESAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN JEMBATAN DARI ASPEK OWNER DAN KONSULTAN PERENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN PP NO.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu data yang diperoleh / dikumpulkan langsung dari para insinyur yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi. (

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh

ORIENTASI K3 UNTUK PEKERJA BARU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran hasil penelitian yang telah

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

K3 Konstruksi Bangunan

FAKTOR-FAKTOR LAPANGAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI. Laporan Tugas Akhir

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG

KAJIAN SISTEM SERTIFIKASI LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG DI KOTA TERNATE PROPINSI MALUKU UTARA

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Perusahaan yang berorientasi pada karir semacam ini akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proyek

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Transkripsi:

Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3) (Studi Kasus Pada Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi) Fatma Ira Wahyuni 1 dan Refly Afrilia 2 Email: fatmairawahyuni@gmail.com 1 Dosen Prodi Teknik Sipil dan 2 Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Payakumbuh, Jl. Khatib Sulaiman, Sawah Padang, Payakumbuh Indonesia ABSTRAK Penelitian tentang Penerapa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) (Studi kasus pada pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi) telah dilakukan guna mengetahui penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) pada pelaksanaan Proyek Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dan untuk mengetahui apakah kontraktor pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi telah menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam proses pembangunannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, dengan dokumentasi dan observasi. Pengolahan data menggunakan program statistik SPSS 13. Hasil menunjukkan bahwa Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) pada proyek ini kurang diterapkan, hal ini terlihat dari jawaban dan tanggapan dari unsur perusahaan dan unsur pekerja yang setelah dirata-ratakan didapat persentase 26.13%. Kontraktor pada Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi menurut penelitian yang didapatkan tidak menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dalam proses pembangunan. Kata Kunci : SMK3, Alat pelindung diri, Perusahaan Konstruksi I. PENDAHULUAN Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak, baik pekerja, kontraktor mapun pemerintah. Kurangnya kesadaran akan pentingnya K3 ini yang menyebabkan banyaknya terjadi kecelakaan pada saat bekerja. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja perlu adanya Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang baik bagi perusahaan jasa konstruksi.ramadhan (2012) melaporkan tentang kurangnya kesadaran individu akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terutama disiplin penggunaan alat perlindungan diri pada proyek pembangunan jalan Rawa Buaya Cengkareng. Pangkey, dkk (2012) dalam penelitiannya tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) Pada Proyek Konstruksi Di Indonesia (Studi Kasus: Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno-Manado) 38 mengatakan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Pedoman penerapan SMK3 di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996. Selanjutnya pada tahun yang sama (2012) Messah, dkk melakukan Suatu Kajian Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Di Kota Kupang. Messah (2012) menjelaskan bahwa implementasi SMK3 perusahaan jasa konstruksi di Kota Kupang termasuk dalam kategori kuning dengan prosentase 62,38 % dan tingkat kecelakaan masuk dalam

kategori hijau maka implementasi SMK3 berada pada level 2 (cukup aman). Ketentuan-ketentuan SMK3 sebagian besar telah dilakukan oleh perusahaan jasa konstruksi. Sepuluh ketentuan yang paling banyak diterapkan adalah menetapkan kebijakan K3, mengidentifikasi bahaya yang akan terjadi, menyediakan dana untuk pelaksanaan K3, menentukan pengendalian resiko kecelakaan, peraturan yang dibuat berdasarkan perundang-undangan mengenai K3, menyediakan fasilitas P3K dalam jumlah yang cukup, membuat tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, setiap pihak yang terlibat dalam perusahaan jasa konstruksi harus berperan dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3, adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan implementasi pengendalian untuk mengelola bahaya K3. Susihono (2013) melakukan penelitian tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja (Studi Kasus Di Pt. Ltx Kota Cilegon- Banten) dengan hasilnya menunjukkan bahwa penerapan SMK3 telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku, namun nilai resiko potensi bahaya bagian fluid utility menunjukkan tingkat keparahan bahaya kerja kecil dan kemungkinan terjadinya potensi bahaya kerja juga kecil, nilai kategori potensi bahaya kerja perlu dikendalikan dengan prosedur rutin. Faktor penyebab potensial terjadinya potensi bahaya adalah suara mesin bising, Standard Operational procedure (SOP) belum terpasang secara ergonomis, terdapat benda asing yang menghalangi jalan, temperatur ruangan meningkat 50C dari temperatur normal. Penelitian mengenai K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)) selain yang telah diuraikan di atas masih banyak dilaporkan, diantaranya : Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Di Kota Bitung (Studi Kasus Proyek Pembangunan Pabrik Minyak Pt.Mns) oleh Sihombing (2014). Selanjutnya Thaufik (2015) melakukan Penelitian tentang Tinjauan Penerapan Kesehatan Kerja (Smk3) (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Telkomsel ISSN 2599-2081 Fak. Teknik UMSB Pekanbaru) oleh Thaufik (2015). Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sangat penting untuk dilakukan dalam setiap pembangunan proyek kontruksi. Pembangunan gedung rawat inap pada RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR, Bukittinggi, proyek pembangunan gedung empat (4) lantaiyang tentunya juga memerlukan banyak pekerja dalam pengerjaannya perlu mendapat perhatian serius tentang K3 nya. Oleh sebab itu penelitian tentang Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3) Pada Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dilakukan guna mengetahui penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) pada pelaksanaan Proyek Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dan untuk mengetahui apakah kontraktor pada proyek Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi telah menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam proses pembangunannya. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Proyek. Dr. Achmad Mochtar, Jl. Dr. A. Rivai, Bukittinggi, Indonesia. 2.2 Langkah Penelitian 2.2.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, dengan dokumentasi dan observasi. a.data Primer Pelaksanaan metode ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang berisi poin-poin kriteria SMK3 dengan cara pengisian memberikan jawaban pada bagian kanan lembar jawaban berisi kolom checklist, ditambah wawancara bebas dan observasi lapangan yang kemudian dijadikan bahan untuk diolah. 39

b. Data Sekunder Data sekunder merupakan suatu informasi karena merupakan hasil pengolahan data primer dan sudah lebih informatif. Data sekunder dalam penelitian ini adalah :Kuisioner dimana terdapat dua jenis kuisioner dalam penelitian ini yaitu, kuisioner untuk pihak perusahaan yang berisi daftar pertanyaan berkaitan dengan penerapan SMK3 dan kuisioner untuk pekerja berkaitan dengan pengetahuan mereka tentang K3 dengan jumlah responden 5 orang. 2.2.2 Instrumen dan Sumber Data Penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner untuk mengevaluasi sejauh mana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3) pada Proyek. Dr. Achmad Mochtar.Penyusunan kuisioner diawali dengan penjabaran menjadi elemen faktor, indikator dan komponenkomponennya. Komponen variabel dijadikan butir-butir pertanyaan. Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai disusun dan dimuat dalam lembar instrumen kuisioner. Butir-butir dalam kuisioner berisi item-item implementasi penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada proyek konstruksi bangunan gedung. Dengan cara memberikan jawaban pada bagian kanan lembar jawaban berisi kolom checklist (Sanora,2012). ringkas. Analisa deskriptif dilakukan setelah responden melakukan pengisian kuisioner tentang penerapan SMK3 pada proyek. Untuk mendapatkan persentase dari penerapan SMK3 dibantu program SPSS Versi 13.Merujuk pada pendapat Ali (1985:184) dalam Sanora (2012) rumus untuk menghitung persentase yang digunakan dalam penelitian ini adalah : % = X 100% Keterangan : % : Persentase (Jumlah persentase yang dicari) F : frekuensi jawaban responden N : Jumlah responden 100% : Bilangan tetap 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Responden Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dilapangan bahwa responden penelitian terdiri dari 5 orang perwakilan dari unsur pimpinan dan 5 orang perwakilan dari unsur pekerja pada Proyek Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Beberapa Karakteristik dari responden yaitu : umur, tingkat pendidikan, dan jabatan ditunjukkan secara berurutan pada Gambar 3.1 (a, b, dan c). 2.3.3 Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan untuk menghimpun data penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada pembangunan gedung rawat inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi mengacu kepada penelitian Sanora (2012). 2.3 Analisis Data Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif yang bertujuan untuk mengubah sekumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih 40 Gambar 3.1. Karakteristik dari responden (a) usia (b) tingkat pendidikan dan (c) jabatan 3.2 Responden Rate Kuisioner disebarkan pada perusahaan dan para pekerja yang mewakili pada pembangunan gedung rawat inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dengan masing-masing diberikan 6 buah kuisioner untuk perwakilan. Dari 12 kuisioner yang

disebar yang dapat diolah sebanyak 10 kuisioner. Dari hasil tersebut dapat diketahui respon dari penelitian ini dengan menggunakan rumus dalam Sanora (2012), yaitu : Responden Rate = Responden Rate Pimpinan = 83,33 % Responden Rate Pekerja = = 83,33 % Hal ini menunjukkan respon yang cukup dari responden terhadap penelitian yang dilakukan. 3.3 Persentase penerapan program K3 (perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pada proyek pembangunan gedung rawat inap RSUD. Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi = diterapkan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perencanaan K3 yang terkoordinasi, tidak adanya petugas khusus K3 di lapangan dan juga karena pihak manajemen kurang menyadari pentingnya K3. 3.4 Persentase Penerapan proses manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dari hasil pengolahan data bagaimana Penerapan proses manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Proyek pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, diperoleh 20% responden menjawab YA dan 80% responden menjawab TIDAK. Dan termasuk pada kategori sangat kurang diterapkan, hal ini dikarenakan adanya kendala-kendala seperti pelaksana proyek tidak memiliki operasi standar K3, tidak adanya organisasi k3 di lapangan dan tidak adanya ketentuan untuk mengkomunikasikan k3 secara efektif 3.5 Persentase Ketersediaan Sumber Daya K3 Dari hasil pengolahan data bagaimana Ketersediaan Sumber Daya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Pada Proyek Pembangunan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi diperoleh 46,67% reponden menjawab YA dan 53,33% responden menjawab TIDAK dan termasuk dalam kategori cukup diterapkan. Masih kurangnya penerapan keterediaan sumber daya K3 ini diantaranya disebabkan oleh kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya K3, kurangnya papan tanda K3 dan rambu-rambu peringatan K3 di lapangan serta tidak ada personel yang jelas dalam penanganan K3. Dari hasil pengolahan data bagaimana penerapan program K3 (perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pada proyek pembangunan gedung rawat inap RSUD. Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, diperoleh 24% responden menjawab YA dan 76% responden menjawab TIDAK. Dari kriteria penerapan termasuk kategori kurang ISSN 2599-2081 3.6 Persentase penerapan Pelatihan dan Sumber Daya K3 Dari hasil pengolahan data tentang bagaimana penerapan Pelatihan K3 pada Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap RSAM diperoleh 0% responden yang menjawab YA, hal ini dikarenakan tidak ada pelatihan K3 diawal proyek dan tidak ada pelatihan K3 untuk kegiatan yang memiliki resiko cukup besar.dari hasil pengolahan data tentang bagaimana penerapan Sumber Fak. Teknik UMSB 41

Daya K3 pada pembangunan gedung rawat inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi diperoleh 40% responden menjawab YA dan 60% responden menjawab TIDAK. Dan termasuk pada kategori kurang diterapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya tidak ada papan tanda dan rambu-rambu K3 di lapangan, kurangnya kelengkapan APD seperti sabuk pengaman dan alat penangkal petir serta tidak ada penekanan dan sanksi tegas dalam pemakaian APD. 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang sejauh mana penerapan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dapat diperoleh kesimpulan bahwa : (1) Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) pada proyek ini kurang diterapkan, hal ini terlihat dari jawaban dan tanggapan dari unsur perusahaan dan unsur pekerja yang setelah dirata-ratakan didapat persentase 26.13%. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya perencanaan K3 yang terkoordinasi, tidak adanya petugas khusus K3 di lapangan, pihak manajemen juga kurang menyadari pentingnya K3, tidak ada personel yang jelas dalam penanganan K3, dan tidak ada penekanan dan sanksi tegas dalam pemakaian APD sehingga masih banyak pekerja yang mengabaikan penggunaan APD. (2)Kontraktor pada Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tidak menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dalam proses pembangunan, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman pihak-pihak terkait mengenai pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan terbatasnya anggaran perusahaan juga terlihat menjadi kendala dalam pelaksanaan K3 di Proyek. DAFTAR PUSTAKA Messah.Y.A., Yohana Bolu Tena., I Made Udiana, 2012, Kajian Implementasi Kesehatan Kerja Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Di Kota Kupang, 42 Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 4, hal 101-114, Pangkey. F., Grace Y. Malingkas, D.O.R. Walangitan, 2012, Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) Pada Proyek Konstruksi Di Indonesia (Studi Kasus: Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno-Manado), Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2 hal. 100-113, ISSN: 2087-9334. Ramadhan. A., 2012, Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ( Studi Pada Proyek Pembangunan Jalan Rawa Buaya, Cengkareng), Skripsi, Universitas Indonesia, Depok Sanora, Well Of. 2012. Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada proyek Konstruksi Bangunan Milik Pemerintah di Kota Padang. Tesis Program Pascasarjana : Universitas Bung Hatta Sihombin. D., D. R. O. Walangitan, Pingkan A. K. Pratasis, 2014, Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Di Kota Bitung (Studi Kasus Proyek Pembangunan Pabrik Minyak Pt.Mns), Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.3 hal. 124-130 ISSN: 2337-6732. Susihono. W., F. Rini. A., 2013, Penerapan Kesehatan Kerja (K3) Dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja (Studi Kasus Di Pt. Ltx Kota Cilegon- Banten), Jurnal Spektrum Industri, 2013, Vol. 11, No. 2, hal. 117 242, ISSN : 1963-6590 Taufik. H., Trikomara. R., Efpridawati., 2015, Tinjauan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Telkomsel Pekanbaru), Annual Civil Engineering Seminar, Pekanbaru, ISBN: 978-979-792-636-6.