BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatakan pengetahuan berdasarkan data yang tepat (sahih, benar, dan valid) serta pembuktian yang dapat dipercaya mengenai: Hubungan Antara Tata Ruang Kantor dengan Produktivitas Kerja Karyawan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara tata ruang kantor dengan produktivitas kerja pada karyawan BPJS Ketengakerjaan Cabang Jakarta Rawamangun. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Rawamangun yang beralamat Jl. Pemuda Kav. 10 No. 90 Rawamangun Jakarta Timur 13220. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan terhitung bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2016 dengan alasan waktu tersebut merupakan waktu yang paling tepat dan dianggap efektif bagi peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian. 39
40 C. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu". 1 Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti mempergunakan metode observasi atau survey dengan pendekatan korelasional guna mengetahui derajat hubungan antara tata ruang kantor sebagai variabel X (variabel yang mempengaruhi) dengan produktivitas kerja karyawan sebagai variabel Y ( yang di pengaruhi ). Pada penelitian ini konsentrasi hubungan antara 2 (dua) variabel di gambarkan untuk mengetahui dan menggambarkan sebuah hubungan antara 2 (dua) variable yan diteliti, yaitu variabel Tata Ruang Kantor sebagai variabel X dan Produktivitas kerja sebagai variabel Y. Adapun gambar konstelasi hubunganantara variabel X dan Y sebagai berikut: X Y Keterangan: Gambar III.1 Konstelasi Penelitian X Y : Tata Ruang Kantor : Produktivitas Kerja : Arah Hubungan 1 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung : CV Alfabeta, 2008),hlm,.7
41 Konstelasi hubungan ini digunakan untuk menggambarkan hubungan dua variable penelitian, yaitu Tata Ruang Kantor sebagai variabel bebas (variable X), dan Produktivitas Kerja sebagai variabel terikat (variabel Y). D. Populasi dan Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Rawamangun yang berjumlah 75 karyawan. Adapun populasi terjangkaunya adalah karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Rawamangun (Bagian Pemasaran dan Pelayanan) yang berjumlah 50 orang adalah orang dengan tingkat masalah yang sama yaitu kurangnya produktivtas yang diberikan terhadap perusahaan. Jumlah sampel yang diambil dari populasi adalah 44 Karyawan. Pengambilan sampel tersebut diambil berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel populasi dari Isaac dan Michael yang mempunyai taraf kesalahan sebanyak 5%. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling atau sampel acak sederhana, proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap 2 Ridwan, Belajar Mudah Penelitianuntuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung : CV Alfabeta, 2011). hlm.10
42 anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Sampel dan populasi dipilih secara random dan perhitungannya adalah sebagai berikut : Bagian Tabel III.1 Teknik Pengambilan Sampel Jumlah Perhitungan Karyawan Sampel Sampel Pemasaran 28 x 44 25 Pelayanan 22 x 44 19 Jumlah 50 44 Sumber: Data diolah peneliti E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu Tata Ruang Kantor (Variabel X) dan Produktivitas Kerja (Variabel Y) dan instrumen tersebut dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut : 1. Produktivitas Kerja (Y) a. Definisi Konseptual Produktivitas dimaknai sebagai nilai output dalam interaksi dan interelasinya dengan kesatuan-kesatuan nilai-nilai input. Produktivitas kerja karyawan biasanya dinyatakan sebagai imbangan hasil rata-rata yang dicapai oleh tenaga kerja, selama jam kerja yang tersedia dalam proses tersebut.
43 b. Definisi Operasional Produktivitas Kerja karyawan adalah hasil kerja yang diukur dengan menggunakan data sekunder yang dapat dilihat melalui indikator berupa input, ouput dan waktu. 2. Tata Ruang Kantor (X) a. Definisi konseptual Tata ruang kantor adalah suatu penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai yang tersedia, atau bisa juga diartikan sebagai penentuan kebutuhan ruang dan penggunaan secara rinci dari suatu ruang untuk menyiapkan suatu susunan praktis faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak. b. Definisi Operasional Tata ruang kantor diukur menggunakan data primer yang dapat diukur melalui indikator berupa Penyusunan (Pengaturan dan pembenahan), indikator Efisiensi ( Kelancaran dan Mempermudah), indikator Kepuasaan ( Kenyamanan dan Keamanan).
44 c. Kisi-kisi Instrumen Tata Ruang Kantor Tabel III.2 Kisi-Kisi Instrumen Tata Ruang Kantor (X) Nomor Butir Uji Indikator Sub indikator Uji Coba Coba (+) (-) Final (+) Final (-) Pengaturan 1, 9, 15, 3 13, 7, 1, 8, 13, 3 11, 16 Penyusunan 20* Pembenahan 10, 24*, 2, 5, 11* 9, 2 5 Kelancaran 27, 29, 40, 17*, 21, 23, 32, 7 Efisiensi 35, 21, 28 30*, 8 28, 17, 22 Mempermudah 32, 38, 36, 4 25, 30, 29, 4 39, 33 31, 26 Kenyamanan 26,31, 14, 23, 20,24, 12, 19, 27 Kepuasan 6*, 19, 25*, 34 16, 14, 15 16, 18, Keamanan 12, 37*, 22 10, 18 Total 27 13 24 8 *Drop Untuk menguji instrumen menggunakan skala likert telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dan respoden dapat memilih satu jawaban yang sesuai. Setiap item jawaban bernilai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) sesuai dengan tingkat jawabannya. Tabel III.3 Skala Penilaian Terhadap Tata Ruang Kantor No Kategori Jawaban Bobo Skor Positif Negatif 1 Sangat Setuju 5 1 2 Setuju 4 2 3 Ragu-ragu 3 3 4 Tidak Setuju 2 4 5 Sangat Tidak Setuju 1 5
45 d. Validasi Instrumen dan Reliabilias Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas merupakan suatu ukuran yang digunakan oleh peneliti yang digunakan sebagai alat untuk menunjukan tingkat keshahihan suatu data ataupun instrumen. Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen, yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien antara skor butir dengan skor total instrumen. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas instrumen : r it = Keterangan : rit = koefisien korelasi antar skor butir soal dengan skor total X i = jumlah kuadrat deviasi skor dari Y i Xt = jumlah kuadrat deviasi skor Yt Kriteria batas minimum pernyataan yang duterima adalah r tabel = 0,361(untuk N = 30) pada taraf signifikan 0,05). Jika r hitung > r tabel, maka butir pernyataan dianggap valid.sedangkan jika r hitung < r tabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus drop. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dari 40 butir pertanyaan terdapat 8 butir yang drop.sehingga pernyataan yang valid dan dapat
46 digunakan adalah sebanyak 32 butir pertanyaan. Dari perhitungan tersebut maka dapat dinyatakan bahwa seluruh indikator terukur. b. Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. 3 Selanjutnya, dihitung reliabilitasnya terhadap butir-butir pertanyaan yang telah ditanyakan valid dengan rumus Alpa Chronbach, yang sebelumnya dihitung terlebih dahulu varian butir dan varian total. Uji reliabilitas dengan rumus Alpa Cronbach yang sebelumnya dihitung terlebih dahulu varian butir dan varian total. Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Chronbach. 4 rii = { } Keterangan : rii : Koefisien reliablitas instrumen k : Jumlah butir instrumen : Varians butir : Varians total Sedangkan varians dicari dengan rumus sebagai berikut : ( ) Keterangan : : Varians hlm.89. 3 Sugiono,loc.Cit. 4 Djaali dan puji mulyono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta:Grasindo, 2008),
47 : Jumlah dari hasil kuadrat dari setiap butir soal ( ) : Jumlah butir soal yang dikuadratkan N : Jumlah sampel Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas (r ii ) sebesar 0,958 dengan demikian dapat dikatakan bahwa isntrumen penelitian penyesuaian diri telah memiliki reliabiitas yang sangat tinggi. Oleh karena itu, instrumen yang berjumlah 32 butir pertanyan inilah yang digunakan sebagai instrumen akhir untuk mengukur variabel tata ruang kantor. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tata ruang kantor dengan produktivitas kerja karyawan. Berikut langkah-langkah analisis data yang dilakukan : 1. Mencari Persamaan Regresi Persamaan regresi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi linear sederhana.persamaan regresi linear sederhana bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y pada penelitian. Berikut rumus persamaan regresi linear sederhana yang digunakan dalam penelitian ini 5 : Konstanta a dan koefisien b untuk linear dapat dihitung dengan rumus : 5 Sugiyono,Statistika untuk Penelitian.(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 261-262
48 ( ) ( ) ( )( ) ( ) Keterangan : X Y n = Nilai variabel bebas = Nilai variabel terikat ( )( ) ( ) = Nilai variabel terikat yang diramalkan = Jumlah skor dalam sebaran X = Jumlah skor dalam sebaran Y = Jumlah skor X dan Y yang berpasangan = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X = Jumlah sampel 2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Galat Taksiran Uji normalitas galat taksir digunakan untuk mengetahui normalitas galat taksir regresi y atas x berdistribusi normal atau tidak.pengujian dilakukan tehadap galat taksiran regresi Y atas X dengan menggunakan Uji Lilliefors pada taraf signifikan (α) = 0,05. Berikut adalah rumus uji normalitas galat taksiran : Keterangan : Lo F(Zi) S(Zi) ( ) ( ) = harga mutlak = peluang angka baru = Proporsi angka baku
49 Hipotesis statistik : H 0 H i normal. = galat taksiran regresi y atas x berdistribusi normal = galat taksiran regresi y atas x tidak berdistribusi Kriteria pengujian : Jika L hitung <L tabel maka H 0 diterima, berarti galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal. JikaL hitung > L tabel, maka H 0 ditolak, berarti galat taksiran regresi Y atas X tidak berdistribusi normal. b. Uji Linearitas Regresi Uji kelieneran regresi dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh merupakan bentuk linear atau non linier. Uji kelinieran regresi menggunakan perhitungan yang disajikan dalam tabel ANAVA untuk membuktikan linearitas regresi antar variabel. Dilakukan dengan menguji hipotesis linearitas debagai berikut : 6 ) 2) Ftabel dicari dengan menggunakan db pembilang = (k-2) dan db penyebut = (n-2). Hipotesis statistik H 0 : Model regresi linier 6 Ibid.,hlm.274
50 H i : Model regresi tidak linier Kriteria pngujian pada α = 0,05 Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dengan regresi linier. Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan regresi tidak linier 3. Uji Hipotesis Penelitian a. Uji Keberartian Regresi Uji keberartian regresi dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh memiliki keberartian atau tidak. Uji keberartian regresi mengggunakan perhitungan yang disajikan dalam Tabel ANAVA. Untuk membuktikan linieritas regresi dari tingkat tata ruang kantor dan produktivits kerja, dilakukan dengan menggunakan hipotesis linieritas persamaan regresi sebagai berikut : 7 1) 2) Ftabel dicari dengan menggunkan db pembilang 1 dan db penyebut (n-2) pada taraf signifikan α = 0,05 Hipotesis statistik : H 0 H i : koefisien arah regresi tidak berarti : Koefisien arah regresi berarti Kriteria pengujian = 0,05 H 0 diterima, jika F hitung < F tabel maka regresi tidak berarti (tidak signifikan) H 0 ditolak, jka F hitung > F tabel maka regresi berarti (signifikan) 7 Ibid.,hlm.273
51 Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Tabel ANAVA untuk menetahui kelinieran dan kebrerartian persamaan regresi yang dipakai sebagai berikut : Tabel III.4 Tabel ANAVA Sumber Varians Drajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Rata-rata jumlah kuadratat (RJK) F hitung (F 0 ) F tabel (F t ) Total (T) N - F 0 > F t Regresi (a) Regresi (b/a) 1 1 ( ) ( )( - ( ) Maka regresi berarti Sumber Varians Derajat Bebas Jumlah Kuadra (JK) Tuna Cocok k-2 Residu n-2 JK(T)- JK(a)- JK(b/a) JK(s)- JK(G) Rata-rata Jumlah Kuadrat ( ) ( ) F hitung (F 0 ) F tabel (F t ) F 0 < F t Galat Kekelirua n n-k ( ) ( ) ( ) Maka regresi linier
52 b. Uji Koefisien Korelasi Analisis korelasi adlah analisis yang berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan kuatnya suatu variabel dengan variabel lain. Adapun uji koefisien korelasi menggunakan product moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut : ( )( ) ( ) * ( ) + Hipotesis statistik : H 0 : ρ = 0 H i : ρ 0 Kriteri pengujian : Jika T hitung > T tabl maka H 0 ditolak dan H i diterima, artinya terdapat hubungan antara variabel bebas dan vaiabel terikat. c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji t) Menghitung Uji-t untuk mengetahui signifikan koefisien korelasi dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : T hitung r xy N ( ) : Skor signifikan koefisien korelasi : Koefisien korelasi product moment : Banyaknya sample / data
53 Hipotesis statistik : H 0 H i : Data tidak signifikan : Data signifikan Kriteria Pengujian : H 0 diterima jika t hitung < t tabel berarti korelasi signifikan jika H 1 diterima. d. Perhitungan Koefisiensi Determinasi Koefisien determinasi adalah suatu angka koefisien yang menunjukan besarnya variasi suatu variabel terhadap variabel lainnya.koefisien determinasi ini dinyatakan dalam persentase. Untuk mengetahui persentase besarnya variasi Y ditentukan oleh X dengan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut. Keterangan : KD : Koefisien Determinasi : Koeisien Korelasi Product Moment