PENGADILAN TINGGI MEDAN. Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Pengadilan Tinggi Pekanbaru Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp pt-pekanbaru.go.id

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

L A K I P TAHUN 2013

Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii

LAKIP Pengadilan Tinggi Jayapura 2015 Page 1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVIEW RENSTRA PENGADILAN NEGERI SIMALUNGUN

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

PENGADILAN TINGGI JAYAPURA. Jl. Tanjung Ria No. 98 Base G Website pt-jayapura.go.id Telp. (0967) Jayapura - Papua

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

RIVIEW RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT KELAS IA KHUSUS

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

KATA PENGANTAR. Padang, 2 Januari 2017 Ketua Pengadilan Negeri Padang. AMIN ISMANTO, SH, MH Nip

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN. Laporan Tahunan Pengadilan Agama Kotabumi

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. engan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

REVIU RENSTRA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAB I PENDAHULUAN

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

KATA PENGANTAR. Renstra Pengadilan Agama Tondano

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. (LKjIP) Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

HASIL REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI DENPASAR

[REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)] PTUN SEMARANG P F

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI SAMBAS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2015

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI TUBEI PENGADILAN NEGERI TUBEI

Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNGKARANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

PENGADILAN NEGERI MEDAN (NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR) JL. PENGADILAN NO.8 MEDAN

KATA PENGANTAR KETUA PENGADILAN NEGERI MAKASSAR KELAS I A KHUSUS KEMAL TAMPUBOLON, S.H.,M.H. i P N Mks

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK PENYEMPURNAAN / REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK TAHUN

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINER INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN TINGGI PEKANBARU

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

Transkripsi:

PENGADILAN TINGGI MEDAN Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L K j I P ) TAHUN 2017

KATA PENGANTAR D engan memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 telah dapat disusun dan diselesaikan. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Medan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKjIP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 menggambarkan hasil pencapaian keberhasilan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, baik berupa kebijakan, program, dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis, indikator dan target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun 2017. Pengadilan Tinggi Medan telah memperoleh penghargaan dari Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI, berupa Sertifikat Akreditasi dengan nilai A excellent. Perolehan nilai akreditasi menjadi katalisator bagi Pengadilan Tinggi Medan untuk meningkatkan integritas dan kinerja dalam mewujudkan visi dan misi Pengadilan Tinggi Medan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 dan dapat menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja ditahun berikutnya. Medan, Februari 2018 KETUA PENGADILAN TINGGI MEDAN CICUT SUTIARSO Halaman i

RINGKASAN EKSEKUTIF P engadilan Tinggi Medan wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dalam rangka menerapakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2017 dalam rangka mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2017, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Pengadilan Tinggi Medan pada tahun mendatang. Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: a) mempersiapkan dan menyusun Rencana Strategis yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran strategis untuk mencapai tujuan; b) menyusun Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan; c) menyusun Pengukuran Kinerja; d) pengelolaan data Kinerja; e) pelaporan kinerja ; f) reviu dan dan evaluasi kinerja. Penerapan SAKIP tahun 2017 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya dan dilaksanakan pada tahun keempat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengadilan Tinggi Medan berdasarkan Rencana Strategis Periode 2015-2019. Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat berfungsi secara optimal sehingga dapat dijadikan salah satu instrumen utama dalam pelaksanaan pembaharuan untuk mempercepat terwujudnya penyelenggaraan lembaga peradilan yang baik, transparan, akuntabel dan bersih dari praktek-praktek penyimpangan. Capaian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 ini diharapkan menjadi motivasi untuk mengatasi hambatan pelaksanaan tugas pelaksana Pengadilan Tinggi Medan sehingga dapat mengoptimalkan kinerja Pengadilan Tinggi Medandi tahun- tahun mendatang. Pada akhirnya LKjIP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 ini dapat menjadi salah satu dokumen yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan oleh pimpinan Pengadilan Tinggi Medan. Halaman ii

Didalam perencanaan Rencana Srategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan mengacu kepada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan. Pengadilan Tinggi Medan telah menetapkan 2 sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2018. Ke dua sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 2(dua) indikator kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari dua sasaran strategis yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2017 terdapat dua sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel, dan Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara. Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan adalah sebesar 95,46%. Rincian pencapaian kinerja diilustrasikan dalam tabel berikut : masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat SASARAN STRATEGIS I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 95% 75% 90% 91,9% 84% 97,8% 96,74% 112% 108,67% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis I 101,93% SASARAN STRATEGIS II Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase salinan putusan yang dikirim ke Penhgadilan Pengaju Tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase putusn perkara yang menarik perhatian masyarakat 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Halaman iii

Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis II Halaman iii

KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... vi BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Struktur Organisasi... 4 D. Permasalahan Utama (Strategic Issued Pengadilan Tinggi Medan... 6 E. Pelayanan Publik Yang Prima... 7 E. Sistematika Penyajian... 9 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 11 A. Rencana Strategis 2015 2019... 11 1. Visi dan Misi... 11 2. Tujuan dan Sasaran Strategis... 12 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok... 15 B. Rencana Kinerja Tahun 2017... 19 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017... 21 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017... 23 A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2017... 23 B. Analisis Capaian Kinerja... 24 C. Realisasi Anggaran... 29 BAB IV. PENUTUP... 40 LAMPIRAN A. Kesimpulan... 41 B. Rekomendasi... 42 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 3. Rencana Kinerja Tahun 2019 4. Matriks Rencana Strategis Tahun 2015-2019 5. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 6. Pengukuran Kinerja 7. SK Tim Penyusun LKJiP Hal i Halaman v

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang P engadilan Tinggi Medan merupakan kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung RI yang membawahi 18 (delapan belas) Sumatera Utara meliputi : Pengadilan Negeri Balige, Pengadilan Negeri Binjai, Pengadilan Negeri Gunung Sitoli, Pengadilan Negeri Kabanjahe, Pengadilan Negeri Kisaran, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Pengadilan Negeri Mandailing Natal, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Padang Sidempuan, Pengadilan Negeri Pematang Siantar, Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Pengadilan Negeri Sibolga, Pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi berkedudukan di Ibukota Provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi (Pasal 4 (2) UU No 8 Tahun 2004). Pengadilan Tinggi dibentuk dengan Undang-Undang (Pasal 9 UU No 8 Tahun 2004) tentang Perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum Sidikalang, Pengadilan Simalungun, Pengadilan Negeri Stabat, Pengadilan Negeri Tanjung Balai Asahan, Pengadilan Negeri Tarutung dan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi. Pengadilan Tinggi Medan dan seluruh satuan kerja di bawahnya melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengadilan seperti diatur dalam UU No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum. Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi mencakup: 1. Bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding ; 2. Bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya ; 3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi Pemerintah didaerahnya, apabila diminta ; 4. Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang ; 5. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan tingkat pertama. 1 L K j I P - 2017

B. Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Tugas Pokok Pengadilan Tinggi Medan adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara di tingkat banding yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Fungsi Fungsi Mengadili (Judicial Power), yakni memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan tinggi dalam tingkat banding dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Negeri di daerah hukumnya. Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan yang berada di wilayah hukumnya, baik menyangkut teknis yustisial, administrasi peradilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pembangunan. Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, Jurusita/Jurusita Pengganti, dan pegawai di daerah hukumnya serta terhadap jalannya peradilan di tingkat pertama agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi perkara, administrasi umum serta pembangunan. Fungsi Nasihat, yakni memberikan pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta. Fungsi Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan. Fungsi lain-lain, yakni Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan undangundang. C. Struktur Organisasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, telah disusun struktur dan fungsi Pengadilan Tinggi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Secara garis besar struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan sebagai berikut : 2 L K j I P - 2017

KETUA WAKIL KETUA KELOMPOK FUNGSIONAL HAKIM TINGGI PANITERA SEKRETARIS KELOMPOK FUNGSIONAL PANITERA PENGGANTI KEPALA BAGIAN PERENCANAAN DAN KEPEGAWAIAN KEPALA BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN PANITERA MUDA PIDANA PANITERA MUDA PERDATA PANITERA MUDA HUKUM PANITERA MUDA KHUSUS TIPIKOR KASUBBAG. RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN KASUBBAG. KEPEGAWAIAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI KASUBBAG. TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA KASUBBAG. KEUANGAN DAN PELAPORAN Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Medan Pengadilan Tinggi Medan dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit kerjanya. Hakim tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan. Dibawah struktur jabatan terdapat jabatan Wakil Ketua. Sejak keluarnya Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, struktur organisasi di Pengadilan Tinggi Medan telah berubah, seperti Panitera dan Sekretaris dipisah, ada penambahan jabatan baru dan penamaan Kepala Sub. Bagian yang diganti. 3 L K j I P - 2017

Panitera yang berada di bawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi bagian Kepaniteraan. Pada bagian Kepaniteraan terdapat jabatan fungsional yaitu Panitera Pengganti dan empat bagian struktural, yaitu Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata dan Panitera Muda Hukum dan jabatan baru Panitera Muda Khusus Tindak Pidana Korupsi. Sekretaris kedudukannya sama dengan Panitera di bawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi bagian struktural dan terdapat dua Kepala Bagian, yaitu Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian dan Kepala Bagian Umum dan Keuangan. Di bawah Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ada dua Kepala Sub Bagian yaitu, Kasub. Bag. Kepegawaian dan Teknologi Informasi dan Kepala Sub Bagian Rencana Program dan Anggaran. Di bawah Kepala Bagian Umum dan Keuangan ada dua Kepala Sub Bagian yaitu Kasub. Bag. Tata Usaha dan Rumah Tangga dan Kasub. Bag. Keuangan dan Pelaporan. Uraian tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan sesuai struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan adalah sebagai berikut : 1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah-masalah hukum yang timbul, masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah eksekusi yang berada diwilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Makamah Agung, menerima laporan penanganan perkara dan laporan tetang Penasehat Hukum dan Notaris dari Peradilan Negeri dan mengevaluasinya untuk dilaporkan kepada Makamah Agung, meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis pengadilan, membina dan memberikan petunjuk, tegoran atau peringatan bila dipandang perlu, menetapkan suatu perkara banding tanpa biaya, membagi perkara kepada Hakim, memberi izin untuk melaksanakan putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding, mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya secara periodik kepada Makamah Agung dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara yang penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank. 2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya. 3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi yang ditugaskan kepadanya serta mengurus kepustakaan hukum yang diterima dari Makamah Agung kepada Hakim- hakim Pengadilan Tinggi yang bersangkutan. 4 L K j I P - 2017

4. Panitera mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara. 5. Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang perdata. 6. Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang pidana. 7. Panitera Muda Hukum mempnyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara, hubungan masyarakat, penataan arsip perkara, serta pelaporan. 8. Panitera Muda Khusus Tipikor mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang perkara khusus antara lain perkara tindak pidana korupsi dan perkara khusus lainya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 9. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana bila telah selesai dimutasi. 10. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana. 11. Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, program, anggaran, kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta pengelolaan teknologi informasi. 12. Kasubbag Kepegawaian dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta pnyusunan laporan. 13. Kasubbag Rencana Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan. 14. Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan, hubungan masyarakat, pengelolaan keuangan, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan. 15. Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan dan penggandaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana, perlengkapan, perpustakaan, keamanan, keprotokolan dan hubungan masyarakat. 16. Kasubag Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan keuangan, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang milik negara dan pelaporan keuangan, serta pelaksanaan pemantauan, serta penyusunan laporan. 5 L K j I P - 2017

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan agar pelaksanaan tugas tersebut mencapai sasaran, Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan telah membuat Standard Operasional Prosedur (SOP), sebagai berikut : 1. SOP Kepaniteraan Pidana 13 SOP 2. SOP Kepaniteraan Perdata 12 SOP 3. SOP Kepaniteraan Hukum 15 SOP 4. SOP Kepaniteraan Tipikor 11 SOP 5. SOP Kepegawaian dan IT 20 SOP 6. SOP Keuangan dan Pelaporan 27 SOP 7. SOP Tata Usaha dan Rumah Tangga 7 SOP 8. SOP Rencana Program dan Anggaran 8 SOP D. Permasalahan Utama (Strategic Issued) Pengadilan Tinggi Medan Permasalahan yang dihadapi Pengadilan Tinggi Medan sepanjang tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kelengkapan berkas perkara dari Pengadilan Negeri ke Pengadilan Tinggi Medan ; 2. Lambatnya pengajuan perpanjangan penahanan dari Pengadilan Negeri ; 3. Kurangnya sinkronisasi data perkara di SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) ; 4. Kurangnya tenaga IT ; 5. Kurang memadainya sarana dan prasarana ; 6. Belum optimalnya tata kelola organisasi sejak Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan POTENSI DAN PERMASALAHAN Pembahasan potensi dan permasalahan di Pengadilan Tinggi Medan dapat dikelompokkan menjadi analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dan analisis faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats). ANALISIS FAKTOR INTERNAL 1. Kekuatan (strength) a. Kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung di wilayah propinsi Sumatera Utara. b. Membawahi 18 (delapan belas) Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah hukum propinsi Sumatera Utara. 6 L K j I P - 2017

c. Memiliki kekuasaan dan kewenangan mengadili perkara tingkat banding di wilayah hukum propinsi Sumatera Utara. d. Memiliki kewenangan dalam pembuatan Surat Keputusan Jabatan Struktural Eselon V dan kenaikan pangkat golongan III/d kebawah e. Pengambil keputusan dalam pertimbangan promosi dan mutasi pegawai sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan 2. Kelemahan (weakness) a. Sumber daya manusia masih kurang memadai karena rekrutmen pegawai yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan keahlian yang dibutuhkan, sehingga masih ada pegawai yang memiliki pekerjaan rangkap. b. Sarana dan prasarana yang mendukung tupoksi masih kurang memadai karena alokasi anggaran yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan yang diajukan ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL 1. Peluang (opportunities) a. Sebagai unsur Muspida memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Sumatera Utara. b. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Medan dalam hal penempatan dalam suatu jabatan perlu mempertimbangkan individu yang tepat dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja dari Pengadilan Tinggi Medan menjadi lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif. c. Telah memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan kemudahaan akses bagi para pihak dan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang transparan. d. Dalam melaksanakan tupoksi dan wewenang sebagai pengadilan tingkat banding diatur dalam undang undang 2. Ancaman (threats) a. Masyarakat semakin kritis dan adanya sorotan masyarakat terhadap lembaga peradilan, sehingga Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang memberikan pelayanan kepada publik harus terus meningkatkan kinerja agar dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat pencari keadilan. b. Tingkat biaya hidup yang mahal sehingga diperlukan tunjangan kemahalan untuk pegawai pada wilayah Pengadilan Tinggi Medan agar kinerja pegawai semakin meningkat E. Pelayanan Publik Yang Prima Akreditasi Penjaminan Mutu Upaya untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada pencari keadilan dilakukan oleh Mahkamah Agung khususnya Badan Peradilan Umum dengan Surat Keputusan Nomor. 1639/DJU/SK/OT01.1/9/2015 7 L K j I P - 2017

sebagai pedoman untuk melakukan penilaian dan penjaminan mutu pada pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi seluruh Indonesia sesuai dengan standard Sertifikasi ISO 9001 : 2008 yang dalam pelaksanaannya disempurnakan dengan penerapan International Framework for Court Excellent / Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) dengan standard pengawasan dari badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas), pembangunan Zona Integritas dan standard penilaian yang pernah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum pada tahun 2014 lalu. Akreditasi Penjaminan Mutu adalah untuk mewujudkan Performa/Kinerja Peradilan Indonesia yang Unggul/Prima ( Indonesia Court Performance Excellent - ICPE ). Pengadilan Tinggi Medan telah menjalani Audit oleh Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia yang bertujuan untuk : - Menentukan akreditasi Pengadilan Tinggi Medan - Melihat interaksi dan implementasi dari kebijakan, sasaran dan prosedur termasuk pencapaiannya - Mengkonfirmasi bahwa system manajemen sesuai dengan semua persyaratan standard Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Tinggi Medan Berdasarkan hasil dari Audit Tim Akreditasi Penjaminan Mutu (TAPM) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI, Pengadilan Tinggi Medan telah mendapat nilai A Excellent. Berdasarkan nilai yang diperoleh, Pengadilan Tinggi Medan diberi kewenangan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI mengadakan audit ke Pengadilan Negeri diwilayah hukumnya, kecuali Pengadilan Negeri Klas I, untuk itu berdasarkan kewenangan yang ada, Ketua Pengadilan Tinggi Medan telah membentuk memerintahkan kepada Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Tinggi Medan melakukan assessment ke Pengadilan Negeri dibawahnya, yaitu Pengadilan Negeri sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, yaitu : No. Pengadilan Negeri Tanggal Assesment Nilai Ket. 1. Medan 5-6 Oktober 2017 B TAPM Badilum 2. Lubuk Pakam 5-6 Oktober 2017 B TAPM Badilum 3. Binjai 11-12 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 4. Kabanjahe 26-27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 5. Sidikalang 28-29 September 2017 B TAPM PT Medan 6. Stabat 4-5 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan (Surveilance) 7. Tebing Tinggi 19-20 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 8 L K j I P - 2017

8. Pematang Siantar 6-7 Nopember 2017 B TAPM PT Medan 9. Simalungun 26-27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 10. Balige 27-28 September 2017 B TAPM PT Medan 11. Tarutung 26-27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 12. Sibolga 12-13 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 13. Padangsidempuan 9 10 Oktober 2017 B TAPM PT Medan 14. Mandailing Natal 10 11 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 15. Rantauprapat 2 3 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan (Surveilence) 16. Kisaran 16-17 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 17. Tanjung Balai 12 14 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan 18. Gunungsitoli 11-12 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan Selanjutnya Mahkamah Agung Republik Indonesia mengadakan acara seremonial penyerahan Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu / Piagam Penghargaan pada tanggal 28 Nopember 2017 di Makasar. F. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian pada laporan kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 adalah sebagai berikut : Bab I. PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan fungsi, struktur organisasi, strategic issued, potensi dan permasalahan serta sistematika penyajian. Bab II. PERENCANAAN KINERJA, menjelaskan proses menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja Pengadilan yang berisikan antara lain : a. Rencana Strategis 2015 2019 (1. Visi dan Misi, 2. Tujuan dan Sasaran Strategis, 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok), b. Kebijakan, c. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2018 dan 2019. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan setiap capaian sasaran strategis pada setiap perspektif yang tertuang pada peta strategi dan kinerja lainnya; BAB IV. PENUTUP, menjelaskan kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Medan. 9 L K j I P - 2017

Bab II Perencanaan Kinerja A. RENCANA STRATEGIS T ahun 2017 merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019. Renstra Pengadilan Tinggi Medan merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Pengadilan Tinggi Medan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pada Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan telah melakukan Reviu Renstra. 1. VISI & MISI VISI Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan. Adapun visi Pengadilan Tinggi Medan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : Terwujudnya Pengadilan Tinggi Medan yang Agung Penjelasan : 1. Pengadilan Tinggi Medan menunjukan lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum sebagai Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Sumatera Utara dan membawahi Pengadilan Negeri di wilayah Sumatera Utara; 2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran; Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang dihormati, dan memiliki keluhuran dan kemulian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memutus perkara. Visi yang dimaksud bermakna sebagai berikut : Mewujudkan Pengadilan Tinggi Medan yang Agung, secara ideal dapat diwujudkan sebagai sebuah Pengadilan Tinggi yang : 11 L K j I P 2 0 1 7

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan. 2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dilokasikan secara proporsional dalam APBN. 3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manejemen organisasi yang jelas dan terukur. 4. Menyelenggarakan manejemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional. 5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan/ 6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan profesional. 7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan. 8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima. 9. Memiliki manejemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas dan transparansi. 10. Modern dengan berbasis TI terpadu. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Tinggi Medan, adalah sebagai berikut : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Medan 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan 2. TUJUAN & SASARAN STRATEGIS TUJUAN Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi. Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan seperti termuat dalam rencana strategis adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan 2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan 12 L K j I P 2 0 1 7

SASARAN STRATEGIS Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Hasil review Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Medan mempertajam sasaran yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2015-2019, sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel 2. Peningkatan efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Tinggi Medan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu untuk mempertajam sasaran strategis. Hubungan antara tujuan, sasaran, dan indikator kinerja utama digambarkan sebagai berikut : 13 L K j I P 2 0 1 7

Tabel 1. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pengadilan Tinggi Medan NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR KINERJA 1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel 1. Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana - Tipikor b. Persentase perkara : - Pidana yang diselesaikan tepat waktu c. Persentase penurunan sisa perkara - Pidana - Tipikor 2 Keterjangkauan pelayanan badan peradilan 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 2. Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu - Pidana - Tipikor a. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat - Pidana - Tipikor b. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Tipikor

3. PROGRAM UTAMA & KEGIATAN POKOK Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan target selama kurun waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Medan, perlu ditetapkan berbagai program dan dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program-program dan kegiatan pokok tersebut adalah : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis : 1. Peningkatan penyelesaian perkara Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah : Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara adalah : Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis : 1. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)adalah : Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (one day publish) Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik 15 L K j I P - 2017

KEBIJAKAN Beberapa kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk melaksanakan program dan kegiatan diatas adalah : Kebijakan peningkatan penyelesaian putusan perkara Kebijakan pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik. Hubungan antara sasaran, program, kegiatan, dan kebijakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 16 L K j I P - 2017

Tabel 2. Sasaran, Kebijakan, Program, Kegiatan Pengadilan Tinggi Medan SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel 1. Terwujudnya proses peradilan yang Pasti, 1. Peningkatan Transparan dan Akuntabel penyelesaian putusan perkara 2. Meningkatnya putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP Peningkatan manajemen peradilan umum 1. Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor 2. Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor 3. Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 3 (enam) bulan 4. Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap 5. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu.

2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan 1. Pengembangan Penyelesaian Perkara sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik. 2. Melaksanakan rapat bulanan dan rapat koordinasi 3. Melaksanakan pengawasan eksternal dan internal oleh Hakim Tinggi pengawas daerah dan Hakim Tinggi pengawas bidang. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 1. Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (one day publish) 2. Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik. 18 L K j I P - 2017

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2017 Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan memuat angka target kinerja tahun 2017untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2017. Selain itu, dokumen Rencana Kerja tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja. 19 L K j I P - 2017

Tabel 3. RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017 SasaranStrategis IndikatorKinerja Utama Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Anggaran/ Rp 1. Terwujudnya Proses a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Program Peningkatan Terwujudnya Peradilan yang Pasti, Peningkatan Manejemen Peradilan manejemen peradilan Transparan dan Manejemen Umum yang efektif dan 315.640.000,- Akuntabel - Pidana Peradilan Umum efisien - Tipikor b. Persentase perkara : - Pidana yang diselesaikan tepat waktu 90% 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara c. Persentase penurunan sisa perkara - Pidana - Tipikor - a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu - Pidana - Tipikor 50% Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum Peningkatan Manejemen Peradilan Umum Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara. 315.640.000,- b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish) - Pidana - Tipikor - c. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Tipikor 90%

C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2017. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2017 yang disusun pada awal tahun 2017. Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017 SasaranStrategis IndikatorKinerja Utama Target 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Transparan dan Akuntabel - Pidana - Tipikor 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara b. Persentase perkara : - Pidana yang diselesaikan tepat waktu c. Persentase penurunan sisa perkara - Pidana - Tipikor - d. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu - Pidana - Tipikor e. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish) - Pidana - Tipikor - f. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Tipikor 90% 50% 90% Anggaran DIPA 01 : Rp. 25.162.387.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Seratus Enam Puluh Dua Juta TigaRatus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) Anggaran DIPA 03 : Rp. 315.640.000,- (Tiga Ratus Lima Belas Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah) 21 L K j I P - 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan pencapaian atas target kinerja tahun kedua dari Renstra Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI 1. 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana - Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan *CAPAIAN % - Pidana yang diselesaikan tepat waktu c. Persentase penurunan sisa perkara 2. 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara - Pidana - Tipikor a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju tepat waktu - Pidana - Tipikor 95% 95% 95% 95% 95% 95% b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat - Pidana - Tipikor c. Persentase putusan perkara yang 90% 90% 90% 90 % 90 % 90 % 19 LKjIP 2017

dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Tipikor 95% 95% 95% 95% 95% 95% *Capaian = Realisasi x Target Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2017 secara umum Pengadilan Tinggi Medan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan. Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan belum tercapai realisasinya. B. Analisis Capaian Kinerja Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Tinggi Medan telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : SASARAN 1 : TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL Capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2017, dan dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor c. Persentase perkara penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Tabel 5. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara Target 2017 95% 75% 90% Realisasi 2017 98,71% 85,18% 73,70% Capaian 2017 (%) 96,74% 100,21% 81,96% Capaian 2016 (%) 2015 (%) 96,74% 112% 108,67% 92% 77% 80,70% 20 LKjIP 2017

Analisis ketiga indikator kinerja dari sasaran pertama ini sebagai berikut : a. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN Indikator Kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Tabel 6. Indikator 1 Sasaran 1 Target 2017 Realisasi 2017 Capaian 2017 (%) Capaian 2016 (%) 2015 (%) Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase sisa perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan. Pada tahun 2017 persentase sisa perkara yang diselesaikan mencapai target. Capaian tersebut diperoleh dari sisa perkara Pengadilan Tinggi Medan tahun 2016 yang harus diselesaikan pada tahun 2017, yaitu pidana sejumlah 101 perkara, perdata sejumlah 72 perkara, dan tindak pidana korupsi (Tipikor) sejumlah 10 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2017. Sehingga realisasi persentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2017 dapat mencapai target. Ditinjau dari tahun 2015, tahun 2016, hingga tahun 2017, persentase sisa perkara yang diselesaikan selalu mencapai target. Hal ini menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. Berikut ini grafik dan tabel penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017. Grafik 1. Capaian persentase penyelesaian sisa perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2015-2017 21 LKjIP 2017

Tabel 7. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Tahun 2015-2017 Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 65 Perkara Perkara masuk tahun 2015 765 Perkara Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 65 Perkara Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 689 Perkara Sisa akhir 76 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2015 76 Perkara Perkara masuk tahun 2016 806 Perkara Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 76 Perkara Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 701 Perkara Sisa akhir 105 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2016 105 Perkara Perkara masuk tahun 2017 1001 Perkara Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 105 Perkara Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 883 Perkara Sisa akhir 118 Perkara Tabel 8. Penyelesaian sisa perkara perdata tahun 2015-2017 Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 124 Perkara Perkara masuk tahun 2015 459 Perkara Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 124 Perkara Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 490 Perkara Sisa akhir 93 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2015 93 Perkara Perkara masuk tahun 2016 393 Perkara Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 93 Perkara Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 321 Perkara Sisa akhir 72 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2016 72 Perkara Perkara masuk tahun 2017 447 Perkara Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 72 Perkara Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 320 Perkara Sisa akhir 127 Perkara 22 LKjIP 2017

Tabel 9. Penyelesaian sisa perkara Tipikor tahun 2015-2017 Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 14 Perkara Perkara masuk tahun 2015 14 Perkara Sisa perkara tahun 2014 selesai minutasi 14 Perkara Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 13 Perkara Sisa akhir 1 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2015 1 Perkara Perkara masuk tahun 2016 57 Perkara Sisa perkara tahun 2015 selesai minutasi 1 Perkara Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 47 Perkara Sisa akhir 10 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2016 10 Perkara Perkara masuk tahun 2017 32 Perkara Sisa perkara tahun 2016 selesai minutasi 10 Perkara Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 29 Perkara Sisa akhir 3 Perkara b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN Indikator Kinerja Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Tabel 10. Indikator 2 Sasaran 1: Target 2017 95% 85% 90% Realisasi 2017 98,71% 85,18% 73,77% Capaian 2017(%) 103,90% 100,21% 81,96% Capaian 2016 (%) 2015 (%) 96,74% 112% 108,67% 92% 77% 88,76% Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa perkara tahun sebelumnya dtambah perkara yang masuk pada tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara realisasi perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan. Capaian indikator persentase perkara yang diselesaikan tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya, seperti dijelaskan pada tabel diatas sebagai berikut : Pada perkara pidana, capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 103,90%, mengalami penurunan dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 96,74%. Hal ini karena kenaikan jumlah perkara masuk tahun 2017 (1001 perkara) lebih besar dari tahun 2016 (806 perkara), sehingga peluang untuk peningkatan target tahun 2017 dapat terlaksana. 23 LKjIP 2017

Pada perkara perdata capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 100,21% mengalami penurunan dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 112%. Hal ini karena penurunan jumlah perkara yang masuk (tahun 2016 sejumlah 393 perkara, tahun 2017 sejumlah 447 perkara). Pada perkara tipikor capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 81,96 % mengalami penurunan dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 112 %. Hal ini karena banyak perkara yang masuk pada akhir tahun sehingga penyelesaiannya dilaksanakan pada tahun berikutnya. Grafik 2. Capaian persentase penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2015-2017 Berikut ini uraian pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Pidana, perkara Perdata, dan perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada tahun 2017. 1. Persentase Perkara Pidana yang diselesaikan Pada tahun 2017 capaian persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 103,90%. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 98,71 % dengan target yang ditetapkan sebesar 95 %. Realisasi persentase penyelesaian perkara pidana sebesar 100,21 % diperoleh dari perbandingan jumlah perkara pidana yang sudah selesai minutasi pada tahun 2017 sebesar 883 perkara dengan seluruh jumlah perkara pidana pada tahun 2017 sebesar 1001 perkara. Pada Tahun 2017 penyelesaian perkara pidana mencapai target 98,71% dimana terdapat target yang ditetapkan sebelumnya 95%, jadi terdapat peningkatan target penyelesaian perkara. Hal ini disebabkan karena pada Tahun 2017 jumlah perkara yang masuk dan sisa perkara sebelumnya 1102 perkara. Dan pada Tahun 2017 dapat diselesaikan minutasi perkara sebanyak 883 perkara. Dan juga target penyelesaian perkara Tahun 2017 sebesar 85% lebih tinggi daripada target Tahun 2016 sebesar 75%. 24 LKjIP 2017

Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana pada tahun 2014, tahun 2015, dan tahun 2016. Tabel 11. Keadaan perkara pidana di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015-2017 Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 47 Perkara Perkara masuk tahun 2015 738 Perkara Jumlah perkara 785 Perkara Perkara selesai minutasi 669 Perkara 85,2 % 85 % Sisa akhir 65 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2015 65 Perkara Perkara masuk tahun 2016 765 Perkara Jumlah perkara 830 Perkara Perkara selesai minutasi 689 Perkara 83% 90% 92% Sisa akhir 76 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2016 75 Perkara Perkara masuk tahun 2017 907 Perkara Jumlah perkara 982Perkara Perkara selesai minutasi 869 Perkara 86% 86% Sisa akhir 113 Perkara 2. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan Capaian Persentase perkara perdata yang diselesaikan tahun 2017 adalah sebesar 100,21 %. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara perdata yang diselesaikan sebesar 85,18% dengan target yang ditetapkan sebesar 85%. Realisasi persentase penyelesaian perkara perdata sebesar 85,18% merupakan perbandingan perkara perdata yang selesai minutasi di tahun 2017 sebesar 414 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2017 sebesar 486 perkara. Pada tahun 2017 realisasi penyelesaian perkara perdata mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016. Realisasi penyelesaian perkara perdata tahun 2017 sebesar 85,18 % dan capaian terhadap target hingga 100,21%, sedangkan tahun 2016 realisasi sebesar 84% dan capaian 112%. Hal ini dikarenakan bahwa pada tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan mengalami penurunan jumlah perkara yang masuk yaitu sebanyak 393 perkara, sedangkan ditahun 2016 sebanyak 427 perkara. Berikut tabel mengenai keadaan perkara perdata pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017. 25 LKjIP 2017

Tabel 12. Keadaan Perkara Perdata di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015-2017 Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 62 Perkara Perkara masuk tahun 2015 401 Perkara Jumlah perkara 463 Perkara Perkara yang selesai minutasi 268 Perkara 57,8% 65% 89% Sisa akhir 133 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 133 Perkara Perkara masuk tahun 2016 427 Perkara Jumlah perkara 560 Perkara Perkara yang selesai minutasi 303 Perkara 54,1% 70% 77% Sisa akhir 124 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2016 93 Perkara Perkara masuk tahun 2017 393 Perkara Jumlah perkara 486 Perkara Perkara yang selesai minutasi 414 Perkara 85,18% 85% 112% Sisa akhir 72 Perkara 3. Persentase Perkara Tipikor yang diselesaikan Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan tahun 2017 adalah sebesar 81,96 %. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara tipikor yang diselesaikan sebesar 73,77% dibandingkan target yang akan dicapai sebesar 90 %. Realisasi persentase penyelesaian perkara tipikor sebesar 73,77 % merupakan perbandingan perkara tipikor yang selesai minutasi di tahun 2017 sebesar 45 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2017 sebesar 61 perkara. Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan pada tahun 2017 sebesar 81,96% lebih rendah dari tahun sebelumnya disebabkan karena perkara banyak masuk pada akhir tahun. 26 LKjIP 2017

Berikut tabel mengenai keadaan perkara tipikor pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017. Tabel 13. Keadaan Perkara Tipikor di Pengadilan Tinggi MedanTahun 2015-2017 Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 5 Perkara Perkara masuk tahun 2015 58 Perkara Jumlah perkara 63 Perkara Perkara diminutasi 57 Perkara 90,4 % 85 % 106% Sisa akhir 1 Perkara 90,4% 85% 106% Sisa perkara tahun 2014 5 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2015 1 Perkara Perkara masuk tahun 2016 60 Perkara Jumlah perkara 61 Perkara Perkara diminutasi 46 Perkara 75,4% 85 % 88,7% Sisa akhir 14 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2016 1 Perkara Perkara masuk tahun 2017 57 Perkara Jumlah perkara 58 Perkara Perkara diminutasi 46 Perkara 73,77% 90 % 81,96% Sisa akhir 12 erkara c. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PENURUNAN SISA PERKARA Sisa Perkara Tahun Sebelumnya Sisa Perkara Tahun Berjalan Sisa Perkara Tahun Sebelumnya x Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa Perkara (%) Sisa perkara tahun 2016 75 Perkara Perkara masuk tahun 2017 907 Perkara Jumlah perkara 982Perkara 50% Perkara selesai minutasi 869 Perkara 86% 86% Sisa akhir 113 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa Perkara (%) Sisa perkara tahun 2016 93 Perkara Perkara masuk tahun 2017 393 Perkara Jumlah perkara 486 Perkara 23% Perkara yang selesai minutasi 414 Perkara 85,18% 85% 112% Sisa akhir 72 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa Perkara(%) Sisa perkara tahun 2016 1 Perkara Perkara masuk tahun 2017 57 Perkara Jumlah perkara 58 Perkara Perkara diminutasi 46 Perkara 73,77% 90 % 81,96% Sisa akhir 12 Perkara 27 LKjIP 2017

SASARAN 2 : PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA 1. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Tahun 2017 Jumlah Salinan Putusan yang dikirim x : 1415 x = Jumlah Putusan Perkara 1415 2. Persentase Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara Online Dalam Waktu 1 Hari Setelah Diputus (One Day Publish) Selama Tahun 2017 tidak ada perkara yang menarik perhatian masyarakat, sehingga One day publish belum bisa terlaksana di Pengadilan Tinggi Medan. Jumlah Perkara yang menarik Perhatian Masyarakat (One Day Publish) x : 0 x = 0% Jumlah Putusan Perkara 0 3. Persentase Putusan Perkara Yang Dimasukkan Dalam Aplikasi SIPP Jumlah Perkara yang sudah masuk di SIPP x : 1033 x = Jumlah Perkara yang putus 1033 28 LKjIP 2017

C. Realisasi Anggaran Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, pada awal tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan mendapatkan total alokasi anggaran untuk DIPA 01 sebesar Rp. 21.601.387.000 (Dua puluh satu juta enam ratus satu juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) dan DIPA 03 sebesar Rp. 315.640.000 (tiga ratus lima bela juta enam ratus empat puluh ribu rupiah). Pada DIPA 01 anggaran tersebut mengalami revisi berupa penambahan belanja pegawai sehingga jumlah anggaran menjadi Rp. 25.337.387.000 (Dua puluh lima miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah), dan DIPA 03 tetap yaitu Rp. 136.600.000,-, dengan rincian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebagai berikut : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Anggaran DIPA (01) sebesar Rp. 25.337.387.000,-, yang meliputi : a. Belanja Pegawai : Rp. 22.953.129.000,- b. Belanja Barang : Rp. 2.214.258.000,- c. Belanja Modal : Rp. 170.000.000,- DIPA (01) digunakan untuk melaksanakan 2 (dua) program kerja yaitu : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung, sebesar Rp. 25.162.387.000,- (Dua puluh lima milyar seratus enam puluh dua juta tiga ratus delapan puluh juta ribu rupiah) 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah) 2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum Anggaran DIPA (03) berupa Belanja Barang sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus empat puluh ribu rupiah). DIPA (03) digunakan untuk melaksanakan 1 (satu) program kerja yaitu : Program Peningkatan manajemen peradilan Umum, sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus empat puluh ribu rupiah). Realisasi Anggaran Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 pada DIPA (01) dan DIPA (03) berdasarkan rincian belanja dan berdasarkan program kerja, dijelaskan pada tabel-tabel berikut ini : 29 LKjIP 2017

Tabel 14. Realisasi Anggaran Belanja DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun 2017 Jenis Belanja Pagu Rp. Realisasi Sisa Rp. % Rp. % Belanja Pegawai 22.953.129.000 22.843.927.681 99,52 109.201.319 0,48 Belanja Barang 2.214.258.000 2.150.346.764 97,11 63.911.236 2,89 Belanja Modal 170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,40 Total 25.337.387.000 25.163.588.945 99,31 173.798.055 0,69 Tabel 15. Realisasi Anggaran DIPA (03) Badilum Tahun 2017 Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa (Rp.) Rp. % Rp. % Belanja Barang 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69 Total 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69 Tabel 16. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2017 No Program Pagu Rp. Realisasi Sisa Rp. % Rp. % 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 3 Program Peningkatan manajemen peradilan Umum 25.162.387.000 24.989.274.445 99,32 173.112.555 0,68 175.000.000 174.314.500 99,61 685.500 0,39 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69 Rincian pagu awal dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut : Pagu dan Realisasi DIPA (01) Badan Urusan Administrasi 1. Belanja Pegawai Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan. 30 LKjIP 2017

Tabel 17. Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016-2017 Belanja Pegawai 2016 2017 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu/Dipa 19.911.416.000 23.566.481.000 Realisasi 19.892.725.893 99,91 21.247.992.867 90,16 Sisa 18.868.569 0,09 2.318.488.133 9,84 Pagu belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2017 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 22.953.129.000,-,- (Dua puluh dua miliar sembilan ratus lima puluh tiga juta seratus dua puluh sembilan ribu rupiah), terdapat penurunan 2,60 % dari pagu belanja pegawai tahun sebelumnya ( Tahun 2016) Rp. 23.566.481.000,- (Dua puluh tiga miliar lima ratus enam puluh enam juta empat ratus delapan puluh satu ribu rupiah ). Grafik 3. Realisasi Belanja Pegawai tahun 2016-2017 Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2017, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 22.843.927.681 (Dua puluh dua miliar delapan ratus empat puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh tujuh ribu enam ratus delapan puluh satu rupiah). Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 99,52 % dengan rincian belanja sebagai berikut: 31 LKjIP 2017

Grafik 4. Penyerapan Belanja Pegawai Grafik 5. Persentase Penyerapan Belanja Pegawai 100,00 98,00 96,00 94,00 92,00 90,00 88,00 86,00 84,00 2016 2017 Sisa Realisasi 32 LKjIP 2017

Tabel 18. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai TA. 2017 JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN SISA SD SAAT INI Rp Rp % Rp % 1 Belanja Gaji Pokok PNS 6.013.184.000 6.012.827.200 99,99 356.800 0,01 2 Belanja Pembulatan Gaji PNS 71.000 64.264 90,51 6.736 9,49 3 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 440.828.000 438.302.080 99,43 2.525.920 0,57 4 Belanja Tunj. Anak PNS 108.894.000 108.021.184 99,20 872.816 0,80 5 Belanja Tunj. Struktural PNS 105.440.000 103.090.000 97,77 2.350.000 2,23 6 Belanja Tunj. Fungsional PNS 11.905.390.000 11.901.650.000 99,97 3.740.000 0,03 7 Belanja Tunj. PPh PNS 2.173.839.000 2.167.241.833 99,70 6.597.167 0,30 8 Belanja Tunj. Beras PNS 248.375.000 245.966.120 99,03 2.408.880 0,97 9 Belanja Tunj. Makan PNS 807.840.000 798.225.000 98,81 9.615.000 1,19 10 Belanja Tunj. Umum PNS 149.268.000 79.290.000 53,12 69.978.000 46,88 11 Belanja Tunj. Hakim Ad Hoc 1.000.000.000 989.250.000 98,93 10.750.000 1,07 12 Belanja Tunj. Lain-lain - - - - - 13 Belanja Uang Lembur - - - - - JUMLAH 22.953.129.000 22.843.927.681 99,53 109.201.319 0,47 Grafik 6. Penyerapan Belanja Pegawai 25.000.000.000 20.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 Belanja Pegawai 2017 5.000.000.000 - Pagu Realisasi Sisa 33 LKjIP 2017

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp 109.201.319,- (Seratus sembilan juta dua ratus satu ribu tiga ratus sembilan belas rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 0,48 % dari total pagu yang tersedia. 2. BELANJA BARANG Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat. Tabel 19. Realisasi Belanja Barang Tahun 2016-2017 Belanja Barang 2016 2017 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu 2.078.344.000 2.078.344.000 Realisasi 2.013.424.457 96,88 2.013.424.457 96,88 Sisa 64.919.543 3,12 64.919.543 3,12 Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2017 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 2.214.258.000,- (Dua miliar dua ratus empat belas juta dua ratus lima puluh delapan ribu rupiah), terdapat kenaikan dari tahun sebelumnya (Tahun 2016) yang hanya sebesar Rp. 2.078.344.000,- (Dua miliar tujuh puluh delapan ribu tiga ratus empat puluh empat ribu rupiah). 34 LKjIP 2017

Grafik 7. Perbandingan Pagu Belanja Barang Tahun 2016-2017 Pagu 2.250.000.000 2.200.000.000 2.150.000.000 2.100.000.000 Pagu 2.050.000.000 2.000.000.000 2016 2017 Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2017, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 2.150.346.764,- (Dua miliar seratus lima puluh juta tiga ratus empat puluh enam juta tujuh ratus enam puluh empat rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 97,11 %, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : Grafik 8. Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016-2017 Grafik 9. Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Barang Tahun 2016-2017 35 LKjIP 2017

100 80 60 40 Sisa Realisasi 20 Realisasi 0 2016 2017 Sisa 36 LKjIP 2017

LKjIP PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017 N O JENIS BELANJA/MAK Tabel 20. Rincian Penyerapan Belanja Barang TA. 2017 PAGU DIPA REALISASI/PELAKS ANAAN SISA SD SAAT INI Rp Rp % Rp % 1 Belanja Barang Operasional 11 1 Belanja keperluan perkantoran 574.580.000 579.431.631 99,53 2.716.387 0,47 2 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 96.000.000 94.313.685 98,24 1.686.315 1,76 3 Belanja honor operasional satuan kerja 87.480.000 87.780.000 100 0 0 4 Belanja barang operasional lainnya 120.395.000 130.943.850 97,53 3.311.150 2,47 5 Belanja barang persediaan barang konsumsi 184.617.000 184.368.900 99,87 248.100 0,13 6 Belanja barang persediaan pita cukai, materai dan leges 0 0 0 0 0 7 Belanja Langganan Listrik/ Langganan Daya dan Jasa 180.000.000 162.774.858 90,43 17.225.14 9,57 2 8 Belanja Langganan Telepon / Langganan Daya dan Jasa 9.139.000 5.792.053 63,38 3.346.947 36,6 2 9 Belanja Langganan Air / Langganan Daya dan Jasa 641.000 0 0 641.000 0 10 Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan 123.480.000 123.306.700 99,86 173.300 0,14 11 Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya 36.107.000 35.783.000 99,10 324.000 0,90 12 Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin 288.724.000 286.303.592 99,16 2.420.408 0,84 13 Belanja pemeliharaan jaringan 30.000.000 29.990.000 99,97 10.000 0,03 14 Belanja perjalanan biasa 143.820.000 143.536.291 99,80 2.927.708 0,20 Belanja Barang Non Operasional 15 Belanja Bahan 53.457.000 53.289.913 99,69 167.087 0,31 16 Belanja perjalanan biasa 196.890.000 177.832.309 90,32 19.057.69 9,68 1 17 Belanja perjalanan dinas dalam kota 37.500.000 24.900.000 66,40 12.600.00 33,6 0 Total II 24.989.274.445 99,32 0,68 25.162.387.00 0 173.112.5 55 Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 63.911.236 (Enam puluh tiga juta sembilan ratus sebelas juta dua ratus tiga puluh enam rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 2,89 % dari total pagu yang tersedia. Pada tahun 2017 ini terdapat sisa anggaran belanja barang DIPA BUA (01) sekitar Rp. 63.911.236. 3. BELANJA MODAL Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi. Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2017 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah). Terjadi penurunan 37 P a g e

pagu 63,50 % jika dibandingkan dengan tahun 2016 dimana pagu belanja modal mendapat pagu sebesar Rp. 274.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh empat juta rupiah). Tabel 21. Realisasi Belanja Modal Tahun 2016-2017 Belanja Modal 2016 2017 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu 274.000.000 170.000.000 Realisasi 269.741.000 98,45 169.314.500 99,60 Sisa 4.259.000 1,55 685.500 0,40 Grafik 10. Perbandingan Pagu Belanja Modal Tahun 2016-2017 Pagu 300.000.000 250.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 50.000.000-2016 2017 Pagu Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2017, anggaran yang terserap atau terealisasi adalah Rp. 170.000.000 ( Seratus tujuh puluh juta rupiah). Total belanja modal yang telah terealisasi tahun anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 98,45 % dengan rincian belanja sebagai berikut : 38 LKjIP 2017

Grafik 11. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016-2017 Tabel 22. Rincian Penyerapan Belanja Modal NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSA NAAN SISA SD SAAT INI Rp Rp % Rp % 1 Belanja Modal Peralatan dan mesin 170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,4 0 Total III 170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,4 0 Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp. 685.500,- ( Enam ratus delapan puluh lima ribu lima ratus rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar 99,60 % dari total pagu yang tersedia.pagu belanja barang pada DIPA 03 (Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum) untuk kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Umum tahun 2017 adalah sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus empat puluh ribu rupiah), terealisasi sebesar Rp. 304.007.347.- ( Tiga ratus empat juta tujuh ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah), maka realisasi kegiatan Peningkatan Manajemen peradilan Umum tahun 2017 sebesar 96,31 %. Jika dibandingkan pagu tahun sebelumnya (2016) terjadi kenaikan sekitar 135.50 % dari Rp. 136.600.000.,- (Seratus tiga puluh enam juta enam ratus ribu rupiah). Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan. 39 LKjIP 2017

Tabel 23. Pagu dan Realisasi Belanja Barang DIPA (03) Badan Peradilan Umum Belanja Barang DIPA 03 2016 2017 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu 136.600.000 315.640.000 Realisasi 134.019.933 98,11 304.007.347 96,31 Sisa 2.580.067 1,89 11.632.653 1,89 Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2017 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan adalah Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus empat puluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Medan. Grafik 12. Perbandingan Pagu Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017 Dari pagu belanja barang DIPA 03 Tahun Anggaran 2017 anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 304.007.347.- (Tiga ratus empat juta tujuh ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2017 dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 96,31 %, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : 40 LKjIP 2017

Grafik 13. Perbandingan Realisasi Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017 Grafik 14. Perbandingan Persentase Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00-2016 2017 Realisasi Sisa Tabel 24. Rincian DIPA (03) Badan Peradilan Umum NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI SISA SD SAAT INI Rp Rp % Rp % Belanja Barang 1 Belanja barang operasional 94.672.000 92.521.980 97,73 2.150.020 2,27 2 Belanja barang non operasional 53.968.000 45.684.000 84,65 8.284.00 15,35 3 Belanja barang persediaan 126.000.000 125.923.800 99,94 76.200 0,06 4 Belanja perjalanan dinas 41.000.000 39.877.567 97,26 1.122.433 2,74 Total 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69 Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang terealisasi, tercatat sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 11.632.653,- (Sebelas juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus lima puluh tiga rupiah) atau sebesar 3,69 % dari pagu yang tersedia. 41 LKjIP 2017

41 L K j I P 2 0 1 7