LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

PEMANFAATAN ADSORBEN DARI BIJI ASAM JAWA

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)

4 Pembahasan Degumming

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

METODOLOGI PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Analisa Kadar Air Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

LAMPIRAN A DATA BAHAN BAKU

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELUWAK (Pangium edule) DENGAN AKTIVATOR H 3 PO 4

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) YANG SUDAH DIPERLAKUKAN DENGAN KITOSAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methylene Blue

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

Lampiran 1. Determinasi Tanaman Jarak Pagar

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Desikator Neraca analitik 4 desimal

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI DAN UJI KEMAMPUAN SERBUK AMPAS KELAPA ASETAT SEBAGAI ADSORBEN BELERANG DIOKSIDA (SO 2 )

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Data Analisa Rendemen Produk Biodiesel Tabel 14. Data Pengamatan Analisis Rendemen Biodiesel

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

PENENTUAN SIFAT MINYAK DAN LEMAK. ANGKA PENYABUNAN ANGKA IOD ANGKA REICHERT-MEISSL ANGKA ESTER ANGKA POLENSKE TITIK CAIR BJ INDEKS BIAS

ESTERIFIKASI ASAM LEMAK BEBAS DALAM MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS H-ZSM-5 MESOPORI DENGAN VARIASI WAKTU AGING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methyl Violet = 5

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Labu leher tiga Pyrex - Termometer C

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

PROSES BLEACHING MINYAK SAWIT MENTAH DENGAN BENTONIT ASAL MUARA LEMBU

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN 1.1 BILANGAN IODIN ADSORBEN BIJI ASAM JAWA Dari modifikasi adsorben biji asam jawa yang dilakukan dengan memvariasikan rasio adsorben : asam nitrat (b/v) sebesar 1:1, 1:2, dan 1:3, serta suhu pemanasan di dalam oven sebesar 110, 120, 130, dan 140 o C, diperoleh bilangan iodin masing-masing adsorben seperti pada Tabel L1.1 di bawah ini. Bilangan iodin adsorben biji asam jawa sebelum dimodifikasi adalah 379,812 mg/g. Tabel L1.1. Bilangan Iodin Adsorben Biji Asam Jawa untuk Setiap Variasi (mg/g) Suhu ( o Rasio Adsorben : Asam Nitrat (b:v) C) 1:1 1:2 1:3 1:4 110 372,364 405,217 408,870 404,055 120 387,563 448,565 448,565 444,595 130 417,920 511,773 475,029 471,622 140 456,028 506,839 504,220 501,493 1.2 KARAKTERISASI GUGUS FUNGSI PADA ADSORBEN BIJI ASAM JAWA DENGAN SPEKTROFOTOMETRI IR Adsorben yang terbentuk dan memiliki bilangan iodin paling besar selanjutnya dikarakterisasi gugus-gugus fungsinya dengan spektofotometri FTIR. Begitu pula dengan adsorben yang telah terpakai (spent adsorbent) untuk mengadsorpsi CPO. Adapun hasil yang diperoleh diberikan pada Gambar L1.1 - L1.3 berikut. 72

763,81 cm -1 : gugus C-H (alkena aromatik) 2360,87 cm -1 : gugus C=O 1060,85 cm -1 : gugus C-O (asam karboksilat) (karbondioksida) 1246,02 cm -1 : gugus C-N (amina) 3290,56 cm -1 : gugus O-H (alkohol 1431,90 cm -1 : gugus C-H (alkana) 1519,91 cm -1 : gugus NO 2 (senyawa nitro) Gambar L1.1 Hasil Spektrofotometri FTIR untuk Adsorben Biji Asam Jawa Sebelum Diaktivasi 898,83 cm -1 : gugus C-H (alkena aromatik) 2881,65 cm -1 : gugus N=H (amina) 2943,37 cm -1 : gugus O-H (alkohol) 3741,90 cm -1 : gugus OH (alkohol 2345,44 cm -1 : gugus C=O (karbondioksida) ikatan hidrogen) 2943,37 cm -1 : gugus C-H (alkana, alkanol) 1531,48 cm -1 : gugus NO 2 (nitro) Gambar L1.2 Hasil Spektrofotometri FTIR untuk Adsorben Biji Asam Jawa Setelah Diaktivasi 73

671,23 cm -1 : gugus C-H (alkena aromatik) 1743,65 cm -1 : gugus C=O (keton) 1103,28 cm -1 : gugus C=O (ester) 1631,78 cm -1 : gugus C= H (metil) 1238,30 cm -1 : gugus O-H (alkohol) 3005,10 cm -1 : gugus N-H (amina) 1161,15 cm -1 : gugus C-O (asam karboksilat) 2333,87 cm -1 : gugus CO- (aldehid) 1315,45 cm -1 : gugus NO 2 (nitro) Gambar L1.3 Hasil Spektrofotometri FTIR untuk Adsorben Biji Asam Jawa yang Telah Terpakai untuk Adsorpsi 1.3 KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK KELAPA SAWIT Kadar asam lemak bebas sebelum dilakukan proses adsorpsi dengan adsorben adalah sebesar 4,936 %, sedangkan kadar asam lemak bebas setelah dilakukan proses adsorpsi diberikan pada Tabel L1.2 berikut. Tabel L1.2. Hasil Kadar Asam Lemak Bebas pada Minyak Kelapa Sawit (%) Dosis Adsorben (%) FFA (%) t = 25 menit t = 35 menit t = 45 menit 0,5 4,65 4,2 4,34 1,0 4,493 3,928 4,063 1,5 4,618 4,047 4,089 74

1.4 BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA SAWIT Kandungan bilangan peroksida sebelum dilakukan proses adsorpsi dengan adsorben adalah sebesar 0,0144 meq/kg minyak, sedangkan bilangan peroksida setelah dilakukan proses adsorpsi diberikan pada Tabel L1.3 berikut. Tabel L1.3. Hasil Adsorpsi Bilangan Peroksida pada Minyak Kelapa Sawit (meq/kg minyak) Dosis Adsorben (%) Bilangan Peroksida (meq/kg) t = 25 menit t = 35 menit t = 45 menit 0,5 0,02315 0,0864 0,3415 1,0 0,02307 0,00868 0,4613 1,5 0,01722 0,0258 0,4599 75

LAMPIRAN 2 CONTOH PERHITUNGAN 2.1 PERHITUNGAN BILANGAN IODIN ADSORBEN Dimana, V N 1 Bilangan Iodin mg g = 10-VxN1 N 2 x W W 1 xfp (3.1) 2 = volume natrium tiosulfat yang diperlukan (ml) = normalitas natrium tiosulfat (N) N 2 = normalitas iodin (0,1 N) W 1 W 2 = jumlah iodin untuk setiap 1 ml larutan natrium tiosulfat 0,1 N (12,69 mg/ml) = massa sampel (g) Fp = faktor pengenceran (5) Misalnya untuk adsorben hasil modifikasi pada suhu 130 o C dan rasio adsorben : asam nitrat (b/v) sebesar 1:2, diketahui : V N 1 W 2 Maka : Bilangan Iodin = 6,0 ml = 0,1001 N = 0,52 g mg g 6x 0,1001 10-0,1 = x 12,69 x 5 0,52 = 511,773 mg/g 2.2 PERHITUNGAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS % Asam Lemak Bebas = N x V x M gr sampel (L2.2) Ket : [57]. N = normalitas larutan NaOH (mol/l) V = volume larutan NaOH terpakai (ml) M = berat molekul FFA (gr/mol) = 25,6 sebagai asam palmitat 76

Misalnya perhitungan untuk kadar asam lemak bebas minyak kelapa sawit yang diadsorpsi pada waktu 35 menit dengan dosis adsorben 1 % diketahui: N = 0,1 N V = 7,8 ml M = 25,6 gram/mol (asam palmitat) Berat sampel = 5,09 gram Maka, 0,1 x 7,8 x 25,6 % Asam Lemak Bebas = 5,09 (3.3) = 3,923 77

LAMPIRAN 3 FOTO HASIL PENELITIAN 3.1 FOTO PERCOBAAN PEMBUATAN ADSORBEN BIJI ASAM JAWA Gambar 3.1 Sampel Biji Asam Jawa Gambar 3.2 Sampel Biji Asam Jawa Dihaluskan dengan Blender Kering 78

Gambar 3.3 Sampel Diayak dengan Ayakan 140 mesh Gambar 3.4 Sampel yang Lolos Ayakan 140 mesh 79

Gambar 3.5 Sampel Biji Asam Jawa Diaktivasi dengan Asam Nitrat (HNO 3 ) 4 N sambil Dipanaskan Gambar 3.6 Adsorben Dicuci dan Disaring 80

Gambar 3.7 Tempat Pengeringan Adsorben yang Telah Dicuci dan Disaring Gambar 3.8 Adsorben Hasil Pengeringan di Dalam Oven 3.2 FOTO ANALISA BILANGAN IODIN ADSORBEN 81

Gambar 3.9 Adsorben Dikeringkan di Dalam Oven Gambar 3.10 Adsorben Dicampur dengan Larutan Iodin dan Dikocok Gambar 3.11 Campuran Disaring untuk Diambil Filtratnya 82

Gambar 3.12 Hasil Titrasi Filtrat dengan Natrium Tiosulfat (Na 2 S 2 O 3 ) 0,1 N Gambar 3.13 Hasil Titrasi Filtrat Setelah Penambahan Amilum 83

3.3 FOTO PERCOBAAN ADSORPSI KADAR ASAM LEMAK BEBAS DAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA SAWIT Gambar 3.14 Rangkaian Alat Percobaan Utama Gambar 3.15 Minyak Hasil Reaksi Disaring Menggunakan Pompa Vakum 84

Gambar 3.16 Adsorben Sisa Reaksi atau Spent Adsorbent Gambar 3.17 Minyak Hasil Reaksi 85

Gambar 3.18 Rangakaian Peralatan Analisa Kadar Asam Lemak Bebas Gambar 3.19 Hasil Titrasi Analisa Kadar Asam Lemak Bebas 86

Gambar 3.20 Adsorben dengan Bilangan Iodin Tertinggi (kiri) Adsorben dengan Hasil Adsorpsi Terbaik (kanan) Gambar 3.21 Minyak Hasil Adsorpsi Terbaik 87