PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Daftar isi 1

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

% % % % 0.002

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR SATYA MITRA ANDALAN TAHUN 2016

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Laporan GCG BPR Central Kepri 2016

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE BPR Nusantara Bona Pasogit 31 TAHUN 2016

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

PELAPORAN PENERAPAN GCG PT. BPR KURNIA DADI ARTA SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TAHUN LAPORAN 2016

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

Laporan Tata Kelola Perusahaan Daerah. BPR KLANGENAN Tahun 2017

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

ASPEK PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

No Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen, anggota komite harus dapat terlepas dari benturan kepentingan.untuk mencegah adanya bentur

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

BPRLESTARI PEDOMAN DAN TATA KERJA TERT IB DIREK

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Transkripsi:

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016 Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat saat ini disertai dengan kompleksnya kegiatan usaha Bank yang mengakibatkan menigkatnya eksposur resiko Bank. Good Corporate Governance (GCG) pada industri perbankan menjadi lebih penting untuk saat ini dan dimasa yang akan datang mengingat resiko dan tantangan yang dihadapi industri perbankan yang akan semakin meningkat. Dalam rangka menigkatkan kinerja PT BPR Ukabima Permata, melindungi kepentingan Pemegang Saham dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perudang-undangan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia serta nilai etika perbankan yang berlaku secara umum bagi industri perbankan maka seluruh penyedia jasa keuangan wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip GCG yang dituangkan dalam POJK No.4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat yang mewajibkan BPR menerapkan prinsip Tata Kelola didalam kegiatan usahanya diseluruh tingkat ataupun seluruh jenjang organisasinya Adapun yang dimaksud dengan Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan ( Transparancy), Akuntabilitas ( Accountability), Pertanggung Jawaban ( Responsibilty), Independensi (Independency) dan Kewajaran ( Fairness). Penerapan GCG secara konsisten pada kondisi persaingan yang ketat akan memperkuat daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan resiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya memperkokoh kepercayaan para pemegang saham dan masyarakat sehingga BPR Ukabima Permata dapat berkembang secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Adapun tujuan penerapan GCG di BPR Ukabima Permata adalah: 1. Agar terciptanya budaya transparansi atau keterbukaan didalam mengemukakan informasi yang bersifat material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan pengambilan keputusan. 2. Mewujudkan adanya kejelasan masing-masing fungsi dalam pelaksanaan pertanggung jawaban organ BPR sehingga pengelolaannya bisa berjalan secara efektif dan efisien. 1

3. Agar pertanggung jawaban terhadap pengelolaan kegiatan operasional BPR semakin jelas yaitu adanya keseimbangan antara peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan pengelolaannya. 4. Dalam pengelolaan usaha BPR harus dilaksanakan secara independen dan profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional. 5. Dalam pengelolaan usaha BPR harus dilaksanakan secara berkeadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 6. Guna mewujudkan terciptakan sistem pengendalian internal yang efektif yang didasarkan pada prinsip-prinsip dasar penerapan Good Corporate Governance. 1. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance. a) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab dewan Komisaris dan Direksi telah lengkap sesuai ketentuan: 1. Dewan Komisaris berjumlah dua orang dan Direksi berjumlah dua orang 2. Komposisi Dewan Komisaris adalah: Komisaris Utama Komisaris : Nurbiyantoni : Thomas Suprapto 3. Komposisi Direksi adalah: Direktur Utama Direktur : Oyong Sagitarius : Cheybulon Reinhart S 4. Setiap anggota dewan komisaris dan direksi telah sepenuhnya lulus penilaian kemampuan dan kepatutan ( Fit and Proper test ) 5. Sesama dewan komisaris dan direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengaruhan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga yang mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 2

b) Tugas dan Tanggung Jawab Dewan komisaris dan Direksi. 1. Tugas dan tanggung Jawab Dewan Komisaris. a) Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan RUPS. b) Dewan Komisaris berkewajiban melakukan tindak lanjut dari hasil pengawasan dan rekomendasi yang diberikan terutama dalam hal terjadi penyimpangan dari ketentuan perundanganundangan, anggaran dasar, dan prinsip kehati-hatian Bank. c) Dewan Komisaris berkewajiban memiliki tata tertib kerja yang mengikat dan ditaati oleh semua anggotanya. d) Dewan Komisaris dilarang memanfaat BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan tau kelompok usahanya dengan semnagat dan cara yang bertentangan dengan peraturan perudang-undangan dan kewajaran dibidang perbankan. e) Anggota Dewan Komisaris memperoleh fasilitas diluar remunerasi, maka hal tersebut harus diungakapak dalam laporan keuangan tahunan. f) Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepada BPR atas kepemilikan saham baik saham BPR maupun pada perusahaan lain. g) Ketua Dewan Komisaris beserta Anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengawasan secara efektif dan efisien serta terpeliharanya komunikasi yang baik dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Jasa Keuangan. 2. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. a) Direksi yang diketuai Direktur Utama bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kepengurusan BPR secara efektif dan efisien. b) Direktur Utama berkewajiban untuk membuat anggota direksi sebagai lembaga kolegial yang mampu bekerja secara transparan dan masing-masing anggota dapat berperan sebagai anggota tim maupun dalm fungsinya masing-masing sesuai dengan bidang tugas yang disepakati. 3

c) Direktur Utama harus independen terhadap pemegang saham pengendali. d) Direksi berhak dan berkewajiban untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar bank. e) Direksi berhak dan berkewajiban mengimplementasikan visi, misi, strategi, sasaran usaha serta rencana jangka panjang dan pendek secara menyeluruh. f) Direksi memiliki tugas dan fungsi dalam merencanakan dan menentukan kebijakan dalam memimpin dan mengurus BPR, menguasai dan bertanggung jawab atas kekayaan BPR. g) Direksi memiliki tugas untuk mengkoordinir dan memimpin kegiatan divisi, bagian dan seksi dalam organisasi. h) Direksi berhak dan berkewajiban menjalankan prinsip perbankan yang sehat termasuk didalamnya penerapan Manajemen Resiko dan Sistem Pengendalian Internal. i) Direksi harus memiliki tata tertib kerja yang mengikat dan ditaati oleh semua anggotanya termasuk haknya untuk menyampaikan pendapatnya kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Pengawas Bank. j) Direksi bank wajib memenuhi ketentuan tentang Direktur kepatuhan atau ketentuan lain yang serupa yang dikeluarkan oleh otoritas Pengawas Bank sesuai dengan porsi BPR k) Anggota Direksi, dilarang memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau kelompok usahanya dengan semangat dan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kewajaran dibidang perbankan. l) Dalam hal anggota Direksi memperoleh fasilitas diluar remunerasi, maka hal tersebut harus diungkapkan dalam laporan tahunan. m) Anggota Direksi harus mengungkapkan kepada BPR atas kepemilikan saham BPR maupun diperusahaan lain. 4

n) Anggota Direksi secara hukum bertanggung jawab sesuai ketentuan Undang- Undang perseroan atau ketentuan perusahaan daerah dan anggaran dasar BPR o) Direksi memberikan pertanggung jawaban kepada Dewan Komisaris atas jalannya BPR p) Direksi wajib memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja yang meliputi etika kerja, waktu kerja dan peraturan rapat. 3. Rekomendasi Dewan Komisaris a) Peningkatan kinerja marketing. b) Terus melakukan penjajakan pangsa pasar baru dan strategi pemasaran yang baik untuk bisa meningkatkan penjualan. c) Tetap mewaspadai tagihan kredit reguler yang akan memasuki kondisi kurang lancar dan diragukan. d) Berupaya semaksimal mungkin melakukan pengawasan terhadap potensi masuknya nasabah dalam daftar nasabah PAR yang pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap pendapatan bunga kredit serta performing BPR sendiri. e) Perbaikan rasio NPL yang pada akhir tahun berada di posisi 6.68% dengan NPL Net 3.94%. f) Mempersiapkan Action Plan penyelesaian tagihan bagi nasabah reguler yang saat ini berada diposisi kurang lancar seperti Cik Ima, posisi diragukan serta nasabah macet Dewi Julia dan Ahmad Jani. g) Direksi supaya melakukan monitoring yang lebih ketat untuk pemantauan nasabah-nasabah besar demi menjaga kualitas pembayaran. h) Upaya mencari sumber dana baru karena saat ini dana pihak III BPR masih sangat didominasi Penempatan dari Bank lain dengan bunga cukup tinggi. c) Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern Adapun penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern 1. Pejabat Eksutif Audit Internal 5

a. PE Audit Internal diangkat oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas Pengawas Bank b. PE Audit Internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama serta memiliki hubungan fungsional dengan dewan pengawas. c. PE Audit Internal harus melakukan penilaian terhadap kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal BPR, melakukan review terhadap cara pengamanan aset BPR, menilai kehematan dan efisiensi penggunaan sumber daya serta menilai efektivitas dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. d. Pe Audit Internal wajib melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja BPR. e. PE Audit Internal harus mengawasi dan memberikan penilaian terhadap keamanan dan ketertiban BPR serta melakukan pemeriksaan secara berkala atas semua unit kerja yang ada di organisasi. f. PE Audit Internal harus mengadakan pemeriksaan terhadap agunan-agunan dan jaminan-jaminan yang diterima Bank. g. PE Audit Internal wajib melaporkan hasil audit dan pekerjaan lainnya kepada Direktur Utama dan diketahui oleh direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. h. PE Audit Internal memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil oleh direksi. 2. Auditor Eksternal a. BPR harus menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah memperoleh izin dari Departemen keuangan dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagai eksternal auditor untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan. b. Audit umum oleh KAP untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan BPR sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. 6

3. Fungsi Kepatuhan a. Satuan kerja kepatuhan wajib menyusun dan mengkinikan pedoman kerja sistem dan prosedur sesuai dengan kondisi dan perkembangan terkini. b. PE kepatuhan wajib menyusun laporan atas pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kepatuhan bank dan disampaikan kepada direktur kepatuhan sekaligus memberikan saran dan masukan kepada direksi melalui direktur kepatuhan. Namun sampai dengan akhir tahun 2016 PT BPR Ukabima Permata belum menunjuk satu Pejabat eksekutif yang menjalankan fungsi kepatuhan dan manajemen resiko. d) Penerapan Manajemen Resiko Termasuk Pengendalian Intern. Sampai sejauh ini BPR belum maksimal melakukan penerapan manajemen resiko namun secara garis besar BPR telah menetapkan pedoman pelaksanaan penerapan manajemen resiko serta sistem pengendalian intern. e) Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar. Dalam hal penyediaan dana BPR telah melakukan: a. Bank tidak pernah melanggar dan melampaui ketentuan BMPK dan penyediaan dana kepada pihak terkait. b. Bank sudah membuat ketentuan mengenai BMPK PT BPR Ukabima Permata. c. Bank telah menyampaikan secara berkala laporan BMPK kepada Bank Indonesia. f) Rencana Strategis Bank A. Rencana Jangka Pendek 1 Tahun yang meliputi SDM, Bisnis dan Manajemen serta Infrastruktur 1. Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM hingga akhir 2016 dengan melakukan dan mengikutkan karyawan dalam pelatihan-pelatihan, baik yang diadakan di Internal maupun eksternal seperti pelatihan yang rutin diadakan oleh. DPD Perbarindo Jambi, sehingga tercipta karyawan yang terampil dan 7

mampu menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya serta memiliki produk knowledge. 2. Menciptakan suatu produk unggulan dan lebih spesifik yang tetap mengacu kepada prinsip kehati-hatian ( prudential banking ), tidak berpatok kepada pembiayaan yang sudah umum dilakukan serta produk yang diciptakan tepat sasaran yaitu UMKM. 3. Peluncuran Produk Tabungan Simpanan Pelajar bersama dengan BPR lain yang tergabung dalam Perbarindo Provinsi Jambi 4. Melakukan perbaikan perbaikan dari Sistem dan Prosedur serta kebijakan-kebijakan yang menyangkut bisnis, SDM, manajemen serta lainnya yang dianggap sudah tidak relevan lagi dan membutuhkan perbaikan. 5. Memperluas pasar serta jangkauan pelayanan ke wilayah kabupaten yang berdekatan dengan Kota madya Jambi, seperti Muaro Jambi dan Batanghari. 6. Peningkatan infrastruktur dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas kerja yang bermuara kepada pencapaian Rencana Kerja Tahunan yang telah disusun, seperti pengurusan menjadi Bank Pelapor dalam Sistem Informasi Debitur ( sedang dalam proses ). 7. Menggalakan budaya Anti Fraud di lingkungan kantor maupun di lapangan dengan membuat slogan melaui sticker atau bentuk lainnya. B. Rencana Jangka Menengah dan Panjang 1. Rotasi dan Mutasi antar bagian dengan tujuan peningkatan kualitas dan peningkatan kemampuan karyawan yang dilakukan melalui suatu penilaian kelayakan berdasarkan kinerja 3 tahun terakhir. 2. Melanjutkan pelatihan diinternal maupun eksternal yang berkesinambungan sesuai dengan biaya pendidikan yang telah dianggarkan dan akan dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin untuk pelatihan serta peningkatan kemampuan karyawan. 3. Perbaikan dan peningkatan kesejahteraan karyawan secara berkelanjutan dengan mengikuti kondisi pengupahan yang berlaku maupun atas dasar penilaian kinerja. 8

4. Memperluas wilayah jangkauan pasar dan pelayanan dalam kurun waktu 2-4 tahun kedepan ke wilayah Kabupaten Tebo dengan membuka pos pelayanan atau melalui sistem agen. 5. Peningkatan sistem dan pengawasan penagihan yang dilakukan oleh kolektor melalui sistem jaringan internet dengan menggunakan suatu aplikasi sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya fraud. 6. Menjajaki serta menjalin kerjasama dengan stakeholder yang ada di wilayah Provinsi Jambi khususnya dalam bentuk Pinjaman kepada Karyawan. 7. Menjajaki pembiayaan kepada kelompok UMKM yang masih belum tersentuh melalui data UMKM yang ada, melalui kegiatan grebek pasar dll. 8. Peningkatan pendapatan bunga secara efektif dengan tetap menjaga kualitas kredit pada posisi yang wajar. 9. Melakukan perubahan struktur organisasi di seluruh bagian untuk mendapatkan sistem kerja yang lebih fokus dan spesialisasi pada bidang masing-masing sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk mempercepat pertumbuhan dan peningkatan efisiensi serta efektifitas kerja. 10. Penyaluran kredit pada sektor produktif dan aman dengan tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat banyak khususnya usaha mikro dan kecil dan tetap berpegang pada prinsip kehatihatian (prudential banking). g) Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank 1. Laporan tahunan Bank telah disusun dan disajikan kepada pihak Bank Indonesi tentang transparansi kondisi keuangan bank. 2. Bank telah mempublikasikan laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi secara tepat waktu. 3. PT BPR Ukabima Permata menyampaikan laporan penerapan GCG kepada komisaris. h) Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Salah satu komisaris PT BPR Ukabima Permata yaitu Bapak Thomas Suprapto adalah salah satu pemegang saham PT BPR Ukabima Permata dengan persentase 5% atau Rp 300.000.000,- dan untuk Direksi PT BPR 9

Ukabima Permata tidak ada yang memiliki saham di BPR Ukabima Permata. i) Hubungan keungan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya, Direksi, Pemegang Saham pengendali dan pemegang saham lainnya. Seluruh Direksi PT BPR Ukabima Permata tidak memiliki hubungan keungan dalam hal menerima penghasilan, bantuan keungan ataupun pinjaman dari pemegang saham pengendali. Dewan Komisaris dan Direksi PT BPR Ukabima Permata tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antar sesama Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali. j) Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi PT BPR Ukabima Permata tidak mendapatkan fasilitas lain ataupun paket kebijakan remunerasi. k) Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah No Jabatan Tertinggi (Rp/Bulan) Terendah (Rp/Bulan) 1 Komisaris Rp 2.310.000 Rp 1.870.000 2 Direksi Rp 8.250.000 Rp 5.500.000 3 Pegawai Rp 3.250.000 Rp 1.950.000 l) Frekuensi Rapat Dewan Komisaris 1. Selama tahun 2016 Dewan Komisaris melakukan rapat sebanyak 3 kali 2. Pengaturan rapat dewan komisaris dituangkan dalam risalah rapat m)jumlah Penyimpangan Internal Tidak ada penyimpangan ataupun kecurangan yang bersifat Fraud yang dilakukan oleh para karyawan BPR Ukabima Permata 10

n) Permasalahan Hukum Tidak ada permasalah hukum,baik pidana maupun perdata yang di hadapi PT BPR Ukabima Permata selama tahun 2016. o) Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan. p) Pemberian Dana Untuk Kepentingan Sosial dan Kegiatan Politik BPR Ukabima Permata tidak pernah memberikan dana baik untuk kepentingan sosial maupun untuk kegiatan politik. 2. Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance. Berdasarkan penilaian Self Assesment pelaksanaan GCG PT BPR Ukabima Permata periode 2016 disampaikan hal-hal berikut: 1. Nilai komposisi GCG sebesar 1.86 dengan prediksi baik 2. Rincian penilaian masing-masing faktor adalah: NO Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai 1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 16.7% 0.2 22% 0.33 3 Kelengkapan dan pelaksanaan komite 0 0 4 Penanganan benturan kepentingan 11.11% 0.2 5 Penerapan fungsi kepatuhan bank 11.11% 0.32 6 Penerapan fungsi Audit Intern 11.11% 0.20 7 Penerapan fungsi Audit Ekstern 2.78% 0.03 8 Penerapan fungsi manajemen resiko dan pengendalian intern 0 0 9 Batas maksimum pemberian kredit 8.33 0.20 11

10 Rencana Bisnis BPR 8.33 0.08 11 Transparansi kondisi keungan dan non keuangan bank, laporan GCG dan laporan internal 8.33 0.13 Nilai Komposit 100% 2.38 Prediksi Komposit baik 3. Kekuatan Pelaksanaan GCG Dengan disusunnya SOP GCG PT BPR Ukabima Permata, maka tata kelola bank akan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku Dengan adanya pedoman bagi Dewan Komisaris dan Direksi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif Fungsi kepatuhan, Fungsi Audit Intern, Fungsi Audit Ekstern akan berjalan sesuai dengan ketentuan GCG Terlampir disampaikan hasil Self Assesment pelaksanaan Good Corporate Governance PT BPR Ukabima Permata periode tahun 2016. Demikianlah laporan ini disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. PT BPR UKABIMA PERMATA OYONG SAGITARIUS DIREKTUR UTAMA 12