3. Karakteristik tari

dokumen-dokumen yang mirip
2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

1. Mengamati tari Nasional yang ditampilkan oleh seorang penari

BAB II LANDASAN TEORI. menurut tuntutan sejarahnya sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

4. Simbol dan makna tari

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

Tari-tari Tradisional Sumatera Utara Sebagai Sumber Proses kreatif Seniman Dalam Berkarya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TARI KENYA MENDRES DALAM RANGKA MALAM APRESIASI SENI DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA, 11 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

RESUME MEDIA PETUNJUKAN PRIYATIN NIM.

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Sudirga, 2005 : 1). Tentunya hal tersebut merupakan suatu bentuk pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

Kajian Perhiasan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman emosional yang bukan dari pikiranya semata. 2.

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai objek daya tarik wisata meliputi; pesta panen hasil kebun, makan adat Horum

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

SILABUS ALOKASI WAKTU TM PS PI SUMBER BELAJAR KEGIATAN MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR PENILAIAN INDIKATOR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. temurun. Soedarsono mengungkapkan bahwa tari tradisional adalah semua. selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga

SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

SENI BUDAYA (TARI) SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini tari pendet dikenal sebagian masyarakat sebagai tarian

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

Soedarsono Untuk memahami klasifikasi berdasarkan gambar 1.1 tersebut, simaklah baik-baik penjelasan berikut ini!

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

BAB I PENDAHULUAN I.1

1. Unsur pendukung tari a. Iringan Tari Iringan di dalam tari memegang peranan penting, tari dan iringan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,

2015 TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

2015 KREASI TARI RONGGENG LENCO DI DESA CURUG RENDENG KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Innez Miany Putri, 2013

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013

Fungsi Seni Tari Tradisional di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik


Transkripsi:

3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran mengenai karakteristik bentuk maupun fungsi dari setiap jenis tari. Pada sub ini, marilah kita temukan bersama-sama karakteristik bentuk maupun fungsi tari. a. Karakteristik bentuk dan fungi tari primitif Berdasarkan pengertian tari primitif, maka karakteristik bentuk tari primitif apabila tema tarinya berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya magis dan religius. Secara umum ciri tari jaman prasejarah digunakan untuk ekspresi masyarakat, bukan ekpresi individu, para penari mementingkan kekuatan dari dalam dan konsentrasi tinggi dalam menari; teknis tari tidak jelas; koreografinya lugas; dan ritme gerak tari monoton. Secara khusus, sumber gerak tari dari langkah kaki, hentakan kaki, gerak tangan dan gerak kepala yang terlihat lugas belum mengalami proses penghalusan atau perombakan dari gerak aslinya. Iringan tari primitif berasal dari dalam tubuh penari yaitu pukulan-pukulan ritmis tepukan tangan, hentakan kaki, tepukan perut atau suara dari mulut penari. Bendabenda atau peralatan yang digunakan untuk iringan tari pada masa tersebut biasanya berasal dari lingkungan sekitar contohnya genta yang terbuat dari kulit buah-buahan dan kerang atau peralatan yang dibuat oleh masyarakat setempat. Rias dan busana tari menggunakan rias dan busana sesuai adat budaya masyarakat setempat. Tari primitif biasanya dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok dengan meggunakan pola lantai yang sederhana garis lurus atau melingkar. Pola melingkar banyak digunakan dalam tari primitif dan dengan pola tersebut situasi magis akan mudah diperoleh. Sesuai dengan alam pemikiran masyarakat primitif. Tarian ini dilaksanakan untuk peristiwa dan keperluan (a) menyembah, meminta perlindungan dketika terjadi bencana dan wabah kepada dewa atau kepada sesuatu yang dianggap memiliki sumber kekuatan sesuai keyakinannya; (b) meminta keselamatan ketika berperang; (c) menyembuhkan penyakit; (d) meminta hujan; (e) ungkapan

terima kasih; (f) upacara siklus kehidupan manusia, diantaranya kelahiran bayi, pendewasaan anak (masa akhil balik), upacara perkawinan dan upacara kematian; dan (g) ungkapan kegembiraan dan merayakan keberhasilan merayakan panen. dalam berburu, b. Karakteristik bentuk dan fungsi tari rakyat Tari rakyat merupakan tari yang tumbuh dan berkembang dikalangan rakyat pedesaan atau masyarakat yang berada di luar istana. Maka, karakteristik tari ini mencerminkan pemikiran serta kebiasaan hidup rakyat yang dapat dilihat dari beberapa aspek. Ciri tema tari primitif adalah tema yang menggambarkan religi maupun kebiasaan hidup masyarakat yang bersahaja, masih tergantung kepada alam dan kebiasaan gotong royong. Maka, ciri bentuk tari rakyat, gerak tarinya sederhana, tekniktari tidak jelas, rias dan busananya seperti yang dikenakan sehari-hari, iringan tarinya menggunakan peralatann sederhana, tidak lengkap dan kompleks seperti di dalam tari klasik. Tari rakyat biasanya ditarikan dalam bentuk berpasangan atau secara berkelompok tergantung dengan fungsi tarinya. Jenis tari rakyat untuk tujuan magis yang berhubungan dengan harapan kesuburan, umumnya ditarikan oleh dua orang berpasangan. Tari rakyat untuk fungsi hiburan ditarikan secara berpasangan atau berkelompok. Sesuai dengan alam pemikiran rakyat, maka tari rakyat diselenggarakan pada saat peristiwa atau keperluan yang berhubungan (1) upacara magis dan keyakinan; (2) upacara yang berhubungan dengan adat setempat; dan (3) hiburan atau ekspresi kegembiraan maupun keperluan interaksi sosial. c. Karakteristik bentuk dan fungsi tari klasik Konsep dalam Brahmanisme dalam Hinduisme tentang Shivanatharaja atau Shiwa raja penari dan raja sebagai penguasa dunia yang eksistensinya sebagai pengemban kekuasaan dewa di dunia, sehingga eksistensi raja perlu didukung dengan aspek ritual yang wujudnya

berupa upacara, benda-benda maupun seni, memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tari klasik di Indonesia. Tari klasik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan istana. Alam pemikiran istana yang filosofis dan simbolik, serta kehidupan yang banyak aturan tercermin di dalam bentuk tari klasik yang terpola oleh aturan aturan yang standar. Teknis melakukan gerak tari, urutan gerak tari, pengaturan ritme dan irama gerak tari kaitannya dengan iringan, cara mengekpresikan tari, pola iringan, rias dan busana, teknis pementasan, tempat bahkan waktu pementasan, semua memiliki aturan dan standar yang harus ditaati. Maka, efek dari pola dan aturan-aturan yang standar dalam tari klasik. Tari klasik terlihat artistik dan estetis. Pada masa keemasan pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia terutama di Jawa, karya sastra yang sangat digemari oleh masyarakat adalah wiracarita Ramayana dan Mahabarata. Kedua wiracarita tersebut pada akhirnya menjadi tema dan materi yang paling banyak untuk tari klasik yang dinyatakan dalam bentuk (1) tari tunggal; (2) tari berpasangan; dan (3) tari berkempok tergantung temanya. Bentuk tari klasik (1) dramatari yaitu tari yang memiliki cerita, tokoh dan dialog dengan kata-kata; dan (2) sendratari yaitu tari yang memiliki cerita, tokoh dan tanpa dialog juga tumbuh pesat di istana. Ketika pengaruh kebudayaan Islam masuk di Indonesia, tema tari klasik di Jawa bertambah ragamnya. Tidak hanya tema dari wiracarita Ramayana dan Mahabarata. Numun, juga bertema filosofi hidup di masyarakat istana setempat. Demikian halnya dengan tari klasik di luar Jawa, tema tari filosofi hidup di masyarakat istana setempat lebih banyak dipilih untuk materi dramatik tari klasik yang mereka miliki. Contoh tari Pakarena yang mengambarkan perempuan Gowa di Sulawesi Selatan yang lembut, setia dan hormat kepada suami. Sesuai dengan alam pemikiran masyarakat istana maka tari klasik diselenggarakan untuk keperluan (1) upacara keagamaan; (2) upacara kenegaraan; dan (3) tontonan yang dinikmati dari sisi keindahan korografi yang memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan oleh istana. d. Karakteristik bentuk dan fungsi tari kreasi baru Telah dijelaskan dalam sub bab jenis tari bahwa tari kreasi baru pada dasarnya adalah tari tradisional yang diberi bentuk baru. Maka, ciri bentuk tari kreasi baru adalah modifikasi tari tradisional. Pola gerak tari tradisional, pola rias busana, properti, pola iringan tetap dipertahankan. Namun, pada bagian bagian tertentu diberi ornamen baru.

Modifikasi bentuk biasanya terlihat pada susunan urutan gerak, durasi waktu tarian yang lebih pendek, ritme dan tempo iringan tari yang lebih dinamis, tata rias dan busana yang terlihat lebih indah atau modifikasi unsur tari tradisional yang lainnya. Bentuk tari kreasi baru berupa (1) tari tunggal; (2) tari berpasangan; dan (3) tari berkempok tergantung tema tarinya. Tarian ini, diselenggarakan untuk media tontonan, dinikmati dari aspek keindahan koreografi yang menggabungkan pola tari tradisional dengan modifikasi baru yang indah dan kreatif. Lihat tari Saman dan Rato Jaro dalam tautan http://m.youtube.com/watch?v=vtxd66sjyg e. Karakteristik bentuk dan fungsi tari modern Tari modern merupakan tari yang dapat mencerminkan ciri pemikiran modern yang logis untuk memperoleh pengetahuan yang objektif, teoritis dan analitis, karya seni dianggap sebagai kreasi unik dari seniman, dan karya seni tidak lagi dianggap memiliki satu makna yang unik, seperti dalam tari tradisional. Inovatif merupakan ciri utama dari tari modern. Maka, ciri bentuk tari modern adalah (1) adanya inovasi tema, hasil dari kebebasab koreografer dalam memberikan makna terhadap sesuatu; (2) adanya inovasi media tari dan teknik tari, sehingga gaya pribadi koreografer terlihat kuat dalam koreografinya; dan (3)mementingkan estetika bentuk tari.tari diciptakan untuk kepentingan ekspresi artistik dan estetis masing-masing koregrafer, sehingga gaya tarinya khas mewakili gaya pribadi koreografernya. Bentuk tari modern berupa (1) tari tunggal; (2) tari berpasangan; dan (3) tari berkelompok tergantung tema tari yang ditentukan oleh koreografer. Tarian ini, diselenggarakan untuk media tontonan, dinikmati dari aspek keindahan koreografi yang menampilkan kebaruan dari aspek tema, media ekspresi yang tidak hanya gerak tubuh, teknik gerak, tata pentas atau inovasi unsur tari lainnya. f. Karakteristik bentuk dan fungsi tari postmodern Tari postmodern merupakan reaksi koreografer terhadap gerakan postmodernisme yang keluar dari modernisme menuju masa baru melalui cara berpikir kritis, mencoba memecahkan berbagai masalah kehidupan. Maka, ciri bentuk tari tidak mementingkan bentuk yang estetis. Bentuk tari postmodern berupa (1) tari tunggal; (2) tari berpasangan; dan (3) tari berkelompok tergantung tema tarinya. Elemen tari tidak diolah secara detail memenuhi standar keindahan bentuk tari, tetapi lebih mementingkan isi tari yang bertema kritik

sosial atau tema yang menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung berfungsi untuk memecahkan masalah kehidupan sosial budaya. g. Karakeristik bentuk dan fungsi tari kontemporer Tari kontemporer merupakan tari yang menggambarkan jiwa jaman yang sedang terjadi. Maka, ciri bentuk tarian ini mengikuti bentuk yang sedang populer atau tren yang sedang terjadi. Seperti contoh pada sub bab jenis tari kompetmporer, pada masa 1990 an bentuk tari kontemporer di Indonesia bersumber kepada unsur-unsur budaya lokal yang diberi bentuk baru. Ciri bentuk tari 1990 an tersebut, berbeda dengan ciri bentuk tari kontemporer pada dekade pertama tahun 2000 an yang menggabungkan unsur budaya lokal dan unsur budaya lokal, dan pada dekade kedua tahun 2000 an tari kontemporer mengarah kepada adaptasi bentuk K-Pop. Tari kontemporer berupa (1) tari tunggal; (2) tari berpasangan; dan (3) tari berkelompok tergantung tema tarinya. Fungsi tari kontemperor dapa dasarnya digunakan untuk ekpresi media ekspresi pemikiran kreatif untuk pemecahan masalah yang sedang terjadi, berdasarkan hasil pendalaman atau riset dari berbagai sudut pandang keilmuan serta media ekspresi gaya hidup dan selera masyarakat yang sedang terjadi.