Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Makro dan Status Gizi dengan Kebugaran Jasmani Mahasiswa UKM Taekwondo

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

STATUS GIZI REMAJA, POLA MAKAN DAN AKTIVITAS OLAH RAGA DI SLTP 2 MAJAULENG KABUPATEN WAJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN GIZI, ASUPAN DAN STATUS GIZI ATLET DI PUSDIKLAT OLAHRAGA PELAJAR SUDIANG KOTA MAKASSAR

Hubungan Asupan Energi dan Status Hidrasi dengan Kebugaran Atlet Voly Putri Club Voly Baja 78 Bantul Yogyakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian Karakteristik dan Asupan Cairan pada Atlet di SMA Negeri 1 Sewon

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

III. METODE PENELITIAN. atau resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN, AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 5 SLEMAN

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

Pengaruh Status Gizi, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein terhadap VO2 Maks

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

KECUKUPAN DAN STATUS GIZI SISWA SMU DHARMA PANCASILA MEDAN SERTA KAITANNYA DENGAN INDEKS PRESTASI

Tuti Rahmawati Prodi S1 Gizi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

Sari, et al., Hubungan antara Tingkat Konsumsi Makanan, Suplemen dan Status Gizi dengan...

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

SKRIPSI HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT), WAIST TO HIP RATIO (WHR) DAN TINGKAT KONSUMSI PADA VEGETARIAN PUTRI DI SURABAYA

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

Oleh SHOFI IKRAMINA

GANGGUAN PERILAKU MAKAN DAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI PROTEIN TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PEMAIN SEPAK BOLA IKOR FIK UNESA

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 METODE PENELITIAN

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

HUBUNGAN KONSUMSI ZAT GIZI, PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA ATLET RENANG

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI ATLET TAEKWONDO KOGURYO MANAHAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

BAB I PENDAHULUAN. golongan, mulai dari golongan muda sampai tua. Sepak bola adalah permainan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

Bagan Kerangka Pemikiran "##

TINJAUAN STATUS GIZI SISWA/ SISWI SD NEGERI 34 TANAH SIRAH KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KONSUMSI MAKAN DAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN A.

METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi olahraga Indonesia mengalami keadaan pasang dan surut. Pada

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

Specific Dynamic Action


BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan

Hubungan Asupan Energi, Protein dan Suplemen dengan Tingkat Kebugaran

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan Kebiasaan Sarapan dan Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Siswi SMAN 3 Surabaya

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup dan kebiasan makan remaja mempengaruhui baik asupan

Kata kunci: pegawai negeri sipil, pola makan, aktivitas fisik, sikap, pengetahuan, status gizi

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN VITAMIN C DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL PRIA USIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

Fitri Magfirah 1, Agus Wijanarka 2, Novita Intan Arovah 3 INTISARI

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Transkripsi:

Cornia dan Adriani. Amerta Nutr (2018) 90-96 90 RESEARCH STUDY Open Access Hubungan Antara Zat Gizi Makro dan Status Gizi dengan Kebugaran Jasmani Mahasiswa UKM Taekwondo Relationship between Macronutrient Intake, Nutritional Status and Physical Fitness among College Students in Student s Taekwondo Club Intan Galih Cornia* 1, Merryana Adriani 1 ABSTRAK Latar Belakang: Taekwondo merupakan aktivitas fisik atau gerakan anggota tubuh yang dilakukan secara berulang dan organ yang paling aktif yaitu otot. Permasalah yang sering terjadi pada olahragawan yaitu suka konsumsi makanan yang tidak teratur sehingga asupan gizinya kurang tercukupi. gizi yang baik diperoleh dari asupan gizi yang cukup sehingga kebugaran jasmaninya baik. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara asupan zat gizi makro dan status gizi dengan kebugaran jasmani mahasiswa UKM taekwondo. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 52 orang, diambil secara acak sederhana menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data meliputi status gizi dengan cara penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT), food recall 2x24 untuk mengetahui asupan makannya dan tes balke untuk kebugaran jasmani. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan kolerasi pearson. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi (p=0,014) dengan kebugaran jasmani sedangkan asupan energi, protein, karbohidrat dan lemak (P=0,05) tidak terdapat hubungan dengan kebugaran jasmani. Kesimpulan: Status gizi berhubungan dengan kebugaran jasmani. Responden yang memiliki status gizi normal cenderung memiliki kebugaran jasmani yang baik. Perlu dilakukan penambahan informasi terkait zat gizi agar tercipta status gizi yang baik. Kata Kunci: asupan makan, status gizi, kebugaran jasmani, taekwondo

Cornia dan Adriani. Amerta Nutr (2018) 90-96 91 ABSTRACT Background: Taekwondo is a physical activity or body movement that is conducted repeatedly with muscles as the most active organ. The problems that occurs to the athletes is the poor-organized consumption pattern, thus they lack of nutritional intake. The good nutritional intake is obtained from the sufficient nutritional intake so that the physical fitness becomes better. Meanwhile, young adults require sufficient nutritional intake so that their physical fitness can be better. Objective: This research aimed to analyze the relationship between the nutritional intake and nutrition status with the physical fitness of the university students joining the student activity unit of taekwondo in Universitas Airlangga Surabaya. Methods: This research was the analytical research with the cross-sectional design. The sample of the research was as many as 52 people who were acquired by utilizing the simple random sampling. The data collection included nutritional status by measuring the weight and height to figure out the Body Mass Index (BMI) and 2x24 hours food recall to understand the food intake. Results: The result demonstrated that there was a relationship between the nutritional status (p=0.014) and the intake of energy, protein, carbohydrate, and fat (p=0.05) had no relationship with the physical fitness. Conclusions: It could that the nutritional status was related to the physical fitness. The respondents who had normal nutrition status obtained the good physical fitness. There should be the addition of information regarding the nutrients to obtain the good nutritional status. Keywords: nutrition intake, nutrition status, physical fitness, taekwondo *Koresponden: intangalih1@gmail.com 1 Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga PENDAHULUAN Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara berulang-ulang dan organ yang aktif yaitu otot. Otot memberikan pengaruh langsung ataupun tidak langsung yang dapat meningkatkan taraf kesehatan dan kebugaran 1. Dunia olahraga dikenal oleh masyarakat dengan berbagai macam cabang olahraga seperti olahraga beladiri yaitu kempo, karate, tapak suci, jujitsu, perisai diri, merpati putih, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Berdasarkan hasil observasi di kota Surabaya terdapat banyak Universitas negeri dan swasta salah satunya di Universitas Airlangga surabaya yang terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) misalnya UKM sepak bola, UKM basket dan UKM taekwondo. Jadwal latihan UKM taekwondo dilaksanakan pada waktu satu minggu tiga kali. Meskipun organisasi UKM merupakan seorang mahasiswa, namun kegiatan UKM juga mempersilahkan bagi umum untuk bergabung menjadi bagian dari UKM. Ciri utama olahraga taekowondo yaitu melibatkan pertahanan fisik dan serangan teknik melawan saingan dengan menggunakan kaki telanjang dan tangan 2. Fisik yang bugar diperoleh dari asupan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga, olahragawan membutuhkan asupan makan yang baik yaitu asupan makan yang didalamnya mengandung sumber energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh 3. Pada umumnya status gizi seseorang dipengaruhi oleh asupan tubuh yang memperoleh cukup zat gizi secara efisien sehingga mempengaruhi pertumbuhan fisiknya. Remaja akhir berdasarkan Depkes RI yaitu 17-25 tahun 4. Oleh karena itu perlu asupan makan yang baik pada remaja yang mengandung jumlah zat gizi yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Kebiasaan seorang olahragawan dapat dipengaruhi oleh

Cornia dan Adriani. Amerta Nutr (2018) 90-96 92 kehidupan sosial dan aktivitas yang tinggi. Kebiasan makan yang belum baik berasal dari kebiasaan makan keluarga yang sudah tertanam sejak kecil akan terus terjadi pada usia remaja 5. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang melebihi kecukupan zat gizi juga dapat menimbulkan masalah gizi lebih. Gaya hidup seseorang dapat mempengaruhi pola makan, aktifitas fisik serta status gizi 6. Kebutuhan gizi ditentukan dari kebutuhan basal, keadaan fisiologis, keadaan sakit, gizi kurang dan gizi lebih 7. Semakin beragam pola makanan yang dikonsumsi semakin mudah terpenuhi kebutuhan akan berbagai zat gizi 8. Olahragawan membutuhkan semua zat gizi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air agar dapat hidup dan beraktivitas sehari. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung zat gizi dalam jumlah dan mutu yang cukup sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG) tahun 2012, menganjurkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) energi untuk remaja perempuan yaitu 2.000-2.200 kkal dan remaja laki-laki antara 2.400-2.800 kkal setiap hari. Data diatas melatar belakangi penelitian tentang hubungan antara asupan zat gizi makro dan status gizi dengan kebugaran jasmani mahasiswa UKM taekwondo. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 52 mahasiswa UKM taekwondo yang didapatkan melalui perhitungan rumus didapatkan sampel sebanyak 52 orang kriteria inklusi yaitu olahragawan dengan sabuk putih dan kuning hal ini dikarenakan kedua sabuk memiliki jam bertanding yang cukup sedangkan pada sabuk akhir sudah diangap sebagai pelatih 9. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling mahasiswa UKM taekwondo di Universitas Airlangga Surabaya. Karakteristik mahasiswa dalam penelitian ini meliputi umur dan jenis kelamin. Data asupan makan diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner food recall 2x24 hours, status gizi diperoleh melalui pengukuran berat dan tinggi badan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) responden. Kebugaran jasmani diperoleh melalui test balke dengan jalan atau lari secepat mungkin selama 15 menit 10. Hasil pengukuran pada berat badan mahasiswa menggunakan timbangan digital (seca) dengan ketelitian 0,1 kg dan pengukuran tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm. Food recall 2x24 jam dilakukan pada dua hari dan tidak berurutan untuk mengetahui asupan energi, protein, karbohidrat dan lemak kemudian asupan makan dibandingkan dengan AKG berdasarkan usia 19-29 tahun dengan kategori kurang <77% AKG dan cukup 77% AKG 11. Tes balke dilakukan dengan tes jalan atau lari secepat mungkin dalam waktu 15 menit dan dihitung menggunakan rumus VO 2 max dalam meter dengan kategori baik sekali, baik, sedang, kurang dan kurang sekali. Hasil dari penelitian ini dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan kolerasi pearson. Penelitian lulus etik oleh Komisi Etik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya dengan sertifikat etik no 341-KEPK. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diketahui Karakteristik jenis kelamin pada mahasiswa UKM taekwondo Universitas Airlangga yang ditampilkan pada tabel 1 menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki sebanyak 46,2% dan perempuan sebanyak 53,8%. Tabel 1. Distribusi Karakteristik Mahasiswa UKM Taekwondo di Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2017 Karakteristik n % Jenis Kelamin Balita Laki-laki 24 46,2 Perempuan 28 53,8 Total 52 100,0 Umur 19 tahun 7 13,5 20 tahun 21 tahun 22 tahun 21 19 5 40,4 36,5 9,6 Total 52 100,0

Cornia dan Adriani. Amerta Nutr (2018) 90-96 93 Responden dalam penelitian ini memiliki umur 19 tahun hingga 22 tahun. Pada kelompok umur responden terbanyak yaitu umur 20 tahun sebanyak 40,4%. Pada tabel 2 menunjukkan bahwa asupan energi yang cukup cenderung memiliki kebugaran jasmani baik sebanyak 50%, asupan protein yang cukup cenderung memiliki kebugaran jasmani baik yaitu 42,4%, asupan karbohidrat yang cukup cenderung memiliki kebugaran jamani sedang sebanyak 75% dan asupan lemak yang cukup cenderung memiliki kebugaran jasmani sedang sebanyak 57,1%. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan asupan energi dengan kebugaran jasmani. Hasil ini ditunjang untuk penelitian lain yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan tingkat konsumsi energi dengan kesegaran jasmani pada posisi tosser dan smasher atlet bola voli 12. Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik. Sumber energi yang terdapat dalam bahan makanan adalah karbohidrat, lemak dan protein. Satu gram karbohidrat menghasilkan empat kalori. Tabel 2. Hasil Tabulasi Silang Makan Mahasiswa UKM Taekwondo di Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2017 Kebugaran Jasmani Total Zat Gizi Baik Sekali Baik Sedang Kurang nilai p nilai r Makro n % n % n % n % N % Energi Kurang 3 6,3 19 39,6 19 39,6 7 14,2 48 100,0 0,721-0,051 Cukup 0 0,0 2 50,0 2 50,0 0 0,0 4 100,0 Protein Kurang 0 0,0 7 36,8 9 47,4 3 15,8 19 100,0 0,334 0,137 Cukup 3 9,1 14 42,4 12 36,4 4 12,1 33 100,0 Karbohidrat Kurang 3 6,3 20 41,7 18 37,5 7 14,5 48 100,0 0,707-0,053 Cukup 0 0,0 1 25,0 3 75,0 0 0,0 4 100,0 Lemak Kurang 3 6,7 18 40,0 17 37,8 7 15,1 45 100,0 0,147 0,204 Cukup 0 0,0 3 42,9 4 57,1 0 0,0 7 100,0 Tabel 3. Hasil Tabulasi Silang Status Gizi Dengan Kebugaran Jasmani Pada Mahasiswa UKM Taekwondo di Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2017 Kebugaran Jasmani Status Gizi Baik Sekali Baik Sedang Kurang Total n % n % n % n % n % Kurus 2 15,4 2 15,4 6 46,2 3 23 13 100,0 Normal 1 2,9 16 45,7 15 42,9 3 8,5 35 100,0 Gemuk 0 0,0 1 50,0 0 0,0 1 50,0 2 100,0 Obesitas 0 0,0 2 100,0 0 0,0 0 0,0 2 100,0 Total 3 5,8 21 40,4 21 40,4 7 13,4 52 100,0 p = 0,014 r = 0,340

Cornia dan Adriani. Amerta Nutr (2018) 90-96 94 Berdasarkan hasil penelitian tidak terdapat hubungan asupan protein dengan kebugaran jasmani. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan asupan protein dengan kesegaran jasmani pada anggota klub tenis meja satelit dan salero star kota Ternate 13. Protein terdiri dari asam-asam amino. Selain menyediakan asam amino esensial, protein juga menyuplai energi dalam keadaan energi terbatas dari karbohidrat dan lemak. Terdapat berbagai fungsi protein di dalam tubuh antara lain kekebalan tubuh, pengganti jaringan yang rusak dan untuk pertumbuhan. Protein merupakan zat gizi yang megandung nitrogen, sekitar 16% nitrogen terkandung dalam protein. Protein yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Konsumsi tinggi protein akan menyebabkan ginjal dan hati bekerja lebih keras 14. Olahragawan yang terlalu banyak mengkonsumsi protein akan lebih sering kencing karena protein di dalam badan dicerna menjadi diurea akan kurang menyenangkan jika sering ke toilet sehingga dapat mengganggu latihan 15. Oleh karena itu protein harus seimbang sehingga kebutuhan olahragawan tercukupi. Berdasarkan hasil penelitian tidak terdapat hubungan asupan karbohidrat dengan kebugaran penelitian lain juga menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan tingkat konsumsi karbohidrat dengan kesegaran jasmani 16. Karbohidrat merupakan sumber energi paling penting bagi manusia karena molekulnya menyediakan unsur karbon yang siap digunakan oleh sel. Glukosa merupakan sumber energi yang disukai oleh otot 17. Tidak terdapat hubungan asupan lemak dengan kebugaran jasmani hasil tersebut sejalan dengan penelitian lain juga menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan tingkat konsumsi lemak dengan kesegaran jasmani. Lemak sebagai penghasil energi yang cukup besar namun olahragawan tidak boleh mengkonsumsi lemak secara berlebihan. Kebutuhan lemak yang dikonsumsi dalam sehari dianjurkan sebanyak 8% dari kebutuhan energi total yang berasal dari lemak jenuh kemudian 3-7% lemak jenuh ganda. Lemak banyak terdapat dalam bahan makanan yang bersumber dari hewani misalnya daging berlemak, jeroan dan sebagainya. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan tugasnya sehari tanpa mengalami kelelelahan 18. Kebugaran jasmani memiliki dua komponen utama yaitu komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan adalah kekuatan otot, daya tahan aerobik dan fleksibilitas. Komponen kebugaran yang berkaitan dengan ketrampilan yaitu koordinasi, kelincahan, kecepatan gerak, power dan keseimbangan. Adapun faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani yaitu umur atau usia, jenis kelamin, makanan olahraga, kebiasaan hidup dan faktor lingkungan 19. Tes kebugaran jasmani merupakan tolak ukur untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani yang terbentuk dari rangkaian tes kesegaran jasmani yang digolongkan menurut umur. Tes kesegaran jasmani dikategorikan menjadi baik sekali, baik, sedang, kurang dan kurang sekali 20. Pada tabel 3 menunjukkan bahwa status gizi kurus cenderung memiliki kebugaran jasmani sedang yaitu 46,4%, status gizi normal cenderung memiliki kebugaran jasmani baik sebanyak 45,7%, status gizi gemuk cenderung memiliki kebugaran jasmani kurang sebanyak 50% dan status gizi obesitas cenderung memiliki kebugaran jasmani baik sebanyak 100%. Berdasarkan hasil uji kolerasi pearson menunjukkan nilai p = 0,014 (p>0,340) bahwa status gizi berhubungan dengan kebugaran jasmani. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian lain bahwa status gizi berhubungan dengan kebugaran jasmani khususnya pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kediri Tahun Ajaran 2012-2013 19. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani siswi kelas X SMK Surabaya Tahun Ajaran 2012-2013 21. Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu pada saat melaksanakan tes balke karena teori yang digunakan mempengaruhi hasil tes kebugaran jasmani baik atau rendah. Hal tersebut dapat diminimalisir dengan

Cornia dan Adriani. Amerta Nutr (2018) 90-96 95 menggunakan alat bantu seperti tanda jarak lari per 100 meter yang dilakukan dalam waktu 15 menit. 5. Adriani, M., Wirjatmadi, B. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan: (Prenadamedia Group, 2014). KESIMPULAN Konsumsi asupan energi dan karbohidrat laki dan perempuan belum memenuhi standar kebutuhan, konsumsi asupan protein laki dan perempuan sudah memenuhi, asupan lemak laki-laki sudah memenuhi sedangkan perempuan belum memenuhi. Status gizi olaharagawan sebagian besar normal, kebugaran jasmaninya baik. energi, protein, karbohidrat dan lemak tidak berhubungan karena semakin rendah asupan makan dan latihan tidak teratur maka kebugaran jasmaninya rendah. Status gizi berhubungan dengan kebugaran jasmani. Semakin baik status gizi (normal) maka kebugaran jasmaninya semakin baik. Diharapkan bagi pelatih untuk meningkatkan dan menguasai pembelajaran tes balke, diharapkan dapat melakukan pengukuran antropometri yaitu berat badan setiap satu bulan sekali dan diharapkan mahasiswa rajin mengikuti latihan taekwondo. ACKNOWLEDGEMENT Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ketua UKM taekwondo di Universitas Airlangga Surabaya memberikan izin untuk dijadikan tempat penelitian sehingga penelitian ini dapat terlaksana serta mahasiswa UKM Taekwondo di Universitas Airlangga Surabaya yang telah meluangkan waktu membantu penelitian ini. REFERENSI 1. Fatmah, R.. Gizi Kebugaran dan Olahraga. (Lubuk Agung, 2011). 2. Chiodo, S. et al. Stress-related hormonal and psychological changes to official youth Taekwondo competitions. Scand. J. Med. Sci. Sports 21, 111 119 (2011). 3. Soekarti Sunita, M. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. (2013). 4. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. Dep. Kesehat. RI 569 (2009). 6. Khasanah, N. Waspadai Beragam Penyakit Degeneratif Akibat Pola Makan. (Laksana, 2012). 7. Syafrizar., Welis, W. Gizi Olahraga. (Wineka Media, 2009). 8. Yayasan Institusi Danone Indonesia.. Pedoman Gizi Seimbang Untuk Anak Usia Sekolah Dasar. (PT Citra Kreasindo). 9. Kuntoro. Metode Sampling dan Penentuan Besar Sampel. (Pustaka Melati IKAPI, 2008). 10. Putra, Y.. Perbedaan Tes Balke, Tes Cooper, dan Tes Multistage Terhadap Daya Tahan Aerobik Atlet Bola Voli Yuso Sleman. (Universitas Negeri Yogyakarta, 2013). 11. Gibson, R. S. Principles of Nutritional Assessment. Oxford University Press 292 (2005). 12. Novitasari, D. A. & Rahfiludin, M.Z., S. Tingkat Konsumsi Energi, Aktivitas Fisik Dan Kesegaran Jasmani Pada Posisi (Tosser Dan Smasher) Atlet Bola Voli. J. Kesehat. Masy. 4, 38 45 (2016). 13. Umasangaji, M.. Hubungan Antara Energi Protein, Status Gizi Dengan Kesegaran Jasmani Pada Anggota Klub Tenis Meja Satelit Dan Salero Star Kota Ternate. (Universitas Politeknik Kesehatan, 2012). 14. Almatsier, S. Prinsip dasar ilmu gizi. (Gramedia Pustaka Utama, 2002). 15. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan RI (2008). doi:10.1111/evo.12990 16. Hastuti, P. N. & Zulaekah, S. Hubungan tingkat konsumsi karbohidrat, protein dan lemak dengan kesegaran jasmani anak sekolah dasar di SD N Kartasura I. J. Kesehat. 2, 49 60 (2008). 17. Mulyaningsih, F., Kriswanto E.S., Yudanto, J.. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. (Pusta Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).

Cornia dan Adriani. Amerta Nutr (2018) 90-96 96 18. Suharjana. Pendidikan Kebugaran Jasmani. (FIK UNY, 2008). 19. Widiastuti. Tes dan Pengukuran OlahragaNo Title. (Rajawali Press, 2015). 20. Irianto, D.. Tes dan Pengukuran Olahraga. (CV Andi Offset, 2007). 21. Ridwanda, A., Nurhayati, F. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Siswi Smk Negeri 1 Surabaya Kelas X Tahun Ajaran 2012-2013. J. Pendidik. Olahraga dan Kesehat. 1, 291 295 (2013).