BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Ida Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberculosis Pulmonal (TB Paru) 1. Definisi TB Paru Tuberculosis pulmonal atau biasa disebut TB paru adalah penyakit yang disebabkan infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis, infeksi TB dapat juga menyerang organ organ lain dalam tubuh seperti kelenjar limfe, pleure, pericardium, ginjal, tulang dan sendi, laring, telinga bagian tengah, kulit, usus, peritoneum, mata dan paru. Pemberian nama diagnosa penyakit tergantung pada organ yang terinfeksi. Diantara organ organ yang lain paru merupakan organ yang memiliki jumlah kasus tertinggi terinfeksi tuberculosis Patogenesis Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 1-4 mikron dan tebal 0,3 0,6 mikron, terdiri dari asam lemak dan lipid. Mycobacterium tuberculosis bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol biasa disebut basil tahan asam (BTA) dan bersifat dorman dan aerob. 4 Mycobacterium tuberculosis akan mati selama 5 10 menit pada pemanasan 100 C atau selama 30 menit pada pemanasan 60 C, dan dengan alkohol 70 95% selama detik. Mycobacterium tuberculosis tahan selama 1 2 jam di udara bebas dan dapat bertahan berbulan bulan ditempat yang lembab dan gelap. Namun mycobacterium tuberculosis sangat sensitif dengan sinar matahari atau cahaya ultraviolet dan aliran udara Penularan TB paru ditularkan melalui udara utamanya pada udara tertutup. Sumber penularan adalah pasien TB paru dengan BTA positif, saat seorang pasien TB paru batuk, bersin atau berbicara dan percikan ludah yang mengandung mycobacterium tuberculosis terhirup orang lain saat bernafas dan terhisap ke dalam paru orang sehat dengan masa inkubasi 3 6 bulan. 3 Daya penularan dari pasien TB paru ke orang lain dipengaruhi oleh lamanya dan jumlah paparan namun faktor utama terinfeksi TB paru adalah daya tahan tubuh seseorang. 2 Cara 8
2 batuk dan menutup mulut dengan tissue saat batuk dapat mengurangi jumlah basil yang dikeluarkan oleh pasien TB paru Gejala Klinik Gejala utama TB paru adalah batuk berdahak selama 2 3 minggu atau lebih, dengan gejala tambahan yaitu : dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. 18 Gejala tersebut dapat dijumpai pada penyakit paru lainnya selain TB paru, maka perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis Diagnosa Secara teoritis diagnosis TB didasarkan atas anamnesis, pemeriksaan fisik, tes tuberculin, foto rontgen paru, pemeriksaan bakteriologik dan pemeriksaan serologik. Pemeriksaan ini berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. 19 Untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi TB paru atau tidak adalah dengan dilakukankan pemeriksaan seperti yang telah disebutkan. Namun karena pemeriksaan TB paru cukup sulit, dan mahal biasaanya pemeriksaan dahak mikroskopis sebagai pemeriksaan utama dan pemeriksaan penunjang seperti foto toraks, biakan dan uji kepekaan sebagai gantinya. 2 Metode yang sering dilakukan di unit pelayanan masyarakat adalah pemeriksaan dahak mikroskopis, biasanya pemeriksaan ini dilakukan 2 hari kunjungan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak berurutan yaitu sewaktu pagi sewaktu (SPS). a. S (sewaktu) : Dahak dikumpulkan saat suspek kontak TB pertama kali berkunjung. Suspek kontak dibekali 2 pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi dan hari ke dua. b. P (pagi) : Dahak di kumpulkan pada hari kedua pada pagi hari, segera setelah bangun tidur sebelum makan maupun minum (untuk kontak yang susah mengelurkan dahak disarankan meminum air putih hangat). c. S ( sewaktu) : dahak dikumpulkan setelah makan pagi. 2 9
3 Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan akan timbul kemungkinan seperti : a. Klinis (anamnesis dan pemeriksaan jasmani) (+) atau (-), b. Foto rontgen paru (+) atau (-) c. Sputum BTA (+) atau (-) Jika klinis saja yang (+) dapat dikatakan sebagai tersangka (suspect) TB. Sehingga tidak dibenarkan pemberian terapi spesifik. Namun jika klinis (+) dan foto (+), walaupun sputum telah diperiksa 3 kali tetapi selalu BTA (-), masih dibenarkan pemberian diagnosis TB dan melakukan pemberian terapis spesifik. Dalam kasus ini dianggap kasus yang belum menular. Apabila hanya foto saja yang (+) penderita yang bersangkutan sudah dianggap suspect TB, sehingga sputumnya harus diperiksa berulang kali hingga didapatkan hasil BTA (+), sehingga dapat segera diberikan pengobatan yang efektif. Namun jika sputum (+) tanpa memperhatikan keadaan klinis maupun foto paru penderita bersangkutan harus diobati secepatnya dan didiagnosa sebagai pasien TB paru. 19 Gambar 2.1 Alur Diagnosis TB Paru Suspek TB paru Pemeriksaan dahak mikroskopis sewaktu, pagi, sewaktu (SPS) Hasil BTA Hasil BTA Hasil BTA Antibiotik Non - OAT Tidak ada perbaikan Ada perbaikan Pemeriksaan dahak mikroskopis Foto toraks & pertimbangan dokter Hasil BTA Hasil BTA TB Foto toraks & pertimbangan dokter Bukan TB Sumber : Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis 2 10
4 Metode pemeriksaan dahak sewaktu, pagi, sewaktu (SPS) dengan pemeriksaan mikroskopis dibutuhkan ± 5 ml dahak. Dengan metode Ziehl Neelsen (Zn) menggunakan pewarnaan panas atau dengan metode Kinyoun Gabbet menggunakan pewarnaan dingin, menurut Tan Thiam Hok jika dari dua kali pemeriksaan didapatkan hasil BTA positif maka pasien tersebut dinyatakan positif TB paru Klasifikasi Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB paru memerlukan definisi kasus, yaitu : a. Lokasi organ yang terserang 1) TB paru adalah tuberculosis yang menginfeksi jaringan paru, tidak termasuk pleura dan kelenjar pada hilus. 2) TB ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ lain selain paru. 2 b. Hasil pemerikasaan dahak secara mikroskopis 1) BTA positif a) 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif. b) 1 spesimen dahak SPS hasilnya negatif namun foto toraks dada menunjukkan tuberculosis. c) 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan mycobacterium tuberculosis positif. d) 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasil BTA negatif setelah pemberian antibiotik non obat anti tuberculosis (OAT). 2) BTA negatif a) Hasil 3 spesimen dahak SPS negatif. b) Foto toraks abnormal menunjukkan tuberculosis. c) Tidak ada perbaikkan setelah pemberian antibiotik non OAT. d) Ditentukkan oleh dokter untuk pemberian pengobatan. 11
5 c. Riwayat Pengobatan TB Sebelumnya 1) Kasus baru Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari 4 minggu. Pemeriksaan BTA bias positif maupun negatif. 2) Kasus yang sebelumnya diobati a) Kasus kambuh (relaps) Pasien yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan dinyatakan sembuh, namun didiagnosa kembali dengan BTA positif. b) Kasus setelah putus berobat (default) Pasien BTA postif yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih. c) Kasus setengah gagal (failure) Pasien yang hasil pemeriksaannya tetap positif atau kembali tetap positif selama pengobatan. 3) Kasus pindahan (transfer in) Pasien yang dipindahkan dari unit pelayanan kesehatan lain untuk melanjutkan pengobatannya. 4) Kasus lain Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, termasuk kasus kronis yaitu pasien dengan hasil BTA positif setelah dilakukan pengobatan ulang. 2 B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi TB Paru Penularan TB paru pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Berikut faktor faktor yang mempengaruhi TB paru yaitu : 1. Kependudukan Penyakit tuberkulosis ditularkan melalui udara secara langsung dari penderita TB kepada orang lain. Penularan penyakit TB terjadi melalui hubungan dekat antara penderita dan orang yang tertular. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru : 12
6 a. Jenis Kelamin Hasil riset dasar tahun (RISKESDAS) 2013 mayoritas pasien yang didiagnosa TB paru adalah laki - laki, tapi juga tidak dimungkinkan perempuan terserang TB paru. Sehingga perlu dilakukan penelitian dan penyidikan lebih lanjut. 10 Untuk sementara,diduga jenis kelamin laki - laki memiliki faktor risiko tertular lebih besar daripada jenis kelamin perempuan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis kelamin laki laki lebih rentan tertular TB paru disebabkan tingginya kebiasaan merokok tembakau dan minum alkohol yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. 20 b. Umur Umur berperan dalam kejadian penyakit TB paru. hasil RISKESDAS 2013 kelompok umur yang rentan terserang TB paru dewasa dimulai dari kelompok umur 45 tahun 75 tahun. Hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh manusia yang mengalami penguatan daya tahan tubuh setelah berumur 2 tahun dan terus mengalami peningkatan hingga dewasa, kemudian mengalami penurunan kembali menjelang tua. 4 Namun tidak dimungkinkan usia produktif juga terserang TB paru dikarenakan transisi demografi. 20 c. Status Gizi Status gizi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) < 17 atau > 23 memiliki risiko mengalami kejadian TB paru sebesar 99,92 %. Status gizi sangat berperan terhadap timbulnya penyakit TB paru, sebab salah satu cara untuk memperkuat daya tahan tubuh adalah status gizi yang baik. 20 d. Kondisi Sosial Ekonomi Sebagian besar penderita TB paru adalah masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki tingkat ekonomi rendah. Walaupun tidak berhubungan secara langsung, namun dapat menjadi penyebab tidak langsung seperti kondisi dan status gizi yang buruk, perumahan yang tidak sehat serta akses terhadap pelayanan kesehatan yang menurun kemampuannya. Perhitungan rata rata penderita TB paru akan kehilangan 3 sampai 4 bulan waktu kerja dalam setahun sehingga secara total penghasilan pendapatan rumah tangga akan menurun. 4 13
7 2. Faktor Lingkungan a. Kepadatan Penghuni Rumah Ukuran luas ruangan suatu rumah erat kaitannya dengan kejadian TB paru. Sebagai perbandingan jumlah kamar dengan penghuni dalam rumah adalah 1:2 dengan luas 5m 2 per orang. 22 Sehingga semakin padat penghuni rumah akan semakin cepat pula udara di dalam rumah tersebut mengalami pencemaran. Karena jumlah penghuni yang semakin banyak akan berpengaruh terhadap kadar oksigen dalam ruangan tersebut, begitu juga kadar uap air dan suhu udaranya. Dengan meningkatnya kadar CO2 di udara dalam rumah, maka kesempatan tumbuh dan berkembang biak lebih bagi Mycobacterium tuberculosis. Dengan demikian akan semakin banyak kuman yang terhisap oleh penghuni rumah melalui saluran pernafasan. 5 b. Lantai Rumah Lantai memiliki peran terhadap proses kejadian TB paru, terutama jenis lantai tanah. Melalui kelembapan dalam ruangan, lantai tanah cenderung menimbulkan kelembapan sehingga kemungkinan Mycobacterium Tuberkulosis untuk hidup dilingkungan juga sangat terpengaruh. 5 c. Ventilasi udara Pertukaran udara yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar. Dengan demikian setiap rumah harus memiliki jendela yang memadai dengan luas 15 % dari keseluruhan luas lantai. 21 Jendela dan lubang ventilasi selain sebagai tempat keluar masuknya udara juga sebagai lubang pencahayaan dari luar, menjaga aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Luas ventilasi rumah yang < 15% memiliki risiko 99,92% mengalami kejadian TB paru, yang disebabkan berkurangnya konsentrasi oksien dan bertambahnya konsentrasi karbondioksida yang bersifat racun bagi penghuninya. Kelembaban ruangan yan tinggi akam menjadi media yang baik untuk tumbuh dan berkembangbiaknya mycobacterium tuberkulosis. 20 Ventilasi berfungsi juga untuk membebaskan udara ruangan dari bakteribakteri, terutama bakteri patogen seperti tuberkulosis, karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu 14
8 mengalir. Luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan mengakibatkan terhalangnya proses pertukaran udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, sehingga kuman tuberkulosis yang ada di dalam rumah tidak dapat keluar dan ikut terhisap bersama udara pernafasan. 5 d. Pencahayaan Kualitas rumah yang sehat dipengaruhi oleh kualitas pencahayaan di dalam rumah khusunya cahaya matahari. Cahaya matahari minimal yang masuk ke dalam rumah 60 lux dengan syarat tidak menyilaukan. 4 hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Tangerang rumah yang tidak dimasukin sinar matahari memiliki risiko 3,5 kali terjadinya penularan TB paru. 23 Hal ini dapat terjadi dikarenakan sinar matahari langsung dapat membunuh mycobacterium tuberculocis secara cepat. 2 e. Kelembaban Rumah Kelembaban kamar < 70% atau > 70 % memiliki risiko 99,92 % kejadian TB paru. 20 Kelembaban udara dalam rumah yang ideal adalah antara 40% 50 % dan suhu ruangan yang ideal antara 20 C 25 C. Hal ini perlu diperhatikan karena kelembaban dalam rumah akan mempermudah berkembangbiaknya mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara. 5 C. Perilaku Kesehatan Perilaku adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri, baik yang diamati secara langsung maupun tidak langsung dan dipengaruhi oleh faktor keturunan maupun lingkungan. 24 Skinner mengemukakan perilaku adalah hasil hubungan antara stimulus dan respon. Sedangkan perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati yang berkaitan dengan pemeliharaan (mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan) dan peningkatan kesehatan (mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan). 25 Berdasarkan teori S-O-R dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus maka perilaku manusia dapat dikelompokan menjadi: 15
9 1. Perilaku tertutup Respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus ini masih terbatas pada persepsi pengetahuan dan sikap yang terjadi dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 24 dalam perilaku ini pengetahuan dan sikap seseorang dapat diukur. misalnya seorang pasien TB paru tahu jika penyakitnya dapat disembuhkan (pengetahuan) kemudian pasien tersebut bersedia untuk melakukan pengobatan TB paru hingga sembuh (sikap) Perilaku terbuka Respon seseorang terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik dan dapat diamati oleh orang lain dari luar. Misalnya seorang pasien TB paru minum obat anti TB secara teratur, atau seorang pasien TB paru mengunakan masker dan tidak membuang dahak disembarang tempat. 24 Meskipun perilaku dapat dibedakan antara perilaku terbuka dan perilaku tertutup namun perilaku adalah keseluruhan pemahaman dan aktivitas seseorang merupakan hasil antara faktor internal dan eksternal. Karena perilaku seseorang yang sangat kompleks dan bentangannya sangat luas maka Benyamin bloom membagi perilaku manusia menjadi 3 domain, sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu : kognitif, afektif, psikomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom dimodifikasi menjadi : 25 a. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. 24 Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan sesuatu hal. 26 Pengetahuan tentang kesehataan mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara cara memelihara kesehatan seperti : 1) Pengetahuan penyakit menular dan penyakit tidak menular 2) Pengetahuan tentang faktor yang terkait dan mempengaruhi kesehatan 3) Pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan. Tingkat pengetahuan kesehatan dapat mempengaruhi seseorang dalam memeliharah kesehatannya dari penyakit. 25 hal tersebut terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan di puskesmas bendosari menyatakan, ada hubungan yang sangat kuat antara pengetahuan dan pencegahan penularan TB paru
10 Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. 25 Pengetahuan tentang TB paru yang rendah berisiko 23,021 kali lebih besar mempengaruhi terjadinya TB paru dan kegagalan pengobatan TB paru. 20 b. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsir terlebih dahulu dari perilaku tertutup. 25 Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan presdiposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. 24 Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap hal hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan. Pemegang peranan terbesar dalam penentuan sikap adalah pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi. Pengetahuan akan membuat pasien TB paru untuk mencegah penularan dilingkungan keluarganya. Komponen emosi dan keyakinan ikut serta mempengaruhi pasien untuk memproteksi diri untuk mencegah penularan di keluarganya. 25 c. Perilaku Dalam kamus besar bahasa Indonesia perilaku merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. 26 Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus. 25 Berkaitan dengan perilaku terpenting dalam penularan TB paru adalah perilaku isolasi dahak, isolasi dahak adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman TB paru. Perilaku pencegahan penyebaran TB paru meliputi : 1) Membuang dahak tidak sembarangan 2) Menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin 3) Menjaga jarak dalam berbicara 4) Mengupayakan kondisi rumah tidak lembab dan gelap. Selain perilaku isolasi dahak tersebut, hal terpenting bagi pasien adalah kesembuhan pasien TB dengan teratur minum obat anti tuberkulosis. 2 17
11 D. Kerangka Teori berikut : Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dibuat kerangka teori sebagai Jumlah kuman TB paru BTA +. 2 Faktor risiko lingkungan 22 : Gambar 2.2 Teori faktor risiko kejadian TB paru 2 Ventilasi Kepadatan hunian Lantai rumah Pencahayaan Kelembapan rumah Terpajan 2 : Konsentrasi kuman Lama kontak Faktor perilaku kesehatan 24 Pengetahuan Sikap Perilaku (Tindakan atau praktik) Infeksi 2 : Malnutrisi Penyakit DM imminosupresan TB Sembuh Mati Sumber : modifikasi skinner (1938) 24 dan depkes Keterangan : tulisan yang bercetak tebal merupakan fokus penelitian. E. Kerangka Konsep Variabel bebas Pengetahuan pasien Pengetahuan kontak Sikap pasien Sikap kontak Variabel terikat Penularan TB paru dalam keluarga Perilaku (tindakan atau praktik) pasien Perilaku (tindakan atau praktik) kontak 18
12 F. Hipotesis Penelitian Rumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Ada hubungan pengetahuan pasien tentang TB Paru dengan penularan TB paru dalam keluarga di kelurahan Bandarharjo. 2. Ada hubungan pengetahuan kontak tentang tentang TB paru dengan penularan TB paru dalam keluarga di kelurahan Bandarharjo. 3. Ada hubungan sikap pasien tentang TB Paru dengan penularan TB dalam keluarga di kelurahan Bandarharjo. 4. Ada hubungan sikap kontak tentang TB paru dengan penularan TB dalam keluarga di kelurahan Bandarharjo 5. Ada hubungan perilaku pasien tentang cara mencegah penularan TB paru dengan penularan TB dalam keluarga di kelurahan Bandarharjo. 6. Ada hubungan perilaku kontak tentang cara mencegah tertular TB paru dengan penularan TB dalam keluarga di kelurahan Bandarharjo. 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etiologi dan Patogenesis Tuberkulosis Paru Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Paru 2.1.1 Etiologi Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculois. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka A. Tuberkulosis paru 1. Definisi TB Paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman Tuberkulosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia
Lebih terperinciMateri Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru
1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI Tuberkulosis A.1 Definisi Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Robert
Lebih terperinciPENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS Edwin 102012096 C4 Skenario 1 Bapak M ( 45 tahun ) memiliki seorang istri ( 43 tahun ) dan 5 orang anak. Istri Bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik 1. Konsep Tuberkulosis ( TB Paru ) a. Etiologi Penyakit TB Paru merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk basil yang dikenal dengan nama
Lebih terperinciTuberkulosis Dapat Disembuhkan
Tuberkulosis Dapat Disembuhkan Erlina Burhan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Apakah Penyakit Tuberkulosis atau TB itu? Penyakit menular Kuman penyebab: Mycobacterium tuberculosis Bukan penyakit keturunan
Lebih terperinciBAB II. Meningkatkan Pengetahuan dan, Mirandhi Setyo Saputri, Fakultas Farmasi UMP, 2014
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, telinga, hidung, dan sebagainya). Dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Penyakit Tuberkulosis paru Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut biasanya masuk ke dalam
Lebih terperinciSAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis
Lebih terperinciPenemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU
Penemuan PasienTB EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 Tatalaksana Pasien Tuberkulosis Penatalaksanaan TB meliputi: 1. Penemuan pasien (langkah pertama) 2. pengobatan yang dikelola menggunakan strategi
Lebih terperinciAPA ITU TB(TUBERCULOSIS)
APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah
Lebih terperinciPenyebab Tuberkulosis. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular langsung, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Dr. Rr. Henny Yuniarti 23 Maret 2011 Penyebab Tuberkulosis Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular langsung, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis Cara Penularan Sumber penularan
Lebih terperinciTema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016
Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 TEMA 1 : Tuberkulosis (TB) A. Apa itu TB? TB atau Tuberkulosis adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah kesehatan dunia, dimana WHO melaporkan bahwa setengah persen dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis bersifat tahan
Lebih terperinciS T O P T U B E R K U L O S I S
PERKUMPULAN PELITA INDONESIA helping people to help themselves * D I V I S I K E S E H A T A N * S T O P T U B E R K U L O S I S INGAT 4M : 1. MENGETAHUI 2. MENCEGAH 3. MENGOBATI 4. MEMBERANTAS PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkolusis 1. Definisi Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang paling sering (sekitar 80%) terjadi di paru-paru. Penyebabnya adalah suatu basil gram positif tahan asam
Lebih terperinciDasar Determinasi Pasien TB
Dasar Determinasi Pasien TB K-12 DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI FK USU Klasifikasi penyakit dan tipe pasien Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB memerlukan defenisi kasus yang meliputi 4 hal, yaitu:
Lebih terperinciPATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI TUBERKULOSIS. Retno Asti Werdhani Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga FKUI
PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI TUBERKULOSIS Retno Asti Werdhani Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga FKUI TUBERKULOSIS DAN KEJADIANNYA Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. paru,tetapi juga dapat mengenai organ tubuh lainnya. Kuman Mycobacterium
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Paru Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis,yang sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru,tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang pada umumnya menyerang jaringan paru, tetapi dapat menyerang organ
Lebih terperinciLampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan
Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan Lampiran 2. Data angka penyebab kematian pada narapidana dan tahanan di Indonesia tahun 2011 No Nama Penyakit Jumlah 1 HIV/AIDS 105 2
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Kecamatan Pancoran Mas pada bulan Oktober 2008 April 2009 dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pemeriksaan dahak penderita. Menurut WHO dan Centers for Disease Control
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Aspek Epidemiologi Penyakit Tuberkulosis Penularan TB tergantung dari lamanya kuman TB berada dalam suatu ruangan, konsentrasi kuman TB di udara serta lamanya menghirup udara,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa
Lebih terperinciDasar Determinasi Kasus TB
Dasar Determinasi Kasus TB EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU Klasifikasi penyakit dan tipe pasien Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB memerlukan defenisi kasus yang meliputi 4 hal,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis (TB) Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paruparu.mycobacterium tuberculosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang telah lama di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini mampu
Lebih terperincimelebihi 40-70%, pencahayaan rumah secara alami atau buatan tidak dapat menerangi seluruh ruangan dan menyebabkan bakteri muncul dengan intensitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman Tuberkulosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. TB Paru
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori TB Paru Pengetahuan Sikap Tindakan 3.2 Kerangka Konsep 3.2.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita TB Paru BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini paling sering menyerang organ paru dengan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis (TB) 1. Definisi Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa, Mycobacterium bovis serta Mycobacyerium avium, tetapi lebih sering disebabkan oleh
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN
KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut
Lebih terperinci6. Umur Responden :...Tahun
Lampiran : 1 KUESIONER HUBUNGAN KUALITS LINGKUNGAN FISIK RMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI KECAMATAN CILANDAK KODYA JAKARTA SELATAN TAHUN 2008 A.IDENTITAS RESPONDEN NOMOR: 1.Tanggal Wawancara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dan untuk mengenang jasanya bakteri ini diberi nama baksil Koch,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Tuberculosa adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam, makanya dikenal sebagai Batang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organisation) pada tahun 2014,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang ditularkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, merupakan penyebab kematian terutama di negaranegara berkembang di seluruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Definisi Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang bersifat aerobik, tahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tuberkulosis Paru Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang bersifat aerobik, tahan
Lebih terperinciMengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1
Mengapa Kita Batuk? Batuk adalah refleks fisiologis. Artinya, ini adalah refleks yang normal. Sebenarnya batuk ini berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan saluran napas. Atau dengan kata lain refleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TB paru merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan prilaku masyarakat. Penyakit TB paru merupakan penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit infeksi kronis menular yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama adalah batuk selama dua minggu atau lebih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World Health
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengawas Menelan Obat (PMO) Salah satu komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short- Course) dalam stategi penanggulangan tuberkulosis paru adalah pengobatan paduan OAT jangka
Lebih terperinciDasar Determinasi Kasus TB. EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU
Dasar Determinasi Kasus TB EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 Klasifikasi Penyakit dan Tipe Pasien Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB memerlukan defenisi kasus yang meliputi 4 hal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan asam (Suriadi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis ( mycobacterium tuberculosa) yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat
Lebih terperinciBAB III RESUME KASUS
BAB III RESUME KASUS A. Pengkajian 1. Data identitas Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 25 januari 2009 sampai dengan06 febuari 2009 pada keluarga Tn. M yang tinggal di kelurahan Tlogosari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO) dalam satu tahun kuman M.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksius dapat disebabkan oleh invasi organisme mikroskopik yang disebut patogen. Patogen adalah organisme atau substansi seperti bakteri, virus, atau parasit
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 110 Lampiran 2 111 112 Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PETUGAS TB (TUBERCULOSIS) DI RUMAH SAKIT YANG TELAH DILATIH PROGRAM HDL (HOSPITAL DOTS LINGKAGE)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman tuberkulosis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kini mengalami beban ganda akibat penyakit tidak menular terus bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit infeksi menular
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit TB disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tuberkulosis (TB) 2.1.1. Pengertian TB TB adalah penyakit infeksi yang menular, di mana sebagian besar infeksi terjadi pada paru (Koplewich, 2005). 2.1.2. Penyebab TB Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat menurunkan daya tahan fisik penderitanya secara serius. Proses destruksi yang terjadi pula secara simultan
Lebih terperinciINOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan
1 Lampiran 1 INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK I. Pengertian Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007) pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan didapat terutama di paru atau berbagai organ tubuh
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus September 24 dengan jumlah sampel yang ada di Poli TB MDR sebanyak 6 pasien, namun dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepatuhan menurut Trostle dalam Simamora (2004), adalah tingkat perilaku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepatuhan Berobat Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti taat, suka menuruti, disiplin. Kepatuhan menurut Trostle dalam Simamora (2004), adalah tingkat perilaku penderita
Lebih terperinciUnit. Terbitan : 2014 No. Revisi : Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014 Halaman : 1-7
PENATALAKSANAAN PENEMUAN PASIEN DIARE DI PUSKESMAS INTRUKSI KERJA NO Kode : Terbitan : 2014 No. Revisi : Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014 Halaman : 1-7 Disiapkan Unit Pelayanan Kesehatan PENANGGUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masuk dalam kategori penyakit infeksi yang bersifat kronik. TB menular langsung melalui udara yang tercemar basil Mycobakterium tuberculosis, sehingga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dengan judul Gambaran Praktik Pencegahan Penularan TB Paru di Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Gambaran Umum TBC Paru a. Definisi Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis sebagian besar menyerang
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA Herlina 1, Erris 2* 1 STIKes Prima Jambi 2 Politeknik Kesehatan Jambi Jurusan Kesehatan Lingkungan *Korespondensi penulis
Lebih terperinciA. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain:
DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain: 1. Kontak dengan penderita TB sebelumnya
Lebih terperinciI. PENENTUAN AREA MASALAH
I. PENENTUAN AREA MASALAH Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru. Penyebaran penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis (M.tuberculosis) yang dapat mengenai berbagai organ tubuh, tetapi paling sering mengenai
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SIMTOM ANSIETAS Ansietas dialami oleh setiap orang pada suatu waktu dalam kehidupannya. Ansietas adalah suatu keadaan psikologis dan fisiologis yang dicirikan dengan komponen
Lebih terperinciA. IDENTITAS RESPONDENT 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Pendidikan Terakhir : 4. Pekerjaan : 5. Lama Tinggal Serumah :
KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG PENYAKIT MENULAR TB-PARU DENGAN PERILAKU DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) MASKER DI WILAYAH PUSKESMAS SUKAMULYA TANGERANG Saya Mahasiswa
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi D III keperawatan, Fakultas ilmu
71 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Ditempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa program studi D III keperawatan, Fakultas ilmu kesehatan, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Tuberkulosis 1.1. Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru (Brunner & Suddarth, 2002). Tuberkulosis adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan bersifat kronis serta bisa menyerang siapa saja (laki-laki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus Tuberkulosis (TB) yang tinggi dan masuk dalam ranking 5 negara dengan beban TB tertinggi di dunia 1. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular yang bersifat kronik dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang. Diperkirakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru. Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.TB Paru 2.1.1. Pengertian TB Paru Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sulianti (2004) Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Pengertian Tuberkulosis Menurut Sulianti (2004) Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Tuberkulosis Mycobakterium tuberculosa. Sebagian
Lebih terperinciTuberkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala. Hal ini terbukti dari penemuan-penemuan kuno seperti sisa-sisa tulang belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala. Hal ini terbukti dari penemuan-penemuan kuno seperti sisa-sisa tulang belakang manusia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB, yaitu mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman menyerang paru lewat saluran
Lebih terperinciLatihanPenemuanKasusTB dan MenentukanKlasifikasiSerta TipePasien. Kuliah EPPIT 13 Departemen Mikrobiologi FK USU
LatihanPenemuanKasusTB dan MenentukanKlasifikasiSerta TipePasien Kuliah EPPIT 13 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 Kasus 1 IbuMariam, berumur37 tahun, datangkers H Adam Malik dengan keluhan batuk-batuk.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri Mycobacterium tuberculosis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Epidemiologi Penyakit TB Penyakit tuberculosis menrupakan penyakit infeksi menuar yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri Mycobacterium tuberculosis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok mycobacterium tuberculosis (Kemenkes RI, 2014), merupakan kuman aerob yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius. 5 Tb paru ini bersifat menahun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tuberculosis Paru 2.1.1.1 Definisi Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius. 5 Tb paru ini bersifat menahun dan secara khas ditandai oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi mycobacterium tuberculosis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mycobacterium tuberculosis 1. Taksonomi mycobacterium tuberculosis Kingdom : Plant Phylum Klas Ordo Family Genus Spesies : Scizophyta : Scizomycetes : Actinomycetales : Mycobacteriaceae
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang terutama disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, sebagian kecil oleh bakteri Mycobacterium africanum dan Mycobacterium
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh: MEI FATMAWATI NIM:
STUDI KASUS PADA KELUARGA Tn. A YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPUREJO KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Price & Wilson, 2006). Penyakit ini dapat menyebar melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat
2.1 Tuberkulosis (TB) Paru 2.1.1 Definisi TB Paru BAB II TINJAUAN PUSTAKA TB paru adalah penyakit yang ditimbulkan karena adanya infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Materi / Topik : Penyakit TBC Sasaran : Keluarga Tn. P Tempat : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016 Waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten Purbalingga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis yang menyerang paru disebut tuberkulosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible disease adalah penyakit yang secara klinik terjadi akibat dari keberadaan dan pertumbuhan
Lebih terperinci