BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM LAGU ANAK PELANGI-PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA, RAINBOWS

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. media seperti buku, radio, televisi dan sebagainya. buku atau referensi dalam bahasa asing. Hal ini mengisyaratkan bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik menggunakan kata maupun gerakan. Setiap negara pasti memiliki

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. fungsional, (3) fungsi bahasa adalah membuat makna- makna, (4) bahasa adalah

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. memiliki arti yang sama atau mirip. Sinonimi juga dapat disebut persamaan kata

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Penerjemahan. Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

KONSTITUENSI DALAM PROSES PENERJEMAHAN (Sebuah Tinjauan Singkat) CONSTITUENCY IN THE TRANSLATION PROCESS ( A Short Consideration)

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame

Category Shifts Found in English Novel If I Stay and its Translated Version in Indonesian Jika Aku Tetap di Sini

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 1982: 17). Dalam ilmu pengetahuan, bahasa merupakan objek

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Sejalan dengan itu, dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Hangeul adalah alfabet asli Korea Selatan. Penemu atau pencipta hangeul adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not

Ragam Penerjemahan. Kardimin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarata Abstract

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

TERJEMAHAN FRASA PREPOSISI PADA NOVEL PRIDE AND PREJUDICE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh NUR KHANIFAH RIZKY LUBIS /LNG

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan. sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13)

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS

ANALISIS STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI DAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRISNYA THE RAINBOW TROOPS

BAB V PENUTUP. temuan dan hasil analisis. Subbab kedua membahas mengenai saran-saran dari

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia

Sri Slamet Pendidikan Anak Usia Dini FKIP-UMS

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang memiliki latar belakang beragam dapat berkomunikasi melalui suatu bahasa. Bahasa berfungsi sebagai media penyampai pesan dan penerima pesan yang melibatkan satu bahasa yang para pemakainya telah saling mengerti informasi yang disampaikan. Sama halnya seperti kegiatan penerjemahan tulisan, Penerjemahan tulisan merupakan sebuah proses perubahan teks yang memiliki informasi dalam satu bahasa ke bahasa lain. (Hanafi, 1986: 22). Oleh karena itu, model penerjemahan dalam komunikasi interlingual tersebut dimaksudkan sebagai jembatan agar informasi tersebut tersampaikan oleh masyarakat lainnya yang memiliki bahasa berbeda. Saat penerjemah menerjemahkan bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa sasaran (Bsa) ia harus menyatupadankan sifat alami yang dimiliki teks bahasa sumber. Sifat alami yang dimaksud adalah tata bahasanya dan leksikalnya yang dimiliki bahasa sumber, misalnya bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Setiap teks yang diterjemahkan mempunyai bentuk dan makna. Penerjemahan yang mengikuti bentuk 1

2 bahasa sumber disebut penerjemahan harfiah (terjemahan yang kurang baik), sedangkan penerjemahan yang mengikuti makna disebut sebagai penerjemahan idiomatis yaitu terjemahan yang baik dan mutlak tidak terdengar seperti hasil terjemahan (Larson, 1984: 16). Nida dan Taber (1982:12) menyatakan bahwa untuk mendapatkan hasil terjemahan yang paling dekat dalam bahasa penerima terhadap pesan bahasa sumber hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat makna dan kedua tingkat gaya. Karena bahasa satu dengan lainnya tidak persis sama, maka penting sifatnya mencari ketepatan padanan yang mengandung ketepatan makna. Makna menurut Larson (1984: 3) disebut sebagai struktur batin (semantis), yang pada dasarnya sama untuk semua bahasa. Kesamaan pada struktur semantis itu dapat membantu penerjemah mencari informasi dari bahasa sumber. Sementara itu, gaya bahasa (style) menempati urutan kedua yang dipertimbangakan, sebab menjadi salah satu cara untuk mengetahui perbedaan antara makna (batin) dan bentuk (lahir). Berdasarkan perbedaan keduanya, penerjemah seringkali menemukan penyimpangan antara gramatika dan kategori semantis untuk menemukan makna asal kata. Penggunaan kata blue/biru dalam frasa blue sky/langit biru dan sky blue/biru langit (Larson 1984: 62); blue pada frasa yang pertama digunakan sebagai ajektiva yang menerangkan sky, sedangkan pada frasa kedua, blue digunakan sebagai nomina yang diterangkan oleh sky sebagai ajektiva. Dalam contoh pertama tidak ada penyimpangan, karena blue adalah atribut yang digunakan sebagai ajektiva, dan sky

3 adalah benda yang digunakan sebagai nomina. Akan tetapi, dalam contoh kedua, sky, yaitu benda digunakan sebagai ajektiva untuk menerangkan blue, padahal blue adalah atribut yang dipakai sebagai nomina. Penyimpangan seperti contoh di atas, dibahas sebagai pergeseran (shift). Catford (1969: 73) menetapkan bahwa shifts may occur when there is no formal correspondence. Although both (Source Language) SL and (Target Language) TL have distribution of sentence, clause, phrase, word, and morpheme, translation may require moving up and down. Berdasarkan penjelasan di atas, korespondesi formal mengacu pada bentuk kata bahasa Inggris, maksudnya yaitu bentuk linguistik. Korespondensi formal menurut Catford (1969: 27) merujuk pada kesamaan kategori bentuk linguistik di dalam dua bahasa yang berbeda (unit, structure, class, system). Oleh karena itu, apabila terjemahan kata dan kalimat di dalam kalimat sasaran bukanlah korespondesi formal dari kata dan kalimat bahasa sumber, pergeseran terjemahan dapat terjadi. Pergeseran terjemahan bertujuan untuk menemukan padanan kata yang tepat sesuai dengan naskah aslinya; karenanya hal apa saja yang mempengaruhi hasil penerjemahan selain faktor linguistik sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu yang dapat mempengaruhi hasil penerjemahan juga adalah gaya bahasa yang digunakan. Dengan demikian, dalam penerjemahan dari Bsu ke Bsa, perlu diketahui juga apakah penerjemahan tersebut menggunakan konteks/bentuk gaya bahasa resmi atau tidak resmi. Keduanya berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata (Richard, et

4 al, 1963: 193). Menurut Keraf (2005: 118) gaya bahasa tak resmi juga merupakan gaya bahasa yang digunakan dalam bahasa resmi, khususnya dalam kesempatankesempatan yang tidak resmi. Seperti yang dikatakan Suharianto (1981: 23) bahwa bahasa tidak resmi yang digunakan dalam percakapan adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya di lingkungan tidak resmi seperti gaya bahasa yang digunakan sehari-hari (kolokial), dengan teman-teman dan keluarga. Gagasan Richard, et al, dan Suharianto di atas mengenai kolokial, didukung oleh Manser (2006: 190-191) yaitu kata-kata dan ekspresi kolokial adalah sinonim tidak resmi dari istilah-istilah yang bahasa resmi pada umumnya. Ada kosakata tertentu untuk percakapan resmi dan tidak resmi. Contohnya, kata stupid, merupakan sebuah kata yang resmi, jika digunakan kepada orang yang sama dengan kata dim, dopey, thick, chuckleheaded, atau bahkan dumb, maka itu merupakan bahasa tidak resmi. Dari contoh Stupid di atas telah dibuktikan bahwa penerjemah harus memilih kata yang tepat dengan menggunakan kata yang berterima di bahasa sasaran untuk menyesuaikan gayanya dan tidak merubah maknanya. Ekpresi kolokial tidak hanya muncul pada percakapan langsung tetapi ditemukan di dalam teks tertulis seperti karya sastra berupa novel dan cerita pendek, khususnya pada karya sastra bergenre pop. Contohnya seperti yang ada di novel A Diary of Wimpy Kid karya Jeff Kinney dan buku terjemahannya Diary si Bocah

5 Tengil karya Jeff Kinney, yang memunculkan kalimat dan ilustrasi berupa ekspresi kolokial yang mengalami pergeseran penerjemahan. Berkaitan dengan topik pergeseran kelas kata pada penerjemahan, telah ada beberapa peneliti sebelumnya. Pertama, Mefty Septiani (2010) menggunakan beberapa teori dari beberapa ahli bahasa terutama Cartford. Septiani menjelaskan pergeseran Kategori secara keseluruhan dan menganalisa beberapa data berdasarkan sistem yang ada dalam lingkupan Linguistik. Selain itu, ia menggunakan buku terjemahan Breaking Down sebagai objek penelitiannya. Kedua, Nur Imani Shadrah (2010), Shadrah menganalisa fenomena ekspresi kolokial yang ada dalam buku cerita anak berjudul The Secret Life of Ms Wiz karya Terence Blacker Category shift. Ia mencari tahu tipe ekspresi kolokial, teknik penerjemahan untuk menerjemahkan ekspresi kolokial, dan pengaruh teknik penerjemahan yang digunakan untuk mengetahui kualitas penerjemah dalam istilah accuracy dan acceptability. Penulis penelitian ini sebenarnya tidak jauh berbeda karena menggunakan teori dari Cartford juga dan teori pendukungnya dalam aspek semantik. Berdasarkan teorinya penulis memfokuskan pada kasus pergeseran kategori/category shift sebagai lanjutan dari skripsi Mefti Septiani dan menganalisis ekspresi kolokial makna yang diambil pada terjemahan novel karangan Jeff Kinney. Dengan demikian, judul yang diberikan untuk penelitian ini adalah Kolokial Bahasa Inggris Dalam Novel A Diary Of Wimpy Kid Karya Jeff Kinney Dan Terjemahannya Diary Si Bocah Tengil

6 1.2. Rumusan Masalah Dari pemaparan yang ada pada latar belakang diatas, isu-isu yang dapat didiskusikan sebagai berikut: 1. Jenis ekspresi kolokial apa saja yang ditemukan dalam novel A Diary of Wimpy Kid dan terjemahannya Diary Si Bocah Tengil? 2. Pergeseran terjemahan apakah yang terjadi pada ekspresi kolokial tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah yang ditetapkan di atas, penelitian ini memiliki tujuan, yaitu: 1. Mengidentifikasi jenis ekspresi kolokial yang ditemukan dalam novel A Diary of Wimpy Kid dan terjemahannya Diary Si Bocah Tengil. 2. Mengidentifikasi pergeseran terjemahan yang terjadi pada ekspresi kolokial 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki kontribusi secara teoritis dan secara praktis. Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah rujukan untuk mengidentifikasi pergeseran terjemahan yang terjadi pada ekspresi kolokial. Pergeseran kategori menimbulkan beberapa penyebab semantis sebagaimana yang diilustrasikan pada beberapa kasus dalam kalimat yang dipilih di novel A Diary of Wimpy Kid karya Jeff Kinney.

7 Sebagai tambahan, penelitian ini juga secara praktis dapat memberikan pengetahuan dalam menganalisis kata mengenai pergeseran terjemahan dalam penggunaan jenis-jenis ekspresi kolokial yang terjadi di dalam novel A Diary of Wimpy Kid. 1.5 Kerangka Pemikiran Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergeseran terjemahan dan ekspresi kolokial. Pada ekspresi kolokial dan pergeseran terjemahan didasari oleh teori utama yaitu seperti yang dijelaskan oleh Nida, sebagai teori keseluruhan, dan beberapa teori pendukung lainnya seperti Larson (1984), Catford (1969). Dengan hal tersebut, penerjemah harus menyatupadankan sifat alami yang dimiliki bahasa sumber, terutama yang paling mendekati pesan bahasa sumber ke dalam bahasa penerima, pertama tingkat makna dan kedua pada tingkat gaya (Nida dan Taber, 1982). Makna seperti yang dikatakan Nida dan Teber menempati proporsi utama sebab ia merupakan isi dari pesan tersebut. Teori pendukungnya yakni menurut Larson (1984), tipe penerjemahan menjadi dua tipe, yaitu terjemahan berdasarkan bentuk dan terjemahan berdasarkan makna. Translation consist of translating the meaning of the source language into the receptor language. This is done by going from the form of the first language to the form of second language by way of semantic structure. It is meaning which is being transferred and must be held constant. Only the form changes. (1984: 3)

8 Makna tidak berubah melainkan hanya bentuk (struktur lahir), sehingga ketika bentuk berubah dalam penerjemahan akan terjadi pergeseran terjemahan sebab tidak adanya korespondensi formal antara kedua bahasa (Catford, 1969). Berbeda dengan struktur lahir, struktur semantis yang melibatkan komponen makna pada dasarnya sama dengan semua bahasa, sehingga dapat membantu penerjemah dalam mencari informasi. Berkenaan dengan mencari informasi tersebut, (Larson, 1984) dan Nida & Taber (1982) menjelaskan adanya gaya bahasa yang menjadi hal penting untuk diperhitungkan, sebab hal tersebut berkenaan dengan situasi komunikasi yang mempengaruhi pemilihan kosakata tertentu dalam terjemahan Kosakata untuk bahasa formal berbeda dengan kosakata bahasa tidak formal (Larson, 1984: 141) dan Hanafi (1986). Salah satu jenis dari bahasa tidak formal yaitu kolokial. Ada beberapa teori yang menerangkan ekspresi kolokial. Menurut McCrimmon (1963: 137-138), "characteristic of or appropriate to ordinary or familiar conversation rather than formal speech or writing". Bahasa kolokial adalah bahasa yang lazim digunakan dalam tuturan dan tulisan yang bersifat informal atau tidak resmi, Bahasa kolokial bahasa Inggris memiliki 5 tipe, yaitu single word, clipped word, short picturesque, word construction, dan verb-adverb combination. Beberapa teori dari Alwasilah (1985), Chaer dan Agustina (2010), Coupland (2007), Hanafi (1986), Strevens (1965), Suharianto (1981), Leraf (2005), Hatim & Munday (2004), Hudson (1980), Patridge (1990), McCrimmon (1963), Manser (2006) mendukung teori dari ekspresi kolokial dan terjemahan.