A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain:
|
|
- Dewi Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain: 1. Kontak dengan penderita TB sebelumnya yang bersumber dari teman kerja bermakna secara statistik dan biologis sebagai faktor risiko TB Paru. Sedangkan kontak dengan penderita TB sebelumnya yang bersumber dari anggota keluarga dan tetangga yang sakit TB sebelumnya tidak bermakna secara statistik. Berdasarkan analisis multivariate hubungan kontak dengan penderita TB sebelumnya yang bersumber dari teman kerja memiliki p=0,046 (p<0,05) dan (OR=6,96; 95CI 1,039 46,591). Seseorang yang memiliki teman kerja yang sakit TB sebelumnya akan berisiko 6,96 kali untuk menderita TB Paru dikemudian hari dibandingkan mereka yang tidak memiliki teman kerja yang sakit TB sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan adanya risiko penularan TB yang bersumber dari pekerjaan. Proporsi teman kerja yang sakit TB berdasarkan pekerjaan antaralain karyawan pabrik (4,85%), bertani (3,23%), dan masing-masing 1,61% untuk pekerjaan sebagai buruh bangunan, karyawan dealer motor, bengkel las, pemulung, karyawan percetakan, dan pembantu rumah tangga. Proporsi aktivitas sering berbicara dan kumpul bersama dengan teman kerja sakit TB sebesar 9,68%. Sedangkan lama interaksi 1-3 jam sehari (11,29%), dan interaksi 4-5 jam sehari sebesar 6,45%. Adanya kontak yang cukup sering dilakukan oleh seseorang yang sehat terhadap pasien yang sakit TB merupakan media yang sangat baik bagi penularan TB kepada orang lain. 2. Kepadatan hunian tidak bermakna secara statistik sebagai faktor risiko TB Paru. Namun, berdasarkan analisis multivariate, terdapat kepadatan hunian 149
2 yang bersumber dari kebiasaan tidur bersama anggota keluarga, jumlah hunian dalam kamar (hunian 3 orang perkamar dan 2 orang perkamar) yang hanya bermakna secara biologis yaitu dengan OR masing-masing sebesar 2,72, 3,89, dan 2,31. Proporsi hunian 3 orang perkamar dan hunian 2 orang perkamar yaitu masing-masing sebesar 20,97%, dan 61,29%. Risiko penularan TB akan semakin besar pada hunian yang semakin padat. Kondisi ini akan di perburuk dengan kebiasaan tidur bersama anggota keluarga yang sakit TB dengan anggota keluarga lainnya yang sehat. Proporsi kebiasaan tidur bersama anggota keluarga ditemukan sebesar 83,87%. 3. Kemiskinan tidak bermakna secara statistik dan biologis sebagai faktor risiko TB Paru. Namun pendapatan >Rp perbulan bermakna secara statistik dan biologis sebagai faktor protektif penyakit TB Paru. Berdasarkan analisis multivariate pada uji hubungan kemiskinan yang bersumber dari indikator pendapatan menunjukkan pendapatan >Rp memiliki p=0,002 (p<0,05) dan (OR=0,14; 95CI 0,040 0,497). Dengan memiliki pendapatan >Rp perbulan maka seseorang akan mengurangi risiko 0,14 kali untuk tidak menderita TB Paru dibandingkan mereka yang hanya memiliki pendapatan <Rp perbulan. Semakin baik pendapatan keluarga akan semakin baik untuk menurunkan risiko menderita sakit TB Paru. 4. Status merokok yang bersumber dari riwayat pernah merokok sebelumnya namun telah berhenti saat ini (perokok non-current) dan riwayat perokok pasif yang berasal dari kebiasaan merokok anggota keluarga berhubungan secara statistik dan biologis sebagai faktor risiko TB Paru. Berdasarkan analisis multivariate pada uji hubungan status merokok yang bersumber dari riwayat pernah merokok sebelumnya (perokok non-current) memiliki p=0,028 (p<0,05) dan (OR=12,47; 95CI 1, ,972). Sedangkan pada uji hubungan status merokok yang bersumber dari riwayat perokok pasif yang berasal dari kebiasaan merokok anggota keluarga memiliki p=0,001 (p<0,05) dan (OR=8,02; 95CI 2,455 26,224). Hasil ini 150
3 menunjukkan apabila seseorang memiliki riwayat pernah merokok sebelumnya akan berisiko 12,47 kali untuk menderita TB Paru dikemudian hari dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat pernah merokok sebelumnya. Selain itu, mereka yang terpapar asap rokok (perokok pasif) yang berasal dari kebiasaan merokok anggota keluarga akan berisiko 8,02 kali untuk menderita TB Paru dikemudian hari dibandingkan mereka yang tidak memiliki anggota keluarga yang merokok. Proporsi riwayat pernah merokok sebelumnya hanya 12,90%. Berhenti merokok <1 tahun hanya 3,23% dan berhenti >1 tahun sebesar 9,68%. Konsumsi rokok (perokok non-current) 1-10 batang perhari sebesar 11,29% dan konsumsi >10 batang perhari sebesar 1,61%. Status pernah merokok sebelumnya meskipun telah berhenti pada saat ini tidaklah menghilangkan risiko paparan asap rokok terhadap gangguan penyakit pernafasan, namun hanya mengurangi risiko terhadap masalah penyakit pernafasan. Semakin lama seseorang berhenti merokok, maka akan semakin besar pula pengurangan risiko terhadap gangguan penyakit pernafasan. Merokok di yakini dapat memperburuk perjalanan klinis penyakit TB dan menjadi sumber penularan potensial bagi orang sehat di sekitarnya. Proporsi riwayat perokok pasif (kebiasaan merokok anggota keluarga) terbilang besar yaitu 80,65%, dengan merokok di dalam rumah 77,42%. Paparan asap rokok secara pasif dapat memperburuk kondisi kesehatan seseorang, menyebabkan risiko yang sama dengan perokok aktif, baik terhadap risiko reaktivasi TB Paru, memperburuk perjalanan klinis TB dan risiko infeksi TB Paru secara progresif. 5. Diabetes mellitus tidak bermakna secara statistik dan biologis sebagai faktor risiko TB Paru. Pada penderita TB Paru, proporsi yang menderita diabetes mellitus terbilang kecil yaitu 4,84%. 6. Berdasarkan analisis spasial, buffer jarak tempat tinggal kasus TB Paru terhadap Puskesmas menunjukkan terdapat sejumlah kasus, berada pada jarak lebih dari 3 km. Kondisi ini menunjukkan adanya masalah aksesibilitas sejumlah kasus TB Paru untuk mengakses sumber pelayanan 151
4 kesehatan, karena terkendala jarak yang cukup jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Kondisi ini terkonfirmasi dengan adanya pengakuan dari petugas TB di wilayah Puskesmas II Kembaran, yang menyebut terdapat kendala transportasi bagi beberapa pasien TB yang ditangani di wilayah kerjanya. Pasien dengan kondisi ekonomi yang terbilang miskin, merasa kesulitan untuk melakukan kunjungan ke wilayah Puskesmas, karena mereka tidak memiliki kendaraan yang dapat digunakan. Membayar ongkos angkutan menuju pusat pelayanan puskesmas di akui oleh petugas TB menjadi masalah utama bagi beberapa pasien TB dengan kondisi ekonomi yang terbilang miskin. Selain itu, ditemukan buffer kasus TB berdasarkan jarak dari industri bata rumahan yang menunjukkan sebagian besar kasus berada pada jarak 2 km dari sumber industri bata rumahan, terutama kasus TB Paru yang ditemukan di wilayah Puskesmas II Kembaran. Industri bata rumahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran, merupakan salah satu sumber mata pencaharian oleh sebagian masyarakat yang bermukim di wilayah ini. Buffer industri bata rumahan menunjukan adanya sejumlah kasus TB Paru yang cukup besar berada di sekitar lokasi Industri bata rumahan tersebut. Dalam buffer jarak 2 km dari pusat industri bata rumahan, dapat mencakup 80,65% dari total keseluruhan kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas I dan II Kembaran. Industri bata rumahan memproduksi asap yang cukup besar dari hasil pembakaran cetakan batu bata yang digunakan untuk memproduksi bata. Dalam jarak yang cukup dekat dengan sumber pembakaran, asap hasil pembakaran dapat mengganggu pernapasan. Terutama bagi mereka yang menjadi pekerja di industri bata rumahan. 7. Berdasarkan analisis spasial, terdapat 10 klaster kasus TB Paru yang terbentuk di beberapa area. Jumlah klaster yang terbentuk dapat dilihat disebagian besar wilayah kerja puskesmas II Kembaran dan sebagian kecil terdapat di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran. Terdapat empat klaster terbesar yaitu klaster 1 yang terbentuk di Desa Pliken, klaster 2 yang terbentuk di tiga desa yang saling berdekatan yaitu Desa Purwodadi, Desa 152
5 Karang Tengah dan Desa Sambeng Kulon, klaster 3 yang terbentuk di dua desa yang juga saling berdekatan yaitu Desa Sambeng Kulon dan Desa Sambeng Wetan, dan klaster 4 yang terbentuk di wilayah Desa Bojongsari. Proporsi jumlah kasus TB Paru yang ditemukan di Desa Pliken sebesar 27,42%. Proporsi jumlah kasus di tiga desa berikut yaitu Desa Purwodadi, Desa Karang Tengah dan Desa Sambeng Kulon hanya mencapai 20,97%. Sedangkan proporsi kasus di Desa Sambeng Wetan dan Desa Bojongsari masing-masing sebesar 9,68%. Terlihat cukup jelas bahwa Desa Pliken merupakan desa dengan jumlah kasus TB Paru terbanyak yang di temukan selama periode triwulan IV, Tahun 2012 sampai Triwulan III, Tahun Selain itu jarak lokasi Desa Pliken terletak cukup jauh dari Puskesmas II Kembaran. Terbentuknya klaster yang di tandai dengan area berwarna merah menunjukkan kepadatan kasus TB yang cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan kasus dalam suatu area, maka akan semakin jelas area klaster yang terbentuk. Area yang berwarna merah merupakan episentrum dari klaster yang terbentuk. Klaster yang terbentuk menunjukkan adanya kasus TB Paru yang cukup besar di suatu area. Hadirnya sejumlah kasus TB Paru dengan jumlah yang cukup besar mengindikasikan adanya penularan TB Paru yang relatif besar di populasi. Faktor-faktor seperti kemiskinan, status gizi yang buruk, kondisi perumahan yang padat, lingkungan yang tidak sehat, perilaku kesehatan yang buruk, dan lain-lain dapat menjadi penyebab besarnya penyebaran kasus TB di wilayah tersebut. 8. Berdasarkan analisis spasial, terdapat difusi kasus TB Paru di beberapa lokasi di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran dan tidak ditemukan difusi kasus TB Paru di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran. Pola difusi yang terjadi menjelaskan terjadinya penambahan kasus baru dari waktu ke waktu, berdasarkan waktu (bulan) di beberapa area yang menunjukkan terjadinya transmisi kasus TB Paru. Pola difusi yang terjadi adalah tipe contagious diffusion (difusi menular). Difusi Menular (contagious diffusion) merupakan infeksi yang menyebar melalui kontak langsung. Hal 153
6 ini berarti bahwa risiko untuk terinfeksi akan bergantung dengan jarak kontak. Difusi menular (contagious diffusion) dapat terjadi sebagai penyebaran penyakit menular melalui kontak langsung dari suatu individu dengan host yang terinfeksi penyakit menular. Proses penularan penyakit infeksius sangat dipengaruhi oleh jarak, dimana seseorang memiliki kedekatan jarak dengan sumber infeksi akan memiliki kemungkinan (probabilitas) yang jauh lebih besar dibandingkan dengan individu atau wilayah yang jauh dari sumber penyakit. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan diatas, beberapa rekomendasi saran dapat dirumuskan untuk kepentingan pencegahan dan penatalaksanaan tuberculosis di masyarakat antara lain sebagai berikut: 1. Rekomendasi bagi penderita: segera berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat apabila memiliki gejala sakit TB seperti batuk berdahak disertai darah yang berlangsung lebih dari 3 minggu, demam, sesak napas, dan berat badan menurun. Semakin cepat berobat akan semakin baik bagi penyembuhan dan pencegahan penularan terhadap orang lain. Pasien TB harus menjalani pengobatan lengkap selama 6 bulan (2 bulan tahap intensif dan 4 bulan tahap lanjutan). TB dapat disembuhkan dengan rutin meminum obat dan taat pada terapi pengobatan yang diberikan. Perbaikan gizi dapat membantu mempercepat penyembuhan. Meskipun gejala sakit TB telah hilang, pengobatan TB harus dituntaskan hingga program pengobatan selesai agar basil TB benar-benar dapat dibunuh oleh antibiotik. Penderita TB dapat memperbaiki status gizi untuk membantu upaya kuratif yang dilakukan, dengan mengkonsumsi makanan yang begizi. Pasien TB harus berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok secara pasif, karena asap rokok dapat menggagalkan pengobatan (memperburuk perjalanan klinis TB). Pasien TB harus menyadari sepenuhnya bahwa penularan TB dapat terjadi melalui kontak yang cukup 154
7 dekat, melalui tetesan air liur yang keluar saat pasien berbicara, tertawa atau bernyanyi. Untuk mencegah penularan ke orang lain, pasien TB sebaiknya menjaga personal hygiene seperti tidak meludah sembarangan, menggunakan masker, menutup mulut saat bersin atau batuk, menghindari berbicara terlalu dekat dengan orang yang sehat. Sebaiknya pasien TB tidur ditempat yang terpisah dari anggota keluarga yang sehat untuk mencegah penularan. 2. Rekomendasi bagi anggota keluarga, tetangga dan teman kerja: penularan TB dapat terjadi melalui kontak yang cukup dekat dengan penderita TB, oleh karena itu mengurangi kontak dengan penderita TB sebelumnya akan sangat baik untuk mencegah penularan. Segera rujuk anggota keluarga, tetangga, atau teman kerja yang diketahui memiliki gejala sakit TB ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Apabila terdapat anggota keluarga, tetangga, dan teman kerja yang sakit TB dengan interaksi yang cukup sering dengan orang yang sehat, sebaiknya orang tersebut menjaga status gizinya agar dapat membantu mempertahankan imunitas tubuh yang baik. Bagi anggota keluarga, tetangga dan teman kerja yang sehat, mendorong penderita TB untuk patuh dalam meminum obat akan sangat baik untuk penyembuhan TB dan mencegah penularan TB lebih lanjut ke orang terdekat. Memperbaiki pendapatan keluarga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi yang baik bagi anggota keluarga, sehingga infeksi TB secara progresif dapat di cegah dengan status gizi yang adekuat. 3. Rekomendasi bagi penatalaksanaan TB Paru di tingkat Dinas Kesehatan Banyumas: Adanya penularan TB di tempat kerja dapat menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan TB Paru di tempat kerja. Penyuluhan kesehatan dapat juga diintensifkan untuk menanggulangi perilaku merokok pasien TB dan perilaku merokok anggota keluarga (perokok pasif) untuk membantu menanggulangi penularan TB paru di lingkungan keluarga. Perbaikan gizi keluarga dapat direkomendasikan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan maupun kedalam program untuk mensukseskan upaya kuratif TB Paru. Mengintensifkan 155
8 program kunjungan kerumah terutama bagi pasien TB dengan jarak yang cukup jauh dari Puskesmas, dengan hambatan transportasi dan kondisi ekonomi yang terbilang miskin, agar target pengobatan lengkap dan tuntas dapat terealisasi dengan baik. Terbentuknya 10 klaster dan pola difusi yang terjadi menunjukkan adanya pengelompokan kasus TB Paru yang cukup banyak dan terdapat transmisi kasus TB Paru di komunitas. Oleh karena itu kegiatan penjaringan suspek maupun skrining TB dapat dilakukan terhadap anggota keluarga lainnya, tetangga dan teman kerja yang masih terlihat sehat namun memiliki riwayat kontak yang cukup sering dengan penderita TB, dengan harapan semakin banyak daftar suspek yang di periksa akan semakin baik untuk meningkatkan kegiatan penemuan penderita, dan dapat mencegah penularan yang lebih besar di populasi di masa-masa mendatang. Perlu adanya tindak lanjut atas temuan industri bata rumahan di sekitar tempat tinggal penderita TB, melalui penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui hubungan kausalitas antara penyakit TB Paru dengan keberadaan industri bata rumahan di wilayah Kecamatan Kembaran. 4. Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya: dengan ditemukannya sejumlah pusat industri bata rumahan di sekitar lokasi tempat tinggal kasus TB Paru, sebaiknya dapat dilakukan penelitian mendalam untuk mengetahui hubungan sejumlah pusat industri bata rumahan dengan penyakit TB Paru. 156
BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru. Penyebaran penyakit
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Kecamatan Pancoran Mas pada bulan Oktober 2008 April 2009 dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa
Lebih terperinciPENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS Edwin 102012096 C4 Skenario 1 Bapak M ( 45 tahun ) memiliki seorang istri ( 43 tahun ) dan 5 orang anak. Istri Bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan
Lebih terperinciTuberkulosis Dapat Disembuhkan
Tuberkulosis Dapat Disembuhkan Erlina Burhan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Apakah Penyakit Tuberkulosis atau TB itu? Penyakit menular Kuman penyebab: Mycobacterium tuberculosis Bukan penyakit keturunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman penyebab penyakit Tuberkulosis yang sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun
Lebih terperinciAngka Insidensi T B Tahun 2011 (WHO, 2012)
Angka Insidensi T B Tahun 2011 (WHO, 2012) BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Beban TB semakin meningkat seiring semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus Tuberkulosis (TB) yang tinggi dan masuk dalam ranking 5 negara dengan beban TB tertinggi di dunia 1. Menurut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pemeriksaan dahak penderita. Menurut WHO dan Centers for Disease Control
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Aspek Epidemiologi Penyakit Tuberkulosis Penularan TB tergantung dari lamanya kuman TB berada dalam suatu ruangan, konsentrasi kuman TB di udara serta lamanya menghirup udara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World Health
Lebih terperinciSAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis
Lebih terperinciAPA ITU TB(TUBERCULOSIS)
APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis bersifat tahan
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN
KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dengan judul Gambaran Praktik Pencegahan Penularan TB Paru di Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kini mengalami beban ganda akibat penyakit tidak menular terus bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit infeksi menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksius dapat disebabkan oleh invasi organisme mikroskopik yang disebut patogen. Patogen adalah organisme atau substansi seperti bakteri, virus, atau parasit
Lebih terperinciMateri Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru
1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciTema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016
Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 TEMA 1 : Tuberkulosis (TB) A. Apa itu TB? TB atau Tuberkulosis adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini paling sering menyerang organ paru dengan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TB paru merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan prilaku masyarakat. Penyakit TB paru merupakan penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus September 24 dengan jumlah sampel yang ada di Poli TB MDR sebanyak 6 pasien, namun dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu agar bisa dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang dapat menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama adalah batuk selama dua minggu atau lebih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan paling sering menyerang organ paru. Bakteri Mycobacterium
Lebih terperinciI. PENENTUAN AREA MASALAH
I. PENENTUAN AREA MASALAH Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh: MEI FATMAWATI NIM:
STUDI KASUS PADA KELUARGA Tn. A YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPUREJO KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda namun terbatas pada kelompok tertentu. Setelah perang kemerdekaan, TB
Lebih terperincimelebihi 40-70%, pencahayaan rumah secara alami atau buatan tidak dapat menerangi seluruh ruangan dan menyebabkan bakteri muncul dengan intensitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman Tuberkulosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang pada umumnya menyerang jaringan paru, tetapi dapat menyerang organ
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit TB paru merupakan penyakit infeksi menular yang banyak didapatkan di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia dan biasanya terjadi pada anak maupun orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk dapat menjadi media penularan penyakit. Terjadinya penyakit berbasis lingkungan disebabkan karena adanya interaksi antara manusia
Lebih terperinciPRATIWI ARI HENDRAWATI J
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) KELUARGA DENGAN SIKAP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan meraih derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan bersifat kronis serta bisa menyerang siapa saja (laki-laki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Faktor risiko..., Helda Suarni, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan salah satu penyakit infeksi kronis
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. artikel/jurnal penelitian (6 penelitian kohort dan 20 penelitian kasus-kontrol)
124 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian meta-analisis yang melibatkan 26 artikel/jurnal penelitian (6 penelitian kohort dan 20 penelitian kasus-kontrol) terkait faktor risiko penyebab
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. TB Paru
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori TB Paru Pengetahuan Sikap Tindakan 3.2 Kerangka Konsep 3.2.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita TB Paru BAB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit infeksi kronis menular yang menjadi
Lebih terperinciLampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan
Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan Lampiran 2. Data angka penyebab kematian pada narapidana dan tahanan di Indonesia tahun 2011 No Nama Penyakit Jumlah 1 HIV/AIDS 105 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB dapat menyebar melalui droplet
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB dapat menyebar melalui droplet orang yang terinfeksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit yang mudah menular dimana dalam tahun-tahun terakhir memperlihatkan peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun jumlah angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit TBC (Tuberculosis) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari kelompok sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi dan anak balita di negara berkembang. ISPA menyebabkan empat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi masalah di Dunia. Hal ini terbukti dengan masuknya perhatian terhadap penanganan TB dalam MDGs.
Lebih terperinciS T O P T U B E R K U L O S I S
PERKUMPULAN PELITA INDONESIA helping people to help themselves * D I V I S I K E S E H A T A N * S T O P T U B E R K U L O S I S INGAT 4M : 1. MENGETAHUI 2. MENCEGAH 3. MENGOBATI 4. MEMBERANTAS PROGRAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menular yang muncul dilingkungan masyarakat. Menanggapi hal itu, maka perawat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era sekarang ini tantangan dalam bidang pelayanan keperawatan semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya berbagai penyakit menular yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang paling sering mengenai organ paru-paru. Tuberkulosis paru merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, yang disebabkan oleh agen infeksius yang dapat menimbulkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkolusis paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dikategorikan high burden countries. Kasus baru Tuberkulosis di dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Situasi TB di dunia semakin memburuk, sebahagian besar negara di dunia yang dikategorikan high burden countries. Kasus baru Tuberkulosis di dunia mengalami peningkatan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Materi / Topik : Penyakit TBC Sasaran : Keluarga Tn. P Tempat : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016 Waktu
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIAN. Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman
BAB I PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman mycobakterium tuberculosis, kuman yang berukuran satu sampai lima micrometer, penyebarannya lewat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan. masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Lebih terperinciKode. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Kode Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif yaitu tahun,
1 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Penyakit Tuberculosis (TB) Paru merupakan penyakit infeksi dan menular (Raynel, 2010). Penyakit ini dapat diderita oleh setiap orang, tetapi paling sering ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis yang menyerang paru disebut tuberkulosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang telah lama di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang TBC merupakan penyakit yang sangat membahayakan, karena di dalam paru-paru kita terdapat kuman mycrobacterium tuberculosis, yang apabila di biarkan, kuman tersebut akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan asam (Suriadi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organisation) pada tahun 2014,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang ditularkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, merupakan penyebab kematian terutama di negaranegara berkembang di seluruh
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka A. Tuberkulosis paru 1. Definisi TB Paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman Tuberkulosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis (Hiswani, 2004). Penularan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Price & Wilson, 2006). Penyakit ini dapat menyebar melalui
Lebih terperinciKegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010)
Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 21) Mulyadi * ** ** ABSTRACT Keyword: PENDAHULUAN Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan kaitannya dengan kemiskinan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuman TBC (Microbecterium Tuberkalosis). Sebagian besar kuman TBC
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Microbecterium Tuberkalosis). Sebagian besar kuman TBC mengenai paru-paru, tapi dapat
Lebih terperinciINOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan
1 Lampiran 1 INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK I. Pengertian Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007) pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar
Lebih terperinciLampiran 1: Kuesioner Penelitian
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 A. Karakteristik
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat, penyakit ini sering menyerang anak balita, namun juga dapat ditemukan pada orang dewasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengobatan penyakit TBC memerlukan jangka waktu yang lama dan rutin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. TB sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, tempat kumuh, perumahan di bawah standart,
Lebih terperinciGAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK
GAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN 1 Didin Mujahidin ABSTRAK Penularan utama TB Paru adalah bakteri yang terdapat dalam
Lebih terperinci1. Pendahuluan SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN
Lebih terperinciI. Identitas Informan Nama : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan Pendidikan Terakhir : Tanggal Wawancara :
88 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KESEMBUHAN TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2014 I. Identitas Informan Nama : Umur : Tahun
Lebih terperinciSKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas
SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU PENDERITA TB PARU DAN KONDISI RUMAH TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN POTENSI PENULARAN TB PARU PADA KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2011 Penelitian Keperawatan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arinkunto, S Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Arinkunto, S. 2000. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Agonwardi (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Dep Kes RI (2008). Penanganan TBC Paru. Jakarta.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Pada tahun
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM TB PARU. Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman
Kode Pos - 64451 PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK DINAS KESEHATAN DAERAH UPTD PUSKESMAS TANJUNGANOM Jl. A Yani No.25 Telp. (0358) 772800 Email : pkm.tanjunganom@gmail.com TANJUNGANOM KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat saat ini dan termasuk ke dalam global emergency. TB adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah besar kesehatan masyarakat saat ini dan termasuk ke dalam global emergency. TB adalah penyebab kematian karena infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumonia masih merupakan pembunuh utama balita di seluruh dunia, berdasarkan perkiraan WHO setiap tahun pneumonia membunuh balita sebanyak 1 juta sebelum ulang tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Laporan World Health Organitation (WHO) tahun 2010 menyatakan
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinci6. Umur Responden :...Tahun
Lampiran : 1 KUESIONER HUBUNGAN KUALITS LINGKUNGAN FISIK RMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI KECAMATAN CILANDAK KODYA JAKARTA SELATAN TAHUN 2008 A.IDENTITAS RESPONDEN NOMOR: 1.Tanggal Wawancara
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS (TBC) PADA KELOMPOK USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN KARANGANYAR, DEMAK
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS (TBC) PADA KELOMPOK USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN KARANGANYAR, DEMAK Riza Triasfitri *), Sri Andarini Indreswari **) *) ALUMNI FAKULTAS KESEHATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberculosis Pulmonal (TB Paru) 1. Definisi TB Paru Tuberculosis pulmonal atau biasa disebut TB paru adalah penyakit yang disebabkan infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis,
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan,
Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN KepadaYth, Bapak/Ibu Calon Responden Dengan Hormat Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi perhatian di dunia dan menjadi salah satu indikator dalam pencapaiaan tujuan pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit granumatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru, tetapi mungkin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang menjadi masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia karena Mycobacterieum tuberculosa telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Pada
Lebih terperinciDETERMINAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOOM BARU PALEMBANG
JURNAL Jurnal ILMU Ilmu KESEHATAN Kesehatan Masyarakat MASYARAKAT VOLUME 2 Nomor 01 Maret 2011 Artikel Penelitian DETERMINAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOOM BARU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa, Mycobacterium bovis serta Mycobacyerium avium, tetapi lebih sering disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini umumnya menyerang pada paru, tetapi juga dapat menyerang bagian
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. tertinggi di antara negara-negara di Asia. HIV dinyatakan sebagai epidemik
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Estimasi prevalensi TB semua kasus adalah sebesar 660,000 (WHO, 2010) dan
Lebih terperinci