MIKIA KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA AKSEPTOR SUNTIK DMPA. Artikel Penelitian. Nurya Viandika 1 Nurfitria Dara Latuconsina 2

dokumen-dokumen yang mirip
KEJADIAN AMENOREA PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI BPM CH SUSILOWATI, TREKO, MUNGKID TAHUN 2014

32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN AMENORHEA

GANGGUAN HAID PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSTU BANDUNG, DESA BANDUNG, KECAMATAN DIWEK, KABUPATEN JOMBANG

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPM CHOIRUL MALA HUSIN PALEMBANG TAHUN 2015

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI DI BPS NY. S DESA SAMBIREJO, SEMARANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN KEJADIAN SPOTTING PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG MAKASSAR

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN RESIKO PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DAN PIL TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DI PUSKESMAS KABUPATEN NGAWI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga

Staf Pengajar Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU

ABSTRAK. Kata kunci: akseptor KB suntik DMPA, akseptor KB implan, perubahan siklus menstruasi

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

Jurnal Ilmiah Sehat BebayaVol.1 No. 2, Mei 2017

TINJAUAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE BERDASARKAN KEJADIAN AMENOREA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

The Spotting Risk in Using Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) Injection and Implan Contraception at Leyangan, Ungaran Timur, Semarang Regency

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

SINOPSIS RENCANA TESIS

PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI IBU PENGGUNA KONTRASEPSI SUNTIK CYCLOFEM

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK PROGESTIN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK PROGESTIN DI BPM WIDYAWATI BANTUL

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

PERBEDAAN PENGARUH KB SUNTIK 1 BULAN DAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS BIDAN S KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN AKSEPTOR KB HORMONAL DENGAN KEJADIAN AMENORRHEA DI PUSKESMAS BOJONG KECAMATAN BOJONG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2009

UMUR DAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN AMENORRHOE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin

HUBUNGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB DENGAN GANGGUAN HAID DI PUSKESMAS KALASAN SLEMAN DIY NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI DI BPM MARIYAH NURLAILI, RAMBE ANAK MUNGKID TAHUN 2014 ABSTRACT

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA FITRI HANDAYANI CEMANI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia, yang salah satu caranya dengan kontrasepsi. kontrasepsi yang akan dipilihnya baik meliputi cara pemasangan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN Aibah 1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini 1

Rika herawati : Hubungan Berat Badan Ibu Dengan Pemakaian KB Hormonal Di Desa Pekan Tebih Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu

Selfi Elisabeth Kansil Rina Kundre Yolanda Bataha

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GANGGUAN MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DI PUSKESMAS KRETEK BANTUL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-I Keperawatan. Disusun Oleh: YENI KURNIAWATI J.

LAMANYA MENJADI AKSEPTOR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM D Amd.Keb DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Rtibhuwana Tunggadewi Malang 2), 3)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Menurut World

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Mutia Felina * Kata Kunci : Lama penggunaan, Kb suntik 3 bulan, Siklus menstruasi

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYARAN SEMARANG

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK YANG PERIKSA DI POLINDES MAYANG

Jl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK

TINGKAT KEJADIAN AMENORHEA SEKUNDER PADA IBU KB SUNTIK 3 BULAN DI RB BM PAGEDANGAN TANGERANG

STUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS PAAL X KOTA

EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN DI DUSUN KEBONSARI DESA SABRANG KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER NOVI DIAN PURNAMA DESCRIPTION

GAMBARAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN (STUDI DI BPM T TLOGOSARI KOTA SEMARANG TAHUN 2012)

JENIS PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN GANGGUAN MENSTRUASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

JURNAL. Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi. Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Study Diploma IV Kebidanan

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan jumlah penduduk jiwa pada tahun Angka pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

STUDI DESKRIPTIF GANGGUAN HAID PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI BPM DYAH SUGIYANTO GONILAN SUKOHARJO TAHUN 2016

ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SELAMA MENGGUNAKAN KB SUNTIK 3 BULAN DI BPS NY

Baurlina Ritonga, SST (Akademi Kebidanan Sentral Padangsidimpuan) Abstract

Yuyun Oktaviani Dano Nim: Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas tahun 2015 dan misi sangat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang World Health Statistic 2013 menyatakan bahwa WUS Indonesia

INTISARI. Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI, 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, 3 Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

Widyawati*), Rosalina**), Eko Susilo ***)

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM ZUNIAWATI PALEMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPM DEWI ANGGRIANI PALEMBANG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Gerakan ini bertujuan menekan laju

Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan di Puskesmas Lapai Kota Padang

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN KONTRASEPSI DMPA TERHADAP AKTIFITAS SEKSUAL DI RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM SRI MAYA TRESIA, SST

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PESERTA KB AKTIF DI DESA JATI KULON KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING KONTRASEPSI DMPA DENGAN KEJADIAN DROP OUT

ABSTRAK. : lama penggunaan, kenaikan, kontrasepsi DMPA. Kepustakaan : 11 ( )

STUDI KOMPARASI LAMA PEMAKAIAN KONTRASESPI SUNTIK CYCLOPROVERA DAN DMPA DENGAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Amirul Amalia Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

Transkripsi:

Artikel Penelitian KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA AKSEPTOR SUNTIK DMPA Nurya Viandika 1 Nurfitria Dara Latuconsina 2 MIKIA Maternal And Neonatal Health Journal Diterbitkan Oleh: 1, 2 STIKes Widya Cipta Husada Kepanjen viandika04@gmail.com OCEAN LEARNING CENTER Email: mikiajournal@gmail.com Abstrak: Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) merupakan salah satu jenis kontrasepsi suntik yang sering digunakan yang memiliki efek samping yaitu gangguan menstruasi. Lamanya pemakaian kontrasepsi DMPA diduga menjadi penyebab terjadinya Amenorea sekunder. Penelitian Iswandiyah (2015) menunjukkan bahwa sebagian besar (81,8%) yang menggunakan KB suntik lebih 1 tahun mengalami amenorea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi DMPA terhadap amenorea sekunder di PMB Wartini Malang. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain cross sectional dengan teknik aksidental sampling pada 30 akseptor DMPA. Uji satatistik menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa pada kelompok yang lama penggunaan kontrasepsi 0-12 bulan terdapat 11 responden yang mengalami kejadian Amenore (36,7%) dan pada kelompok yang lama penggunaan >12 bulan didapatkan 17 responden yang mengalami kejadian amenore (56,7%) dengan nilai p value = 0,765, yang menunjukkkan tidak ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi terhadap kejadian amenore sekunder Kata Kunci : Kontrasepsi DMPA, Amenorea Abstract Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) is one of the most commonly used types of injectable contraceptives that have side effects of menstrual disorders. The duration of DMPA contraception is thought to be the cause of secondary amenorrhoea. Research Iswandiyah (2015) showed that most (81.8%) who used the injection for more than 1 year experienced amenorrhoea. This study aims to determine the relationship between the use of DMPA contraception against secondary amenorrhea in PMB Wartini Malang. The type of this research is analytic survey with cross sectional design with accidental sampling technique on 30 DMPA acceptors. The satatistic test using chi square test showed that in the old group the use of contraceptive 0-12 months there were 11 respondents who experienced Amenore incidence (36,7%) and in the old group> 12 months, 17 respondents who experienced amenorrhea (56, 7%) with p value = 0.765, indicating no relation between contraceptive use to the occurrence of secondary amenorrhea. Keywords: DMPA Contraceptives, Secondary Amenorrhoea 71

MIKIA Maternal And Neonatal Health Journal November 2017 Volume 1, Nomor 2 Hal: 71 75 PENDAHULUAN Ledakan penduduk merupakan masalah terpenting yang masih dimiliki bangsa Indonesia yang mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat. Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengontrol laju pertumbuhan penduduk (Hartanto, 2010). Pencapaian jumlah peserta baru KB di Jawa Timur pada tahun 2013 mencapai 1.169.731, yang didominasi KB jenis suntik sebanyak 609.927 akseptor, jenis pil sekitar 259.389 akseptor dan jenis implant 119.088 akseptor (BKKBN, 2013). Menurut BKKBN Kabupaten Malang (2012), didapatkan akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi suntik 61,6 %, pil 13,9 %, IUD 7,9 %, implant 10,3 %, kondom 1,4 %, kontap wanita (MOW) 0,9 %, dan kontap pria (MOP) 0,02 % dan metode lainnya 4,82 % (BKKBN, 2012). Dari data tersebut diperoleh bahwa kontrasepsi suntikan paling banyak diminati. Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan menjadi dua macam yaitu DMPA (Depo medroksi progesterone asetat), Suntik Depo Medroksiprogesterone Asetat yang diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg/ ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu, Depo Noristerat (Depo noristeron anantat), dan Depo estrogen progesterone (Baziad, 2008). Efek samping yang paling sering terjadi adalah gangguan menstruasi. Perubahan menstruasi merupakan alasan utama beberapa klien menghentikan pengguaan DMPA. Efek samping yang tidak terprediksi menjadikan klien ragu, beberapa klien takut karena tidak mengalami menstruasi maka hal tersebut merupakan tanda kehamilan atau penyakit. Dilain pihak bahwa klien menyukai bahwa mereka mengalami amenore yang merupakan kebebasan yang tidaka akan lagi di rasakan sampai kemudian mereka menopause (Varney, 2007: 482). Amenorea sekunder merupakan salah satu gangguan menstruasi dimana tidak terjadinya haid setelah menarche atau pernah mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan (pada kasus oligomenorea), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Penelitian Iswandyah (2015) menunjukkan bahwa sebagian besar (81,8%) yang menggunakan KB suntik > 1 tahun mengalami amenore. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Ny. Wartini yang terletak di Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Pada Tanggal 8 sampai 10 Juni 2016 dengan cara wawancara Pada 15 Akseptor KB DMPA Aktif, 12 Akseptor mengalami Amenorea, dan 3 Akseptor lainnya tidak mengalami amenorea sekunder. Dari latar belakang diatas peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang Hubungan Lama Penggunaan DMPA Terhadap Kejadian Amenorea di PMB Wartini Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB Depo Medroksiprogesteron Asetat yang melakukan pelayanan kontrasepsi di PMB Wartini, Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang berjumlah 53 orang. Sampel pada penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu akseptor KB DMPA aktif yang melakukan kunjungan di BPM Ny.Wartini pada bulan Juli 2016 dan yang bersedia menjadi responden. Besar sampel didapatkan sebanyak 30 orang dengan teknik accidental sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada akseptor KB DMPA di PMB Wartini yang ditemui saat melakukan kunjungan pada bulan Juli 72

Nurya Viandika Kejadian Amenore Pada Akseptor Suntik Dmpa 2016. Pengumpulan Data dilakukan menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan DMPA terhadap kejadian amenorea sekunder pada akseptor KB aktif diukur dengan menggunakan uji statistic chi-square dengan taraf signifikansi 0.05. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Akseptor Suntik DMPA. Klasifikasi (usia) Jumlah <21 tahun 4 13 21-35 tahun 14 47 >35 tahun 12 40 Berdasarkan Tabel 1. tentang karakteristik responden berdasarkan usia dapat diketahui bahwa hampir setengah responden berusia 21-35 tahun (47%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Akseptor Suntik DMPA Klasifikasi (pendidikan) Jumlah SD 9 30 SMP 10 33 SMA 9 30 PT 2 7 Berdasarkan Tabel 2. tentang karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat diketahui bahwa hampir setengah responden yaitu berpendidikan SMP berjumlah 10 orang (33%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Pada Akseptor KB Aktif DMPA. Klasifikasi Jumlah 0-12 bulan 12 40 >12 bulan 18 63 Berdasarkan Tabel 3. tentang distribusi responden berdasarkan lama penggunaan pada akseptor KB aktif DMPA, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 18 orang (60%) dengan lama penggunaan > 12 bulan dan hampir setengah responden yaitu 12 orang (40%) dengan lama penggunaan 0-12 bulan. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kejadian Amenorea Pada Akseptor KB Aktif DMPA. Klasifikasi Jumlah Terjadi Amenorea 28 93 Tidak terjadi Amenorea 2 7 Berdasarkan Tabel 4. tentang karakteristik responden berdasarkan kejadian amenorea sekunder, dapat diketahui bahwa dari hampir sebagian responden dari responden yang diteliti mengalami amenorea sekunder yaitu sebanyak 28 orang (93%), dan sebagian kecil dari responden yaitu 2 orang (7%) tidak mengalami amenore sekunder 73

MIKIA Maternal And Neonatal Health Journal November 2017 Volume 1, Nomor 2 Hal: 71 75 Tabel 5. Lama Penggunaan Kontrasepsi dengan Kejadian Amenorea Lama Penggunaan Kejadian Amenorea Total P value Ya Tidak 0-12 bulan 11 1 12 0,765 >12 bulan 17 1 18 Total 28 2 30 Berdasarkan Tabel 5. dapat dilihat hasil uji statistic Chi-Square didapatkan nilai p value= 0,765 hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi dengan kejadian amenorea sekunder. PEMBAHASAN Berdasar tabel 5, distribusi responden berdasarkan lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penggunaan DMPA dengan klasifikasi 0-12 bulan hampir setengah responden yaitu 11 orang (36%), sisanya memiliki klasifikasi lama penggunaan DMPA >12 bulan sebanyak 17 orang (57%) dan dan 2 responden tidak mengalami amenore (0.06%) Berdasarkan kejadian amenorea sekunder, dapat diketahui bahwa dari hampir sebagian responden dari responden yang diteliti mengalami amenorea sekunder yaitu hampir sebagian responden 28 orang (93%), sisanya sebagian kecil dari responden yang diteliti terdapat 2 orang (7%) tidak mengalami amenorea sekunder. Hasil uji statistik didapatkan p = 0,765 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan antara lama penggunaan DMPA dan Amenorea sekunder. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2015) yang disimpulkan bahwa ada hubungan penggunaan jenis kontrasepsi suntik dengan kejadian amenorea. Besarnya kekuatan hubungan adalah 0,412 yang berarti kekuatan hubungan adalah sedang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ekasari WU (2016) di Grobogan pada 117 akseptor suntik DMPA dengan lama penggunaan 3 bulan sampai dengan 1 tahun di dapatkan bahwa efek samping terbanyak pada pengguna kontrasepsi suntik DMPA adalah menoraghia (51,9%) dan spotting (48,1%). Sedangkan amenore sendiri lebih sering terjadi pada pengguna lebih dari 1 tahun. yang disebabkan karena hormon progesterone yang terkandung dalam DMPA akan menghambat pengeluaran RH (releasing faktor) yang mempertahankan endometrium dalam fase sekresi sehingga menyebabkan endometrium semakin lama menjadi atropi dan siklus haid tidak akan terjadi (Baziad, 2008). Amenore sekunder adalah berhentinya siklus menstruasi yang teratur selama 3 bulan atau berhentinya siklus menstruasi yang tidak teratur selama 6 bulan. Baziad (2003) menyatakan bahwa bahwa banyak faktor yang mempengaruhi seorang wanita mengalami gangguan siklus menstruasi amenorhea seperti gangguan psikis, gangguan pola makan serta aktifitas yang berlebihan. Pada gangguan psikis terjadi gangguan pengeluaran GnRH, sehingga pengeluaran hormon gonadotropin berkurang, pengeluaran FSH dan LH dari hipofisis pun berhenti. Pada penggunaan kontrasepsi suntik jenis DMPA, paparan terhadap progesteron dalam jangka waktu tertentu menyebabkan endometrium menjadi tipis dan atrofi, sehingga bisa mengalami gangguan siklus menstruasi berupa amenorea (Saifuddin, 2011) KESIMPULAN Tidak terdapat hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat terhadap amenorea sekunder di PMB Wartini Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Bagi bidan diharapkan memberikan konseling pada akseptor KB baik akseptor baru maupun kunjungan 74

Nurya Viandika Kejadian Amenore Pada Akseptor Suntik Dmpa ulang, agar mereka menggunakan kontrasepsi berdasarkan pemilihan kontrasepsi yang rasional dan bisa beradaptasi dengan efek samping yang dialaminya. WHO. 2006. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta: Buku Kedokteran ECG REFERENSI Baziad, Ali. 2008. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: YBSP Arikunto. 2014. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta BKKBN. 2011. Materi Konseling. Jakarta :BKKBN Ekasari WU, Risnawati. Lama Pemakaian Dmpa Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor KB DMPA. Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016 Hartanto, H. (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Sinar Harapan. Iswandiyah, 2015. Lamanya Menjadi Akseptor Dengan Gangguan Menstruasi Pada Kb Suntik 3 Bulan Di Bpm D Amd.Keb Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. (online) tersedia dalam www.repository.poltekkesmajapahit.ac.id/ index.php/pubkeb/article/viewfile/12/7. Diakases Oktober 2017 Putri Resti A, Chunaneni S. Kejadian Amenorea Pada Akseptor Kb Suntik Di Bpm Ch Susilowati, Treko, Mungkid Tahun 2014 Jurnal Kebidanan Vol.4 No. 8. April 2015 ISNN.2089-7669. Saifudin, Abdul Bari. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2008. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Salemba Medika ; Jakarta Varney, H, dkk. 2007. Buku Saku Bidan. Jakarta. EGC 75