BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang
|
|
- Yulia Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti saat ini kecepatan dan keakuratan dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer merupakan satu bagian yang paling penting dalam peningkatan Teknologi Informasi, pada awalnya komputer digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan diberbagai bidang. Misalnya pada bidang otomotif. Salah satu pemanfaatan teknologi yaitu dapat digunakan sebagai sistem pakar. Suatu aplikasi sistem pakar dibuat dengan tujuan saling berbagi dan saling bertukar informasi tentang pengetahuan khususnya dalam hal mengidentifikasi kerusakan pada Mobil Matic, Aplikasi dalam bidang teknisi seperti yang diusulkan penulis berdasarkan pada banyaknya ditemui kerusakan-kerusakan yang banyak ditemui mekanik karena tidak atau belum pernah menemui penyebab dan apa yang harus dilakukan untuk menangani kerusakan tersebut, khususnya bagi mekanik pemula yang masih awam dibandingkan dengan mekanik-mekanik yang sudah berpengalaman, serta sering mengikuti pelatihanpelatihan. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan aplikasi ini digunakan sebagai tambahan informasi bagi pengguna mobil matic agar mengetahui dasar 1
2 2 atau sedikit banyak hal yang pertama harus dilakukan saat menemui kerusakan pada mobil matic yang mereka kendarai. Mengidentifikasi kerusakan pada mobil matic khususnya mobil matic Honda CR-V memang harus dilakukan secepat dan seakurat mungkin, hal tersebut dikarenakan agar kerusakan pada mobil matic tidak menjalar pada komponen atau alat mobil matic yang lainnya. Dalam hal ini memanglah peran seorang Expert atau Pakar sangat diandalkan untuk mendiagnosis dan menentukan jenis penyakit serta memberikan cara menangani guna mendapatkan solusinya. Namun dengan demikian, keterbatasan yang dimiliki seorang pakar terkadang menjadi kendala bagi yang akan melakukan konsultasi guna menyelesaikan suatu permasalahan untuk mendapatkan solusi terbaik. Dalam hal ini Sistem Pakar dapat dijadikan sebagai penyelesaian alternatif untuk memecahkan permasalahan seorang pakar. (Andi Permana:2014) Berdasarkan beberapa pernyataan di atas yang mendasari penulis melakukan penelitian, penulis memutuskan untuk mengangkat sebuah judul Penerapan Metode Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Mengidentifikasi Kerusakan Mobil Matic Honda CR-V dalam penulisan skripsi ini. Manfaat yang diperoleh setelah penelitian ini berhasil dilakukan adalah dapat memberikan kemudahan kepada Mekanik dalam mengidentifikasi kerusakan mobil matic.
3 3 I.2 Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun identifikasi masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Susahnya mengidentifikasi kerusakan mobil matic Honda CR-V jika dilakukan secara manual tanpa adanya suatu sistem ataupun metode yang mendukung proses keputusan tersebut. 2. Sering terjadinya kesalahan saat mengidentifikasi kerusakan mobil matic Honda CR-V sehingga mengakibatkan lamanya proses pengerjaan yang dilakukan para mekanik sehingga mengakibatkan turunnya nilai kepercayaan pelanggan. I.2.2 Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang dihadapi dan diharapkan dapat diselesaikan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang sistem pakar mengidentifikasi kerusakan Mobil Matic Honda CR-V dengan Metode Certainty Factor? 2. Bagaimana seorang mekanik mengidentifikasi kerusakan mobil dengan cepat dari gejala yang diberikan untuk menentukan jenis kerusakan Mobil Matic CR-V melalui sistem pakar yang dibangun?
4 4 I.2.3 Batasan Masalah Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan agar langkah pemecahan masalah tidak menyimpang, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut: 1. User yang dapat menggunakan sistem pakar ini adalah admin dan mekanik. Input dari user berupa data kerusakan serta gejala-gejala yang timbul untuk menentukan hasil diagnosis. 2. Sistem akan dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio 2010 dengan database menggunakan aplikasi Microsoft SQL Server 2008 R2 dan perancangan laporan menggunakan aplikasi Crystal Report. 3. Adapun mesin inferensi dari sistem yang penulis rancang menggunakan forward chaning. 4. Proses perancangan sistem yang akan dibuat menggunakan Unified Modeling Language (UML) dengan bantuan aplikasi Microsoft Visio Output yang dihasilkan berupa laporan atau informasi mengenai kerusakan mobil matic pada aplikasi. I.3 Tujuan dan Manfaat I.3.1 Tujuan berikut: Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai
5 5 1. Untuk mempermudah para mekanik dalam mengidentifikasi kerusakan pada Mobil Matic Honda CR-V. 2. Untuk mengetahui bagaimana mendiagnosa suatu kerusakan pada Mobil Matic CR-V berdasarkan gejala atau tanda tandanya. 3. Penerapan metode Certainty Factor dalam sistem pakar mengidentifikasi kerusakan Mobil Matic Honda CR-V. I.3.2 Manfaat Penelitian ini juga dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut: 1. Dapat memberikan kemudahan kepada para mekanik dalam mengidentifikasi kerusakan pada Mobil Matic Honda CR-V. 2. Dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan atau ketidaksesuaian dalam mendiagnosa suatu kerusakan pada Mobil Matic Honda CR-V berdasarkan gejala atau tanda - tandanya. 3. Dapat menambah pengetahuan penulis dalam merancang suatu sistem pakar dengan metode Certainty Factor, serta dapat menjadi referensi bagi pengembang sistem di masa yang mendatang dengan permasalahan ataupun metode yang sama. I.4 Metodologi Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Untuk itu penulis menggunakan beberapa cara untuk
6 6 memperolehnya, Adapun penelitian ini akan melalui beberapa tahapan. Tahapan dalam penelitian ini dapat di modelkan pada diagram waterfall yang ditunjukkan pada gambar I.1. Analisa Kebutuhan Desain Sistem Penulisan Kode Program Pengujian Program Hasil Gambar I.1. Diagram Metodologi Penelitian 1. Analisa Kebutuhan Pada tahap ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Pada tahap ini penulis juga melakukan pengumpulan data yang dilakukan melalui : 1) Studi Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah suatu cara untuk mendapatkan data, yang di lakukan dengan cara melakukan penelitian langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :
7 7 a) Wawancara (Interview) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait. b) Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Penulis melakukan pengamatan langsung pada mobil matic CR-V untuk mendiagnosa kerusakan agar data yang di dapatkan lebih akurat. 2) Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti: buku, internet, dan lain-lain. 2. Desain Sistem Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat kode program. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Pada tahap ini dilakukan desain perangkat lunak yang akan direalisasikan dalam membangun aplikasi metode certainty factor dalam sistem pakar mengidentifikasi kerusakan mobil matic CR-V
8 8 menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dengan database SQL Server R2. Spesifikasi hardware yang dibutuhkan adalah: 1) Personal Computer. 2) Harddisk minimal 320 GB. 3) RAM minimal 2 MB. 4) Mouse dan Keyboard. Software yang digunakan adalah Visual Basic 2010, SQL Server R2 2008, Microsoft Visio Design perancangan menggunakan Unified Modelling Language (UML). 3. Penulisan Kode Program Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Pada tahap ini desain sistem yang telah dirancang akan diimplementasikan ke dalam kode program. Pemrograman dimulai dengan membuat program dengan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database SQL Server R2. 4. Pengujian Program Setelah pembuatan program selesai, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat menggunakan black box. dan white box. Pengujian program dilakukan dengan cara menggunakan program secara keseluruhan untuk mengetahui koneksi database dan kelancaran proses pengolahan data. Tujuan pengujian
9 9 program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. 5. Hasil Setelah pengujian program selesai dilakukan dan program telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka tahap selanjutnya adalah menerapkan hasilnya. Yaitu menerapkan aplikasi metode certainty factor dalam Sistem Pakar mengidentifikasi kerusakan Mobil Matic CR-V. I.5 Keaslian Penelitian Penelitian yang akan dilakukan penulis dengan pembahasan judul Penerapan Metode Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Mengidentifikasi Kerusakan Mobil Matic Honda CR-V ini benar-benar ide dari penulis dan belum pernah dibuat atau dipublikasikan oleh pihak lain. Walaupun penelitian tentang Sistem Pakar dengan metode yang sama telah banyak dilakukan untuk berbagai kasus seperti yang dapat dilihat pada Tabel I.1. Tabel I.1. Keaslian Penelitian No. Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Ida Nirmala Sistem Pakar Diagnosa Sari, et al Awal Penyakit Kulit Pada (2014) Sapi Bali dengan Menggunakan Metode Forword Chaining dan Certainty Factor (Studi Kasus: BPTU (Balai Pembibitan Ternak Unggul) Sapi Bali (Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika Menjelaskan bahwa Forword Chaining dan Certainty Factor dapat digunakan untuk mendiagona penyakit yang terdapat pada hewan sapi.
10 10 2. Reski Mai Candra, et al. (2014) 3. Imam Syafi i, et al. (2014) 4. Ida Bagus Dhany Shatwika (2012) (JANAPATI), (2014). Sistem Pakar Diagnosa Bibit Unggul Sapi dan Kambing dengan Metode Certainty Factor (Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika, 2014). Rancang bangun sistem pakar diagnosis gangguan preferensi seksual menggunakan metode Certainty Factor pada institusi kepolisian (Jurnal Sistem Informasi, 2014). Rancang bangun sistem dagnosis kerusakan pada mobil menggunakan metode forward chaining Menunjukkan bahwa penggunaan sistem pakar diagnosa bibit unggul sapi dan kambing dengan metode Certainty Factor ini dapat membantu para peternak menentukan calon induk sapi dan kambing yang dapat menghasilkan bibit unggul. Menjelaskan bahwa Sistem pakar ini mampu mengidentifikasi gangguan preferensi seksual berdasarkan gejala-gejala yang tampak pada orang bermasalah menggunakan metode certainty factor. Sistem pakar menggunakan metode forward chaining dapat membantu pengguna dalam mengetahui kerusakan yang terdapat pada mobilnya dari gejala-gejala atau keluhan yang sering dialami oleh pengguna dengan mobilnya. Dari penelitian yang dilakukan Ida Nirmala Sari, et al (2014), Reski Mai Candra, et al. (2014) dan Imam Syafi i, et al. (2014) menunjukkan bahwa metode Certainty Factor dapat diterapkan dalam sistem pakar mendiagosa penyakit dan kerusakan yang dapat membantu user dalam memecahkan persoalan serta memperoleh pemecahan masalah dan rekomendasi atas masalah yang dihadapi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Ida Bagus Dhany Satwika, (2012) mendagnosis kerusakan mobil sangat bermanfaat bagi para pengguna untuk mengetahui kerusakan mobilnya. Hal ini yang mendasari penulis untuk
11 11 merancang suatu sistem pakar mengidentifikasi kerusakan Mobil Matic Honda CR-V. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk penerapan metode Certainty Factor dalam sistem pakar mengidentifikasi kerusakan mobil matic Honda CR-V untuk memperoleh hasil yang lebih akurat sesuai dengan gejala dan solusi yang berlaku, Hal itulah yang membedakan penelitian ini dengan penelitian lain yang pernah ada. I.6 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan pada peruahaan PT. Arwana yang beralamat di Jl. Gaperta No. 47 Medan. I.7 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini mencakup uraian penyelesaian secara teoritis serta konsep baru dalam penyelesaian masalah berkenaan dengan sistem dan fokus kajian. Adapun landasan teori yang diuraikan oleh
12 12 penulis adalah: penjelasan mengenai sistem pakar, database, UML (Unified Modeling Language), VB.Net 2010, dan metode yang digunakan. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini berisi analisa sistem yang sedang berjalan, perancangan proses dalam bentuk diagram UML yang mencakup analisa dan perancangan sistem pengolahan data yang mencakup analisa input, analisa proses, analisa output, desain input, desain output, tabel database, dan relasi antar tabel. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang tampilan hasil sistem yang dirancang, pembahasan, serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh selama penulisan, serta saran yang diberikan untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN. dan tepat sehingga dapat memberikan keputusan bagi dirinya dan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi sebagai pengelolaan informasi yang baik akan sangat bermanfaat agar informasi tersebut dapat digunakan pada waktu yang tepat secara efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi pendidikan untuk masyarakat yang sangat penting dan perlu dijaga agar tetap berada pada kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumber pakan ternak di lokasi integrasi adalah limbah pertanian berupa jerami, daun dan batang serta hasil ikutan pasca panen atau pasca pengolahan produk pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak terlepas kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti saat ini kecepatan dan keakuratan dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan anggotaanggota
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam suatu team memerlukan seseorang pemimpin yang dapat membimbing dan mengarahkan team tersebut. Perusahaan memiliki beberapa divisi, di dalam sebuah divisi terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan kas. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ikan lele merupakan ikan air tawar yang teknologi budidayanya relatif mudah dikuasai masyarakat dengan modal usaha yang cukup rendah. Konsumsi ikan lele pada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan penempatan pegawai dalam fungsi kepegawaian, dimulai setelah organisasi melaksanakan kegiatan penarikan dan seleksi, yaitu pada saat seorang calon pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu sarana hiburan dan sumber informasi yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu sarana hiburan dan sumber informasi yang digemari oleh masyarakat Indonesia mulai dari usia anak-anak hingga usia dewasa. Rata-rata setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti. Karena jika salah dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti. Karena jika salah dalam mengambil suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemasaran suatu produk memerlukan beberapa aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya. Sebagai fenomena yang berkembang saat ini, dalam pemasaran terdapat suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat secara efektif dan efisien, Dalam situasi tersebut, seseorang dituntut mampu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi sebagai pengelolaan informasi yang baik akan sangat bermanfaat agar informasi tersebut dapat digunakan pada waktu yang tepat secara efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung dan overhead pabrik. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan hal yang sangat krusial karena di dalamnya terkandung biaya persediaan untuk produksi. Biaya persediaan merupakan salah satu faktor penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer dari serviks yang berasal dari metaplasia epitel di daerah sambungan skuamo kolumnar (SSK)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya angka kelahiran manusia setiap tahunnya membuat kebutuhan dalam segala segi di suatu negara juga meningkat, baik dalam segi kebutuhan ekonomi, kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penentuan siswa berprestasi adalah suatu hal yang perlu ditentukan secara cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa pertimbangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan penolong (aditif) pembuatan cokelat, es krim, pakan ternak, vanaspati,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi dalam mempermudah kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi dalam mempermudah kehidupan manusia saat ini begitu besar. Teknologi infomasi juga dihadapkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya kapal-kapal mempunyai penggerak atau pendorong (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai penggerak sendiri, salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlunya hiburan untuk menikmati keindahan alam dan menyegarakn fikiran. Untuk itu kebanyakan masyarakat mempergunakan waktu liburan panjang mereka dengan berwisata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sejumlah waktu untuk pemesanan. Sehingga dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN i BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pengendalian persediaan bahan baku merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan, dimana sejumlah bahan baku diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Organisme hidup yang dapat menularkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada SMEC kegunaan obat obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu terpenuhi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dibidang jasa layanan kesehatan seperti rumah sakit,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi perusahaan sangatlah penting untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Untuk organisasi atau perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan data saat ini terus berkembang sangat pesat, di mana suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human expert/pakar. Sistem pakar sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan manusia. Sering kali kita mengabaikan keluhan pada penglihatan dan menganggap keluhan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang sekarang ini berjalan sangat cepat dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi, Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu pemanfaatan teknologi untuk mengurangi permasalahan diatas adalah dengan mengimplementasikan sebuah sistem pakar. Sistem pakar merupakan suatu program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Raskin, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Pr ogram Keluarga Harapan (PKH),
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 masih memberikan alokasi yang cukup besar terhadap subsidi energi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pegolahan data saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat-perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat disegala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat dan pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas sehingga kita dapat memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang
2 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) merupakan bagian dari kecerdasan buatan yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang dimasukkan ke dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan tenaga kerja atau sumberdaya manusia yang berkualitas. Akan tetapi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam era informasi dan teknologi yang semakin berkembang saat ini ternyata masih banyak instansi atau perusahaan yang dalam proses pengolahan datanya menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kini, perkembangan teknologi semakin tinggi dengan ditemukannya suatu sistem
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan pengetahuan mengenai sistem komputer semakin berkembang berdasarkan kebutuhan manusia akan sistem. Dalam konsep bahasa pemrograman, terutama didalam pemrograman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan global. Dengan ketatnya persaingan dalam dunia global
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi sangat dirasakan dalam kehidupan kita seharihari, teknologi yang diciptakanpun menjadi semakin optimal seiring dengan kebutuhan dan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekolah Tinggi Teknologi Sinar Husni (STT. Sinar Husni) memiliki mahasiswa yang mayoritasnya adalah para pekerja, oleh karena itu banyak para pekerja yang melanjutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di antaranya melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini membuat suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Information Sources atau Second Opinion yang dapat digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia untuk dapat melakukan segala aktifitasnya dengan baik. Kesehatan kulit juga harus dijaga untuk melindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dan mempunyai perencanaan serta pengendalian yang baik disegala bidang khususnya
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuannya apabila dikelola secara baik dan mempunyai perencanaan serta pengendalian yang baik disegala bidang khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia normalnya memiliki organ sensori, yaitu organ pembau, pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang atau bahkan rawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Cat adalah suatu pewarna untuk mewarnai kendaraan supaya kendaraan bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Timur yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya perusahaan saat ini membutuhkan sistem informasi yang baik, karena perkembangan teknologi semakin pesat, secara langsung berdampak pada semua perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya sehari-hari untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Tujuan sekolah pada umumnya adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi sangat dirasakan dalam kehidupan kita seharihari, teknologi yang diciptakanpun menjadi semakin optimal seiring dengan kebutuhan dan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang teknologi yang pesat pada saat ini, ternyata membawa banyak perubahan. Pola hidup itu bukan saja terjadi pada pola hidup manusia tetapi juga cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang sudah mampu
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang sudah mampu dan hartanya sudah mencukupi nishab. Secara umum zakat terbagi menjadi dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gunakan untuk mempermudah aktivitas kerja. Dengan teknologinya, komputer
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berkembang semakin cepat dan pola berfikir manusia pun berkembang mengikuti zaman. Begitu pula dengan perkembangan komputer.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk elektronik atau electronic-ktp (e-ktp) adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kartu Tanda Penduduk elektronik atau electronic-ktp (e-ktp) adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dibuat secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kerjanya di PT.Balesman mengadakan lelang aset kredit yang macet
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT.Balesman adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelelangan aset kredit macet terhadap bank. PT.Balesman perusahaan bekerja sama dengan beberapa bank dan Kantor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepeda motor lengkap dengan keunggulan dan kelebihannya. Hal ini tentunya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang di gemari masyarakat karena memiliki ukuran yang kecil, cepat dan harga yang tidak terlalu mahal di bandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan user
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya Operasional merupakan biaya yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi keberhasilan instansi mencapai tujuan, yaitu memperoleh laba. Instansi umumnya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di zaman modern sekarang ini masyarakat di Indonesia dituntut untuk serba cepat diantaranya dalam hal ekonomi, kesehatan, maupun informasi. Tidak sedikit pula wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Aplikasi yang terkait dengan gangguan kesehatan yang biasa dialami oleh masyarakat khususnya pada penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk dapat dibuat menjadi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan, mengandung nilai yang benar, akurat, cepat dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat memacu perusahaan-perusahaan menggunakan sistem komputer dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak pada pola pikir dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di sekolah SMK Negeri 6 Medan, untuk menentukan siswa berprestasi data-data
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Siswa berprestasi merupakan dambaan bangsa yang diharapkan untuk menjadi pemimpin ataupun generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Namun untuk mendapatkan siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya teknologi informasi maka peran penting sistem informasi terhadap aktifitas bisnis suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar berasal dari pertanian dan perkebunan. Komoditi perkebunan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, mata pencaharian penduduknya sebagian besar berasal dari pertanian dan perkebunan. Komoditi perkebunan merupakan salah satu sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena itu diperlukan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahan menerima masukkan masukkan dan mengubah menjadi keluaran keluaran dalam bentuk produk dan jasa. Pada setiap perusahaan, frekuensi terjadinya transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ lainnya dapat terganggu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak pada pola pikir dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang dapat kita lihat disekeliling kita.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dunia teknologi yang ada sekarang ini dapat menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat dibuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Udang merupakan bahan makanan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Protein hewani sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Bagi Indonesia, udang windu merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan sikap perilaku manusia pada umumnya. Hal ini dapat dirasakan pada dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.
1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung, Seiring dengan perkembangan zaman, Komputer banyak digunakan diberbagai bidang. Misalnya pada bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan manajemen yang baik dalam mempergunakan sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan usaha di Indonesia mulai mencoba bangkit kembali setelah mengalami krisis. Dalam perekonomian yang sedang mengalami krisis ini, dunia usaha tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Distributor adalah sebuah badan atau perseorangan yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen dalam jumlah besar. Kinerja distributor cukup berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Buah tomat (Lycopersicum esculentum. Mill. L.) merupakan tanaman sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Tomat (Lycopersicon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Banyaknya jenis penyakit yang menyerang balita dalam masa terakhir ini menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi mengenai jenis penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesatnya. Jika diamati, setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Teknologi Informasi (STI) telah berkembang dengan sangat pesatnya. Jika diamati, setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga, tanpa kesehatan manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat pada bidang
Lebih terperinci