17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami padi sebanyak 100 kilogram, diperoleh dari petani padi di wilayah Kecamatan Jatinangor. 3. Air bersih sebanyak 400 liter. 4. Bahan-bahan analisis kandungan C/N. 3.1.2 Alat Penelitian Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian adalah: 1. Karung plastik 18 buah sebagai tempat dekomposisi dengan kapasitas masing-masing 125 lilter. 2. Penutup karung plastik 18 buah untuk fermentasi padat dengan ukuran diameter 40 centimeter berupa kardus. 3. Termometer alkohol untuk mengukur suhu fermentasi. 4. Timbangan dengan ketelitian 50 gram digunakan untuk menimbang berat bahan awal (litter dan sekam) dan hasil dekomposisi. 5. Gelas ukur 1000 ml untuk mengukur penambahan air pada campuran bahan. 6. Beker glass 500 ml digunakan untuk tempat aquades. 7. Tongkat bambu yang digunakan untuk aerasi. 8. Alat alat analisis kandungan C/N.
18 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 3 perlakuan. Masing masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali, untuk mengetahui pengaruh perlakuan digunakan analisis sidik ragam dan untuk mengetahui tingkat perbedaan antar pelakuan dilanjutkan dangan uji Tukey. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah : T 1 = Litter broiler + jerami padi dengan nisbah C/N 25 T 2 = Litter broiler + jerami padi dengan nisbah C/N 30 T 3 = Litter broiler + jerami padi dengan nisbah C/N 35 3.2.1 Susunan Bahan Penelitian ini menggunakan bahan yang terdiri dari litter broiler dan jerami padi yang ditentukan berdasarkan berbagai tingkat nisbah C/N. Komposisi kandungan C, N dan kadar air (KA) litter broiler dan jerami padi disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Komposisi C, N, Kadar Air Litter Broiler dan JeramiPadi Nama Bahan C N C/N Kadar Air BK (%) (%) (%) (%) Litter Broiler 43,21 2,92 14,80 9,64 90,36 Jerami padi 34,75 0,74 46,96 11,31 88,69 Sumber : Data Primer (2013).
19 3.2.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap dan dapat dilihat pada ilustrasi 1. Tahapan-tahapan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian bertujuan untuk mempersiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian, analisis kadar C, N dan kadar air masing-masing bahan. Adapun tahapan-tahapan dalam persiapan penelitian adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan kebutuhan litter broiler dan jerami padi sesuai kebutuhan dan masing-masing dihomogenkan kemudian pisahkan 200 gram untuk dijadikan sampel analisis. b. Menganalisis komposisi C/N masing-masing bahan. c. Menetapkan perbandingan campuran litter broiler dan jerami padi berdasarkan hasil analisis untuk mendapatkan nisbah C/N yang sesuai dengan perlakuan yaitu 25, 30 dan 35 d. Menghitung komposisi bahan. Untuk menentukan komposisi campuran pada setiap nisbah C/N menggunakan rumus sebagai berikut (CSIRO, 1979) : Keterangan:c C/N = Kebutuhan nisbah C/N L = Jumlah litter broiler. % C = Persentase kandungan karbon J = Jumlah jerami padi % N = Persentase kandungan nitrogen
20 Contoh perhitungan T 1 nisbah C/N 25: 25 (2,92L + 0,76J) = 43,21L + 33,82J 73L + 19J = 43,21L + 33,82J 73L 43,21L = 33,82J 19J 29,79L = 14,82J Jika L = 1 kg, J = 2,01 Persentase komposisi campuran bekas litter broiler dan jerami padi dengan nisbah C/N 25 yang didapatkan adalah: Litter broiler : 1/(1+2,01) x 100 % = 33,22% Jerami padi : 2,01/(1+2,01) x 100 % = 66,78% Untuk mendapatkan proporsi jumlah bahan yang sesuai dalam perlakuan nisbah C/N 25, maka perbandingan campuran litter broiler dan jerami padi didapatkan adalah sebagai berikut: (1) Litter broiler : 33,22 % x 5 kg = 1,66 kg (2) Jerami Padi : 67,78 % x 5 kg = 3,24 kg Kadar air campuran bahan penelitian yang ditetapkan untuk proses fermentasi substrat adalah 60%. Kadar air litter broiler sebesar 9,64% dan jerami
21 padi 12,03%, diperlukan penambahan air dalam setiap proporsi bahan campuran pada setiap perlakuan untuk memenuhi kadar air yang telah ditetapkan. Adapun contoh perhitungan untuk mengetahui penambahan kebutuhan air pada T 1 nisbah C/N 25 sebagai berikut: Kadar air = [(jumlah litter broiler x kadar air litter broiler) + (jumlah jerami padi x kadar air jerami padi) = [ (1,66 kg x 9,64 %) + (3,34kg x 12,03 %)] = 0,16kg + 0,4 kg = 0,56 kg Total BK bahan campuran = total bahan kadar air dalam bahan = 5 kg 0,56 kg = 4,44 kg Kadar Air bahan dalam perlakuan yang ditetapkan adalah 60%, maka 40% dari total bahan dalam perlakuan (A) adalah total bahan kering. 40 % x A = 4,44 kg 0,4 x A = 4,44 kg A = 4,44/0,4 A =11,1 kg sehingga penambahan air yang dibutuhkan adalah: = 11,1 kg 4,44 kg 0,56 kg = 6,1 kg 6,1 liter *. Keterangan : *) Untuk kepraktisan dalam penelitian, pengukuran air tidak di timbang dengan satuan berat, akan tetapi diukur dengan volume, karena berat jenis air = 1, maka 6,1 kg air = 6,1 liter
22 Untuk mendapatkan kandungan kadar air 60% proporsi bahan campuran pada nisbah C/N 25, maka dibutuhkan litter broiler 1,66 kg, jerami padi 3,34 kg dan air 6,1 liter. Dengan perhitungan yang sama, maka diperoleh proporsi berat bekas litter broiler dan jerami padi serta penambahan air yang dibutuhkan sebagai berikut: Tabel 2. Proporsi Berat Litter Broiler, Jerami Padi dan Penambahan Air pada Setiap Perlakuan Perlakuan Kebutuhan Litter Broiler Jerami Padi Air...kg......kg......L... T 1 1,66 3,34 6,1 T 2 0,99 4,01 6,06 T 3 0,55 4,45 6,05 Keterangan : T 1 = Litter broiler dan jerami padi dengan nisbah C/N 25 T 2 = Litter broiler dan jerami padi dengan nisbah C/N 30 T 3 = Litter broiler dan jerami padi dengan nisbah C/N 35 2. Prosedur Dekomposisi Awal a. Menimbang masing-masing campuran bahan, kemudian campur dengan air sesuai dengan hasil perhitungan. b. Menghomogenkan campuran bahan. c. Memasukkan bahan kedalam karung plastik berdasarkan urutan tata letak percobaan. d. Memasukan oksigen sebanyak-banyaknya dengan cara aerasi menggunakan tongkat bambu. e. Menutup karung plastik pada masing-masing perlakuan untuk dilakukan proses fermentasi padat bahan tersebut secara aerob selama 14 hari.
23 f. Mengukur dan mencatat suhu dalam karung setiap hari yang disajikan pada lampiran 2., suhu diukur pada 3 titik yaitu bagian atas, tengah dan bawah kemudian hasilnya dirata-ratakan. g. Menimbang hasil dekomposisi setelah proses fermentasi padat selesai dan mencatat hasil penimbangan berdasarkan perlakuan. h Membongkar bahan dan menghomogenkan hasil dekomposisi. i. Mengambil 200 gram bahan untuk dijadikan sampel analisis kadar C/N dari masing masing perlakuan yang dianalisis di Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. 3.2.3 Peubah yang Diamati Peubah yang diukur atau diamati pada penelitian ini adalah : 1. Penurunan C/N Penurunan C/N tercermin dari perubahan yang terjadi pada nisbah C/N hasil dekompisisi awal. Analisis C/N dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. 2. Penyusutan hasil dekomposisi Besarnya penyusutan dari berbagai nisbah C/N campuran litter broiler dan jerami padi, dihitung dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
24 Litter Broiler Jerami Padi Analisis nisbah C/N Menghitung komposisi bahan CSIRO (1979) C/N 25 C/N 30 C/N 35 Menimbang masing-masing campuran bahan sesuai perlakuan dan mencampur kedua bahan dan air hingga homogen CSIRO (1979) Dekomposisi awal : Inkubasi selama 14 hari Pengukuran suhu Penimbangan hasil dekomposisi Analisis kadar C/N Ilustrasi 1. Diagram Alir Penelitian
25 3.2.4 Rancangan Percobaan dan Analisa Statistika Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gasperz, 1995) yang terdiri dari 3 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan model matematika sebagai berikut (Gasperz, 1995) : Y ij = µ + τ i + ε ij Keterangan : Y ij : Pengamatan perlakuan ke-i ulangan ke-j µ : Rataan umum τ i ε ij : pengaruh perlakuan ke-i : pengaruh acak perlakuan ke-i ulangan ke-j /galat Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho :, berarti perlakuan memberikan pengaruh yang sama pada tiap perlakuan. H 1 : >, > berarti minimum ada satu perlakuan yang tidak sama memberikan pengaruh dari perlakuan tersebut. (ANAVA). Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan prosedur analisis sidik ragam Tabel 3. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT F hit F 0,05 Perlakuan (t) t-1 = 2 JKP KTP KTP/KTG 3,69 Galat (G) t(r-1) = 15 JKG KTG Total rt 1 = 17 JKT KTG
26 KaidahKeputusan : 1. Bila F hit F 0,05 Terima H 0, perlakuan memberi pengaruh yang tidak nyata (non significant). 2. Bila F hitung > F 0,05 Tolak H 0, perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (significant). Untuk mengetahui tingkat perbedaan setiap perlakuan dapat dilakukan dengan menggunakan uji tukey. Model matematikanya adalah: HSD = q α (p,f e ) = q α (perlakuan,dbgalat) ( ) Keterangan : HSD P r f e q α = Honestly Significant Difference = jumlah perlakuan = ulangan = derajat bebas = nilai table untuk uji tukey = galat baku nilai tengah KTG = kuadrat tengah galat
27 3.2.5 Tata Letak Percobaan Melalui prosedur pengacakan dengan menggunakan tabel angka acak (Gasperz, 1995). Denah lapangan dari penelitian ini disajikan pada Tabel 4. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Keterangan : : Perlakuan ke-1 (Litter broiler dan jerami padi dengan nisbah C/N 25). : Perlakuan ke-2 (Litter broiler dan jerami padi dengan nisbah C/N 30). : Perlakuan ke-3 (Litter broiler dan jerami padi dengan nisbah C/N 35)