APLIKASI SISTEM PAKAR AKUPRESURE UNTUK KESEHATAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh BAYU DWI INDARTO 05.12.1324 Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 1
2
APLICATION AKUPRESURE EXPERT SYSTEM FOR HEALTY APLIKASI SISTEM PAKAR AKUPRESURE UNTUK KESEHATAN BAYU DWI INDARTO Jurusan Sistem Informasi STIMIK AMIKOM YOGJAKARTA ABSTRACT Expert system serves as a medium to accommodate the knowledge or expertise from an experts, and then manage it to be used to help implement the expert role. Thus expected that the knowledge possessed by experts can be utilized by people with more efficient and applicable. Akupressure expert system applications using massage in at certain points created to help detect health problems experienced by someone with providing solutions using massage therapy reflect a certain part of d graphics that must be massaged by the user. This application is also equipped with information about health. Chosen this alternative medical techniques for the points that should be given massage is relatively easy to see, the massage technique is relatively easy to do and relatively safe to be done by anyone. We have used this technique for the treatment of health disorders and proved quite reliable and can be done with low cost. To support the operation of this program the author uses sofware Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Office Access 2003, Active Report for Vb 6.0. 3
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan Ilmu Pengetahuan yang pesat pada saat ini, menuntut adanya kemudahan proses pada segala bidang kerja. Komputer merupakan salah satu media yang mempunyai banyak kelebihan diantaranya kecepatan, keakuratan dan efisien dalam pengolahan data dibanding dengan sistem manual. Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, informasi telah menempati posisi yang sangat menentukan, karena kondisi seperti itu sehingga banyak orang menyebut sebagai zaman informasi. Pengembangan kecerdasan buatan khususnya dibidang sistem pakar menjadi sesuatu yang masih sangat sulit untuk di implementasikan. Hal ini disebabkan karena masih adanya keterbatasan sistem, baik perangkat keras maupun perangkat lunak untuk melakukan pengolahan data berskala besar, padahal kekuatan utama sistem pakar adalah basis pengetahuan dan basis aturan yang terdiri atas kumpulan data yang sangat banyak. Jenis penyakit pada manusia terdiri dari penyakit dalam dan penyakit luar. Banyak masyarakat yang kurang pengetahuan tentang pijat akupresure yang terbukti dapat membantu dalam penyembuhan berbagai jenis penyakit. Pijat akupresure memberikan Informasi tentang penyakit, gejala dan cara penanggulangan penyakit dalam yang di derita. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu untuk mendiagnosa dan penyembuhan penyakit dalam pada manusia menggunakan pijat akupresure yaitu sistem pakar. Dengan memberikan suatu pertanyaan dan informasi dari sistem pakar, user memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan cepat sehingga dapat menghemat biaya dan waktu. Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar pijat akupresure disimpan didalam program komputer. Dengan adanya program aplikasi sistem pakar, diharapkan dapat 1 membantu masyarakat awam dalam menentukan penyakit yang diderita serta penyembuhannya. 1.2 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan beberapa metode dalam mengumpulkan data untuk memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan yang penulis ungkapkan. Adapun metode-metode yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : a. Metode Wawancara Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam melaksanakan atau 4
menyelesaikan data yang diperlukan untuk dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. b. Observasi Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan pada waktu melakukan observasi, analisis sistem dapat ikut serta berpartisipasi melakukan pekerjaaan yang sedang diamati atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang melakukan kegiatan tertentu yang diobservasi. c. Metode Kepustakaan Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang ada di Perpustakaan maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penyakit manusia yang disebabkan burung walet. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pakar 2.1.1 Sistem Pakar (Expert System) Sistem Pakar merupakan sistem komputer yang dirancang untuk membantu manusia dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks dalam bidang tertentu, yang biasanya memerlukan seoarang ahli. Dengan demikian pembuatan system pakar digunakan untuk menduplikasi fungsi seorang pakar, dan bertindak sebagai konsultan atau penasehat yang cerdas dalam lingkungan keahlian tertentu, sehingga orang awam sekalipun dapat memanfaatkan system pakar itu untuk memecahkan beberapa persoalan yang dihadapi. Sistem pakar dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk mengantikan peran manusia,tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. 2.1.2 Ciri Dan Karateristik Sistem Pakar Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan sistem yang lain. Ciri dan karateristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan sitem pakar. Ciri dan karateristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data. 5 7
2. Secara numeric sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan aturanaturan, bukan numerik. 3. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak konsisten, subyek terus menerus berubah dan tergantung pada lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak ya atau tidak akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. 4. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti. 5. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlakukan kemudahan dalm modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi. 6. Pandangan dan pendapat terhadap sistem pakar tidaklah selalu sama,yang oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan faktor subyektif. 7. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar.sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Masalah Masalah mendiagnosa penyakit dalam pada manusia dapat dikategorikan sebagai masalah Artificial Intelegent khususnya sistem pakar karena pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli atau seorang dokter. Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan informasi yang bersifat heuristic yang artinya membangun dan mengoperasikan basis pengetahuan dan seorang pakar ke sebuah sistem komputer. Dalam hal ini prosesnya disebut knowledge engineering yaitu penyerapan basis pengetahuan dari seorang pakar ke sebuah computer Fakta-fakta yang diperoleh dari pengetahuan seorang ahli disimpan dalam suatu basis pengetahuan. Dan dengan bantuan mesin inferensi dan memori kerja maka proses penarikan kesimpulan tentang penyakit yang menyerang pada manusia dapat dilakukan berdasarkan kategori bidang yang sesuai sistem pakar ini, termasuk jenis diagnosis, yaitu 6
mengecek gejala-gejala yang terjadi dan memberikan kesimpulan tentang penyakit yang menyerang pada manusia yang disebabkan burung walet serta cara pengobatannya. 3.1.2 Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan pada sistem pakar unutk mendiagnosa penyakit dalam pada manusia ini didapat dari: 1. Wawancara yang dilanjutkan diskusi dengan pakar pijat Akupresure di Yogyakarta yaitu Ibu Yuli Susianti. 2. Beberapa buku pijat, dan sistem pakar, seperti: a. Pijat Akupresure untuk Kesehatan. b. Sistem Pakar dan Teori Aplikasi. 3. Artikel-artikel dan jurnal dari internet, diantaranya sebagai berikut: a. Jenis Penyakit dalam www.anneahira.com b. Cara Pengobatan Dengan Pijat www.alternatifkesehatan.wordpress.com 3.1.3 Representasi Pengetahuan Pengetahuan untuk melakukan diagnosis (pengecekan) dan memberikan solusi terhadap segala penyakit manusia menggunakan pijat akupresure. Diagnosis (pengecekan) terhadap penyakit yang diderita manusia beserta solusinya dapat dilakukan dengan aliran sistem seperti pada gambar dibawah ini: 7
1 Mulai 2 3 Tampilkan Semua Gejala Pilih Gejala 4 Ada Gejala Yang Dipilih Tidak 6 Pilih Penyakit 5 Tampilkan Penyakit Ya Tampilkan Pengobatan 8 Tampilkan Gambar 9 Selesai Gambar 3.1 Flowchart Penelusuran Untuk merepresentasikan pengetahuan dalam melakukan diagnosis (pengecekan) dan memberikan pengobatan penyakit pada manusia, digunakan basis aturan. Pengetahuan disimpan dalam basis data Access yang terdiri dari lima kelompok data. Adapun kelompok data yang dimaksud adalah: a. Tabel Penyakit (kode_penyakit, nama_penyakit). b. Tabel Gejala (kode_gejala, gejala_penyakit). c. Tabel Pengobatan (kode_titik, titik_pijat). d. Tabel aturan gejala (kode_penyakit, kode_gejala, bobot). e. Tabel aturan pengobatan (kode_penyakit, titik_pijat). 8
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Implementasi sistem merupakan tahap penerapan atau penempatan sistem baru yang telah dikembangkan agar nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu tahap yang termasuk dalam tahapan ini adalah tahap penulisan kode program yang akan digunakan. Adapun tujuan dari tahap ini adalah untuk menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Tabel Rencana Kegiatan Minggu No. Nama Kegiatan I II III IV V VI 1. Pemilihan dan pelatihan personil 2. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak 3. Pemrograman dan pengetesan program 4. Uji coba sistem 5. Konversi sistem 4.1.1 Pemrograman dan Pengetesan Sistem 1. Pemrograman Pemrograman merupakan tahap implementasi selanjutnya dimana dilaksanakan penulisan list/kode program berdasarkan hasil rancangan yang telah dibuat, sehingga berbentuk sistem yang baru yang sedemikian rupa seperti apa yang telah direncanakan. Pengkodean ini dilaksanakan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, sedangkan untuk pemrograman databasenya penulis menggunakan Microsoft Access 2003 karena kemudahan-kemudahan yang ditawarkan serta dengan adanya pertimbangan-pertimbangan lain. 9
B. Pengetesan Program Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan program dapat diklafikasikan kedalam tiga bentuk : 1. Kesalahan Proses (runtime error) Kesalahan ini akan menyebabkan program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena komputer menemukan kondisi yang belum terpenuhi atau yang tidak dapat dijalankan. 2. Kesalahan Penulisan (syntax error) Kesalahan source program yang tidak sesuai dengan yang telah diisyaratkan. 3. Kesalahan Logika (logical error) Kesalahaan ini dari logika program yang dibuat. Disini system akan membandingkan antara system manual dengan system komputerisasi, tujuannya apakah output yang dihasilkan sesuai dengan system manual berupa aturan yang ada. Metode yang dipakai adalah metode black box testing, dimana sistem dilihat langsung pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya. Pengetesan ini dilakukan untuk menentukan bahwa program tersebut sudah layak atau belum untuk digunakan serta telah memenuhi kebutuhan yang diharapkan atau belum. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan mengenai Aplikasi Sistem Pakar Akupresure Untuk Kesehatan. Maka penulis pada akhirnya mengambil kesimpulan dan memberikan beberapa saran sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan 1. Kemampuan sistem dalam melakukan analisis penyakit hanya sebatas pada analisis gejala yang diinputkan oleh pengguna dengan berdasarkan data yang terdapat dalam sistem pakar ini. 2. Analisis penyakit dapat dilakukan oleh data jika gejala dan penyakit terdapat di dalam sistem. 3. Kesalahan dalam pemberian solusi terhadap penyakit yang terjadi tidak lagi terjadi karena akurasi dan aktualisasi data dapat terpenuhi dan dapat dipertanggung jawabkan selama data penyakit yang dimaksudkan terdapat di dalam sistem. 10
4. Untuk mendapatkan solusi yang benar dari data penyakit yang terdapat didalam sistem maka diperlukan pengecekan penyakit dengan melihat gejala-gejala yang ditimbulkan. 5. Sistem pakar yang penulis tidak dilengkapi dengan pencatatan record penyakit yang belum terdapat dalam sistem pakar ini, jadi pengembangan sistem sangat bergantung pada inputan jenis penyakit baru yang terjadi pada manusia. 5.2 Saran 1. Untuk efektifitas serta efisiensi, maka sistem yang selama ini ada agar digantikan dengan sistem pakar yang terkomputerisasi yang penulis usulkan. Dengan sistem pakar ini semuanya akan berjalan dengan efektif dan efesien. 2. Dalam pembuatan sistem pakar untuk melakukan pengecekan penyakit manusia, penulis sangat menyadari bahwa sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada manusia ini masih jauh dari sempurna. Sehingga apabila sistem yang penulis usulkan ini belum bisa mewakili kebutuhan pada tempat terapis maka hendaknya pihak terapis mengembangkannya. DAFTAR PUSTAKA Andi, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic 6.0,Andi Offset,Yogyakarta. Kusrini, 2006, Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta. Durkin, 1994, Expert System, Design and Development, Prentice Hall International London. Muhammad Arhami, 2004, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Yogykarta Rahadian Hadi, 2004, Membuat Laporan Dengan Crystal Report 8.5 dan Visual Basic 6.0,Gramedia.Jakarta. Abdul Kadir, 2003, Panutan Praktis Belajar Database Menggunakan Microsoft Access, Andi,Yogyakarta. 11