Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

dokumen-dokumen yang mirip
Pengadilan Tinggi Pekanbaru Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp pt-pekanbaru.go.id

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

PENGADILAN TINGGI MEDAN. Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan

L A K I P TAHUN 2013

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

PENGADILAN TINGGI DENPASAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NOMOR :W3-A/085a/OT.01.2/I/2012

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAKIP Pengadilan Tinggi Jayapura 2015 Page 1

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

Assalamu alaikum wr. wb.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG NOMOR :W6-A/ 051 /OT/SK/I/2013

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012

KATA PENGANTAR. Renstra Pengadilan Agama Tondano

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TINGGI PALEMBANG TAHUN PENGADILAN TINGGI PALEMBANG JL. JENDERAL SUDIRMAN KM.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

RENCANA STRATEGIS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

KATA PENGANTAR. Padang, 2 Januari 2017 Ketua Pengadilan Negeri Padang. AMIN ISMANTO, SH, MH Nip

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

LAPORAN AKUNTABILITAS KINER INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN TINGGI PEKANBARU

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RIVIEW RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT KELAS IA KHUSUS

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

REVIU RENSTRA

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI SAMBAS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERITAH (LKjIP) 2015 PENGADILAN NEGERI/ NIAGA/ HAM/ TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

Transkripsi:

Pengadilan Tinggi Medan Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp. 061-4518804 - 4538659 http://www. pt-medan.go.id

D engan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015 telah dapat disusun dan diselesaikan. LKJiP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi Pengadilan Tinggi Medan. LKJiP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015 menggambarkan hasil pencapaian keberhasilan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, baik berupa kebijakan, program, dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis, indikator dan target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2015. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015 dan dapat menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja ditahun berikutnya. MEDAN, FEBRUARI 2015 KETUA PENGADILAN TINGGI MEDAN DR. A. TH. PUDJIWAHONO, SH. M.Hum NIP. 19490225 197407 1 001 Halaman i

D idalam perencanaan Rencana Srategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan mengacu kepada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan. Pengadilan Tinggi Medan telah menetapkan 6 sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2015. Ke enam sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 14 (empat belas) indikator kinerja dan 14 (empat belas) target kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari enam sasaran strategis yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2015 terdapat tiga sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu : meningkatnya penyelesaian perkara, peningkatan aksepbilitas putusan hakim, dan peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara. Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan adalah sebesar 95,46%. Rincian pencapaian kinerja diilustrasikan dalam tabel berikut : masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat SASARAN STRATEGIS I Meningkatnya Penyelesaian Perkara Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor 95% 75% 90% 91,9% 84% 97,8% 96,74% 112% 108,67% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis I 101,93% Halaman ii

SASARAN STRATEGIS II Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Kasasi 2. Peninjauan Kembali 20% 25% 125% 95% 90% 94,74% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis II 109,87% SASARAN STRATEGIS III Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara 95 % 105% lengkap Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1:145 1:186 128% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis III 111% SASARAN STRATEGIS IV Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase perkara prodeo yang diselesaikan - - Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis IV 50 % SASARAN STRATEGIS V Meningkatnya kualitas pengawasan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis V Halaman iii

SASARAN STRATEGIS VI Peningkatan kualitas SDM Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis VI Halaman iv

Hal KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR BAGAN... ix BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi... 3 C. Struktur Organisasi... 4 D. Sistematika Penyajian... 8 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 9 A. Rencana Strategis 2015 2019... 9 1. Visi dan Misi... 9 2. Tujuan dan Sasaran Strategis... 10 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok... 14 B. Rencana Kinerja Tahun 2015... 18 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2015... 19 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015... 20 A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015... 20 B. Analisis Capaian Kinerja... 22 C. Akuntabilitas Keuangan... 44 BAB IV. PENUTUPAN... 61 A. Kesimpulan... 61 B. Rekomendasi... 62 LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2016 4. Matriks Rencana Strategis Tahun 2010-2015 5. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 6. Pengukuran Kinerja 7. SK Tim Penyusun LKJiP Halaman v

Tabel 1. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pengadilan Tinggi Medan... 12 Tabel 2. Sasaran, Kebijakan, Program, Kegiatan Pengadilan Tinggi Medan... 16 Tabel 3. Rencana Kinerja... 18 Tabel 3.1 Penetapan Kinerja... 19 Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja... 20 Tabel 5. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara... 22 Tabel 6. Indikator 1 Sasaran 1... 22 Tabel 7.Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Tahun 2013-2015... 23 Tabel 8.Penyelesaian sisa perkara perdata tahun 2013-2015... 24 Tabel 9.Penyelesaian sisa perkara Tipikor tahun 2013-2015... 24 Tabel 10. Indikator 2 Sasaran 1:... 25 Tabel 11.Keadaan perkara pidana di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2013-2015... 27 Tabel 12.Keadaan Perkara Perdata di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2013-2015... 28 Tabel 13. Keadaan Perkara Tipikor di Pengadilan Tinggi MedanTahun 2013-2015... 29 Tabel 14.Indikator 3 Sasaran 1... 29 Tabel 15. Sasaran 2: Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim... 30 Tabel 16.Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi di wilayah Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015... 31 Tabel 17. Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) di wilayah Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015... 33 Tabel 18. Sasaran 3: Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara... 33 Tabel 19.Indikator 1 Sasaran 3... 34 Tabel 20.Indikator 2 Sasaran 3... 35 Tabel 21. Indikator 3 Sasaran 3... 36 Tabel 22.Rasio majelis Hakim terhadap perkara tahun 2013-2015... 36 Tabel 23. Sasaran 4: Peningkatan Aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan... 37 Tabel 24. Indikator 1 Sasaran 4... 37 Tabel 25. Indikator 2 Sasaran 4... 38 Tabel 26. Sasaran 5 : Peningkatan kualitas pengawasan... 38 Halaman vi

Tabel 27. Indikator 1 Sasaran 5... 39 Tabel 28. Data Pengaduan Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015... 39 Tabel 29. Jumlah Pengaduan di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015... 40 Tabel 30. Indikator 1 Sasaran 5... 41 Tabel 31. Sasaran 6 : Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusi (SDM)... 41 Tabel 32. Indikator 1 Sasaran 6... 42 Tabel 33. Indikator 2 Sasaran 6... 42 Tabel 34. Indikator 3 Sasaran 6... 43 Tabel 35. Fit and proper test promosi jabatan di Pengadilan Tinggi Medan tahun 2014-2015... 43 Tabel 36. Realisasi Anggaran Belanja DIPA (01) Badan Urusan AdministrasiTahun 2015... 45 Tabel 37. Realisasi Anggaran DIPA (03) Badilum Tahun 2015... 45 Tabel 38. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2015... 45 Tabel 39. Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2014-2015... 46 Tabel 40. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai... 49 Tabel 41. Realisasi Belanja Barang Tahun 2014-2015... 50 Tabel 42. Rincian Penyerapan Belanja Barang... 52 Tabel 43. Realisasi Belanja Modal Tahun 2014-2015... 54 Tabel 44. Rincian Penyerapan Belanja Modal... 57 Tabel 45. Pagu dan Realisasi Belanjan Barang DIPA (03) Badan Peradilan Umum... 58 Tabel 46. Rincian DIPA (03) Badan Peradilan Umum... 60 Halaman vii

Grafik 1. Capaian persentase penyelesaian sisa perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor... 23 Grafik 2. Capaian persentase penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor... 26 Grafik 3.Capaian persentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu 6 bulan... 30 Grafik 4.Realisasi dan Capaian Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi Tahun 2013-2015... 31 Grafik 5.Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2013-2015... 32 Grafik 6.Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK tahun 2013-2015... 33 Grafik 7.Realisasi berkas perkara pidana, perdata dan tipikor... 34 Grafik 8. Realisasi berkas perkara pidana, perdata dan tipikor yang... 35 Grafik 9. Data Pengaduan Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015... 40 Grafik 10. Realisasi Belanja Pegawai tahun 2014-2015... 46 Grafik 11. Penyerapan Belanja Pegawai... 47 Grafik 12. Persentase Penyerapan Belanja Pegawai... 47 Grafik 13. Penyerapan Belanja Pegawai... 49 Grafik 14. Perbandingan Pagu Belanja Barang Tahun 2014-2015... 51 Grafik 15. Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2014-2015... 51 Grafik 16. Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Barang Tahun 2014-2015... 51 Grafik 17. Perbandingan Pagu Belanja Modal Tahun 2014-2015... 55 Grafik 18. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2014-2015... 55 Grafik 19. Perbandingan Persentase Belanja Modal Tahun 2014-2015... 56 Grafik 20. Perbandingan Pagu Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2014-2015... 59 Grafik 21. Perbandingan Realisasi Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2014-2015... 59 Grafik 22. Perbandingan Persentase Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2014-2015... 59 Halaman viii

Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Medan... 4 Halaman ix

A. LATAR BELAKANG P engadilan Tinggi Medan merupakan kawal depan (voor-post) Mahkamah Agung RI yang membawahi 18 (delapan belas) Pengadilan Negeri di wilayah hukum propinsi Sumatera Utara meliputi : Pengadilan Negeri Balige, Pengadilan Negeri Binjai, Pengadilan Negeri Gunung SItoli, Pengadilan Negeri Kabanjahe, Pengadilan Negeri Kisaran, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Pengadilan Negeri Mandailing Natal, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Padang Sidempuan, Pengadilan Negeri Pematang Siantar, Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Pengadilan Negeri Sibolga, Pengadilan Negeri Sidikalang, Pengadilan Simalungun, Pengadilan Negeri Stabat, Pengadilan Negeri Tanjung Balai Asahan, Pengadilan Negeri Tarutung dan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi. Pengadilan Tinggi Medan dan seluruh satuan kerja dibawahnya melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengadilan seperti diatur dalam UU No. 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum. Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi mencakup: pertama, bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding; kedua, bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya; ketiga, memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi Pemerintah didaerahnya, apabila diminta; keempat, pengadilan tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang; kelima, melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan tingkat pertama. Pengadilan Tinggi Medan wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) dalam menerapakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKJIP Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2015 dalam rangka mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun Halaman 1

2015, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Pengadilan Tinggi Medan pada tahun mendatang. Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: a) mempersiapkan dan menyusun Rencana Strategis yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran strategis untuk mencapai tujuan; b) menyusun Rencana Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Medan; c) menyusun Penetapan Kinerja; d) merumuskan Indikator Kinerja dengan berpedoman kepada kebijakan dan pelaksanaan program dan kegiatan ; e) memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ; f) melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja dengan mengkaji kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan dan membandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya; serta g) melakukan evaluasi secara keseluruhan. Penerapan SAKIP tahun 2015 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya dan dilaksanakan pada tahun keempat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengadilan Tinggi Medan berdasarkan Rencana Strategis Periode 2015-2019. Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat berfungsi secara optimal sehingga dapat dijadikan salah satu instrumen utama dalam pelaksanaan pembaharuan untuk mempercepat terwujudnya penyelenggaraan lembaga peradilan yang baik, transparan, akuntabel dan bersih dari praktek-praktek penyimpangan. Halaman 2

B. KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TUGAS POKOK Pengadilan Tinggi Medan adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara di tingkat banding yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan. FUNGSI Fungsi Mengadili (Judicial Power), yakni memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan tinggi dalam tingkat banding dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Negeri di daerah hukumnya. Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan yang berada di wilayah hukumnya, baik menyangkut teknis yustisial, administrasi peradilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pembangunan. Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera Sekretaris, Panitera Pengganti, Jurusita/Jurusita Pengganti, dan pegawai di daerah hukumnya serta terhadap jalannya peradilan di tingkat pertama agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi perkara, administrasi umum serta pembangunan. Fungsi Nasihat, yakni memberikan pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta. Fungsi Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan. Fungsi lain-lain, yakni Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan undang-undang. Halaman 3

C. STRUKTUR ORGANISASI Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, telah disusun struktur dan fungsi Pengadilan Tinggi berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 5 Tahun 1996 tentang Bagan Susunan Pengadilan. Secara garis besar struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan sebagai berikut : Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Medan KETUA WAKIL KETUA HAKIM TINGGI PANITERA/SEKRETARIS WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS PANITERA MUDA PIDANA PANITERA MUDA HUKUM KASUBAG KEPEGAWAIAN KASUBAG UMUM PANITERA MUDA PERDATA KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN : PANITERA PENGGANTI KASUBAG KEUANGAN Pengadilan Tinggi Medan dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit kerjanya. Hakim tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan. Dibawah struktur jabatan terdapat jabatan Wakil Ketua. Panitera/Sekretaris yang berada dibawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi dua bagian yaitu fungsional dan struktural. Pada bagian fungsional terdapat tiga bagian Panitera Muda yaitu Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata dan Panitera Muda Hukum. Sedangkan bagian struktural terdapat tiga Kepala Sub Bagian, yaitu Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepala Sub Bagian Kepegawaian, dan Kepala Sub Bagian Umum. Yang masing-masing membawahi staf. Sedangkan Panitera Pengganti mempunyai garis koordinasi dengan Panitera Halaman 4

Sekretaris. Uraian tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan sesuai struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan adalah sebagai berikut : 1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Makamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah-masalah hukum yang timbul, masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah eksekusi yang berada diwilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Makamah Agung, menerima laporan penanganan perkara dan laporan tetang Penasehat Hukum dan Notaris dari Peradilan Negeri dan mengevaluasinya untuk dilaporkan kepada Makamah Agung, meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis pengadilan, membina dan memberikan petunjuk, tegoran atau peringatan bila dipandang perlu, menetapkan suatu perkara banding tanpa biaya, membagi perkara kepada Hakim, memberi izin untuk melaksanakan putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding, mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya secara periodik kepada Makamah Agung dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara yang penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank. 2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya. 3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi yang ditugaskan kepadanya serta mengurus kepustakaan hukum yang diterima dari Makamah Agung kepada Hakim- hakim Pengadilan Tinggi yang bersangkutan. 4. Panitera/Sekretaris adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat-surat lainnya disimpan di Kepaniteraan, menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti, Halaman 5

membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan, mengeluarkan salinan putusan, mengirimkan berkas perkara banding serta putusannya kepada Pengadilan Negeri. 5. Wakil Panitera adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain-lain, melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya. 6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara perdata, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding yang telah selesai diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan Negeri dan menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum. 7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara pidana, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat tentang isinya, atau menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan menyerahkan perkara kepada Panitera Muda Hukum. 8. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan mengolah dan mengkaji hasil evaluasi dan laporan periodik dari Pengadilan Negeri untuk dilaporkan kepada Pimpinan Pengadilan. 9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan surat-surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi Kepegawaian, Keuangan, dan Umum di Pengadilan Tinggi Medan. 10. Kasubag Kepegawaian adalah melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan membina administrasi Kepegawaian di Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri Sewilayah Hukum Halaman 6

Pengadilan Tinggi Medan, perumusan kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Kasubag Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas di bidang Pengelolaan dan Pembinaan Keuangan di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan dan Pengadilan Negeri Sewilayah Hukum Pengadilan Tinggi Medan serta perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12. Kasubag Umum adalah mempunyai tugas membina dan melaksanakan urusan tata usaha, dan kearsipan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana bila telah selesai dimutasi. Halaman 7

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Tinggi Medan dan tentang LKJiP, yang berisikan antara lain : a. Latar Belakang, b. Tugas dan Fungsi, c. Struktur Organisasi pada Pengadilan Tinggi Medan dan d. Sistematika Penyajian. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja Pengadilan yang berisikan antara lain : a. Rencana Strategis 2015 2019 (1. Visi dan Misi, 2. Tujuan dan Sasaran Strategis, 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok), b. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan Rencana Kinerja Tahun 2015. BAB III Akuntabilitas Kinerja menguraikan tentang capaian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan yang terdiri dari : a. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja), b. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja, c. Akuntabilitas Keuangan. BAB IV Penutup yang terdiri dari : a. Kesimpulan, b. Saran-saran LAMPIRAN, berisi antara lain : 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Medan, 2. Indikator Kinerja Utama (IKU), 3. Rencana Kinerja Tahunan 2015, 4. Matriks Renstra 2015 2019, 5. Perjanjian Kinerja Tahunan 2015, 6. Pengukuran Kinerja Tahunan 2015, 7. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP). Halaman 8

A. RENCANA STRATEGIS 2010-2015 T ahun 2015 merupakan tahun keempat dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan tahun 2010-2015. Renstra Pengadilan Tinggi Medan merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Pengadilan Tinggi Medan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. 1. VISI & MISI VISI Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan. Adapun visi Pengadilan Tinggi Medan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : Mewujudkan Pengadilan Tinggi Medan yang Agung Penjelasan : 1. Pengadilan Tinggi Medan menunjukan lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum sebagai Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Sumatera Utara dan membawahi Pengadilan Negeri di wilayah Sumatera Utara; 2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran; Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang dihormati, dan memiliki keluhuran dan kemulian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memutus perkara. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Halaman 9

Misi Pengadilan Tinggi Medan, adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2. TUJUAN & SASARAN STRATEGIS TUJUAN Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi. Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan seperti termuat dalam rencana strategis adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Medan dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas SASARAN STRATEGIS Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Hasil review Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Medan mempertajam sasaran yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2010-2015, sasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Peningkatan kualitas pengawasan 6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Halaman 10

INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Tinggi Medan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu untuk mempertajam sasaran strategis. Hubungan antara tujuan, sasaran, dan indikator kinerja utama digambarkan sebagai berikut : Halaman 11

Tabel 1. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pengadilan Tinggi Medan TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN INDIKATOR KINERJA 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 1. Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana, 2. Perdata, 3. Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana, 2. Perdata, 3. Tipikor a. Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan b. Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk) c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana, 2. Perdata, 3. Tipikor c. Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara). 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 1. Kasasi, 2. Peninjauan Kembali Perbandingan antara perkara yang tidak mengajukan upaya hukum (kasasi atau peninjauan) dengan perkara yang sudah putus 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap a. Perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis b. Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1. Pidana, 2. Perdata, 3. Tipikor c. Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk Halaman 12

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan a. Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkara prodeo yang masuk b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan b. Perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Medan dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas 5. Peningkatan kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti a. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan b. Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah temuan yang dilaporkan 6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. a. Perbandingan antara SDM Teknis yang lulus/bersertifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial b. Perbandingan antara SDM Non teknis yang lulus/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa. c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan. c. Perbandingan Ketua Pengadilan Negeri yang telah dipromosikan dan mengikuti Fit and Proper Test untuk menduduki Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus atau Hakim Tinggi dengan jumlah yang mengikuti promosi jabatan. Halaman 13

3. PROGRAM UTAMA & KEGIATAN POKOK Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan target selama kurun waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Medan, perlu ditetapkan berbagai program dan dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program-program dan kegiatan pokok tersebut adalah : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis : 1. Peningkatan penyelesaian perkara Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah : Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara adalah : Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu 3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah: Pelaksanaan diklat teknis yudisial b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis : 1. Peningkatan kualitas pengawasan Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas pengawasan adalah : Menindaklanjuti pengaduan masyarakat secara berkualitas Meninindaklanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal secara berkualitas Halaman 14

2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah: Pelaksanaan diklat teknis non yudisial Melaksanakan fit and proper test dalam rangka promosi jabatan KPN Klas I/A atau Hakim Tinggi c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis : 1. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)adalah : Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (one day publish) Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik KEBIJAKAN Beberapa kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk melaksanakn program dan kegiatan diatas adalah : 1. Kebijakan peningkatan penyelesaian putusan perkara 2. Kebijakan pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik 3. Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas pengawasan 4. Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur peradilan Hubungan antara sasaran, program, kegiatan, dan kebijakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Halaman 15

Tabel 2. Sasaran, Kebijakan, Program, Kegiatan Pengadilan Tinggi Medan SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN 1. Peningkatan penyelesaian perkara a. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana, 2. Perdata, 3. Tipikor Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana, 2. Perdata, 3. Tipikor Peningkatan penyelesaian putusan perkara Peningkatan manajemen peradilan umum 1. Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor 2. Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana, 2. Perdata, 3. Tipikor 3. Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 1. Kasasi, 2. Peninjauan Kembali 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. b. c. a. b. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik Peningkatan manajemen peradilan umum Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 1. Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap 2. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu 1. Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (one day publish) Halaman 16

2. Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik 5. Peningkatan kualitas pengawasan a. b. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Peningkatan kualitas dan kuantitas pengawasan Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung 1. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat secara berkualitas 2. Meninindaklanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal secara berkualitas 6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia a. b. c. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur peradilan Peningkatan manajemen peradilan umum Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial 2. Pelaksanaan diklat teknis non yudisial 3. Melaksanakan fit and proper test dalam rangka promosi jabatan KPN Klas I/A atau Hakim Tinggi Halaman 17

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Rencana Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Medan memuat angka target kinerja tahun 2015 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2015. Selain itu, dokumen Rencana Kerja tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja. Tabel 3. Rencana Kinerja RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Peningkatan kualitas pengawasan 6. Peningkatan kualitas SDM a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Kasasi 95% 75% 90% 20 % 95 % 2. Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap 95% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145 a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan. Halaman 18

C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015 merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2015 yang disusun pada awal tahun 2015. Namun dengan adanya hasil review Renstra 2010-2015 dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Medan pada pertengahan tahun 2015, maka Perjanjian Kinerja Mahkamah Agung Tahun 2015 menyelaraskan sasaran-sasaran hasil review yang akan dicapai Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015. Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Peningkatan kualitas pengawasan 6. Peningkatan kualitas SDM d. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor e. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Kasasi 90% 70% 85% 10 % 90 % 2. Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap 90% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145 a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan. Anggaran : Rp. 24.439.112.000,- (Dua Puluh Empat Miliar Empat Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Seratus Dua Belas Ribu Rupiah) Halaman 19

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015 merupakan pencapaian atas target kinerja tahun kedua dari Renstra Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2015 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masingmasing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Kasasi 2. Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan lengkap 95% 75% 90% 20 % 95 % 91,9% 84% 97,8% 25 % 90 % *CAPAIAN % 96,74 % 112 % 108,67 % 125% 94,74% 95% 105% b. Persentase berkas yang diregister Halaman 20

perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Peningkatan kualitas pengawasan 6. Peningkatan kualitas SDM dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan 1 : 145 1:186 128 % - 50% *Capaian = Realisasi x Target Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2015 secara umum Pengadilan Tinggi Medan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan. Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan belum tercapai realisasinya. Halaman 21

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015 mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2015, Pengadilan Tinggi Medan telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : SASARAN 1 : PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA Capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2015, dan dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Tabel 5. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara Target 2015 95% 75% 90% Realisasi 2015 91,9% 84% 97,8% Capaian 2015 (%) 96,74% 112% 108,67% Analisis ketiga indikator kinerja dari sasaran pertama ini sebagai berikut : Capaian 2014 (%) 2013 (%) 92% 77% 88,7% 89% 106% a. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN Indikator Kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Tabel 6. Indikator 1 Sasaran 1 Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 (%) Capaian 2014 (%) 2013 (%) Halaman 22

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase sisa perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan. Pada tahun 2015 persentase sisa perkara yang diselesaikan mencapai target. Capaian tersebut diperoleh dari sisa perkara Pengadilan Tinggi Medan tahun 2014 yang harus diselesaikan pada tahun 2015, yaitu pidana sejumlah 77 perkara, perdata sejumlah 124 perkara, dan tindak pidana korupsi (Tipikor) sejumlah 14 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2015. Sehingga realisasi persentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2015 dapat mencapai target. Ditinjau dari tahun 2013, tahun 2014, hingga tahun 2015, persentase sisa perkara yang diselesaikan selalu mencapai target. Hal ini menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. Berikut ini grafik dan tabel penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor pada tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015. Grafik 1. Capaian persentase penyelesaian sisa perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2013-2015 Tabel 7. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Tahun 2013-2015 Data Perkara Pidana Tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2012 47 Perkara Perkara masuk tahun 2013 738 Perkara Sisa perkara tahun 2012 yang selesai minutasi 47 Perkara Perkara tahun 2013 yang selesai minutasi 669 Perkara Sisa akhir 65 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2013 65 Perkara Perkara masuk tahun 2014 765 Perkara Halaman 23

Sisa perkara tahun 2013 yang selesai minutasi 65 Perkara Perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 689 Perkara Sisa akhir 76 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 76 Perkara Perkara masuk tahun 2015 846 Perkara Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 76 Perkara Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 848 Perkara Sisa akhir 74 Perkara Tabel 8. Penyelesaian sisa perkara perdata tahun 2013-2015 Data Perkara Perdata Tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2012 62 Perkara Perkara masuk tahun 2013 401 Perkara Sisa perkara tahun 2012 yang selesai minutasi 62 Perkara Perkara tahun 2013 yang selesai minutasi 268 Perkara Sisa akhir 133 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2013 133 Perkara Perkara masuk tahun 2014 427 Perkara Sisa perkara tahun 2013 yang selesai minutasi 133 Perkara Perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 303 Perkara Sisa akhir 124 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 124 Perkara Perkara masuk tahun 2015 459 Perkara Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 124 Perkara Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 490 Perkara Sisa akhir 93 Perkara Tabel 9. Penyelesaian sisa perkara Tipikor tahun 2013-2015 Data Perkara Tipikor Tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2012 5 Perkara Perkara masuk tahun 2013 58 Perkara Sisa perkara tahun 2012 selesai minutasi 5 Perkara Perkara tahun 2013 yang selesai minutasi 57 Perkara Sisa akhir 1 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2013 1 Perkara Perkara masuk tahun 2014 60 Perkara Sisa perkara tahun 2013 selesai minutasi 1 Perkara Perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 46 Perkara Sisa akhir 14 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 14 Perkara Halaman 24

Perkara masuk tahun 2015 32 Perkara Sisa perkara tahun 2014 selesai minutasi 14 Perkara Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 45 Perkara Sisa akhir 1 Perkara b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN Tabel 10. Indikator 2 Sasaran 1: Indikator Kinerja Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Target 2015 95% 75% 90% Realisasi 2015 91,9% 84% 97,8% Capaian 2015 (%) 96,74% 112% 108,67% Capaian 2014 (%) 2013 (%) 92% 77% 88,7% 89% 106% Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa perkara tahun sebelumnya dtambah perkara yang masuk pada tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara realisasi perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan. Capaian indikator persentase perkara yang diselesaikan tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya, seperti dijelaskan pada tabel diatas sebagai berikut : Pada perkara pidana, capaian terhadap target tahun 2015 sebesar 96,74%, mengalami kenaikan dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 92%. Hal ini karena kenaikan jumlah perkara masuk tahun 2015 (844 perkara) lebih besar dari tahun 2014 (765 perkara), sehingga peluang untuk peningkatan target tahun 2015 dapat terlaksana. Pada perkara perdata capaian terhadap target tahun 2015 sebesar 112% mengalami kenaikan dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 77%. Hal ini karena peningkatan jumlah perkara yang masuk (tahun 2014 sejumlah 427 perkara, tahun 2015 sejumlah 459 perkara). Pada perkara tipikor capaian terhadap target tahun 2015 sebesar 108,67 % mengalami kenaikan dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 88,7 %. Hal ini karena di tahun 2015 mengalami penurunan jumlah perkara masuk (tahun 2014 sejumlah 60 perkara, tahun 2015 sejumlah 32 perkara). Halaman 25

Grafik 2. Capaian persentase penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2013-2015 Berikut ini uraian pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Pidana, perkara Perdata, dan perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada tahun 2015. 1. Persentase Perkara Pidana yang diselesaikan Pada tahun 2015 capaian persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 96,74%. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 91,9% dengan target yang ditetapkan sebesar 95 %. Realisasi persentase penyelesaian perkara pidana sebesar 91,9 % diperoleh dari perbandingan jumlah perkara pidana yang sudah selesai minutasi pada tahun 2015 sebesar 848 perkara dengan seluruh jumlah perkara pidana pada tahun 2015 sebesar 922 perkara. Pada tahun 2015 penyelesaian perkara pidana tidak mencapai target 95%, hal ini disebabkan karena kenaikan jumlah perkara pidana yang masuk pada tahun 2015 sebanyak 844 perkara mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 sebanyak 765 perkara. Selain itu tidak tercapainya target juga disebabkan banyak perkara pidana yang masuk dibulan Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 2015 sehingga mengakibatkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Halaman 26

Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana pada tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015. Tabel 11. Keadaan perkara pidana di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2013-2015 Data Perkara Pidana Tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2011 68 Perkara Perkara masuk tahun 2013 759 Perkara Jumlah perkara 827 Perkara Perkara selesai minutasi 712 Perkara 86 % 86% Sisa akhir 47 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2013 47 Perkara Perkara masuk tahun 2014 738 Perkara Jumlah perkara 785 Perkara Perkara selesai minutasi 669 Perkara 85,2 % 85 % Sisa akhir 65 Perkara Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 65 Perkara Perkara masuk tahun 2015 765 Perkara Jumlah perkara 830 Perkara Perkara selesai minutasi 689 Perkara 83% 90% 92% Sisa akhir 76 Perkara 2. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan Capaian Persentase perkara perdata yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 77 %. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara perdata yang diselesaikan sebesar 54,1% dengan target yang ditetapkan sebesar 70 %. Realisasi persentase penyelesaian perkara perdata sebesar 54,1% merupakan perbandingan perkara perdata yang selesai minutasi di tahun 2015 sebesar 303 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2015 sebesar 427 perkara. Pada tahun 2015 capaian dan realisasi penyelesaian perkara perdata mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014. Realisasi penyelesaian perkara perdata tahun 2015 sebesar 54,1 % dan capaian terhadap target hingga 77%, sedangkan tahun 2014 realisasi sebesar 57,8% dan capaian 89%. Hal ini dikarenakan bahwa pada tahun 2015 Pengadilan Tinggi Medan mengalami peningkatan jumlah perkara yang masuk yaitu sebanyak 427 perkara, sedangkan ditahun 2014 sebanyak 401 perkara. Berikut tabel mengenai keadaan perkara perdata pada tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015. Halaman 27

Tabel 12. Keadaan Perkara Perdata di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2013-2015 Data Perkara Perdata Tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2011 89 Perkara Perkara masuk tahun 2013 375 Perkara Jumlah perkara 464 Perkara Perkara yang selesai minutasi 313 Perkara 67,4% 67,4% Sisa akhir 62 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2013 62 Perkara Perkara masuk tahun 2014 401 Perkara Jumlah perkara 463 Perkara Perkara yang selesai minutasi 268 Perkara 57,8% 65% 89% Sisa akhir 133 Perkara Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 133 Perkara Perkara masuk tahun 2015 427 Perkara Jumlah perkara 560 Perkara Perkara yang selesai minutasi 303 Perkara 54,1% 70% 77% Sisa akhir 124 Perkara 3. Persentase Perkara Tipikor yang diselesaikan Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 88,7 %. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara tipikor yang diselesaikan sebesar 75,4% dibandingkan target yang akan dicapai sebesar 85 %. Realisasi persentase penyelesaian perkara tipikor sebesar 75,4 % merupakan perbandingan perkara tipikor yang selesai minutasi di tahun 2015 sebesar 46 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2015 sebesar 61 perkara. Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan pada tahun 2015 mencapai target 85% disebabkan karena peningkatan jumlah perkara tipikor tidak sebanyak yang ditargetkan. Berikut tabel mengenai keadaan perkara tipikor pada tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015. Halaman 28

Tabel 13. Keadaan Perkara Tipikor di Pengadilan Tinggi MedanTahun 2013-2015 Data Perkara Tipikor Tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2011 7 Perkara Perkara masuk tahun 2013 46 Perkara Dikembalikan ke PN 0 Perkara Jumlah perkara 53 Perkara Perkara diminutasi 41 Perkara 77,3 % 77,3% Sisa akhir 5 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2013 5 Perkara Perkara masuk tahun 2014 58 Perkara Jumlah perkara 63 Perkara Perkara diminutasi 57 Perkara 90,4 % 85 % 106% Sisa akhir 1 Perkara Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa perkara tahun 2014 1 Perkara Perkara masuk tahun 2015 60 Perkara Jumlah perkara 61 Perkara Perkara diminutasi 46 Perkara 75,4% 85 % 88,7% Sisa akhir 14 Perkara b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN Indikator Kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor Tabel 14. Indikator 3 Sasaran 1 Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 (%) Capaian 2014 (%) 2013 (%) Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan target yang ditetapkan. Pada tahun 2015 persentase perkara yang diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan mencapai. Capaian tersebut diperoleh karena tidak ada tunggakan perkara yang penyelesaiannya melebihi waktu 6 bulan. Capaian target juga diperoleh pada tahun 2013 dan tahun 2014. Hal ini menunjukkan Halaman 29

kebijakan Mahkamah Agung untuk penyelesaian perkara dalam waktu maksimal 6 bulan telah dilaksanakan dengan baik di Pengadilan Tinggi Medan. Grafik 3. Capaian persentase penyelesaian perkara dalam jangka waktu 6 bulan SASARAN 2 : PENINGKATAN AKSESBILITAS PUTUSAN HAKIM Capaian sasaran Peningkatan Aksesbilitas Putusan Hakim pada tahun 2015, dan dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 15. Sasaran 2: Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim Indikator Kinerja Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: 1. Kasasi 2. Peninjauan Kembali Target 2015 10% 90% Realisasi 2015 8% 89% Capaian 2015 (%) 80% 99% Capaian 2014 (%) 2013 (%) 90% 99% 99% Analisis indikator kinerja pada sasaran 2 ini adalah : 1. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi adalah perbandingan jumlah perkara (pidana, perdata, tipikor) yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dengan jumlah perkara banding (pidana, perdata, tipikor) yang sudah putus. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dengan target yang ditetapkan. Pada tahun 2015 realisasi persentase perkara (pidana, perdata, dan tipikor) yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 8%, dihitung dari perbandingan perkara yang tidak mengajukan upaya Halaman 30

hukum kasasi sebanyak 83 perkara dengan perkara banding yang sudah putus di tahun 2015 sebanyak 1038 perkara. Realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi mencapai 8%, dengan kata lain 92% pihak berperkara atau Jaksa pada umumnya mengajukan upaya hukum kasasi, artinya putusan banding oleh Hakim belum seluruhnya dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun 2015 hanya ditargetkan sebesar 10% karena mengacu pada target tahun 2014. Capaian terhadap target tersebut cukup tinggi mencapai 80%. Realisasi dan capaian persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2014 realisasi sebesar 9%, sedangkan capaian tahun 2014 sebesar 90% menurun menjadi 80%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang menerima putusan banding dan tidak melakukan upaya kasasi di tahun 2015 menurun dibandingkan tahun 2014. Grafik 4. Realisasi dan Capaian Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi Tahun 2013-2015 Berikut ini tabel yang menjelaskan keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun 2013 sampai tahun 2015. Tabel 16. Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi di wilayah Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015 Perkara (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Perkara upaya hukum banding yang sudah putus 1066 Perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi 959 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi 107 10% 10% 100 Perkara (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) Tahun 2014 Realisasi Target Capaian (%) Perkara upaya hukum banding yang sudah putus 994 Perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi 904 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi 90 9% 10% 90 Perkara (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Perkara upaya hukum banding yang sudah putus 1038 Halaman 31

Perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi 955 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi 83 8% 10% 80% Grafik 5. Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2013-2015 2. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali adalah perbandingan jumlah perkara (pidana, perdata, tipikor) yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dengan jumlah perkara kasasi (pidana, perdata, tipikor) yang sudah putus. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dengan target yang ditetapkan. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali pada tahun 2015 terealisasi sebesar 89 %, merupakan perbandingan jumlah perkara tahun 2015 yang tidak mengajukan peninjauan kembali sebanyak 850 perkara dengan jumlah perkara peninjauan kembali yang putus tahun 2015 sebanyak 955 perkara. Target yang ingin dicapai pada tahun 2015 sebesar 90 % dan capaian realisasi terhadap target sebesar 89%. Capaian persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sama-sama berada di level 99%. Hal ini berarti upaya pihak berperkara atau Jaksa untuk melakukan upaya peninjauan kembali tidak terlalu besar. Dengan kata lain pada umumnya putusan kasasi sudah dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa sehingga tidak diteruskan ke upaya peninjauan kembali. Berikut ini tabel yang menjelaskan keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali pada tahun 2013 sampai tahun 2015. Halaman 32

Tabel 17. Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) di wilayah Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015 Perkara (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Perkara upaya hukum kasasi yang sudah putus 959 Perkara yang mengajukan upaya hukum PK 105 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK 854 89% 90% 99% Perkara (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Perkara upaya hukum kasai yang sudah putus 904 Perkara yang pengajukan upaya hukum PK 95 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK 809 89,5% 90% 99,05% Perkara (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Perkara upaya hukum kasasi yang sudah putus 955 Perkara yang pengajukan upaya hukum PK 105 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK 850 89% 90% 99% Grafik 6. Keadaan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum PK tahun 2013-2015 SASARAN 3 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA Capaian sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara pada tahun 2015, dan dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 18. Sasaran 3: Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Indikator Kinerja a. Persentase berkas yang diajukan banding & disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 (%) Capaian 2014 (%) 2013 (%) 90% 111% 1 : 145 1:145 102% 105% Halaman 33

Analisis ketiga indikator pada sasaran 3 ini sebagai berikut : a. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE BERKAS YANG DIAJUKAN BANDING YANG DISAMPAIKAN SECARA LENGKAP Indikator Kinerja Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Tabel 19. Indikator 1 Sasaran 3 Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 (%) Capaian 2014 (%) 2013 (%) 90% 111% Ukuran realisasi indikator kinerja persentase berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap dengan target yang ditetapkan. Indikator presentase berkas perkara yang diajukan banding dan diterima di Pengadilan Tinggi secara lengkap tahun 2015 dapat mencapai target 111 %. Capaian tersebut diperoleh karena berkas perkara yang sisa tahun 2014 dan masuk pada tahun 2015 yaitu 830 perkara pidana, 560 perkara perdata, dan 61 perkara tipikor, seluruhnya telah diajukan banding dan disampaikan secara lengkap dan melebihi target yang ditetapkan sebesar 90% sedangkan realisasi. Capaian target 111 % ini meningkat jika dibandingkan tahun 2013 dan 2014. Hal ini menunjukkan bahwa berkas perkara yang diajukan oleh Pengadilan Negeri selama ini telah disampaikan secara lengkap sehingga tidak ada berkas perkara yang harus dikembalikan ke Pengadilan Negeri yang mengirim berkas tersebut dan hal ini dapat mempercepat proses penyelesaian perkara di tingkat banding. Grafik 7. Realisasi berkas perkara pidana, perdata dan tipikor Halaman 34

b. INDIKATOR KINERJA BERKAS YANG DIREGISTER DAN SIAP DIDISTRIBUSIKAN KE MAJELIS Indikator Kinerja Tabel 20. Indikator 2 Sasaran 3 Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 (%) Capaian 2014 (%) 2013 (%) Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Ukuran realisasi indikator kinerja berkas perkara yang diregister dan siap diditribusikan ke Majelis adalah perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase berkas perkara yang diregister dan siap diditribusikan ke Majelis dengan target yang ditetapkan. Indikator kinerja persentase berkas perkara yang diregister dan siap diditribusikan ke Majelis pada tahun 2015 dapat mencapai target. Hal ini tercapai karena seluruh perkara yang masuk pada tahun 2015, yaitu 830 perkara pidana, 560 perkara perdata, dan 61 perkara tipikor seluruhnya sudah diregister dan didistribusikan ke majelis. Grafik 8. Realisasi berkas perkara pidana, perdata dan tipikor yang Capaian target pada persentase perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis pada tahun 2015 sama dengan capaian pada tahun 2013 dan tahun 2014. Hal ini menggambarkan bahwa proses administrasi perkara yang berlaku di Pengadilan Tinggi Medan telah berjalan sebagaimana mestinya sehingga semua berkas yang diterima secara lengkap langsung dapat diregister di dalam buku induk perkara maupun buku register pembantu perkara dan semua berkas dapat didistribusikan kepada Majelis. Halaman 35

c. INDIKATOR KINERJA RASIO MAJELIS HAKIM TERHADAP PERKARA Tabel 21. Indikator 3 Sasaran 3 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 145 1:145 102% 105% Ukuran realisasi indikator kinerja rasio majelis hakim terhadap perkara adalah perbandingan antara rasio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara rasio majelis hakim terhadap perkara dengan target yang ditetapkan. Rasio majelis Hakim terhadap perkara merupakan perbandingan antara jumlah majelis hakim dengan jumlah perkara yang masuk. Pada tahun 2015 realisasi rasio majelis Hakim adalah 1 : 145, artinya pada tahun 2015 rata-rata 1 orang Hakim menangani 145 perkara. Jumlah majelis Hakim pada tahun 2015 sebanyak 10 majelis ( 7 majelis Hakim dan 3 majelis Hakim Tipikor). Total jumlah perkara tahun 2015 (perkara masuk tahun 2015 dan sisa tahun sebelumnya) sebanyak 1451 perkara (830 perkara pidana, 560 perkara perdata dan 61 perkara tipikor). Dari perbandingan antara Majelis Hakim dengan Perkara yang masuk diperoleh rasio 1: 145 Indikator kinerja rasio majelis hakim pada tahun 2015 ini mencapai target hingga. Capaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 105% pada tahun 2013 dan 102,5% pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan beban kerja Hakim Pengadilan Tinggi Medan dalam menangani perkara setiap tahunnya dengan volume perkara dirasa sudah cukup. Berikut tabel yang menggambarkan perbandingan rasio majelis Hakim dan perkara pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Tabel 22. Rasio majelis Hakim terhadap perkara tahun 2013-2015 Perkara (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Jumlah Perkara (perkara masuk dan sisa tahun 2011) 1344 Perkara Jumlah Majelis Hakim 11 Majelis 1:122 1:160 105 Data (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) Tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Jumlah Perkara (perkara masuk dan sisa tahun 2013) 1312 Perkara Jumlah Majelis Hakim 7 Majelis 1:187 1:60 102.5 Data (Pidana, Perdata, Dan Tipikor) Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Jumlah Perkara (perkara masuk dan sisa tahun 2014) 1451 Perkara Jumlah Majelis Hakim 10 Majelis 1:145 1:145 100 Halaman 36

SASARAN 4 : PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO JUSTICE) Pencapaian sasaran peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) pada tahun 2015, dan dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 23. Sasaran 4: Peningkatan Aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan Indikator Kinerja a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) - - 100 100 100 100 100 Analisis kedua indikator kinerja pada sasaran 4 sebagai berikut : a. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PERKARA PRODEO YANG DISELESAIKAN Tabel 24. Indikator 1 Sasaran 4 Indikator Kinerja Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) - - 100 100 Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara prodeo yang diselesaikan adalah Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkara prodeo yang masuk. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase perkara prodeo yang diselesaikan dengan target yang ditetapkan. Fasilitas prodeo merupakan pembebasan biaya perkara untuk masyarakat yang tidak mampu. Pada tahun 2015 tidak ada perkara prodeo yang masuk baik pidana maupun perdata, sehingga tidak ada realisasi dan capaian terhadap target. Sedangkan pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2014, ada 2 perkara perdata yang prodeo dan telah diselesaikan di tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa Pengadilan Tinggi Medan tetap terus meningkatkan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan, termasuk kepada masyarakat yang tidak mampu melalui fasilitas prodeo. Halaman 37

b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PROSES PENYELESAIAN PERKARA YANG DAPAT DIPUBLIKASIKAN Tabel 25. Indikator 2 Sasaran 4 Indikator Kinerja Persentase proses penyelesaian perkara dapat dipublikasikan yang Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) 100 100 100 Ukuran realisasi indikator kinerja persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan adalah perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan dengan target yang ditetapkan. Pada tahun 2015 persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan mencapai target. Pada tahun 2015 jumlah perkara yang sudah putus adalah 1.241 perkara (754 perkara pidana, 427 perkara perdata, dan 60 perkara tipikor). Seluruh perkara yang putus tersebut sudah dipublikasikan di website Pengadilan Tinggi Medan. Capaian target pada persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan pada tahun 2015 dan tahun- tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa Pengadilan Tinggi Medan terus berupaya meningkatkan pelayanan publik dan mewujudkan transparansi peradilan bagi masyarakat pencari keadilan. SASARAN 5 : PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN ASARAN 3 : PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO Pencapaian sasaran peningkatan kualitas pengawasan pada tahun 2015, dan dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 26. Sasaran 5 : Peningkatan kualitas pengawasan Indikator Kinerja a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) Halaman 38

Analisis kedua indikator pada sasaran 5 adalah sebagai berikut : a. INDIKATOR PERSENTASE PENGADUAN MASYARAKAT YANG DITINDAKLANJUTI Indikator Kinerja Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Tabel 27. Indikator 1 Sasaran 5 Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah perbandingan perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan target yang ditetapkan. Indikator kinerja persentase pengaduan yang ditindak lanjuti tahun 2015 yang ditargetkan realisasinya. Sehingga capaian realisasi terhadap target sebesar. Pengaduan yang ditindaklanjuti tersebut biasanya terjadi di wilayah Pengadilan Negeri yang berada dibawah Pengawasan Pengadilan Tinggi. Adapun data pengaduan tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 28. Data Pengaduan Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015 Data Pengaduan tahun 2013 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa pengaduan belum diproses tahun 2011 0 pengaduan Pengaduan masuk tahun 2013 189 pengaduan Jumlah pengaduan tahun 2013 189 pengaduan Pengaduan telah ditelaah/diproses/ditindaklanjuti 189 pengaduan Sisa pengaduan tahun 2013 0 pengaduan Data Pengaduan tahun 2014 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa pengaduan belum diproses tahun 2013 0 pengaduan Pengaduan masuk tahun 2014 109 pengaduan Jumlah pengaduan tahun 2014 109 pengaduan Pengaduan telah ditelaah/diproses/ ditindaklanjuti 109 pengaduan Sisa pengaduan tahun 2014 0 pengaduan Data Pengaduan tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Sisa pengaduan belum diproses tahun 2014 0 pengaduan Pengaduan masuk tahun 2015 62 pengaduan Jumlah pengaduan tahun 2015 62 pengaduan Pengaduan telah ditelaah/diproses/ ditindaklanjuti 62 pengaduan Sisa pengaduan tahun 2015 0 pengaduan Halaman 39

Grafik 9. Data Pengaduan Pengadilan Tinggi Medan tahun 2013-2015 Tabel 29. Jumlah Pengaduan di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015 NO BULAN PENGADUAN MASUK PENGADUAN TELAH DITELAAH/ DIPROSES PENGADUAN BELUM DITELAAH/ BELUM DIPROSES 1 Januari 5 5 0 2 Februari 13 13 0 3 Maret 4 4 0 4 April 6 6 0 5 Mei 0 0 0 6 Juni 1 1 0 7 Juli 4 4 0 8 Agustus 1 1 0 9 September 3 3 0 10 Oktober 6 6 0 11 November 14 14 0 12 Desember 5 5 0 Jumlah 62 62 0 Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase pengaduan yang ditindaklanjuti telah mencapai target karena dari 62 pengaduan yang masuk, 62 pengaduan telah diproses atau ditelaah dan ditindaklanjuti sehingga mencapai. Halaman 40

b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN EKSTERNAL YANG DITINDAKLANJUTI Tabel 30. Indikator 1 Sasaran 5 Indikator Kinerja Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) 100 100 100 Ukuran realisasi indikator kinerja Persentase Temuan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan eksternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti dengan target yang ditetapkan. Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 mencapai target sebesar. Karena seluruh temuan yang diperoleh saat pemeriksaan eksternal pada tahun 2015 telah ditindaklanjuti. Adapun hasil temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 yaitu temuan dalam monitoring dan evaluasi atas hasil pemeriksaan reguler dilakukan terhadap 18 Satuan Kerja di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan. Monitoring dan Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa Satuan Kerja tersebut sudah menindaklanjuti hasil temuan Pengawasan Reguler yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Hasil temuan tersebut berupa : administrasi minutasi perkara administrasi keuangan perkara pengisian aplikasi perkara SIPP, direktori putusan MARI pengelolaan DIPA SASARAN 6 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA Pencapaian sasaran peningkatan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2015, dan dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 31. Sasaran 6 : Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusi (SDM) Indikator Kinerja a. Persentase pegawai yang lulus Bimbingan teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus test Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2013 (%) 2014 (%) Halaman 41

Analisis ketiga indikator pada sasaran keenam sebagai berikut: a. INDIKATOR PERSENTASE PEGAWAI YANG LULUS DIKLAT TEKNIS YUDISIAL Indikator Kinerja Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial Tabel 32. Indikator 1 Sasaran 6 Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) Ukuran realisasi indikator kinerja Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial adalah perbandingan jumlah pegawai yang lulus dalam mengikuti diklat teknis yudisial dengan jumlah pegawai yang dikirim dalam diklat teknis yudisial. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial dengan target yang ditetapkan. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial pada tahun 2015 mencapai target sebesar. Karena dari seluruh peserta di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan yang dikirim mengikuti diklat teknis yudisial, seperti Diklat Hakim Tipikor, Diklat Hakim Niaga, Pelatihan sertifikasi Hakim lingkungan hidup 2015, dinyatakan lulus dalam diklat tersebut. b. INDIKATOR PERSENTASE PEGAWAI YANG LULUS DIKLAT NON TEKNIS YUDISIAL Indikator Kinerja Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial Tabel 33. Indikator 2 Sasaran 6 Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) Ukuran realisasi indikator kinerja Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial adalah perbandingan jumlah pegawai yang lulus dalam mengikuti diklat non teknis yudisial dengan jumlah pegawai yang dikirim dalam diklat teknis non yudisial. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial dengan target yang ditetapkan. Halaman 42

c. INDIKATOR PERSENTASE PEJABAT YANG LULUS MENGIKUTI FIT AND PROPER TEST DALAM RANGKA PROMOSI JABATAN Tabel 34. Indikator 3 Sasaran 6 Indikator Kinerja Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan Target Realisasi Capaian Capaian 2015 2015 2015 (%) 2014 (%) 2013 (%) Ukuran realisasi indikator kinerja Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan adalah perbandingan jumlah hakim atau pegawai pegawai yang lulus dalam mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan dengan jumlah hakim atau pegawai yang dikirim mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan dengan target yang ditetapkan. Fit and proper test dalam rangka promosi jabatan yang pernah dilaksanakan Pengadilan Tinggi Medan adalah : Tabel 35. Fit and proper test promosi jabatan di Pengadilan Tinggi Medan tahun 2014-2015 Tahun 2014: Fit and proper test promosi Jumlah Realisasi Target Capaian (%) jabatan Hakim Tinggi Jumlah peserta 8 Orang Jumlah peserta lulus 8 Orang Jumlah peserta tidak lulus 0 Orang Realisasi persentase pegawai yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi jabatan pada tahun 2015 sebesar, sedangkan target yang ditetapkan adalah, sehingga capaian pada tahun 2015 mencapai. Halaman 43

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, pada awal tahun 2015 Pengadilan Tinggi Medan mendapatkan total alokasi anggaran sebesar Rp. 24.266.021.000,- (Dua puluh empat milyar dua ratus enam puluh enam juta dua puluh satu ribu rupiah). Anggaran tersebut mengalami revisi berupa penambahan belanja pegawai dan anggaran belanja tambahan sehingga jumlah anggaran menjadi Rp. 24.439.112.000,- (Dua puluh empat milyar empat ratus tiga puluh sembilan juta seratus dua belas ribu rupiah), dan dengan rincian Daftar Isian Pelaksanaan Tugas (DIPA) sebagai berikut : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, Anggaran DIPA (01) sebesar Rp. 24.439.112.000,- (Dua puluh empat milyar empat ratus tiga puluh sembilan juta seratus dua belas ribu rupiah), yang meliputi : a. Belanja Pegawai : Rp. 17.740.041.000,- (Tujuh belas milyar tujuh ratus empat puluh juta empat puluh satu ribu rupiah) b. Belanja Barang : Rp. 1.699.071.000,- (Satu milyar enam ratus sembilan puluh sembilan juta tujuh puluh satu ribu rupiah) c. Belanja Modal : Rp. 5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah ) DIPA (01) digunakan untuk melaksanakan 2 (dua) program kerja yaitu : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung, sebesar Rp. 19.439.112.000,- (Sembilan belas milyar empat ratus tiga puluh sembilan juta seratus dua belas ribu rupiah) 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, sebesar Rp. 5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah) 2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, Anggran DIPA (03) berupa Belanja Barang sebesar Rp. 675.880.000,- (Enam ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) DIPA (03) digunakan untuk melaksanakan 1 (satu) program kerja yaitu : Program Peningkatan manajemen peradilan Umum, sebesar Rp. 675.880.000,- (Enam ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) Realisasi Anggaran Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015 pada DIPA (01) dan DIPA (03) berdasarkan rincian belanja dan berdasarkan program kerja, dijelaskan pada tabel-tabel berikut ini : Halaman 44

Tabel 36. Realisasi Anggaran Belanja DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun 2015 Jenis Belanja Pagu Rp. Realisasi Sisa Rp. % Rp. % Belanja Pegawai 17.740.041.000 17.484.287.395 98.56 255.753.605 1.44 Belanja Barang Belanja Modal 1.699.071.000 5.000.000.000 1.605.914.399 94.52 93.156.601 5.48 4.965.264.500 99.31 34.735.500 0.69 Total 24.439.112.000 24.055.466.294 98.43 383.645.706 1.57 Tabel 37. Realisasi Anggaran DIPA (03) Badilum Tahun 2015 Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa (Rp.) Rp. % Rp. % Belanja Barang 675.880.000 598.182.178 88.50 77.697.822 11.50 Total 675.880.000 598.182.178 88.50 77.697.822 11.50 Tabel 38. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2015 No Program Pagu Rp. Realisasi Sisa Rp. % Rp. % 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 3 Program Peningkatan manajemen peradilan Umum. 19.439.112.000 19.090.201.794 96.54 348.910.206 3.46 5.000.000.000 4.965.264.500 99.31 34.735.500 0.69 675.880.000 598.182.178 98.43 77.697.822 11.50 Rincian pagu awal dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut : Halaman 45

A. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI 1. BELANJA PEGAWAI Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai. Tabel 39. Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2014-2015 Belanja Pegawai 2013 2014 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu/Dipa 17.546.454.000 17.740.041.000 Realisasi 17.382.540.660 99,07 17.484.287.395 98,56 Sisa 163.913.340 0,93 255.753.605 1,44 a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 17.740.041.000,-,- (Tujuh belas milyar tujuh ratus empat puluh juta empat puluh satu ribu rupiah), terdapat peningkatkan 1.02 % dari pagu belanja pegawai tahun sebelumnya ( Tahun 2014) Rp. 193.587.000,- (Seratus sembilan puluh tiga ribu lima ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Hal ini karena adanya revisi penambahan gaji induk yang minus. Grafik 10. Realisasi Belanja Pegawai tahun 2014-2015 b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2015, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 17.484.287.395 (Tujuh belas milyar empat ratus delapan puluh empat juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus sembilan puluh lima rupiah) Total belanja pegawai yang telah Halaman 46

terealisasi selama tahun anggaran 2015, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 98.56 % dengan rincian belanja sebagai berikut: Grafik 11. Penyerapan Belanja Pegawai Grafik 12. Persentase Penyerapan Belanja Pegawai Halaman 47

Tabel 40. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN SISA SD SAAT INI Rp Rp % Rp % 1 Belanja Gaji Pokok PNS Rp 4.528.073.000 Rp 4.391.930.800 96,99 Rp 136.142.200 3,01 2 Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp 75.000 Rp 65.619 87,49 Rp 9.381 12,51 3 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Rp 325.701.000 Rp 320.358.750 98,36 Rp 5.342.250 1,64 4 Belanja Tunj. Anak PNS Rp 90.000.000 Rp 87.583.574 97,32 Rp 2.416.426 2,68 5 Belanja Tunj. Struktural PNS Rp 112.110.000 Rp 110.100.000 98,21 Rp 2.010.000 1,79 6 Belanja Tunj. Fungsional PNS Rp 8.881.560.000 Rp 8.881.560.000 100,00 Rp - 0,00 7 Belanja Tunj. Pph PNS Rp 1.894.748.000 Rp 1.810.671.992 95,56 Rp 84.076.008 4,44 8 Belanja Tunj. Beras PNS Rp 210.230.000 Rp 210.229.520 100,00 Rp 480 0,00 9 Belanja Uang Makan PNS Rp 582.384.000 Rp 563.665.000 96,79 Rp 18.719.000 3,21 10 Belanja Tunj. Umum PNS Rp 97.000.000 Rp 92.785.000 95,65 Rp 4.215.000 4,35 11 Belanja Tunj Lain2 Termasuk Uang Duka PNS Rp 102.024.000 Rp 102.024.000 100,00 Rp - 0,00 12 Belanja Uang Kehormatan Pejabat Negara Rp 900.000.000 Rp 900.000.000 100,00 Rp - 0,00 13 Belanja Uang Lembur Rp 16.136.000 Rp 16.136.000 100,00 Rp - 0,00 Total I Rp 17.740.041.000 Rp 17.487.110.255 98,57 Rp 252.930.745 1,43 Grafik 13. Penyerapan Belanja Pegawai Halaman 49

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp. 1,105,718,- (Satu juta seratus lima ribu tujuh ratus delapan belas rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 0,01 % dari total pagu yang tersedia. 2. BELANJA BARANG Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat. Tabel 41. Realisasi Belanja Barang Tahun 2014-2015 Belanja Barang 2013 2014 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu/Dipa 3.101.967.000 1.699.071.000 Realisasi 2.627.414.107 84,70 1.605.914.399 94,52 Sisa 474.552.893 15,30 93.156.601 5,48 a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 1.699.071.000,- (Satu milyar enam ratus sembilan puluh sembilan juta tujuh puluh satu ribu rupiah), terdapat penurunan 54.77 % dari tahun sebelumnya( Tahun 2014) yang hanya sebesar Rp. 3.101.967.000,- (Tiga milyar seratus satu juta sembilan ratus enam puluh tujuh ribu rupiah). Halaman 50

Grafik 14. Perbandingan Pagu Belanja Barang Tahun 2014-2015 b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2015, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesa Rp. 1.605.914.399,- (Satu milyar enam ratus lima juta sembilan ratus empat belas ribu tiga ratus sembilan puluh sembilan rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2015, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 94.52 %, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : Grafik 15. Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2014-2015 Grafik 16. Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Barang Tahun 2014-2015 Halaman 51

Tabel 42. Rincian Penyerapan Belanja Barang NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN SISA SD SAAT INI Rp Rp % Rp % Belanja Barang Operasional 1 Honor Operasional Satuan Kerja Rp 114.900.000 Rp 114.000.000 99,22 Rp 900.000 0,78 2 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin / Perawatan Kendaraan Roda 4 Rp 162.000.000 Rp 161.069.427 99,43 Rp 930.573 0,57 3 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin / Perawatan AC Split / Genset Rp 16.850.000 Rp 13.178.000 78,21 Rp 3.672.000 21,79 4 Belanja Langganan Listrik/ Langganan Daya dan Jasa Rp 132.464.000 Rp 128.455.897 96,97 Rp 4.008.103 3,03 5 Belanja Langganan Telepon / Langganan Daya dan Jasa Rp 10.600.000 Rp 5.783.938 54,57 Rp 4.816.062 45,43 6 Belanja Langganan Air / Langganan Daya dan Jasa Rp 13.510.000 Rp 10.784.350 79,82 Rp 2.725.650 20,18 7 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat / Jasa Pos / Giro / Sertifikasi Rp 83.400.000 Rp 73.104.956 87,66 Rp 10.295.044 12,34 8 Belanja Keperluan Perkantoran/ Operasional Perkantoran Rp 277.200.000 Rp 276.703.275 99,82 Rp 496.725 0,18 9 Belanja Barang Operasional Lainnya/ Pengadaan Pakaian Dinas Hakim dan Pegawai Rp 41.990.000 Rp 41.680.000 99,26 Rp 310.000 0,74 10 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin/ Perawatan Inventaris / PC / Laptop / Printer Rp 26.930.000 Rp 21.594.500 80,19 Rp 5.335.500 19,81 11 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya / Langganan Jasa Internet / Speedy untuk Wifi Rp 58.500.000 Rp 53.208.500 90,95 Rp 5.291.500 9,05 12 Belanja Barang Operasional Lainnya / Webhost / Domain Name Rp 1.500.000 Rp 1.456.000 97,07 Rp 44.000 2,93 Belanja Barang Operasional Ad Hoc Tipikor 13 Belanja Barang Operasional Lainnya / Pelantikan / Pengambil Sumpah Jabatan / Konsumsi Rp 3.498.000 Rp 3.360.000 96,05 Rp 138.000 3,95 14 Belanja Keperluan Perkantoran / Operasional Perkantoran Rp 22.950.000 Rp 16.544.200 72,09 Rp 6.405.800 27,91 15 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin/ Perawatan Kendaraan Dinas Roda 4 & Roda 2 Rp 24.400.000 Rp 24.399.009 100,00 Rp 991 0,00 16 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat/ Jasa Pos/ Giro/ Sertifikasi Rp 1.000.000 Rp 997.910 99,79 Rp 2.090 0,21 17 Belanja Sewa Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100,00 Rp - 0,00 18 Belanja Barang Non Operasional 19 Belanja Bahan/ ATK Rp 15.608.000 Rp 15.598.500 99,94 Rp 9.500 0,06 20 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Rp 4.086.000 Rp 4.086.000 100,00 Rp - 0,00 Halaman 52

21 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota Rp 106.600.000 Rp 104.569.600 98,10 Rp 2.030.400 1,90 22 Belanja Barang Operasional Lainnya / Biaya Tambahan ATK / Sewa Gedung ( Penerimaan Hakim/CPNS) Rp 1.134.000 Rp 1.125.000 99,21 Rp 9.000 0,79 23 Belanja Perjalanan Biasa Rp 325.095.000 Rp 293.375.750 90,24 Rp 31.719.250 9,76 24 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Rp 5.000.000 Rp 4.840.000 96,80 Rp 160.000 3,20 26 Belanja Barang Non Op. Lainnya/ Biaya Makan Rapat Biasa dan Snack Rapat Biasa Rp 29.040.000 Rp 28.685.292 98,78 Rp 354.708 1,22 27 Belanja Barang Non Operasional Lainnya/ Perpustakaan/ Kearsipan Berkas Perkara/ Rp 9.500.000 Rp 7.226.950 76,07 Rp 2.273.050 23,93 29 Belanja Barang Operasional Lainnya / Poliklinik / Obat-obatan Rp 7.200.000 Rp 7.105.400 98,69 Rp 94.600 1,31 30 Honor Output Kegiatan / Penyusunan Anggaran Tingkat Korwil Rp 22.800.000 Rp 22.050.000 96,71 Rp 750.000 3,29 31 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin / Pemeliharaan Kendaraan Roda 2 Rp 7.000.000 Rp 6.957.445 99,39 Rp 42.555 0,61 32 Belanja Barang Non Operasional Lainnya / Biaya Makan / Biaya Snack / Biaya Spanduk Rp 4.650.000 Rp - 0,00 Rp 4.650.000 100,00 33 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Rp 89.666.000 Rp 84.054.500 93,74 Rp 5.611.500 6,26 34 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya / Perawatan Rumah Dinas Rp 30.000.000 Rp 29.920.000 99,73 Rp 80.000 0,27 Total II Rp 1.699.071.000 Rp 1.605.914.399 94,52 Rp 93.156.601 5,48 Halaman 53

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp.93.156.601 (Sembilan puluh tiga juta seratus lima puluh enam ribu enam ratus satu rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 5.48 % dari total pagu yang tersedia. Pada tahun 2015 ini terdapat sisa anggaran belanja barang dipa bua (01) sekitar Rp.93.156.601 atau 5.48 % dari dipa/anggaran, hal ini disebabkan: adanya optimalisasi belanja perjalanan dinas dan belanja honor-honor kegiatan. 3. BELANJA MODAL Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah). Terjadi penurunan pagu/dipa 41.84 % jika dibandingkan dengan tahun 2014 dimana dipa/pagu belanja modal mendapat dipa/pagu sebesar Rp. 11.949.956.000,- (Sebelas milyar sembilan ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh enam ribu rupiah). Tabel 43. Realisasi Belanja Modal Tahun 2014-2015 Belanja Modal 2014 2015 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu/Dipa 11.949.956.000 5.000.000.000 Realisasi 11.249.398.400 94.14 4.965.264.500 99.31 Sisa 700.557.600 5.86 34.735.500 0.69 Halaman 54

Grafik 17. Perbandingan Pagu Belanja Modal Tahun 2014-2015 b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2015, anggaran yang terserap atau terealisasi adalah Rp. 4.965.264.500 (Empat milyar sembilan ratus enam puluh lima juta dua ratus enam puluh empat ribu lima ratus rupiah). Total belanja modal yang telah terealisasi tahun anggaran 2015, dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 99.31 % dengan rincian belanja sebagai berikut : Grafik 18. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2013-2015 Halaman 55

Grafik 19. Perbandingan Persentase Belanja Modal Tahun 2013-2015 Halaman 56

LKJIP PENGADILAN TINGGI PEKANBARU TAHUN 2015 Tabel 44. Rincian Penyerapan Belanja Modal NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN SISA SD SAAT INI Belanja Modal Rp Rp % Rp % 1 2 Jaringan Instalasi Belanja Modal Jaringan instalasi listrik dan PDAM Rp 55.000.000 Rp 43.765.000 79,57 Rp 11.235.000 20,43 Gedung / Bangunan Pembangunan Gedung Kantor Tahap III Lanjutan Rp 4.784.500.000 Rp 4.763.178.000 99,55 Rp 21.322.000 0,45 Pembuatan / Pengadaan Paving Blok Halaman Gedung Kantor Baru Rp 160.500.000 Rp 158.321.500 98,64 Rp 2.178.500 1,36 Total III Rp 5.000.000.000 Rp 4.965.264.500 99,31 Rp 34.735.500 0,69 Halaman 57

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp. 34.735.500,- (Tiga puluh empat juta tujuh ratus tiga puluh lima ribu lima ratus rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar 0.69 % dari total pagu yang tersedia. 2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM Pagu belanja barang pada dipa 03 (Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum) untuk kegiatan Peningkatan Manajemen peradilan Umum tahun 2015 adalah sebesar Rp. 675.880.000,- (Enam ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah), terealisasi sebesar Rp. 598.182.178.- (Lima ratus sembilan puluh delapan juta seratus delapan puluh dua ribu seratus tujuh puluh delapan rupiah), maka realisasi kegiatan Peningkatan Manajemen peradilan Umum tahun 2015 sebesar 88.50 %. Jika dibandingkan dengan pagu/dipa tahun sebelumnya (2014) terjadi kenaikan sekitar 1,27 % dari Rp. 532.117.000,- (Lima ratus tiga puluh dua juta seratus tujuh belas ribu rupiah) Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur teknis peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Umum. Tabel 45. Pagu dan Realisasi Belanjan Barang DIPA (03) Badan Peradilan Umum Belanja Barang DIPA 03 2013 2014 Rupiah Persentase Rupiah Persentase Pagu/Dipa 532.117.000 675.880.000 Realisasi 437.143.550 82,15 598.182.178 88,50 Sisa 94.973.450 17,85 77.697.822 11,50 a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan adalah Rp. 675.880.000,- (Enam ratus tujuh puluh lima juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Medan.

Grafik 20. Perbandingan Pagu Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2014-2015 b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2015 anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 598.182.178.- (Lima ratus sembilan puluh delapan juta seratus delapan puluh dua ribu seratus tujuh puluh delapan rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2015 dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 88.50 % Dengan rincian belanja barang sebagai berikut : Grafik 21. Perbandingan Realisasi Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2014-2015 Grafik 22. Perbandingan Persentase Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2014-2015 Halaman 59