INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan

dokumen-dokumen yang mirip
INOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB III RESUME KASUS

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi D III keperawatan, Fakultas ilmu

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: MEI FATMAWATI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan,

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II. Tinjauan Pustaka

DAFTAR PUSTAKA. Arinkunto, S Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Aliaa Amirah binti Md. Kamaru Al-Amin. Tempat/Tanggal Lahir : Terengganu, Malaysia/20 Maret 1989

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

GAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. TB Paru

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai,

I. PENENTUAN AREA MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

6. Umur Responden :...Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Kao. Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara. Luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INOVASI KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK. Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meminum obatnya secara teratur dan tuntas. PMO bisa berasal dari keluarga,

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikategorikan high burden countries. Kasus baru Tuberkulosis di dunia

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Cetakan Kedua belas. Rineka Cipta Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kuman TBC (Microbecterium Tuberkalosis). Sebagian besar kuman TBC

SALAM KEPERAW A A W T A AN

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Mikobakterium tuberculosis dan kadang-kadang oleh Mikobakterium bovis

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI TUBERKULOSIS. Retno Asti Werdhani Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga FKUI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

Pengertian. Tujuan. b. Persiapan pasien - c. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama

BAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sulianti (2004) Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Dalam mewujudkan hal ini secara optimal

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM TB PARU. Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman

BAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain:

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2009

Transkripsi:

1 Lampiran 1 INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK I. Pengertian Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007) pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi. Dengan demikian, pencegahan merupakan tindakan. Pencegahan dengan perilaku. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2008). II. Landasan Teori A. Definisi. Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. B. Penyebab Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman Mycrobacterium tuberculosis, kuman tersebut masuk ketubuh manusia melalui droflet yang terhirup dan

2 masuk kedalam paru-paru dan berkembang biak sehingga menimbulkan infeksi. C. Tanda dan Gejala 1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan tidak naik dengan adekuat atau tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi yang baik. 2. Demam lama ( 2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik TB pada anak apabila tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum lain. 3. Batuk lama 3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat disingkirkan. 4. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh (failure to thrive). 5. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain. 6. Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare (Junkis Manajemen TB Anak 2013). D. Penularan TB 1. Secara langsung TB menular lewat udara yang mengandung kuman TB.

3 2. Secara tidak langsung Pasien TB yang batuk atau bersin tanpa menutp mulut dapat menularkan kuman TB. E. Pencegahan penularan TB 1. Minumlah obat secara teratur 2. Pasien TB harus menutup mulut ketika batuk, bersin dan memakai masker 3. Tidak membuang dahak disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. 4. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapat cahaya matahari. 5. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang berzigi seimbangan. 6. Imunisasi BCG pada usia 1-2 bulan. 7. Hindari asap rokok 8. Membiasakan hidp sehat serta menjaga kebersihan lingkungan. 9. Pasien dianjurkan berjemur di bawah sinar matahari. 10. Kasur pasien sebaiknya dijemur. 11. Kamar pasien sebaiknya mendapat cukup sinar matahari, ventilasi yang cukup. 12. Memeriksakan semua anggota keluarga untuk dapat mengetahui ada anggota keluarga lain yang tertular.

4 F. Akibat bila minum obat tidak teratur dan berhenti sebelum waktunya 1. Batuk yang sudah menghilang akan timbul kembali 2. Lebih sulit disembuhkan karena kuman-kuman didalam tubuh sudah kebal G. Perawatan pasien TBC paru dirumah 1. Menganjurkan kepada anggota keluarga untuk mengawasi pasien makan obat sesuai dengan anjuran 2. Memberikan waktu istirahat yang cukup kepada pasien minimal 6-8 jam perhari 3. Melakukan tindakan claping bila pasien batuk berdahak 4. Menghabiskan obat sesuai waktu yang ditentukan yaitu 6 hingga 9 bulan dan pengobatan TB Paru tidak boleh putus sehingga perlu adanya Pengawas Minum Obat (PMO) bagi setiap pendeita. 5. Makan makanan yang bergizi 6. Periksa kesehatan secara teratur di Puskesmas / rumah sakit terdekat H. Etika Batuk 1. Tutup hidung dan mulut dengan menggunakana tisu/sapu tangan atau lengan dalam baju anda 2. Segera buang tisu yang sudah dipakai kedalam tempat sampah 3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun/pencuci tangan berbasis alkohol. 4. Gunakan masker. I. Cara efektif mencuci tangan 1. Letakkan sabun di kedua tangan lalu usap kedua tangan sampai merata

5 2. Usap kedua punggung tangan 3. Bersihkan sela-sela jari 4. Gosok kedua punggung jari bergantian 5. Bersihkan kedua ujung-ujung jari bergantian 6. Bersihkan kedua ibu jari bergantian 7. Bersihkan kedua pergelangan tangan bergantian, lalu bilas dengan air yang mengalir hingga bersih lalu lap tangan sampai kering. J. Batuk efektif & nafas dalam 1. Tujuan batuk efektik a) Membebaskan jalan nafas dari hambatan dahak b) Mengeluarkan dahakuntuk pemeriksaan diagnostik labotarium c) Mengurangi sesak nafas akibat penumpukan dahak d) Meningkatkan distribusi udara saat bernafas e) Memfasilitasi pembersihan saluran nafas. 2. Teknik batuk efektik a) Tarik nafas dalam 4-5 kali b) Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik c) Angkat bahu dan dada dilonggarkan dengan kuat dan spontan d) Keluarkan dahak dengan suara ha...ha...ha.. atau huf...huf...huf.. e) Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan. 3. Alat dan bahan yang disediakan a) Tisu/sapu tangan b) Wadah tertutup tempat penampung dahak c) Gelas berisi air hangat

6 K. Mengatasi mual & muntah 1. Minum sesering mungkin secara sedikit-sedikit dalam keadaan hangat 2. Makan dalam porsi kecil tapi sering. L. Inhalasi tradisional Bahan : 1. Minyak kayu putih 2. 1 gelas air panas 3. 1 buah corong yang terbuat dari aqua Cara : 1. Posisikan anak dalam keadaan semifowler/setengah duduk 2..Beri 10 tetes minyak kayu putih kedalam air panas yang menguap 3. Pasangkan corong aqua dengan gelas, lalu dekatkan pada hidung sehingga uap dari corong akan terhirup pasien. 4. Lakukan selama ± 5 menit selama uap masih ada. 5. Tepuk-tepuk bagian punggung pasien agar dahak bisa keluar M. PMO (Pengawas Menelan Obat) 1. Tugas PMO adalah mengingatkan pasien TB minum obat teratur sampai tuntas 2. PMO sebaiknya berasal dari lingkungan yang dekat dengan pasien TB

7 III. Tujuan Tujuan dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga pasien agar keluarga pasien mengerti dan memahami tentang pencegahan dan perawatan TBC Paru pada anak dirumah. IV. Manfaat Dengan dilaksanakannya inovasi ini dapat membantu pasien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. V. Metode Metode yang digunakan dalam inovasi ini adalah konseling terhadap keluarga dengan menggunakan booklet. A. Persiapan Dalam membuat inovasi ini, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut: 1. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 2. Membuat media penyuluhan yaitu booklet yang berjudul Pencegahan dan perawatan TBC anak 3. Meminta izin kepala ruang Melon untuk rencana penyuluhan. B. Pelaksanaan Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dilakukan di ruang perawatan pasien menggunakan booklet yang sudah dibuat dan disesuaikan dengan Satuan Acara

8 Penyuluhan yang telah disusun. Booklet tentang Pencegahan dan perawatan TBC anak diberikan kepada keluarga setelah penyuluhan kesehatan selesai dilakukan. Langkah-langkah: 1. Memberi salam kepada pasien dan keluarga, memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan melakukan kontrak waktu. 2. Menjelaskan tentang pencegahan dan perawatan TBC anak, yaitu: a. Pengertian TBC b. Penyebab TBC c. Gejala TBC d. Cara penularan e. Cara pencegahan f. Akibat bila minum obat tidak teratur dan berhenti sebelum waktunya g. Cara Perawatan TBC h. Etika batuk i. Cara efektif cuci tangan j. Batuk efektif &nafas dalam k. Mengatasi mual & muntah l. Inhalasi tradisional m. PMO (Pengawas Menelan Obat) 3. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya. 4. Menyimpulkan materi. 5. Melakukan evaluasi secara lisan dengan memberikan beberapa pertanyaan. 6. Memberikan booklet. 7. Memberi salam penutup.

9 C. Evaluasi 1. Pengetahuan keluarga tentang pencegahan dan perawatan TBC anak bertambah 2. Adanya perubahan perilaku keluarga untuk hidup bersih dan sehat. 3. Keluarga mampu melakukan tindakan pencegahan dan perawatan TBC pada anaknya. VI. Sumber Depkes R I,(2008).Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,Jakarta. Kemenkes RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. (2013). Stop TB. Jakarta Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI. (2013). Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Jakarta

1 Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : TBC (Tuberculosis ) Sub pokok ahasan Sasaran Tempat Penyuluh : Perawatan dan pencegahan TBC : Keluarga Pasien TBC Anak : Ruang Melon : Mahasiswa program profesi NERS UEU A. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukaan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan keluarga pasien TBC Anak memahami cara perawatan dan pencegahan TBC.. B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan TBC, diharapkan keluarga pasien TBC Anak mampu: 1. Menjelaskan kembali tentang TBC paru. 2. Menyebutkan penyebab TBC paru. 3. Menyebutkan gejala penyakit TBC paru. 4. Menyebutkan cara penularan TBC paru. 5. Menyebutkan cara pencegahan penularan TBC paru. 6. Menyebutkan cara perawatan pasien TBC 7. Menyebutkan efek bila pengobatan tidak teratur atau putus obat

2 8. Menyebutkan dan mendemonstrasikan Etika Batuk 9. Menyebutkan dan mendemonstrasikan cara efektif mencuci tangan 10. Menyebutkan dan mendemonstrasikan batuk efektif & nafas dalam 11. Menyebutkan cara mengatasi mual & muntah 12. Menyebutkan dan mendemonstrasikan Etika Batuk 13. Menyebutkan tugas PMO C. Materi 1. Pengertian TBC paru 2. Penyebab TBC paru 3. Gejala penyakit TBC paru 4. Cara penularan penyakit TBC paru 5. Cara pencegahan penularan TBC paru 6. Akibat yang ditimbulan bila putus obat atau bila pengobatan tidak teratur 7. Cara Perawatan pada keluarga TBC paru di rumah 8. Menyebutkan dan mendemonstrasikan Etika Batuk 9. Menyebutkan dan mendemonstrasikan cara efektif mencuci tangan 10. Menyebutkan dan mendemonstrasikan batuk efektif & nafas dalam 11. Menyebutkan cara mengatasi mual & muntah 12. Menyebutkan dan mendemonstrasikan Etika Batuk 13. Menyebutkan tugas PMO?

3 D. Strategi Pelaksanaan No. Kegiatan Metode Media Waktu 1. Pembukaan : 1. Memberikan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan 4. Mengemukakan kontrak waktu Ceramah wireless 5 Menit 2 Pelaksanaan 1. Pengertian TBC 2. Penyebab TBC 3. Gejala TBC 4. Cara penularan 5. Cara pencegahan 6. Cara Perawatan TBC paru dirumah 7. Akibat bila minum obat tidak secara tidak teratur 8. Etika Batuk 9. Cara efektif mencuci tangan 10. Batuk efektif & nafas dalam 11. Cara mengatasi mual & muntah 12. Inhalasi tradisional 13. Tugas PMO Ceramah Diskusi Tanya jawab Booklet 20 menit 3. Penutup a. Evaluasi b. Menyampaikan kesimpulan materi c. Memberi salam Ceramah Lisan 5 menit

4 E. Evaluasi (Terlampir) 1. Bentuk : Lisan 2. Jenis pertanyaan :Essay 3. Jumlah pertanyaan : 13 soal 4. Waktu : 10 menit F. Sumber Depkes R I,(2008).Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,Jakarta. Kemenkes RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. (2013). Stop TB. Jakarta Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI. (2013). Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Jakarta

5 MATERI I. Pengertian TBC paru Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. II. Penyebab Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman Mycrobacterium tuberculosis, kuman tersebut masuk ketubuh manusia melalui droflet yang terhirup dan masuk kedalam paru-paru dan berkembang biak sehingga menimbulkan infeksi. III. Tanda dan Gejala a. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan tidak naik dengan adekuat atau tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi yang baik. b. Demam lama ( 2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik TB pada anak apabila tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum lain. c. Batuk lama 3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat disingkirkan. d. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh (failure to thrive).

6 e. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain. f. Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare (Junkis Manajemen TB Anak 2013). IV. Penularan TB a. Secara langsung TB menular lewat udara yang mengandung kuman TB. b. Secara tidak langsung Pasien TB yang batuk atau bersin tanpa menutp mulut dapat menularkan kuman TB V. Pencegahan penularan TB a. Minumlah obat secara teratur b. Pasien TB harus menutup mulut ketika batuk, bersin dan memakai masker c. Tidak membuang dahak disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. d. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapat cahaya matahari. e. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang berzigi seimbangan. f. Imunisasi BCG pada usia 1-2 bulan. g. Hindari asap rokok h. Membiasakan hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan. i. Pasien dianjurkan berjemur di bawah sinar matahari.

7 j. Kasur pasien sebaiknya dijemur. k. Kamar pasien sebaiknya mendapat cukup sinar matahari, ventilasi yang cukup. l. Memeriksakan semua anggota keluarga untuk dapat mengetahui ada anggota keluarga lain yang tertular. VI. Akibat bila minum obat tidak teratur dan berhenti sebelum waktunya 1. Batuk yang sudah menghilang akan timbul kembali 2. Lebih sulit disembuhkan karena kuman-kuman didalam tubuh sudah kebal. VII. Perawatan pasien TBC paru dirumah a. Menganjurkan kepada anggota keluarga untuk mengawasi pasien makan obat sesuai dengan anjuran b. Memberikan waktu istirahat yang cukup kepada pasien minimal 6-8 jam perhari c. Melakukan tindakan claping bila pasien batuk berdahak d. Menghabiskan obat sesuai waktu yang ditentukan yaitu 6 hingga 9 bulan dan pengobatan TB Paru tidak boleh putus sehingga perlu adanya Pengawas Minum Obat (PMO) bagi setiap pendeita. e. Makan makanan yang bergizi f. Periksa kesehatan secara teratur di Puskesmas / rumah sakit terdekat.

8 VIII. Etika Batuk 1. Tutup hidung dan mulut dengan menggunakana tisu/sapu tangan atau lengan dalam baju anda 2. Segera buang tisu yang sudah dipakai kedalam tempat sampah 3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun/pencuci tangan berbasis alkohol. 4. Gunakan masker. IX. Cara efektif mencuci tangan a. Letakkan sabun di kedua tangan lalu usap kedua tangan sampai merata b. Usap kedua punggung tangan c. Bersihkan sela-sela jari d. Gosok kedua punggung jari bergantian e. Bersihkan kedua ujung-ujung jari bergantian f. Bersihkan kedua ibu jari bergantian g. Bersihkan kedua pergelangan tangan bergantian, lalu bilas dengan air yang mengalir hingga bersih lalu lap tangan sampai kering. X. Batuk efektif & nafas dalam 1. Tujuan batuk efektik Membebaskan jalan nafas dari hambatan dahak Mengeluarkan dahakuntuk pemeriksaan diagnostik labotarium Mengurangi sesak nafas akibat penumpukan dahak Meningkatkan distribusi udara saat bernafas

9 Memfasilitasi pembersihan saluran nafas. 2. Teknik batuk efektik a) Tarik nafas dalam 4-5 kali b) Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik c) Angkat bahu dan dada dilonggarkan dengan kuat dan spontan d) Keluarkan dahak dengan suara ha...ha...ha.. atau huf...huf...huf.. e) Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan. 3. Alat dan bahan yang disediakan a) Tisu/sapu tangan b) Wadah tertutup tempat penampung dahak c) Gelas berisi air hangat XI. Mengatasi mual & muntah 1. Minum sesering mungkin secara sedikit-sedikit dalam keadaan hangat 2. Makan dalam porsi kecil tapi sering. XII. Inhalasi tradisional Bahan : 1. Minyak kayu putih 2. 1 gelas air panas 3. 1 buah corong yang terbuat dari aqua Cara : 1. Posisikan anak dalam keadaan semifowler/setengah duduk 2..Beri 10 tetes minyak kayu putih kedalam air panas yang menguap

10 3. Pasangkan corong aqua dengan gelas, lalu dekatkan pada hidung sehingga uap dari corong akan terhirup pasien. 4. Lakukan selama ± 5 menit selama uap masih ada. 5. Tepuk-tepuk bagian punggung pasien agar dahak bisa keluar XIII. PMO (Pengawas Menelan Obat) 1. Tugas PMO adalah mengingatkan pasien TB minum obat teratur sampai tuntas 2. PMO sebaiknya berasal dari lingkungan yang dekat dengan pasien TB

11 EVALUASI PENKES A.. Pertanyaan 1. Jelaskan kembali tentang TBC paru.? 2. Sebutkan penyebab TBC paru.? 3. Sebutkan gejala penyakit TBC paru?. 4. Sebutkan cara penularan TBC paru.? 5. Sebutkan cara pencegahan penularan TBC paru.? 6. Sebutkan cara perawatan pasien TBC dirumah? 7. Sebutkan efek bila pengobatan tidak teratur atau putus obat? 8. Sebutkan dan mendemonstrasikan Etika Batuk? 9. Sebutkan dan demonstrasikan cara efektif mencuci tangan? 10. Sebutkan dan demonstrasikan batuk efektif & nafas dalam? 11. Sebutkan cara mengatasi mual & muntah? 12. Sebutkan dan mendemonstrasikan Etika Batuk? 13. Sebutkan tugas PMO? B. Kunci Jawaban 1. Pengertian TBC paru TBC paru adalah penyakit infeksi yang terutama menyerang paru, dan dapat juga menyerang ke organ tubuh yang lainnya seperti selaput otak, kulit, tulang dan lainlain. 2. Penyebab : kuman Mycrobacterium tuberculosis.

12 3. Gejala a. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan tidak naik dengan adekuat atau tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi yang baik. b. Demam lama ( 2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik TB pada anak apabila tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum lain. c. Batuk lama 3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat disingkirkan. d. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh (failure to thrive). e. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain. f. Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare. 4. Penularan TB a. Secara langsung TB menular lewat udara yang mengandung kuman TB. b. Secara tidak langsung Pasien TB yang batuk atau bersin tanpa menutp mulut dapat menularkan kuman TB

13 5. Pencegahan penularan TB a. Minumlah obat secara teratur b. Pasien TB harus menutup mulut ketika batuk, bersin dan memakai masker c. Tidak membuang dahak disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. d. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapat cahaya matahari. e. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang berzigi seimbangan. f. Imunisasi BCG pada usia 1-2 bulan. g. Hindari asap rokok h. Membiasakan hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan. i. Pasien dianjurkan berjemur di bawah sinar matahari. j. Kasur pasien sebaiknya dijemur. k. Kamar pasien sebaiknya mendapat cukup sinar matahari, ventilasi yang cukup. l. Memeriksakan semua anggota keluarga untuk dapat mengetahui ada anggota keluarga lain yang tertular. 6. Akibat bila minum obat tidak teratur dan berhenti sebelum waktunya a. Batuk yang sudah menghilang akan timbul kembali b. Lebih sulit disembuhkan karena kuman-kuman didalam tubuh sudah kebal

14 7. Perawatan pasien TBC paru dirumah a. Menganjurkan kepada anggota keluarga untuk mengawasi pasien makan obat sesuai dengan anjuran b. Memberikan waktu istirahat yang cukup kepada pasien minimal 6-8 jam perhari c. Melakukan tindakan claping bila pasien batuk berdahak d. Menghabiskan obat sesuai waktu yang ditentukan yaitu 6 hingga 9 bulan dan pengobatan TB Paru tidak boleh putus sehingga perlu adanya Pengawas Minum Obat (PMO) bagi setiap pendeita. e. Makan makanan yang bergizi f. Periksa kesehatan secara teratur di Puskesmas / rumah sakit terdekat. 8. Etika Batuk a. Tutup hidung dan mulut dengan menggunakana tisu/sapu tangan atau lengan dalam baju anda b. Segera buang tisu yang sudah dipakai kedalam tempat sampah c. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun/pencuci tangan berbasis alkohol. d. Gunakan masker. 9. Cara efektif mencuci tangan a. Letakkan sabun di kedua tangan lalu usap kedua tangan sampai merata b. Usap kedua punggung tangan c. Bersihkan sela-sela jari d. Gosok kedua punggung jari bergantian

15 e. Bersihkan kedua ujung-ujung jari bergantian f. Bersihkan kedua ibu jari bergantian g. Bersihkan kedua pergelangan tangan bergantian, lalu bilas dengan air yang mengalir hingga bersih lalu lap tangan sampai kering. 10. Batuk efektif & nafas dalam a. Tujuan batuk efektik 1) Membebaskan jalan nafas dari hambatan dahak 2) Mengeluarkan dahakuntuk pemeriksaan diagnostik labotarium 3) Mengurangi sesak nafas akibat penumpukan dahak 4) Meningkatkan distribusi udara saat bernafas 5) Memfasilitasi pembersihan saluran nafas. b. Teknik batuk efektik 1) Tarik nafas dalam 4-5 kali 2) Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik 3) Angkat bahu dan dada dilonggarkan dengan kuat dan spontan 4) Keluarkan dahak dengan suara ha...ha...ha.. atau huf...huf...huf.. 5) Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan. c. Alat dan bahan yang disediakan 1) Tisu/sapu tangan 2) Wadah tertutup tempat penampung dahak 3) Gelas berisi air hangat

16 11. Mengatasi mual & muntah a. Minum sesering mungkin secara sedikit-sedikit dalam keadaan hangat b. Makan dalam porsi kecil tapi sering. 12. Inhalasi tradisional Bahan : 1. Minyak kayu putih 2. 1 gelas air panas 3. 1 buah corong yang terbuat dari aqua Cara : 1. Posisikan anak dalam keadaan semifowler/setengah duduk 2. Beri 10 tetes minyak kayu putih kedalam air panas yang menguap 3. Pasangkan corong aqua dengan gelas, lalu dekatkan pada hidung sehingga uap dari corong akan terhirup pasien. 4. Lakukan selama ± 5 menit selama uap masih ada. 5. Tepuk-tepuk bagian punggung pasien agar dahak bisa keluar 13. PMO (Pengawas Menelan Obat) 1. Tugas PMO adalah mengingatkan pasien TB minum obat teratur sampai tuntas. 2. PMO sebaiknya berasal dari lingkungan yang dekat dengan pasien TB

Lampiran 3 PENCEGAHAN & PERAWATAN TBC ANAK CHOLIDAH DANIATY 2014-35-010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2015 1

PENGERTIAN TBC Tuberkolosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru- paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Penyebab mycobacterium tuberculosis 2

TANDA&GEJALA Berat badan turun tanpa sebab yang jelas Nafsu makan tidak ada (anoreksia) Demam lama ( 2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas Lesu atau malaise Batuk lama 3 minggu, Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare 3

PENULARAN TB Secara langsungtb menular lewat udara yang mengandung kuman TB. Secara tidak langsungpasien TB yang batuk atau bersin tanpa menutp mulut dapat menularkan kuman TB 4

PENCEGAHAN PENULARAN TB Minumlah obat secara teratur Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapat cahaya matahari. Pasien TB harus menutup mulut ketika batuk, bersin dan memakai masker Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang berzigi seimbangan. Tidak membuang dahak disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Imunisasi BCG pada usia 1-2 bulan. 5

Hindari asap rokok Kamar pasien sebaiknya mendapat cukup sinar matahari, ventilasi yang cukup. Membiasakan hidup sehat serta menjaga kebersihan Pasien dianjurkan berjemur di bawah sinar matahari. Memeriksakan semua anggota keluarga untuk dapat mengetahui ada anggota keluarga lain yang tertular. 6

Akibat bila minum obat tidak teratur dan berhenti sebelum waktunya Batuk yang sudah menghilang akan timbul kembali Lebih sulit disembuhkan karena kuman kuman didalam tubuh sudah kebal 7

Perawatan pasien TBC paru dirumah Periksa kesehatan secara teratur di Puskesmas / rumah sakit terdekat. Menganjurkan kepada anggota keluarga untuk mengawasi pasien makan obat sesuai dengan anjuran Menghabiskan obat sesuai waktu yang ditentukan yaitu 6 hingga 9 bulan dan pengobatan TB Paru tidak boleh putus sehingga perlu adanya Pengawas Minum Obat (PMO) bagi setiap pendeita. Memberikan waktu istirahat yang cukup kepada pasien minimal 6 8 jam perhari Makan makanan yang bergizi Melakukan tindakan claping bila pasien batuk berdahak 8

9

10

BATUK EFEKTIF & NAFAS DALAM 11

MENGATASI MUAL DAN MUNTAH Minum sesering mungkin secara sedikitsedikit dalam keadaan hangat Makan dalam porsi kecil tapi sering 12

INHALASI TRADISIONAL 1. Pasangkan corong aqua dengan gelas, lalu dekatkan pada hidung sehingga uap dari corong akan terhirup pasien. 2. Lakukan selama ± 5 menit selama uap masih ada. 3. Tepuk-tepuk bagian punggung pasien agar dahak bisa keluar. 13

PMO (PENGAWAS MENELAN OBAT ) T PMO TB PMO TB 14

TERIMA KASIH CEPAT SEMBUH... 15

KARTU IDENTITAS PENDERITA Tanggal Perjanjian Mengambil Obat, Konsultasi Dokter Nama : Alamat : Tanggal Tahap Pengobatan Jumlah Obat Yang Diberikan Tanggal Kontrol Jenis Kelamin : Umur : No Reg.Kab : Unit Pengobatan : KLASIFIKASI PENYAKIT Paru Ekstra Paru : Lokasi : TIPE PENDERITA Baru : Kambuh: Pindahan : Lain-lain: Defaulter : Sebutkan 1. Periharalah kartu Anda dan bawa selalu bila datang ke unit pengobatan 2. Anda dapat sembuh jika mengikuti aturan pengobatan dengan menelan obat secara teratur. 3. Penyakit TB dapat menyebar ke orang lain bila tidak diobati teratur.

CHEKLIST OBAT TUBERKULOSIS PARU Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 INH RIF PZA Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 INH RIF PZA Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 INH RIF PZA Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 INH RIF PZA Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 INH RIF PZA Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 INH RIF PZA