PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada usia. Menurut Noor (2006) kemampuan membaca, menulis, dan berhitung

OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE BRAIN GYM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI DAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu karya ilmiah yaitu skripsi (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa, dan memiliki

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika pada jenjang lanjut dikarenakan ketidaksiapan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. bangsanya melalui pendidikan seperti di negara-negara Jepang, Eropa,

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun (Suryanah, 1996). Menurut Havighurst salah satu tugas dan perkembangan. tersebut adalah melalui pendidikan formal di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. adalah penulisan tugas akhir (Iswidharmanjaya, 2006).

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hidayat (2008) Skripsi merupakan proses pembelajaran bagi. mahasiswa untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam mengkaji,

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat D3 Keperawatan, S1 Keperawatan dan juga profesi ners. Imbasnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB IV HASIL PENELITIDAN DAN PEMBAHASAN. yang sedang mengerjakan Skripsi. Kuesioner yang disebar sebanyak 80

OPTIMALISASI PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MEMINIMALKAN PHOBIA SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Kaliancar Selogiri)

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil penelitian Horn & Berger (dalam Papalia dkk, 2007) menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. berbagai stresor dan ancaman ketika perusahaan tersebut dinyatakan pailit. Para

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu di dunia ini melewati fase-fase perkembangan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agni Marlina, 2014

I. PENDAHULUAN. adaptasi yang juga berbeda pada setiap individu baik secara biologis, psikologis dan sosial (Ntoumanis, Edmunds & Duda, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prasarana, fisik sekolah, kualitas guru, pemutakhiran kurikulum,dan juga tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kecemasan bisa muncul sebagai respon terhadap stres, di mana stres

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. antara satu sama lain. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori

A. PENGANTAR. pula disebabkan oleh stresor yang datang dari beban kerja, tempat kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dialami pada waktu tertentu oleh tiap individu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Karir dipandang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan nasional tidak terlepas dari proses pembelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB II TINJAUAN TEORI

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Susilowati, 2013

ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENURUNKAN STRES PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

Amanda Luthfi Arumsari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir hingga meninggal secara mandiri. Contoh konkretnya. sendiri melainkan harus ditunjang dan dibantu oleh sang ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

Transkripsi:

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: Nama : ATIKA YULIANTI NIM: J 110 060 0008 PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres merupakan realitas kehidupan setiap hari. Stres adalah setiap perubahan yang memerlukan penyesuaian. Pengalaman stres berasal dari tiga sumber yaitu lingkungan, tubuh, dan pikiran. Lingkungan yang bersahabat menuntut untuk menyesuaikan diri. Dimana seseorang diharuskan beradaptasi dengan cuaca, suara, kepadatan, tuntutan interpersonal, tekanan waktu, standar penampilan, dan berbagai ancaman rasa aman dan harga diri. Sumber stres yang kedua adalah fisiologis, pertumbuhan yang cepat pada remaja, menopause pada wanita, proses menua, penyakit, kecelakaan, kurangnya latihan (gerak badan), nutrisi yang buruk, dan gangguan tidur, semuanya membebani tubuh. Reaksi seseorang pada ancaman dan perubahan lingkungan juga menyebabkan perubahan dalam tubuh yang menyebabkan keadaan stres. Sumber stres yang ketiga adalah pikiran, otak menafsirkan dan menterjemahkan perubahan yang kompleks pada lingkungan dan menetapkan kapan menekan tombol panik. Cara seseorang menafsirkan, mempersepsikan pengalaman anda saat ini dan apa yang seseorang prakirakan pada masa yang akan datang dapat menyebabkan seseorang relaks atau stres (Marta, 1995). Sama seperti pengalaman lain, penulisan skripsi dapat mengakibatkan stres. Penyebab stres biasanya disebut sumber stres (stresor) yang menurut Lazarus dan

Folkman dalam anselman (2009) terdiri dari dua jenis antara lain sumber internal dan eksternal. Penulisan skripsi sebagai akhir penyelesaian studi merupakan suatu kegiatan yang umumnya wajib dilaksanakan oleh mahasiswa, dimana mahasiswa menghasilkan karya ilmiah yang disusun berdasarkan penelitian terukur dan empiris. Skripsi merupakan bagian dari persyaratan kelulusan penuntas pendidikan akademis jenjang sarjana. Tidak sedikit mahasiswa berkeluh kesah di saat mereka menulis skripsi. Keluh kesah merupakan salah satu gejala yang menunjukkan adanya stres dalam diri orang yang mengeluh. Itu berarti mahasiswa yang sedang menyusun skripsi itu mengalami stres. Tugas akhir sebagai salah satu tugas akademik yang wajib dikerjakan mahasiswa, memungkinkan pula terjadinya masalah-masalah yang mengakibatkan stres. Semakin kompleks aktivitas yang berkaitan dengan proses pengerjaan tugas akhir yang dilakukan, semakin tinggi tingkat kesulitan yang dirasakan mahasiswa. Tingkat kesulitan yang tinggi membuat mahasiswa akan mempersepsi tugas akhir sebagai beban atau sumber masalah dalam menyelesaikan studi. Fenomena ini dapat berimplikasi pada munculnya macam-macam reaksi mahasiswa terhadap tugas akhir seperti cemas, sulit berkonsentrasi, menghindar, atau bahkan meningkatkan permasalahan psikologis yang lain misalnya frustrasi atau menunda mengerjakan tugas (Anonim, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan Lazarus dan Folkman dalam anselman (2009) data yang menunjukkan bahwa sumber stres mahasiswa lebih besar merupakan sumber eksternal yaitu faktor dosen pembimbing (16,88%) dan faktor kesulitan mendapatkan sumber pustaka (16,88%). Pada umumnya tidak ada gejala

stres yang sangat menonjol. Namun ada beberapa gejala stres yang signifikan seperti gejala kognitif (29%) berupa kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa, gejala behavioral (16%) seperti membentak orang lain, gejala mental (18%) seperti menyalahkan diri, cepat marah, tidak tenang, mimpi buruk, dan lain-lain; gejala fisik (19%) seperti sakit kepala, sakit punggung, sesak nafas, diare, gatalgatal, dan lain-lain. Penyusunan skripsi merupakan syarat mengikuti ujian tahap akhir. Sebagaimana yang diungkapkan dalam (Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, UPI, 2009) Skripsi adalah karya tulis resmi akhir mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi menggambarkan kemampuan akademik mahasiswa dalam merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian bidang studi (baik pendidikan maupun non kependidikan). Beberapa penelitian berkaitan dengan proses penyusunan skripsi pada mahasiswa diketahui ada beberapa fenomena yang muncul pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Michelle (2004) dalam risetnya memaparkan bahwa mahasiswa dapat mengalami stres dan cemas akibat kesulitan-kesulitan dalam proses penyusunan skripsi, seperti kesulitan menentukan latar belakang masalah, teori dan metodologi, ketakutan menghadap dosen, jenuh dan lain-lain. Sutriani (2003) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa mahasiswa dapat mengalami kecemasan ketika sedang menyelesaikan skripsi.. Brain gym pada dasarnya berupaya mengaktifkan otak kiri dan kanan secara optimal. Prinsip senam ini adalah melakukan gerakan-gerakan menyimpang melewati bagian tengah atau yang disebut corpus callosum. Dengan melakukan

gerakan-gerakan menyilang secara teratur untuk beberapa waktu, harmonisasi antara otak kanan dan otak kiri diharapkan dapat terjadi. Menurut Denisson dalam Fitri, (2009) ahli brain gym dari lembaga Educational Kinesiology, Amerika Serikat, meski sederhana, brain gym mampu memudahkan kegiatan belajar dan melakukan penyesuaian terhadap ketegangan, tantangan, dan tuntutan hidup sehari-hari. Pakar penelitian otak inilah yang pertama kali memperkenalkan metode terapi ini di Amerika, 19 tahun silam. Awalnya brain gym dimanfaatkan untuk anak yang mengalami gangguan hiperaktif, kerusakan otak, sulit konsentrasi, dan depresi. Namun dalam perkembangannya setiap orang bisa memanfaatkannya untuk beragam kegunaan. Bukan hanya itu, kewaspadaan (awareness) serta refleks orang lanjut usia yang sudah hilang bisa dibangkitkan kembali lewat brain gym. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah masalah pada penelitian sebagai berikut : 1. Banyaknya mahasiswa yang berhadapan dengan banyak kendala dalam masa pengerjaan skripsi yang berakibat stres. 2. Masih minimnya semangat mahasiswa dalam mencari jalan keluar ketika berhadapan dengan stres. 3. Masih banyaknya pembelajaran (cara berfikir) yang digunakan masih bersifat konvensional yang membuat perkembangan otak sebelah kiri lebih pesat dari pada otak sebelah kanan.

C. Pembatasan masalah Luasnya permasalahan yang ada, maka penelitian hanya membatasi permasalahan pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi D IV fisioterapi tingkat akhir yang sedang dalam pengerjaan skripsi yang berdasarkan hasil kuisioner mahasiswa tersebut mengalami stres tingkat sedang dan tingkat tinggi. D. Perumusan masalah Apakah dengan brain gym dapat menurunkan tingkat stres dalam pengerjaan skripsi pada mahasiswa program studi D IV fisioterapi UMS tingkat akhir yang sedang menempuh skripsi? E. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Membuktikan pengaruh pemberian brain gym terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa program studi D IV fisioterapi UMS tingkat akhir yang sedang menempuh skripsi. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui manfaat dari brain gym terhadap penurunan tingkat stres b. Membuktikan penurunan tingkat stres mahasiswa program studi D IV fisioterapi UMS tingkat akhir sebelum dan pasca 2 minggu pemberian brain gym.

F. Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Meningkatkan pemahaman peneliti tentang brain gym dan pengaruhnya terhadap penurunan tingkat stres dalam pengerjaan skripsi 2. Bagi Institusi Memberikan tambahan pengetahuan ilmiah dibidang fisioterapi khususnya tentang brain gym. 3. Bagi Masyarakat Menjadi wahana informasi mengenai brain gym bagi masyarakat. 4. Bagi Dunia Pendidikan Memberikan tambahan pengetahuan tentang brain gym bagi dunia pendidikan khususnya Fisioterapi. G. Keaslian Penelitian Penelitian yang hampir sama atau berhubungan dengan judul penelitian ini yaitu : 1. Prihastuti (2009), meneliti tentang Pengaruh brain gym Terhadap Peningkatan Kecakapan Berhitung Siswa Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika pada konsep operasi hitung aljabar sederhana, dan meningkatkan hasil belajar dengan mengunakan senam otak (brain gym) sub pokok bahasan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Subyek penelitian adalah guru

matematika sebagai subyek yang memberi tindakan, kepala sekolah bertindak sebagai subyek yang membantu perencanaan dan pengumpulan data serta siswa kelas VIII yang berjumlah 36 siswa sebagai subyek yang menerima tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, test, catatan lapangan dan dokumentasi. Pada penelitian ini, analisis data dilaksanakan secara diskriptif kualitatif dengan metode alur. Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas belajar matematika pada materi operasi hitung bentuk aljabar sederhana dengan menggunakan senam otak (brain gym) 2. Sofia (2009), meneliti tentang faktor-faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa Fakultas Keperawatan yang sedang menyelesaikan skripsi dan tingkatan stres pada mahasiswa Fakultas Keperawatan USU yang sedang menyelesaikan skripsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa Fakultas Keperawatan yang sedang menyelesaikan skripsi dan tingkatan stres pada mahasiswa Fakultas Keperawatan USU yang sedang menyelesaikan skripsi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan besar sample 81 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan program S1 reguler dan ekstensi yang sedang mengambil mata kuliah skripsi I dan II pada tahun ajaran 2008/2009 dan masih aktif kuliah (tidak sedang PKA) dan belum siding skripsi. Hasil penelitian ini

menunjukkan faktor eksternal lebih cenderung menyebabkan stres pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi.