Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

Oleh Basa Elisa Febriani Sirait Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, menulis teks diskusi

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Ahmad Budi Mulyanto. STKIP-PGRI Lubuklinggau, Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Lubuklinggau 31617

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Susti Rahmah Yulita S 1

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Budi Mulyanto

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

THE USE OF COOPERATIVE THINK PAIR SHARE (TPS) LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT ON BUFFER SOLUTION AT CLASS XI SAINS SMAN 1 SUNGAI APIT

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

PENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah

Pengaruh Model Syndicate Group Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Makassar

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

OLEH : CHANDRA EKKI PRATAMA NPM:

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PLH MAHASISWA S-1 PGSD BOJONEGORO ABSTRAK

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

SKRIPSI OLEH : LELY NURMITASARI NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Metoda Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan sampel Bentuk Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: ANITA KARLINA NPM:

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HARIO WIJAYANTO A

PENGEMBANGAN E-MODULE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Matematika Siswa

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

KARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau. ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI TUGUMULYO TAHUN PEMBELAJARAN 3/4 Oleh Surono, Lely Rosminarti Program Study Pendidikan Fisika FPMIPA STKIP PGRI Lubuk Linggau surono.io@gmail.com Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terbimbing terhadap hasil belajar dan mengetahui ketercapaian keterampilan proses sains fisika siswa dengan menggunakan di kelas X SMA Negeri Tugumulyo tahun pembelajaran 3/4. Jenis penelitian adalah eksperimen, dengan desain penelitian pre-test pos-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Tugumulyo. Dua kelas diambil sebagai sampel secara acak yaitu kelas X. sebagai kelas eksperimen dan kelas X.9 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi. Data skor tes siswa dianalisis dengan menggunakan uji t dan data observasi dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf signifikan =,5 diperoleh bahwa t hitung > t tabel (4,8 >,67), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Inquiri Terbimbing terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMA Negeri Tugumulyo tahun pembelajaran 3/4. Dari analisis data keterampilan proses sains siswa diperoleh bahwa rata-rata keterampilan proses sains siswa adalah 75,6% dengan kategori baik. Kata Kunci : Inquiri Terbimbing, Hasil Belajar dan keterampilan proses sains. PENDAHULUAN Hasil belajar bidang sains di Indonesia masih belum memuaskan. Seperti yang dituliskan pada Kompas (kamis 5 Desember 3) bahwa kemampuan anak Indonesia usia 5 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia masih rendah. Hal ini mengacu pada hasil Programme for International Student Assessment, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil observasi awal, peneliti di SMA Negeri Tugumulyo tahun 3/4. Hasil evaluasi semester, menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai dibawah KKM 55%, sedangkan siswa memperoleh nilai diatas KKM 45%. Sehingga siswa yang tidak tuntas lebih banyak dari pada yang tuntas. Masih rendahnya hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor ekstrnal maupun internal. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (:54) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar). Salah satu faktor eksternal adalah faktor sekolah, antara lain metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, serta penggunaan media gambar dalam penyampaian materi ajar. Penentuan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi sangatlah penting. Sebab dapat mempeharui ketercapaian tujuan pembelajaran. Model pembelajaran inquiri terbimbing yaitu guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif

dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Menurut Sanjaya (8:), yaitu suatu model pembelajaran inquiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan masalah. Mengajarkan sains atau Fisika semestinya melibatkan keterampilan proses sains. Menurut Funk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 6:38-39) keterampilan proses sains memberikan kepada siswa pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan. Dengan keterampilan proses sains berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Menggunakan keterampilan proses sains untuk mengajar ilmu pengetahuan, membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus. Keterampilan proses sains siswa merupakan keterampilan dalam pembelajaran yang mengarah kepada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Namun pada kenyataannya pembelajaran sains ditingkat sekolah menengah masih di ajarkan secara konvensional. Ruslan () menyatakan bahwa umumnya model dan metode pembelajaran yang diterap guru di sekolah menengah masih bersifat konvensional (ceramah, tanya jawab, demonstrasi) dan penugasan mengerjakan soal yang sesuai dengan contoh (Anwar; 3:). Hasil belajar dan pembelajaran yang konvensional tersebut tentu tidak sesuai harapan dari Kurikulum 3 yaitu kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (permendikbud no.58 tahun 4). METODE Desain penelitian yang digunakan yaitu Pretest-Posttest Control Group Design. Pada desain ini, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensioanal yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Data hasil belajar yang diperoleh melalui tes di uji normalitas dan homogenitasnya kemudian dilanjutkan dengan uji t. Untuk menguji kenormalan datanya digunakan persamaan; ( f f h ) X f h (Arikunto, :333) Dan untuk menguji homogenitasnya di gunakan persamaan; S F S (Sudjana, 5:5) Selanjutnya untuk mengetahui terbimbing terhadap hasil belajar dilakukan uji t dengan persamaan; t' X S n - X S n (Sudjana, 5:39) Data ketercapaian keterampilan proses sains diperoleh melalui observasi selama pembelajaran dan dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan skor pada masing-masing aspek keterampilan porses sains yang dapat dicapai oleh siswa. Selanjutnya memberikan deskripsi skor pada masing-masing aspek keterampilan proses sains yang dapat dicapai. Adapun deskripsi kriteria berdasarkan persentase ketercapaian keterampilan proses sains yaitu;

Tabel..Deskripsi kriteria ketercapaian keterampilan proses sains No Skor (%) Kriteria 75- Baik 5-74 Cukup 3 5-49 Kurang 4-4 Sangat Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil tes sebelum dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun hasil uji tersebut yaitu: Tabel. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol X hitung 9, 4 4, 37 X tabel,7, 7 Keterangan Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdasarkan Tabel. dapat dikemukakan bahwa data hasil belajar berdistribusi normal. Demikian juga pada uji homogenitas diperoleh F hitung < F tabel yaitu F hitung =,43 dan F tabel =,69, artinya kedua kelas tersebut homogen. Tabel 3. Hasil Uji t Data Nilai t hitung 4,8 t tabel, 67 DK 74 keterangan t hitung > t tabel Berdasarkan Tabel 3, dapat dikemukakan bahwa hasil uji analisis ujit mengenai kemampuan akhir siswa menunjukkan bahwa t hitung > t tabel yaitu t hitung= 4,8 dan t tabel =,67 berarti ratarata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak sama. Dengan kata lain bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol dengan taraf kepercayaan =,5, Berdasarkan analisis tersebut maka hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi ada terbimbing terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMA Negeri Tugumulyo tahun pembelajaran 3/4 telah terbukti. Keterampilan proses sains diamati secara kelompok yang terdiri dari enam aspek penilaian yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, pengamatan, pengukuran, menyimpulkan,dan mengkomunikasikan. Tabel 4. Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Aspek Persentase No Keterampilan ketercapaian proses sains Observasi Observ ke- asi ke- Merumuskan 68,75 8,5 masalah Merumuskan 6,5 84,38 Hipotesis 3 Pengamatan 65,63 8,5 4 Pengukuran 65,63 84,38 5 Penyimpulan 6, 5 84,38 6 Mengkomunikasi kan 7,88 9,63 Rata-rata 66,88 84,38 Kategori Cukup Baik Berdasarkan Tabel 4, dapat dikemukakan bahwa pada pengamatan pertama aspek keterampilan proses sains rata-rata cukup baik. Pada pengamtan ke dua keterampilan proses sains dapat di capai dengan rata-rata baik. Dari data tersebut dapat simpulkan bahwa pembelajaran dengan model inquiri terbimbing dapat mendorong tercapainya keterampilan proses sains dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa dengan penerapan model inquiri terbimbing siswa terampil dalam menggunanakan keterampilan proses sains dalam pembelajaran.

8 6 4 9.63 8.5 84.38 8.5 84.38 84.38 68.75 7.88 6.5 65.63 65.63 3 4 5 6 Observasi ke- Observasi ke- Gambar.. Grafik ketercapaian keterampilan proses sains Berdasarkan Gambar, dapat dikemukakan bahwa ketercapaian keterampilan proses sains yang paling besar adalah yang ke-6 yaitu mengkomunikasikan dengan presentasi ketercapaiannya 9,63. Dan keterampilan proses yang lain rata-rata tercapai dengan baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian terbimbing terhadap hasil belajar maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri Tugumulyo tahun pembelajaran 3/4. Keterampilan proses sain dapat dicapai secara baik meliputi enam aspek yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, pengamatan, pengukuran, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Nurul Hakim Fikri. 3.Profil Penguasaan Konsep Siswa SMA pada pembelajaran tumbukan efektif menggunakan metode discovery Inquiri. Arikunto, Suharsimi. 6. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, Mudjiono. 6. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Giancoli.. Fisika Edisi Kelima Jilid. Jakarta: Erlangga. Hamalik, Oemar.. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Kemendikbud. 3. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kemendikbud. [www.repository.upi.edu/539/4/s_kim_6 96_Chapter.pdf.(diakses November 4 Kemendikbud. 3. Materi Pelatihan Guru Implementasi kurikulum 3. Jakarta: Kemendikbud. Kompas (5 Desember 3). Kemampuan Matematika dan Sains di Urutan Ke-64 dari 65 Negara. http://www.kopertis.or.id/3//5/skor -pisa-posisi-indonesia-nyaris-jadi-jurukunci.html. [diakses November 4] Putra, Sitiatava Rizema. 3. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA Press. Rusman.. Model-model Pembelajaran, Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto.. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhnya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 5. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Trianto.. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.