Lampiran Standart Nordic Questionnaire

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

PERANCANGAN FASILITAS DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA STASIUN PENGEBORAN DI PT. PEPUTRA MASTERINDO

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

Metode dan Pengukuran Kerja

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

permukaan pekerjaan, misalnya seperti proses menjahit. Secara langsung maupun tidak langsung aktivitas kerja secara manual apabila tidak dilakukan sec

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Tinjauan faktor..., Tia Yulianandari, FKM UI, 2009 LAMPIRAN

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

ANALISIS POSTUR KERJA PERAJIN SAPU RAYUNG DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC)

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

V. FUNGSI TRIGONOMETRI DAN FUNGSI INVERS TRIGONOMETRI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKLETAL DI CV. KOMPAKI AMIN BJAYA TENGKU FUAD MAULANA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

PERBAIKAN SISTEM KERJA OPERATOR PENCETAKAN PAVING BLOCK PADA UKM GUNUNG JATI TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT

Penyebab Buncis Ditolak Eksportir

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan survai ergonomi yang dilakukan pada 3 grup pekerjaan yaitu.

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

RANCANGAN PERBAIKAN MEJA KERJA DENGAN METODE (QEC) DAN ANTROPOMETRI DI PABRIK TAHU SUMEDANG

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

Analisis Postur Kerja Operator Penyusunan Karton Box di Departemen Produksi PT XYZ dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA)

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Kuliah kedua STATIKA. Ilmu Gaya : Pengenalan Ilmu Gaya Konsep dasar analisa gaya secara analitis dan grafis Kesimbangan Gaya Superposisi gaya

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

LAMPIRAN 1 KUISIONER

MODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan

Transkripsi:

L-1 Lampiran Standart Nordic Questionnaire Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tugas : No Lokasi / Bagian A B C D 0 Sakit pada leher bagian atas 1 Sakit pada leher bagian bawah 2 Sakit pada bahu kiri 3 Sakit pada bahu kanan 4 Sakit pada lengan atas bagian kiri 5 Sakit pada bagian punggung 6 Sakit pada lengan atas bagian kanan 7 Sakit pada daerah pinggang ke belakang 8 Sakit pada daerah pinggul ke belakang 9 Sakit pada daerah pantat 10 Sakit pada siku kiri 11 Sakit pada siku kanan 12 Sakit pada lengan bawah bagian kiri 13 Sakit pada lengan bawah bagian kanan 14 Sakit pada pergelangan tangan kiri 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan 16 Sakit pada telapak tangan bagian kiri 17 Sakit pada telapak tangan bagian kanan 18 Sakit pada paha kiri 19 Sakit pada paha kanan 20 Sakit pada lutut kiri 21 Sakit pada lutut kanan 22 Sakit pada betis kiri 23 Sakit pada betis kanan 24 Sakit pada pergelangan kaki kiri 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan 26 Sakit pada telapak kaki kiri 27 Sakit pada telapak kaki kanan Berikanlah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai yang anda rasakan pada bagian tubuh seperti pada gambar. Keterangan: A = Tidak sakit sama sekali B = Sedikit sakit C = Sakit D = Sangat sakit

L-2 Kuisioner QEC 1.Kuisioner Observer Nama observer : Nama pekerja : Jenis pekerjaan : PUNGGUNG A Ketika bekerja posisi punggung? (Pilih situasi terburuk) A1 [] Hampir netral A2 [] Agak memutar atau membungkuk A3 [] Terlalu memutar atau membungkuk B Pilih salah satu diantara 2 pekerjaan di bawah ini: Untuk pekerjaan duduk. Apakah punggung dalam posisi tetap selama bekerja? B1 [] Tidak B2 [] Ya Untuk pekerjaan mengangkat, mendorong atau menarik, dan membawa (seperti membawa beban). Seberapa sering pergerakan punggung B3 [] Kurang (sekitar 3 kali atau kurang / menit) B4 [] Sedang (sekitar 8 kali / menit) B5 [] Sering (sekitar 12 kali/ menit) BAHU C Saat bekerja posisi tangan? C1 [] Pada atau di bawah pinggang C2 [] Setinggi dada C3 [] Pada atau di atas behu D Bagaimana pergerakan bahu/lengan? D1 [] Kurang (sebentar-sebentar) D2 [] Sedang (pergerakan biasa dengan berhenti sesaat/ istirahat) D3 [] Sangat sering (selalu bergerak) PERGELANGAN TANGAN E Bagaimana pekerjaan dilakukan E1 [] Kebanyakan lurus E2 [] Lengan menyimpang atau memutar F Seberapa sering pola pergerakan yang sama terulang? F1 [] 10 kali atau kurang / menit F2 [] 11-20 kali / menit F3 [] lebih dari 20 kali / menit LEHER G Saat bekerja, apakah kepala/leher memutar? G1 [] Tidak G2 [] Ya (kadang-kadang)

G3 [] Ya (terus-menerus) 2.Kuisioner Pekerja Nama pekerja : Tinggi badan : Jenis kelamin : Berat Badan : Jenis pekerjaan : Pendidikan terakhir : Lamanya bekerja : Usia : H Berapa berat maksimum yang diangkat? H1 [] Ringan (5kg atau kurang) H2 [] Sedang (6-10 kg) H3 [] Berat (11-20kg) H4 [] Sangat berat (lebih dari 20kg) J Dalam rata-rata, berapa lama waktu yang diperlukan dalam 1 hari? J1 [] Kurang dari 2 jam J2 [] 2-4 jam J3 [] Lebih dari 4jam K Saat bekerja, berapa kekuatan maksimun 1 tangan? K1 [] Rendah (kurang dari 1 kg) K2 [] Sedang (1-4 kg) K3 [] Lebih dari 4 kg L Bagaimana ketelitian dalam pekerjaan? L1 [] Rendah (hampir tidak membutuhkan ketelitian) *L2 [] Tinggi (Butuh ketelitian) *jika tinggi berikan keterangan pada kotak di bawah M Dalam bekerja berapa sering menggunakan peralatan yang bergetar (bor, dll)? M1 [] Kurang dari 1 jam per hari atau sama sekali tidak menggunakan M2 [] Antara 1-4 jam per hari M3 [] Lebih dari 4 jam per hari N Apakah anda mengalami kesulitan dalam pekerjaan ini? N1 [] Tidak pernah N2 [] Kadang-kadang *N3 [] Sering * jika sering berikan penjelasan rinci di kotak bawah P Pada umumnya, bagaimana anda bekerja? P1 [] Tidak tegang sama sekali P2 [] Sedikit tegang *P3 [] Agak tegang *P4 [] Sangat tegang * jika sering berikan penjelasan rinci di kotak bawah Keterangan : *L : *N : *P : Sumber : www. Ergozone.blogspot.com/2010-10-10

L-3 Lampiran Hasil Penilaian Postur Kerja Aktual dengan Aplikasi Quick Exposure Check for Related Musculoskeletal Risk version 2003. 1. Mengambil Pole Carrier

2. Mengungkit Tiang

3. Menyorong Tiang

4. Memindahkan Tiang dengan Crane ke Kolam Perendaman

5. Mengembalikan Pole Carrier

L-6 3. Perhitungan Gaya untuk Operator Ketika Menyorong Tiang ke Kolam Perendaman Perhitungan Biomekanika Aktual B 30 0 192,48 N 155 0 C a 30,823 N D c 97,98 N b A Free Body Diagram Ketika Menyorong Tiang ke Kolam Perendaman Total gaya operator dapat dihitung dengan aturan cosinus: - untuk mencari resultan b b 2 = a 2 + c 2 2 bc cos A = (192,48) 2 + (97,98) 2 2(192,48)(97,98) cos 30 0 = (37048,55 + 9600,08) (37718,39 x 0,86) = 14210,82 = 119,2 Resultan b, selanjutnya digunakan untuk menghitung sudut ACD, menggunakan persamaan cosinus. a b = sin A sin B c = sin C 97,98 119,2 a = = 0 sinα sin 30 a = 0,5 x 97,98 = 119,2 sin α

sin α = 0,41 α = Arc 0,41 α = 65,79 0 Maka sudut c adalah: 155 0 65,79 0 = 89,21 0 Total gaya untuk menyorong tiang ke kolam perendaman merupakan resultan AD. Nilai AD diperoleh dengan perhitungan: b 2 = a 2 + c 2 2 bc cos A = (30,823) 2 + (119,2) 2 2(30,823)(119,2) cos 89,21 0 = (950,06 + 14210,82) + 102,88 = 15232,17 = 123,42 N Dalam kegiatan menyorong tiang ke kolam perendaman,pekerjaan dilakukan pada bidang horizontal sempurna (tidak tedapat kemiringan pada landasan rel), maka yang digunakan: ΣF x F operator F k Roda = ma x = (massa 2 tiang + massa pole carrier) x percepatan 123,42 N (0,2 x 24797,6 N) = 2479,76 kg x 0,05 m/s 2-4836,1 = 123,99 N = 123,99 N + 4836,1 N = 4960,09 N Nilai F = 4960,09 N merupakan gaya yang dikeluarkan operator untuk menyorong tiang ke kolam perendaman dengan massa 2479,76 kg dengan

percepatan 0,09 m/s 2. Dari hal ini diketahui bahwa, gaya yang dikeluarkan operator melebihi ambang batas maksimal yaitu 194,61 N (4960,09 > 194,61 N) maka diketahui bahwa terdapat sikap paksa dari operator untuk menyorong tiang ke kolam perendaman. 4. Perhitungan Gaya untuk Operator Ketika Memindahkan Tiang dengan Crane ke Kolam Perendaman mg N Free Body Diagram Operator Memindahkan Tiang dengan Crane ke Kolam Perendaman Berat badan (W) = 58 kg (580 N) Berat beban (control crane ) = 0,2 kg (2 N) Berat lengan bawah Masa total (M F-H ) Berat total(w F-H ) = 0,02W = 11,6 N = 0,2 kg + 1,16 kg = 1,36 kg = (11,6 N + 2 N) = 13,6 N Mengetahui gaya normal lengan bawah (N F-H ) ketika mengangkat control crane adalah dengan perhitungan sebagai berikut :

Fm = m.a N F-H -W F-H = M F-H. a N F-H = W F-H + m F-H. a N F-H = 13,6 N + (1,36 kg)(0,05 m/s 2 ) N F-H = 13,668 N Nilai N F-H = 13,668 N merupakan gaya yang dikeluarkan operator untuk mengangkat control crane ketika memindahkan tiang dengan crane. Dari nilai ini diketahui bahwa operator tidak mengalami pemaksaan dalam melakukan aktivitasnya. Biomekanika operator pada elemen kegiatan memindahkan tiang dengan crane, sangat kecil karena pekerjaan dilakukan dengan menggunakan mesin crane sebagai alat pengangkat tiang dan peran operator hanya untuk mengendalikan control crane saja. 5. Perhitungan Gaya untuk Operator Ketika Mengembalikan Pole Carrier Free Body Diagram Mengembalikan Pole Carrier

Total gaya operator dapat dihitung dengan aturan cosinus: - untuk mencari resultan b b 2 = a 2 + c 2 2 bc cos A = (192,48) 2 + (97,98) 2 2(192,48)(97,98) cos 60 0 = (37048,55 + 9600,08) (37718,39 x 0,5) = 27789,44 = 166,70 Resultan b, selanjutnya digunakan untuk menghitung sudut ACD, menggunakan persamaan cosinus. a b = sin A sin B c = sin C 97,98 166,70 a = = 0 sinα sin 60 a = 0,86 x 97,98 = 166,70 sin α sin α = 0,505 α = Arc 0,505 α = 59,6 0 Maka sudut c adalah: 165 0-59,6 0 = 105,4 0 Total gaya untuk menyorong pole carrier merupakan resultan AD. Nilai AD diperoleh dengan perhitungan: b 2 = a 2 + c 2 2 bc cos A = (30,823) 2 + (166,7) 2 2(30,823)(166,7) cos 105,4 0 = (950,06 + 27788,89) + 2671,86

= 31410,80 = 177,23 N Dalam kegiatan mengembalikan pole carrier, pekerjaan dilakukan pada bidang horizontal sempurna (tidak tedapat kemiringan pada landasan rel), maka yang digunakan: ΣF x F operator F k Roda = ma x = massa pole carrier x percepatan 177,23 N (0,2 x 2243,6 N) = 224,36 kg x 0,05 m/s 2-271,49 = 11,22 N = 11,22 N + 271,49 N = 282,71 N Nilai F = 282,71 N merupakan gaya yang dikeluarkan operator untuk mengembalikan pole carrier dengan massa 224,36 kg dengan percepatan 0,05 m/s 2. Dari hal ini diketahui bahwa, gaya yang dikeluarkan operator melebihi ambang batas maksimal yaitu 194,61 N (282,71 > 194,61 N) maka diketahui bahwa terdapat sikap paksa dari operator untuk mengembalikan pole carrier.

L-7 Perhitungan Biomekanika Setelah Perbaikan 3. Biomekanika Elemen Kegiatan Membawa Tiang Ke Kolam Perendaman dengan Mesin Capstan a. Perhitungan Gaya pada Lengan Bawah Pada Gambar ini dapat dilihat free body diagram untuk lengan bawah dengan sudut 90 0. Fm 90 0 B C D WF : 13,7 N E WL = 0 N Gambar Free Body Diagram Elemen Kegiatan I Segmen Lengan Bawah θ = 90 0 Tinggi badan (H) = 1,68 m Berat badan (W) = 68,5 kg (685 N) BC = 0,015 H = 0,0252 BD = 0,010 H = 0,0168 BE = 0,20 H = 0,336 Berat lengan Bawah (WF) = 0,02 W = 13,7 N Berat beban (WL) = 0 N M B = 0

Fm (BC sin θ) WF (BD sin θ) WL (BE sin θ) = 0 Fm (BC sin 90) WF (BD sin 90) WL (BE sin 90) = 0 Fm (0,0252) (1) (13,7) (0,0168) (1) (0) (0,336) (1) = 0 Fm = 9,13 Fy = 0 Fm- Ry-WF-WL = 0 Ry = - Fm + 13,7 Ry = 4,57 N b. Perhitungan Gaya pada Lengan Atas Pada Gambar ini dapat dilihat free body diagram untuk lengan atas dengan sudut 0 0. R X A R Y B F m C W F = 13,7 N D WL = 0 N Gambar Free Body Diagram Elemen Gerakan I Segmen 2 Lengan Atas

Tinggi badan (H) = 1,68 m Berat badan (W) = 68,5 kg (685 N) AB = 0,08 H = 0,1344 AC = 0,2 H = 0,336 AD = 0,4 H = 0,672 Berat lengan Bawah (WF) = 0,05 W = 34,25 N Berat beban (WL) = 0 N -(Fm)(AB) WF(AC) WL( AD) = 0 -Fm(0,1344) 34,25 (0,336) 0 (0,672) = 0 Fm = 11,508 0,1344 = - 85,652 N Fmy = 0 -Fm + Ry - WF-WL = 0 -(85,652 N) + Ry 34,25-0N Ry = 119,902 N Fmx = 0 -Fm + Rx = 0 -(85,652 N)+Rx Rx = 85,652 N Nilai Fm Lengan atas + Fm Lengan bawah = 9,13 N + (- 85,652) N = -76,522 N. Negatif merupakan tanda gaya yang dikeluarkan operator mengarah kebawah (mengikuti gravitasi bumi). Dari hal ini diketahui bahwa, gaya yang dikeluarkan

operator tidak melebihi ambang batas maksimal yaitu 194,61 (76,522 N < 194,61 N) maka diketahui bahwa tidak terdapat sikap paksa dari operator untuk membawa tiang ke kolam perendaman dengan mesin capstan. 4. Biomekanika Elemen Kegiatan Memindahkan Tiang dengan Crane ke Kolam Perendaman a. Perhitungan Gaya pada Lengan Bawah Pada Gambar ini dapat dilihat free body diagram untuk lengan bawah dengan sudut 90 0. Fm 90 0 B C D WF : 13,7 N E WL = 0 N Gambar Free Body Diagram Elemen Kegiatan II Segmen Lengan Bawah θ = 90 0 Tinggi badan (H) = 1,68 m Berat badan (W) = 68,5 kg (685 N) BC = 0,015 H = 0,0252 BD = 0,010 H = 0,0168 BE = 0,20 H = 0,336 Berat lengan Bawah (WF) = 0,02 W = 13,7 N Berat beban (WL) = 0 N M B = 0

Fm (BC sin θ) WF (BD sin θ) WL (BE sin θ) = 0 Fm (BC sin 90) WF (BD sin 90) WL (BE sin 90) = 0 Fm (0,0252) (1) (13,7) (0,0168) (1) (0) (0,336) (1) = 0 Fm = 9,13 Fy = 0 Fm- Ry-WF-WL = 0 Ry = - Fm + 13,7 Ry = 4,57 N b. Perhitungan Gaya pada Lengan Atas Pada Gambar ini dapat dilihat free body diagram untuk lengan atas dengan sudut 0 0. R X A R Y B F m C W F = 13,7 N D WL = 0 N Gambar Free Body Diagram Elemen Gerakan II Segmen Lengan Atas Tinggi badan (H) = 1,68 m Berat badan (W) = 68,5 kg (685 N) AB = 0,08 H = 0,1344

AC = 0,2 H = 0,336 AD = 0,4 H = 0,672 Berat lengan Bawah (WF) = 0,05 W = 34,25 N Berat beban (WL) = 0 N -(Fm)(AB) WF(AC) WL( AD) = 0 -Fm(0,1344) 34,25 (0,336) 0 (0,672) = 0 Fm = 11,508 0,1344 = - 85,652 N Fmy = 0 -Fm + Ry - WF-WL = 0 -(85,652 N) + Ry 34,25-0N Ry = 119,902 N Fmx = 0 -Fm + Rx = 0 -(85,652 N)+Rx Rx = 85,652 N Nilai Fm Lengan atas + Fm Lengan bawah = 9,13 N + (- 85,652) N = -76,522 N. Negatif merupakan tanda gaya yang dikeluarkan operator mengarah kebawah (mengikuti gravitasi bumi). Dari hal ini diketahui bahwa, gaya yang dikeluarkan operator tidak melebihi ambang batas maksimal yaitu 194,61 (76,522 N < 194,61 N) maka diketahui bahwa tidak terdapat sikap paksa dari operator untuk memindahkan tiang dengan crane ke kolam perendaman..

5. Biomekanika Elemen Kegiatan Mengembalikan Pole Carrier ke Lokasi Pengisian Tiang a. Perhitungan Gaya pada Lengan Bawah Pada Gambar ini dapat dilihat free body diagram untuk lengan bawah dengan sudut 90 0. Fm 90 0 B C D WF : 13,7 N E WL = 0 N Gambar Free Body Diagram Elemen Kegiatan I Segmen Lengan Bawah θ = 90 0 Tinggi badan (H) = 1,68 m Berat badan (W) = 68,5 kg (685 N) BC = 0,015 H = 0,0252 BD = 0,010 H = 0,0168 BE = 0,20 H = 0,336

Berat lengan Bawah (WF) = 0,02 W = 13,7 N Berat beban (WL) = 0 N M B = 0 Fm (BC sin θ) WF (BD sin θ) WL (BE sin θ) = 0 Fm (BC sin 90) WF (BD sin 90) WL (BE sin 90) = 0 Fm (0,0252) (1) (13,7) (0,0168) (1) (0) (0,336) (1) = 0 Fm = 9,13 Fy = 0 Fm- Ry-WF-WL = 0 Ry = - Fm + 13,7 Ry = 4,57 N b. Perhitungan Gaya pada Lengan Atas Pada Gambar ini dapat dilihat free body diagram untuk lengan atas dengan sudut 0 0.

R X A R Y B F m C W F = 13,7 N D WL = 0 N Gambar Free Body Diagram Elemen Gerakan I Segmen 2 Lengan Atas Tinggi badan (H) = 1,68 m Berat badan (W) = 68,5 kg (685 N) AB = 0,08 H = 0,1344 AC = 0,2 H = 0,336 AD = 0,4 H = 0,672 Berat lengan Bawah (WF) = 0,05 W = 34,25 N Berat beban (WL) = 0 N -(Fm)(AB) WF(AC) WL( AD) = 0 -Fm(0,1344) 34,25 (0,336) 0 (0,672) = 0 Fm = 11,508 0,1344 = - 85,652 N Fmy = 0 -Fm + Ry - WF-WL = 0

-(85,652 N) + Ry 34,25-0N Ry = 119,902 N Fmx = 0 -Fm + Rx = 0 -(85,652 N)+Rx Rx = 85,652 N Nilai Fm Lengan atas + Fm Lengan bawah = 9,13 N + (- 85,652) N = -76,522 N. Negatif merupakan tanda gaya yang dikeluarkan operator mengarah kebawah (mengikuti gravitasi bumi). Dari hal ini diketahui bahwa, gaya yang dikeluarkan operator tidak melebihi ambang batas maksimal yaitu 194,61 (76,522 n < 194,61 n) maka diketahui bahwa tidak terdapat sikap paksa dari operator untuk mengembalikan pole carrier ke lokasi pengisian tiang.

L-8 Lampiran Hasil Penilaian Postur Kerja Setelah Perbaikan dengan Aplikasi Quick Exposure Check for Related Musculoskeletal Risk version 2003. 1. Operator Memosisikan Pole Carrier ke Lokasi Pengisian Tiang

2. Operator menggeser tiang menggunakan crane

3. Operator Membawa Tiang Ke Kolam Perendaman dengan Mesin Casptan

4. Memindahkan Tiang dengan Crane ke Kolam Perendaman

5. Mengembalikan Pole Carrier ke Lokasi Pengisian Tiang