TAWARKAN 100 DESTINASI DIGITAL DAN NOMADIC TOURISM, STRATEGI BARU MENPAR DATANGKAN 17 JUTA WISMAN DAN 275 JUTA WISNUS DI TAHUN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

2017, No Republik Indonesia Nomor 5262); 4. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik In

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. industri pariwisata nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 80 Miliar Kembangkan Infrastruktur Kampung Wisata di Tanjung Lesung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai

Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Kawasan Strategis

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D

Mewujudkan Ekosistem e-tourism di Indonesia Oleh: Donatus Fernanda Putra

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

2017, No Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

TUJUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang


Bangun Infrastruktur di Destinasi Wisata, Kementerian PUPR Mengacu Pada Rencana Induk

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Di berbagai negara khususnya negara berkembang, industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pe

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

JENDELA NUSANTARA. Dipersembahkan oleh: Didukung oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Perbandingan Temuan dengan Proposisi

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

Rizky Ananda, 2014 PENGARUH EVENT MARKETING ATRAKSI WISATA DALAM MENCIPTAKAN REVISIT INTENTION WISATAWAN NUSANTARA KE KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

Kementerian Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPILIKASI DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pengimplementasian marketing plan berjalan lancar, maka jika ingin terus eksis dan berhasil

MASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis mengenai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu diatas pertumbuhan ekonomi nasional

BAB V PENUTUP. intensi berkunjung di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data primer

I. PENDAHULUAN. yang serius dari pemerintah. Hal ini didukung dengan adanya program

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KONTRIBUSI PROGRAM SREGIP DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Destinasi pariwisata merupakan daya tarik bagi kedatangan wisatawan.

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

OPTIMALISASI PELAYANAN PARIWISATA PROPINSI DI YOGYAKARTA SAAT WEEKEND-WEEKDAYS BERDASARKAN SEGMENTASI WISATAWAN NUSANTARA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu,

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

RISET PENGEMBANGAN PARIWISATA: PENILAIAN POTENSI ALAM DAN BUDAYA PULAUFLORES SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PADANG

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya. Dari berbagai potensi wisata yang dimiliki Jawa Tengah salah

Transkripsi:

12-05-2018 1/6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id TAWARKAN 100 DESTINASI DIGITAL DAN NOMADIC TOURISM, STRATEGI BARU MENPAR DATANGKAN 17 JUTA WISMAN DAN 275 JUTA WISNUS DI TAHUN 2018 DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 05 APRIL 2018 00:00:00, DIBACA : 639 KALI Jakarta, 4 April 2018 Kementerian Pariwisata kembali mengeluarkan strategi baru dengan menawarkan 100 destinasi digital dan nomadic tourism guna merealisasikan target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2018. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan jika pilihan destinasi digital merupakan hasil dari tuntutan era digital dimana wisatawan zaman sekarang yang didominasi oleh generasi milenial, cenderung menyukai untuk berkunjung ke destinasi yang memberikan pengalaman (experience). ''Kami ingin memanfaatkan peluang guna menjaring wisnus, dengan menciptakan 100 destinasi digital yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Konsep destinasi digital ini mengacu pada destinasi yang kreatif, memiliki spot fotogenik untuk diunggah di media sosial, dan viral di media sosial'' terang Menpar di Jakarta (02/04). Berdasarkan hasil survei di seluruh dunia yang dirilis oleh Everbrite-Harris Poll, 2014 membuktikan jika generasi milenial lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk mendapatkan pengalaman (experience) dibandingkan barang (material goods). Peluang inilah yang tidak disia-siakan oleh Kementerian Pariwisata untuk membangun destinasi digital yang berkonsep kekinian guna memaksimalkan perjalanan wisnus di Indonesia. Tahun lalu, Kementerian Pariwisata telah menginisiasi lahirnya Generasi Pesona Indonesia (Genpi) sebagai komunitas yang membantu tersampaikannya program, kebijakan, dan promosi event Kemenpar di media sosial. Genpi inilah yang kemudian menciptakan ide kreatif terkait pembangunan atraksi destinasi wisata baru melalui pembangunan pasar kekinian di beberapa daerah di Indonesia. Pasar Siti Nurbaya di Padang, Pasar Mangrove di Batam, Pasar Baba Boentjit di Palembang, Pasar Tahura di Lampung, Pasar Karetan di Kendal, Pasar Kaki Langit di Yogyakarta, Pasar Pancingan di Lombok, Pasar Kaulinan di Banten, dan Pasar Semarangan di Semarang merupakan sederetan destinasi wisata baru berbasis ekonomi rakyat yang sudah didirikan oleh Genpi. Pasar tersebut dibangun dengan menampilkan keunikan khas daerah masing-masing, seperti kuliner khas daerah setempat, dijual dengan harga terjangkau, serta menyediakan aktivitas tertentu, seperti workshop tematik atau area permainan tempo dulu. ''Selain menawarkan pesona kuliner khas daerah yang tidak ditemukan di daerah lain, destinasi digital yang diwujudkan dalam bentuk pasar ini menyuguhkan sensasi atraksi tematik, dan setiap sudutnya dibuat cocok untuk berfoto. Cocok untuk Anda para wisnus yang ingin kembali mengenang pengalaman tempo dulu yang dikonsep di lokasi yang sangat kekinian'' jelas Don Kardono, Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media. 1

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/6 12-05-2018 Untuk mewujudkan pembangunan 100 destinasi digital tersebut, Kemenpar telah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah di Indonesia, baik level Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, dan Pemerintah Kabupaten untuk membangun infrastruktur dasar seperti jalan, air, listrik, koneksi WiFi, lokasi sampah, serta toilet. Infrastruktur dasar tersebut bertujuan untuk memudahkan wisnus dalam menikmati kunjungannya selama berwisata di suatu destinasi digital. Sementara itu, guna mendatangkan 17 juta kunjungan wisman di tahun 2018 ini, Kemenpar juga menyuguhkan strategi wisata baru bernama nomadic tourism atau yang lebih biasa dikenal dengan wisata embara. Wisata embara ini timbul sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan unsur 3A; atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Konsep wisata embara ini juga akan direalisasikan dengan membangun amenitas/akomodasi yang sifatnya dapat berpindah-pindah, dan bentuknya bermacammacam seperti glamp camp, home pod, atau caravan. Sedangkan untuk pendukungan aksesibilitas dari wisata embara ini diwujudkan dengan sea plane, yang akan membawa wisman berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau yang lain di Indonesia. Lebih lanjut, konsep wisata embara baru akan diterapkan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau 10 destinasi Bali Baru. ''Nomadic tourism ini akan dirintis dengan memanfaatkan empat dari 10 destinasi pariwisata prioritas sebagai pilot project-nya yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur'', ungkap Arief Yahya. Selanjutnya, Kemenpar juga telah menyampaikan rekomendasi terkait percepatan deregulasi operasional caravan, seaplane dan juga live abroad dengan Kementerian Perhubungan, untuk mendapatkan solusi izin amenitas wisata embara. Selain itu, Kemenpar juga menyampaikan rekomendasi terkait deregulasi perizinan pemanfaatan Taman Nasional sebagai lokasi glamp camp wisata embara kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tidak hanya itu, Kemenpar juga tengah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi untuk dibangun wisata embara. ''Kami sedang petakan mana saja wilayah di Indonesia yang cocok sebagai lokasi caravan, glamp camp, dan homepod. Informasi dari Pemerintah Daerah ini nantinya akan menjadi dasar pengembangan nomadic tourism, dan terkait investasinya, akan kami koordinasikan bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)'' imbuh Menpar. Tim Komunikasi Pemerintah dan Biro Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Series Caption/Tweet (Silakan disesuaikan dengan gaya bahasa masing-masing) 1.Sobat Wisata, utk memastikan tercapainya target 17juta kunjungan wisman & 275juta pergerakan wisnus tahun 2018, Kemenpar kembali mengeluarkan strategi baru dng menawarkan nomadic tourism & 100 destinasi digital. Apa sih #destinasidigital & #nomadictourism itu? Yuk simak di sini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 12-05-2018 06:05

12-05-2018 3/6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2.Rencananya, 100 destinasi digital diproyeksikan akan dibangun khusus untuk menarik wisnus, yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia selama tahun 2018. #destinasidigital #nomadictourism 3.Smp saat ini, sudah dibangun 9 destinasi digital yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara. Detail lokasi dan konsep pengembangannya destinasi digital bisa disimak di sini ya, Sobat! #destinasidigital #nomadictourism 3

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4/6 12-05-2018 4.Destinasi Digital ini diwujudkan dalam bentuk pasar yang menampilkan keunikan khas daerah masing-masing, seperti kuliner khas daerah, permainan tempo dulu, aktivitas/workshop tematik, dan setiap sudutnya dibuat cocok untuk berfoto. #destinasidigital #nomadictourism 5.Utk merealisasikan pembangunan 100 #destinasidigital tsb, Kemenpar tlh bekerjasama dg Pemda di Indonesia utk membangun infrastruktur dasar spt jalan, air, listrik, koneksi WiFi, lokasi sampah, serta toilet. Tujuannya agar wisnus nyaman selama berkunjung #nomadictourism 6.Selain itu, guna menarik kunjungan wisman, Kemenpar sdg fokus mengembangkan nomadic tourism/wisata embara untuk mengatasi keterbatasan unsur 3A; atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Seperti apa konsep wisata embara yuk simak di sini #destinasidigital #nomadictourism Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 4 - Printed @ 12-05-2018 06:05

12-05-2018 5/6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 7.#nomadictourism ini akan diterapkan di 10 destinasi pariwisata prioritas dengan pilot project di empat dari sepuluh destinasi tersebut yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur. #destinasidigital 8.Guna menyukseskan program tersebut, Kemenpar menyampaikan rekomendasi percepatan deregulasi operasional caravan dan seaplane dengan Kementerian Perhubungan, untuk mendapatkan solusi izin amenitas wisata embara. #destinasidigital #nomadictourism 9.Selain itu, Kemenpar juga menyampaikan rekomendasi terkait deregulasi perizinan pemanfaatan Taman Nasional sebagai lokasi glamp camp wisata embara kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. #destinasidigital #nomadictourism 5

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6/6 12-05-2018 10.Tidak hanya itu, Kemenpar juga tengah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi untuk dibangun wisata embara, dan akan menjembatani investasinya bersama BKPM. #destinasidigital #nomadictourism Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 6 - Printed @ 12-05-2018 06:05