USMAN SUMANTRI KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Jakarta, 27 Januari 2018
1 PENDAHULUAN 2 KONDISI TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA 3 KONDISI PELAYANAN KESEHATAN 4 MEMPERLUAS FKTP 5 MEMPERLUAS FKTP NON PUSKESMAS DI DAERAH NON DTPK (PERKOTAAN) 6 REKOMENDASI 2
1 Distribusi tenaga kesehatan (terutama Dokter) Jumlah peserta JKN yang semakin meningkat Andalan utama FKTP adalah Puskemas menyebar dng standar sarana dan prasarana berbeda beda Puskesmas harus melaksanakan fungsi UKM dan UKP Geografi Indonesia yang sangat luas dengan penduduk yang menyebar (perkotaan padat, ibu kota kab, daerah terpencil, kepulauan, perbatasan) Masih banyak daerah2 (terutma pemerkaran) gaga menjalankan otonomi dgn baik Keterbatasan dan kecukupan anggaran JKN dan anggaran pemerintah (kemampuan, komitment, keterbatasan daerah) 3
4
TRANSISI EPIDEMIOLOGI Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll) Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015 1990 2000 2010 2015 Cedera 7% Cedera 8% Cedera 9% Cedera 13% Penyakit Menular 56% Penyakit Tidak Menular 37% Penyakit Menulr 43% Penyakit Tidak Menular 49% Penyakit Menular 33% Penyakit Tidak Menular 58% Penyakit Menular 30% Penyakit Tidak Menular 57% Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014) Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan 5
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT 1990 2010 DAN 2015 DI INDONESIA Sumber: Global Burden of Disease, 2010 dan Health Sector Review (2014) 6
2 Kondisi Tenaga Kesehatan di Indonesia 7
PAPUA LAMPUNG Ratio Dokter dan Dokter Gigi Per 100.000 Penduduk (Peserta JKN) Tahun 2017 MALUT NTT MALUKU KALBAR GORONTALO NTB SULTENG PAPUA BARAT KALTENG SULBAR SUMSEL JATENG KALSEL BENGKULU JAMBI BABEL SULUT SULTRA ACEH JABAR KALTARA JATIM INDONESIA KEPRI RIAU KALTIM SUMUT BANTEN SUMBAR SULSEL BALI DI YOGYAKARTA DKI JAKARTA 180 Target 42 160 140 120 Realisasi 45 100 80 60 40 20 - Dokter 10 14 18 20 21 22 22 23 26 26 26 27 29 30 31 32 33 36 36 36 38 39 43 45 46 47 49 51 54 62 63 88 96 102 170 Target Rasio 12,2 Realisasi 12,6 60.0 40.0 20.0 - Target 12,4 Dokter Gigi 24.5 27.8 3.0 3.2 3.5 3.7 3.8 3.9 3.9 4.0 4.1 4.5 4.5 5.4 5.5 5.5 6.1 6.4 6.6 6.8 7.1 7.2 8.2 9.1 9.1 10.911.011.211.2 12.412.814.1 15.116.0 Realisasi 11 52.4 Sumber : Konsil Kedokteran Indonesia 31 Desember 2016
RATIO BIDAN DAN PERAWAT PER 100 RIBU PENDUDUK RATIO BIDAN PER 100 RIBU PENDUDUK Target 112 Target 171 RATIO PERAWAT PER 100 RIBU PENDUDUK Sumber : MTKI, Agustus 2017
DOKTER SPESIALIS Target : 10,2 / 100.000 pddk Realisasi : 12 per 100.000 pddk 10
Kategori Puskesmas Puskesmas Perkotaan Puskesmas Perkotaan 2.938 Rawat Inap 741 Rawat Inap = Non Rawat Inap 2.197 Puskesmas Perdesaan 4.883 Rawat Inap 1.944 Non Rawat Inap 2.939 Puskesmas T/ST 1.904 Rawat Inap 714 Non Rawat Inap 1.190 Catatan : Berdasarkan data per 30 Desember 2017, total jumlah Puskesmas 9.821 unit, 96 Puskesmas belum dapat teridentifikasi masuk dalam kategori Perkotaan, Perdesaan atau T/ST
JUMLAH PUSKESMAS BERDASARKAN KESESUAIAN STANDAR TAHUN 2017 NO TENAGA KESEHATAN SESUAI STANDAR JML PUSK JML PUSK TIDAK SESUAI STANDAR > Standar < Standar KELEBIHAN NAKES JML PUSK KEKURANGAN NAKES 1 DOKTER UMUM 3.440 3.775 7.859 2.606 3.052 2 DOKTER GIGI 4.377 1.141 1.631 4.303 4.303 3 PERAWAT 699 6.985 66.154 2.137 6.224 4 BIDAN 407 7.892 102.328 1.522 4.474 5 TENAGA KEFARMASIAN 4.013 2.960 5.240 2.848 2.848 6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 2.812 3.080 7.661 3.929 3.929 7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 4.375 2.217 3.772 3.229 3.229 8 TENAGA GIZI 3.720 1.657 2.762 4.444 5.203 9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 3.843 1.767 2.567 4.211 4.211 TOTAL 199.974 37.473 Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas Sumber : Badan PPSDMK, 30 Desember 2017
Puskesmas Tanpa Tenaga Kesehatan di Indonesia Tahun 2017 NO TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS Jumlah Pusk Tanpa Nakes % 1 DOKTER UMUM 1,602 16.31% 2 DOKTER GIGI 4,303 43.81% 3 PERAWAT 340 3.46% 4 BIDAN 451 4.59% 5 TENAGA KEFARMASIAN 9,821 2,848 29.00% 6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 3,929 40.01% 7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 3,229 32.88% 8 TENAGA GIZI 2,910 29.63% 9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 4,211 42.88% Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas Sumber : Badan PPSDMK, 30 Desember 2017
14 Penyediaan tenaga kesehatan 1. kecukupan jumlah, 2. mutu dan kompetensi, 3. distribusi 4. Infra struktur pelayanan kes Regulasi (sentralisasi dan desentraliisasi) Retensi untuk daerah dengan geografis sulit masih rendah Sedikitnya peminat tenaga kesehatan khususnya untuk DTPK Kurangnya partisipasi pemda dalam penyediaan fasilitas, distribusi, monitoring dan evaluasi Tingginya biaya operasional untuk mobilisasi tenaga kesehatan di daerah dengan geografis sulit.
3 Kondisi Pelayanan Kesehatan di Indonesia 15
No Jenis FKTP Jumlah FKTP 2014 2015 2016 2017 (Nov) 1 Dokter Praktek Perorangan 3.984 4.441 4.578 4.828 2 Faskes TNI 1.324 1.291 704 563 3 Faskes Polri 568 686 4 Klinik Pratama 2.388 3.280 3.880 4.475 5 Puskesmas 9.788 9.799 9.813 9.842 6 RS Tipe D 8 10 15 16 Jumlah 17.492 18.821 19.558 20.410 Dokter Gigi Praktek Mandiri 945 1.148 1.150 1.186 Rasio ideal FKTP berbanding peserta diasumsikan 1: 25.000 sd 3500 Rasio FKTP terhadap peserta semakin tahun semakin meningkat. Thn 2014 (1:7.628), 2015 (1: 8.331), 2016 (1:8.791) dan 2017 (1: 9.129) Pesebaran peserta terbanyak (hampir 70% adalah di Puskesmas)
No Jenis FKTP 2015 2016 (NOV) 2017 JML KUNJUNG AN JUML RUJUK AN RASIO RUJUK AN JML KUNJUN G AN JUML RUJUK AN RASIO RUJUK AN JML KUNJUNG AN JUML RUJUK AN RASIO RUJUK AN 1 DPP 12.401.391 1.509.782 12,17 14.642.274 1.719.704 11,74 14.957.904 1.815.470 12,14 2 Faskes TNI 3 Faskes Polri 2.496.694 457.856 18,34 1.492.196 335.235 22,47 2.195.878 497.839 22,67 1.038.012 199.988 19,27 1.231.193 243.508 19,78 4 Klinik Pratama 20.604.859 2.349.119 11,40 29.478.435 3.369.102 11,43 35.278.598 4.364.683 12,37 5 Puskesmas 64.023.420 7.583.960 11,85 73.147.746 8.543.764 11,68 80.881.717 9.946.089 12,30 6 RS Tipe D 7.220 973 13,48 14.004 1.550 11,07 22.091 2.438 11,04 7 Drg praktik mandiri 1.083.794 38.742 3,57 1.109.766 56.465 5,09 2.253.879 241.666 10,72
No Jenis FKTP Tahun* 2015 2016 2017 (Nov) 1 Dokter Praktek Perorangan 829.871 939.926 862.140 2 Faskes TNI 184.073 172.989 294.150 3 Faskes Polri 126.029 119.028 4 Klinik Pratama 1.495.033 2.037.060 2.137.051 5 Puskesmas 7.645.918 8.398.829 7.798.282 6 RS Tipe D 1.025 2.221 3.814 7 Dokter Gigi Praktek Mandiri 123.739 140.612 127.872 JUMLAH 10.389.736 11.828.750 11.221.176 *Dalam Jutaan Rupiah
No Provinsi Jenis FKTP Jumlah Klinik TNI Klinik Polri Puskesmas 1Bali 3 3 2Banten 3 2 5 3Bengkulu 2 5 10 17 4DKI Jakarta 14 5 19 5Gorontalo 2 3 5 6Jawa Barat 9 1 10 7Jawa Tengah 1 1 1 3 8Jawa Timur 4 2 6 9Kalimantan Barat 7 2 2 11 10Kalimantan Selatan 1 4 5 11Kalimantan Tengah 5 14 17 36 12Kalimantan Timur 6 2 8 13Kalimantan Utara 6 9 15 14Kep Bangka Belitung 2 2 15Kep. Riau 6 1 7 16Lampung 2 1 3
No Provinsi Jenis FKTP Jumlah Klinik TNI Klinik Polri Puskesmas 17Maluku 2 3 81 86 18Maluku Utara 2 2 10 14 19NAD 4 3 1 8 20NTB 3 1 4 21NTT 15 14 44 73 22Papua 10 2 116 128 23Papua Barat 3 45 48 24Riau 2 1 3 25Sulawesi Barat 1 2 11 14 26Sulawesi Selatan 5 6 11 27Sulawesi Tengah 2 24 26 28Sulawesi Tenggara 1 51 52 29Sulawesi Utara 1 1 2 30Sumatera Barat 1 1 2 31Sumatera Selatan 7 7 32Sumatera Utara 5 3 15 23 JUMLAH 124 101 431 656 Sumber : BPJS Kesehatan
Pembayaran Biaya Manfaat Tahun 2016 Pembayaran Biaya Manfaat s.d Juli 2017 81% 19% FKTP FKRTL 85% 15% FKTP FKRTL Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 Proporsi pembayaran biaya manfaat tahun 2016 sbb (dalam jutaan rupiah) : - 19% pada FKTP atau sebesar Rp13.076.636-81% pada FKRTL atau sebesar Rp54.047.652 Proporsi pembayaran biaya manfaat s.d Juli 2017 sbb (dalam jutaan rupiah) : - 15% pada FKTP atau sebesar Rp7.094.035-85% pada FKRTL atau sebesar Rp40.115.000 21
5 Memperluas FKTP di PERKOTAAN DAN di DTPK (PKM & Non PKM) 22
FKTP PERKOTAAN DAN DAN PEDESAAAN DAN DTPK (PEMERINTAH DAN SWASTA) Perkotaan Puskesmas dengan penduduk padat (peserta JKN memadai) Jumlah dokter menentukan besaran Jumlah Peserta JKN (termasuk dokter yg bekerja di Puskesmas) FKTP Swasta/Private berbentuk klinik Ratio dokter dan Peserta 1 : 2500 sd 3500 Dipedesaan DTPK Jumlah Penduduk sedikit menyebar Ketersediaan Nakes tidak mencukupi Tidak Efektif mengandalkan dana kapitasi >>>>> INSENTIF MEMADAI INSENTIF harus lebih besar dari penghasilan dokter di Perkotaan 23
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) DTPK PEMBERDAYAAN FUNGSI PUSKESMAS 1. Jumlah Puskesmas di DTPK sebanyak 2.388 unit *, terdiri dari 2.264 unit (T/ST ) dan Perbatasan 124 unit 2. Pemberdayaan fungsi Puskesmas kepada UKM dan UKP 3. Pemenuhan nakes di Puskesmas DTPK dibantu oleh Pusat * Dapat bertambah Total Puskesmas saat ini 9.742 1. 1 (satu) klinik melayani 10.000 penduduk 2. Pelaksanaan fungsi UKP 3. Pengelolaan dapat dilakukan oleh Pemerintah dan Swasta 4. Kebutuhan tenaga untuk 1 klinik (10.000 penduduk) : a. 1 dokter : 2.500 penduduk = 4 dokter b. 1 dokter gigi c. 8 perawat d. 2 bidan e. 1 analis f. 1 tenaga administrasi g. 1 manajer 6. Pelayanan farmasi 2-4 klinik dilakukan oleh 1 apotik 7. kebutuhan nakes dapat disesuaikan dengan Permenkes No 9 Tahun 2014 tentang Klinik atau dapat dihitung kebutuhan riil memggunakan analisis beban kerja kesehatan (ABK Kesehatan) 8. Puskesmas di wilayah non DTPK penekanan pada ffungsi UKM 9. Moratorium pembangunan Puskesmas di wilayah non DTPK NON DTPK MENINGKATKAN PERAN KLINIK Kebutuhan Klinik 25.228 1. Proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 252.286.647, kebutuhan klinik sebanyak 25.228 Klinik 2. Kebutuhan tenaga untuk 25.228 klinik adalah : a. Dokter = 100.912 org b. Dokter Gigi = 25.228 org c. Perawat = 201.824 org d. Bidan = 50.456 org e. Analis = 25.228 org f. Tenaga adm = 25.228 org g. Manajer = 25.228 org 24
USULAN LOKUS INTERVENSI PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN C P3 P1 = 3 kriteria A, B dan C, 11 Prov, 27 Kab/kota, 273 Puskesmas A P1 P2 B P2= 2 Kriteria A dan B, 10 Prov, 26 Kab/Kota, 223 Puskesmas A. Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas dengan Kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil (31 Prov, 187 Kab/kota, 2.052 Puskesmas). B. Kabupaten/kota Tertinggal (23 Prov, 122 Kab/Kota, 1.915 Puskesmas) C. Kabupaten/kota dengan Fiskal kapasitas rendah (24 Prov, 227 Kab/kota, 5.257 Puskesmas P3= 2 kriteria A dan C, 14 Prov, 43 Kab/kota, 494 Puskesmas0 25
I USULAN LOKUS PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI Prioritas Kriteria Prov Kab/Kota Jumlah Puskesmas T/ST, Tertinggal dan Fiskal Kapasitas Rendah Jumlah Kekurangan Tenaga Kesehatan JML Dr Drg Perawat Bidan Farmasi Kesmas Kesling Gizi ATLM NAKES 11 27 273 137 204 343 360 133 103 75 191 204 1.750 II T/ST & Tertinggal 10 26 223 122 179 170 473 124 81 102 87 157 1.495 III T/ST & Fiskal 14 43 494 187 325 663 579 313 138 208 371 367 3.151 Kapasitas Rendah Total 990 446 708 1.176 1.412 570 322 385 649 728 6.396 Dari hasil identifikasi pada Prioritas I, II dan III ada 141 Puskesmas dapat diusulkan sebagai lokus tim Nusantara Sehat karena kosong/kurang 9 Jenis tenaga kesehatan 31 Puskesmas tidak teridentifikasi (belum masuk dalam kodifikasi Puskesmas) sehingga tidak dapat dialkukan analisa tenaganya Penempatan dilakukan dengan skala prioritas disesuaikan dengan target dan kecukupan anggaran 26
6 Memperluas FKTP Non Puskesmas Non DTPK (Perkotaan) 27
KEBUTUHAN KLINIK 1. Proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 252.286.647 butuh 25.228 Klinik (asumsi 1 klinik melayani 10.000 penduduk) 2. Kebutuhan tenaga kesehatan untuk 25.228 klinik adalah : a) Dokter = 100.912 org b) Dokter Gigi = 25.228 org c) Perawat = 201.824 org d) Bidan = 50.456 org e) Analis = 25.228 org f) Tenaga adm = 25.228 org g) Manajer = 25.228 org 3. Kebutuhan nakes dapat disesuaikan dengan Permenkes No 9 Tahun 2014 ttg Klinik atau dapat dihitung kebutuhan riil menggunakan analisis beban kerja kesehatan (ABK Kes) Kebutuha n Klinik 25.228 28
Skema Pengelolaan Klinik BPJS (asumsi 1 Klinik 10.000 kapitasi) 1 Manajer Klinik Pelayanan Farmasi Kebutuhan Nakes 1 Klinik : 4 dokter 1 dokter gigi 8 perawat 2 bidan 1 analis 1 tenaga administrasi UKP UKM Masyarakat yang menjadi tanggung jawab klinik harus dikelola dengan baik agar selalu sehat (Promosi kesehatan) 29
PERLU DIPIKIRKAN SETIAP TAHUN ANGKA LULUSAN TENAGA KESEHATAN MAKIN BERTAMBAH PERLU DIPIKIRKAN POLA PENDAYAGUNAAN YANG EFEKTIF KERJASAMA BPJS KESEHATAN TIDAK DENGAN PEMILIKI KLINIK, MELAINKAN DENGAN DOKTER, SEHINGGA DOKTER TIDAK HANYA SEBAGAI PEKERJA KLINIK BANYAKNYA KEBUTUHAN KLINIK BPJS KESEHATAN PELUANG BAGI PARA DOKTER UNTUK PELAYANAN DI PRIMER DOKTER SEBAGAI PEMILIK KLINIK AKAN MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN SECARA LEBIH OPTIMAL, TIDAK HANYA MELAKUKAN PENGOBATAN, TETAPI MENGELOLA MASYARAKAT DI WILAYAHNYA AGAR TETAP SEHAT (PROMOTIVE PREVENTIF), SEHINGGA BIAYA OPERASIONAL KLINIK MENJADI LEBIH OPTIMAL KLINIK ADALAH SATELIT PUSKEMAS MENJADIKAN BAGIAN DARI PROGRAM PEMERINTAH MELALUI PIS PK 30
REDISTRIBUSI PESERTA JKN Untuk memperbanyak akses dan menciptakan lapangan kerja NO JENIS FKTP NAMA FKTP JUMLAH PESERTA BIAYA KAPITASI KAPASITAS (4 dokter) KELEBIHAN PESERTA LAPANGAN KERJA 1Puskesmas Kec Cengkareng 122,414 734,484,000 10,000 112,414 45 2Puskesmas Timika 106,209 637,254,000 10,000 96,209 38 3Puskesmas Kec Kebon Jeruk 91,054 546,324,000 10,000 81,054 32 4Puskesmas Belawan 88,425 530,550,000 10,000 78,425 31 5Puskesmas Kec Penjaringan 86,184 517,104,000 10,000 76,184 30 6Puskesmas Kec Jagakarsa 81,931 491,586,000 10,000 71,931 29 7Puskesmas Desa Terjun 75,789 454,734,000 10,000 65,789 26 8Puskesmas Kec Kemayoran 75,134 450,804,000 10,000 65,134 26 9Puskesmas Mopah Baru 73,332 439,992,000 10,000 63,332 25 10Puskesmas Wamena 69,644 417,864,000 10,000 59,644 24 11Puskesmas Kec Tambora 68,692 412,152,000 10,000 58,692 23 12Puskesmas Kec Cakung 65,631 393,786,000 10,000 55,631 22 13Puskesmas Beuk 65,393 392,358,000 10,000 55,393 22 14Puskesmas Langsa Kota 64,122 384,732,000 10,000 54,122 22 260216/28 1,048,215 419 31
7 REKOMENDASI 32
Pada daerah dengan penduduk (peserta) yang padat dan tenaga kesehatan telah memadai pelayanan di FKTP didorong kepada FKTP klinik-klinik, sedangkan Puskemas secara bertahap bertahap bergeser ke UKM Petakan kebutuhan dan formasi FKTP dan dokter sampai tingkat kota kecamatan dan kelurahan/desa Redistribusi peserta yang berlebihan agar dapat terjaga mutu Besaran biaya kesehatan digeser kepada FKTP dengan memperbesar kapitasi (diiringi dengan peningkatan kompetensi dan kewenangan FKTP SERTA BERBASI KINERJA, prioritaskan pertumbuhan FKTP non puskesmas
Memasukan upaya promotif, pencegahan dalam penilaian kinerja FKTP sesuai dengan filosofi kapitasi Pendayagunaan NAKES di DTPK mutlak diintervensi pemerintah dng insentif yang memadai dan Puskesmas masih dapat melakukan UKM (utama) dan UKP Klinik- Klinik menjadi Provider BPJS juga sbg Satelit PKMS (tang jawab prog Pemerintah seperti PIS PK), home care dll Hindari dokter dan tenaga kesehatan lain yang telah bekerja di Puskesmas dikontrak kembali sebagai dokter klinik kecuali di DTPK
Terima Kasih 35