TIPOGRAFI APLIKASI Dosen: Putri Anggraeni Widyastuti, S.Sn., M.Des.
Tipografi? Tipografi atau tatahuruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebaran pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin
Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi. Seorang desainer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki peluang untuk mengontrol setiap keputusan kreatif yang dapat memperkuat efektivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada penerima.
Pemilihan huruf harus berkesan kokoh dan gagah, namun tetap terlihat fun sehingga bisa memberikan visual voice terhadap pesan yang diciptakan dan memberikan korelasi terhadap karakter visual dan fotografi yang ditampilkan Menurut Sihombing, legibility merupakan kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaannya ini tergantung pada penampilan fisik huruf, ukuran, dan penataannya dalam sebuah naskah.
Anatomi Huruf dalam Tifografi Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf m dengan p atau C dengan Q. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt.
Teori ini berbasis pada pattern seeking dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan ground.
Majalah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya, dan menurut penyusunan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya
Majalah merupakan media cetak yang karakteristiknya lebih spesifik daripada surat kabar. Setiap majalah umumnya mempunyai pembaca jauh lebih sedikit daripada pembaca surat kabar, namun memiliki pasar yang lebih jelas segmentasinya. Majalah memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar yang hanya menyajikan berita. Majalah paling awal terbit adalah Erbauliche Monaths unterredungen (1663 1668) diterbitkan oleh Johann Rist, seorang teolog dan penyair dari Hamburg, Jerman.
Selain itu, jenis majalah yang lebih ringan isinya dan lebih menghibur serta terbit secara berkala pertama kali terbit pada tahun 1672, yaitu Le Mercure Galant, yang didirikan oleh seorang penulis, Jean Donneau de Vice. Majalah ini berisikan kisahkisah kehidupan, anekdot dan mutiara hikmah.
Keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedangkan di Ternate pada bulan Oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan oleh RRI (Radio Republik Indonesia).
Sementara di Kediri terbit majalah berbahasa Jawa dengan nama Djojobojo pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa Jawa, Obor (Suluh). Seiring dengan perkembangannya, majalah yang terbit di Indonesia ini mulai beragam baik dari segi isi maupun segmentasi pasarnya. Pada masa Orde Baru, kategori majalah dibagi menjadi majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja wanita, remaja pria, anak-anak, ilmiah populer, umum, hukum, pertanian, humor, olah raga dan majalah berbahasa daerah.
Menurut F. Frazier Bond, majalah dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu : 1. Majalah Umum Adalah majalah yang menggunakan persoalanpersoalan yang mempunyai arti penting bagi orang banyak. Menyangkut soal politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang meliputi kebutuhan manusia dalam masyarakat. 2. Majalah Khusus Adalah majalah yang mengemukakan masalah pertanian, ekonomi, teknik, ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Dalam bukunya Assegaff menyebutkan bentuk majalah, yang antara lain : 1. Majalah bergambar Yaitu bentuk majalah yang memuat reportase berdasarkan gambar-gambar suatu peristiwa atau suatu karangan khusus berisikan foto-foto. 2. Majalah anak-anak Yaitu bentuk majalah khusus mengenai dunia anak-anak.
3. Majalah berita Yakni majalah berkala mingguan yang menjadikan berita-berita dengan suatu gaya tulisan khas dilengkapi dengan foto-foto dan gambar. 4. Majalah budaya Yakni penerbitan pers mengkhususkan isinya dengan masalah kebudayaan dan diterbitkan setiap minggu, bulan ataupun secara berkala. 5. Majalah bulanan Yakni bentuk majalah yang terbit secara berkala memuat keterangan-keterangan ringan, cerita pendek, cerita bergambar dan lain sebagainya.
6. Majalah ilmiah Yakni bentuk majalah terbit secara berkala khusus berisi mengenai suatu bidang ilmu misalnya teknik radio, elektronika, hukum dan lain-lain. 7. Majalah keagamaan Yakni bentuk majalah yang isinya khusus mengenai majalah agama, juga mengenai pendidikan kekeluargaan dan lain-lain. 8. Majalah keluarga Yakni bentuk majalah yang memuat karangankarangan untuk seluruh keluarga, dari yang ringan bacaan anak-anak sampai kepada rumah tangga.
9. Majalah khas Yakni bentuk majalah setengan bulanan, yang isinya khusus mengenai berbagai macam bidang profesi, ada majalah khusus mengenai ilmu-ilmu sosial, kedokteran, industri, keagamaan, bisnis, fotografi, filateli dan lain-lain. 10. Majalah mode Yakni majalah yang diterbitkan bulanan atau setengah bulanan yang berisikan mode dan dilampiri lembaran berisikan pola pakaian.
11. Majalah perusahaan Yakni majalah (surat kabar) yang diterbitkan secara teratur oleh suatu perusahaan berisikan berita-berita atau berisi informasi mengenai kepegawaian, karyawan, kebijaksanaan dan produksi perusahaan. 12. Majalah remaja Yakni majalah yang mengkhususkan isinya mengenai masalah remaja. 13. Majalah sari tulisan Yakni bentuk penerbitan dengan format khusus yang berisikan ringkasan karangan dari berbagai tulisan.
14. Majalah sastra Yakni bentuk majalah khas yang terbit secara berkala dengan isinya khusus membicarakan masalah-masalah kesusastraan dan resensi buku-buku (novel) kontemporer atau kegiatan dalam bidang saastra. 15. Majalah wanita Yakni majalah yang berisikan karangankarangan khusus mengenai dunia wanita, dari masalah-masalah mode, resep masakan, kekeluargaan dan juga yang duhiasi dengan foto-foto.
Selain ditinjau dari jenis dan bentuknya, macam-macam majalah ditentukan pula menurut waktu penerbitannya, yaitu: 1. Majalah mingguan Yaitu majalah yang terbit satu minggu sekali, misalnya majalah Hai dan Gadis. 2. Majalah dwi mingguan Yaitu majalah yang terbit dua minggu sekali, misal majalah Kartini dan Femina. 3. Majalah bulanan Yaitu majalah yang terbit satu bulan sekali, misal Ottosport, Mobil majalah fotografi. 4. Majalah kwartalan Yaitu majalah yang terbit setiap empat bulan sekali, misal lapan dan industri.
Mendesain Layout Desain layout yang sukses adalah desain layout yang mengikat satu sama lain. Banyak sekali orang yang menganggap bahwa desain layout bukanlah masalah besar. Padahal, desain layout sangatlah penting. Pada dasarnya, letak tantangannya adalah membuat pembaca melihat unsur secara benar dan dalam urutan yang benar. Untuk membuat sebuat desain layout, pertama kali Anda harus mengerti apa aturan dalam pembuatan desain layout. Tentunya Anda tidak harus melakukannya seperti aturan.
Aturan yang dimaksud adalah pemahaman dasar tata letak, jenis, unsur warna, ilustrasi dan fotografi, serta bagaimana pembaca memandang desain tersebut. Banyak pakar desain mencoba menanamkan sebuah layout yang sering disebut dengan pola Z. Pola ini membaca budaya barat sebagai penempatan strategis informasi penting. Dimulai dari kiri atas mengarah ke kanan dan turun ke kiri lagi. Sangat standard dan sederhana. Hal itu pun sudah dilakukan oleh masyarakat dalam pembacaan buku ataupun majalah.
Ada pula beberapa aturan yang sederhana lainnya. Aturan ini berbicara mengenai dasar-dasar desain seperti: u Gunakan garis perbatasan jika Anda ingin membingkai suatu informasi untuk menarik perhatian. Contohnya sepeti kalender, daftar isi, atau catatan khusus. u Biarkan tepi kolom teks atau artworks untuk menciptakan ilusi perbatasan. u Buatlah perhatian mengarah ke kotak atau gambar menggunakan garis batas dengan efek bayangan.
u Buatlah perhatian pembaca mengarah ke elemen penting dengan menggunakan kontras skala, warna dan posisi halaman seperti artikel Sribu mengenai perbedaan kontras. Pastikan elemen tersebut memiliki fungsi yang mendukung konten. u Gunakan huruf besar, tebal, miring atau grafis apapun yang menciptakan sebuah fokus. Gunakanlah elemen dengan bobot visual, intensitas, dan warna yang baik untuk menciptakan fokus yang baik. - Gunakanlah layout grid untuk membantu Anda mengatur elemen pada halaman. Pastikan bahwa layout grid tersebut fleksibel yaitu tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Anda dapat membagi halaman tersebut menjadi empat bagian atau lima
u Gunakanlah layout grid untuk membantu Anda mengatur elemen pada halaman. Pastikan bahwa layout grid tersebut fleksibel yaitu tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Anda dapat membagi halaman tersebut menjadi empat bagian atau lima bagian untuk mencapai fleksibelitas yang baik. u Gunakanlah beberapa kolom untuk mengatur teks dan visual ke dalam blok informasi yang lebih kecil agar lebih mudah dibaca. u Bagilah teks menjadi dua atau tiga kolom agar mencapai hasil yang baik. u Gunakan satu kolom yang lebih besar untuk penarikan kutipan atau sejenisnya.