BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. 13,5% per tahun dan nilai pasar industri farmasi di Indonesia ditargetkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dagang dan jasa, dalam bidang dagang salah satunya adalah perusahaan

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB l PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari dunia usaha, banyak industri-industri

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimum bagi. pengendalian biaya yang merupakan faktor intern perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

Bab I Pendahuluan 6 BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang dikelola untuk memanfaatkan

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA. Manajer / pemilik. Assisten Manajer

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI.. iv. DAFTAR TABEL...viii. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah.

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Variabel Dependen: Efektivitas Penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak perusahaan yang berupaya menjadi perusahaan yang berkelas dunia (word

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

REPOSITORI STAIN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dalam perusahaan memegang peranan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

MANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis sekarang ini semakin ketat diantara perusahaan yang ada, khususnya perusahaan sejenis, maka dari pihak perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saingnya agar dapat mempertahankan aktivitasnya, serta menghasilkan laba sesuai harapan yang diinginkan oleh perusaha. Untuk dapat mencapai laba yang diharapkan, pimpinan perusahaan harus menyadari perlunya pengorganisasian semua sumber daya perusahaan dengan baik, yang didukung oleh pemanfaatan dan pengelolaan fakor-faktor produksi seperti: pemanfaatan tenaga kerja, memelihara mesin dan fasilitas produksi perusahaan. Di samping itu agar perusahaan dapat bersaing dalam aktivitas usahanya, maka timbullah berbagai kebijaksanaan yang dibuat dan ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan tujuan untuk dapat mempertahankan hidupnya serta dapat mengembangkan usahanya. Dewasa ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang mengelola berbagai kebutuhan masyarakat yang mutlak diperlukan. Semakin banyak perusahaan yang muncul semakin ketat pula persaingan diantara perusahaan sejenis. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat meningkatkan produktivitasnya, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimum bagi perusahaannya. Untuk memperoleh laba yang maksimum itu perusahaan dapat menempuh melalui dua cara, yaitu dengan cara meningkatkan jumlah penjualan atau dengan jalan mengendalikan biaya produksi. Perusahaan akan lebih mudah untuk merencanakan dan mengendalikan biaya produksi yang merupakan faktor intern perusahaan daripada peningkatan jumlah penjualan. Dalam perusahaan, khususnya perusahaan industri biaya produksi memerlukan perhatian yang khusus karena biaya produksi merupakan biaya yang terbesar dari seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang baik dan harga yang dapat bersaing di pasar. Oleh karena itu biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga 1

2 kerja, dan biaya overhead pabrik harus dikendalikan dengan sebaik baiknya. Pengendalian diperlukan untuk mengetahui efektivitas biaya produksi. Pengendalian terhadap biaya produksi itu sendiri dilakukan dengan membandingkan biaya yang sebenamya dengan biaya standar yang telah ditetapkan perusahaan. Fenomena berkaitan dengan kegiatan proses produksi pada PT Anugrah Argon Medica mempunyai kemampuan untuk dapat mendaya gunakan segenap sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah menjadi produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan atau mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk karena bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga yang berlaku dipasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu penyerahan yang tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan harga jual produk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. Sebelum melakukan kegiatan produksi perusahaan terlebih dahulu menyiapkan faktor-faktor produksinya diantaranya adalah bahan baku yang akan diolah menjadi produk jadi. Didalam pengadaan bahan baku perusahaan dapat membuat sendiri atau membeli bahan baku tersebut dari pemasok. Pembelian bahan baku ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen persediaan karena berkaitan dengan pengadaan barang, baik berupa bahan baku, bahan setengah jadi maupun bahan jadi. Menurut Fien (2005, p.29) peran manajemen pembelian ditunjang oleh besarnya biaya pembelian yang mencapai 50% sampai 70% dari total biaya produksi dan berdampak langsung pada kualitas produk. Tahap pembelian ini dimulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai penyerahan barang untuk kegiatan proses produksi. Purchasing (pembelian) merupakan salah satu fungsi penting dalam menunjang keberhasilan produksi perusahaan, karena fungsi ini mempunyai

3 tanggung jawab untuk mendapatkan bahan baku dengan kuantitas dan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, harga yang layak, penyerahan tepat waktu yang sesuai dengan ketentuan. Sebelum melakukan pembelian diperlukan adanya suatu strategi pembelian yang tepat bagi perusahaan untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan pada harga yang pantas. Strategi pembelian yang digunakan oleh setiap perusahaan berbeda tergantung pada situasi yang dihadapi dan perkembangan usaha perusahaan. system penyediaan bahan dengan strategi pembelian di PT Anugrah Argon Medica, salesman menawarkan suatu produk yang akan dijual ke relasi (Rumah sakit, Apotik, Toko Obat, Praktek Dokter) setelah itu relasi menentukan barang mana saja yang akan dibeli, pembelian dapat dilakukan dengan cara menelpon langsung ke perusahaan pada bagian CSO (Customer Service Order) atau langsung melalui salesman, dengan adanya pesanan dari relasi perusahaan membuat PO (Purchase Order) kemudian pemesanan di input melalui sistem dan keluarlah faktur pembelian kemudian barang yang dipesan dikirim melalui ekspedisi, dari hasil pengiriman barang pihak relasi menerima faktur penjualan sesuai dengan pesanan yang harus di bayar (sales). Prosedur pembelian yang dilakukan oleh PT Anugrah Argon Medica harus dapat menjamin kelancaran kegiatan dan perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang cermat dan tepat agar setiap rencana yang hendak dilaksanakan dapat terealisasikan seperti apa yang diharapkan dan kemungkinan faktor-faktor yang merupakan kelemahan atau penghambat dapat diantisipasi sedini mungkin. Penggunaan straregi yang tepat juga akan dapat menunjang tercapainya tingkat efisiensi biaya produksi sehingga keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi. PT Anugrah Argon Medica membeli barang material ke PT Dexa Medica, PT Ferron dan PT BSN selanjutnya proses pembelian barang mana saja yang akan dibeli, dilakukan dengan cara menelpon langsung ke perusahaan pada bagian CSO (Customer Service Order) dengan adanya pesanan dari perusahaan pemasok membuat PO (Purchase Order) kemudian pemesanan di input melalui sistem kemudian barang yang dipesan dikirim

4 melalui ekspedisi ke PT Anugrah Argon Medica, dari hasil pengiriman barang pihak PT Anugrah Argon Medica menerima PO (Purchase Order) sesuai dengan pesanan. Pada perusahaan supplier mencakup sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan proses biaya pengiriman barang. Sebelum harga beli ditetapkan departemen pembelian harus menghitung perkiraan harga material dan menetapkan harga standar sebagai harga patokan, dengan demikian harga beli yang akan ditetapkan akan menjadi harga yang wajar. Pembelian material dengan harga terlalu mahal mengakibatkan peningkatan biaya produksi yang kemudian dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Sebaliknya pembelian material dengan harga yang terlalu murah meskipun dapat menguntungkan perusahaan akan tetapi dapat menimbulkan permasalahan di masa yang akan datang yaitu perusahaan kesulitan dalam menetapkan standar pembelian dan penjualannya jika harga pembelian tibatiba menjadi naik. Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh pengadaan bahan baku, tenaga kerja serta biaya overhead pabrik. Pengadaan bahan baku PT Anugrah Argon Medica yang memegang peran penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, dengan adanya bahan baku yang teredia memudahkan perusahaan untuk menjalankan operasinya. Variabel lain adalah tenaga kerja yaitu terdiri dari karyawan-karyawan yang melakukan proses produksi. Disamping itu biaya overhead juga merupakan faktor penting karena pada saat produksi berlangsung terdapat biaya tambahan selain biaya diatas. Indonesia memiliki pangsa pasar terbesar, sekitar 37% di Asia Tenggara dengan penduduk mencapai 650 juta. Indonesia bersama Thailand dan Filipina menguasai pasar industri farmasi Asia Tenggara sebesar 80% serta diperkirakan pasar industri farmasi hingga 2016 akan mencapai nilai 96,1 miliar USD (Rinaldi, 2012). Tingginya tingkat pertumbuhan pasar industri farmasi Indonesia meningkatkan persaingan dalam dunia industri sehingga keberlangsungan suatu industri farmasi tidak lepas dari faktor kualitas obat yang menjadi permasalahan penting bagi manajemen dalam menjalankan kegiatan produksi dan operasi karena produk yang berkualitas

5 mencerminkan keberhasilan setiap perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen yang akan membawa citra perusahaan. Industri farmasi merupakan segmen vital pelayanan kesehatan yang melakukan penelitian, produksi dan pemasaran obat-obatan dan produk biologi dan perangkat obat yang digunakan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit. Kualitas obat yang rendah bukan hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga merupakan pemborosan biaya bagi industri farmasi maupun konsumen. Tahap produksi merupakan salah satu faktor yang menentukan biaya standar suatu produk obat dan biasanya timbul ketidaksesuaian terhadap spesifikasi. Output proses produksi yang dihasilkan selalu berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh variabilitas-variabilitas yang terjadi dalam proses produksi. Variabilitas merupakan perubahan-perubahan atau perbedaan yang sumbernya berasal dari komponen-komponen penyusun produksi antara lain sumber daya manusia, mesin, bahan baku, metode, pengukuran, dan kondisi lingkungan, (McClave dkk., 2011). Proses produksi yang memiliki variasi dalam operasinya akan menghasilkan produk yang kualitasnya tidak konsisten dalam memenuhi spesifikasi produk yang telah ditetapkan. Jenis variasi dalam proses produksi dikelompokkan menjadi dua yaitu variasi alamiah (natural variation) dan variasi buatan (assignable variation) (Reid, 2005). Variasi alamiah disebut juga sebab-sebab umum merupakan variasi yang tidak dapat dihilangkan meskipun suatu produk dan proses produksinya didesain dan dipelihara sebaik apapun (Montgomery, 2009). Variasi buatan disebut juga sebab-sebab khusus adalah sumber variasi dalam sebuah proses yang seharusnya dapat ditelusuri penyebabnya dan dihilangkan agar tidak mengganggu kualitas produk yang dihasilkan. Variasi ini mengakibatkan suatu proses berjalan diluar kendali dan berakibat buruk pada kualitas produk (Heizer dan Render, 2006). Produk harus diproduksi pada proses yang stabil atau dapat diulang agar produk yang dihasilkan kualitasnya konsisten dan memenuhi spesifikasi karakteristik kualitas yang ditetapkan (Montgomery, 2009).

6 Sebagai perusahaan manufaktur tentu tidak dapat terlepas dari masalah biaya baik biaya produksi langsung maupun biaya produksi tidak langsung. Biaya tersebut harus ditangani dengan sungguh-sungguh karena menyangkut kelangsungan hidup serta perkembangan perusahaan. Dalam mengatasi masalah biaya tersebut diperlukan adanya perencanaan dan pengendalian yang baik atas biaya-biaya tersebut. Perencanana dan pengendalian biaya produksi ini mustahil dapat dilakukan pimpinan perusahaan hanya dengan pengamatan secara langsung. Pimpinan perusahaan memerlukan alat Bantu untuk malaksanakan pengamatan. Alat Bantu yang dimaksud adalah sistem akuntansi, dan yang lebih relevan adalah system akuntansi biaya. Pengendalian baru dikatakan efektif bila dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Umumnya tujuan perusahaan adalah menggunakan sumber daya secara minimal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Dalam mencapai tujuan perusahaan itu maka diperlukan adanya efisiensi, selain itu perlu juga diketahui apakah perusahaan telah menggunakan tehnik-tehnik dan proses produksi yang paling ekonomis. Efisiensi dan efektifitas baru dapat terwujud kalau pelaksanaan operasi perusahaan telah direncanakan dengan baik. Jika terjadi penyimpangan perlu dianalisis terlebih dahulu apa penyebabnya, kemudian diambil tindakan koreksi sebelum penyimpangan-penyimpangan tersebut menjadi serius. Rencana pelaksanaan operasi ini diuraikan dalam bentuk anggaran yang disusun berdasarkan standar-standar yang berlaku. Anggaran yang disusun berdasarkan setandar tersebut mempunyai peranan dalam mencegah terjadinya penyimpangan. Penyimpangan tersebut tidak mungkin dapat dihindari, namun penyimpangan tersebut dapat diperkecil dengan melakukan perbandingan antara yang telah ditetapkan semula dengan hasil sebenarnya telah dicapai dangan hasil perbandingan tersebut. Selanjutnya selisih yang terjadi perlu dianalisis untuk menetahui secara tepat penyebab terjadinya penyimpangan.analisis selisih perlu dilakukan dan dilaporkan secara tepat dengan metode penyajian yang baik, sehingga dapat mendukung tindakkan perbaikan yang diambil dalam melakukan pengendalian biaya.

7 Alasan penulis memilih PT Anugrah Argon Medica sebagai objek penelitian karena PT Anugrah Argon Medica telah menerapkan sistem biaya standar guna memperkecil pemborosan yang akan terjadi. Karena dengan semakin kecilnya pemborosan maka kita dapat memperkecil biaya produksi, dengan kecilnya biaya poduksi maka akan mempermurah harga produksi dan harga jual sehingga PT Anugrah Argon Medica dapat bersaing dengan pesaingnya. Penulis ingin mengetahui manfaat biaya setandar tersebut dalam membantu manajemen untuk mengendalikan biaya produksi. Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan mengambil judul : Analisis Penerapan Biaya Standar dan Pengendalian Biaya Terhadap Aktivitas Produksi Perusahaan Pada PT Anugrah Argon Medica. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah analisis penerapan biaya standar terhadap aktivitas produksi perusahaan pada PT Anugrah Argon Medica? 2. Bagaimanakah analisis pengendalian biaya terhadap aktivitas produksi perusahaan pada PT Anugrah Argon Medica? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian mengenai penerapan biaya standar dan pengedalian biaya terhadap aktivitas perusahaan ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui analisis penerapan biaya standar terhadap aktivitas produksi perusahaan pada PT Anugrah Argon Medica. 2. Mengetahui analisis pengendalian biaya terhadap aktivitas produksi perusahaan pada PT Anugrah Argon Medica.

8 1.4 Manfaat Penelitian Penulis berharap agar penelitian ini dapat berguna baik secara langsung maupun tidak langsung bagi: 1. Penulis. Agar dapat memperoleh kesempatan untuk mempelajari dan mendalami Akuntansi Biaya secara peraktek sebagai bahan pertimbangan dengan teori yang telah diperoleh selama kuliah khususnya mengenai perhitungan harga pokok setandar dan agar dapat menambah penetahuan dan pengalaman penulis. 2. Perusahaan. Diharap agar dapat menjadi masukan dan sumbangan berarti bagi manajemen PT Anugrah Argon Medica sebagai bahan informasi dan pertimbagan dalam penyempurnaan pelaksanaan perhitungan harga pokok standar yang benar dalam penentuan harga jual. 3. Masyarakat. Diharapkan agar dapat berguna bagi teman-teman mahasiswa lain yang tertarik meneliti masalah yang sama dan dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti berikutnya. 1.5 Batasan Masalah Dari rumusan masalah diatas diperoleh gambaran permasalahan yang luas. Batasan masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi hanya pada penerapan biaya standar dan pengedalian biaya terhadap aktivitas produksi perusahaan pada PT Anugrah Argon Medica tahun 2011 sampai 2013. 1.6 Model Operasional Penelitian Penelitian ini berjudul analisis penerapan biaya standar dan pengendalian biaya terhadap aktivitas produksi perusahaan pada PT Anugrah Argon Medica. Analisis penerapan biaya standar sebagai variabel Independen (X 1 ), pengendalian biaya sebagai variabel Indepeden (X 2 ), aktivitas produksi perusahaan variabel Dependen (Y). dibatasi hanya pada penerapan biaya

9 standar dan pengedalian biaya terhadap aktivitas perusahaan pada PT Anugrah Argon Medica tahun 2011 sampai 2013. Dari seluruh uraian skripsi ini, penulis membagi uraiannya kedalam V bab sebagai berikut: Bab Pendahuluan dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang melatarbelakangi penulis sehingga kemudian merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh dan mendalaminya, rumusan masalah yang akan dibahas, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan model operasional penelitian. Bab kedua tinjauan pustaka dalam bab ini akan diuraikan mengenai definisi Teori tentang biaya standar, pengendalian biaya, aktivitas produksi penelitian terdahulu, kerangka teoritikal dan hipotesis penelitian. Bab ketiga metodologi penelitian dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian, tempat dan waktu penelitian jenis dan sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, dan variabel skala pengukuran. Bab keempat analisis dan pembahasan dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian, hasil analisis data dan pembahasan. Bab kelima kesimpulan dan saran dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.