MATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.

Transkripsi

1 III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Penelitian initelah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari Bahan dan Alat Penelitian Bahan a. Bahan untuk pembuatan silase Ampas sagu (AS) dan kulit kopi (KK) yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari KabupatenBengkalisyang merupakan salahsatu sentra sagu dan kopi di Riau. Jagung halus dan molases digunakan untuk proses percepatan fermentasi pada silase. b. Bahan untuk Analisis Fraksi Serat Sampel silase ampas sagu dan kulit kopi yang sudah dijemur, Aquades, Natrium Lauryl Sulfat, Tittriplex III, Natrium borat 10 H 2, Disodium Hydrogen Phospate Na 2 HPO 4, H 2 SO 4 1 N, CTAB (Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide), Oktanol, Alkohol 96 % Alat Peralatan yang digunakan untuk keperluan silase adalah kantong plastik, timbangan, baskom, seloptip, gelasdanplastikkiloan. Peralatan yang digunakan untuk analisis fraksi serat adalah gelas piala ml,

2 spatula, pipet tetes, timbangan analitik, fibertex yang dilengkapi dengan hot extraction dan cold extraction, pemanas, listrik, oven, tanur, desikator, dan gelas ukur Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimen denganrancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiridari 4 perlakuandan 3 ulangan untuk setiap perlakuan.adapun faktorfaktor perlakuan adalah sebagai berikut : Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D : 90 % AS+ 0 %KK + 10% jagung : 85% AS + 5% KK + 10% jagung : 80% AS + 10% KK + 10% jagung : 75% AS + 15% KK + 10% jagung Molases digunakan sebanyak 5%darisubstratberdasarkanhasilpenelitianAsmandaniet al.(2013) dan lama fermentasi yang digunakan adalah 21 harimerujukhasilpenelitian (Sumarsihet al., 2002) Peubah yang Diukur Peubah yang diukur adalah komposisi fraksi serat silase ampas sagu dan kulit kopi sebagai sumberpakan alternatif meliputi : NDF (%), ADF (%), lignin (%), hemiselulosa (%)dan selulosa (%). 3.5.Prosedur Penelitian 1. Persiapan Materi Penelitian Pengeringan Bahan

3 Limbah pengolahan ampas sagu dan kulit kopi diperoleh dari Kabupaten Bengkalis yang merupakan salah satu penghasil limbah ampas sagu dan kulit kopi terbesar di Riau. Tahap awal pembuatan silase adalah melakukan pengurangan kadar air ampas sagu dengan cara diperas terlebih dahulu dan dikeringkan menggunakan panas matahari selama ± 4 5 jam tergantung intensitas sinar matahari sehingga kadar air limbah pengolahan ampas sagu dan kulit kopi tersebut berkisar 50 60%. Molases Proses menjadi silase melalui cara dicampur dengan bahan aditif,molases5% untuk merangsang aktivitas mikrobadanmenambahkanjagung 10 % untuk sumber protein bagi mikrobadalam prosesfermentasi pembuatan silase. 2. Penggilingan Tujuanpengilinganyaitumemperkecilukuranpartikel agar proses fermentasiberjalandenganlancar. 3. Pencampuran Bahan Pencampuran bahan dilakukan didalam baskom plastik dengan mencampurkan ampas sagu, kulit kopi, jagung, dan molasessesuaiperlakuan sehingga semua bahan tercampur dengan homogen. 4. Pembungkusan Setelah semua bahan tercampur merata kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik (dua lapis) dengan ukuran 50 kg, dipadatkan untuk

4 meminimumkan udara sehingga mencapai keadaan anaerob, kemudian diikat dan dilapisi dengan plastik ke3, kemudian diikat kembaliselanjutnya diberi kode sesuai perlakuan dan disimpan di tempat teduh (bebas sinar matahari). 5. Tahap Fermentasi Fermentasi dilakukan selama21 hari dalam keadaan anaerob. 6. Analisis Kandungan FraksiSerat Setelah 21 haridifermentasisampeldikeringkandengansinarmatahari.sampel yangtelahkeringdianalisis fraksi serat silase ampas sagu dan kulit kopi akan dilakukan di LaboratoriumIlmuNutrisidan Kimia Fapertapet UIN Suska Riau. Bagan penelitian disajikan pada Gambar 3.1 di bawah ini: Persiapan bahan : ampas sagu, kulit kopi, molases dan jagung Penjemuran, PenggilingandanPenimba A. 90 % AS + 0 % KK + 10 % jagung + 5 % molases B. 85 % AS + 5% KK + 10 % jagung + 5 % molases C. 80 % AS + 10 % KK + 10 % jagung + 5 % molases Pencampuran bahan Pembungkusan Proses fermentasiselama 21 hari Pembukaan hasil fermentasi Silase Dikeringudarakan

5 Analisis laboratorium Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 3.6.Prosedur Analisis Fraksi Serat (Foss Analytical, 2006) Penetapan Kandungan NeutralDetergent Fiber (NDF) Cara kerja analisis kandungan NDF adalah sebagai berikut : 1. Ditimbang masingmasing sampel sebanyak 0,5 g (a), dimasukkan ke dalam cawan crusibel. 2. Cawan crusibel diletakkan pada fibertec hot extraction, ditambahkan 50 ml larutan NDS, dipanaskan sampai mendidih, setelah mendidih diteteskan octanol pada sampel yang berbuih, lalu panas dioptimumkan dan dilakukan ekstraksi selama 1 jam. 3. Sampel yang telah diekstraksi selama 1 jam dilakukan penyaringan dengan pemvakuman pada fibertec hot extraction kemudian dibilas dengan air panas. 4. Cawan crusibel dipindahkan pada fibertec cold extraction, dilakukan pembilasan dengan aceton 96%. 5. Cawan crusibel dan sampel dioven pada suhu 135 C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (c)

6 6. Cawan crusibel dan sampel yang telah dioven dan ditimbang beratnya dilakukan pengabuan dalam tanur pada suhu ºC selama 3 jam, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang (b). Rumus : % NDF = x 100% Penentuan Kandungan Acid Detergent Fiber (ADF) Cara kerja analisis kandungan ADF : 1. Masingmasing sampelditimbang sebanyak 0,5 g (a), dimasukkan ke dalam cawan crusibel. 2. Cawan crusibel diletakkan pada fibertec hot extraction, ditambahkan 50 ml larutan ADS, dipanaskan sampai mendidih, setelah mendidih diteteskan octanol pada sampel yang berbuih, lalu panas dioptimumkan dan dilakukan ekstraksi selama 1 jam. 3. Sampel yang telah diekstraksi dilakukan penyaringan dengan pemvakuman pada fibertec hot extraction kemudian dibilas dengan air panas. 4. Cawan crusibel dipindahkan pada fibertec cold extraction, dilakukan pembilasan dengan aceton 96%. 5. Cawan crusibel dan sampel dioven pada suhu 135 C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (c)

7 6. Cawan crusibel dan sampel yang telah dioven dan ditimbang beratnya dilakukan pengabuan dalam tanur pada suhu ºC selama 3 jam, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang (b). Rumus : % ADF = x 100% Penetapan Kandungan Lignin Cara kerja analisis kandungan Lignin : 1. Ditimbang masingmasing sampel sebanyak 0,5 g (a), dimasukkan ke dalam cawan crusibel. 2. Cawan crusibel diletakkan pada fibertec hot extraction, ditambahkan 50 ml larutan ADS, dipanaskan sampai mendidih, setelah mendidih diteteskan octanol pada sampel yang berbuih, lalu panas dioptimumkan dan dilakukan ekstraksi selama 1 jam. 3. Sampel yang telah diekstraksi dilakukan penyaringan dengan pemvakuman pada fibertec hot extraction kemudian dibilas dengan air panas. 4. Cawan crusibel dipindahkan pada fibertec cold extraction, dilakukan pembilasan dengan aceton 96%. 5. Cawan crusibel dan sampel dioven pada suhu 135 C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. 6. Dilakukan perendaman dengan H 2 SO 4 72% selama 3 jam, kemudian dibilas dengan air panas, baru dibilas dengan aceton 96%. 7. Cawan crusibel dan sampel dioven lagi pada suhu 135ºC selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (c).

8 8. Cawan crusibel dan sampel yang telah dioven dan ditimbang beratnya dilakukan pengabuan dalam tanur pada suhu C selama 3 jam, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang (b). Rumus : % Lignin = x 100% Penetapan Kandungan Hemiselulosa Kadar hemiselulosa dihitung dari selisih antara kandungan NDF dengan ADF, yaitu dengan persamaan : Penentuan Kandungan Selulosa % Hemiselulosa = % NDF % ADF Kadar selulosa dihitung dari selisih antara kandungan ADFdenganLignin, yaitu dengan persamaan : % Selulosa = % ADF % Lignin 3.7.Analisis Data Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuandan 3 ulangan(steel & Torrie,1992). Model linier analisis ragam adalah sebagai berikut : Y ij = µ+ i + ij Keterangan : Y ij :nilaipengamatansatuanpercobaan yang memperolehperlakuan keidanpadapengamatankej

9 µ : nilaitengahrataan i : pengaruh perlakuankei padapengamatan yang kej ij : Pengaruhgalatdariperlakuankei ulangankej Tabel 3.1. Analisis Ragam Sumber Db JK KT F Hitung F Tabel Keragaman 0,05 0,01 Perlakuan Galat t1 t(r1) JKP JKG KTP KTG KTP/KTG Total t.r1 JKT Keterangan: Faktor Koreksi (FK) = Y 2 r.t Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y 2 ij FK Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = Y 2 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKP j FK r Kuadrat Total Perlakuan (KTP) = Kuadrat Total Galat (KTG) = F.hitung = Bilahasilanalisisragammenunjukkanpengaruhnyatadilakukanujilanjutdenga nduncan s multiple Range Test (DMRT) (Steel &Torrie, 1992).