Tahun terakhir RPJMN

dokumen-dokumen yang mirip
RPJMN dan RENSTRA BPOM

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

ALOKASI PADA PRIORITAS RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2019

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas


RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAPPEDA Planning for a better Babel

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Forum SKPD. Musrenbang Kelurahan Telah dilaksanakan pada bulan Januari Musrenbang Kecamatan Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2017

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

Pengendalian Program Prioritas Nasional. Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo Deputi I Kepala Staf Kepresidenan

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

Strategi UKM Indonesia

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

PERAN DAN DUKUNGAN KEJAKSAAN RI TERHADAP PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) T.A 2018

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Integrasi Program BLI dalam RKP 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DIY TAHUN 2019 BAPPEDA DIY

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

SOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kemristekdikti Tahun Anggaran 2019

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH RKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 DAN INOVASI PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD

Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

Pemerintah Kota Tangerang

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

PROSES PENYUSUNAN RKPD 2019

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

9 AGENDA NAWACITA. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Jakarta, 10 Maret 2011

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

Money Follows Program, Prinsip Baru untuk Prioritas Nasional 2017

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOTA KESEPAKATAN APBD PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2016

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN PEBRUARI TAHUN 2015

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

dadang-solihin.blogspot.com 2

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

KEBIJAKAN PROGRAM PSKL DUKUNGAN KEGIATAN LITBANG TAHUN 2017 JULI, 2016

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

RANCANGAN AWAL RKP 2019

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STAF AHLI MENTERI BIDANG HUBUNGAN KELEMBAGAAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

Inovasi dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

Transkripsi:

1 2 3 4 2

1

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Nawacita 5 Revolusi Mental Nawacita 8 & 9 Pendidikan Kesehatan Perumahan (Nawacita 4) Kepastian dan Penegakan Hukum RKP 2015*) Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan 3 DIMENSI PEMBANGUNAN (Nawacita 1) Keamanan dan Ketertiban KONDISI PERLU (Nawacita 9) Politik dan Demokrasi QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA RKP 2016 Mempercepat Pembangunan Infratsruktur untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan yang Berkualitas DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Nawacita 6 & 7 Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata dan Industri RKP 2017 Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesepakatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN Nawacita 3 Antar Kelompok Pendapatan Antarwilayah : (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur RKP 2018 Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan (Nawacita 2) Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi RKP 2019 Pemerataan Pembangunan Untuk Pertumbuhan yang Berkualitas 1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga Negara 2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Tahun terakhir RPJMN 2015-2019 4

Perencanaan pembangunan yang lebih optimal dan tepat sasaran KEBIJAKAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PENDEKATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN Tematik: fokus perencanaan yang didetailkan Sampai dengan Program Prioritas 1. Pendekatan Penyusunan (khususnya mulai RKP 2018) dilakukan melalui pendekatan Money Follow Program. 2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial dengan memperhatikan pada: Holistik: pendekatan menyeluruh dan komprehensif (hulu hilir) Integratif: integrasi dalam siapa berbuat apa, dan integrasi sumber pendanaan Perkuatan Perencanaan dan Penganggaran Pengendalian Perencanaan berbasis Kewilayahan Integrasi Sumber Pendanaan Spasial: Keterkaitan fungsi lokasi dari Berbagai kegiatan yang terintegrasi 5

Lingkup Pemerintah Pusat Lingkup Pemerintah Daerah APBN Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Hibah Urusan Bersama Swasta DANA PERIMBANGAN DANA INSENTIF DAERAH DANA TRANSFER UMUM DANA TRANSFER KHUSUS DANA ALOKASI UMUM DANA BAGI HASIL DAK FISIK DAK NON FISIK DBH PAJAK DBH SDA Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) PHLN (Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri DANA TRANSFER DAN DANA DESA DANA OTONOMI KHUSUS DAN DIY DANA DESA DIY OTONOMI KHUSUS OTSUS ACEH OTSUS PAPUA OTSUS PAPUA BARAT TAMBAHAN INFRASTRUKTUR PAPUA TAMBAHAN INFRASTRUKTUR PAPUA BARAT 6

Konteks perencanaan pembangunan 1 Kebutuhan Pembangunan Mengarahkan proses perencanaan pembentukan peraturan perundangundangan sesuai kebutuhan pembangunan Bahan masukan penyusunan Prolegnas,Progsun PP, dan Progsun Perpres tahun 2018 Sistem informasi yang berisi kebutuhan kerangka regulasi tahunan yang mendukung: Prioritas Nasional Kegiatan reguler K/L yang telah teridentifikasi dalam aplikasi KRISNA REAL TIME WEB ACCESSIBLE 3 Kualitas Peraturan 2 Efisiensi Anggaran dengan Sistem KRISNA Meningkatkan kualitas peraturan perundangundangan dalam rangka mendukung pencapaian prioritas pembangunan Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan pembentukan peraturan perundang-undangan Sebagai bahan penyusunan standar biaya pembentukan regulasi DATA TERPUSAT TERINTEGRASI Agar proses penyusunan regulasi nasional dapat berjalan secara lebih terarah, tertib, dan efisien serta mendukung pencapaian Prioritas Nasional. 7

2

PRIORITAS PEMBANGUNAN PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS BIDANG Program pembangunan nasional untuk pencapaian sasaran RPJMN 2015 2019 dan sesuai Tema Pembangunan RKP 2019 Program/Kegiatan untuk pencapaian sasaran RPJMN 2015 2019 5 Prioritas Nasional dan 24 Program Prioritas Direncanakan dan dikendalikan pada tingkat kegiatan/output Direncanakan hingga tingkat proyek ( satuan 3 ) dengan lokasinya (Provinsi/Kabupaten/Kota) sehingga dapat dikendalikan Contoh : Preservasi jalan, pemberian Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Mitigasi perubahan iklim Revisi proyek prioritas harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu Contoh : Pembangunan KEK Sorong: Proyek Peningkatan Struktur Jalan Lingkar Sorong - Pelabuhan Arar (KemPUPERA) Proyek Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong (KemHub)

Tema: Pemerataan Pembangunan Untuk Pertumbuhan Yang Berkualitas 01 02 03 04 05 Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar Pengurangan Kesenjangan Antarwilayah Melalui Penguatan Konektivitas Dan Kemaritiman Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui Pertanian, Industri, dan Jasa Produktif Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan Dan Sumber Daya Air Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu 9

3

8 Indikator: 1. Pertumbuhan PDB Pertanian: 3,9-4,1 % 2. Pertumbuhan PDB Industri Pengolahan: 5,1-5,6% 3. Pertumbuhan PDB Perdagangan: 5,4-6,0% Meningkatkan Ekspor dan Nilai Tambah Produk Pertanian a) Meningkatkan Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan b) Mengembangkan Industri Pengolahan Hasil Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan c) Meningkatkan Mutu, Sertifikasi, dan Standarisasi Hasil Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan d) Memperkuat Kelembagaan dan Usaha Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan e) Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendukung Nilai Tambah Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sasaran: Meningkatnya Nilai Tambah Ekonomi Pertanian, Industri dan Jasa Produktif Mempercepat Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja a) Meningkatkan Kerja Sama dengan Dunia Usaha b) Menguatkan Penyelenggaraaan Diklat Vokasi c) Memantapkan Sistem Sertifikasi Kompetensi d) Meningkatkan Keterampilan Wirausaha 4. Pertumbuhan Investasi (PMTB): 7,5-8,3% 5. Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa: 6,0-7,3% 6. Nilai Devisa Pariwisata: Rp. 265-280 Triliun Arah Kebijakan: Mempercepat Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Industri Pengolahan 1 2 3 a) Memperbaiki Iklim Usaha dan Meningkatkan Investasi b) Mengembangkan dan Meningkatkan Investasi Industri Hulu Non Agro dan Pendukung c) Meningkatkan Daya Saing Industri Andalan Non Pangan d) Mengembangkan 7 Kawasan Industri dan 6 KEK Industri/Logistik 4 5 Program Prioritas yang didukung oleh aktivitas penelitian dan pengembangan 7. Penyediaan Lapangan Kerja: 2,6-2,9 Juta Orang 8. Laju Pertumbuhan PDB per Tenaga Kerja: 4,0-5,0% Meningkatkan Nilai Tambah Jasa Produktif a) Mempercepat Pengembangan 7 Kawasan Pariwisata, 3 KEK Pariwisata dan Destinasi Unggulan b) Memperkuat Struktur Ekonomi Kreatif c) Mengembangkan Kemitraan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan Usaha Menengah dan Besar (UMB) d) Meningkatkan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri e) Memperluas Akses Keuangan/Pembiayaan Mengembangkan Iptek dan Inovasi untuk Meningkatkan Produktivitas a) Mengembangkan penelitian Bidang Keilmuan Strategis Penunjang Produktivitas b) Mengembangkan dan Memanfaatkan Teknologi Pengungkit Produktivitas c) Menyiapkan SDM Iptek (Peneliti, Perekayasa) d) Memperkuat Inovasi dan Penguasaan Teknologi Frontier 7 11

Program Prioritas 5: Pengembangan Iptek dan Inovasi untuk Meningkatkan Produktivitas Sasaran/ Indikator 2016 2017 2018 2019 A. MENINGKATNYA PRODUKTIVITAS PENELITI i. Produktivitas Peneliti 2,5 3,0 3,5 4,0 B. MENINGKATNYA SDM PENELITI i. SDM Peneliti 1.200 1.330 1.460 1.600 Sumber: Data Kemenristekdikti dan LPNK Iptek Catatan: 1) Produktifitas Peneliti: jumlah total publikasi terindeks global / 100 peneliti 2) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang) 3) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%) 13

Apa itu inovasi? Apa itu inovasi di sektor publik? Inovasi adalah seni mempermudah sesuatu yang kompleks dan sulit; sebuah proses kolaboratif dan terstruktur yang melibatkan ragam bagian organisasi dan mitra di luar untuk mencari cara baru yang dapat mempermudah penyelesaian hal-hal yang kompleks (EY, 2017). Inovasi di sektor publik berarti penciptaan, pengembangan, dan implementasi praktik-praktik baru yang berkelanjutan dan dapat ditransfer (atau ditiru) untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan publik.. 14

Proses berlangsungnya sebuah inovasi Mengimpementasikannya secara penuh ke dalam kegiatan seharihari dan mengevaluasinya untuk mengetahui keberhasilan inovasi. Menciptakan dan mencatat ide-ide baru yang potensial untuk dilaksanakan dan menghasilkan nilai tambah Menguji coba ide yang terpilih melalui langkah seperti pilot project Memilih ide yang paling bernilai dan dapat diimplementasikan 15

Inovasi daerah untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik akan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah Melalui inovasi, penyelenggaraan pelayanan publik di daerah dapat menjadi lebih efektif dan efisien baik secara kualitas maupun tata kelola. Inovasi tata kelola di daerah akan membuka akses kepada berbagai pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Inovasi dapat meningkatkan daya saing daerah dalam berkompetisi di era global dan revolusi industri 4.0; dengan begitu secara keseluruhan meningkatkan daya saing nasional. Praktik-praktik inovasi mampu membantu pemerintah daerah meningkatkan capaian sasaran kinerja pembangunannya. Melalui inovasi diharapkan daerah dapat mencapai kemandirian dan perlahan mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat baik dalam hal finansial maupun tata kelola. Inovasi daerah tidak harus selalu dalam bidang sistem informasi dan teknologi (IT) serta perizinan; dapat pula dalam tata kelola, kerja sama, dan optimalisasi sumber pendanaan. 16

Proses ditetapkannya inovasi daerah Inisiatif inovasi ASN/SKPD Pasal 7 Izin tertulis pimpinan instansi Pasal 10 Evalusi oleh Litbang Pasal 10-11 Penetapan KDH tentang inovasi daerah Pasal 14-15 Uji Coba Implementasi Pasal 16-17 Evaluasi atau Pengukuran Dampak Pasal 18 Penerapan Melalui Perda/Perkad a Pasal 20 Penilaian oleh BPP Kemendagri Untuk Usulan Penghargaan Pasal 22-27 Diseminasi inovasi ke daerah lain oleh menteri Pasal 28-29 Alur inovasi daerah yang diatur dalam PP No. 38/2017 berhenti di titik diseminasi; Ada kekosongan tentang pedoman/tata cara transfer inovasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Pedoman proses transfer inovasi yang mendetail kiranya diperlukan untuk memastikan transfer berlangsung dengan terencana dan berhasil. 17

1. Analisa Kebutuhan 8. Monitoring dan Evaluasi 2. Pemetaan Kondisi Daerah dan Inovasi 7. Dokumentasi Proses Pembelajaran 3. Pemetaan Pemangku Kepentingan Tahapan Pelaksanaan Tahapan Perencanaan 6. Proses Pembelajaran 4. Membangun Jejaring 5. Pembentukan Kelompok Kerja 18

1 Jumlah dan kapasitas peneliti dan perekayasa masih terbatas. 2 Penelitian dan pengembangan bidang keilmuan penunjang produktivitas masih terbatas. 3 Pengembangan dan pembiasaan budaya berinovasi masih terbatas. 4 Pemanfaatan iptek dan hasil inovasi untuk peningkatan produktivitas dan penciptaan nilai tambah masih rendah. 19

4

Beserta Capaian Kinerja dan Anggaran BPP Kemendagri 2 Tahun Terakhir Capaian Kinerja Capaian Serapan Anggaran 99,56% 97,04% 99,35% Output Prioritas Target* Satuan Pagu Indikatif 2019 (juta)* 87,08% Layanan Pembinaan Inovasi Daerah 1 Rekomendasi 2,250 Layanan Penilaian Inovasi Daerah 1 Rekomendasi Replikasi Model Inovasi Daerah 4 Daerah 2,000 2016 2017 *Sesuai hasil Trilateral Meeting RKP 2019 Sumber: e-monev Bappenas 21

Angka target output prioritas BPP Kemendagri 2017-2019 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Output Target Lokasi Output Target Lokasi Output Target Lokasi Replikasi Model Hasil Inovasi Daerah Bidang Pelayanan Perizinan 2 Daerah Tertinggal Pusat Replikasi Model Hasil Inovasi Daerah 2 Daerah Tertinggal Pusat Replikasi Model Hasil Inovasi Daerah 4 Daerah 22

Menuju proyek prioritas BPP di bidang inovasi daerah yang lebih optimal Mengevaluasi efektivitas dari model inovasi terkait replikasi perizinan pada tahun sebelumnya, termasuk aplikasi Memperhatikan kebutuhan pembangunan daerah dan karakteristik lokal Bekerjasama dengan UKE 1 lainnya di Kemendagri untuk penyempurnaan replikasi model hasil inovasi, serta dalam hal-hal lainnya seperti penyusunan dan pemanfaatan indeks. Menyiapkan kriteria kesiapan atau persyaratan minimal, serta pedoman/standar langkah-langkah untuk proses replikasi inovasi ke daerah lainnya. Fitur aplikasi yang dibangun oleh pusat inovasi mempertimbangkan implementasi regulasi terkait SPM, PTSP, SIPD dan penerapan urusan konkuren lainnya Perlu ada penyelarasan dengan K/L lainnya yang juga memiliki programprogram serupa terkait inovasi seperti Kemenpan RB (Sinovik) dan LAN (Laboratorium Inovasi). 23